Kesulitan siswa SMP Kanisius Pakem kelas VIII dalam menyelesaikan tes uraian fisika pada materi bunyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Yohanes, 2016. Kesulitan Siswa SMP Kanisius Pakem Kelas VIII dalam
Menyelesaikan Tes Uraian Fisika pada Materi Bunyi. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakrta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa
dalam mengerjakan tes uraian fisika yang berkaitan dengan bunyi pada siswa
kelas VIII SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.
Subyek penelitian ini adalah siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta kelas
VIII pada tahun ajaran 2015/2016. Terdapat 29 siswa yang mengikuti tes dan 5
siswa yang dipilih sebagai subyek wawancara. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskripsi kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh
dengan cara memberikan tes uraian kepada 29 siswa dan melakukan wawancara
pada 5 siswa sesuai dengan ragam kesulitan yang di alami siswa tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) terdapat 5 jenis kesulitan yang
dialami siswa. (2) Pertama, kesulitan menyangkut informasi dan masalah yaitu
33.10%, salah satu faktor penyebabnya adalah kurang memahami materi. (3)
Kedua, kesulitan menentukan persamaan yaitu 77.83%, salah satu faktor
penyebabnya adalah pemahaman konsep. (4) Ketiga, kesulitan memasukan data

yaitu 35.90%, salah satu faktor penyebabnya adalah kurang teliti. (5) Keempat,
kesulitan perhitungan yaitu 57.76%, salah satu faktor penyebabnya adalah malas
belajar. (6) Kelima, kesulitan menyangkut kesimpulan yaitu 82.76%, salah satu
faktor penyebabnya adalah daya ingat.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Yohanes, 2016. The Difficulty Faced by VIII Grade Students of SMP Kanisius
Pakem in Solving Essay Tests of Physics in the Material of Sound
Undergraduate Thesis Physics Education Study Program, Department of
Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta
This research aims at figuring out the difficulties faced by the VIII grade
students of SMP Kanisius Pakem Yogyakarta academic year 2015/2016 in solving
essay tests of Physics related with sound.
The subjects of this research are the VIII grade students of SMP Kanisius
Pakem Yogyakarta academic year 2015/2016. 29 students joined the test and 5 of
them were selected as the subjects of interview. This research belongs to

descriptive qualitative research. The data gathering of this research was conducted
by distributing essay tests to 29 students and conducting interviews with 5
students about the varieties of difficulty experienced by the students.
The research findings shows that (1) there are 5 types of difficulty faced by the
students. (2) First, the difficulty on information and problems, with the percentage
of 33.10%, one causal factor of which is the lack of understanding on the material.
(3) Second, the difficulty to determine equations, with the percentage of 77.83%,
one causal factor of which is the understanding on concept. (4) Third, the
difficulty to input data, with the percentage of 35.90%, one causal factor of which
is the lack of accuracy. (5) Third, the difficulty on calculation, with the percentage
of 57.76%, one causal factor of which is the reluctance to study. (6) Fourth, the
difficulty to draw conclusion, with the percentage of 82.76%, one causal factor of
which is memory capability.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KESULITAN SISWA SMP KANISIUS PAKEM KELAS VIII DALAM
MENYELESAIKAN TES URAIAN FISIKA PADA MATERI BUNYI


SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

DISUSUN OLEH :

YOHANES
091424014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


KESULITAN SISWA SMP KANISIUS PAKEM KELAS VIII DALAM
MENYELESAIKAN TES URAIAN FISIKA PADA MATERI BUNYI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

DISUSUN OLEH :

YOHANES
091424014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Berusahalah untuk tidak hanya menjadi manusia yang sukses, tetapi
berusahalah untuk menjadi manusia yang memiliki nilai”
(Albert Einstein)
“Ketika kamu berpikir jalan untuk pergi, ingat lah dari mana kamu

berasal”
(Yohanes/john)

Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus
Ayahku Mateus Maladi
Ibuku Katharina Rusmini
Aku bangga menjadi anak kalian
iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRAK
Yohanes, 2016. Kesulitan Siswa SMP Kanisius Pakem Kelas VIII dalam
Menyelesaikan Tes Uraian Fisika pada Materi Bunyi. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakrta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa
dalam mengerjakan tes uraian fisika yang berkaitan dengan bunyi pada siswa
kelas VIII SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.
Subyek penelitian ini adalah siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta kelas
VIII pada tahun ajaran 2015/2016. Terdapat 29 siswa yang mengikuti tes dan 5
siswa yang dipilih sebagai subyek wawancara. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskripsi kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh
dengan cara memberikan tes uraian kepada 29 siswa dan melakukan wawancara
pada 5 siswa sesuai dengan ragam kesulitan yang di alami siswa tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) terdapat 5 jenis kesulitan yang
dialami siswa. (2) Pertama, kesulitan menyangkut informasi dan masalah yaitu
33.10%, salah satu faktor penyebabnya adalah kurang memahami materi. (3)
Kedua, kesulitan menentukan persamaan yaitu 77.83%, salah satu faktor
penyebabnya adalah pemahaman konsep. (4) Ketiga, kesulitan memasukan data
yaitu 35.90%, salah satu faktor penyebabnya adalah kurang teliti. (5) Keempat,

kesulitan perhitungan yaitu 57.76%, salah satu faktor penyebabnya adalah malas
belajar. (6) Kelima, kesulitan menyangkut kesimpulan yaitu 82.76%, salah satu
faktor penyebabnya adalah daya ingat.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Yohanes, 2016. The Difficulty Faced by VIII Grade Students of SMP Kanisius
Pakem in Solving Essay Tests of Physics in the Material of Sound
Undergraduate Thesis Physics Education Study Program, Department of
Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta
This research aims at figuring out the difficulties faced by the VIII grade
students of SMP Kanisius Pakem Yogyakarta academic year 2015/2016 in solving
essay tests of Physics related with sound.
The subjects of this research are the VIII grade students of SMP Kanisius
Pakem Yogyakarta academic year 2015/2016. 29 students joined the test and 5 of
them were selected as the subjects of interview. This research belongs to
descriptive qualitative research. The data gathering of this research was conducted

by distributing essay tests to 29 students and conducting interviews with 5
students about the varieties of difficulty experienced by the students.
The research findings shows that (1) there are 5 types of difficulty faced by the
students. (2) First, the difficulty on information and problems, with the percentage
of 33.10%, one causal factor of which is the lack of understanding on the material.
(3) Second, the difficulty to determine equations, with the percentage of 77.83%,
one causal factor of which is the understanding on concept. (4) Third, the
difficulty to input data, with the percentage of 35.90%, one causal factor of which
is the lack of accuracy. (5) Third, the difficulty on calculation, with the percentage
of 57.76%, one causal factor of which is the reluctance to study. (6) Fourth, the
difficulty to draw conclusion, with the percentage of 82.76%, one causal factor of
which is memory capability.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGATAR
Puji Tuhan atas rahmat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari selama proses penyusunan skripsi banyak hambatan dan
kesulitan yang ada. Akan tetapi, semua masalah itu dapat teratasi berkat bantuan,
bimbingan, dan semangat dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2.

Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Kaprodi Pendidikan Fisika.

3.

Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, pikiran, dan tenaga untuk membimbing serta

memberikan nasehat.

4.

Dosen penguji yang telah memberikan masukan demi perbaikan skripsi ini
menjadi lebih baik.

5.

SMP Kanisius Pakem Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian di kelas VIII.

6.

Ibu

Fransiska Charuniawati, S.Pd yang telah mengijinkan penulis untuk

meneliti siswa didiknya.
7.

Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Terima kasih atas informasi dan pelayanan yang
diberikan.

8.

Bapak dan Ibuku, serta kak Yustina mardiani, bang Aloisius Alexander, dek
Tiotimus yang selalu setia mendukung dan mendoakan.

9.

Alexander Andi Kurnianto, S.Pd. yang telah membantu melaksanakan
penelitian dan memberikan ide dalam menyelesaikan skripsi ini.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis baik berupa bantuan
nyata , dukungan, serta bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.

Penulis

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................

ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................

iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .........................................

iv

ABSTRAK ....................................................................................................

v

ABSTRACT ..................................................................................................

vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................

vii

DAFTAR ISI .................................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

xi

DAFTAR TABEL .........................................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah .................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
E. Hipotesis ...................................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

BAB II DASAR TEORI
A. Evaluasi Hasil Belajar ............................................................................................ 6
1. Pengertian Evaluasi ...................................................................................... 6
2. Pengertian Hasil Belajar ............................................................................... 6
3. Pengertian Evaluasi Hasil Belajar ................................................................ 9

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Pengertian Kesulitan .............................................................................................. 9
C. Pengertian Tes: Tes Uraian Terbatas ..................................................................... 11
D. Materi ..................................................................................................................... 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian ................................................................................. 19
B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 20
C. Subjek Penelitian ......................................................................................... 20
D. Desain Penelitian ......................................................................................... 20
E. Instrument Penelitian ................................................................................... 21
F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 27
1. Analisis skor tes siswa .................................................................................... 27
2. Analisis hasil wawancara siswa ...................................................................... 32

BAB IV ANALISIS DATA
A. Penyajian Data ............................................................................................. 33
1. Data Hasil Tes Siswa ....................................................................................... 33
2. Data Hasil Wawancara ..................................................................................... 35

B. Analisis Data ............................................................................................... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................................. 50
B. Saran ............................................................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 52

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
SUARAT IZIN PENELITIAN ...................................................................

53

LEMBAR VALIDITAS SOAL ..................................................................

54

HASIL PEKERJAAN SISWA ...................................................................

66

DOKUMENTASI ....................................................................................... 124

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Cepat Rambat Bunyi ...................................................................

13

Tabel 2. Standar Kompetensi ....................................................................

23

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Tes Uraian ............................................................

23

Tabel 4. Lembar Validitas Soal Tes Uraian .............................................

24

Tabel 5. Kisi-kisi Pedoman Wawancara ..................................................

27

Tabel 6. Teknik Penskoran Soal Nomor 1 ................................................

29

Tabel 7. Teknik Penskoran Soal Nomor 2 ................................................

29

Tabel 8. Teknik Penskoran Soal Nomor 3 ................................................

30

Tabel 9. Teknik Penskoran Soal Nomor 4 ................................................

30

Tabel 10. Teknik Penskoran Soal Nomor 5 ..............................................

31

Tabel 11. Hasil Tes Siswa Nomor 1-14 ....................................................

33

Tabel 12. Hasil Tes Siswa Nomor 15-29 ..................................................

34

Tabel 13. Analisis Tiap Siswa ...................................................................

37

Tabel 14. Kesulitan Informasi dan Masalah .............................................

44

Tabel 15. Kesulitan Persamaan ................................................................

45

Tabel 16. Kesulitan Memasukan Data .....................................................

46

Tabel 17. Kesulitan Perhitungan ..............................................................

47

Tabel 18. Kesulitan Kesimpulan ..............................................................

48

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar di dalam dunia pendidikan memang tidak bisa
dilepaskan dari harapan bahwa pengetahuan yang diberikan kepada peserta
didik dapat diterima dan dipahami dengan baik. Begitu juga dalam bidang
fisika, diharapkan peserta didik mempunyai pemahaman konsep yang baik
terhadap materi yang disampaikan oleh guru, agar tujuan proses belajar
mengajar dapat tercapai.
Menurut Zainal Arifin (2009; hal 11) dalam bukunya yang berjudul
Evaluasi Pembelajaran: Prinsip-Teknik-Prosedur, setelah pembelajaran
berproses, tentu guru perlu mengetahui keefektifan dan efisiensi semua
komponen yang ada dalam proses pembelajaran. Untuk itu, guru harus
melakukan evaluasi pembelajaran. Begitu juga ketika peserta didik selesai
mengikuti proses pembelajaran, tentu mereka ingin mengetahui sejauh mana
hasil yang dicapai. Untuk itu, guru harus melakukan penilaian hasil belajar.
Peneliti juga menganggap penilaian hasil belajar sangat penting untuk
mengetahui apakah standar kompetensi dari materi pembelajaran tercapai atau
tidak.
Zainal Arifin (2009; hal 117) juga mengemukakan bahwa banyak alat
atau instrumen yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi. Salah satunya
adalah tes. Dalam penelitian ini akan menitikberatkan pada jenis tes uraian

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

yang bersifat terbatas. Pemilihan jenis tes ini, tentunya

memiliki alasan

tersediri dari peneliti. Anthony J. Nitko (1996) dalam Zainal Arifin (2009 :
126) menjelaskan bentuk uraian terbatas dapat digunakan untuk menilai hasil
belajar yang kompleks, yaitu berupa kemampuan : menjelaskan hubungan
sebab-akibat,

melukiskan

pengaplikasian

prinsip-prinsip,

mengajukan

argumentasi yang relevan, merumuskan hipotesi dengan tepat, menyajikan
data, melukis grafik, merumuskan kesimpulan secara tepat, menjelaskan
metode dan prosedur, dan hal-hal sejenis yang menuntut kemampuan peserta
didik untuk melengkapi jawabannya.
Dalam bidang fisika, untuk mengetahui pemahaman kosep siswa
tentang materi ajar, tes jenis uraian terbatas sesuai untuk proses evaluasi hasil
belajar siswa karena siswa dituntut dapat memahami soal secara benar,
menentukan persamaan yang digunakan, menggunakan persamaan tersebut
dengan benar, dan menyimpulkan jawaban sesuai dengan tujuan dari soal
tersebut.
Dalam proses penyelesaian tes uraian, siswa dituntut untuk bisa
menyelesaikan soal tahap demi tahap. Hal ini memudahkan guru untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa dan mendeteksi kesulitan siswa dalam
menyelesaikan tes tersebut.

Dengan demikian, penelitian ini diberi judul “KESULITAN SISWA
SMP KANISIUS PAKEM KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN
TES URAIAN FISIKA PADA MATERI BUNYI”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius
Pakem.
2. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
dalam menyelesaikan tes uraian pada materi bunyi.
3. Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah bunyi.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan pembatasan masalah, peneliti
merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tes uraian?
2. Kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam menyelesaikan tes uraian?
3. Apa yang menyebabkan siswa kesulitan dalam menyelesaikan tes uraian?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kesulitan teralami oleh siswa dalam menyelesaikan tes
uraian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

2. Mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan tes uraian.
3. Mengetahui yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tes uraian.

E. Hipotesis:
1. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tes uraian.
2. Tiap siswa mengalami kesulitan yang beragam dalam menyelesaikan tes
uraian.
3. Kesulitan yang dialami tergantung pada pemahaman konsep siswa
terhadap materi ajar.

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang, maka penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat di antaranya:
1. Bagi Guru:
-

Guru dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami konsep dari
materi yang diajarkan

-

Guru dapat mengetahui kesulitan yang dialami masing-masing siswa.

-

Guru dapat menentukan cara yang tepat untuk membantu siswa
mengatasi kesulitannya.

2. Bagi Siswa:
-

Siswa mengetahui sejauh mana hasil yang mereka peroleh setelah
mengalami proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

-

Siswa dapat mengetahui kekurangan mereka dalam menyelesaikan tes
uraian.

3. Bagi peneliti:
-

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti, selain untuk memenuhi
tugas akhir perkuliahan, sebagai calon guru, penelitian ini
memberikan gambaran bahwa setiap siswa memiliki kesulitan yang
berbeda-beda dalam menyelesaikan tes uraian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
DASAR TEORI

A. Evaluasi Hasil Belajar
1. Pengertian Evaluasi
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses perencanaan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk
membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehrens & Lehmann, 1978:5,
dalam M. Ngalim Purwanto : 3). Sesuai dengan pengertian tersebut, setiap
kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang disengaja
direncanakan untuk memperoleh informasi atau data; berdasarkan data
tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan.
Dalam penelitian ini evaluasi diartikan sebagai proses penilaian
yang dilakukan oleh guru; di mana guru sebagai pemberi informasi (materi
ajar) yang tentunya ingin mengetahui apakah informasi tersebut diterima
dengan baik oleh peserta didik, dan hal ini berarti bahwa proses belajarmengajar berjalan dengan baik dan tujuan pengajaran telah dicapai oleh
peserta didik.
2. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Benyamin S. Bloom, dkk (1956) dalam Zainal Arifin
(2009 : 21), hasil belajar dapat dikelompokan dalam tiga domain, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penelitian ini menitikberatkan pada

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

aspek kognitif, di mana aspek ini memiliki enam jenjang kemampuan,
yaitu:
a. Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep,
prinsip, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat
menggunakannya. Kata kerja operasional yang dapat digunakan, di
antaranya mendefinisikan, memberikan, mengidentifikasi, memberi
nama, menyusun daftar, mencocokan, menyebutkan, membuat garis
besar, menyatakan kembali, memilih, menyatakan.
b. Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi
pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkanya tanpa
harus menghubungkannya dengan hal-hal lain. Kemampuan ini
dijabarkan menjadi tiga, yakni menerjemahkan, menafsirkan dan
mengekstrapolasi. Kata kerja operasional yang dapat digunakan di
antaranya mengubah, mempertahankan, membedakan, memprakirakan,
menjelaskan, menyatakan secara luas, menyimpulkan, memberi
contoh, melukiskan kata-kata sendiri, meramalkan, menuliskan
kembali, meningkatkan.
c. Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuuan yang menuntut
peserta didik untuk menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun
metode, prinsip, dan teori-teori dalam situasi baru dan konkret. Kata
kerja operasional yang dapat digunakan di antaranya mengubah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

menghitung,

mendemostrasikan,

mengungkapkan

menunjukan,

memecahkan, menggunakan.
d. Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam
komponen-komponen

pembentuknya.

Kemampuan

analisis

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu analisis unsur, analisis hubungan,
dan analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi. Kata kerja operasional
yang dapat digunakan di antaranya mengurai, membuat diagram,
memisah-misahkan, menggambarkan kesimpulan, membuat garis
besar, menghubungkan, merinci.
e. Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik

untuk

menghasilkan

sesuatu

yang

baru

dengan

cara

menggabungkan dua faktor. Hasil yang diperoleh dapat berupa tulisan,
rencana atau mekanisme. Kata kerja operasional yang dapat digunakan
di

antaranya

menghimpun,

menggolongkan,
menciptakan,

menggabungkan,
merencanakan,

memodifikasi,
merekonstruksi,

menyusun, membangkitkan, mengorganisasi, merevisi, menyimpulkan,
menceritakan.
f. Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan,
pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu. Hal penting
dalam evaluasi ini adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa,
sehingga peserta didik mampu mengembangkan kriteria atau patokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

untuk mengevaluasi sesuatu. Kata kerja operasional yang dapat
digunakan di antaranya menilai, membandingkan, mempertentangkan,
mengkritik,

membeda-bedakan,

mempertimbangkan

kebenaran,

menyokong, menafsirkan, menduga.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti mendefinisikan hasil belajar
sebagai nilai yang dapat diukur dengan sebuah tes, yang dilakukan oleh
guru terhadap siswa setelah mereka mengalami proses belajar-mengajar.
Hasil dari tes tersebut berupa skor yang diharapkan dapat menggambarkan
pemahaman konsep siswa tentang materi yang telah diajarkan.
3. Pengertian Evaluasi Hasil Belajar
Peneliti mendefinisikan evaluasi hasil belajar siswa sebagai
proses penilaian terhadap skor yang diperoleh siswa pada tes, guna
mengetahui

maksud

dari

skor

tersebut,

dalam

tujuan

untuk

mengidentifikasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal tes.

B. Pengertian Kesulitan
Dalam penelitian ini, peneliti menitikberatkan kesulitan peserta didik
dalam penyelesaian soal tes uraian fisika. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Widiyanti (2009:72), jenis-jenis kesulitan yang ditemukan meliputi :
1. Kesulitan memaknai soal.
Kesulitan ini meliputi kesulitan dalam menggambar sketsa permasalahan,
menggambar grafik dan membaca grafik.
2. Kesulitan mengidentifikasi besaran dan satuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

Kesulitan yang dimaksud yaitu kesulitan dalam memahami dan
menerapkan besaran-besaran fisika yang sesuai dengan data / informasi
yang terdapat pada rumusan soal.
3. Kesulitan menggunakan definisi / konsep dan persamaan (rumus).
Kesulitan ini meliputi kesulitan dalam memahami konsep, menerapkan
konsep untuk menyelesaikan masalah, menerapkan konsep untuk
merumuskan persamaan, serta salah dalam mengutip rumus.
4. Kesulitan dalam melakukan perhitungan.
Kesulitan yang dimaksud adalah kesulitan melakukan secara matematik.
Menurut Widiyanti (2009:73) faktor-faktor yang menyebabkan siswa
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal adalah :
1. Siswa kurang menguasai dan memahami materi pembelajaran.
2. Siswa tidak dapat memahami soal dan membaca grafik.
3. Siswa

kurang

teliti

dan

kurang cermat

dalam

mengutip

soal,

memperhatikan lambang atau simbol dan satuan, mengutip persamaan,
melakukan perhitungan, dan melakukan pengerjaan.
4. Siswa tidak tahu langkah yang harus digunakan untuk menyelesaikan
suatu masalah fisika.
Berdasarkan paparan di atas, memang jelas terdapat beberapa
kesulitan yang mungkin dialami oleh peserta didik dalam menyelesaikan soal
fisika, khususnya tes uraian. Peneliti berharap dapat menemukan kesulitankesulitan yang telah disebutkan di atas, atau bahkan dapat menemukan ragam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

kesulitan yang baru dan penyebab yang belum ditemukan oleh peneliti
sebelumnya.

C. Pengertian Tes : Tes Uraian Terbatas
Menurut Zainal Arifin (2009 : 118), tes merupakan suatu teknik atau cara
yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di
dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas
yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek
perilaku peserta didik.
Dalam penelitian ini, peneliti menggnakan jenis tes uraian terbatas,
maksudnya perta didik harus mengemukakan hal-hal tersebut sebagai batsbatasnya.Walaupun kalimat jawaban peserta didik itu beraneka ragam.Dalam
bidang fisika, tes uraian terbatas ini menuntut siswa untuk dapat memahami
soal secara benar, menentukan persamaan yang digunakan, menggunakan
persamaan tersebut dengan benar, dan menyimpulkan jawaban sesuai dengan
tujuan dari soal tersebut.

D. Materi
1. Pengertian bunyi
Pada saat memetik gitar, memukul gendang, dan berbicara, akan terasa
getaran. Akan tetapi, jika benda-benda itu tidak bergetar, bunyi pun tidak ada.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sumber bunyi adalah getaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Bunyi merupakan gelombang. Bunyi merambat ke segala arah, melalui
udara sekitarnya. Kita dapat mendengar suara lonceng pada jarak tertentu
karena lonceng menggetarkan udara di sekitarnya. Getaran membentuk pola
rapatan dan renggangan pada udara.
Pola rapatan dan renggangan ini menggetarkan udara di dekatnya dan
menjalar ke segala arah. Ketika getaran udara sampai di gendang telinga,
informasi akan disampaikan ke otak. Hal itulah yang menyebabkan kita dapat
mendengar bunyi.
Berdasarkan arah getarnya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu
gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Bunyi termasuk
gelombang longitudinal.
a. Bunyi merambat melalui zat perantara
Bunyi hanya dapat merambat jika ada udara. Selain dapat
merambat melalui udara (zat gas), gelombang bunyi juga dapat
merambat melalui zat padat dan zat cair. Denngan kata lain,
gelombang bunyi merambat melalui zat perantara atau medium
b. Cepat rambat bunyi
Dengan bantuan alat seismograf, para ahli gempa dapat mendeteksi
getaran gempa bumi. Getaran lebih kuat jika jarak lebih dekat pada
sumber getaran. Dari contoh tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa
bunyi yang terdengar bergantung pada jarak antara sumber bunyi dan
pendengar. Jarak yang ditempuh bunyi tiap satuan waktu disebut cepat
rambat bunyi (v). Secara matematis, hal itu dituliskan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

dengan:
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
s = jarak yang ditempuh (m)
t = waktu tempuh (s)
Oleh karena bunyi merupakan bentuk gelombang, dapat dituliskan:

dengan:
T = periode bunyi (s)
λ = panjang gelombang bunyi (m)
Dengan dua persamaan di atas kita dapat menghitung cepat rambat
bunyi pada suatu tempat atau menentukan jarak jika cepat rambat
bunyi diketahui.
Tabel 1.

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Cepat Rambat Bunyi pada Beberapa Material dengan Suhu 20 oC
dan Tekanan 1 atm

Material
Udara
Udara (10oC)
Helium
Hidrogen
Air
Air laut
Besi dan Baja
Gelas
Aluminium
Kayu Kertas

Kecepatan (m/s)
343
331
1.005
1.300
1.440
1.560
5.000
4.500
5.100
4.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

Zat padat merambatkan bunyi lebih cepat daripada zat cair dan zat
cair lebih cepat merambatkan bunyi daripada gas.
c. Frekuensi gelombang bunyi
Sayap nyamuk dapat bergetar kurang lebih 1.000 kali setiap sekon
sehingga menghasilkan suara yang unik. Jadi, setiap sekon terjadi
1.000 gelombang bunyi merambat di udara. Banyaknya gelombang
bunyi setiap sekon disebut frekuensi.
Semakin besar frekuensi gelombang bunyi, berarti semakin banyak
pola rapatan dan renggangan, sehingga bunyi akan terdengar semakin
tinggi nadanya.
Bedasarkan hasil penelitian para ahli, pendengaran telinga manusia
normal berada pada frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz. Daerah ini
disebut daerah audiosonik, frekuensi di bawah 20 Hz disebut daerah
infrasonik, sedangkan daerah di atas frekuensi 20.000 Hz disebut
daerah ultrasonik.
2. Nada
Banyaknya gelombang tiap satu sekon ada yang tetap/tertentu, ada yang
tidak tetap/tertentu. Bunyi alat musik adalah salah satu contoh dari bunyi
yang frekuensinya tetap/tertentu. Bunyi kendaraan di jalan, frekuensinya tidak
tetap/tertentu sehingga tidak enak untuk didengar. Gelombang bunyi yang
frekuensinya tetap/tertentu disebut nada, sedangkan gelombang bunyi yang
frekuensinya tidak tetap/tertentu disebut desah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Pada nada dikenal nada tinggi dan nada rendah. Semakin besar frekuensi
maka semakin tinggi nadanya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah
frekuensi maka semakin rendah pula nadanya. Dengan kata lain, tinggi
rendahnya nada ditentukan oleh frekuensi.
a. Frekuensi nada pada senar
Jika kita sedang memetik gitar, jari kita tidak pernah diam untuk
mendapatkan suatu nada yang diharapkan. Kita sudah mengetahui setiap
kunci nada memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Jadi, perpindahan jari
tangan adalah untuk mendapatkan frekuensi yang diharapkan. Misalnya,
salah satu senar dipetik tanpa ditekan mendapatkan nada A yang
berfrekuensi 440 Hz, jika senar ditekan pada jarak 8 cm dari ujung papan
pegangan, berarti kita sudah mengurangi panjang tali dan bagian masa tali
yang bergetar. Akibatnya, frekuensi akan naik.
b. Keras lemah bunyi bergantung pada amplitudo
Ketika seseorang memukul garputala dengan lemah, simpangan
maksimum getarannya hanya kecil sehingga bunyinya lemah. Jika dipukul
dengan kuat, simpangan maksimum getarannya juga besar dan bunyi pun
terdengar lebih keras. Simpangan maksimum disebut amplitudo. Jadi,
keras lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo.
c. Desah
Suara ombak di pinggir pantai memiliki frekuensi yang tidak
tetap/tertentu. Gelombang bunyi yang frekuensinya tidak tetap/tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

disebut desah. Contoh lain dari desah adalah bunyi angin, bunyi
kendaraan bermotor, dan suara mesin.
3. Resonansi kolom udara
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran
benda lain. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi yang sama dengan
sumber getarnya.
Misalkan dengung pertama terjadi pada kolom udara sepanjang 20 cm. Hal itu
berarti pada panjang kolom udara itu terjadi resonansi udara. Resonansi udara ini
terjadi jika panjang kolom udara merupakan kelipatan ganjil
sumber bunyi atau garpu tala (λ), yaitu

,

panjang gelombang

, dan seterusnya. Jika resonansi

pertama terjadi pada kolom udara sepanjang 20 cm, maka panjang gelombangnya
dapat ditentukan sebagai berikut.
= 20 cm
λ = 20 cm x 4 = 80 cm = 0,8 m
Karena panjang gelombang λ = 0,8 m dan frekuensi sumber bunyi f = 400 Hz, maka
besar cepat rambat bunyi di udara di tempat adalah
v = λf = 0,8 x 400 Hz = 320 m/s
Jadi, dengan percobaan resonansi udara kamu dapat menentukan cepat rambat bunyi
di udara. Resonansi pada contoh di atas adalah resonansi pertama (L1). Resonansi
pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya dapat terjadi dengan syarat sebagai berikut.
Syarat agar terjadi resonansi pertama : panjang kolom udara =
Syarat agar terjadi resonansi kedua : panjang kolom udara =
Syarat agar terjadi resonansi ketiga: panjang kolom udara =

, dan seterusnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

4. Pemantulan gelombang bunyi
a. Pemantulan bunyi pada kehidupan sehari-hari
Pemantulan gelombang bunyi digunakan manusia untuk mengukur
panjang gua dan kedalaman lautan atau danau. Dengan cara
mengirimkan bunyi datang dan mengukur waktu perjalanan bunyi
datang dan bunyi pantul, panjang suatu gua atau kedalaman suatu
tempat di bawah permukaan air dapat ditentukan.
Bunyi pantul yang diterima telah menempuh dua kali perjalanan,
yaitu dari sumber bunyi ke pemantul dan dari pemantul ke penerima
atau pendengar. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke pemantul
adalah

.

Oleh karena itu, jarak yang ditempuh oleh bunyi yang dipantulkan
dapat ditulis debagai berikut.

[ ]
dengan:
s = jarak yang akan ditentukan (m)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
t = waktu yang digunakan untuk menempuh dua kali perjalan (s)
b. Gaung atau Kerdam
Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang hanya terdengar
sebagian bersamaan dengan bunyi asli.
c. Gema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Gema adalah bunyi pantul yang terdengar beberapa saat setelah
bunyi asli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
memandang realitas social sebagai suatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis
dan penuh makna, yang digunakan untuk penelitian pada kondisi objek yang
alamiah, di mana peneliti sebagai instrumen kunci, analisis data, bersifat induktif /
kualitatif, dan hasil penelitian yang lebih menekankan makna dari pada
generalisasi (dalam Sugiono, 2010 : 9).
Penelitian ini menggunakan deskripsi kualitatif yang dimaksudkan untuk
melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya, dan berusaha mengungkapkan
fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Jenis penelitian ini sejalan
dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan kesulitan
yang dialami siswa SMP Kelas VIII dalam mengerjakan soal uraian fisika.
Penelitian ini juga menggunakan jenis penelitian kuantitatif sebagai pembantu
untuk menganalisis data hasil tes siswa yang bersifat kuantitatif. Hasil tes siswa
akan diberi nilai sesuai dengan kriteria penilaian tiap soal. Kemudian dihitung
total nilai yang diperoleh tiap siswa yang akan diwawancara.

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April tahun ajaran 2015/2016 di
SMP Kanisius Pakem

C. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMP Kanisius Pakem kelas VIII pada
tahun ajaran 2015/2016. Peneliti mengambil satu kelas fisika yang telah
mempelajari materi pelajaran fisika pada pokok bahasan bunyi. Peneliti memberi
soal pemahaman mengenai materi pokok bahasan bunyi yang pernah dipelajari
oleh siswa sebelumnya, dan siswa diminta untuk mengerjakan soal tersebut.

D. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa, faktor penyebab,
dan sejauh mana kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal fisika. Untuk
mengetahui ketiga hal tersebut peneliti melakukan analisis terhadap jawaban tes
siswa dalam menyelesaikan soal dan melakukan wawancara dengan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

Berikut ini adalah desain penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
(diagram 1) :

Menyusun Instrumen

Melakukan Tes

Analisis Jawaban Tes

Data Kesulitan

Melakukan Wawancara

Pembahasan dan Kesimpulan

Diagram Desain Penelitian
Dari diagram 1 di atas, hal pertama yang dilakukan adalah menyusun
instrument penelitian. Instrument ini berupa test sebanyak 5 butir soal uraian.
Kemudian tes ini di ujikan ke siswa.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa seperangkat
soal esai fisika dari yang sederhana sampai yang kompleks yang disusun dan
dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator kemampuan kognitif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

siswa terhadap konsep, hukum, teori, dan penerapannya pada pelajaran fisika,
panduan identifikasi kesulitan siswa dalam mengerjakan soal uraian fisika, serta
wawancara terhadap kesulitan siswa dalam mengerjakan soal tersebut.
1.

Soal esai (uraian)
Soal esai (uraian) adalah soal di mana siswa harus mengungkapkan

sendiri, menyusun sendiri, dan menulis sendiri jawabannya. Dengan melihat
jawaban siswa akan diperoleh gambaran pemahaman siswa secara
menyeluruh. Menurut Djemari Mardapi (2008:73) ada beberapa kelemahan
soal uraian, antara lain : (1) penskoran sering dipengaruhi oleh subyektivitas
penilai, (2) memerlukan waktu yang lama untuk memeriksa lembar jawaban,
(3) cakupan materi yang diujikan sangat terbatas, dan (4) adanya efek bluffing.
Untuk menghindari kelemahan tersebut cara yang dapat ditempuh adalah : (1)
jawaban tiap soal tidak panjang, (2) tidak melihat nama peserta ujian, (3)
memeriksa tiap butir soal secara keseluruhan, dan (4) menyiapkan pedoman
penskoran.
Soal esai disusun melalui langkah-langkah sebagai berikut (dalam
Djemari Mardapi, 2008:73-74):
a. Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi pada indikator.
Adapun standar kompetensi dan indikator pencapaiannya adalah
sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

Tabel 2. Standar kompetensi
Standar kompetensi
6.2 Mendeskripsikan

Materi pelajaran
Bunyi

konsep bunyi
dalam kehidupan
sehari-hari.

Indikator pencapaian
 Membedakan infrasonic,
ultrasonik, dan audiosonik.
 Menunjukan gejala resonansi
dalam keehidupan sehari-hari.
 Merencanakan percobaan untuk
mengukur laju bunyi.
 Memberikan contoh pemanfaatan
dan dampak pemantulan bunyi
dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel 3. Kisi-kisi soal tes uraian
No.
Masalah
Tujuan
1
Membedakan infrasonik, Siswa dapat membedakan bunyi
ultrasonik, dan
infrasonik, ultrasonik, dan
audiosonik.
audiosonik.

Bentuk pertanyaan
Tes uraian terbatas

Butir Soal
Bunyi dengan panjang gelombang 4 meter memiliki kecepatan rambat sebesar 340 m/s.
Dapatkah bunyi tersebut didengar oleh telinga manusia normal?
2

Menunjukan gejala
resonansi dalam
keehidupan sehari-hari.

Siswa dapat menunjukan gejala
resonansi dalam keehidupan
sehari-hari

Tes uraian terbatas

Butir Soal
Jika kolom udara beresonansi dengan garpu tala, maka resonansi pertama terjadi pada kolom
udara dalam tabung setinggi 0,5 m. cepat rambat bunyi di udara pada saat itu adalah 340 m/s.
berapa frekuensi garpu tala?
3

Mengukur laju bunyi.

Siswa dapat mengukur laju bunyi
di berbagai medium

Tes uraian terbatas

Butir Soal
Saat sedang memancing, Budi mendengar bunyi letusan gunung merapi 4 sekon setelah
letusan itu terjadi. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, berapa kilometer jarak Budi dari
sumber letusan?
4

Memberikan contoh
pemanfaatan dan dampak
pemantulan bunyi dalam

Siswa dapat memberikan contoh
pemanfaatan dan dampak
pemantulan bunyi dalam

Tes uraian terbatas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

kehidupan sehari-hari.
Butir Soal

kehidupan sehari-hari.



Sebuah sumber bunyi dirambatkan dari sebuah kapal diatas permukaan laut. Bunyi
tersebut dipantulkan kembali dari dasar laut. Jika bunyi pantul tersebut diterima kembali
3 sekon setelah bunyi asli dirambatkan, berapa kilometer jarak kapal dari dasar laut, jika
cepat rambat bunyi didalam air 1.800 m/s?



Seseorang yang berdiri di antara dua batu karang berteriak dengan kuat. Ia
mendengar dua bunyi pantul, pertama setelah 1 sekon dan berikutnya
setelah 1,5 sekon. Cepat ranbat bunyi di udara 340 m/s. Berapa jarak
kedua batu karang tersebut?

b. Validitas soal tes uraian
Menurut Zainal Arifin (2009:132), untuk melakukan validitas soal
uraian dapat dilakukan secara rasional, yaitu dilakukan sebelum soal
uraian itu digunakan/diujicobakan seperti menggunakan lembar validasi di
bawah ini.
Tabel 4.

Lembar Validasi Soal Tes Uraian

Soal Nomor :
No.
1
2
3
4

5

ASPEK YANG DITELAAH
A. Materi
Soal sesuai dengan indikator.
Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan
jelas.
Isi materi sesuai dengan tujuan tes.
Isi materi sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, dan
kelas.
B. Konstruksi
Rumusan kalimat soal atau pertanyaan

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

6
7
8

9
10
11

12
13

menggunakan kata tanya atau perintah yang
menuntut jawaban terurai.
Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan
soal.
Ada pedoman penskoran.
Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya
disajikan dengan jelas dan terbaca.
C. Bahasa
Rumusan kalimat soal komunikatif.
Butiran soal menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian.
Tidak menggunakan bahasa lokal/daerah.
Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang
dapat menyinggung perasaan peserta didik.
Catatan :

2. Wawancara
Menurut Zainal Arifin (2009:159), wawancara merupakan salah satu
bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan
tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik.
Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung
antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dan jenis wawancara
inilah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini.
Tujuan wawancara adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

1. Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan
seuatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.
2. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
3. Untuk memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau
orang tertentu.
Dalam penelitian ini, peneliti menganggap tujuan pada poin 1 sangat
cocok dengan tujuan wawancara demi mendapatkan informasi tentang faktorfaktor apa saja yang menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tes.
Pertanyaan wawancara dapat menggunakan bentuk sebagai berikut:
1. Bentuk pertanyaan berstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut
jawaban agar sesuai dengan apa yang terkandung dalam
pertanyaan tersebut.
2. Bentuk pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat
terbuka, peserta didik secara bebas menjawab pertanyaan tersebut.
3. Bentuk pertanyaan campuran, yaitu pertanyaan yang menuntut
jawaban campuran, ada yang berstruktur dan ada pula yang bebas.
Wawancara pada penelitian ini merupakan tahap lanjutan dari hasil tes
siswa, maksudnya untuk menindaklanjuti data kesulitan yang diperoleh
setelah melakukan analisis terhadap hasil tes siswa. Dari hasil analisis tersebut
diperoleh satu siswa untuk tiap jenis kesulitan yang akan diwawancarai untuk
mengetahui informasi tentang penyebab siswa tersebut mengalami kesulitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27

Tabel 5. Kisi-kisi pedoman wawancara
No.

Masalah

Tujuan

Pertanyaan

1

Informasi dan
tujuan soal

2

Menentukan
persamaan
yang
digunakan
Memasukan
data ke dalam
persamaan

Mengetahui
penyebab
kesulitan siswa untuk
mengumpulkan
informasi dan tujuan soal
Mengetahui
penyebab
kesulitan siswa untuk
menentukan persamaan
yang digunakan
Mengetahui
penyebab
kesulitan siswa untuk
memasukan data ke
dalam persamaan
Mengetahui
penyebab
kesulitan siswa untuk
melakukan perhitungan

 Apakah benar kamu
mengalami kesulitan
pada bagian ini?
 Apa penyebabnya?
 Apakah benar kamu
mengalami kesulitan
pada bagian ini?
 Apa penyebabnya?
 Apakah benar kamu
mengalami kesulitan
pada bagian ini?
 Apa penyebabnya?
 Apakah benar kamu
mengalami kesulitan
pada bagian ini?
 Apa penyebabnya?
 Apakah benar kamu
mengalami kesulitan
pada bagian ini?
 Apa penyebabnya?

3

4

Perhitungan

5

Kesimpulan

Mengetahui
penyebab
kesulitan siswa untuk
menentukan
jawaban
yang memenuhi tujuan
dari soal

Bentuk
pertanyaan
Berstruktur

Berstruktur

Berstruktur

Berstruktur

Berstruktur

Kisi-kisi pedoman wawancara di atas dibuat berdasarkan instrumen
berupa soal tes yang telah disusun peneliti dengan melampirkan jenis-jenis
kesulitan yang mungkin dialami siswa dalam menyelesaikan soal tersebut.

F. Teknik Analisis Data
1. Analisis hasil tes siswa
Untuk mengetahui sejauh mana siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal dilakukan dengan menghitung skor yang diperoleh siswa
dilihat dari kelengkapan dan kesesuaian siswa dalam menyelesaikan soal
dengan strategi penyelesaian soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

Penskoran diberikan dengan cara menganalisis jawaban siswa dari
kelengkapan dan kesesuaian dalam menyelesaikan soal dengan strategi
penyelesaian soal. Adapun indikator yang digunakan untuk menilai hasil test
siswa adalah sebagai berikut.


Identifikasi masalah.



Mendeskripsikan soal.



Langkah-langkah penyelesaian.



Perhitungan matematika.

Dalam penelitian ini penskoran dimaksudkan untuk melihat kesulitan
yang dialami siswa pada tahap-tahap penyelesaian di tiap soal. Berbeda
dengan teknik penilaian pada umumnya, di mana skor mewakili jumlah benar
yang diperoleh siswa untuk tahap-tahap penyelesaian pada masing-masing
soal, dalam penelitian ini peneliti menggunakan skor sebagai jumlah
kesulitan, yang diperoleh dari kesalahan siswa pada tahap-tahap penyelesaian
untuk setiap soal. Dengan demikian, semakin tinggi skor yang diperoleh siswa
maka semakin besar pula kesulitan yang dialami.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 soal dengan
tahap-tahap penyelesaian yang memungkinkan siswa mengalami kesulitan
yang beragam saat mengerjakannya.
Butir soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29

1) Bunyi dengan panjang gelombang 4 meter memiliki kecepatan rambat
sebesar 340 m/s. Dapatkah bunyi tersebut didengar oleh telinga manusia
normal?
Tabel 6.

Teknik penskoran soal nomor 1

Kunci Jawaban

Diketahui : λ=4 m
v=340 m/s
ditanya : f…..?
Mencari frekuensi terlebih dahulu:
f=ν/λ
f = 340 / 4
f = 85 Hz
Bunyi dengan frekuensi antara 20 hingga
20000 Hz tergolong a

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL

1 48 17

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SMP Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Siswa Smp.

0 2 18

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SMP Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Siswa Smp.

0 3 17

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI BENTUK ALJABAR PADA SISWA SMP Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Operasi Bentuk Aljabar Pada Siswa Kelas VIId SMP Al-Islam Kartasura.

0 2 13

Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Fungsi Linier Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Surakarta Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Fungsi Linier Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 14

Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Fungsi Linier Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Surakarta Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Fungsi Linier Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 16

ANALISIS PROFIL KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI SISWA BERDASARKAN HASIL TES URAIAN TERBATAS DAN TES URAIAN TERSTRUKTUR PADA MATERI BUNYI DI SMP.

4 16 35

ANALISIS PROFIL KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI SISWA BERDASARKAN HASIL TES URAIAN TERBATAS DAN TES URAIAN TERSTRUKTUR PADA MATERI BUNYI DI SMP.

0 0 39

ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TES URAIAN TERSTRUKTUR DAN TES URAIAN BEBAS PADA MATERI KELISTRIKAN.

5 7 61

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL–SOAL FISIKA PADA MATERI POKOK TEKANAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP).

0 0 2