Serat Dalam Makanan (Studi Pustaka).

(1)

ABSTRAK

SERAT DALAM MAKANAN ( Studi Pustaka)

Newyearianti Ramba, 2002. Pembimbing : DR. Iwan Budiman, dr., M.S.

Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs.

Latar belakang : Seiring dengan perkembangan jaman, hmana segalanya berlangsung

dengan cepat dan kesibukan yang menyita banyak waktu, pola

makan masyarakatpun bembah. Masyarakat lebih sering

mengkonsumsi makanan cepat saji ( fast food ), seperti fried

chicken, atau burger yang hanya mengandung sedikit sekali serat. Seringkali masyarakat melupakan pentingnya peranan serat bagi tubuh manusia. Peranan serat penting dalam membantu menjaga kesehatan tubuh, melancarkan proses pencemaan dan pembuangan kotoran, serta

: Untuk mengetahui jenis-jenis serat yang terdapat di dalam makanan, fisiologi serat di dalam saluran pencemaan, peranan serat dalam absorbsi makanan, dan akibat yang dapat timbul jika kurang atau terlalu banyak mengkonsumsi serat.

: Serat meningkatkan ukuran dan berat feses, mempercepat waktu

transit dan meningkatkan jumlah Bacteroides dan Bifidobacteri, sehingga menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Serat juga menurunkan absorbsi lemak sehingga dapat mencegah terjadinya obesitas, selain itu serat memperlambat absorbsi glukosa sehingga dapat menurunkan insidensi Diabetes Mellitus. Jika kekurangan serat, dapat mengakibatkan terjadinya beberapa penyakit, antara lain adalah konstipasi, hemorrhoid, divertikulosis, kegemukan, kanker

kolon, penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus. Sedangkan

jika kelebihan serat akan mengakibatkan kurangnya kadar vitamin dan mineral di dalam tubuh.

: Makanan berserat yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah

sebanyak 30 gram/hari, yang terdiri dari sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan.

menjadikan usus lebih sehat. Tujuan

Kesimpulan

Saran


(2)

ABSTRACT

FIBER IN NUTRITION

(Literature Study)

Newyearianti Ramba, 2002.Tutors : DR. Iwan Budiman, dr., M.S. Pinandojo Djojosoewamo, dr., Drs.

Background : Today, people have many different life styles that affect the nutrition consumption behavior. People tend to consume more practical foods or [fast foods’ such as [fried chicken' or 'hamburger' that contain only a very small amount of fiber. Many people are not aware about the importance of fiber for the human body. Fiber is very important f o r maintaining a good body health and metabolism, and to keep the intestine healthy.

Objectives : To understand the types of fiber in the nutrition, fiber physiology in the intestine, functions of the dietary fiber in nutrition, and to analyze the implications of not consuming a normal ammount of fiber.

: Fiber increases the size and the weight of the stoll, shorten the transit time, and increases the number of bacterial flora, such as Bifidobacteri and Bacteroides. Fiber can prevent obesity by lowering lipid absorption. Fiber can also prevent diabetes by altering the rate of absorption of glucose. The lack of dietary fiber can cause many diseases, such as constipation, hemorrhoid, diverticular, obesity, colon cancer, cardiovaskular disease and diabetes mellitus, while consuming too much fiber, can decrease the the ammount of vitamins and minerals in our body

gram/day, that consist of vegetables, fruits and legumes. Conclusions


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABST RAK ... ... ... iv

... . v

vi ABSTRACT ... KATA PENGANTAR . . . ... DAFTAR ISI ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... ... 1

1.1. Latar Belakang ... ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan. ... 2

1.4. Kegunaan ... . . . ... 2

1.5. Lokasi dan Waktu.. ... 2

BAB II. TINJAUANPUST AKA ... 3

2.1. Serat Dalam Makanan.. ... 3

2.2. Fisiologi Serat Dalam Makanan.. ... 7

2.3. Peranan Serat Dalam Absorbsi Makanan... ... 10

2.4. Kandungan Serat Dalam Berbagai Jenis Makanan.. . . .14

2.5. Akibat Kekurangan Serat. ... 17

2.6. Akibat Kelebihan Serat ... 2 1 BAB III. RINGKASAN ... ... 22

BAB IV. KESIMPULAN dan S A R A N . . . . . . . . 25

4.1. Kesimpulan.. ... . 2 5 4.2. Saran . . . ... 26

DAFTAR PUST

AKA

... 27

DAFTAR RIWAYAT HlDUP . . . 29


(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan jaman dimana segalanya berlangsung dengan cepat dan kesibukan yang menyita banyak waktu, pola makan masyarakatpun ikut berubah. Seringkali masyarakat melupakan pentingnya peranan serat bagi tubuh manusia. Seperti yang terjadi di dalam masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, dimana masyarakat memiliki kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan cepat saji yang lebih praktis, seperti ‘fried chrcken ’, burger, dan makanan sejenisnya yang lebih dikenal dengan istilah ‘junk food’ dalam jumlah yang berlebihan, sedangkan jenis makanan ini mengandung banyak lemak dan sangat kurang serat.

Dengan pola makan dan kebiasaan seperti diatas dimana konsumsi serat sangat kurang, maka akan membawa dampak buruk bagi tubuh manusia itu sendiri, sehingga akan mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan.

Makanan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, bukan hanya untuk menghasilkan energi tetapi juga untuk mengatur serta menjaga agar proses metabolisme makanan dan proses-proses lainnya dalam tubuh dapat berlangsung secara optimal. Oleh karena itu sangat penting bagi manusia untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung berbagai komponen gizi yang bermanfaat bagi tubuh manusia, antara lain adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan termasuk juga serat.

Serat merupakan salah satu unsur yang penting di dalam makanan. Peranan serat penting dalam membantu menjaga kesehatan tubuh, melancarkan proses pencernaan dan pembuangan kotoran, serta menjadikan usus lebih sehat.


(5)

2

1.2. TDENTIFIKASI MASALAH

Apa saja jenis-jenis serat yang terdapat di dalam makanan ? Bagaimana fisiologi serat di dalam salwan pencernaan ?

Apakah peranan serat dalam absorbsi makanan ?

Apakah dampak yang ditimbulkan akibat kekurangan serat ? Apakah dampak yang Qtimbulkan akibat kelebihan serat ?

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk mengetahui jenis-jenis serat yang terdapat di dalam makanan. Untuk mengetahui fisiologi serat di dalam saluran pencernaan Untuk mengetahui peranan serat dalam absorbsi makanan

Untuk mengetahui dampak yang dapat timbul akibat kekurangan serat. Untuk mengetahui dampak yang dapat timbul akibat kelebihan serat

1.4.KEGUNAAN

Kegunaan studi pustaka ini adalah agar pembaca dan masyarakat secara umum dapat mengenal tentang j jenis-jenis serat dalam makanan dan kegunaannya, serta akibat yang dapat Qtimbulkan jika kurang mengkonsumsi serat dan terlalu bayak mengkonsumsi serat.

1.5. METODOLOGI Studi pustaka

1.6. LOKASI DAN WAKTU


(6)

BAB

IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

Serat yang terdapat di dalam makanan terdiri dari 2 jenis, yaitu serat yang larut di dalam air dan serat yang tidak larut di dalam air. Serat yang larut di dalam air terdiri dan : hemiselulosa, pectin, gom dan musilago. Sedangkan serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa dan lignin. Fisiologi serat di dalam saluran pencernaan manusia adalah serat meningkatkan berat dan ukuran feses, serat mempercepat waktu transit dan meningkatkan j umlah Bifidobacteri dan Bacteroides yang merupakan flora normal dalam usus manusia.

Pengaruh serat terhadap absorbsi makanan adalah: serat meningkatkan ekskresi lemak dalam feses, meningkatkan pengeluaran nitrogen melalui feses, dan serat memperlambat absorbsi glukosa serta merubah kecepatan transport glukosa, selain itu serat menghambat absorbsi vitamin dan mineral.

Jika kurang mengkonsumsi serat, maka dapat mengakibatkan timbulnya beberapa gangguan kesehatan, diantaranya adalah : konstipasi, hemorrhoid, divertikulosis, kegemukan, kanker kolon, penyakit kardiovaskular, diabetes.

Sedangkan jika mengkonsumsi serat berlebihan maka dapat mengakibatkan kurangnya kadar vitamin dan mineral di dalam tubuh kita.


(7)

26

4.2. SARAN

Mengingat pentingnya keberadaan serat dalam tubuh manusia, maka seseorang dianjurkan untuk mengkonsumsi serat sebanyak 30 gram/hari. Serat dapat diperoleh dari berbagai jenis sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan.

Namun saat ini, dengan kesibukan dan aktifitas yang banyak, menyebabkan orang-orang untuk memilih makanan yang praktis, dan mudah diperoleh, hal ini menyebabkan kurangnya serat yang diperlukan oleh tubuh. Oleh karena itu, jika sumber serat alami sukar untuk diperoleh, maka serat dapat diperoleh dari sumber lain, agar-agar adalah salah satu contohnya. Selain itu, saat ini di berbagai media cetak dan elektronik sering dipromosikan berbagai merk minuman berserat cepat saji , yang menawarkan serat dalam bentuk yang lebih prakti s .


(8)

27

DAFTAR PUSTAKA

Daldiyono & Akbar N., 1989 ; Dusur Gustroenterologi Hepatologi ; Buku 1; Bagian Ilmu Penyakit Dalam-Sub Bag.Gastroenterologi-Sub Bag.Hepatologi Fakultas Kedokteran Univeritas Indonesia, Jakarta, Indonesia

Davis D.B. dkk, 1980 ; Microbiology ;

3rd

edition; Harper & Row, Philadelphia, USA

Hadi S., 1999; Gustroenterologi; Alumni, Bandung, Indonesia

Houssay, 1955; Human Physiology ; 2nd edition ; Mc Graw-Hill Book Company, inc. ; New York, USA

http://wiretap. area. com/Gopher/Library/Article/Food/fiber. txt http://www. borg.med.ecu.edu/-webpage/sequence. html http //www. confex.com/ift/99annual/abstracts/4606.htm http ://www.cybervitamins.com/fiber. htm

http://www. denmar .net/duncraig/articles/itt . html

http://www.gutfeelings.com/DIVERTICULITIS.HTML

http://www.hoptechno.com/book 29q.htm

http://www.libby.org/nutrition/herbalfiberblend/transit-time.htm http:l/www . med. uc. edu/l ipid/proj ect3. htm

http :// www.members.aol.com/hlthresrch/jafa.html

http://www-old.physiol.usyd.edu.au/dept/liaisoniintro/git - 2000/tsld093.htm

http://www. serve.com/BatonRouge/fiber_chronic - renal-failure. htm

http://www. slrhc.org/healtinfo/dietaryfiber/index.htm#physiology http://www. unisanet.unisa.edu.au/08366/h&p2ptn.htm

http://www. well. net. com/cardiov/chol est. html

Linder M.G., 1985; Nutritional Biochemistry and Metabolism ; Eisevier, New York, USA


(9)

28

Indonesia

Sjamsuhidajat R., dan de Jong W., 1997 ; Buku Ajar Ilmu Bedah ; Edisi Revisi ; EGC, Jakarta, Indonesia

Soetardjo S., 1979; The Role of Dietary Fiber in Nutrition; Department Of Nutrition-Faculty of Medicine-University of Indonesia

Temple N.J. & Burkitt D.P., 1994; Western Diseases; Humana Press, New Jersey, USA


(1)

1.1. LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan jaman dimana segalanya berlangsung dengan cepat dan kesibukan yang menyita banyak waktu, pola makan masyarakatpun ikut berubah. Seringkali masyarakat melupakan pentingnya peranan serat bagi tubuh manusia. Seperti yang terjadi di dalam masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, dimana masyarakat memiliki kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan cepat saji yang lebih praktis, seperti ‘fried chrcken ’, burger, dan makanan sejenisnya yang lebih dikenal dengan istilah ‘junk food’ dalam jumlah yang berlebihan, sedangkan jenis makanan ini mengandung banyak lemak dan sangat kurang serat.

Dengan pola makan dan kebiasaan seperti diatas dimana konsumsi serat sangat kurang, maka akan membawa dampak buruk bagi tubuh manusia itu sendiri, sehingga akan mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan.

Makanan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, bukan hanya untuk menghasilkan energi tetapi juga untuk mengatur serta menjaga agar proses metabolisme makanan dan proses-proses lainnya dalam tubuh dapat berlangsung secara optimal. Oleh karena itu sangat penting bagi manusia untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung berbagai komponen gizi yang bermanfaat bagi tubuh manusia, antara lain adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan termasuk juga serat.

Serat merupakan salah satu unsur yang penting di dalam makanan. Peranan serat penting dalam membantu menjaga kesehatan tubuh, melancarkan proses pencernaan dan pembuangan kotoran, serta menjadikan usus lebih sehat.


(2)

1.2. TDENTIFIKASI MASALAH

Apa saja jenis-jenis serat yang terdapat di dalam makanan ? Bagaimana fisiologi serat di dalam salwan pencernaan ?

Apakah peranan serat dalam absorbsi makanan ?

Apakah dampak yang ditimbulkan akibat kekurangan serat ? Apakah dampak yang Qtimbulkan akibat kelebihan serat ?

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk mengetahui jenis-jenis serat yang terdapat di dalam makanan. Untuk mengetahui fisiologi serat di dalam saluran pencernaan Untuk mengetahui peranan serat dalam absorbsi makanan

Untuk mengetahui dampak yang dapat timbul akibat kekurangan serat. Untuk mengetahui dampak yang dapat timbul akibat kelebihan serat

1.4.KEGUNAAN

Kegunaan studi pustaka ini adalah agar pembaca dan masyarakat secara umum dapat mengenal tentang j jenis-jenis serat dalam makanan dan kegunaannya, serta akibat yang dapat Qtimbulkan jika kurang mengkonsumsi serat dan terlalu bayak mengkonsumsi serat.

1.5. METODOLOGI Studi pustaka

1.6. LOKASI DAN WAKTU


(3)

4.1. KESIMPULAN

Serat yang terdapat di dalam makanan terdiri dari 2 jenis, yaitu serat yang larut di dalam air dan serat yang tidak larut di dalam air. Serat yang larut di dalam air terdiri dan : hemiselulosa, pectin, gom dan musilago. Sedangkan serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa dan lignin. Fisiologi serat di dalam saluran pencernaan manusia adalah serat meningkatkan berat dan ukuran feses, serat mempercepat waktu transit dan meningkatkan j umlah Bifidobacteri dan Bacteroides yang merupakan flora normal dalam usus manusia.

Pengaruh serat terhadap absorbsi makanan adalah: serat meningkatkan ekskresi lemak dalam feses, meningkatkan pengeluaran nitrogen melalui feses, dan serat memperlambat absorbsi glukosa serta merubah kecepatan transport glukosa, selain itu serat menghambat absorbsi vitamin dan mineral.

Jika kurang mengkonsumsi serat, maka dapat mengakibatkan timbulnya beberapa gangguan kesehatan, diantaranya adalah : konstipasi, hemorrhoid, divertikulosis, kegemukan, kanker kolon, penyakit kardiovaskular, diabetes.

Sedangkan jika mengkonsumsi serat berlebihan maka dapat mengakibatkan kurangnya kadar vitamin dan mineral di dalam tubuh kita.


(4)

4.2. SARAN

Mengingat pentingnya keberadaan serat dalam tubuh manusia, maka seseorang dianjurkan untuk mengkonsumsi serat sebanyak 30 gram/hari. Serat dapat diperoleh dari berbagai jenis sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan.

Namun saat ini, dengan kesibukan dan aktifitas yang banyak, menyebabkan orang-orang untuk memilih makanan yang praktis, dan mudah diperoleh, hal ini menyebabkan kurangnya serat yang diperlukan oleh tubuh. Oleh karena itu, jika sumber serat alami sukar untuk diperoleh, maka serat dapat diperoleh dari sumber lain, agar-agar adalah salah satu contohnya. Selain itu, saat ini di berbagai media cetak dan elektronik sering dipromosikan berbagai merk minuman berserat cepat saji , yang menawarkan serat dalam bentuk yang lebih prakti s .


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Daldiyono & Akbar N., 1989 ; Dusur Gustroenterologi Hepatologi ; Buku 1; Bagian Ilmu Penyakit Dalam-Sub Bag.Gastroenterologi-Sub Bag.Hepatologi Fakultas Kedokteran Univeritas Indonesia, Jakarta, Indonesia

Davis D.B. dkk, 1980 ; Microbiology ;

3rd

edition; Harper & Row, Philadelphia, USA

Hadi S., 1999; Gustroenterologi; Alumni, Bandung, Indonesia

Houssay, 1955; Human Physiology ; 2nd edition ; Mc Graw-Hill Book Company, inc. ; New York, USA

http://wiretap. area. com/Gopher/Library/Article/Food/fiber. txt http://www. borg.med.ecu.edu/-webpage/sequence. html http //www. confex.com/ift/99annual/abstracts/4606.htm http ://www.cybervitamins.com/fiber. htm

http://www. denmar .net/duncraig/articles/itt . html

http://www.gutfeelings.com/DIVERTICULITIS.HTML

http://www.hoptechno.com/book 29q.htm

http://www.libby.org/nutrition/herbalfiberblend/transit-time.htm http:l/www . med. uc. edu/l ipid/proj ect3. htm

http :// www.members.aol.com/hlthresrch/jafa.html

http://www-old.physiol.usyd.edu.au/dept/liaisoniintro/git - 2000/tsld093.htm http://www. serve.com/BatonRouge/fiber_chronic - renal-failure. htm

http://www. slrhc.org/healtinfo/dietaryfiber/index.htm#physiology http://www. unisanet.unisa.edu.au/08366/h&p2ptn.htm

http://www. well. net. com/cardiov/chol est. html

Linder M.G., 1985; Nutritional Biochemistry and Metabolism ; Eisevier, New York, USA


(6)

Indonesia

Sjamsuhidajat R., dan de Jong W., 1997 ; Buku Ajar Ilmu Bedah ; Edisi Revisi ; EGC, Jakarta, Indonesia

Soetardjo S., 1979; The Role of Dietary Fiber in Nutrition; Department Of Nutrition-Faculty of Medicine-University of Indonesia

Temple N.J. & Burkitt D.P., 1994; Western Diseases; Humana Press, New Jersey, USA