Analisis Brand Image terhadap Produk Private Label Giant Hypermarket-Pasteur.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Studi ini dilatar belakangi oleh meningkatnya kebutuhan manusia akan suatu produk makanan pokok. Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Maranatha Bandung dengan menggunakan 100 responden yang mengonsumsi produk Privat Label Giant Hypermarket Sedangkan profile responden yang digunakan adalah jenis kelamin, usia, pengeluaran perbulan dan pernah atau tidak pernah mengonsumsi produk Privat Label Giant Hypermarket. Penelitian ini memberikan kita suatu gambaran bahwa konsumen kurang begitu mengetahui produk privat label, hal ini disebabkan karna kurangnya suatu pengenalan akan suatu produk privat label terhadap konsumen sehingga konsumen hanya mengetahui produk – produk di luar produk privat label tersebut. Hal yang memperburuk keadaan ini adalah kualitas produk privat label menurut konsumen sangat rendah dan brand image konsumen yang terbentuk menyatakan bahwa produk privat label hanya digunakan dan dikonsumsi oleh kalangan menengah kebawah. Metode penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah distribusi korelasi pearson sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara Brand Image Produk, Produk Privat Label, Analisis Brand Image terhadap Produk Privat Label. Namun variabel yang berpengaruh sangat signifikan terhadap penggunaan produk privat label adalah Brand Image konsumen. PT. Hero supermarket Tbk, adalah sebagai pusat berbelanja yang lengkap, nyaman, dan terjangkau diadaptasi dari Malaysia. Hypermarket Giant merupakan anak perusahaan yang tergolong besar dalam jajaran supermarket.

Kata-kata kunci: Brand Image Produk, Produk Privat Label, Analisis Brand Image terhadap Produk Privat Label.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Tujuan penelitian ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian ... 7

1.5. Batasan Penelitian ... 8

1.6. Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian pustaka ... 9

2.1.1. Pengertian Brand ... 9

2.2. Pengertian Retail ... 22

2.2.1. Karakter Retailing ... 23


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.3Kerangka Pemikiran ... 26

2.4Kaitan Antar Konsep ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 29

3.1.1 Sejarah Perusahaan ... 29

3.2. Jenis Penelitian ... 30

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 32

3.4 Populasi dan Sampel... 36

3.4.1. Metode Pengambilan Sampel ... 37

3.4.2. Jumlah Sampel ... 38

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.6. Validitas dan realibilitas ... 39

3.6.1. Uji Validitas. ... 39

3.6.2. Uji Reliabilitas ... 52

3.7. Metode Analisis Data ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan dan tujuan Perusahaan ... 59

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 59

4.1.2. Tujuan Perusahaan ... 60

4.2. Profil responden... 60

4.3. Pembahasan ... 66

4.3.1. Analisis Deskriptif ... 66

4.3.2. Data Penelitian ... 67 4.3.3. Tanggapan Responden mengenai analisis Brand Image


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

- Pasteur Bandung... 67

4.3.4. Brand Image terhadap Produk Privat Label ... 68

4.4. Perhitungan Distribusi Frekuensi Analisis Brand Image terhadap produk Privat Label Giant Hypermarket - Pasteur Bandung ... 123

4.4.1. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 124

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 134

5.2. Saran ... 136

5.3. Keterbatasan penelitian ... 137

5.4. Saran untuk penelitian mendatang ... 138

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR


(6)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

1.1. Jenis – jenis Privat Brand Giant ... 4

1.2. Jenis – jenis Barang ... 5

3.1. Operasional Variabel... 32

3.2. Validitas analisis brand Image Produk Beras ... 42

3.3. Validitas analisis brand Image ... 43

3.4. Validitas analisis brand Image Produk Gula ... 44

3.5 Validitas analisis brand Image ... 45

3.6. Validitas analisis brand Image Produk Roti ... 46

3.7. Validitas analisis brand Image ... 47

3.8. Validitas analisis brand Image Produk Bihun ... 48

3.9. Validitas analisis brand Image ... 49

3.10. Validitas analisis brand Image Produk Sirup ... 50

3.11. Validitas analisis brand Image ... 51

3.12. Reliabilitas analisis brand Image Produk ... 54

4.1. Data Jenis Kelamin Responden ... 61

4.2. Data Responden Berdasarkan Status ... 62

4.3. Data Responden Berdasarkan Pengeluaran Perbulan ... 63

4.4. Data Responden Berdasarkan Pernah atau Tidak Pernah mengkonsumsi Produk Privat label ... 67


(7)

x Universitas Kristen Maranatha

4.6. Tanggapan Responden ... 69

4.7. Tanggapan Responden ... 71

4.8. Tanggapan Responden ... 72

4.9. Tanggapan Responden ... 73

4.10. Tanggapan Responden ... 74

4.11. Tanggapan Responden ... 75

4.12. Tanggapan Responden ... 76

4.13. Tanggapan Responden ... 78

4.14. Tanggapan Responden Produk Beras ... 79

4.15. Tanggapan Responden ... 80

4.16. Tanggapan Responden ... 81

4.17. Tanggapan Responden ... 82

4.18. Tanggapan Responden ... 84

4.19. Tanggapan Responden ... 85

4.20. Tanggapan Responden ... 86

4.21. Tanggapan Responden ... 87

4.22. Tanggapan Responden ... 89

4.23. Tanggapan Responden Produk Roti ... 90

4.24. Tanggapan Responden ... 91

4.25. Tanggapan Responden ... 92


(8)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.27. Tanggapan Responden ... 94

4.28. Tanggapan Responden ... 95

4.29. Tanggapan Responden ... 96

4.30. Tanggapan Responden ... 97

4.31. Tanggapan Responden ... 98

4.32. Tanggapan Responden ... 100

4.33. Tanggapan Responden Produk Bihun ... 101

4.34. Tanggapan Responden ... 102

4.35. Tanggapan Responden ... 104

4.36. Tanggapan Responden ... 105

4.37. Tanggapan Responden ... 106

4.38. Tanggapan Responden ... 107

4.39. Tanggapan Responden ... 108

4.40. Tanggapan Responden ... 110

4.41. Tanggapan Responden ... 111

4.42. Tanggapan Responden Produk Sirup ... 112

4.43. Tanggapan Responden ... 114

4.44. Tanggapan Responden ... 115

4.45. Tanggapan Responden ... 116

4.46. Tanggapan Responden ... 117


(9)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.48. Tanggapan Responden ... 119

4.49. Tanggapan Responden ... 121

4.50. Tanggapan Responden ... 122

4.51. Perhitungan Distribusi Frekuensi Gula ... 124

4.52. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 125

4.53. Perhitungan Distribusi Frekuensi Beras ... 126

4.54. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 127

4.55. Perhitungan Distribusi Frekuensi Roti ... 128

4.56. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 129

4.57. Perhitungan Distribusi Frekuensi Bihun ... 130

4.58. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 131

4.59. Perhitungan Distribusi Frekuensi Sirup ... 132


(10)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 2 HASIL RESPONDEN

LAMPIRAN 3 HASIL UJI PERNYATAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS LAMPIRAN 4 HASIL UJI ANALISIS DISTRIBUSI FREKUENSI


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Persaingan bisnis ritel di Indonesia mulai tahun 1998 hingga pertengahan tahun 2003 ini semakin meningkat. Data tingkat nasional, pertambahan hypermarket di Indonesia terbilang pesat, jika tahun 2003 baru 43 unit maka pada tahun 2004 mencapai 68 unit dan tahun 2005 mencapai 100 unit. <www.bisnis.com,15/6/05>. Bahkan diperkirakan, hingga akhir 2008 sampai 2009 mencapai 130 unit. <www.swa.com,15/9/09). Menurut penelitin AC Nielsen, pangsa pasar modern market terus meningkat dari tahun ke tahun, Hasil audit ritel yang dilakukan terhadap 55 ketegori produk (termasuk rokok) menunjukkan, hingga november 2008 pangsa pasr modern market sudah berada pada angka 20,2 persen. Padahal, tahun 2002 pangsa pasarnya baru 17,1 persen. Jaringan hypermarketasing yang masuk ke Indonesia tersebut sering dengan dikeluarkanya Keppres No. 96/1998 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha Terbuka dengan persyaratan tertentu bagi penanaman modal, yaitu bidang usaha ritel.

Salah satu hypermarket tersebut adalah Giant Hypermarket yang hadir di Indonesia sejak Tahun 2002. Model Ginat Hypermarket yang dikelolah PT. Hero supermarket Tbk, sebagai pusat berbelanja yang lengkap, nyaman, dan terjangkau didaptasi dari Malaysia. Meski tergolong masih baru di kancah bisis


(12)

BAB I PENDAHULUAN

2 Universitas Kristen Maranatha pasar swlayan di Tanah Air, Giant mampu bertahan di tengah persaingan usaha sejenis. Bahkan, Giant makin eksis dengan motto “ Banyak pilihan, harga lebih murah”.

Untuk kepentingan konsumenya, selain diskon-diskon pada hari sabtu, Giant juga melakukan variasi dengan membuat produk yang menganut privat brand, Munculnya privat brand ini berhubungan dengan keadaan ekonomi rumah tangga, pada saat ekonomi lemah para ibu rumah tangga akan mencari produk dengan merk yang lebih murah, bahkan beralih ke produk generik atau melakukan pembelian secara coba-coba. Keadaan itu dirasakan sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pebisnis ritel untuk memproduksi sebagian produk, memasarkan dan menjual produk salah satunya dengan cara meluncurkan privat brand yang dijual dengan harga murah. Tingginya harga barang yang kini dirasakan konsumen, tentu bukan sekedar meningkatnya biaya produksi dan distribusi, melainkan juga adanya biaya promosi yang jumlahnya tidak kecil. Untuk menutup penurunan penjualan, produsen bekerjasama dengan ritel dengan meluncurkan produk-produk fast moving consumers goods yang diberi label privat brand (SWA 06/XV/25 Maret 7 April 1999). Privat Brand diartikan sebagai produk-produk yang diperoleh oleh suatu produsen tertentu, diberi merek sesuai dengan nama bisnis ritel tertentu, dipasarkan dan dijual oleh pebisnis ritel tersebut. Kategori produk fast moving consumers goods adalah produk-produk keperluan sehari-hari dan keperluan dapur seperti: roti, gula pasir, beras, bihun, sirup, dll.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

3 Universitas Kristen Maranatha Produk dengan label privat brand tersebut rata-rata harganya lebih murah dari pada produk-produk bermerek lainya, dengan kualitas yang sesuai pula. Kebanyakan industry ritel mau bersusah paya melakukan karena privat brand memberikan margin rata-rata 10% lebih besar dari pada produk-produk bermerek (SWA 22/XIX/16- 29 Oktober 2003), sepert yang kita ketahui sebelum Giant Hypermarket sudah banyak juga yang meluncurkan produk privat brand misalnya: Hero Supermarket, Indomaret, Alfa, Carefour, dll.

Hal-hal tersebut diatas merupakan berbagai macam alas an mengapa kosumen memilih untuk berbelanja di hypermarket. Karena pada umumnya hypermarket memberikan berbagai macam fasilitas misalnya : harga pokok yang pada umunya lebih murah, tersedianya berbagai macam produk yang lengkap mulai dati kebutuhan rumah tangga, alat elektronik, keperluan perkantoran, dan lain sebagainya. Adanya program diskon khusus setiap minggunya, kenyamanan tempat berbelanja, dan lain-lain.

Pada bulan Oktober 2003 Giant Hypermarket masuk Di Bandung, Giant Hypermarket yang berlokasih di Pasteur dengan luas 30 ribu m2 di atas lahan 2 ha, jalan Dr. Djunjunan – Pasteur .


(14)

BAB I PENDAHULUAN

4 Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1. jenis-jenis Private Brand Giant

Diketahui kebayakan dari konsumen Giant Hypermarket-Pasteur yang telah membeli produk merek Giant adalah dengan alas an harga murah dan hanya mencoba-coba. Dilihat dari kenyataan yang ada kepuasan dari kepercayaan merupakan elemen penting yang mempengaruhi konsumen Giant Hypermarket-Pasteur dalam melakukan pembelian produk privat brand Giant. Dimana konsumen lebih memilih untuk membeli poduk yang sudah dikenal, baik dari segi merek, kualitas maupun harga dari produk. Dimana hal tersebut

berhubungan dengan image dari atribut produk dan merek itu sendiri.

Bahan makanan Makanan ringan Kebutuhan rumah

tangga Bumbu dapur

Beras Tepung Kacang tanah Kacang hijau kupas Jamur Kembang tahu Sagu ambon Mutiara Su’un Garam Kenari kupas Lada hitam Bubuk gulai Bubuk kayu manis Bubuk kencur Gula Majoram galanga Sus kering Kerupuk Manisan Kuaci Roti kering Emping belinjo Keripik kentang Kacang mente Marning

Sabun cuci piring Sabun cuci tangan Pembersih lantai Tissue Kapas Sabut pembersih Kapur barus Minyak goring Kain pel


(15)

BAB I PENDAHULUAN

5 Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.2. Jenis-jenis Barang

Hal yang dapat disimpulkan dari tabel 1.2 adalah jenis produk privat label Giant dengan jenis produk publish label dilihat dari harga yang menjadi perbedaan anatara jenis produk tersebut konsumen dapat membandingkan harga serta kualitas yang ada dan kenyataan bahwah tidak semua harga jenis produk privat label lebih murah dibandingkan dengan produk publish label, dapat dilihat contohnya harga bihun Giant lebih mahal di bandingkan harga bihun merek Rose brand disini dapat dilihat bahwah bihun Giant memliki kualitas lebih baik dari merek bihun rose brand dengan nilai gram yang sama dan ukuran yang sama pula. Maka tidak semua jenis produk privat label image jelek dengan harga yang murah.

Jenis Barang Private label

Harga Jenis Barang

Publish label Harga Gula Gulaku Beras Anggrek Roti tawar Rotiku Sirup Margan Bihun Rose Brand Rp. 9.900

Rp. 79.000

Rp. 6.890 Rp. 8.990

Rp. 4.790 Gula Giant Beras Giant Roti tawar Giant Sirup Giant Bihun Giant

Rp. 10.900 Rp. 97.000

Rp. 8.500 Rp. 12.690

Rp. 3.990 ukuran 1kg 10kg 80g 630ml 150g ukuran 1kg 10kg 80g 630ml 150g


(16)

BAB I PENDAHULUAN

6 Universitas Kristen Maranatha Mengingat pentingnya peranan privat label dan pengaruhnya terhadap perilaku pembelian, maka penulis melakukan penelitian mengenai: “Analisis brand image terhadap produk private label Giant Hypermarket-Pasteur”.

1.2. Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka masalah penelitian ini adalah:

Bagaimana brand image terhadap produk private label Giant Hypermarket-Pasteur?

1.3. Tujuan Penelitian

Atas dasar rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin di capai dari penelitian yang di lakukan ini, yaitu :

Untuk menanalisis seberapa besar pengaruh analisis brand image terhadap produk private label Giant Hypermarket-Pasteur. Dalam hal ini berhubungan dengan pilihan konsumen untuk membeli produk yang lebih terkenal, dilihat dari segi merek, kualitas dan harga serta image produk tersebut.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

7 Universitas Kristen Maranatha 1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan teoritis

Sebagai masukan kepada ilmuwan manajemen terutama manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh brand image terhadap privat label.

1. Bagi akademik

Mendukung berkembangnya dunia ilmu pengetahuan di era persaingan bisnis sekarang ini. terutama, untuk pokok pembahasan pengaruh analisis brand image terhadap produk private label. Yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi para peneliti lain yang ingin menegmbangkan hasil penelitian ini di waktu yang akan dating.

Kegunaan praktis

Adapun manfaat yang dapat disumbangkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Giant Hypermarket :

Merupakan sumbanganpemikiran yang dapat digunakan oleh pihak manajemen Giant Hypermarket Bandung dalam rangka meningkatkan produk privat brand Giant Hypermarket.


(18)

BAB I PENDAHULUAN

8 Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi penulis

Sebagai bentuk nyata dalam mengaplikasikan toei manajemen pemasaran dalam pelaksanaan bisnis private label yang diperoleh di bangku kuliah pada dunia usaha, dan melatih diri dalam manganalisis serta memecahkan masalah bisnis yang aktual.

1.5. Batasan Penelitian

o Menganalisis BAB I o Produk Private Label Giant

1.6. Sistematika Pembahasan

o BAB I : Membahas tentang latar belakang o BAB II : Kajian pustaka, kerangka, pemikiran o BAB III : Objek dan Metode Penelitian

o BAB IV : Hasil Penelitian dan pembahasan o BAB V : Kesimpulan dan Saran


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

134 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Analisis Brand

Image terhadap produk Privat Label Giant Hypermarket Berdasarkan hasil

penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelummnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil pembahasannya secara umum dapat dikatakan produk hypermarket giant menggunakan citra merek (Brand Image) sudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penilaian positif dari responden mengenai Brand Image terhadap produk giant hypermarket dengan dimensi yang dimulai dari produk Produk Beras dengan nilai rata-rata konsumsi konsumen adalah (3.25) yang menunjukan bahwa produk Beras giant memiliki tingkat kualitas yang sangat rendah nilai tersebut diketahui oleh responden yang merupakan konsumen kurang Setuju dengan item-item pertayaan yang telah disediakan, hal ini menunjukan bahwa responden tidak mengetahui tentang adanya produk privat label Giant. Gula dengan nilai rata-rata konsumsi konsumen adalah (3.80) yang menunjukkan bahwa produk Gula


(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

135 Universitas Kristen Maranatha memiliki tingkat kualitas yang sangat rendah nilai tersebut diketahui oleh responden yang merupakan konsumen Kurang Setuju dengan item-item pertayaan yang telah disediakan, hal ini menunjukkan bahwa responden tidak mengetahui tentang adanya produk privat label Giant. Produk Roti dengan nilai rata-rata konsumsi konsumen adalah

(3.74) yang menunjukan bahwa produk roti giant memiliki tingkat

kualitas yang sangat rendah nilai tersebut diketahui oleh responden yang merupakan konsumen Kurang Setuju dengan item-item pertayaan yang telah disediakan, hal ini menunjukkan bahwa responden tidak mengetahui tentang adanya produk privat label Giant. Produk Bihun dengan nilai rata-rata konsumsi konsumen adalah (3.23) yang menunjukan bahwa produk bihun memiliki tingkat kualitas yang sangat rendah nilai tersebut diketahui oleh responden yang merupakan konsumen Kurang Setuju dengan item-item pertayaan yang telah disediakan, hal ini menunjukkan bahwa responden tidak mengetahui tentang adanya produk privat label Giant. Produk Sirup dengan nilai

(3,59) yang menunjukan bahwa produk Sirup memiliki tingkat kualitas

yang sangat rendah nilai tersebut diketahui oleh responden yang merupakan konsumen Kurang Setuju dengan item-item pertayaan yang telah disediakan, hal ini menunjukkan bahwa responden tidak mengetahui tentang adanya produk privat label Giant.


(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

136 Universitas Kristen Maranatha 2. Responden yang merupakan konsumen produk privat label menyatakan bahwa produk – produk privat label Giant hypermarket memiliki kualitas yang rendah dibandingkan dengan produk – produk lainya yang sejenis.

3. Brand Image responden yang merupakan konsumen sudah terbentuk untuk menggunakan produk – produk di luar privat label, karna konsumen beranggapan bahwa produk privat label tersebut banyak digunakan untuk kalangan konsumen kalangan menegah kebawah.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil dari penelitian maka saran yang diajukan penulis sebagai bahan pertimbangan dan masukan adalah sebagai berikut:

1. Saran untuk kemasan

Untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan konsumen pada produk private brand Giant, maka sebaiknya pihak Manajemen Giant melakukan perubahan pada kemasan Gula, Beras, Roti, Bihun, serta Sirup menjadi lebih menarik untuk meningkatkan kepuasan konsumen pada ke lima produk tersebut. Misalnya pihak manajemen Giant bisa melakukanya dengan mempertebal bahan kemasan produk.

2. Saran untuk ukuran produk

Berkaitan dengan ukuran produk, sebaiknya pihak Manajemen Giant melakukan tambahan variasi ukuran yang lengkap dengan berbagai macam ukuran dari yang


(22)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

137 Universitas Kristen Maranatha paling kecil hingga yang paling besar untuk produk gula dan bihun. Hal ini juga dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan konsumen pada kedua produk tersebut yaitu gula dan bihun.

3. Saran untuk keyakinan konsumen pada merek Giant dan kepercayaan konsumen akan kualitas produk giant lebih baik dari merek lain.

Sebaiknya pihak menejemen giant melakukan pengontrolan kembali pada kualitas produk privat brand. Jika kualitas produk tidak sesuai dengan yang diinginkan konsumen, sebaiknya Giant meminta mitra kerjanya untuk memperbaiki mutu produknya jika tidak bias sebaiknya giant menggantinya dengan mitra kerja yang mempuyai mutu produk yang lebih terjamin tetapi tetap dengan harga yang murah.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dengan adanya suatu keterbatasan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti disebabkan karna:

1. Instrumen penelitian tidak reliable namun data tersebut valid.

2. Item kuesioner didukung dengan mengandopsi data instrument penelitian dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.


(23)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

138 Universitas Kristen Maranatha 5.4 Saran Untuk Penelitian Mendatang

Dari hasil penelitian yang ada dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Item kuesioner menggunakan kuesioner yang sudah valid dan reliable. 2. Pada penelitian mendatang diharapkan responden merupakan

konsumen mengetahui tentang produk-produk privat label dari giant Hypermarket.


(24)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aaker A., David, 1991, Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a

Brand Name. Free Press, New York.

Aaker A., David and Erich Joachimsthaler, 2002, Brand Leader-ship, Free Press Business, London.

Assael, H., (2000), “ Consumer Behavior,” 6th ed., SouthWestern College Publising, Cincinatti.

Berman. Barry., & Evans. Joel R (2001). Retail Management : A Stategic Approuch. (18th edition). Upper Saddle River: Prentice hall Intl., Inc.

Cooper. Donald R., Schindler. Pamela S. (2001). Business research Methods (7th ed). New York: Mc Graw – Hill.

Dobni, D. and Zinkhan, G.M. (1990), “ In search of brand image: a foundation analysis”, in Goldberg. M.E., Gorn, G. and Pollay, R. W. (Eds), Advances in Consumer Research, Association for Consumer Research, Provo, UT, pp.

110-19.

Fandy Tjiptono, 2005, Brand Management and Strategy, Andi, Yoyakarta.

Freddy Rangkuti, (2002). The Power of Brand, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Keller, Kevin Lane, (2003), Strategic Brand Management, Building, Measuring, and

Managing Brand Equity, Prentice Hall, New Jersey.


(25)

Universitas Kristen Maranatha Kotler, Philip, (1997), Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation

and Control, (9th ed).. Prentice Hall, New Jersey.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2006, Marketing Management, 12e. Pearson Prentice Hall, New Jersey.

McNally, David and Karl D. Speak, 2002, Be Your Own Brand, Berret Koehler Publisher, Inc. San Fransisco.

Rangkuti, freddy. (2002). The Power of Brands : Teknik Mengelolah Brand Equity

dan Strategi Pengembangan merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Surachman Surjaatmadja, 2008, Dasar-dasar Manajemen Merek: Alat Pemasaran

untuk Memenangkan Persaingan, Bayumedia Publishing, Malang.

Whitwell, G., B.A Lukas and P. Doyle, 2003, Marketing Management a Strategic

Value Based Approach.John Wiley and Sons Australia, Ltd., Queensland

SWA, Maret – April 1999, ” Kekacauan Merek”, oleh Jahja B. Soenarjo.

SWA, Oktober 2003, ”Pesaing naik serbuan brand”. Oleh Prih sarmianto.

SWA, September 2003, ” Sang Operator Bisnis Soegeng sarjadi”, oleh Yuyun Manopol.

Bisnis (15 juni 2005), Bisnis Mal dabn marginalisasi. 26 februari 2006. http://www.bisnis.com.

Liputan6 (23 Oktober 2004). Liputan6 Meski tergolong baru, giant mampu bertahan

di tengah persaingan usaha sejenis. ” Banyak pilihan, harga lebih murah”. 25 Februari 2006. http://www.liputan6.com.


(1)

memiliki tingkat kualitas yang sangat rendah nilai tersebut diketahui

oleh responden yang merupakan konsumen Kurang Setuju dengan

item-item pertayaan yang telah disediakan, hal ini menunjukkan

bahwa responden tidak mengetahui tentang adanya produk privat label

Giant. Produk Roti dengan nilai rata-rata konsumsi konsumen adalah

(3.74) yang menunjukan bahwa produk roti giant memiliki tingkat kualitas yang sangat rendah nilai tersebut diketahui oleh responden

yang merupakan konsumen Kurang Setuju dengan item-item

pertayaan yang telah disediakan, hal ini menunjukkan bahwa

responden tidak mengetahui tentang adanya produk privat label Giant.

Produk Bihun dengan nilai rata-rata konsumsi konsumen adalah (3.23)

yang menunjukan bahwa produk bihun memiliki tingkat kualitas yang

sangat rendah nilai tersebut diketahui oleh responden yang merupakan

konsumen Kurang Setuju dengan item-item pertayaan yang telah

disediakan, hal ini menunjukkan bahwa responden tidak mengetahui

tentang adanya produk privat label Giant. Produk Sirup dengan nilai

(3,59) yang menunjukan bahwa produk Sirup memiliki tingkat kualitas yang sangat rendah nilai tersebut diketahui oleh responden yang

merupakan konsumen Kurang Setuju dengan item-item pertayaan

yang telah disediakan, hal ini menunjukkan bahwa responden tidak


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

136 Universitas Kristen Maranatha

2. Responden yang merupakan konsumen produk privat label menyatakan bahwa produk – produk privat label Giant hypermarket memiliki kualitas yang rendah dibandingkan dengan produk – produk lainya yang sejenis.

3. Brand Image responden yang merupakan konsumen sudah terbentuk untuk menggunakan produk – produk di luar privat label, karna konsumen beranggapan bahwa produk privat label tersebut banyak digunakan untuk kalangan konsumen kalangan menegah kebawah.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil dari penelitian maka saran yang diajukan penulis sebagai bahan pertimbangan dan masukan adalah sebagai berikut:

1. Saran untuk kemasan

Untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan konsumen pada produk private brand Giant, maka sebaiknya pihak Manajemen Giant melakukan perubahan pada kemasan Gula, Beras, Roti, Bihun, serta Sirup menjadi lebih menarik untuk meningkatkan kepuasan konsumen pada ke lima produk tersebut. Misalnya pihak manajemen Giant bisa melakukanya dengan mempertebal bahan kemasan produk.

2. Saran untuk ukuran produk

Berkaitan dengan ukuran produk, sebaiknya pihak Manajemen Giant melakukan tambahan variasi ukuran yang lengkap dengan berbagai macam ukuran dari yang


(3)

paling kecil hingga yang paling besar untuk produk gula dan bihun. Hal ini juga dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan konsumen pada kedua produk tersebut yaitu gula dan bihun.

3. Saran untuk keyakinan konsumen pada merek Giant dan kepercayaan konsumen akan kualitas produk giant lebih baik dari merek lain.

Sebaiknya pihak menejemen giant melakukan pengontrolan kembali pada kualitas produk privat brand. Jika kualitas produk tidak sesuai dengan yang diinginkan konsumen, sebaiknya Giant meminta mitra kerjanya untuk memperbaiki mutu produknya jika tidak bias sebaiknya giant menggantinya dengan mitra kerja yang mempuyai mutu produk yang lebih terjamin tetapi tetap dengan harga yang murah.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dengan adanya suatu keterbatasan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti disebabkan karna:

1. Instrumen penelitian tidak reliable namun data tersebut valid.

2. Item kuesioner didukung dengan mengandopsi data instrument


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

138 Universitas Kristen Maranatha

5.4 Saran Untuk Penelitian Mendatang

Dari hasil penelitian yang ada dapat disampaikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Item kuesioner menggunakan kuesioner yang sudah valid dan reliable.

2. Pada penelitian mendatang diharapkan responden merupakan

konsumen mengetahui tentang produk-produk privat label dari giant


(5)

Aaker A., David, 1991, Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand Name. Free Press, New York.

Aaker A., David and Erich Joachimsthaler, 2002, Brand Leader-ship, Free Press Business, London.

Assael, H., (2000), “ Consumer Behavior,” 6th ed., SouthWestern College Publising,

Cincinatti.

Berman. Barry., & Evans. Joel R (2001). Retail Management : A Stategic Approuch. (18th edition). Upper Saddle River: Prentice hall Intl., Inc.

Cooper. Donald R., Schindler. Pamela S. (2001). Business research Methods (7th ed). New York: Mc Graw – Hill.

Dobni, D. and Zinkhan, G.M. (1990), “ In search of brand image: a foundation

analysis”, in Goldberg. M.E., Gorn, G. and Pollay, R. W. (Eds), Advances in Consumer Research, Association for Consumer Research, Provo, UT, pp. 110-19.

Fandy Tjiptono, 2005, Brand Management and Strategy, Andi, Yoyakarta.

Freddy Rangkuti, (2002). The Power of Brand, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Keller, Kevin Lane, (2003), Strategic Brand Management, Building, Measuring, and Managing Brand Equity, Prentice Hall, New Jersey.


(6)

Kotler, Philip, (1997), Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and Control, (9th ed).. Prentice Hall, New Jersey.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2006, Marketing Management, 12e. Pearson Prentice Hall, New Jersey.

McNally, David and Karl D. Speak, 2002, Be Your Own Brand, Berret Koehler Publisher, Inc. San Fransisco.

Rangkuti, freddy. (2002). The Power of Brands : Teknik Mengelolah Brand Equity dan Strategi Pengembangan merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Surachman Surjaatmadja, 2008, Dasar-dasar Manajemen Merek: Alat Pemasaran untuk Memenangkan Persaingan, Bayumedia Publishing, Malang.

Whitwell, G., B.A Lukas and P. Doyle, 2003, Marketing Management a Strategic Value Based Approach.John Wiley and Sons Australia, Ltd., Queensland

SWA, Maret – April 1999, ” Kekacauan Merek”, oleh Jahja B. Soenarjo. SWA, Oktober 2003, ”Pesaing naik serbuan brand”. Oleh Prih sarmianto.

SWA, September 2003, ” Sang Operator Bisnis Soegeng sarjadi”, oleh Yuyun Manopol.

Bisnis (15 juni 2005), Bisnis Mal dabn marginalisasi. 26 februari 2006. http://www.bisnis.com.

Liputan6 (23 Oktober 2004). Liputan6 Meski tergolong baru, giant mampu bertahan di tengah persaingan usaha sejenis. ” Banyak pilihan, harga lebih murah”. 25 Februari 2006. http://www.liputan6.com.