Pengaruh Store Image Rumah Mode Berdasarkan Harga dan Kualitas terhadap Private Label Brand.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Persaingan bisnis Factory Outlet yang semakin ketat, menyebabkan harus dibuat suatu differensiasi yang bisa membedakkan Factory Outlet tersebut dari pesaingnya. Banyak factor yang menyebabkan suatu Factory Outlet bisa terkenal, salah satunya adalah Store Image. Store Image berpengaruh terhadap peningkatan kunjungan konsumen ke Factory Outlet tersebut. Untuk dapat bersaing dengan pesaingnya maka beberapa Factory Outlet membuat produk Private Label Brand. Private Label Brand yang dibuat suatu toko biasanya mempengaruhi Store Image dari toko yang bersangkutan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi variabel Store Image dan variabel Private Label Brand, terdapat pengaruh atau tidaknya kedua variabel tersebut. Sampel diambil dengan menggunakkan metode purposive sampling. Model Regeresi Berganda digunakkan dalam penelitian ini sebagai metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan kalau Store Image Rumah Mode berdasarkan harga negatif terhadap Private Label Brand berdasarkan hasil penelitian dengan analisis Regresi. Jadi pengaruh citra toko berdasarkan kualitas negatif terhadap Private Label Brand. Begitu juga dengan pengaruh citra toko berdasarkan harga negative terhadap Private Label Brand. Jadi kedua variabel tersebut dapat berjalan masing-masing, dengan kata lain variabel Store Image dapat berdiri sendiri begitu juga dengan variabel Private Label Brand. Kata-kata kunci : Store Image berdasarkan Harga dan Kualitas, Private Label Brand.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4Kegunaan Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1Kajian Pustaka... 7

2.1.1 Merek ... 7

2.1.2 Private Label Brand ... 7

2.2Store Image ... 11

2.2.1 Assosiasi Merek ... 13


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.3Hubungan Antar Konsep ... 19

2.4Kerangka Pemikiran ... 20

2.5Model Penelitian ... 21

2.6Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN... 23

3.6Objek Penelitian ... 23

3.2Jenis Penelitian ... 23

3.2Definisi Operasional Variabel ... 23

3.4Populasi dan Sampel ... 25

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.6Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1Karakteristik Responden ... 32

4.1.1 Usia ... 32

4.1.2 Jenis kelamin ... 34

4.1.3 Berapa sering ke factory outlet dalam satu bulan ... 34

4.1.4 Pengeluaran ... 36

4.1.5 Pekerjaan ... 37

4.2Tanggapan Responden atas Pengaruh Store Image Rumah Mode berdasarkan Harga dan Kualitas terhadap Private Label Brand ... 38

4.2.1 Private Label Brand ... 38

4.2.2 Store Image ... 41

4.3Uji Normalitas ... 47

4.4Uji Validitas dan Realibilitas ... 47

4.5Uji Hipotesis ... 52

4.6Uji Regeresi ... 53


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58 5.7Kesimpulan ... 58 5.2Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran……….19


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Definisi Operasional Variabel ... 24

Tabel II Uji Normalitas dan Outlier ... 28

Tabel III Data Responden berdasarkan usia ... 33

Tabel IV Data Responden berdasarkan Jenis Kelami ... 34

Tabel V Data Responden berdasarkan Berapa Sering ke Factory Outlet dalam satu bulan ... 35

Tabel VI Data Responden berdasarkan Pengeluaran ... 36

Tabel VII Data Responden berdasarkan Pekerjaannya ... 37

Tabel VIII Pernyataan Responden Terhadap Sering kali merek minimalis yang sering saya beli di Rumah Mode cacat ... 38

Tabel IX Pernyataan Responden Terhadap sebagian besar merek minimalis yang saya beli lebih cepat rusak ... 39

Tabel X Pernyataan Responden Terhadap Factory Outlet yang sering saya kunjungi tidak peduli dengan kualitas “merek toko” yang dikeluarkannya ... 40

Tabel XI Pernyataan Responden Terhadap Factory outlet yang sering saya kunjungi hanya menjual produk berkualitas tinggi ... 41

Tabel XII Pernyataan Responden Terhadap Saya suka merek “minimalis” dari toko yang saya sering kunjungi ... 42

Tabel XIII Pernyataan Responden Terhadap Pakaian yang saya beli di factory outlet yang sering saya kunjungi kualitasnya baik ... 43

Tabel XIV Pernyataan Responden Terhadap harga dari factory outlet yang paling sering saya kunjungi adalah wajar ... 44

Tabel XV Pernyataan Responden Terhadap Saya mendapatkan value di factory outlet yang paling sering saya kunjungi ... 45


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha Tabel XVI Pernyataan Responden Terhadap Saya bisa membayar dengan

harga murah di factory outlet daripada di tempat lain ... 46

Tabel XVII Descriptive Statistic ... 47

Tabel XVIII Analisa Validitas Awal ... 48

Tabel XIX Tabel Hasil Uji Validitas Awal ... 48

Tabel XX Tabel Hasil Uji Validitas Akhir ... 49

Tabel XXI Pengujian Realibilitas X ... 50

Tabel XXII Pengujian Realibilitas Y ... 51

Tabel XXIII Analisis Regresi Pengaruh Store Image Rumah Mode berdasarkan harga dan kualitas terhadap Private Label Brand ... 53

Tabel XXIII Model Summary ... 54


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 61

Lampiran B Data Responden Penelitian ... 63

Lampiran C Data Variabel Penelitian ... 65

Lampiran D Data Uji Normalitas ... 69

Lampiran E Data Uji Validitas dan Uji Realibilitas... 70


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

Bab 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan ritel modern saat ini semakin pesat dan mulai menggeser ritel tradisional. Hal ini disebabkan karena semakin banyak nya orang yang ingin berbelanja dengan lebih nyaman, aman, dan mendapatkan barang yang berkualitas tinggi. Ritel modern memberikan lebih banyak pilihan, dalam hal tempat yang nyaman, pembayaran yang dapat dilakukan tanpa membawa uang tunai (kartu kredit/debet), barang luar negeri yang bisa di dapat dengan mudah dan barang-barang dalam negeri yang memilii kualitas tinggi. Gaya hidup masyarakat yang saat ini sangat menginginkan kemudahan akses, barang berkualitas dengan harga murah; menjadikan persaingan dunia ritel sangat ketat terutama untuk kebutuhan pakaian. Disebabkan pergeseran jaman yang saat ini sangat mementingkan penampilan, terutama dikalangan generasi muda dunia fashion dapat dikatakan sangat cepat pergeseran model-model nya. Terutama karena generasi muda dapat dikatakan generasi yang sangat menyukai fashion.

Bandung merupakan kota yang memiliki peluang untuk dikunjungi oleh kota-kota sekitarnya, salah satunya orang-orang dari Jakarta banyak yang menghabiskan akhir pekan di Bandung. Melihat peluang tersebut para wiraswasta yang ada di bandung mendirikan Factory Outlet, untuk


(10)

2 Universitas Kristen Maranatha memenuhi kebutuhan akan fashion dengan harga produk yang lebih murah dan kualitas yang bagus. Diharapkan dengan kehadiran Factory outlet kebutuhan akan fashion dapat tepuaskan. Factory outlet memang kalau di Bandung sudah bergeser arti nya, karena menjual pakaian yang bukan saja dari pabrik tersebut, tapi dari berbagai merek. Persaingan factory outlet sangat ketat di bandung, karena banyak sekali factory outlet yang dibuka di bandung, terutama di kawasan Jalan Riau dan Setiabudhi. Dalam menghadapi persaingan ini , terdapat beberapa factory outlet mengeluarkan produk dari pabrik mereka sendiri, yang dikenal dengan istilah private label brand.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Apparel

Merchandizing (edisi tanggal Oktober 2002), 58 persen dari pembeli

pakaian laki-laki, 56 persen pembeli pakaian perempuan, 51,1 persen pembeli pakaian dalam wanita, dan 54 persen dari pembeli pakaian anak-anak yang mau membeli PLBs ( Shapiro, 2002). Sebagian besar pendapatan penjualan untuk departemen store berasal dari PLBs. Sebagai contoh, menurut laporan keuangan 'Sears, Sears membuat $ 1 milyar dari Land's End line mereka di tahun 2002. Untuk department store lain, Dillard, meskipun masih memperluas PLBs yang ada, sekitar 18 persen dari total penjualan mereka untuk tahun 2002 berasal dari PLBs mereka, seperti diumumkan dalam laporan keuangan mereka.

Rumah mode merupakan salah satu factory outlet yang mengeluarkan merek sendiri. Dilihat dari berbagai aspek, Rumah Mode


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha merupakan factory outlet yang nyaman, dilengkapi dengan café dan toko roti yang dapat menjadi tempat istirahat setelah berbelanja. Desain yang elegant dan nyaman seperti di rumah, membuat pelanggan merasa senang berbelanja di Rumah Mode. Rumah Mode juga menjual barang-barang yang mempunyai kualitas yang baik, model-model yang up to date, harga yang bersaing, lahan parkir yang luas, daerah yang strategis.

Kawasan Setiabudhi merupakan salah satu lokasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dalam dan luar negeri, karena banyaknya restoran dan café disekitar jalan setiabudhi. Hal ini tentu saja menjadi salah satu nilai plus untuk mendirikan factory outlet dikawasan ini. Rumah mode mempunyai private label brand yang diberi nama “minimalis”. Diharapkan dengan adanya private label brand dapat memperkuat image toko tersebut dan menjadi satu-satu nya one stop shopping yang ada di jalan setiabudhi, dilihat dari segi kualitas dan harga.

Dari beberapa Factory Outlet yang memiliki private label brand dipilih rumah mode, karena berdasarkan hasil riset mini yang dilakukan dengan media kuesioner terhadap 20 orang diperoleh hasil:

 Sebanyak 70% responden sering mengunjungi factory outlet, sisanya sebanyak 30% tidak sering mengunjungi factory outlet.

 Dari 70% responden sering mengunjungi factory outlet, sebanyak 40% responden menyatakan sering mengunjungi factory outlet dijalan Setiabudhi dan sebanyak 40% responden menyatakan Rumah Mode


(12)

4 Universitas Kristen Maranatha merupakan factory outlet yang sering dikunjungi di jalan Setiabudhi; sedangakn dari 30% responden menyatakan sering mengunjungi factory outlet dijalan Riau, sebanyak 15% responden sering mengunjungi For Men’s, sedangkan sebanyak 10% responden menyatakan sering mengunjungi VARC, dan sisanya sebanyak 5% responden memilih Ian's Reports .

 Dari 30% responden yang tidak sering mengunjungi factory outlet, sebanyak 20% responden menyatakan sering mengunjungi factory outlet dijalan Setiabudhi dan sebanyak 20% responden menyatakan Rumah Mode merupakan factory outlet yang dikunjungi pada saat berkunjung ke jalan Setiabudhi; sedangakn dari 10% responden menyatakan sering mengunjungi factory outlet dijalan Riau, sebanyak 10% responden sering mengunjungi For Men’s.

Salah satu hal penting yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen untuk mengunjungi suatu toko adalah harga dan kualitas yang ditawarkan toko tersebut. Dalam hal ini penetapan harga terhadap produk yang dijual suatu toko merupakan hal penting, karena banyak konsumen yang sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentu melihat harganya. Salah satu factor penting lainnya adalah kualitas, kualitas yang diberikan suatu toko baik dalam hal produk yang berkualitas maupun layanan dari toko tersebut sangat mempengaruhi image dari toko tersebut. Tentu saja untuk mendapatkan image toko yang baik harus mempunyai produk yang berkualitas dan kualitas layanan yang


(13)

5 Universitas Kristen Maranatha baik. Jadi dengan kualitas yang baik dan harga yang sesuai tentu akan membuat konsumen merasa kalau toko tersebut layak untuk dikunjungi, yang berarti image toko tersebut tentunya baik dimata konsumen.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Store Image Rumah Mode

berdasarkan harga dan kualitas terhadap Private Label Brand”.

1.2Identifikasi Masalah

1. Bagaimana pengaruh strore image rumah mode berdasarkan harga positif terhadap private label brand?

2. Bagaimana pengaruh strore image terhadap rumah mode berdasarkan kualitas positif terhadap private label brand?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian  Maksud Penelitian:

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kaitan antara store image dengan private label brand.

 Tujuan Penelitian:

1. Untuk menguji adanya pengaruh citra toko berdasarkan kualitas positif terhadap private label brand.

2. Untuk menguji adanya pengaruh citra toko berdasarkan harga positif terhadap private label brand.


(14)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.4Kegunaan Penelitian

1. Kontribusi Akademisi: sebagai proses pembelajaran untuk mengasah kemampuan riset ilmiah dan berpikir kritis dalam menghadapi persoalan dan berbagai fenomena yang ada.

2. Kontribusi Praktisi Bisnis: sebagai tolak ukur keberhasilan image toko berdasarkan kualitas dan harga/nilai toko terhadap private label brand.


(15)

58 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi berganda mengenai pengaruh store image rumah mode berdasarkan harga dan kualitas terhadap private label brand, peneliti akan mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

 Peneliti megelompokkan profil responden berdasarkan usia, jenis kelamin, berapa sering pergi ke factory outlet dalam satu bulan, pengeluaran setiap bulan, pekerjaan. Dari 150 orang responden paling banyak yang mengunjungi rumah mode yang berusia >34 tahun sebanyak 48 orang (32,0%), dari 150 responden terdapat 80 orang (53,3%) adalah pria dan 70 orang (46,7%) adalah wanita, ini menunjukkan bahwa pengunjung Rumah Mode paling banyak didominasi oleh pria, dari 150 responden sebanyak 107 orang (71,3%) dalam satu bulan satu kali mengunjungi Rumah Mode, dari 150 responden sebanyak 49 orang (32,7%) penghasilannya >Rp.3.000.000,-, dari 150 responden yang mengunjungi Rumah mode sebanyak 55 orang (36,7%) pekerjaannya pegawai swasta.

Store Image rumah mode akan baik atau tidak nya didukung oleh harga dan kualitas nya, keduanya sangat berkaitan erat. Begitu juga dengan Private Label Brand yang dikeluarkan oleh factory outlet tersebut tentu harus memperhatikan kualitasnya.


(16)

59 Universitas Kristen MaranathaPengaruh Store Image Rumah Mode berdasarkan harga dan kualitas

terhadap Private label Brand mempunyai pengaruh. Berdasarkan hasil perhitungan regresi diperoleh hasil Y = 2,876 + (0,180) X menyatakan kalau store image tidak berkaitan erat dengan private label brand, begitu pula private label brand tidak berkaitan erat dengan store image. Dilihat dari hasil perhitungan Regresi sebesar (0,180) yang berarti private label brand tidak ada kaitannya dengan store image. Jadi keduanya dapat jalan masing-masing. Jadi dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan kalau terdapat pengaruh negative Store Image Rumah Mode berdasarkan harga dan kualitas terhadap Private Label Brand.

 Pada model tabel Model Summary dapat kita lihat koefisien determinasinya sebesar 0,048 dengan nilai adjusted R Square sebesar 0,042, yang dapat diartikan kalau store image berpengaruh terhadap private label brand dilihat dari nilai koefisien determinasi sebesar 48% dan sisanya dipengaruhi oleh factor lain yang tidak dibahas dan dilakukan oleh peneliti.

5.2Saran

Persaingan Factry Outlet saat ini sangat ketat, tertama di Bandung yang namanya Factory Outlet sangat banyak. Oleh karena itu perlu diperhatikan kualitas dan harga yang dikeluarkan oleh Factory Outlet tersebut, jadi harus mampu menciptakan differensiasi yang akan membuat Factory Outlet itu tetap bertahan.

 Melakukan penelitian secara berkala untuk mengetahui keinginan konsumen, bisa dilakukan dengan membuat kotak saran di pintu


(17)

60 Universitas Kristen Maranatha masuk Rumah Mode. Untuk bisa mengetahui keinginan konsumen secara lebih detail bisa mengadakan acara talk show, selain untuk membuat konsumen tidak bosan berkunjung juga dapat mengetahui keinginan dari konsumen terhadap Rumah Mode.

 Pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner bisa dibuat lebih mudah untuk dipahami oleh konsumen, agar konsumen lebih dapat mengerti maksud isi dari kuesioner tersebut.

 Apabila akan melakukan penelitian lebih lanjut, sebaiknya variabel pertanyaan X dan Y seimbang.

 Masih banyak kekurangan penelitian, terutama hasil dari analisis regresi yang menunjukkan hasil dari variabel X itu negative, seharusnya hasilnya postif agar variabel X dan Y dapat dikatakan mempunyai kaitan yang erat antara Store Image dengan Private Label Brand. Masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, disebabkan oleh keterbatasan waktu penlitian yang ada. Sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat membuat kuesioner yang lebih mudah untuk dipahami oleh responden.


(18)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D.A. (1991), Managing Brand Equity, The Free Press, New York, NY.

Batra, R. and Sinha, I. (2000), “Consumer-level factors moderating the success of

private label brands”, Journal of Retailing, Vol. 76 No. 2, pp. 175-91. Berliani Ardha, Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB, pp.3,5-9.

Collins-Dodd, C. and Lindley, T. (2003), “Store brands and retail differentiation: the influence of store image and store brand attitude on store own brand

perceptions”, Journal of Retailing and Consumer Services, Vol. 10 No. 6, pp. 345-53.

Corstjens, M. and Lal, R. (2000), “Building store loyalty through store brands”,

Journal of Marketing Research, Vol. 37 No. 3, pp. 281-92.

Faircloth, J.B., Capella, L.M. and Alford, B.L. (2001), “The effect of brand attitude

and brand image on brand equity”, Journal of Marketing Theory and Practice, Vol. 9 No. 3, pp. 61-76.

Imam, Ghozali, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 4. Badan Penerbit-Undip.

Iqbal, Hasan, 2001. Pokok-Pokok Materi Statistika 1. Edisi 2. Bumi Aksara

Jogiyanto, H.M. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta.

Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L. and Black, W.C. (1998), Multivariate Data Analysis, 5th ed., The Prentice-Hall, Englewood Cliffs, NJ.

Keller, K.L. (1993), “Conceptualizing, measuring, and managing customer-based

brand equity”, Journal of Marketing, Vol. 57 No. 1, pp. 1-22.

Martineau, P. (1958), “The personality of the retail store”, Harvard Business Review,


(19)

Universitas Kristen Maranatha Mita, Omith. 2008. Promosi Perdagangan.

Pitta, D.A. and Kutsanis, L.P. (1995), “Understanding brand equity for successful

brand extension”, Journal of Consumer Marketing, Vol. 12 No. 4, pp. 51-64.

Sinha, I. and Batra, R. (1999), “The effect of consumer price consciousness on

private label purchase”, International Journal of Research in Marketing, Vol. 16 No. 3, pp. 237-52.


(1)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.4Kegunaan Penelitian

1. Kontribusi Akademisi: sebagai proses pembelajaran untuk mengasah kemampuan riset ilmiah dan berpikir kritis dalam menghadapi persoalan dan berbagai fenomena yang ada.

2. Kontribusi Praktisi Bisnis: sebagai tolak ukur keberhasilan image toko berdasarkan kualitas dan harga/nilai toko terhadap private label brand.


(2)

58 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi berganda mengenai pengaruh store image rumah mode berdasarkan harga dan kualitas terhadap private label brand, peneliti akan mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

 Peneliti megelompokkan profil responden berdasarkan usia, jenis kelamin, berapa sering pergi ke factory outlet dalam satu bulan, pengeluaran setiap bulan, pekerjaan. Dari 150 orang responden paling banyak yang mengunjungi rumah mode yang berusia >34 tahun sebanyak 48 orang (32,0%), dari 150 responden terdapat 80 orang (53,3%) adalah pria dan 70 orang (46,7%) adalah wanita, ini menunjukkan bahwa pengunjung Rumah Mode paling banyak didominasi oleh pria, dari 150 responden sebanyak 107 orang (71,3%) dalam satu bulan satu kali mengunjungi Rumah Mode, dari 150 responden sebanyak 49 orang (32,7%) penghasilannya >Rp.3.000.000,-, dari 150 responden yang mengunjungi Rumah mode sebanyak 55 orang (36,7%) pekerjaannya pegawai swasta.

Store Image rumah mode akan baik atau tidak nya didukung oleh harga dan kualitas nya, keduanya sangat berkaitan erat. Begitu juga dengan Private Label Brand yang dikeluarkan oleh factory outlet tersebut tentu harus memperhatikan kualitasnya.


(3)

59 Universitas Kristen MaranathaPengaruh Store Image Rumah Mode berdasarkan harga dan kualitas

terhadap Private label Brand mempunyai pengaruh. Berdasarkan hasil perhitungan regresi diperoleh hasil Y = 2,876 + (0,180) X menyatakan kalau store image tidak berkaitan erat dengan private label brand, begitu pula private label brand tidak berkaitan erat dengan store image. Dilihat dari hasil perhitungan Regresi sebesar (0,180) yang berarti private label brand tidak ada kaitannya dengan store image. Jadi keduanya dapat jalan masing-masing. Jadi dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan kalau terdapat pengaruh negative Store Image Rumah Mode berdasarkan harga dan kualitas terhadap Private Label Brand.

 Pada model tabel Model Summary dapat kita lihat koefisien determinasinya sebesar 0,048 dengan nilai adjusted R Square sebesar 0,042, yang dapat diartikan kalau store image berpengaruh terhadap private label brand dilihat dari nilai koefisien determinasi sebesar 48% dan sisanya dipengaruhi oleh factor lain yang tidak dibahas dan dilakukan oleh peneliti.

5.2Saran

Persaingan Factry Outlet saat ini sangat ketat, tertama di Bandung yang namanya Factory Outlet sangat banyak. Oleh karena itu perlu diperhatikan kualitas dan harga yang dikeluarkan oleh Factory Outlet tersebut, jadi harus mampu menciptakan differensiasi yang akan membuat Factory Outlet itu tetap bertahan.

 Melakukan penelitian secara berkala untuk mengetahui keinginan konsumen, bisa dilakukan dengan membuat kotak saran di pintu


(4)

60 Universitas Kristen Maranatha masuk Rumah Mode. Untuk bisa mengetahui keinginan konsumen secara lebih detail bisa mengadakan acara talk show, selain untuk membuat konsumen tidak bosan berkunjung juga dapat mengetahui keinginan dari konsumen terhadap Rumah Mode.

 Pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner bisa dibuat lebih mudah untuk dipahami oleh konsumen, agar konsumen lebih dapat mengerti maksud isi dari kuesioner tersebut.

 Apabila akan melakukan penelitian lebih lanjut, sebaiknya variabel pertanyaan X dan Y seimbang.

 Masih banyak kekurangan penelitian, terutama hasil dari analisis regresi yang menunjukkan hasil dari variabel X itu negative, seharusnya hasilnya postif agar variabel X dan Y dapat dikatakan mempunyai kaitan yang erat antara Store Image dengan Private Label Brand. Masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, disebabkan oleh keterbatasan waktu penlitian yang ada. Sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat membuat kuesioner yang lebih mudah untuk dipahami oleh responden.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D.A. (1991), Managing Brand Equity, The Free Press, New York, NY.

Batra, R. and Sinha, I. (2000), “Consumer-level factors moderating the success of

private label brands”, Journal of Retailing, Vol. 76 No. 2, pp. 175-91. Berliani Ardha, Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB, pp.3,5-9.

Collins-Dodd, C. and Lindley, T. (2003), “Store brands and retail differentiation: the influence of store image and store brand attitude on store own brand

perceptions”, Journal of Retailing and Consumer Services, Vol. 10 No. 6, pp. 345-53.

Corstjens, M. and Lal, R. (2000), “Building store loyalty through store brands”,

Journal of Marketing Research, Vol. 37 No. 3, pp. 281-92.

Faircloth, J.B., Capella, L.M. and Alford, B.L. (2001), “The effect of brand attitude

and brand image on brand equity”, Journal of Marketing Theory and Practice, Vol. 9 No. 3, pp. 61-76.

Imam, Ghozali, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 4. Badan Penerbit-Undip.

Iqbal, Hasan, 2001. Pokok-Pokok Materi Statistika 1. Edisi 2. Bumi Aksara

Jogiyanto, H.M. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta.

Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L. and Black, W.C. (1998), Multivariate Data Analysis, 5th ed., The Prentice-Hall, Englewood Cliffs, NJ.

Keller, K.L. (1993), “Conceptualizing, measuring, and managing customer-based

brand equity”, Journal of Marketing, Vol. 57 No. 1, pp. 1-22.

Martineau, P. (1958), “The personality of the retail store”, Harvard Business Review,


(6)

Universitas Kristen Maranatha Mita, Omith. 2008. Promosi Perdagangan.

Pitta, D.A. and Kutsanis, L.P. (1995), “Understanding brand equity for successful

brand extension”, Journal of Consumer Marketing, Vol. 12 No. 4, pp. 51-64.

Sinha, I. and Batra, R. (1999), “The effect of consumer price consciousness on

private label purchase”, International Journal of Research in Marketing, Vol. 16 No. 3, pp. 237-52.