PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran talking stick tema cita-citaku kelas iv SD Negeri 2 Simo tahun pelajaran 2014/2015.
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK
TEMA CITA-CITAKU KELAS IV SD NEGERI 2 SIMO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Oleh:
BAKTIAR BUDI NUGROHO
A 510 110 018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK
TEMA CITA-CITAKU KELAS IV SD NEGERI 2 SIMO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Baktiar Budi Nugroho, A 510 110 018, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2015, 68 halaman.
Penelitian Tindakan Kelas dengan rumusan masalah “Apakah metode
Pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
tema Cita-citaku kelas IV SD Negri 2 Simo tahun pelajaran 2014/2015?”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatan Motivasi dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Tema Cita-citaku pada siswa kelas IV dengan menggunakan metode
pembelajaran Talking Stick. Dalam penelitian tindakan kelas ini subjek penerima
tindakan adalah siswa kelas IV SD Negri 2 Simo yang berjumlah 25 siswa, subjek
pelaku tindakanya itu peneliti dan guru. Tehnik pengumpulan data dengan
menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Tehnik analisis
data yang digunakan dengan menggunakan tehnik diskriptif kualitatif yang
meliputi tahap reduksi data, penyajian data, verifikasi data. Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Tema Cita-citaku Subtema Aku dan Cita-citaku. Hal ini dapat
dilihat dari motivasi siswa kondisi awal 48% mengalami peningkatan pada siklus
I sebesar 69,67% dan siklus II sebesar 83,67%. Hasil belajar pada kondisi awal
44% mengalami peningkatan pada siklus I 60 dan 100% pada siklus II. Dengan
demikian dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Tema
Cita-citaku kelas IV SD Negri 2 Simo Tahun Pelajaran 2014/2015.
Kata kunci: motivasi; hasil belajar; talking stick
A. PENDAHULUAN
Pendidikan sangat penting bagi guru, siswa, dan masyarakat pada
umumnya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penentu dalam
kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, pemerintah selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu pendidikan, baik dari segi kuantitas maupun dari segi
kualitas. Kualitas pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak yang
terlibat didalamnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, pendidik harus melakukan tugasnya dengan penuh kesadaran
dan tanggung jawab, sebab seorang guru berperan langsung membina
siswa dalam interaksi pembelajaran.
Peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah membutuhkan
profesionalisme mengajar guru yang diarahkan pada kreatifitas mengajar.
Kreatifitas mengajar tersebut dapat menentukan keberhasilan siswa, baik
hasil belajar, motivasi, minat maupun aktivitas belajarnya. Oleh karena
itu, dalam mengajar guru harus menyesuaikan dengan gaya belajar siswa,
dan tidak sebaliknya siswa yang menyesuaikan gaya mengajar guru. Guru
sebagai tenaga pendidik memiliki kewajiban mencari, menemukan dan
mampu memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapi oleh siswa.
Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan suatu program pembelajaran. Model pembelajaran yang
kurang bervariasi menyebabkan siswa merasa bosan belajar. Selain itu
tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik masih diperlukan
pengawasan yang cukup dari guru. Dengan model ceramah kebanyakan
siswa tidak dapat berkembang dan kurang berperan aktif dalam proses
pembelajaran serta pengetahuan yang diterima siswa kurang meluas. Hal
tersebut menyebabkan hanya sebagian siswa yang cenderung belajar
sendiri-sendiri dan ada pula yang merasa bosan, meremehkan guru, serta
asyik bermain bersama teman sebangkunya, sehingga akan membuat
motivasi dan hasil belajar siswa menjadi rendah.
SD Negeri 2 Simo merupakan salah satu bagian dari kegiatan
pendidikan, sarana dan prasarana di sekolah ini pun sudah cukup lengkap
untuk memenuhi standar kegiatan belajar mengajar. Seperti tersedianya ruang
kelas, terjaganya keamanan dan ketertiban lingkungan sekolah, tersedianya
tenaga pengajar (guru) yang berkompoten dibidangnya. Dalam proses
pembelajaran disekolah guru masih banyak menggunakan metode ceramah.
Hal ini menyebabkan siswa menjadi kurang aktif dan menjadi bosan dalam
mengikuti proses pembelajaran, sehingga hasil belajar yang diperoleh tersebut
rendah. Nilai ketuntasan minimal siswa yang ditetapkan oleh sekolah sebagai
tolak ukur keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar secara kognitif.
Berdasarkan pengamatan pada tanggal 17 Maret 2015 yang
dialaksanakan dalam proses pembelajaran di Kelas IV menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar yang kurang. Hal tersebut
terlihat dari kondisi siswa saat mengikuti pembelajaran yaitu kurangnya
pembelajaran yang kurang menarik dan kurangnya variasi metode dan model
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas. Kurangnya motivasi belajar
siswa disebabkan karena proses pembelajaran yang berlangsung di dalam
kelas dirasa kurang menyenangkan.
Melihat kondisi lemahnya proses pembelajaran dan motivasi belajar
siswa tersebut beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah melalui
penggunaan metode pembelajaran Talking Stick pada Tema Cita-citaku
Subtema Aku dan Cita-citaku pembelajaran Pertama di kelas IV SD Negeri 2
Simo. Tugas guru dalam proses belajar adalah menciptakan suasana yang
dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan
Talking Stick dengan menggunakan strategi ini diharapkan
dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa atas materi yang telah di sampaikan
oleh guru.
Metode Talking Stick merupakan metode pembelajaran interaktif
karena
menekankan
pada
keterlibatan
aktif
siswa
selama
proses
pembelajaran. Untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa, guru
menggunakan media tongkat sebagai alat bantu dalam pelaksanaan Talking
Stick. Talking Stick dapat dilakukan di sela-sela atau akhir pembelajaran.
Pembelajaran dengan metode Talking Stick murni berorientasi pada aktivitas
siswa yang dilakukan dalam bentuk permainan. Dengan penggunaan metode
Talking Stick diharapakan mampu meningkatkan motivasi hasil belajar siswa
kelas IV.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dalam penelitian ini
mengambil judul ”Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui
metode Pembelajaran Talking Stick Tema Cita-citaku kelas IV SD Negeri 2
Simo Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B. METODE PENELITIAN
Menurut Igak Wardhani (2007: 14) “Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.”
Menurut Nana Sudjana dalam Rubino (2013: 3) “penelitian adalah
kegiatan ilmiah (cara ilmiah), rangkaian kerja ilmiah memecahkan suatu
permasalahan”.
Penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Simo dengan subjek penerima
tindakan adalah 25 siswa kelas IV. Pada penelitian ini data diperoleh
melalui beberapa cara yaitu :melalui observasi, wawancara, dokumentasi,
tes dan catatan lapangan. Untuk memperoleh data yang valid juga
diperlukan instrument penelitian pula, adapu pada penelitian ini instrument
penelitiannya adalah lembar wawancara, lembar observasi dan soal tes.
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Analisis
deskriptif
dilakukan dengan metode alur. Alur yang dilalui meliputi
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi
seperti yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman (Sugiyono, 2008: 91)
yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Sedangkan
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan
motivasi belajar yaitu (1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2)
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, dan (3) Adanya kegiatan
yang menarik dalam belajar, sehingga memungkinkan peserta didik dapat
belajar dengan baik telah mencapai prosentase sebesar 80%. Hasil belajar
siswa Tema Cita-citaku Subtema Aku dan Cita-citaku Pembelajaran
Pertama melalui metode pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas IV
SD Negeri 2 Simo Tahun Pelajaran 2014/2015. Indikator keberhasilan
siswa memenuhi ketuntasan minimal 2,66 sebesar 80%.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Observasi awal adalah langkah pertama dalam penelitian yang
dilakukan oleh peneliti bersama guru kelas. Hasilnya diperoleh hasil
bahwa motivasi siswa sebesar 48% dengan rincian aspek hasrat dan
keinginan berhasil sebesar 48%, aspek dorongan dan kebutuhan dalam
belajar sebesar 50%, dan aspek kegiatan yang menarik dalam
pembelajaran sebesar 46%. Sedangkan nilai rata – rata siswa kelas IV
adalah C(2,56). Siswa yang sudah mencapai ketuntasan ada 11 siswa atau
44%. Untuk dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV
SD Negeri 2 Simo dibutuhkan suatu perubahan dalam mengajar salah
satunya yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran Talking Stick.
Tindakan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015
alokasi waktu yaitu 4 x 35 menit. Pada tahap ini peneliti akan melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Menentukan materi yang akan dijadikan sebagai bahan ajar untuk
dipraktekkan dengan menerapkan metode pembelajaran Talking
Stick.
2) Menyusun Rencana Pelakasanaan Pembelajaran sesuai dengan
tindakan yang akan dilakukan.
3) Membuat pedoman observasi.
Setelah pelaksanaan tindakan diperoleh hasil bahwa motivasi
belajar siswa meningkat menjadi 69,67% dengan aspek hasrat dan
keinginan berhasil sebesar 72%, aspek dorongan dan kebutuhan dalam
belajar sebesar 67%, dan aspek kegiatan yang menarik dalam belajar
sebesar 70%. Sedangkan nilai rata – rata siswa kelas I yaitu B (2,84).
Siswa yang sudah mencapai ketuntasan ada 15 siswa (60%). Adapun
refleksi pada siklus I adalah Metode pembelajaran Rotating Trio Exchange
yang diterapkan belum berjalan dengan baik, karena sebelumnya belum
pernah
diterapkan di kelas tersebut, sehingga siswa belum terbiasa,
sebagian besar siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, hanya
beberapa siswa yang menunjukkan antusias mereka selama proses
pembelajaran, dan Pengkondisian kelas yang kurang sehingga keadaan
kelas terbiasa gaduh dan tingkat konsentrasi menjadi rendah.
Tahap perencanaan siklus II meliputi :
a) Menyusun rencana pembelajaran.
b) Menyiapkan pedoman observasi.
c) Menyusun proses kegiatan berdiskusi.
d) Menyusun evaluasi siswa secara individu.
Berdasarkan siklus II diperoleh hasil bahwa motivasi belajar siswa
sebesar 83,67% dengan aspek hasrat dan keinginan berhasil sebesar 75%,
aspek dorongan dan kebutuhan dalam belajar sebesar 92%, dan aspek
kegiatan yang menarik dalam belajar sebesar 84%. Sedangkan hasil belajar
meningkat menjadi B (3,52) dengan siswa yang sudah mencapai
ketuntasan ada 25siswa (100%). Dengan demikian maka hipotesis
penelitian ini diterima.
Berdasarkan
hasil penelitian di atas akan dibahas secara
menyeluruh mulai dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus II mengenai
metode pembelajaran Talking Stick yang diterapkan oleh guru pada Tema
Cita-citaku Subtema Aku dan Cita-citaku pada siswa kelas IV SD Negeri 2
Simo. Telah dapat dibuktikan melalui penilaian motivasi belajar melalui 3
aspek yaitu hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, dan kegiatan yang menarik dalam belajar, serta dari penilaian hasil
belajar melalui evaluasi belajar disetiap siklus bahwa guru dapat
meningkatkan motivasi
dan
hasil
belajar Tema Cita-citaku Subtema
Aku dan Cita-citaku kelas IV melalui metode pembelajaran Talking
Stick.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa,
“penerapan metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar Tema Cita-citaku Subtema Aku dan Cita-citaku
pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Simo Tahun Pelajaran 2014/2015.
Peningkatan motivasi belajar ini berdampak pula pada meningkatnya hasil
belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar pada pra siklus rata-rata
sebesar 48%. Kemudian pada siklus I rata-rata sebesar 69,67% dan pada
siklus II rata-rata sebesar 83,67%. Berarti motivasi belajar siswa sudah
mengalami peningkatan yang cukup memuaskan walaupun belum
keseluruhan siswa mencapai hal tersebut. Peningkatan hasil belajar pada
pra siklus jumlah siswa yang mencapai KKM hanya sebesar 11 siswa dari
25 siswa atau 44%. Kemudian pada siklus I meningkat sebesar 15 siswa
dari 25 siswa atau 60%. Dan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai
KKM sebesar 25 siswa dari 25 siswa sebesar 100%. Dari peningkatan
motivasi dan hasil belajar tersebut setelah diterapkannya metode
pembelajaran Talking Stick, maka dinyatakan hipotesis diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Wardhani, Igak. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS
Rubiyanto, Rubino dan Saring Marsudi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas keSDan
dan Karya Tulis lmiah. Surakarta: FKIP UMS.
MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK
TEMA CITA-CITAKU KELAS IV SD NEGERI 2 SIMO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Oleh:
BAKTIAR BUDI NUGROHO
A 510 110 018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK
TEMA CITA-CITAKU KELAS IV SD NEGERI 2 SIMO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Baktiar Budi Nugroho, A 510 110 018, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2015, 68 halaman.
Penelitian Tindakan Kelas dengan rumusan masalah “Apakah metode
Pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
tema Cita-citaku kelas IV SD Negri 2 Simo tahun pelajaran 2014/2015?”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatan Motivasi dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Tema Cita-citaku pada siswa kelas IV dengan menggunakan metode
pembelajaran Talking Stick. Dalam penelitian tindakan kelas ini subjek penerima
tindakan adalah siswa kelas IV SD Negri 2 Simo yang berjumlah 25 siswa, subjek
pelaku tindakanya itu peneliti dan guru. Tehnik pengumpulan data dengan
menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Tehnik analisis
data yang digunakan dengan menggunakan tehnik diskriptif kualitatif yang
meliputi tahap reduksi data, penyajian data, verifikasi data. Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Tema Cita-citaku Subtema Aku dan Cita-citaku. Hal ini dapat
dilihat dari motivasi siswa kondisi awal 48% mengalami peningkatan pada siklus
I sebesar 69,67% dan siklus II sebesar 83,67%. Hasil belajar pada kondisi awal
44% mengalami peningkatan pada siklus I 60 dan 100% pada siklus II. Dengan
demikian dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Tema
Cita-citaku kelas IV SD Negri 2 Simo Tahun Pelajaran 2014/2015.
Kata kunci: motivasi; hasil belajar; talking stick
A. PENDAHULUAN
Pendidikan sangat penting bagi guru, siswa, dan masyarakat pada
umumnya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penentu dalam
kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, pemerintah selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu pendidikan, baik dari segi kuantitas maupun dari segi
kualitas. Kualitas pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak yang
terlibat didalamnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, pendidik harus melakukan tugasnya dengan penuh kesadaran
dan tanggung jawab, sebab seorang guru berperan langsung membina
siswa dalam interaksi pembelajaran.
Peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah membutuhkan
profesionalisme mengajar guru yang diarahkan pada kreatifitas mengajar.
Kreatifitas mengajar tersebut dapat menentukan keberhasilan siswa, baik
hasil belajar, motivasi, minat maupun aktivitas belajarnya. Oleh karena
itu, dalam mengajar guru harus menyesuaikan dengan gaya belajar siswa,
dan tidak sebaliknya siswa yang menyesuaikan gaya mengajar guru. Guru
sebagai tenaga pendidik memiliki kewajiban mencari, menemukan dan
mampu memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapi oleh siswa.
Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan suatu program pembelajaran. Model pembelajaran yang
kurang bervariasi menyebabkan siswa merasa bosan belajar. Selain itu
tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik masih diperlukan
pengawasan yang cukup dari guru. Dengan model ceramah kebanyakan
siswa tidak dapat berkembang dan kurang berperan aktif dalam proses
pembelajaran serta pengetahuan yang diterima siswa kurang meluas. Hal
tersebut menyebabkan hanya sebagian siswa yang cenderung belajar
sendiri-sendiri dan ada pula yang merasa bosan, meremehkan guru, serta
asyik bermain bersama teman sebangkunya, sehingga akan membuat
motivasi dan hasil belajar siswa menjadi rendah.
SD Negeri 2 Simo merupakan salah satu bagian dari kegiatan
pendidikan, sarana dan prasarana di sekolah ini pun sudah cukup lengkap
untuk memenuhi standar kegiatan belajar mengajar. Seperti tersedianya ruang
kelas, terjaganya keamanan dan ketertiban lingkungan sekolah, tersedianya
tenaga pengajar (guru) yang berkompoten dibidangnya. Dalam proses
pembelajaran disekolah guru masih banyak menggunakan metode ceramah.
Hal ini menyebabkan siswa menjadi kurang aktif dan menjadi bosan dalam
mengikuti proses pembelajaran, sehingga hasil belajar yang diperoleh tersebut
rendah. Nilai ketuntasan minimal siswa yang ditetapkan oleh sekolah sebagai
tolak ukur keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar secara kognitif.
Berdasarkan pengamatan pada tanggal 17 Maret 2015 yang
dialaksanakan dalam proses pembelajaran di Kelas IV menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar yang kurang. Hal tersebut
terlihat dari kondisi siswa saat mengikuti pembelajaran yaitu kurangnya
pembelajaran yang kurang menarik dan kurangnya variasi metode dan model
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas. Kurangnya motivasi belajar
siswa disebabkan karena proses pembelajaran yang berlangsung di dalam
kelas dirasa kurang menyenangkan.
Melihat kondisi lemahnya proses pembelajaran dan motivasi belajar
siswa tersebut beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah melalui
penggunaan metode pembelajaran Talking Stick pada Tema Cita-citaku
Subtema Aku dan Cita-citaku pembelajaran Pertama di kelas IV SD Negeri 2
Simo. Tugas guru dalam proses belajar adalah menciptakan suasana yang
dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan
Talking Stick dengan menggunakan strategi ini diharapkan
dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa atas materi yang telah di sampaikan
oleh guru.
Metode Talking Stick merupakan metode pembelajaran interaktif
karena
menekankan
pada
keterlibatan
aktif
siswa
selama
proses
pembelajaran. Untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa, guru
menggunakan media tongkat sebagai alat bantu dalam pelaksanaan Talking
Stick. Talking Stick dapat dilakukan di sela-sela atau akhir pembelajaran.
Pembelajaran dengan metode Talking Stick murni berorientasi pada aktivitas
siswa yang dilakukan dalam bentuk permainan. Dengan penggunaan metode
Talking Stick diharapakan mampu meningkatkan motivasi hasil belajar siswa
kelas IV.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dalam penelitian ini
mengambil judul ”Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui
metode Pembelajaran Talking Stick Tema Cita-citaku kelas IV SD Negeri 2
Simo Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B. METODE PENELITIAN
Menurut Igak Wardhani (2007: 14) “Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.”
Menurut Nana Sudjana dalam Rubino (2013: 3) “penelitian adalah
kegiatan ilmiah (cara ilmiah), rangkaian kerja ilmiah memecahkan suatu
permasalahan”.
Penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Simo dengan subjek penerima
tindakan adalah 25 siswa kelas IV. Pada penelitian ini data diperoleh
melalui beberapa cara yaitu :melalui observasi, wawancara, dokumentasi,
tes dan catatan lapangan. Untuk memperoleh data yang valid juga
diperlukan instrument penelitian pula, adapu pada penelitian ini instrument
penelitiannya adalah lembar wawancara, lembar observasi dan soal tes.
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Analisis
deskriptif
dilakukan dengan metode alur. Alur yang dilalui meliputi
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi
seperti yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman (Sugiyono, 2008: 91)
yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Sedangkan
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan
motivasi belajar yaitu (1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2)
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, dan (3) Adanya kegiatan
yang menarik dalam belajar, sehingga memungkinkan peserta didik dapat
belajar dengan baik telah mencapai prosentase sebesar 80%. Hasil belajar
siswa Tema Cita-citaku Subtema Aku dan Cita-citaku Pembelajaran
Pertama melalui metode pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas IV
SD Negeri 2 Simo Tahun Pelajaran 2014/2015. Indikator keberhasilan
siswa memenuhi ketuntasan minimal 2,66 sebesar 80%.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Observasi awal adalah langkah pertama dalam penelitian yang
dilakukan oleh peneliti bersama guru kelas. Hasilnya diperoleh hasil
bahwa motivasi siswa sebesar 48% dengan rincian aspek hasrat dan
keinginan berhasil sebesar 48%, aspek dorongan dan kebutuhan dalam
belajar sebesar 50%, dan aspek kegiatan yang menarik dalam
pembelajaran sebesar 46%. Sedangkan nilai rata – rata siswa kelas IV
adalah C(2,56). Siswa yang sudah mencapai ketuntasan ada 11 siswa atau
44%. Untuk dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV
SD Negeri 2 Simo dibutuhkan suatu perubahan dalam mengajar salah
satunya yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran Talking Stick.
Tindakan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015
alokasi waktu yaitu 4 x 35 menit. Pada tahap ini peneliti akan melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Menentukan materi yang akan dijadikan sebagai bahan ajar untuk
dipraktekkan dengan menerapkan metode pembelajaran Talking
Stick.
2) Menyusun Rencana Pelakasanaan Pembelajaran sesuai dengan
tindakan yang akan dilakukan.
3) Membuat pedoman observasi.
Setelah pelaksanaan tindakan diperoleh hasil bahwa motivasi
belajar siswa meningkat menjadi 69,67% dengan aspek hasrat dan
keinginan berhasil sebesar 72%, aspek dorongan dan kebutuhan dalam
belajar sebesar 67%, dan aspek kegiatan yang menarik dalam belajar
sebesar 70%. Sedangkan nilai rata – rata siswa kelas I yaitu B (2,84).
Siswa yang sudah mencapai ketuntasan ada 15 siswa (60%). Adapun
refleksi pada siklus I adalah Metode pembelajaran Rotating Trio Exchange
yang diterapkan belum berjalan dengan baik, karena sebelumnya belum
pernah
diterapkan di kelas tersebut, sehingga siswa belum terbiasa,
sebagian besar siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, hanya
beberapa siswa yang menunjukkan antusias mereka selama proses
pembelajaran, dan Pengkondisian kelas yang kurang sehingga keadaan
kelas terbiasa gaduh dan tingkat konsentrasi menjadi rendah.
Tahap perencanaan siklus II meliputi :
a) Menyusun rencana pembelajaran.
b) Menyiapkan pedoman observasi.
c) Menyusun proses kegiatan berdiskusi.
d) Menyusun evaluasi siswa secara individu.
Berdasarkan siklus II diperoleh hasil bahwa motivasi belajar siswa
sebesar 83,67% dengan aspek hasrat dan keinginan berhasil sebesar 75%,
aspek dorongan dan kebutuhan dalam belajar sebesar 92%, dan aspek
kegiatan yang menarik dalam belajar sebesar 84%. Sedangkan hasil belajar
meningkat menjadi B (3,52) dengan siswa yang sudah mencapai
ketuntasan ada 25siswa (100%). Dengan demikian maka hipotesis
penelitian ini diterima.
Berdasarkan
hasil penelitian di atas akan dibahas secara
menyeluruh mulai dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus II mengenai
metode pembelajaran Talking Stick yang diterapkan oleh guru pada Tema
Cita-citaku Subtema Aku dan Cita-citaku pada siswa kelas IV SD Negeri 2
Simo. Telah dapat dibuktikan melalui penilaian motivasi belajar melalui 3
aspek yaitu hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, dan kegiatan yang menarik dalam belajar, serta dari penilaian hasil
belajar melalui evaluasi belajar disetiap siklus bahwa guru dapat
meningkatkan motivasi
dan
hasil
belajar Tema Cita-citaku Subtema
Aku dan Cita-citaku kelas IV melalui metode pembelajaran Talking
Stick.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa,
“penerapan metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar Tema Cita-citaku Subtema Aku dan Cita-citaku
pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Simo Tahun Pelajaran 2014/2015.
Peningkatan motivasi belajar ini berdampak pula pada meningkatnya hasil
belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar pada pra siklus rata-rata
sebesar 48%. Kemudian pada siklus I rata-rata sebesar 69,67% dan pada
siklus II rata-rata sebesar 83,67%. Berarti motivasi belajar siswa sudah
mengalami peningkatan yang cukup memuaskan walaupun belum
keseluruhan siswa mencapai hal tersebut. Peningkatan hasil belajar pada
pra siklus jumlah siswa yang mencapai KKM hanya sebesar 11 siswa dari
25 siswa atau 44%. Kemudian pada siklus I meningkat sebesar 15 siswa
dari 25 siswa atau 60%. Dan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai
KKM sebesar 25 siswa dari 25 siswa sebesar 100%. Dari peningkatan
motivasi dan hasil belajar tersebut setelah diterapkannya metode
pembelajaran Talking Stick, maka dinyatakan hipotesis diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Wardhani, Igak. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS
Rubiyanto, Rubino dan Saring Marsudi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas keSDan
dan Karya Tulis lmiah. Surakarta: FKIP UMS.