T1 462008027 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Poleganyara Kecamatan
Pamona Timur Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, pada bulan Oktober
2012.
1.2. Unit analisis
No
1
Variabel
Perilaku kesehatan
Definisi Operasional
Perilaku kesehatan (health behaviour) menurut
WHO (1986), dalam Nursalam (2008) adalah
aktivitas apapun yang dilakukan individu tanpa
memandang status kesehatan aktualnya maupun
status
kesehatan menurut persepsi
tersebut
yang
bertujuan
untukmeningkatkan,
melindungiataumempertahankan
tanpa
mempertimbangkan
individu
kesehatannya
apakah
perilaku
tersebut efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
2
Pencegahan penyakit
Pencegahan adalah upaya untuk menghindari
atau mengurangi resiko terserang penyakit.
3
hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
diastoliknya diatas 90 mmHg. Pada populasi
manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90
mmHg (Brunner & Sudarth, 2005).
26
4
Pencegahan
Pencegahan
Rehipertensi
mencegah
rehipertensi
berulangnya
adalah
atau
tindakan
kambuhnya
hipertensi.
1.3. Karakteristik Riset Partisipan
Riset partisipan dipilih dengan menggunakan purposive
sampling. Purposive sampling adalah tehnik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009).
Partisipan tidak diambil secara acak tetapi dipilih berdasarkan kriteriakriteria tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti membuat beberapa
kriteria dalam menentukan partisipan yaitu :
1. Bersedia menjadi riset partisipan
2. Kooperatif dan mampu berkomunikasi dengan baik
3. Memiliki riwayat hipertensi (data Puskesmas 30 orang berdasarkan
data tahun 2010-2011)
4. Pendidikan SD-S1
1.4. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan mengintepretasi objek sesuai dengan apa
adanya (Darmadi, 2011).
27
1.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan semua data
primer yang terkait dari hasil wawancara mendalam (deep interview)
dan observasi dengan klien serta data sekunder yang berasal dari
literatur-literatur atau data-data sekunder lainnya yang berhubungan
dengan penelitian ini. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa
daftar pertanyaan sebagai panduan wawancara dan tape recorder.
1.5.1. Observasi
Jenis observasi yang dilakukan yaitu observasi tersamar
dimana
peneliti
dalam
melakukan
pengumpulan
data
menyatakan terus terang pada sumber data bahwa sedang
dilakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti telah mengetahui
dari awal tentang aktivitas peneliti, yaitu mengobservasi perilaku
riset partisipan dalam mengontrol pola hidup untuk mencegah
rehipertensi.
1.5.2. Wawancara
Wawancara dan observasi dilakukan kepada 30 riset
partisipan yang merupakan warga desa Poleganyara,
kecamatan Pamona Timur, Sulawesi Tengah. Wawancara
dilakukan sesuai dengan kesiapan dari riset partisipan. Pada
umumnya, proses wawancara berlangsung dengan baik,
meskipun ada beberapa kendala seperti sulit mendengar
28
pertanyaan wawancara sehingga harus sering diulangi,
karena beberapa partisipan adalah lansia yang fungsi
pendengarannya telah menurun. Selain itu keterbatasan
bahasa karena beberapa partisipan menggunakan bahasa
daerah yang artinya tidak diketahui peneliti sehingga harus
didampingi oleh seorang warga desa selama peneliti
melakukan proses wawancara.
Selama proses wawancara setiap riset partisipan
menunjukan keterbukaannya kepada peneliti meskipun pada
awalnya terdapat beberapa partisipan yang hanya menjawab
dengan jawaban singkat, namun setelah beberapa waktu
proses
wawancara
berlangsung,
partisipan
mampu
menceritakan hal-hal yang diminta sesuai dengan pertanyaan
yang diajukan.
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dalam
bentuk in-deep-interview semiterstruktur. Peneliti mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa, tanpa
terikat
oleh
suatu
susunan
pertanyaan
yang
telah
dipersiapkan sebelumnya. Proses wawancara berlangsung
dengan bebas, dimana peneliti mengajukan pertanyaan dan
setiap riset partisipan menceritakan sesuai dengan apa yang
diketahuinya. Beberapa kali pula peneliti mengkonfirmasi atau
29
bertanya kembali jika ada jawaban yang masih belum sesuai
dan riset partisipan mampu menjawab kembali sesuai dengan
yang diharapkan.
Untuk menemukan permasalahan yang lebih luas,
partisipan
dimintamengemukakan
pendapat
serta
pengalamannya yang berhubungan dengan hipertensi dan
peneliti mendengarkan secara teliti. Peneliti merekam setiap
jawaban yang disampaikan dengan menggunakan handphone
untuk lebih memudahkan peneliti mencatat dengan lengkap
setiap informasi yang disampaikan. Kegiatan semi terstruktur
ini dipandu dengan panduan wawancara (lampiran B).
1.6. Teknik Analisa Data
Menurut Patton dalam Moleong (2006) analisa data adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu
pola, kategori dan satuan uraian dasar. Adapun proses analisis data
yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu :
a. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data-data primer melalui
hasil wawancara dan observasi dari setiap riset partisipan, serta
data-data sekunder yang diperoleh dari literatur-literatur terkait.
b. Penilaian data
Setelah semua data terkumpul, dilakukan penilaian data
berdasarkan prinsip validitas dan reabilitas.
30
c. Intepretasi data
Menganalis data dengan kemampuan intelektual berdasarkan
kejadian atau hasil wawancara yang diperoleh dilapangan sesuai
dengan fakta dan informasi yang didapat.
d. Kesimpulan
Menarik kesimpulan berdasarkan intepretasi data.
1.7. Keabsahan Data
Keabsahan data dicapai dengan proses pengumpulan data
yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi,
yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu.
Triangulasi yang dipakai oleh peneliti adalah triangulasi data,
yaitu untuk mencari tahu kebenaran jawaban yang telah disampaikan
oleh riset partisipan dengan mencari sumber data ketiga. Sumber
data ketiga adalah orang-orang terdekat dari 30 riset partisipan yakni
suami atau istri dan anak dari riset partisipan.
1.8. Aspek Etika Dan Legal/Ijin Penelitian
Etika dalam penelitian menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang
diterapkan dalam kegiatan penelitian yang mencakup peneliti, atau
31
perlakuan peneliti terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang
dihasilkan oleh peneliti bagi masyarakat (Notoatmodjo, 2010).
Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :
1. Informed Consent
Adalah bentuk persetujuan antara peneliti dengan partisipan
penelitian dalam bentuk lembar persetujuan yang diberikan
kepada partisipan sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan
partisipan memahami maksud dan tujuan penelitian. Jika
partisipan bersedia maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan.
2. Anonimty (tanpa nama)
Merupakan pemberian jaminan dalam menggunakan subyek
penelitian dengan tidak memberi atau mencantumkan nama
partisipan, melainkan hanya menuliskan inisial (kode) pada
lembar pengumpulan data/hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Merupakan etika dalam menjamin kerahasiaan informasi atau halhal yang terkait dengan responden, dimana informasi yang
diberikan hanya digunakan untuk kepentingan atau mencapai
tujuan penelitian.
32
METODE PENELITIAN
1.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Poleganyara Kecamatan
Pamona Timur Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, pada bulan Oktober
2012.
1.2. Unit analisis
No
1
Variabel
Perilaku kesehatan
Definisi Operasional
Perilaku kesehatan (health behaviour) menurut
WHO (1986), dalam Nursalam (2008) adalah
aktivitas apapun yang dilakukan individu tanpa
memandang status kesehatan aktualnya maupun
status
kesehatan menurut persepsi
tersebut
yang
bertujuan
untukmeningkatkan,
melindungiataumempertahankan
tanpa
mempertimbangkan
individu
kesehatannya
apakah
perilaku
tersebut efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
2
Pencegahan penyakit
Pencegahan adalah upaya untuk menghindari
atau mengurangi resiko terserang penyakit.
3
hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
diastoliknya diatas 90 mmHg. Pada populasi
manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90
mmHg (Brunner & Sudarth, 2005).
26
4
Pencegahan
Pencegahan
Rehipertensi
mencegah
rehipertensi
berulangnya
adalah
atau
tindakan
kambuhnya
hipertensi.
1.3. Karakteristik Riset Partisipan
Riset partisipan dipilih dengan menggunakan purposive
sampling. Purposive sampling adalah tehnik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009).
Partisipan tidak diambil secara acak tetapi dipilih berdasarkan kriteriakriteria tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti membuat beberapa
kriteria dalam menentukan partisipan yaitu :
1. Bersedia menjadi riset partisipan
2. Kooperatif dan mampu berkomunikasi dengan baik
3. Memiliki riwayat hipertensi (data Puskesmas 30 orang berdasarkan
data tahun 2010-2011)
4. Pendidikan SD-S1
1.4. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan mengintepretasi objek sesuai dengan apa
adanya (Darmadi, 2011).
27
1.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan semua data
primer yang terkait dari hasil wawancara mendalam (deep interview)
dan observasi dengan klien serta data sekunder yang berasal dari
literatur-literatur atau data-data sekunder lainnya yang berhubungan
dengan penelitian ini. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa
daftar pertanyaan sebagai panduan wawancara dan tape recorder.
1.5.1. Observasi
Jenis observasi yang dilakukan yaitu observasi tersamar
dimana
peneliti
dalam
melakukan
pengumpulan
data
menyatakan terus terang pada sumber data bahwa sedang
dilakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti telah mengetahui
dari awal tentang aktivitas peneliti, yaitu mengobservasi perilaku
riset partisipan dalam mengontrol pola hidup untuk mencegah
rehipertensi.
1.5.2. Wawancara
Wawancara dan observasi dilakukan kepada 30 riset
partisipan yang merupakan warga desa Poleganyara,
kecamatan Pamona Timur, Sulawesi Tengah. Wawancara
dilakukan sesuai dengan kesiapan dari riset partisipan. Pada
umumnya, proses wawancara berlangsung dengan baik,
meskipun ada beberapa kendala seperti sulit mendengar
28
pertanyaan wawancara sehingga harus sering diulangi,
karena beberapa partisipan adalah lansia yang fungsi
pendengarannya telah menurun. Selain itu keterbatasan
bahasa karena beberapa partisipan menggunakan bahasa
daerah yang artinya tidak diketahui peneliti sehingga harus
didampingi oleh seorang warga desa selama peneliti
melakukan proses wawancara.
Selama proses wawancara setiap riset partisipan
menunjukan keterbukaannya kepada peneliti meskipun pada
awalnya terdapat beberapa partisipan yang hanya menjawab
dengan jawaban singkat, namun setelah beberapa waktu
proses
wawancara
berlangsung,
partisipan
mampu
menceritakan hal-hal yang diminta sesuai dengan pertanyaan
yang diajukan.
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dalam
bentuk in-deep-interview semiterstruktur. Peneliti mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa, tanpa
terikat
oleh
suatu
susunan
pertanyaan
yang
telah
dipersiapkan sebelumnya. Proses wawancara berlangsung
dengan bebas, dimana peneliti mengajukan pertanyaan dan
setiap riset partisipan menceritakan sesuai dengan apa yang
diketahuinya. Beberapa kali pula peneliti mengkonfirmasi atau
29
bertanya kembali jika ada jawaban yang masih belum sesuai
dan riset partisipan mampu menjawab kembali sesuai dengan
yang diharapkan.
Untuk menemukan permasalahan yang lebih luas,
partisipan
dimintamengemukakan
pendapat
serta
pengalamannya yang berhubungan dengan hipertensi dan
peneliti mendengarkan secara teliti. Peneliti merekam setiap
jawaban yang disampaikan dengan menggunakan handphone
untuk lebih memudahkan peneliti mencatat dengan lengkap
setiap informasi yang disampaikan. Kegiatan semi terstruktur
ini dipandu dengan panduan wawancara (lampiran B).
1.6. Teknik Analisa Data
Menurut Patton dalam Moleong (2006) analisa data adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu
pola, kategori dan satuan uraian dasar. Adapun proses analisis data
yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu :
a. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data-data primer melalui
hasil wawancara dan observasi dari setiap riset partisipan, serta
data-data sekunder yang diperoleh dari literatur-literatur terkait.
b. Penilaian data
Setelah semua data terkumpul, dilakukan penilaian data
berdasarkan prinsip validitas dan reabilitas.
30
c. Intepretasi data
Menganalis data dengan kemampuan intelektual berdasarkan
kejadian atau hasil wawancara yang diperoleh dilapangan sesuai
dengan fakta dan informasi yang didapat.
d. Kesimpulan
Menarik kesimpulan berdasarkan intepretasi data.
1.7. Keabsahan Data
Keabsahan data dicapai dengan proses pengumpulan data
yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi,
yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu.
Triangulasi yang dipakai oleh peneliti adalah triangulasi data,
yaitu untuk mencari tahu kebenaran jawaban yang telah disampaikan
oleh riset partisipan dengan mencari sumber data ketiga. Sumber
data ketiga adalah orang-orang terdekat dari 30 riset partisipan yakni
suami atau istri dan anak dari riset partisipan.
1.8. Aspek Etika Dan Legal/Ijin Penelitian
Etika dalam penelitian menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang
diterapkan dalam kegiatan penelitian yang mencakup peneliti, atau
31
perlakuan peneliti terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang
dihasilkan oleh peneliti bagi masyarakat (Notoatmodjo, 2010).
Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :
1. Informed Consent
Adalah bentuk persetujuan antara peneliti dengan partisipan
penelitian dalam bentuk lembar persetujuan yang diberikan
kepada partisipan sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan
partisipan memahami maksud dan tujuan penelitian. Jika
partisipan bersedia maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan.
2. Anonimty (tanpa nama)
Merupakan pemberian jaminan dalam menggunakan subyek
penelitian dengan tidak memberi atau mencantumkan nama
partisipan, melainkan hanya menuliskan inisial (kode) pada
lembar pengumpulan data/hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Merupakan etika dalam menjamin kerahasiaan informasi atau halhal yang terkait dengan responden, dimana informasi yang
diberikan hanya digunakan untuk kepentingan atau mencapai
tujuan penelitian.
32