T1 162009096 BAB III

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena topik yang diangkat perlu
eksplorasi secara mendalam tentang Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP
Artha Prima Kota Salatiga). Metode penelitian ini menunjuk pada cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperlukan dalam penelitian.
Menurut Hardiyansyah (2010: 10) ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut :
1. Konteks dan setting alamiah.
2. Bertujuan untuk mendapatan pemahaman yang mendalam tentang suatu fenomena.
3. Keterlibatan secara mendalam serta hubungan erat antara peneliti dengan subyek
yang diteliti.
4. Teknik pengumpulan data yang khas kualitatif, tanpa adanya perlakuan (treatment)
atau manipulasi variabel.
5. Adanya penggalian nilai yang terkandung dari suatu perilaku.
6. Fleksibel.
7. Tingkat akurasi data dipengaruhi oleh hubungan antara peneliti dengan subyek
peneli

3.2.Obyek Penelitian

KSP Artha Prima merupakan salah satu KSP yang ada di kota Salatiga, lebih tepatnya
di Jl. Imam bonjol 106, Salatiga. Pemilihan lokasi ini disesuaikan dengan kebutuhan data
penelitian. Dengan data yang diperlukan meliputi sistem pengendalian kredit.

Satuan pengamatan dalam penelitian Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada
KSP Artha Prima kota Salatiga) adalah ketua, sekretaris, karyawan bagian admin. Satuan
analisis penelitian ini adalah informan yang dipilih sebagai sumber data.
3.3. Unit analisis dan pengamatan
Menurut

Kusmayadi

dan

Sugiarto

(http://repository.uksw.edu/bitstream/

123456789/572/13/TI_162007009_BAB%20III.pdf CN kartikasari 2012, pengertian unit
analisis adalah unit yang diteliti dan akan dijelaskan serta merupakan objek penelitian yang

dapat berupa individu, perorangan, kelompok, organisasi, masyarakat, hasil karya manusia,
instansi, dan sebagainya. Sehingga yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini, ialah
Ketua, Sekretaris, Karyawan, serta Nasabah.
Unit pengamatan adalah satuan yang menjadi sumber data yang dihimpun. Sehingga
yang menjadi unit pengamatan dalam penelitian ini ialah sistem pengendalian kredit.

3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi, serta
triangulasi.
a) Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara dimaksudkan
untuk memperoleh jawaban dari terwawancara atas pertanyaan yang diajukan
pewawancara. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini ialah wawancara jenis
semiterstruktur. Menurut Sugiyono (2010:223) wawancara ini sudah termasuk dalam

kategori

in – dept interviewdi mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuannya adalah untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta
pendapat dan ide - idenya Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengar
secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
Dalam penelitian ini informannya ialah Ketua, Sekretaris, Karyawan KSP Atrha
Prima sebagai sumber utama informasi, serta nasabah sebagai informan lainnya.
b) Observasi
Menurut Nasution di dalam Sugiyono (2010:226) Teknik Observasi adalah dasar
semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu
fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan observasi nonpartisipan. Dalam observasi nonpartisipan
peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.
c) Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2010:240) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Dalam penelitian ini, dokumentasi berupa hasil wawancara antara peneliti
dengan informan.
d) Triangulasi
Menurut Lexy J. Moleong mendefinisikan triangulasi sebagai teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau pembanding terhadap data itu.

Ada 4 jenis penyajian triangulasi sebagai berikut:
1) Triangulasi Data (Data Triangulation)

Peneliti menggunakan berbagai jenis sumber data dan bukti dari situasi yang
berbeda. Ada 3 sub jenis yaitu orang, waktu dan ruang.
a) Orang, data-data dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang melakukan
aktivitas sama.
b) Waktu, data-data dikumpulkan pada waktu yang berbeda.
c) Ruang, data-data dikumpulkan di tempat yang berbeda.
Bentuk paling kompleks triangulasi data yaitu menggabungkan beberapa sub-tipe
atau semua level analisis. Jika data-data konsisten, maka validitas ditegakkan.

2) Triangulasi Antar-Peneliti (Multiple Researchers)
Pelibatan beberapa peneliti berbeda dalam proses analisis. Bentuk kongkrit
biasanya sebuah tim evaluasi yang terdiri dari rekan-rekan yang menguasai
metode spesifik ke dalam Focus Group Discussion (FGD). Triangulasi ini
biasanya menggunakan profesional yang menguasai teknik spesifik dengan
keyakinan bahwa ahli dari teknik berbeda membawa perspektif berbeda. Jika
setiap evaluator menafsirkan sama, maka validitas ditegakkan.
3) Triangulasi Teori (Theory Triangulation)

Penggunaan berbagai perspektif untuk menafsirkan sebuah set data. Penggunaan
beragam teori dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih baik saat
memahami data. Jika beragam teori menghasilkan kesimpulan analisis sama,
maka validitas ditegakkan.
4) Triangulasi Metodologi (Methodological Triangulation)
Pemeriksaan konsistensi temuan yang dihasilkan oleh metode pengumpulan data
yang berbeda seperti penggabungan metode kualitatif dengan data kuantitatif atau

melengkapi data wawancara dengan data observasi.Hasil survei, wawancara dan
observasi, dapat dibandingkan untuk melihat apakah hasil temuan sama. Jika
kesimpulan dari masing-masing metode sama, maka validitas ditegakkan.

Penelitian ini menggunakan jenis triangulasi data dengan menggunakan
berbagai sumber data dan jenis situasi yang berbeda :
1) Orang
Sumber data orang yang digunakan yaitu Ketua, Sekretaris dan Karyawan
sebagai sumber data utama, Nasabah sebagai sumber data lainnya.
2) Waktu
Dalam penelitian ini yang akan diteliti ialah sistem pengendalian kredit,
maka menggunakan sumber data waktu pada saat jam kerja KSP.

3) Ruang
Sumber data ruang yang digunakan dalam penelitian ini yaitu di KSP
Artha Prima.
Dalam membantu memudahkan triangulasi data, maka dibuat lembar catatan
data, membuat ringkasan sementara dari permasalahan penelitian yang terkait
sekaligus meng-crosscheck data apa saja yang telah tersedia dan belum serta data
apa saja yang layak dibanalisis atau yang telah dikonfirm dengan sumber data
lain.
3.5. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang meneliti suatu obyek yang
alami, dimana penulis tersebut merupakan instrumen kunci. Sehingga dalam penelitian ini
yang akan menjadi instrumen pertama adalah penulis sendiri. Penulis terjun ke lapangan dan

mengumpulkan data tersebut sendiri. Untuk memperoleh data lebih dalam, peneliti
menggunakan garis besar pertanyaan kunci sebagai lampiran dasar arah dalam menggali data
Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga).
3.6. Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan objek penelitian. Analisis data dalam
penelitian kualitatif sudah dilakukan sejak sebelum di lapangan. Analisis data setelah peneliti

turun ke lapangan akan di analisis dengan menggunakan model Interaktif

Data Collection

Data Display

Data Reduction

Conclution

Gambar 3.5. Komponen dalam analisis data (interactive model)
Berdasarkan
tersebut,
komponen
dalam
analisis
datahal.( 92.
interactive
Sumber:
Sugiyono,gambar

2010, Memahami
Penelitian
Kualitatif,
Alfabeta,
Bandung,

model )

meliputi :

1.6.1. Data Collection
Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti ialah mengumpulkan data dilapangan.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan trianggulasi
untuk memperoleh data sebanyak – banyaknya, yang kemudian akan direduksi.

1.6.2. Data Reduction
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat
secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti: merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak
perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Reduksi data bisa dibantu dengan alat elektronik seperti : komputer , dengan
memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dengan reduksi , maka peneliti merangkum,
mengambil data yang penting, membuat kategorisasi, berdasarkan huruf besar, huruf kecil
dan angka. Data yang tidak penting dibuang.
3.6.3. Data display
Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan data.Display
data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan Huberman menyatakan : “the
most frequent form of display data for qualitative research data in the pas has been narative
tex” artinya : yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
dengan teks yang bersifat naratif. Selain dalam bentuk naratif, display data dapat juga berupa
grafik, matriks, network (jejaring kerja). Fenomena sosial bersifat kompleks, dan dinamis
sehingga apa yang ditemukan saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama di
lapangan akan mengalami perkembangan data. Peneliti harus selalu menguji apa yang telah
ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotetik itu berkembang atau
tidak. Bila setelah lama memasuki lapangan ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu
didukung data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti dan akan
berkembang menjadi teori yang grounded. Teori grounded adalah teori yang ditemukan


secara induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji
melalui pengumpulan data yang terus menerus. Bila pola-pola yang ditemukan telah
didukung oleh data selama penelitian, maka pola tersebut menjadi pola yang baku yang tidak
lagi berubah. Pola tersebut selanjutnya didisplaykan pada laporan akhir penelitian.
3.6.4. Conclusions ( drawing / verifying )
Langkah keempat adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun bila
kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan
masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti
menjadi jelas.