T1 362007061 BAB III

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1.Jenis Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain. Metode penelitian ini dipilih peneliti karena bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana strategi komunikasi pemasaran, khususnya pemasaran sosial (program) yang dilakukan LSM Mitra Alam dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Solo, hambatan-hambatan yang dihadapi dan bagaimana melakukan alternatif strateginya.

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data yang didapatkan peneliti akan lebih lengkap, mendalam, sehingga permasalahan dalam penelitian ini dapat terjawab. Dan untuk mendapatkan data maupun informasi yang mendukung maka peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam untuk mendapatkan data yang diharapkan.

1.2.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.Vrandenberg menjelaskan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan realitas sosial yang kompleks dengan menerapkan konsep-konsep yang telah dikembangkan.Jadi penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan secara rinci fenomena sosial tertentu tanpa menggunakan hipotesa yang telah dirumuskan secara ketat.(Singarimbun:1982)


(2)

Jenis penelitian ini digunakan peneliti untuk menggambarkan realitas yang ada dan menguraikan hasil wawancara langsung oleh informan secara deskriptif. Yaitu, menggambarkan strategi komunikasi pemasaran program yang dilakukan LSM Mitra Alam dalam penanggulangan HIV/AIDS, menggambarkan berbagai hambatan-hambatan yang dihadapi serta alternatif strategi yang dilakukan LSM Mitra Alam.

1.3.Unit Analisa Dan Unit Amatan 1.3.1. Unit Analisa

Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Maka dalam penelitian ini, unit analisisnya adalah program-program yang dilakukan oleh LSM Mitra Alam, bagaimana strategi yang digunakan serta hambatan dalam mengembangkan strategi tersebut.

1.3.2. Unit Amatan

Unit amatan adalah satuan benda, manusia, sekumpulan manusia di mana informasi mengenai penelitian bisa kita dapat darinya.Sementara unit amantan dalam penelitian ini adalah individu yang terlibat dalam program atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh LSM Mitra Alam pada penanggulangan HIV/AIDS.

1.4.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di LSM Mitra Alam Surakarta yang beralamatkan di Jl. Batara Bromo E-3, Perum Gentan Wiyakta, Gentan, Baki , Sukoharjo.Alasan peneliti memilih lokasi tersebut dengan maksud agar penulis dapat melakukan pengamatan atau observasi secara langsung terhadap subjek yang diamati, mengingat jarak yang berdekatan dengan lokasi penelitian.


(3)

1.5.Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sebagai berikut: a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu/perseorangan data yang dikumpulkan secara langsung yaitu wawancara dengan para key informan. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah Direktur Program, manajer program, staff lainnya yang berhubungan dengan program penjangkauan dan pendampingan dan anggota kelompok dampingan narkoba suntik.

b. Data Sekunder

Yaitu jenis data yang tidak langsung yang diperoleh dari objek yang diteliti.Peneliti memperoleh data sekunder dari data yang diolah dalam bentuk buku yaitu buku mengenai komunikasi interpersonal, pemasaran sosial suatu organisasi, artikel – artikel dalam internet dan buku yang berkaitan dengan penanggulangan HIV/AIDS LSM Mitra Alam.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

(Moleong:2002)Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data tambahan.Namun perlu ditekankan tentang pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata. (Patton dalam Poerwandari,1998)

Maka teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara

Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden. Dengan


(4)

carabercakap-cakap secara tatap muka dan melalui media telepon. Dimana wawancara lebih dikhususkan pada bagaimana strategi komunikasi pemasaran program yang dilakukan LSM Mitra Alam dalam penggulangan HIV/AIDS di Kota Solo.Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara atau dengan Tanya jawab secara langsung, dengan menggunakan pedoman umum wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan.Kemudian yang menjadi sumber informan dalam penelitian ini adalah direktur program, manajer program dan petugas lapangan, dan anggota kelompok dampingan dimana direktur program bertanggung jawab secara umum dalam menyusun dan mengembangkan perencanaan program, sedangkan manajer program bertanggung jawab penuh dalam membantu direktur program. Dan juga staff LSM Mitra Alam yang lain, yang tentunya berhubungan dengan program penanggulangan HIV/AIDS.

Tabel . 3.1 jadwal Wawancara Dengan Narasumber

Waktu Narasumber

Kamis 20 November 2014 Ligik Triyoga Kamis 18 Desember 2014 Yunus Prasetyo Jumat 21 November 2014 Ligik Triyoga Minggu 21 Desember 2014 Ira Ayu

Jumat 28 November 2014 Yunus Prasetyo Jumat 28 Desember 2014 Mulyadi

b. Observasi

Observasi, peneliti melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi berdasarkan kondisi yang sebenarnya. Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan terhadap suatu gejala yang diselidiki dengan tujuan untuk memahami dan memperoleh pengertian tentang gejala tersebut (Arikunto,2006). Alasan peneliti menggunakan pengamatan sebagai teknik pengumpulan data yaitu :


(5)

1. Teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung sehingga apabila data yang diperoleh kurang meyakinkan maka peneliti dapat mengamati sendiri peristiwanya.

2. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya.

3. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data.

4. Pengamatan dapat membantu peneliti untuk memeriksa kebenaran ataupun kesesuaian data yang diperoleh dikarenakan terdapat kemungkinan peneliti kurang dapat mengingat peristiwa atau hasil wawancara, adanya jarak antara peneliti dan yang diwawancarai, ataupun karena reaksi peneliti yang emosional pada suatu saat.

5. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Situasi yang rumit mungkin terjadi jika peneliti ingin memperhatikan tingkah laku sekaligus (Moleong,1991:125).

Pada tanggal 20September 2014 peneliti menemui manager program LSM Mitra Alam dan menyampaikan surat ijin untuk melakukan penelitian. Setelah berbicara sekitar 5 menit, peneliti melalukan sedikit wawancara tak terstruktur untuk mendapatkan data awal yang dibutuhkan peneliti. Peneliti juga langsung diijinkan untuk memulai pengamatan sejak hari itu juga. Selama melakukan pengamatan peneliti juga melihat bagaimana pelayanan yang di berikan kepada LSM Mitra Alam khususnya petugas lapangan kepada para IDU dalam suatu kegiatan penjangkauan


(6)

dan pendampingan yang dilakukan di DIC. Observasi yang dilakukan peneliti berlangsung sampai 21 Desember 2014.

c. Copy Data Sekunder, dilakukan untuk melengkapi data-data yang sudah diperoleh melalui wawancara dan observasi. Data-data ini berasal dari arsip yang dimiliki oleh LSM Mitra Alam.

1.6.Teknik Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan kemudian membuat kesimpulan yang akhirnya dapat diinformasikan kepada orang lain. (Sugiyono,2006)

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisa dari Miles dan Huberman (Pawito, 2008). Dimana proses pengumpulan data berlangsung, penulis bergerak diantara komponen reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan serta pengujian kesimpulan ( drawing and verifying concluisions).

Pengumpulan data

Reduksi

data Penarikan/pengujian

kesimpulan Penyajian


(7)

Gambar 3.2

Analisis data Model Interaktif dari Miles dan Huberman (1994:12)

a. Pengumpulan data

Tahap awal pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan mengumpulkan data sesuai dengan metode yang digunakan. Pada penelitian strategi komunikasi pemasaran program LSM Mitra Alam dalam penanggulangan HIV/AIDS, pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara terhadap beberapa informan yang berkaitan dan metode observasi dengan ikut berperan aktif dalam kegiatan program.

b. Reduksi data

Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengurangan data, namun dalam arti luas adalah proses penyempurnaan data,baik pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun penambahan terhadap data yang dirasa peneliti masih kurang. Pada penelitian strategi komunikasi pemasaran program LSM Mitra Alam dalam penanggulangan HIV/AIDS, reduksi data dilakukan dengan menyusun hasil wawancara terlebih dahulu kemudian mengelompokkan sesuai dengan 6 variabel strategi pemasaran sosial (program), kemudian diuraikan alternatif atau solusi atau tindakan yang dilakukan oleh LSM Mitra Alam dalam mengembangkan strategi komunikasi pemasaran program dengan terlebih dahulu melihat berbagai hambatan yang dihadapi.

c. Penyajian data

Pada tahap ini merupakan tahap untuk penyajian data. Data hasil dari lapangan yang sangat banyak, tidak mungkin dipaparkan semuanya. Oleh karena itu, dalam


(8)

penyajian data peneliti dapat di análisis oleh peneliti untuk disusun secara sistematis, atau simultan sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti. Pada tahap ini peneliti memulai menyajikan data dengan menganalisa proses strategi komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan LSM Mitra Alam dalam penanggulangan HIV/AIDS, hambatan-hambatan yang dihadapi serta alternatif strategi yang dilakukan.

d. Penarikan serta pengujian kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat padat dan mudah dipahami, serta melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu,khususnya berkaitan dengan relevansi judul, tujuan, dan rumusan masalah dalam penelitian.Dalam tahap terakir ini, setelah peneliti mendapatkan hasil tentang proses komunikasi interpersonal dengan lima aspek penunjang keberhasilan suatu program dan terciptanya komunikasi yang efektif, kemudian peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian dalam bentuk data yang deskriptif.

1.7. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan análisis trianggulasi yaitu dengan menganalisis jawaban subyek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya). Jawaban subyek di crosscheck dengan data-data hasil analisa dokumen yang ada (Kriyantono,2006:71).

Peneliti akan menggunakan trianggulasi sumber, dimana trianggulasi sumber dilakukan dengan membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Pengukuran keakuratan data dalam penelitian ini dengan mengcrosscheck data yang sudah diperoleh dari berbagai sumber


(9)

serta membandingkan data hasil pengamatan dan data hasil wawancara, sehingga dari data tersebut pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan.

1.8. Proses Penelitian

Penelitian sebagai suatu proses deduksi dan induksi dilakukan secara sistematis, ketat, analisis, dan terkendali. Tahap-tahap dalam proses penelitian teratur secara sistematis. Konsep-konsep yang merupakan sasaran penelitian diuraikan secara operasional atas indikator-indikator empiris.Penelitian selalu dikendalikan oleh hipotesis-hipotesis sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Proses penelitian ini dimulai dengan menentukan tema penelitian, yakni mengenai strategi komunikasi pemasaran sosial LSM Mitra Alam dalam penanggulangan HIV/AIDS. Alasan pemilihan tema adalah karena :

1. Semakin tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di Kota Solo, yang kemudian disusul oleh mewabahnya HIV/AIDS sebagai efek dari penyalahgunaan narkoba. Solo mempunyai peringkat kedua dari banyaknya kasus HIV/AIDS, hal ini menjadi perhatian khusus oleh pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat termasuk LSM Mitra Alam sebagai salah satu Lembaga peduli AIDS yang berdomisili di Kota Solo, sehingga akan menjadi tema yang menarik bagi peneliti untuk meneliti bagaimana stategi komunikasi pemasaran sosial LSM Mitra Alam dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Solo.

2. LSM Mitra Alam adalah salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli terhadap kasus HIV/AIDS yang telah lama mengudara hingga saat ini dan menjadi rujukan bagi masyarakat dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS.

Kedua, penulis menyusun proposal kemudian mengikuti seminar proposal pada bulan Maret 2013.Ketiga, setelah mendapatkan banyak masukan dari hasil seminar proposal kemudian penulis mencoba menyusun ulang proposal dan kemudian turun ke


(10)

lapangan untuk melakukan penelitian. Penelitian di awali dengan melakukan ijin penelitian ke radio Zenith pada tanggal 08 Desember 2013. Setelah mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian maka penelitian dilakukan hingga tanggal 30 Desember 2013.

Keempat, setelah mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti melakukan olah data.Kelima, setelah setelah olah data dilakukan kemudian penulis menyusun BAB selanjutnya yaitu BAB IV Pembahasan.Keenam, setelah melakukan banyak perbaikan/revisi pada BAB IV, penulis menyusun BAB V yaitu Kesimpulan pada bulan Desember 2014.


(1)

1. Teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung sehingga apabila data yang diperoleh kurang meyakinkan maka peneliti dapat mengamati sendiri peristiwanya.

2. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya.

3. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data.

4. Pengamatan dapat membantu peneliti untuk memeriksa kebenaran ataupun kesesuaian data yang diperoleh dikarenakan terdapat kemungkinan peneliti kurang dapat mengingat peristiwa atau hasil wawancara, adanya jarak antara peneliti dan yang diwawancarai, ataupun karena reaksi peneliti yang emosional pada suatu saat.

5. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Situasi yang rumit mungkin terjadi jika peneliti ingin memperhatikan tingkah laku sekaligus (Moleong,1991:125).

Pada tanggal 20September 2014 peneliti menemui manager program LSM Mitra Alam dan menyampaikan surat ijin untuk melakukan penelitian. Setelah berbicara sekitar 5 menit, peneliti melalukan sedikit wawancara tak terstruktur untuk mendapatkan data awal yang dibutuhkan peneliti. Peneliti juga langsung diijinkan untuk memulai pengamatan sejak hari itu juga. Selama melakukan pengamatan peneliti juga melihat bagaimana pelayanan yang di berikan kepada LSM Mitra Alam khususnya petugas lapangan kepada para IDU dalam suatu kegiatan penjangkauan


(2)

dan pendampingan yang dilakukan di DIC. Observasi yang dilakukan peneliti berlangsung sampai 21 Desember 2014.

c. Copy Data Sekunder, dilakukan untuk melengkapi data-data yang sudah diperoleh melalui wawancara dan observasi. Data-data ini berasal dari arsip yang dimiliki oleh LSM Mitra Alam.

1.6.Teknik Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan kemudian membuat kesimpulan yang akhirnya dapat diinformasikan kepada orang lain. (Sugiyono,2006)

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisa dari Miles dan Huberman (Pawito, 2008). Dimana proses pengumpulan data berlangsung, penulis bergerak diantara komponen reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan serta pengujian kesimpulan ( drawing and verifying concluisions).

Pengumpulan data

Reduksi

data Penarikan/pengujian

kesimpulan Penyajian


(3)

Gambar 3.2

Analisis data Model Interaktif dari Miles dan Huberman (1994:12)

a. Pengumpulan data

Tahap awal pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan mengumpulkan data sesuai dengan metode yang digunakan. Pada penelitian strategi komunikasi pemasaran program LSM Mitra Alam dalam penanggulangan HIV/AIDS, pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara terhadap beberapa informan yang berkaitan dan metode observasi dengan ikut berperan aktif dalam kegiatan program.

b. Reduksi data

Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengurangan data, namun dalam arti luas adalah proses penyempurnaan data,baik pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun penambahan terhadap data yang dirasa peneliti masih kurang. Pada penelitian strategi komunikasi pemasaran program LSM Mitra Alam dalam penanggulangan HIV/AIDS, reduksi data dilakukan dengan menyusun hasil wawancara terlebih dahulu kemudian mengelompokkan sesuai dengan 6 variabel strategi pemasaran sosial (program), kemudian diuraikan alternatif atau solusi atau tindakan yang dilakukan oleh LSM Mitra Alam dalam mengembangkan strategi komunikasi pemasaran program dengan terlebih dahulu melihat berbagai hambatan yang dihadapi.

c. Penyajian data

Pada tahap ini merupakan tahap untuk penyajian data. Data hasil dari lapangan yang sangat banyak, tidak mungkin dipaparkan semuanya. Oleh karena itu, dalam


(4)

penyajian data peneliti dapat di análisis oleh peneliti untuk disusun secara sistematis, atau simultan sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti. Pada tahap ini peneliti memulai menyajikan data dengan menganalisa proses strategi komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan LSM Mitra Alam dalam penanggulangan HIV/AIDS, hambatan-hambatan yang dihadapi serta alternatif strategi yang dilakukan.

d. Penarikan serta pengujian kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat padat dan mudah dipahami, serta melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu,khususnya berkaitan dengan relevansi judul, tujuan, dan rumusan masalah dalam penelitian.Dalam tahap terakir ini, setelah peneliti mendapatkan hasil tentang proses komunikasi interpersonal dengan lima aspek penunjang keberhasilan suatu program dan terciptanya komunikasi yang efektif, kemudian peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian dalam bentuk data yang deskriptif.

1.7. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan análisis trianggulasi yaitu dengan menganalisis jawaban subyek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya). Jawaban subyek di crosscheck dengan data-data hasil analisa dokumen yang ada (Kriyantono,2006:71).

Peneliti akan menggunakan trianggulasi sumber, dimana trianggulasi sumber dilakukan dengan membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Pengukuran keakuratan data dalam penelitian ini dengan mengcrosscheck data yang sudah diperoleh dari berbagai sumber


(5)

serta membandingkan data hasil pengamatan dan data hasil wawancara, sehingga dari data tersebut pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan.

1.8. Proses Penelitian

Penelitian sebagai suatu proses deduksi dan induksi dilakukan secara sistematis, ketat, analisis, dan terkendali. Tahap-tahap dalam proses penelitian teratur secara sistematis. Konsep-konsep yang merupakan sasaran penelitian diuraikan secara operasional atas indikator-indikator empiris.Penelitian selalu dikendalikan oleh hipotesis-hipotesis sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Proses penelitian ini dimulai dengan menentukan tema penelitian, yakni mengenai strategi komunikasi pemasaran sosial LSM Mitra Alam dalam penanggulangan HIV/AIDS. Alasan pemilihan tema adalah karena :

1. Semakin tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di Kota Solo, yang kemudian disusul oleh mewabahnya HIV/AIDS sebagai efek dari penyalahgunaan narkoba. Solo mempunyai peringkat kedua dari banyaknya kasus HIV/AIDS, hal ini menjadi perhatian khusus oleh pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat termasuk LSM Mitra Alam sebagai salah satu Lembaga peduli AIDS yang berdomisili di Kota Solo, sehingga akan menjadi tema yang menarik bagi peneliti untuk meneliti bagaimana stategi komunikasi pemasaran sosial LSM Mitra Alam dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Solo.

2. LSM Mitra Alam adalah salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli terhadap kasus HIV/AIDS yang telah lama mengudara hingga saat ini dan menjadi rujukan bagi masyarakat dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS.

Kedua, penulis menyusun proposal kemudian mengikuti seminar proposal pada bulan Maret 2013.Ketiga, setelah mendapatkan banyak masukan dari hasil seminar proposal kemudian penulis mencoba menyusun ulang proposal dan kemudian turun ke


(6)

lapangan untuk melakukan penelitian. Penelitian di awali dengan melakukan ijin penelitian ke radio Zenith pada tanggal 08 Desember 2013. Setelah mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian maka penelitian dilakukan hingga tanggal 30 Desember 2013.

Keempat, setelah mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti melakukan olah data.Kelima, setelah setelah olah data dilakukan kemudian penulis menyusun BAB selanjutnya yaitu BAB IV Pembahasan.Keenam, setelah melakukan banyak perbaikan/revisi pada BAB IV, penulis menyusun BAB V yaitu Kesimpulan pada bulan Desember 2014.