Rencana Induk Investasi Air Limbah
Error: Reference source
not found
Rencana Induk Investasi Air Limbah Paket I: Bogor
10. Kesimpulan dan Rekomendasi
Merujuk kepada tujuan strategis dari Rencana Induk yang dipaparkan dalam Bab 4, bagian 4.1, kami
menyimpulkan bahwa pada tahun 2030, kegiatan yang diusulkan dalam Rencana Induk sudah diimplementasikan, Bogor telah memnuhi 3 Tujuan Utama. Yaitu:
277184BA01
MMI
MMI
12
A
/home/kominfo3/123/11.KesimpulandanRekomendasi.doc
29 arch 2011
Mencapai Status “bebas BAB sembarangan” pada tahun 2015 dengan gabungan sistem on-site dan
fasilitas intermediate;
Pada tahun 2010 telah membuat kemajuan di semua lokasi yang memiliki kondisi kesehatan yang
kurang dengan menggabungkan sistem on-site dan solusi intermediate;
Pada tahun 2030 telah mengurangi beban polusi lingkungan dari air limbah di Bogor hingga 50%
dibandingkan dengan beban polusi pada tahun 2010.
Mengurangi beban BOD kota
Dengan renca investasi sebesar Rp. 1.8 triliun (206 juta dolar US) yang termasuk dalam rencana Induk
hingga tahun 2030, pembuangan beban BOD setiap harinya ke lingkungan diharapkan akan berkurang
sekitar 8 ton BOD, dibandingkan dengan beban BOD saat ini yaitu 17 ton. Total biaya investasi untuk
setiap kg BOD yang dibuang pada tahun 2030 akan menjadi sekitar Rp. 40 Juta. Dan juga, pembangunan
infrastruktur baru dan perbaikan serta pengembangan infrastruktur air limbah yang ada, perubahan
perilaku masyarakat adalah penting bagi keberhasilan mengurangi beban polusi untuk mencapai tingkat
tersebut pada tahun 2030. Lihat tabel 10.1 untuk ramalan berkurangnya beban polusi selama masa
Rencana Induk.
Tabel 10.1: Beban Polusi Kota Bogor 2010-2030
Perhitungan beban Polusi
2010
Beban BOD Rumah tangga yang tidak dilayani
Efisiensi Pengolahan Instalasi Pengolahan Air Limbah
2015
2020
kg BOD/day
1,298
0
0
0
% BOD removal
0%
95%
95%
95%
kg BOD/day
42
37
107
3
07
% BOD removal
60%
75%
90%
95%
kg BOD/day
112
467
406
3
31
% BOD removal
20%
20%
20%
20%
kg BOD/day
112
0
0
0
% BOD removal
80%
80%
80%
80%
kg BOD/day
2,068
4,286
6,520
7,378
Beban BOD off-site
Efisiensi pengolahan fasilitas Intemediate yang layak
Beban BOD dari sistem Intermediate yang layak
Efisiensi pengolahan dari fasilitas Intermediate yang tidak
layak
Beban BOD sistem Intermediate yang tidak layak
Efisiensi pengolahan fasilitas on-site yang layak
Beban BOD fasilitas on-site yang layak
277184BA01/MMI/MMI/12/A arch 2011
P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor
1.04.11_Bahasa.doc
1
2030
Error: Reference source
not found
Rencana Induk Investasi Air Limbah Paket I: Bogor
Perhitungan beban Polusi
2010
Efisiensi pengolahan fasilitas on-site yang tidak layak
2030
20%
20%
20%
20%
kg BOD/day
12,409
6,204
3,102
0
% BOD removal
80%
75%
90%
95%
kg BOD/day
276
524
391
223
% BOD removal
20%
20%
20%
20%
Beban BOD fasilitas perusahaan komersil yang layak
Efisiensi pengolahan fasilitas pengolahan perusahaan
komersil yang tidak layak
2020
% BOD removal
Beban BOD fasilitas on-site yang tidak layak
Efisiensi pengolahan fasilitas pengolahan perusahaan
komersil yang layak
2015
Beban BOD perusahaan komersil yang tidak layak
kg BOD/day
905
559
0
0
Total beban BOD
kg BOD/day
17,221
12,076
10,526
8,239
% BOD produced
57%
35%
23%
15%
Beban polusi
Mengidentifikasi kebutuhan investasi 20 tahun untuk infrastruktur air limbah
Lihat tabel 10.2 seluruh biaya investasi termasuk dalam rencana Induk dan biaya unit pengurangan BOD.
Tabel 10.2: Program Investasi Bogor 2010-2030
Estimasi Biaya (juta)
- Sambungan baru sistem offsite:
sr+pipa lateral
Rp
- biaya sambungan rumah baru
sistem off-site ke pipa induk
Rp
- biaya sambungan rumah offsite
untuk STP
Rp
- Embrio IPAL
Rp
10
5
5
5
20102015
20152020
20202030
juta/rum
ah
tangga
Rp
50,000
Rp
100,000
Rp
287,000
juta/rum
ah
tangga
Rp
25,000
Rp
96,750
Rp
96,750
juta/rum
ah
tangga
Rp
-
Rp
109,250
Rp
109,250
juta/rum
ah
tangga
Rp
22,000
Rp
-
Rp
-
- Truk Tinja / sepeda motor
Rp
500
juta/truk
Rp
3,000
Rp
7,000
Rp
-
- rehabilitasi fasilitas off-site
Rp
15
juta/rum
ah
tangga
Rp
-
Rp
-
Rp
-
juta/rum
ah
tangga
Rp
66,000
Rp
105,600
Rp
118,800
juta/rum
ah
tangga
Rp
5,000
Rp
-
Rp
-
juta/rum
ah
tangga
Rp
72,000
Rp
156,000
Rp
111,000
juta/rum
ah
tangga
Rp
112,000
Rp
56,000
Rp
56,000
juta/rum
ah
Rp
10,000
Rp
40,000
Rp
20,000
- fasilitas intermediate baru
- rehabilitasi fasilitas intermediate
- fasilitas on-site baru
- rehabilitasi fasilitas on-site
- fasilitas pengolahan baru untuk
komersial
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
7
5
3
2
20
277184BA01/MMI/MMI/12/A arch 2011
P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor
1.04.11_Bahasa.doc
2
Total
Rp
437,000
23.
6%
Rp
218,500
11.
8%
Rp
218,500
11.
8%
Rp
22,000
1.2
%
Rp
10,000
0.5
%
Rp
-
0.0
%
Rp
290,400
15.
7%
Rp
5,000
0.3
%
Rp
339,000
18.
3%
Rp
224,000
12.
1%
Rp
70,000
3.8
%
Error: Reference source
not found
Rencana Induk Investasi Air Limbah Paket I: Bogor
Estimasi Biaya (juta)
20102015
20152020
20202030
Rp
8,000
Rp
13,000
Rp
-
Rp
373,000
Rp
683,600
Rp
798,800
Rp
373,000
Rp
1,056,600
Rp
1,855,400
$
41
$
117
$
206
Rp
17
Rp
29
Rp
40
Total
tangga
- rehabilitasi fasilitas pengolahan
komersial
Rp
10
juta/rum
ah
tangga
Total biaya investasi
Akumulasi biaya investasi
Akumulasi biaya investasiUS$
(juta)
Biaya investasi per kg BOD
yang dikurangi (juta)
Rp
9,000
Rp/kg BOD
yangdikurangi
Rp
21,000
1.1
%
Rp
1,855,4
00
100
%
Sebagai tambahan untuk 3 target diatas, intervensi berikut diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam
Rencana Induk.
Mulainya Pengembangan sistem perpipaan air limbah seluruh kota
Kota Bogor dibagi menjadi tiga zona air limbah, zona barat pada dasarnya dikelola dengan sitem on-site,
zona pengumpulan air limbah timur dan tengah dikelola dengan gabungan dari sistem off-site, on-site dan
sistem intermediate. Dua saluran utama telah diidentifikasi bahwa akan menjadi bagian dari sistem
perpipaan air limbah seluruh kota jangka panjang (setelah 2030). Satu saluran induk mengalir di zona
pengumpulan air limbah Tengah, dengan wilayah potensi pengumpulan seluas 1,200 ha, saluran induk
tersebut mengalir ke arah utara dari jalan Sukasari sampai ke IPAL di Kayu Manis. Saluran Induk yang
kedua mengalir di zona pengumpulan air limbah sebelah Timur, dengan wilayah potensi pengumpulan
seluas 1,400 ha, saluran induk tersebut mengalir ke arah timur laut dari Jalan Raya Pajajaran menuju IPAL
di Ciluar, nantinya akan ada juga saluran induk yang menghubungkan zona pengumpulan air limbah Tegal
Gundil dengan saluran induk Timur. Konfirmasi awal akan rute-rute ini akan menentukan pemilihan ruang
untuk IPAL untuk mengolah air limbah di Kayu Manis (dari sekitar 8.5 ha) dan di Ciluar (dari sekitar 4 ha),
perbaikan yang direncanakan untuk Tegal Gundil sesuai dengan site yang ada. Pemesanan tempat untuk
rute saluran induk yang diajukan dan saluran utama juga perlu untuk dilakukan.
Sistem pengumpulan air limbah off-site pemula, yang disebut “embrio”, telah diidentifikasikan: sistem ini
akan mencakup beberapa daerah berkepadatan penduduk tinggi yang campuran antara perumahan
dengan daerah bisnis dan dagang. Zona pengumpulan air limbah meliputi sebagian dari wilayah Kelurahan
Gudang, Kel Sukasari, Kel Paledang dan Pasar Bakakan, sambungan akan dibuat menuju sekitar 4,400
rumah tangga dan 500 usaha dagang dengan populasi sekitar 22,000 jiwa. Air limbah dari wilayah ini akan
diolah di instalasi UASB sementara di tepi kanal irigasi Cipakancilan. Di kemudian hari sistem
pengumpulan air limbah embrio dapat disambung dengan saluran induk zona Tengah untuk diolah di IPAL
Kayu Manis.
Perluasan zona pengumpulan air limbah yang ada saat ini di IPAL Tegal Gundil sedang diajukan oleh
Pemerintah Kota. 2,400 rumah dapat disambungkan ke IPAL yang ada jika dioperasikan dengan benar dan
dengan pengembangan teknis pada IPAL jumlah ini dapat ditingkatkan menjadi 3,000 rumah. Di kemudian
hari sistem ini dapat disambungkan dengan saluran induk Zona Timur untuk pengolahan IPAL Ciluar.
277184BA01/MMI/MMI/12/A arch 2011
P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor
1.04.11_Bahasa.doc
3
Rencana Induk Investasi Air Limbah Paket I: Bogor
Error: Reference source
not found
Perbaikan pada sistem domestik onsite pribadi
Bahkan sampai tahun 2030, sistem off-site hanya akan dapat melayani 14% dari seluruh populasi Kota
Bogor. Sanitasi onsite akan tetap menjadi pengelolaan air limbah primer yang meliputi 74% dari seluruh
populasi. Namun, lebih dari 60% dari tangki septik/cubluk yang ada tidak kedap air dan mengalirkan limbah
ke permukaan dan air tanah. Tangki septik yang ‘normal’ sangatlah mahal dan tidak mampu dibeli oleh
sebagian besar mayarakat miskin. Maka dari itu pemerintah kota telah memutuskan untuk mempromosikan
teknologi modern alternatif yang terjangkau bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah. Pemkot
mengajukan tangki septik dengan harga cubluk. Rencana ini memperkenalkan Tangki Septik Harga Murah
dengan “soakaway”.
Pengumpulan lumpur adalah tantangan yang besar di kota Bogor, saat ini hanya sekitar 8% yang
dikumpulkan untuk pembuangan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa tanah pada umumnya
kedap air dan neraca air rendah. Sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk cubluk atau tangki
septik menjadi penuh atau meluap. Untuk sistem air limbah onsite yang bagus, pembuangan lumpur
secara teratur sangat penting dan pesan ini seharusnya disebarluaskan ke seluruh penduduk melalui
usaha pemasran yang intensif.
Perbaikan untuk pembuangan lumpur tinja
Seperti yang dibahas sebelumnya, sedikit sekali lumpur tinja yang dikumpulkan di seluruh Bogor. Untuk
mempermudah truk tinja untuk membuang lumpur, titik pembuangan lumpur tinja dapat dipasang pada
sistem perpipaan air limbah terpusat. Sebuah stasiun pembuangan lumpur (SPL) sudah berada dekat
dengan IPAL Tegal Gundil, fasilitas pembuangan jenis ini dapat diperkenalkan ke daerah lain di Bogor
sebagai saluran air limbah öff site” dan pengolahan diperkenalkan. Untuk membuat pembuangan lumpur
Tinja menjadi lebih mudahpada daerah dengan gang yang sempit, sepeda motor sedot tinja dapat
diperkenalkan, sepeda motor tersebut dapat masuk ke jalan gang dan menyedot lumpur tinja dengan cara
yang ramah lingkungan.
Pengembangan sistem Intermediate
Di daerah berkepadatan penduduk tinggi, solusi on-site tidak memungkinkan, dikarenakan kurangnya
ruang dan solusi off-site tidaklah selalu menjadi pilihan yang layak secara teknis maupun finansial. Untuk
daerah-daerah ini rencana induk memperkenalkan “sistem Intermediate”. Bogor memiliki tiga jenis sistem
intermediate, semua sistem tersebut akan mencakup pengolahan air limbah:
MCK;
Saluran Air Limbah Dangkal (SALD);
Sistem Riol Ukuran Kecil (SRUK).
Untuk daerah-daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dimana solusi off-site dianggap lebih praktis, tapi
terletak terlalu jauh untuk disambungkan ke saluran induk, maka dibuatlah rencana SALD dan SRUK,
setiap sistem akan memiliki modul instalasi pengolahan air limbah atau tangki septik komunal.
277184BA01/MMI/MMI/12/A arch 2011
P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor
1.04.11_Bahasa.doc
4
Rencana Induk Investasi Air Limbah Paket I: Bogor
Error: Reference source
not found
Menentukan operator sistem air limbah yang lebih baik
Pemerintah Kota telah membentuk sebuah Badan Layanan Umum Daerah (BLU-D) paad tahun 2017 akan
menjadi operator dan penyedia layanan air limbah berkelanjutan. BLUD akan mengelola sistem air limbah
off-site embrio, mengoperasikan IPAL yang eksisting, mengkoordinasikan kegiatan operator pembuangan
lumpur tinja sektor swasta untuk memastikan lumpur tinja dibuang dengan cara yang ramah lingkungan,
untuk menyediakan operasi dan perawatan tangki septik on-site dan sistem air limbah intermediate begiu
juga dengan sistem drainase grey water. Pada masa interim akan didirikan sebuah UPTD untuk
mengoperasikan sistem air limbah yang di-implementasikan sebelum tahun 2017.
Identifikasi Proposal untuk pendanaan sistem air limbah yang lebih baik
Disarankan agar Kota menyediakan dukungan dana dalam bentuk kewajiban pelayanan umum oleh
layanan air limbah domestik. Proposal disusun agar sumber pendanaan dapat diambil dari pajak properti
yang saat ini dikelola oleh pemerintah kota menurut caranya sendiri, atau dari retribusi yang khusus, atau
dari keduanya.
277184BA01/MMI/MMI/12/A arch 2011
P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor
1.04.11_Bahasa.doc
5
not found
Rencana Induk Investasi Air Limbah Paket I: Bogor
10. Kesimpulan dan Rekomendasi
Merujuk kepada tujuan strategis dari Rencana Induk yang dipaparkan dalam Bab 4, bagian 4.1, kami
menyimpulkan bahwa pada tahun 2030, kegiatan yang diusulkan dalam Rencana Induk sudah diimplementasikan, Bogor telah memnuhi 3 Tujuan Utama. Yaitu:
277184BA01
MMI
MMI
12
A
/home/kominfo3/123/11.KesimpulandanRekomendasi.doc
29 arch 2011
Mencapai Status “bebas BAB sembarangan” pada tahun 2015 dengan gabungan sistem on-site dan
fasilitas intermediate;
Pada tahun 2010 telah membuat kemajuan di semua lokasi yang memiliki kondisi kesehatan yang
kurang dengan menggabungkan sistem on-site dan solusi intermediate;
Pada tahun 2030 telah mengurangi beban polusi lingkungan dari air limbah di Bogor hingga 50%
dibandingkan dengan beban polusi pada tahun 2010.
Mengurangi beban BOD kota
Dengan renca investasi sebesar Rp. 1.8 triliun (206 juta dolar US) yang termasuk dalam rencana Induk
hingga tahun 2030, pembuangan beban BOD setiap harinya ke lingkungan diharapkan akan berkurang
sekitar 8 ton BOD, dibandingkan dengan beban BOD saat ini yaitu 17 ton. Total biaya investasi untuk
setiap kg BOD yang dibuang pada tahun 2030 akan menjadi sekitar Rp. 40 Juta. Dan juga, pembangunan
infrastruktur baru dan perbaikan serta pengembangan infrastruktur air limbah yang ada, perubahan
perilaku masyarakat adalah penting bagi keberhasilan mengurangi beban polusi untuk mencapai tingkat
tersebut pada tahun 2030. Lihat tabel 10.1 untuk ramalan berkurangnya beban polusi selama masa
Rencana Induk.
Tabel 10.1: Beban Polusi Kota Bogor 2010-2030
Perhitungan beban Polusi
2010
Beban BOD Rumah tangga yang tidak dilayani
Efisiensi Pengolahan Instalasi Pengolahan Air Limbah
2015
2020
kg BOD/day
1,298
0
0
0
% BOD removal
0%
95%
95%
95%
kg BOD/day
42
37
107
3
07
% BOD removal
60%
75%
90%
95%
kg BOD/day
112
467
406
3
31
% BOD removal
20%
20%
20%
20%
kg BOD/day
112
0
0
0
% BOD removal
80%
80%
80%
80%
kg BOD/day
2,068
4,286
6,520
7,378
Beban BOD off-site
Efisiensi pengolahan fasilitas Intemediate yang layak
Beban BOD dari sistem Intermediate yang layak
Efisiensi pengolahan dari fasilitas Intermediate yang tidak
layak
Beban BOD sistem Intermediate yang tidak layak
Efisiensi pengolahan fasilitas on-site yang layak
Beban BOD fasilitas on-site yang layak
277184BA01/MMI/MMI/12/A arch 2011
P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor
1.04.11_Bahasa.doc
1
2030
Error: Reference source
not found
Rencana Induk Investasi Air Limbah Paket I: Bogor
Perhitungan beban Polusi
2010
Efisiensi pengolahan fasilitas on-site yang tidak layak
2030
20%
20%
20%
20%
kg BOD/day
12,409
6,204
3,102
0
% BOD removal
80%
75%
90%
95%
kg BOD/day
276
524
391
223
% BOD removal
20%
20%
20%
20%
Beban BOD fasilitas perusahaan komersil yang layak
Efisiensi pengolahan fasilitas pengolahan perusahaan
komersil yang tidak layak
2020
% BOD removal
Beban BOD fasilitas on-site yang tidak layak
Efisiensi pengolahan fasilitas pengolahan perusahaan
komersil yang layak
2015
Beban BOD perusahaan komersil yang tidak layak
kg BOD/day
905
559
0
0
Total beban BOD
kg BOD/day
17,221
12,076
10,526
8,239
% BOD produced
57%
35%
23%
15%
Beban polusi
Mengidentifikasi kebutuhan investasi 20 tahun untuk infrastruktur air limbah
Lihat tabel 10.2 seluruh biaya investasi termasuk dalam rencana Induk dan biaya unit pengurangan BOD.
Tabel 10.2: Program Investasi Bogor 2010-2030
Estimasi Biaya (juta)
- Sambungan baru sistem offsite:
sr+pipa lateral
Rp
- biaya sambungan rumah baru
sistem off-site ke pipa induk
Rp
- biaya sambungan rumah offsite
untuk STP
Rp
- Embrio IPAL
Rp
10
5
5
5
20102015
20152020
20202030
juta/rum
ah
tangga
Rp
50,000
Rp
100,000
Rp
287,000
juta/rum
ah
tangga
Rp
25,000
Rp
96,750
Rp
96,750
juta/rum
ah
tangga
Rp
-
Rp
109,250
Rp
109,250
juta/rum
ah
tangga
Rp
22,000
Rp
-
Rp
-
- Truk Tinja / sepeda motor
Rp
500
juta/truk
Rp
3,000
Rp
7,000
Rp
-
- rehabilitasi fasilitas off-site
Rp
15
juta/rum
ah
tangga
Rp
-
Rp
-
Rp
-
juta/rum
ah
tangga
Rp
66,000
Rp
105,600
Rp
118,800
juta/rum
ah
tangga
Rp
5,000
Rp
-
Rp
-
juta/rum
ah
tangga
Rp
72,000
Rp
156,000
Rp
111,000
juta/rum
ah
tangga
Rp
112,000
Rp
56,000
Rp
56,000
juta/rum
ah
Rp
10,000
Rp
40,000
Rp
20,000
- fasilitas intermediate baru
- rehabilitasi fasilitas intermediate
- fasilitas on-site baru
- rehabilitasi fasilitas on-site
- fasilitas pengolahan baru untuk
komersial
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
7
5
3
2
20
277184BA01/MMI/MMI/12/A arch 2011
P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor
1.04.11_Bahasa.doc
2
Total
Rp
437,000
23.
6%
Rp
218,500
11.
8%
Rp
218,500
11.
8%
Rp
22,000
1.2
%
Rp
10,000
0.5
%
Rp
-
0.0
%
Rp
290,400
15.
7%
Rp
5,000
0.3
%
Rp
339,000
18.
3%
Rp
224,000
12.
1%
Rp
70,000
3.8
%
Error: Reference source
not found
Rencana Induk Investasi Air Limbah Paket I: Bogor
Estimasi Biaya (juta)
20102015
20152020
20202030
Rp
8,000
Rp
13,000
Rp
-
Rp
373,000
Rp
683,600
Rp
798,800
Rp
373,000
Rp
1,056,600
Rp
1,855,400
$
41
$
117
$
206
Rp
17
Rp
29
Rp
40
Total
tangga
- rehabilitasi fasilitas pengolahan
komersial
Rp
10
juta/rum
ah
tangga
Total biaya investasi
Akumulasi biaya investasi
Akumulasi biaya investasiUS$
(juta)
Biaya investasi per kg BOD
yang dikurangi (juta)
Rp
9,000
Rp/kg BOD
yangdikurangi
Rp
21,000
1.1
%
Rp
1,855,4
00
100
%
Sebagai tambahan untuk 3 target diatas, intervensi berikut diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam
Rencana Induk.
Mulainya Pengembangan sistem perpipaan air limbah seluruh kota
Kota Bogor dibagi menjadi tiga zona air limbah, zona barat pada dasarnya dikelola dengan sitem on-site,
zona pengumpulan air limbah timur dan tengah dikelola dengan gabungan dari sistem off-site, on-site dan
sistem intermediate. Dua saluran utama telah diidentifikasi bahwa akan menjadi bagian dari sistem
perpipaan air limbah seluruh kota jangka panjang (setelah 2030). Satu saluran induk mengalir di zona
pengumpulan air limbah Tengah, dengan wilayah potensi pengumpulan seluas 1,200 ha, saluran induk
tersebut mengalir ke arah utara dari jalan Sukasari sampai ke IPAL di Kayu Manis. Saluran Induk yang
kedua mengalir di zona pengumpulan air limbah sebelah Timur, dengan wilayah potensi pengumpulan
seluas 1,400 ha, saluran induk tersebut mengalir ke arah timur laut dari Jalan Raya Pajajaran menuju IPAL
di Ciluar, nantinya akan ada juga saluran induk yang menghubungkan zona pengumpulan air limbah Tegal
Gundil dengan saluran induk Timur. Konfirmasi awal akan rute-rute ini akan menentukan pemilihan ruang
untuk IPAL untuk mengolah air limbah di Kayu Manis (dari sekitar 8.5 ha) dan di Ciluar (dari sekitar 4 ha),
perbaikan yang direncanakan untuk Tegal Gundil sesuai dengan site yang ada. Pemesanan tempat untuk
rute saluran induk yang diajukan dan saluran utama juga perlu untuk dilakukan.
Sistem pengumpulan air limbah off-site pemula, yang disebut “embrio”, telah diidentifikasikan: sistem ini
akan mencakup beberapa daerah berkepadatan penduduk tinggi yang campuran antara perumahan
dengan daerah bisnis dan dagang. Zona pengumpulan air limbah meliputi sebagian dari wilayah Kelurahan
Gudang, Kel Sukasari, Kel Paledang dan Pasar Bakakan, sambungan akan dibuat menuju sekitar 4,400
rumah tangga dan 500 usaha dagang dengan populasi sekitar 22,000 jiwa. Air limbah dari wilayah ini akan
diolah di instalasi UASB sementara di tepi kanal irigasi Cipakancilan. Di kemudian hari sistem
pengumpulan air limbah embrio dapat disambung dengan saluran induk zona Tengah untuk diolah di IPAL
Kayu Manis.
Perluasan zona pengumpulan air limbah yang ada saat ini di IPAL Tegal Gundil sedang diajukan oleh
Pemerintah Kota. 2,400 rumah dapat disambungkan ke IPAL yang ada jika dioperasikan dengan benar dan
dengan pengembangan teknis pada IPAL jumlah ini dapat ditingkatkan menjadi 3,000 rumah. Di kemudian
hari sistem ini dapat disambungkan dengan saluran induk Zona Timur untuk pengolahan IPAL Ciluar.
277184BA01/MMI/MMI/12/A arch 2011
P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor
1.04.11_Bahasa.doc
3
Rencana Induk Investasi Air Limbah Paket I: Bogor
Error: Reference source
not found
Perbaikan pada sistem domestik onsite pribadi
Bahkan sampai tahun 2030, sistem off-site hanya akan dapat melayani 14% dari seluruh populasi Kota
Bogor. Sanitasi onsite akan tetap menjadi pengelolaan air limbah primer yang meliputi 74% dari seluruh
populasi. Namun, lebih dari 60% dari tangki septik/cubluk yang ada tidak kedap air dan mengalirkan limbah
ke permukaan dan air tanah. Tangki septik yang ‘normal’ sangatlah mahal dan tidak mampu dibeli oleh
sebagian besar mayarakat miskin. Maka dari itu pemerintah kota telah memutuskan untuk mempromosikan
teknologi modern alternatif yang terjangkau bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah. Pemkot
mengajukan tangki septik dengan harga cubluk. Rencana ini memperkenalkan Tangki Septik Harga Murah
dengan “soakaway”.
Pengumpulan lumpur adalah tantangan yang besar di kota Bogor, saat ini hanya sekitar 8% yang
dikumpulkan untuk pembuangan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa tanah pada umumnya
kedap air dan neraca air rendah. Sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk cubluk atau tangki
septik menjadi penuh atau meluap. Untuk sistem air limbah onsite yang bagus, pembuangan lumpur
secara teratur sangat penting dan pesan ini seharusnya disebarluaskan ke seluruh penduduk melalui
usaha pemasran yang intensif.
Perbaikan untuk pembuangan lumpur tinja
Seperti yang dibahas sebelumnya, sedikit sekali lumpur tinja yang dikumpulkan di seluruh Bogor. Untuk
mempermudah truk tinja untuk membuang lumpur, titik pembuangan lumpur tinja dapat dipasang pada
sistem perpipaan air limbah terpusat. Sebuah stasiun pembuangan lumpur (SPL) sudah berada dekat
dengan IPAL Tegal Gundil, fasilitas pembuangan jenis ini dapat diperkenalkan ke daerah lain di Bogor
sebagai saluran air limbah öff site” dan pengolahan diperkenalkan. Untuk membuat pembuangan lumpur
Tinja menjadi lebih mudahpada daerah dengan gang yang sempit, sepeda motor sedot tinja dapat
diperkenalkan, sepeda motor tersebut dapat masuk ke jalan gang dan menyedot lumpur tinja dengan cara
yang ramah lingkungan.
Pengembangan sistem Intermediate
Di daerah berkepadatan penduduk tinggi, solusi on-site tidak memungkinkan, dikarenakan kurangnya
ruang dan solusi off-site tidaklah selalu menjadi pilihan yang layak secara teknis maupun finansial. Untuk
daerah-daerah ini rencana induk memperkenalkan “sistem Intermediate”. Bogor memiliki tiga jenis sistem
intermediate, semua sistem tersebut akan mencakup pengolahan air limbah:
MCK;
Saluran Air Limbah Dangkal (SALD);
Sistem Riol Ukuran Kecil (SRUK).
Untuk daerah-daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dimana solusi off-site dianggap lebih praktis, tapi
terletak terlalu jauh untuk disambungkan ke saluran induk, maka dibuatlah rencana SALD dan SRUK,
setiap sistem akan memiliki modul instalasi pengolahan air limbah atau tangki septik komunal.
277184BA01/MMI/MMI/12/A arch 2011
P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor
1.04.11_Bahasa.doc
4
Rencana Induk Investasi Air Limbah Paket I: Bogor
Error: Reference source
not found
Menentukan operator sistem air limbah yang lebih baik
Pemerintah Kota telah membentuk sebuah Badan Layanan Umum Daerah (BLU-D) paad tahun 2017 akan
menjadi operator dan penyedia layanan air limbah berkelanjutan. BLUD akan mengelola sistem air limbah
off-site embrio, mengoperasikan IPAL yang eksisting, mengkoordinasikan kegiatan operator pembuangan
lumpur tinja sektor swasta untuk memastikan lumpur tinja dibuang dengan cara yang ramah lingkungan,
untuk menyediakan operasi dan perawatan tangki septik on-site dan sistem air limbah intermediate begiu
juga dengan sistem drainase grey water. Pada masa interim akan didirikan sebuah UPTD untuk
mengoperasikan sistem air limbah yang di-implementasikan sebelum tahun 2017.
Identifikasi Proposal untuk pendanaan sistem air limbah yang lebih baik
Disarankan agar Kota menyediakan dukungan dana dalam bentuk kewajiban pelayanan umum oleh
layanan air limbah domestik. Proposal disusun agar sumber pendanaan dapat diambil dari pajak properti
yang saat ini dikelola oleh pemerintah kota menurut caranya sendiri, atau dari retribusi yang khusus, atau
dari keduanya.
277184BA01/MMI/MMI/12/A arch 2011
P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor
1.04.11_Bahasa.doc
5