Evaluasi penyajian laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) revisi tahun 2013. Studi kasus di Credit Union Barerod Gratia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT
UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK ( SAK ETAP )
REVISI TAHUN 2013
( Studi Kasus di Credit Union Barerod Gratia )

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Adiutrix Maria Irayanti Seran
NIM: 122114132

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT
UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK ( SAK ETAP )
REVISI TAHUN 2013
( Studi Kasus di Credit Union Barerod Gratia )

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Adiutrix Maria Irayanti Seran
NIM: 122114132


PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga
kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang”
( Kolose 4:6)


“Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah
menjadi keselamatanku”
(Mazmur 118:21)

Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Allah Bapa Yang Maha Kuasa
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Ayah dan Mama tercinta
Adik-adik yang kusayangi
Teman-teman yang kukasihi
Terimakasih banyak atas doa, dukungan, motivasi
dan cinta yang sudah diberikan untuk menyelesaikan
skripsiku…

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTASI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT
UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
REVISI TAHUN 2013)
Studi Kasus di CU Barerod Gratia
Diajukan pada tanggal, adalah karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan
gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah
sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan
yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini
saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri
ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau

meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan
ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 28 Februari 2017
Yang membuat penyataan:

Adiutrix Maria Irayanti Seran

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasihnya yang senantiasa
membimbing, mendampingi dan memberkati peneliti sehingga peneliti dapat
menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Penyajian Laporan
Keuangan Credit Union Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Revisi Tahun 2013”. Skripsi ini ditulis sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini dapat selesai dengan baik karena
adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan hati yang tulus
dan rasa syukur penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, Msc., QIA selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma

yang

telah

memberikan

kesempatan

untuk

belajar


dan

mengembangkan kepribadian penulis.
2. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
3. A. Diksa Kuntara, S.E., M.FA., QIA., selaku dosen pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Sarwanto dan segenap pengurus Credit Union Barerod Gratia yang telah
memberikan izin penelitian dan bimbingannya selama penelitian sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
bantuan dan bimbingan selama belajar di universitas Sanata Dharma

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Orang tua peneliti, Ayahku Andreas Seran dan Mamaku Maria Getrudis Muit
yang selalu mendoakan, memberi semangat, dukungan, nasihat dan cinta kasih
yang luar biasa sehingga dapat menghantarkan saya dalam menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.
7. Untuk keluarga tercinta, Adik Ici Seran, Ivon Seran, Kuni Seran, dan Lestin
Seran. terimakasih atas segala dukungan dan pengertian kalian yang luar biasa.
8. Untuk sahabatku Rosalina, Lasma, Cindy, Junita, Ivon, Netty, Shella, Ena, dan
Relly. Terimakasih atas kebersamaan kita dan untuk keluhkesa, candatawa
yang kita lalui bersama.
9. Teman-teman Akuntansi 2012, khusunya kelas C, terimakasih atas
kebersamaan kita selama menempuh pendidikan di Sanata Dharma, semoga
kita sukses selalu.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangan Semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.
Yogyakarta, 28 Februari 2017

Adiutrix Maria Irayanti Seran


vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1

Ruang Lingkup Neraca Menurut Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ………………………………....... 25

Tabel 2.2

Ruang Lingkup Laba Rugi Menurut Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ………………........... 29


Tabel 2.3

Ruang Lingkup Laporan Perubahan Ekuitas Menurut Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik …………... 33

Tabel 2.4

Ruang Lingkup Arus Kas Menurut Standar akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ………………………………..… 35

Tabel 2.5

Ruang Lingkup Catatan Atas Laporan Keuangan Menurut Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik …………... 39

Tabel 3.1

Perbandingan laporan keuangan Menurut SAK ETAP Dengan
Penyajian laporan keuangan CU Barerod Gratia ……………………. 46


Tabel 5.1

Perbandingan laporan keuangan Menurut SAK ETAP Dengan
Penyajian laporan keuangan CU Barerod Gratia …………………….. 93

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

Proses (Siklus) Akuntansi ………………………………… 40

Gambar 4.1

Struktur Organisasi CU Barerod Gratia …………………… 55

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION
BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK ( SAK ETAP ) REVISI TAHUN 2013
( Studi Kasus di CU Barerod Gratia)
Adiutrix Maria Irayanti Seran
NIM: 122114132
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Laporan keuangan berisi informasi tentang posisi keuangan yang bertujuan
untuk membantu entitas dalam pengambilan keputusan. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui apakah laporan keuangan CU Barerod Gratia sudah sesuai dengan
SAK ETAP.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif–komparatif yaitu dengan cara: 1) Memaparkan laporan keuangan
CU Barerod Gratia tahun 2015, 2) Mengamati, Membandingkan, dan Membahas
laporan keuangan CU Barerod gratia dengan SAK ETAP, 3) Menarik kesimpulan
tentang penerapan SAK ETAP dalam penyajian laporan keuangan di CU Barerod
Gratia.
Hasil analisis data dan pembahasan menunjukan bahwa secara umum CU
Barerod Gratia sudah menerapkan SAK ETAP dalam menyajikan laporan
keuangannya. Hal ini dapat dibuktikan yaitu: Entitas sudah menyajikan laporan
keuangan secara lengkap dan sesuai dengan SAK ETAP yaitu neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan,
meskipun terdapat dua item yang masih belum sesuai dengan SAK ETAP yakni item
struktur pada catatan atas laporan keuangan dan item aset pada laporan neraca.
Kata Kunci: Laporan Keuangan, SAK ETAP, Credit Union

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
AN EVALUATION OF ACCOUNTING STANDARD
IMPLEMENTATION IN THE PRESENTATION OF FINANCIAL
STATEMENTS OF CREDIT UNION
(A Case Study Of Barerod Gratia Credit Union)
Adiutrix Maria Irayanti Seran
NIM: 122114132
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
Financial report contains information concerning the financial position and
aimed to assist entities in decision making. This research aimed to determine whether
the financial statements of Barerod Gratia Credit Union has been in accordance with
Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities (SAK ETAP).
The type of research was case study. The steps of gatehering the data were
conducting the interview, observation, and documentation. The data analysis technique
is descriptive-comparative analysis which are: 1) explaining the financial statements
Barerod Gratia Credit Union in 2015, 2) Observing, comparing, and discussing the
financial statements of Barerod Gratia Credit Union with accounting standard, 3)
Drawing conclusions on the implementation of accounting standard in preparing the
financial statements in Barerod Gratia Credit Union.
The result of data analysis and discussion show that in general Barerod Gratia
Credit Union had implemented accounting standard for its financial statements. It was
proven by the fact that the entity has already presented a complete financial statements
in accordance with accounting standard consists of balance sheet, income statement,
statement of changes in equity, cash flow statement, and notes to the financial
statements. However, there are two items which are not appropriate with accounting
standard: the structure of financial report and assets of balance sheet.
Keys: Financial Statements, Accounting Standard, Credit Union

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP) merupakan standar akuntansi keuangan yang
dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna
eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat
langsung dalam pengelolan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat
kredit. (IAI:2013)
Entitas dikatakan memiliki akuntabilitas publik signifikan jika
entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau dalam proses
pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau entitas
menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia atau sekelompok besar
masyarakat seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek,
dana pensiun, reksa dana dan bank investasi. (IAI:2013)
SAK ETAP diterbitkan karena Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
menilai bahwa penyusunan laporan keuangan berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

berbasis IFRS (International

Financial Reprting Standards) dinilai terlalu rumit dan akan menyulitkan

pengusaha berskala kecil dan menengah. SAK ETAP disusun dengan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

mengadopsi IFRS for SME (Small Medium Enterprises) dengan
modifikasi sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat lebih ringkas.
SAK ETAP bertujuan memberikan kemudahan bagi pengusaha
kecil dan menengah untuk membuat laporan keuangannya sendiri dan
membantu dalam menyajikan laporan keuangan yang relevan dan andal.
Menurut Martani (2011), dengan adanya SAK ETAP diharapkan
perusahaan kecil dan menengah dapat menyusun laporan keuangannya
sendiri, dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, sehingga perusahaan
dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana untuk
pengembangan usahanya.
Tujuan laporan keuangan menurut SAK ETAP Bab 2 paragraf
1 adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dan dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi
informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga
menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (Stewardship) atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
Jenis usaha yang tergolong dalam entitas tanpa akuntabilitas
publik banyak terdapat di Indonesia mulai dari Usaha kecil dan menengah
termasuk juga credit union. Credit Union atau usaha bersama simpan
pinjam adalah sekumpulan orang yang telah bersepakat untuk bersamasama menabungkan uang mereka, kemudian uang tersebut dipinjamkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

diantara mereka sendiri dengan bunga yang ringan, untuk maksud
produktif dan kesejahteraan anggota.
Menurut Munaldus, Credit Union merupakan salah satu badan
usaha yang melayani dan mengelola dana dari anggotanya sendiri untuk
tujuan kesejahteraan anggota pada umumnya. Sebagai badan usaha yang
mengelola dana anggotanya, CUBG memiliki tanggung jawab kepada
publik dan dituntut untuk menyajikan laporan keuangan yang berkualitas
yang merupakan salah satu sumber informasi yang penting dalam
pengambilan keputusan serta suatu bentuk pertanggungjawaban atas
aktivitas yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Hal ini
bertujuan untuk menilai apakah Credit Union sudah berjalan sesuai dengan
tujuannya atau tidak. Informasi tersebut salahsatunya tercermin dalam
laporan keuangan.
Laporan keuangan yang berkualitas dapat memberikan
informasi yang akurat dan komprehensif bagi seluruh pihak yang
berkepentingan dan menggambarkan kinerja CU secara utuh. Laporan
keuangan credit union diatur dalam sebuah standar akuntansi keuangan
yaitu Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP). Meskipun sudah ada standar khusus yang mengatur tentang
penyajian laporan keuangan Credit Union, namun sampai saat ini belum
semua Credit Union menerapkan standar tersebut dalam menyajikan
laporan keuangan. Dengan adanya uraian tersebut, maka peneliti tertarik
untuk membuat tulisan yang berjudul Evaluasi Penyajian Laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

Keuangan Credit Union Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Revisi tahun 2013.
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi
berbagai pihak terutama kepada pihak Credit Union sendiri karena
bagaimanapun standar pelaporan keuangan Credit Union tetap mengacu
pada SAK ETAP, dan tidak menutup kemungkinan dikemudian hari Credit
Union akan dituntut untuk menggunakan SAK ETAP secara keseluruhan
dengan benar dan tepat.

B. Rumusan Masalah
Apakah penyajian Laporan Keuangan Credit Union Barerod Gratia pada
bulan Desember tahun 2015 telah sesuai dengan SAK ETAP?

C. Tujuan Penelitian
Untuk

mengetahui

perbandingan

antara

penyajian

laporan

keuangan di Credit Union Barerod Gratia dengan penyajian laporan
keuangan yang diatur dalam SAK ETAP revisi tahun 2013 yang mengatur
mengenai standar pelaporan keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Credit Union
Penelitian ini bertujuan agar Credit Union dapat memanfaatkan
hasil penelitian yang telah dilakukan untuk perbaikan laporan
keuangan agar sesuai dengan standar yang berlaku.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini bertujuan sebagai tambahan sumber referensi
yang dapat berguna untuk kepentingan akademis di Universitas Sanata
Dharma.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan sebagai saran
dalam mempraktekkan teori yang sudah didapat selama perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

E. Sistematika Penulisan

BAB I

Pendahuluan
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.

BAB II

Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori-teori yang menjadi acuan dalam
melakukan penelitian ini.

BAB III

Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV Gambaran Umum Organisasi
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum organisasi dalam hal
ini yaitu sejarah singkat organisasi, visi dan misi organisasi,
kegiatan/program Koperasi, dan struktur organisasi koperasi.
BAB V Analisis dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai analisis data yang telah diperoleh
dari observasi lapangan dan membahas mengenai jawaban dari
rumusan masalah.
BAB VI Penutup
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yaitu
analisis dan pembahasan, serta saran bagi organisasi, dan yang
terakhir yaitu keterbatasan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Credit Union
1)

Pengertian Credit Union.
Credit Union berasal dari 2 kata, yaitu credit dan union. Credit

dalam bahasa Latin adalah Credere artinya saling percaya. Sedangkan union
(unio) berarti kumpulan. Jadi, Credit union artinya kumpulan orang-orang
yang saling percaya. Di Indonesia, “Credit Union” diterjemahkan sebagai
Koperasi kredit.
Menurut Munaldus dkk (2012:2), terdapat beberapa definisi
tentang credit union. Pertama, credit union adalah koperasi keuangan yang
dijalankan secara demokratis dan profit sharing (bagi hasil), menawarkan
berbagai produk simpanan dan pinjaman berbunga rendah kepada para
anggotanya.
Kedua, Credit union adalah sebuah lembaga keuangan koperasi

yang dimiliki dan diawasi oleh para anggotanya dan dioperasikan untuk
tujuan mendorong pola hidup hemat, menyediakan pinjaman dengan suku
bunga bersaing, dan menyediakan berbagai pelayanan keuangan lain kepada
para anggotanya.
Ketiga, Credit union adalah koperasi keuangan yang didirikan

dari, oleh, dan untuk semua anggota dimana para anggota adalah penabung,
peminjam, dan sekaligus pemegang saham. Credit Union beroperasi dengan
basis tidak untuk mencari keuntungan.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

Keempat, Credit union adalah koperasi keuangan yang tidak

mencari keuntungan (non profit) yang kehadirannya bertujuan melayani para
anggota yang berada dalam satu ikatan pemersatu (common-bond) seperti
wilayah tempat tinggal, profesi, tempat kerja, dan sebagainhya.
Kelima, Credit union adalah sebuah sebuah lembaga keuangan

koperasi yang dimiliki dan dikendalikan oleh anggotanya. Credit union tidakuntuk-profit (not-for-profit) dan hadir untuk memberikan tempat yang aman,
nyaman bagi anggota untuk menyimpan uang dan memperoleh pinjaman dan
pelayanan keuangan lainnya dengan harga yang bersaing.
2) Tujuan Credit Union
Menurut Credit Union Counseling Office (1973:01) Credit Union
mempunyai 3 tujuan yakni:
1. Tujuan perbaikan keadaan ekonomi anggota: dengan menolong para
anggota dengan pinjaman murah pada saat mereka membutuhkannya;
dengan menolong para anggota untuk memperbesar sumber keuangan
mereka dengan terbentuknya simpanan sendiri; dengan menolong para
anggota untuk memperbesar kemampuan mereka dalam menggunakan
uang secara tepat dan berhemat.
2. Tujuan perkembangan kepribadian anggota: dengan mengembangkan
kebebasan anggota untuk menentukan hidupnya sendiri; dengan
mengembangkan sikap harga diri serta percaya diri sendiri anggota;
dengan mengembangkan sikap tanggung jawab anggota; dengan
mengembangkan sikap sosial anggota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

3. Tujuan perbaikan kepentingan sosial golongan dan masyarakat: dengan
memajukan golongan masyarakat yang membentuk credit union ini demi
kepentingan bersama. Credit union ini bertujuan bukan saja

untuk

menolong anggota sendiri, tetapi justru melalui kerjasama semua anggota
yang mempunyai suatu kepentingan bersama.

3) Tata Susunan Organisasi Credit Union
Menurut Credit Union Counseling Office (1973:15) organisasi Credit
Union digunakan untuk melancarkan tugas-tugas operasionalnya adalah sama
dengan organisasi-organisasi yang lain yaitu harus teratur dengan baik dan
dapat dipertanggungjawabkan. Alat pertanggungjawaban Credit Union terdiri
dari:
1. Rapat Anggota
Rapat Anggota merupakan tatanan tertinggi dalam tata susunan koperasi.
Rapat Anggota merupakan tempat para anggota untuk menggunakan hak
suaranya, yaitu bagi anggota yang sah dan terdaftar dalam buku khusus.
Rapat anggota dilakukan untuk menetapkan anggaran dasar, kebijakan
umum, menyelenggarakan pemilihan pengangkatan atau pemberhentian
pengurus, rencana kerja, anggaran dasar dan pengesahan neraca serta
kebijakan pengurus dalam organisasi koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

2. Pengurus
Pengurus dipilih oleh rapat anggota dari kalangan anggota, dan memiliki
masa jabatan paling lama 5 tahun.
3. Badan Pemeriksa
Badan Pemeriksa mempunyai tugas melakukan pemeriksaan terhadap
tata kehidupan Credit union dan membuat laporan tertulis tentang hasil
pemeriksaan.
4. Dewan Penasehat
Anggota dewan penasehat bukan berasal dari anggota Credit Union,
melainkan tenaga-tenaga ahli dalam bidang koperasi yang telah disetujui
oleh rapat anggota. Anggota dewan tidak mempunyai hak suara baik
dalam rapat anggota maupun dalam rapat pengurus.
5. Staf Pegawai credit union
Staf pegawai koperasi merupakan tenaga-tenaga yang diangkat oleh
pengurus dan tugas sehari-hari membantu pekerjaan pengurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

B. Akuntansi Credit Union
Menurut Arifin dan Tamba (2001:12) Akuntansi Credit Union
adalah suatu tahap penyediaan jasa, sistem informasi dan analisa dalam
credit union. Akuntansi credit union dapat memberikan informasi
keuangan

yang

bersifat

kuantitatif

kepada

pihak-pihak

yang

berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan. Secara teknis,
akuntansi credit union merupakan kumpulan prosedur-prosedur untuk
mencatat, mengklasifikasi, mengikhtisarkan serta melaporkan hasilnya
dan akhirnya menginterprestasikan laporan-laporan keuangan tersebut.
C. Laporan Keuangan
1. Pengertian laporan keuangan
Menurut Munawir (2010: 5) pada umumnya laporan keuangan
itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan
perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan/menggambarkan jumlah
aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal
tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan
hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi
selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan
sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan
perubahan ekuitas perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Menurut

Harahap

(2009:

105)

laporan

keuangan

menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan
pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan
keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba-rugi atau
hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan
posisi keuangan.
Menurut IAI (2013:120) Laporan keuangan adalah laporan
yang menggambarkan posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas
entitas.
Menurut IAI (2013:12) paragraf 3.12 laporan keuangan entitas
meliputi:
1) Neraca
2) Laporan Laba Rugi
3) Laporan perubahan ekuitas

yang juga menunjukan: seluruh

perubahan dalam ekuitas, atau perubahan ekuitas selain perubahan
yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik.
4) Laporan Arus Kas
5) Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Entitas harus mengidentifikasikan secara jelas setiap komponen
laporan keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

D. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP)
1. Latar belakang terbentuknya SAK ETAP
Adanya perubahan lingkungan global seperti perkembangan
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi menuntut adanya
transparansi di berbagai bidang. Standar akuntansi keuangan yang
berkualitas merupakan hal penting dalam mewujudkan transparansi
tersebut. Standar akuntansi keuangan dapat dikatakan sebagai
cerminan yang baik, dimana mampu memberikan gambaran mengenai
kondisi praktis bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu, perkembangan
standar akuntansi keuangan yang baik, sangat relevan dan mutlak
diperlukan pada masa sekarang ini. Terkait hal tersebut, Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntan di Indonesia
selalu tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, khususnya dalam
hal-hal yang mempengaruhi dunia usaha profesi akuntan.
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan standar akuntansi
keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP).
Menurut SAK IAI (2013:115) paragraf 30.1, SAK ETAP diterapkan
untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2011, maka penerapan ini diperkenankan. Jika SAK ETAP
diterapkan dini, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP untuk
penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal
1 Januari 2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

Dalam beberapa hal, SAK ETAP memberi banyak kemudahan
bagi perusahaan dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan
pelaporan yang lebih kompleks. Sesuai dengan ruang lingkup SAK
ETAP maka standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas
tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang
dimaksud yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum
bagi pengguna eksternal.
Menurut IAI (2013:113) paragraf 29.6, entitas yang sebelumnya
menggunakan

SAK

non-ETAP

dalam

menyususun

laporan

keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas dapat
menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan
SAK ETAP ini dalam menyusun laporan keuangan.
2. Ruang Lingkup SAK ETAP
Menurut IAI (2013:1) paragraf 1.1, ruang lingkup SAK ETAP
menyatakan bahwa standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa
akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah yang:
a. Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan; dan
b. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose) bagi pengguna eksternal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Ruang lingkup SAK ETAP mengatur bahwa entitas yang dapat
menerapkan SAK ETAP adalah entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum (general purpose financial statement). Entitas
yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan jika bukan
entitas yang telah mengjukan pernyataan pendaftaran, pada otoritas
pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar
modal.
Menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 9 (2013:29) paragraf 9.4
tentang kebijakan dan estimasi akuntansi dan kesalahan dinyatakan
bahwa SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi, kejadian atau
keadaan lainnya, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP. Namun,
entitas tidak perlu mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP jika
dampaknya tidak material. Berdasarkan SAK ETAP Bab 9 (2013:29)
paragraf 9.6 menyatakan bahwa dalam membuat pertimbangan seperti
dijelaskan di paragraf 9.4, manajemen juga mempertimbangkan
persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang berhubungan
dengan isu serupa dan terkait di paragraf 9.4 maka manajemen dapat
mempertimbangkan pengaturan terkini dari badan penyusun standar
lain yang menggunakan kerangka dasar yang serupa untuk
mengembangkan standar akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

E. Laporan Keuangan SAK ETAP.
1 . Tujuan Laporan Kauangan
Menurut IAI (2003:3) paragraf 2.1, tujuan laporan keuangan
adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang
tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk
memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya,
laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya
yang dipercayakan kepadanya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,
laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi:
a. Asset
b. Liabilitas
c. Ekuitas
2 . Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan entitas yang lengkap menurut IAI (2013:12)
meliputi: laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

3. Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan

1) Dapat Dipahami
Menurut IAI (2013:3) paragraf 2.2 Kualitas penting informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahannya
untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini,
pengguna diasumsikan memiiki pengetahuan yang memadai
tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan
untuk mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang
wajar. Namun demikian, kepentingan agar laporan keuangan
dapat dipahami tetapi tidak sesuai dengan informasi yang relevan
harus diabaikan dengan pertimbangan bahwa informasi tersebut
terlalu sulit untuk dipahami oleh pengguna tertentu.
2) Relevan
Menurut IAI (2013:3) paragraf 2.3 Agar bermanfaat,
informasi harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses
pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas yang relevan
jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan
cara membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil
evaluasi mereka di masa lalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

3) Materialitas
Menurut IAI (2013:3) paragraf 2.4 Informasi dipandang
material jika kelalaian
dalam

mencatat

untuk mencantumkan atau kesalahan

informasi

tersebut

dapat

mempengaruhi

keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan
keuangan. Materialitas bergantung pada besarnya pos atau
kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi tertentu dari kelalaian
dalam mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat
(misstatement). Namun demikian, tidak tepat membuat atau

membiarkan kesalahn untuk menyimpang secara tidak material
dari SAK ETAP agar mencapai penyajian tertentu dari posisi
keuangan, kinerja keuangan atau arus kas suatu entitas.
4) Keandalan
Menurut IAI (2013:3) paragraf 2.5 Agar bermanfaat,
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus andal.
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan
material dan bias, dan penyajian secara jujur apa yang seharusnya
disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
Laporan keuangan tidak bebas dari bias (melalui pemilihan atau
penyajian informasi) jika dimaksudkan untuk mempengaruhi
pembuatan suatu keputusan atau kebijakan untuk tujuan mencapai
suatu hasil tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

5) Substansi Mengungguli Bentuk
Menurut IAI (2013:4) paragraf 2.6 Transaksi, peristiwa dan
kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan
realitas ekonomi dan bukan hanya untuk hukumnya. Hal ini untuk
meningkatkan keandalan laporan keuangan.
6) Pertimbangan Sehat
Menurut IAI (2013:4) paragraf 2.7 Ketidakpastian yang
dapat diabaikan meliputi sebagai peristiwa dan keadaan yang
dipahami berdasarkan pengungkapan sifat dan penjelasan
peristiwa dan keadaan tersebut dan melalui penggunaan
pertimbangan

sehat

dalam

menyusun

laporan

keuangan.

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat
melakukan

pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi

ketidakpastian, sehingga asset atau penghasilan tidak disajikan
lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih
rendah. Namun demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak
memperkenankan pembentukan aset atau penghasilan yang lebih
rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi.
Singkatnya, pertimbangan sehat tidak mengizinkan bias.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

7) Kelengkapan
Menurut IAI (2013:4) paragraf 2.8 Agar dapat diandalkan,
Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan
materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan
mengakibatkan informasi menjadi tidak benar dan menyesatkan
dan karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi
ditinjau dari segi relevansi.
8) Dapat Dibandingkan
Menurut IAI (2013:4) paragraf 2.9 Pengguna harus dapat
membandingkan laporan keuangan entitas antarperiode untuk
mengidentifikasi

kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.

Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan
antarentitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu,
pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk
suatu entitas, antarperiode untuk entitas tersebut dan untuk entitas
yang berbeda. Sebagai tambahan, pengguna laporan keuangan
harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, perubahan
kebijakan akuntansi dan pengaruh dampak perubahan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

9) Tepat Waktu
Menurut IAI (2013:4) paragraf 2.10 Agar relevan,
Informasi dalam laporan keuangan harus dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi para penggunanya. Tepat waktu meliputi
penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka waktu
pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak
semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan
akan

kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu

menyeimbangkan secara relatif antar pelaporan tepat waktu dan
penyediaan informasi yang andal. Untuk mencapai keseimbangan
antara relevansi dan keandalan, maka pertimbangan utama adalah
bagaimana yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan pengguna
dalam mengambil keputusan ekonomi.
10) Keseimbangan Antara Biaya dan Manfaat
Menurut IAI (2013:5) paragraf 2.11 Manfaat informasi
seharusnya melebihi biaya penyediannya. Namun demikian,
evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang
substansial. Biaya tersebut juga tidak perlu ditanggung oleh
pengguna yang menikmati manfaat. Dalam evaluasi amnfaat dan
biaya, entitas harus memahami bahwa manfaat informasi
mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

4. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar
mensyaratkan penyajian jujur atas oengaruh transaksi, peristiwa dan
kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset,
kewajiban dan beban. Penerapan SAK ETAP dengan pengungkapan
tambahan jika diperlukan, menghasilkan laporan keuangan yang wajar atas
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas. Entitas yang
laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu
pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement )
atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan.
Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemen entitas yang
menggunakan SAK ETAP membuat penilaian atas kemampuan entitas
melanjutkan kelangsungan usaha. Entitas mempunyai kelangsungan usaha
kecuali jika manajemen bermaksud melikuidasi entitas tersebut atau
menghentikan operasi, ataun tidak mempunyai alternatif realistis kecuali
melakukan hal-hal tersebut. Dalam membuat penilaian kemampuan usaha,
jika manajemen menyadari terdapat ketidakpastian yang material terkait
dengan peristiwa atau kondisi yang mengakibatkan keraguan signifikan
terhadap kemampuan entitas untuk melanjutkan usaha, maka entitas harus
mengungkapkan ketidakpastian tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

Menurut IAI (2013:12) paragraf 3.6, penyajian dan klasifikasi pospos dalam laporan keuangan harus konsisten, kecuali:
a. Terjadi perubahan yang signifikan atas sifat operasi entitas atau perubahan
penyajian atau pengklasifikasian yang bertujuan menghasilkan penyajian
lebih baik sesuai kriteria pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi.
b. SAK ETAP mensyaratkan suatu perubahan penyajian.
Perihal informasi komparatif, menurut IAI (2013;12) paragraf 3.9
menyatakan bahwa informasi harus diungkapkan secara komparatif
dengan periode sebelumnya kecuali dinyatakan lain oleh SAK ETAP
(termasuk informasi dalam laporan keuangan dan catatan atas laporan
keuangan). Pos-pos yang material disajikan terpisah dalam laporan
keuangan sedangkan yang tidak material digabungkan dengan jumlah yang
memiliki sifat atau fungsi yang sejenis. Menurut IAI (2013:12) paragraf
3.12, laporan keuangan entitas meliputi:
1) Neraca;
2) Laporan laba rugi;
3) Laporan perubahan ekuitas yang menunjukan:
a) Seluruh perubahan dalam ekuitas, atau
b) Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik;
4) Laporan arus kas; dan
5) Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

Menurut IAI (2013:13) paragraf 3.16 mengenai identifikasi
laporan keuangan, menyatakan bahwa entitas harus mengidentifikasi
secara jelas setiap komponen laporan keuangan termasuk catatan atas
laporan arus kas. Jika laporan keuangan termasuk komponen dari laporan
lain, maka laporan keuangan harus dibedakan dari informasi lain dalam
laporan tersebut. Disamping itu, informasi berikut ini disajikan dan
diulangi, bilamana perlu, pada setiap laporan keuangan:
1) Nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama tersebut sejak
laporan periode terakhir;
2) Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang
lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan;
3) Mata uang pelaporan;
4) Pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan
5. Neraca
Neraca menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada
suatu tanggal tertentu – akhir periode laporan. SAK ETAP tidak
menetukan format atau urutan terhadap pos-pos yang disajikan. Berikut
adalah ruang lingkup neraca menurut IAI dalam SAK ETAP (2013):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

Table 2.1 Ruang Lingkup Neraca Menurut Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) tahun 2013.
NO
Kriteria
1.
Neraca

Paragraf
Paragraf 4.2

SAK ETAP
Neraca minimal mencakup pos-pos
sebagai berikut:
a. Kas dan setara kas;
b. Piutang usaha dan piutang
lainnya;
c. Persediaan;
d. Properti investasi;
e. Aset tetap;
f. Aset tidak berwujud;
g. Utang usaha dan utang
lainnya;
h. Aset dan kewajiban pajak;
i. Kewajiban diestimasi;
j. Ekuitas.

2.

Klasifikasi
Paragraf 4.5
aset
dan
kewajiban

3.

Aset

Entitas harus menyajikan aset lancar
dan aset tidak lancar, kewajiban
jangka pendek dan jangka panjang,
sabagai suatu kalsifikasi yang
terpisah dalam neraca, kecuali jika
penyajian berdasarkan likuiditas
memberikan informasi yang andal
dan lebih relevan. Jika pengecualian
tersebut diterapkan, maka semua
aset dan kewajiban harus disajikan
berdasarkan likuiditasnya.
Aset adalah sumberdaya yang
dikuasai entitas sebagai akibat dari
mana manfaat ekonomi dimasa
depan diharapkan akan diperoleh
entitas.

Paragraf 2.12

Sumber: Standar akuntansi keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

Table 2.1 Ruang Lingkup Neraca Menurut Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) tahun 2013.
No

Kriteria

Aset

Paragraf

Paragraf 2.34

Paragraf 4.6

SAK ETAP

Aset diakui dalam neraca jika
kemungkinan
manfaat
ekonominya di masa depan
akan mengalir ke entitas dan
aset tersebut mempunyai nilai
atau biaya yang dapat diukur
dengan andal. Aset tidak diakui
dalam neraca jika pengeluaran
telah terjadi dan
manfaat
ekonominya dipandang tidak
mungkin mengalir kedalam
entitas
setelah
periode
pelaporan berjalan. Sebagai
alternative transaksi tersebut
menimbulkan pengakuan beban
dalam laporan laba rugi.
Klasifikasi aset sebagai aset
lancar jika:
a. diperkirakan
akan
direalisasi atau dimiliki
atau
dijual
atau
digunakan,
dalam
jangka waktu siklus
operasi normal entitas;
b. dimiliki
untuk
diperdagangkan;
c. diharapkan
akan
direalisasi dalam jangka
waktu 12 bulan setelah
akhir
periode
pelaporan; atau
d. berupa kas atau setara
kas,
kecuali
jika
dibatasi penggunaanya
dari pertukaran atau
digunakan
untuk
menyelesaikan
kewajiban setidaknya
12 bulan setelah akhir
periode pelaporan.

Sumber: Standar Akuntansi keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik,2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27

Tabel 2.1 Ruang Lingkup Neraca Menurut Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) tahun 2013.
No
Kriteria
Paragraf
SAK ETAP
4.
Kewajiban
Paragraf
Kewajiban merupakan kewajiban
2.12 (b)
masa kini entitas yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang
penyelesaiannya
diharapkan
mengakibatkan arus keluar dari
sumber daya
entitas
yang
mengandung manfaat ekonomi.
Paragraf 2.17
Karakteristik
esensial
dari
kewajiban (liability) adalah bahwa
entitas mempunyai kewajiban
(obligation) masa kini untuk
bertindak
atau
untuk
melaksanakan sesuatu dengan
cara tertentu. Kewajiban dapat
berupa kewajiban hokum dan
kewajiban konstruktif. Kewajiban
dapat dipaksakan menurut hukum
sebagai konsekuensi dari kontrak
mengikat
atau
peraturan
perundangan.
Kewajiban
konstruktif adalah kewajiban yang
timbul dari tindakan entitas
ketika:
a) oleh praktik masa lalu,
kebijakan
yang
telah
dipublikasikan
atau
pernyataan kini
yang
cukup spesifik, entitas
telah memberikan indikasi
kepada pihak lain bahwa
entitas akan menerima
tanggung jawab tertentu;
dan
b) akibatnya, entitas telah
menimbulkan ekspektasi
kuat dan sah kepada pihak
lain bahwa entitas akan
melaksanakan tanggung
jawab tersebut.
Sumber: Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

Tabel 2.1 Ruang Lingkup Neraca Menurut Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) tahun 2013.
No
Kriteria
Paragraf
SAK ETAP
Kewajiban Paragraf 4.8 Entitas mengklasifikasikan kewajiban
sebagai kewajiban jangka pendek
jika:
a) diperkirakan akan diselesaikan
dalam jangka waktu siklus
normal operasi entitas;
b) dimiliki
untuk
diperdagangkan;
c) kewajiaban akan diselesaikan
dalam jangka waktu 12 bulan
setelah
akhir
periode
pelaporan;
d) entitas tidak memiliki hak
tanpa syarat untuk menunda
penyelesaian
kewajiban
setidaknya 12 bulan setelah
akhir periode pelaporan.
5.
Ekuitas
Paragraf 19.2 Ekuitas sebagai bagian hak pemilik
dalam entitas harus dilaporkan
sedemikian
rupa
sehingga
memberikan informasi mengenai
sumbernya secara jelas dan disajikan
sesuai dengan peraturan perundangan
dan akta pendirian yang berlaku.
Paragraf 19.7 Akuntansi untuk ekuitas badan usaha
bukan PT dilaporkan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku
untuk badan usaha tersebut dan
standar akuntansi keuangan yang
relevan.
Paragraf
Pengungkapan bagian lain ekuitas
19.35
(seperti saldo laba, agio, dan
cadangan) harus dilakukan secara
terpisah meliputi:
a) perubahan selama periode
pelaporan;
b) batasan distribusi.

Sumber: Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29

6. Laporan Laba Rugi.
Penyajian laporan laba rugi untuk suatu periode yang merupakan
kinerja keuangannya selama periode tersebut menjadi persyaratan bagi
entitas. Laporan laba rugi menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk
suatu periode. Berikut merupakan ruang lingkup laporan laba rugi
menururt IAI dalam SAK ETAP 2013
Table 2.2 Ruang Lingkupr Laba Rugi Menurut Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 2013.
No
Kriteria
1. Laporan
Laba Rugi

Paragraf
Paragraf 5.2

Paragraf 5.3

SAK ETAP
Laporan laba rugi memasukan
semua pos penghasilan dan
beban yang diakui dalam suatu
periode kecuali SAK ETAP
mensyaratkan lain. SAK ETAP
mengatur perlakuan berbeda
terhadap dampak koreksi atas
kesalahan
dan
perubahan
kebijakan
akuntansi
yang
disajikan sebagai penyesuaian
terhadap periode yang lalu dan
bukan sebagai bagian dari laba
atau rugi dalam proses terjadinya
perubahan.
Laporan laba rugi minimal
mencakup
pos-pos
sebagai
berikut:
a) Pendapatan;
b) Beban keuangan;
c) Bagian laba atau rugi dari
investasi
yang
menggunakan
metode
ekuitas;
d) Beban pajak;
e) Laba atau rugi neto.

Sumber: Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30

Table 2.2 Ruang Lingkupr Laba Rugi Menurut Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 2013.
No

Kriteria
Paragraf
Laporan
Laba Paragraf 5.4
Rugi.

Paragraf 5.5

Paragraf 2.20 (a)

SAK ETAP
Entitas harus menyajikan pos,
judul dan sub jumlah lainnya
pada laporan laba rugi jika
penyajian tersebut relevan untuk
memahami kinerja keuangan
entitas.
Entitas tidak boleh menyajikan
atau
mengungkapkan
pos
pendapatan dan beban sebagai
“pos luar biasa”, baik dalam
laporan laba rugi maupun dalam
catatan atas laporan keuangan.

Penghasilan (income) adalah
kenaikan manfaat ekonomi
selama periode pelaporan dalam
bentuk
arus
kas
atau
peningkatan
asset,
atau
penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas
yang
tidak
berasal
dari
kontribusi penanam modal.
Paragraf 2.36
Pengakuan
penghasilan
merupakan akibat langsung dari
pengakuan aset dan kewajiban.
Penghasilan
diakui
dalam
laporan laba rugi jika kenaikan
manfaat ekonomi dimasa depan
yang berkaitan peningkatan aset
atau penurunan kewajiaban
telah terjadi dan dapat diukur
secara andal.
Paragraf 2.37
Pengakuan beban merupakan
akibat langsung dari pengakuan
aset dan kewajiban. Beban
diakui dalam laporan laba rugi
jika
penurunan
manfaat
ekonomi masa depan yang
berkaitan dengan penurunan
aset atau peningkatan kewajiban
telah terjadi dan dapat diukur
secara andal.
Sumber: Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31

Table 2.2 Ruang Lingkup Laba Rugi Menurut Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 2013.
No

Kriteria
Paragraf
Laporan Laba Paragraf 20.3
Rugi.

Paragraf 20.26

SAK ETAP
Entitas harus mengukur
pendapatan
berdasarkan
nilai wajar atas pembayarab
yang diterima atau masih
harus diterima. Nilai wajar
tersebut tidak termasuk
jumlah diskon penjualan
atau potongan volume.
Entitas harus mengakui
pendapatan yang muncul
dari penggunaan aset oleh
entitas
lain
yang
menghasilkan
bunga,
royalty, dan dividen atas
dasar
yang
ditetapkan
dalam
paragraf
20.27
ketika:
a) Ada kemungkinan
bahwa
manfaat
ekonomis
yang
berhubungan
dengan
transaksi
akan
mengalir
kepada entitas; dan
b) Jumlah pendapatan
tersebut
dapat
diukur secara andal.

Sumber: Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32

Table 2.2 Ruang Lingkupr Laba Rugi Menurut Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 2013.

No

Kriteria
Paragraf
Laporan Laba Paragraf 20.27
Rugi.

SAK ETAP
Entitas
harus
mengakui
pendapatan atas dasar sebagai
berikut:
a) Bunga harus diakui
secara akrual;
b) Royalty harus diakui
dengan menggunakan
dasar akrual sesuai
dengan substansi dari
perjanjian
yang
relevan; dan
c) Dividen garus diakui
ketika
pemegang
saham untuk menerima
pembayaran
telah
terjadi.

Sumber: Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 2013.

7. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas mengatur persyaratan untuk penyajian
dalam ekuitas entitas selama satu periode, baik dalam laporan perubahan
ekuitas dan laporan laba rugi dan saldo laba (jika memenuhi kondisi
tertentu). Berikut adalah ruang lingkup laporan perubahan entitas menurut
IAI dalam SAK ETAP tahun 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33

Tabel 2.3 Ruang Lingkup Laporan Perubahan Ekuitas Menurut Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
tahun 2013.
No

Kriteria
1. Laporan
Perubahan
Ekuitas.

Paragraf
Paragraf 6.2

SAK ETAP
Laporan
perubahan
ekuitas
menyajikan laba atau rugi entitas
untuk suatu periode, pos pendapatan
dan beban yang diakui secara
langsung dalam ekuitas untuk
periode tersebut, pengaruh perubahan
kebijakan akuntansi dan
koreksi kesalahan yang diakui dalam
periode tersebut, dan jumlah
investasi oleh
dan dividend an
distribusi lain ke, pemilik ekuitas
selama periode tersebut.

Paragraf 6.3

Entitas
menyajikan
laporan
perubahan ekuitas yang menunjukan:
a) Laba atau rugi untuk periode;
b) Pendapatan dan beban yang
diakui
langsung
dalam
ekuitas;
c) Untuk
setiap
komponen
ekuitas, pengaruh perubahan
kebijakan akuntansi dan
koreksi
kesalahan
yang
diakui;
d) Untuk
setiap
komponen
ekuitas, suatu rekonsiliasi
antara jumlah tercatat awal
dan
akhir
periode,
diungkapkan secara terpisah
perubahan yang berasal dari:
1) Laba atau rugi;
2) Pendapatan dan beban
yang diakui langsung
dalam ekuitas;
3) Jumlah
investasi,
dividen dan distribusi
lainnya ke pemilik
ekuitas.

Sumber: Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34

Tabel 2.3 Ruang Ling

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union (Studi deskriptif mengenai Kopdit/CU Cinta Kasih di Pulo Brayan, Medan)

3 99 107

EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA ALMAHA GARMENT & EMBROIDERY GRESIK

1 29 14

Rancangan penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP) pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM): studi kasus pada konveksi As- Shaqi Pamulang

1 71 107

Implementasi Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak Etap) Sebagai Dasar Penyusunan Laporan Keuangan: Studi Kasus pada Klinik E.

1 3 16

Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) : studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat.

3 25 189

Evaluasi penyajian laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) revisi tahun 2013. Studi kasus di Credit Union Barerod Gratia.

0 0 143

Evaluasi penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dalam penyajian laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Studi kasus di PD BPR Bank Sleman.

10 49 154

Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat

2 25 187

PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

0 0 15

PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) CV. ISTANA KOMPUTER PALEMBANG -

1 2 92