PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” (STUDI SEMIOTIK TENTANG PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” YANG DIPOPULERKAN OLEH AGNES MONICA).

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU”
(STUDI SEMIOTIK TENTANG PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” YANG
DIPOPULERKAN OLEH AGNES MONICA)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi

Oleh:
PUTRI KURNIA WULANSARI
0643010092

Kepada

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURABAYA
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


Judul Proposal

: PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” (STUDI SEMIOTIK TENTANG
PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” YANG DIPOPULERKAN OLEH
AGNES MONICA)

Nama Mahasiswa

: PUTRI K. WULANSARI

NPM

: 0643010092

Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Fakultas


: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah diuji dan diseminarkan pada tanggal :

16 Desember 2011

Pembimbing

Tim Penguji
1.

Drs.Saifudin Zuhri M.Si
NPT.3.7006.94.00351
NPT.956.700.036

Drs.Saifudin Zuhri M.Si
NPT.3.7006.94.00351os, MS

2.


Juwito, S.Sos, Msi
NPT.956.700.177rs. Syaifuddin Zuhri, MSi
47.000.035
3.Drs
Drs. Kusnarto, MSi
NIP.195808011984021001
Mengetahui,
Ketua Progam Studi

Juwito, S.Sos, Msi
NPT.956.700.177

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU”
(Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Lirik Lagu “Rindu” Yang
Dipopuler kan Oleh Agnes Monica)
Oleh:

PUTRI KURNIA WULANSARI
NPM. 0643010092
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skirpsi J urusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal: 20 J anuari 2012

Pembimbing Utama

Tim Penguji
1. KETUA

Dr s. Saifuddin Zuhri M.Si
NPT. 3.7006.94.00351

Ir. Didiek Tranggono, Msi
NIP. 19581225199011001
2. SEKRETARIS

Dr s. Saifuddin Zuhri M.Si

NPT. 3.7006.94.00351
3. ANGGOTA

Yuli Candrasari,S.Sos,MSi
NPT. 3.7107.94.00271
Mengetahui,
DEKAN

Dra. Hj. Suparwati, M.si
NIP. 195007181983022001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
PUTRI KURNIA WULANSARI, PEMAKNAAN LAGU " RINDU" (STUDI SEMIOTIK
TENTANG PEMAKNAAN LAGU " RINDU" YANG DIPOPULERKAN OLEH AGNES
MONICA)

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna lirik lagu “Rindu”


yang dipopulerkan oleh Agnes Monica
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotic Saussure, alasan digunakannya

metode Ferdinand De Sausuure adalah semiotiknya yang mencakup tanda-tanda yang bersifat
linguistik pada sebuah teks lirik lagu penyanyi Agnes Monica yang merupakan single
terbarunya. Sehingga akhirnya dapat diperoleh hasil dari inerpretasi data mengenai makna lirik
lagu tersebut.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Makna dari keseluruhan bait lagu “ Rindu” karya

seniman Eros Djarot itu sendiri bahwa manusia memiliki perasaan. Perasaan yang membuat
orang menjadi merasa kehilangan dan rindu terhadap orang yang dicintainya. Merindukan dan
mengingat kenangan-kenangan yang telah dilalui berdua.
.
ABSTRACT
PUTRI KURNIA WULANSARI meaning the song " RINDU" (STUDY ON SEMIOTIC

purport song " RINDU" popularized by AGNES MONICA)

The purpose of this study the authors do is to know the meaning of the lyrics to "Love"

made famous by Agnes Monica
The method used in this study is semiotically Saussure, Ferdinand De reasons the use of
methods that include Sausuure are semiotic signs that are linguistic in a text song singer Agnes
Monica who is the new single. So that finally the results can be obtained from inerpretasi data on
the meaning of the lyrics.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Conclusions in this study is the overall significance of the temple of the song "Love" by
artist Eros Djarot itself that humans have feelings. Feelings that make people feel lost and
longing to his loved ones. Miss and remember the memories that have been passed by both.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T, karena dengan limpahan Rahmat,
Nikmat serta Karunia-NYA dapat menyelesaikan tugas skiripsi yang berjudul

“Pemaknaan lirik lagu “Rindu” yang dipopulerkan oleh Agnes Monica” (Studi
Semiotik Tentang Pemaknaan lirik lagu Rindu yang dipopulerkan Agnes Monica).
peneliti juga ingib mengucapka banyak terima kasih kepada Dosen
Pembimbing Bapak Syaifudin Zuhri yang telah berjasa besar dalam memberikan
bantuan, dukungan dan motivasi kepada peneliti dalam proses penyusunan skiripsi
ini. Ucapan terima kasih yang dalam juga peneliti haturkan kepada banyak pihak
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan doa, saran
bimbingan dan semangat kepada peneliti sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Ungkapan tersebut peneliti persembahkan kepada:

1. Prof. Dr.Ir.H.Teguh Suedarto, Mp selaku rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur
2. Dra.Hj.Suparwati,M.si selaku Dekan fakultas Sosial dan PolitikUniversitas
Pembangunan Nasional “veteran” Jawa Timur
3. Bpk. Juwito,S.sos,M.si selaku Ketua jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas
Ilmu sosial dan Politik, Universitas Pembangunan Nasional “veteran”
Jawa Timur
4. Dra.Dyva Claretta, M.Si selaku Dosen Wali peneliti
5. Orang Tua dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung
dan menyemangati.

6. Sahabat-sahabatku Mbak Wangi yang cerewet buat nyemangatin aku.
Elys, terima kasih bantuannya dan dukunganya selama ini.
7. Terman-teman kampus yang selalu menyupport dan masih banyak lagi
yang tidak bisa dsebutkan satu persatu.

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Semoga kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada peneliti dalam
menyusun skirpsi ini dibalas oleh Allah SWT. peneliti berharap semoga skipsi ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Surabaya, Januari 2012

peneliti

iv


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………....…iii
ABSRTAKSI.................................................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................v
JUDUL...........................................................................................................................vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………........vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masaah………………………………………………...…..1
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................7
1.4 Kegunaan Penelitian....................................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori...…………...................……………………......................8
2.1.1. Musik....……………………............…………….......................8
2.1.2. Lirik Lagu…………………………............….………...……...11
2.1.3


Definisi Rindu..........................................................................12

2.1.4 Definisi Cinta...........................................................................17
2.1.5

Perasaan Emosi dan Cinta.......................................................20

2.1.6

Semiotika Dalam Komunikasi................................................24

2.1.7

Semiotika Ferdinand De Sausuure..........................................27

2.1.8

Tanda dan Makna....................................................................28

2.1.9

Langue dan Parole...................................................................32

Iii
v
i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.10 Stigmatik dan Paradigmatik......................................................33
2.2. Kerangka Berpikir …………………………………………….........…...34

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian…………………………………………………..........….36
3.2. Unit Analisis……………………………………………………..............37
3.3. Corpus..…………………………………………….................................37
3.4 Teknik Pengumpulan data........................................................................39
3.4.1. Jenis Data……………………………………………..........…..39
3.4.2 Sumber Data ………………………………………….............39
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................40
3.5 Metode Analisis Data...............................................................................40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian...........................................................42
4.2 Penyajian Data dan Analisis Data.............................................................57
4.2.1. Penyajian Data.........................................................................57
4.2.2 Analisis Data.........................................................................72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan..........................................................................................75
5.2. Saran ....................................................................................................75
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..........................77
LAMPIRAN..................................................................................................................78

Iii
v
ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Musik adalah hasil budaya manusia yang menarik diantara
banyak budaya yang lain , dikatakan menarik karena musik memegang
peranan yang sangat banyak di berbagai bidang. Seperti jika dilihat dari
sisi psikologinya, musik kerap menjadi sarana pemenuhan kebutuhan
manusia dalam hasrat akan seni dan berkreasi. Dari sisi sosial musik dapat
disebut sebagai cermin tatanan sosial yang ada dalam masyarakat saat
musik tersebut diciptakan. Dari segi ekonomi, musik telah berkembang
pesat menjadi suatu komoditi yang menguntungkan.
Musik sendiri menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
memiliki makna bunyi-bunyian yang ditata enak dan rapi. Dari definisi
diatas dapat diketahui bahwa musik dapat menciptakan sebuah lagu.
Sebuah lagu yang dinyanyikan biasanya terdiri dari tiga komponen yang
saling melengkapi dan saling bergantung. Komponen tersebut antara lain
paduan alat musik atau instrument, suara atau vocal dan yang terakhir
adalah lirik lagunya. Instrumen dan kekuatan vocal penyanyi adalah
sebagai tubuh sedangkan lirik lagu adalah jiwa atau nyawa adalah
penggambaran musik itu sendiri
Para pencipta seni musik telah membuat hasil karya musiknya
dengan lirik lagu yang bisa di terima dan menarik perhatian oleh para

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

penikmat musik agar mendapat hasil peningkatan produk penjualan seni
musiknya sehingga bisa dapat dikenal oleh khalayak, bahkan bisa
mendapat penghargaan berupa platinum-nya dari angka penjualan
sehingga bisa mengangkat pamor atau popularitas dari sang pencipta karya
seni. Lirik lagu adalah sebuah media komunikasi verbal yang memiliki
makna pesan didalamnya, sebuah lirik lagu bila tepat memilihnya bisa
memiliki nilai yang sama dengan ribuan kata atau peristiwa, juga secara
individu mampu untuk memikat perhatian. Sebuah karya cipta dibanding
musik juga harus memiliki jiwa keseluruhan dalam sebuah produk musik
yang telah tercipta, ada yang menyangkut pembicaraan autoritas mereka
melambangkan saling pengertian yang patut diagungkan dan dipatuhi
orang dari apa yang diawali mereka.
Isi tanda musik dalam hal ini adalah emosi yang dibangkitkan
dalam diri pendengar. Langer berpendapat bahwa musik merupakan
ekspresi perasaan, bentuk simbolik yang signifikasinya dapat dirasakan,
tetapi tidak dapat didefinisikan karena ia hanya bersifat ‘implisit, tetapi
secara konvensional tidak tetap. Para ahli ilmu musik yang telah berupaya
menemukan berbagai korelasi antara bentuk dan isi musik adalah Meyer
dan Cooke. Meyer mengembangkan teori kesesuaian antara pola-pola
tegangan, penundaan dan pelepasan dalam irama atau harmoni dan dalam
berbagai emosi manusia. Cooke bahkan mencoba menetapkan ‘kosakata’
musik yang berkaitan dengan fase-fase musik dan rangkaian yang selaras

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

dengan berbagai emosi seperti kegembiraan, kesenangan, kesedihan dan
sebagainya (Noth,2006:440)
Melalui lirik lagu sebagaimana bahasa, dapat menjadi media
komunikasi. Sebab lewat lirik lagu, pencipta berusaha menyampaikan apa
yang ingin diungkapkannya. Pesan yang disampaikan oleh seorang
pencipta lagu tentunya tidak berasal dari luar diri pencipta lagu tersebut,
dalam artian bahwa pesa tersebut bersumber pada pola pikirnya serta
kerangka acuan (frame of reference) dan pengalaman (field of experience)
sebagai

hasil

interaksinya

dengan

lingkungan

sosial

di

sekitarnya.(www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/g3.html).
Penggunaan bahasa pada kegiatan pembuatan hasil karya lirik
lagu pada sebuah karya seni musik berbeda pada pemakaian sehari-hari
(natural atau ordinary language) perbedaan itu terlihat dari kalimatkalimat yang dibuat tersebut karena didalamnya mengandung makna
tersembunyi yang dapat dipersepsikan oleh khalayak sebagai sebuah tanda
Tanya terhadap maksud dari lirik lagu tersebut. Makna pada kata-kata
merupakan suatu jalinan asosiasi, pikiran yang berkaitan serta perasaan
yang melengkapi konsep yang diterapkan.
Cinta dalam mitologi Yunani dalam sejarahnya berasal dari kata
Eros, kata Eros merupakan sebuah cinta atau nafsu. Eros, juga termasuk
para dewa diantara dewa kekacauan dan dewa bumi. Eros meskipun tidak
mempunyai hal yang istimewa dibandingkan dengan para dewa lainnya,
namun Eros memiliki kekuatan yang sangat besar. Eros memiliki peranan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

dan kekuatan yang besar untuk mengendalikan dan mempengaruhi para
dewa serta manusia melalui sebuah perasaan cinta yang dapat diwujudkan
dalam sebuah perilaku dan sikap. Dewa dan manusia dapat sangat
terpengaruh dengan kekuatan Eros, yakni dengan cinta dapat menjadi
jahat, sanggup melakukan apapun, tidak terkecuali untuk membunuh. Eros
dengan kekuatan cintanya juga dapat menjadikan sebuah dendam,
permusuhan, rasa sakit serta peperangan menjadikan semuanya indah dan
menyatukan semua perbedaan.(Abdurrasyid Ridha, 2004 : :13).
Kata cinta berasal dari bahasa sansekerta, yakni citta yang
berarti selalu dipikirkan; senang; kasih;.Sedangkan dalam kamus
Poerwodarminto, disebutkan bahwa :
“Cinta adalah selalu teringat dan terpikirkan dalam hati, lantas berarti; rasa
susah hati; rindu, sangat ingin bertemu; sangat suka, sangat sayang, sangat
kasih dan sangat tertarik hati ”(Poerwodarminto,1987: 296)
Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau
sebuah perasaan terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah
sebuah aksi atau kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap obyek
lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, membiarkan kasih
sayang, membantu, Menurut perkataan, mengikuti, patuh, dan mau
melakukan

apapun

yang

diinginkan

obyek

tersebut.(http://id.wikipedia.org/wiki/cinta)
Kata perasaan r indu memiliki beberapa definisi yang
mungkin. Kata ini pertama digunakan dalam bahasa Inggris untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

menjelaskan sensasi fisik sentuhan melalui pengalaman atau persepsi.
Kata ini juga digunakan untuk menjelaskan sensasi fisik jauh dari sentuhan
seperti "perasaan kehangatan". Dalam psikologi kata ini sering diartikan
untuk pengalaman subjektif sadar mengenai emosi. Fenomenologi dan
heterofenomenologi adalah pendekatan filosofikal yang menyediakan
dasar untuk pengetahuan mengenai perasaan. Banyak sekolah psikoterapi
yang bergantung pada terapis memperoleh sejenis kesepahaman perasaan
klien, dimana metodologi berlaku. Beberapa teori hubungan antarpribadi
juga memiliki peran dalam perasaan berbagi atau kesepahaman satu sama
lain.[rujukan?]Persepsi dunia fisik tidak menghasilkan dalam reaksi
universal di antara penerimanya, tapi bergantung pada keinginan seseorang
untuk menangani situasi, bagaimana situasi ini berhubungan dengan
pengalaman masa lalu penerima, dan sejumlah faktor lain. Perasaan juga
dikenal sebagai keadaan sadar, seperti yang dihasilkan dari emosi,
sentimen atau keinginan. Perasaan dapat diartikan berbeda dengan emosi
dalam pengerti emosi bersifat universal. Sementara perasaan adalah respon
yang dipelajari tentang sebuah keadaan emosi di lingkungan atau
kebudayaan tertentu. (http://wikipedia.org/wiki/rindu)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan semiotik
Saussure. Dalam metode Saussure, dikembangkan sebuah model relasi
yang disebut signufer dan signified, yaitu cara pengkombinasian tanda
berdasarkan aturan main tertentu sehingga menghasilkan ungkapan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

bermakna sebagai hasil dari interpretasi data mengenai makna lirik lagu
tersebut.
Perkembangan lagu di Indonesia saat ini semakin lama semakin
lugas dalam lirik-liriknya. Terbukti belakangan ini banyak lagu
bertemakan cinta namun dicekal karena lirik lagu yang terlalu fulgar dan
seronok contohnya saja lagu berjudul hamil duluan, mari bercinta 2 dan
masih banyak lagi. Tidak lagi menggunakan kiasan bahasa sarat makna
dan bahasa yang santun dan hanya mengandalkan irama musik dari pada
lirik.
Seperti kutipan wawancara antara wartawan dan musisi senior
Iwan Fals “Menurut pengamat musik Bens Leo, lagu-lagu sekarang ini
kelemahannya ada pada liriknya. Kebanyakan hanya menonjolkan irama
musiknya. Bagaimana pendapat Anda? Iya saya setuju dengan Bens Leo
karena dia seumuran dengan saya,walau dia lebih tua. Paling tidak,itu dari
perspektifnya.“(http://www.seputarindonesia.com/edisicetak/content/view/441663/38/)
Budaya

dari

negara

lain

juga

turut

mempengaruhi

perkembangan musik Indonesia belakangan ini antara lain budaya
Amerika, Jepang, dan yang baru-baru ini adalah budaya Korea. Penyanyi
Indonesia berlomba-lomba membuat Grup vokal yang biasa disebut Girls
Band ataupun Boys Band. Lirik lagunya mencampurkan bahasa indonesia
dan bahasa lainnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Lirik lagu “Rindu” yang dibawakan penyanyi Agnes Monica
menggambarkan adanya kerinduan yang mendalam seseorang terhadap
kekasih pergi meninggalkannya. Sehingga seseorang tersebut merasa
kehilangan yang biasanya mereka bersama merajut asmara dan kini tak
lagi bersama. Dalam lagu yang dibawakan Agnes Monica ini lirik lagunya
sarat dengan kiasan kata-kata yang terucap dalam nada yang dibawakan.
Rindu adalah sebuah lagu lama yang pernah populer pada awal
tahun 90-an, ditulis oleh seniman kaliber Erros Djarot, dan dinyanyikan
oleh penyanyi muda kala itu Fryda Lucyana. Lagu yang aslinya diedarkan
pada tahun 1993 ini memang mempunyai kekuatan tersendiri ketika
dibawakan oleh Fryda. Fryda berhasil “mengawinkan” suaranya dengan
lirik dan aransemen lagunya, ditambah penghayatan yang luar biasa
membuat lagu Rindu tersebut terdengar sangat melankolis dan menyayat
hati. Dengan kata lain Rindu sudah menjadi semacam trademark bagi
Fryda, tidak terbayangkan Agnes Monica mampu membawakannya sebaik
Fryda.
Rindu yang merupakan lagu lama ini masih bisa menghipnotis
pendengar musik tanah air. Meningat lagu ini tidak sesuai dengan trend
masa kini, yang lugas dan terkesan porno. Terbukti menduduki peringkat
pertama dalam beberapa chart di berbagai acara musik dan chart untuk
situs unduh resmi Indonesia (gambar terlapir).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan sebuah studi semiologi untuk mengetahui makna dalam lirik
lagu “Rindu” yang dipopulerkan oleh Agnes Monica

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : Bagaimanakah pemaknaan lirik lagu
“Rindu” yang dipopulerkan oleh Agnes Monica?

1.3.

Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui makna lirik lagu
“Rindu” yang dipopulerkan oleh Agnes Monica

1.4.

Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan praktis
Diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami makna lirik
lagu “Rindu” yang dipopulerkan oleh Agnes Monica
2. Kegunaan teoritis
Sebagai bahan acuan serta menambah referensi perpustakaan
khususnya ilmu komunikasi kepada para peneliti yang lain

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1.

Landasan Teor i
2.1.1. Musik
Musik adalah suara atau bunyi – bunyian yang
diatur menjadi satu yang menarik dan menyenangkan. Dengan
kata lain musik dikenal sebagai sesuatu yang terdiri dari atas
nada dan ritme yang mengalun secara teratur. Musik juga
memainkan peran dalam evolusi manusia, dibalik perilaku dan
tindakan manusia terdapat pikiran dan perkembangan ini
dipengaruhi oleh musik. Seni musik merupakan salah satu seni
untuk menyampaikan ekspresi. Ekspresi yang disampaikan
sekarang ini bukan hanya mengandung unsure keindahan seperti
tema - tema percintaan, namun belakangan ini banyak tercipta
tma - tema yang berisi permasalahan sosial dan realitas yang ada
pada masyarakat. Musik dapat tercipta karena didorong oleh
kondisi sosial , politik, dan ekonomi masyarakat, musik juga
diilhami oleh perilaku umum masyarakat, dan sebaliknya
perilaku umum masyarakat dapat terilhami oleh musik tertentu.
Perilaku umum masyarakat dapat berupa permasalahan sosial,
peristiwa

monumental,

kebutuhan

dan

tuntutan bersama,

(Ayuningtyas, 2006:9)

8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Pada masa ini oleh masyarakat, musik popular diberi
arti musik yang mudah diterima oleh kebanyakan orang dan
untuk karenanya

masyarakat

banyak

yang menyukainya.

Beberapa jenis musik yang didasarkan pada manfaat agar
diketahui lebih dalam adalah :
1. Musik Klasik : ada sedikit pergeseran makna, seperti
terjadi pula pada nama ataupun istilah lain. ada tiga taksiran
mengenai musik klasik yang sering digunakan.
a. Pertama : Musik klasik adalah jenis musik terkenal
yang dibuat atau diciptakan jauh di masa lalu, tetapi
disukai, dimainkan dan diminati orang sepanjang masa
sampai sekarang.
b. Kedua : Musik klasik ialah jenis musik yang lahir
atau diciptakan oleh komponis – komponis pada masa
klasik, yaitu masa sekitar tahun 1750 –
c.

1800

Ketiga : Musik klasik adalah jenis musik yang

dibuat pada masa sekarang, tetapi mengambil gaya, corak,
ataupun teknik yang terdapat pada musik klasik dari
pengertian pertama dan kedua .
2. Musik Jazz : Jenis musik yang dianggap lahir di New Orleans,
Amerika Serikat, pada awal abad ini. Merupakan perpaduan
antara teknik dan peralatan musik Eropa, khusunya Perancis,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

dengan irama bangsa negro asal Afrika Barat, di perkebunan –
perkebunan kapas, New Orleans Selatan.
3. Musik Keroncong : Jenis musik dalam musik ini dipergunakan
peralatan dan pernadaan musik Barat, yang dimainkan dan
dinyanyikan

dengan gaya musik tradisi kita yang sudah ada

sebelumny. Misal :
permainan alat penumbuk padi, kentongan, angklung, dan lain.
4. Musik Populer : Jenis musik yang selalu memasukkan unsur – unsur
ataupun cara – cara baru yang sedang disukai, atau
diharapkan akan disukai oleh pendengar dewasa ini. Tujuannya
adalah memperoleh

ledakan popularitas sebesar mungkin dan

secepat mungkin. Walaupun dua atau tiga tahun kemudian tak ada
lagi yang bisa mendengarkannya. Musik popular nerupakan suatu
bidang yang mempunyai perkembangan tersendiri. Sifat – sifat
perkembangannya

itu

kadang –

kadang menuju

kearah

perkembangan artistik musikal, tapi yang masih mendapat simpati
dari masyarakat banyak.
Meski disebut musik populer, dari pemain – pemainnya tetap
diminta syarat musikalitas. Makin tinggi nilai musikalnya, makin
baik.

Pemain musik populer tidak begitu merasa ‘tegang’ seperti

pemain musik seriosa. Yang dimaksud ‘tegang’ disini ialah suatu
rasa tekanan atau ketegangan mental, yang disebabkan antara lain

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

adanya konsentrasi yang

penuh

agar

dapat

memainkan

musiknya sebaik – baiknya.( Rachmawati, 2000 : 20 )

2.1.2. Lir ik Lagu
Salah satu hal yang penting dalam sebuah musik
adalah lirik lagu. Sebagaimana bahasa dapat menjadi sarana
atau media komunikasi untuk mencerminkan realitas sosial
di masyarakat. Lirik lagu dapat pula sebagai sarana untuk
sosialisasi dan pelestarian terhadap suatu sikap atau nilai.
Oleh karena itu, ketika sebuah lirik lagu mulai di aransir dan
di perdengarkan kepada khalayak, lirik lagu tersebut
mempunyai tanggung jawab yang besar atas tersebarluasnya
sebuah keyakinan, nilai - nilai, bahkan prasangka tertentu.
Pesan yang disampaikan oleh pencipta lagu lewat
lagunya ini tentu tidak akan berasal dari luar diri si pencipta
lagu, dalam artian bahwa pesan tersebut bersumber dari pola
pikirnya serta frame of reference dan field of experience
yang terbentuk dari hasil interaksinya dengan lingkungan
sosial sekitar.
Perkembangan lirik lagu di Indonesia sudah mulai
muncul sejak setelah merebut kemerdekaan. Pada paruhan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

pertama dasawarsa 1950-an. Pada waktu masih dilakukan
yang dinamakan “ musikalisasi syair “ yaitu menggarap
komposisi – komposisi lagu terhadap puisi – puisi yang
terlebih dahulu diciptakan oleh penyair terpandang. .(
Rachmawati, 2000:42 )
Lirik sebuah lagu di era sekarang merupakan sebuah
kunci utama, meski tidak dipungkiri sentuhan musik tidak
kalah pentingnya untuk menghidupkan lagu tersebut secara
keseluruhan.

Lirik

merupakan

sebuah

energi

yang

mengungkapkan banyak hal. Hampir sebagian peristiwa atau
perasaan emosi yang dilihat, didengar dan dirasakan oleh si
pencipta lagu. Ada yang menyuarakan perasaan cinta yang
mengharu biru, ada pula yang menuangkan protes dan
kontrol sosial. Apapun jenis musiknya, lirik lagu cinta tetap
dominant dari waktu ke waktu. Para pencipta lagu pun lebih
memprioritaskan lagu – lagu bertema cinta. Para pencipta
lagu pun berpendapat bahwa tema cinta adalah universal,
bisa diterima siapa saja, tidak heran apabila banyak grup
musik atau penyanyi yang memakai konsep pembuatan lirik
semacam

itu.

(

www.media-

indonesia.com/resensi/detail.asp?id ) / (4/11/09) 14:30

2.1.3. Definisi Rindu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Definisi rindu abstrak: adalah ungkapan
perasaan yang timbul dalam hati. Dalam artian untuk bertemu,
untuk melihat, mendengar, untuk merasakan kepada objek
tertentu, kepada yang dielu-elukan, yang didamba dan dipuja.
Definisi rindu harafiah, adalah ungkapan kata untuk
mewakili perasaan yang berupa keinginan untuk sesuatu dan
menimbulkan efek fikiran tertentu kepada penyandangnya, rindu
bisa dikategorikan menjadi beberapa kategori :
1.

Rindu Haqiqi, ialah yang sebenar-benarnya

rindu. Hanya satu rindu kepada Allah (Tuhan). Rindu
yang disandang makhluk untuk merindui-Nya. Ketika
seseorang sudah bisa merasakan rindu ini maka, ia
termasuk orang yang sempurna.
2.

Rindu Asmara, ialah rindu yang menggebu-gebu.

Rindu ini biasanya terjadi ketika seseorang yang sedang dimabuk
asmara, kemana-mana selalu berdua dan tak pernah mau untuk
berpisah dengannya. Jika itu terjadi, rindunya akan menggebugebu. Semenit rasanya sejam.
3.

Rindu palsu, ialah rindu yang dibuat-buat. Rindu ini

yang hanya dibibir saja, tetapi dihati sama sekali tidak rindu.
Contoh, ketika disms seseorang “kamu rindu aku gak?” dan
dijawab “iyah aku rindu kamu”. Padahal sama sekali tidak rindu
kepadanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

4.

Rindu kelinci, ialah rindu yang selalu berubah-ubah.

Rindu ini terjadi ketika seseorang sedang dalam keadaan sibuk,
tetapi ada rindu dalam hatinya. Seperti kelinci yang suka
melompat kesana kemari, sesekali ia ingat akan rindunya dan
kemudian hilang karena kesibukannya.
5.

Rindu madu, ialah rindu yang indah jika bertemu.

Rindu ini terjadi ketika seseorang sangat mendambakan sesuatu
yang pasti datang, tetapi ada tempo lama yang memisakan.
Apabila bertemu maka kemanisan pertemuan itu akan membuat
indah pada waktunya, bahkan bisa menangis haru dan syahdu
dibuatnya salah satunya adalah rindu akan bulan romadhon.
6.

Rindu sangat, ialah rindu yang setengah mati.

Layaknya lirik sebuah lagu “aku rindu setengah mati kepadamu”.
Rindu ini biasanya melanda muda-mudi, ketika bertemu kepada
yang dirindu biasanya histeris, menangis dan tak kuasa menahan
haru. Biasanya rindu ini disandang penggemar kepada idolanya.
7.

Rindu buta, ialah rindu yang tidak diinginkan.

Rindu ini bisa membuat seseorang sakit kepala, karena rindu ini
datangnya tiba-tiba. Hal ini membuat perasaan ingin tahu, dan
bertanya-tanya.

Contoh: rindu

kepada orang

yang baru

dikenalnya.
8.

Rindu bulan, ialah rindu yang tidak pernah

kesampaian. Ketika seseorang rindu tetapi tidak pernah ketemu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Walaupun ada kemungkinan tapi tipis sekali, sekitar 1%. seperti
merindukan bulan dipangkuan, contoh: rindu kepada artis luar
negeri.
9.

Rindu fantasi, ialah gambaran, keangan yang

dirindukan. Rindu ini terjadi ketika seseorang rindu dengan
kenangan masa lalu atau rindu angan-angan masa depan. Objek
dalam rindu ini tidaklah abstrak, karena berupa kenangankenangan dalam ingatan. Contoh: rindu kenangan indah bersama
mantan pacar yang kini telah menikah.
10. Rindu puncak, ialah rindu yang terlampiaskan.
Rindu ini biasanya terjadi karena seseorang dalam keadaan
jengkel, tidak suka, mangkel, gemes. Menimbulkan efek
terlapiaskan jika bertemu atau terjadi. Contoh: ketika seorang ibu
menunggu anaknya yang tidak pulang dari bermain, maka
sesampainya dirumah ibu itu menjewer telinga anaknya.

2.1.4. Definisi Cinta
Seorang psikolog asal Amerika Serikat, Ashley Montagu,
memandang cinta sebagai sebuah perasaan yang memerhatikan,
menyayangi, dan menyukai yang mendalam dan biasanya, rasa
cinta itu disertai rasa rindu dan hasrat terhadap sang obyek.
Sedangkan menurut psikolog Elain dan William Wasten, cinta
adalah suatu keterlibatan yang mendalam. Keterlibatan itu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

diasosiasikan dengan timbulnya rangsangan fisiologis yang kuat
dan diiringi denga

perasaan mendambakan pasangan dan

keinginan untuk memuaskannya. ( Widianti, Dian: 2007 : 37 ).
Pengertian cinta dalam kamus Funk dan Wagnalis, yaitu :
“ Cinta adalah suatu emosi atau perasaan yang kompleks
dan kuat yang dibangkitkan oleh sesuatu, seseorang atau kausalitas
yang

menyebabkan

seseorang

menghargai,

senang

serta

mengharapkan kehadiran si objek dan menyenangkan atau
meningkatkan

kesejahteraan

objek

tersebut,

kerinduanatau

keramahan jiwa terhadap sesuatu yang dipahami dan dipandang
baik atau sempurna dari berbagai sudut pandang yang dalam
bermacam hubungan, perasaan sayang atau kasih sayang yang kuat
yang dicurahkan terhadap seseorang.”

( Issac dalam Ridha,

2000:20)
Tidak ada batasan yang jelas tentang arti cinta, oleh
karena itu kita sering secara tidak sadar berdialektika sendiri untuk
menemukan

arti cinta

yang

sesungguhnya.

Setiap

orang

mempunyai pemikiran dan pendapat sendiri mengenai cinta, hal ni
berkaitan dengan pengalaman, latar belakang dan tingkat kepekaan
individu.
Kata cinta berasal dari bahasa sansekerta, yaitu citta yang
berarti selalu dipikirkan ; senang ; kasih ; Sedangkan dalam kamus
Poerwodarminto, disebutkan bahwa :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

“ Cinta adalah selalu teringat dan terpikirkan dalam hati,
lantas berarti ; rasa susah hati ; rindu, sangat ingin bertemu ; sangat
suka, sangat sayang ; sangat kasih dan sangat tertarik hati.”

(

Poerwodarminto, 1987 ; 296 ).
Cinta identik dengan ungkapan perasaan sayang,
suka sepasang sejoli yang dimabuk asmara. Ada yang mengatakan
cinta itu suci, cinta itu agung, cinta itu indah dan begituindahnya
hingga tidak bisa diungkapkan dengan kata – kata, hanya bisa
dirasakan.
Dalam kehidupan manusia, khususnya mengenai cinta
digolongkan kedalam empat macam :
1) Cinta Agape, yakni cinta manusia kepada Tuhan
2) Cinta Philia, yakni cinta kepada kedua orang tua dan saudaranya
3) Cinta Eros dan Amor, yakni cinta antara pria dan wanita
4) Cinta sesame, yakni perpaduan antara Agape dan Philia, lebih
dikenal
sebagai rasa belas kasih.
Ada enam batasan cinta, menurut Master Johnson dan
Kolodny (1985), serta turner dan Hlems (1995):
1. Cinta Eros alias cinta birahi.
Cinta ini identik dengan cinta seksual dan erotik yang bersumber
dari

melekatnya cairan seksual dalam tubuh bermuara pada lust (

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

nafsu). Cinta ini ditandai dengan keinginan memiliki, menuntut,
merengek, mendesak, mengambil, dan bukan memberi.
2. Cinta phelia alias rasa sayang dan kasih.
Cinta ini tumbuh dari diri seseorang ; bisa karena hubungan
keluarga atau indahnya sebuah persahabatan.yang mendalam.
Biasanya, cinta model ini ada pada hubungan orang tua anak dan
kakak adik
3. Cinta Agape
Cinta ini ditandai dengan perhatian aktif pada orang yang dicintai
dengan penuh keikhlasan, saling memberi, saling menghargai dan
memberi.
4. Cinta (cinta persahabatan)
Cinta yang ini tumbuh subur dibenak hati seseorang karena adanya
sebuah persahabatan yang hangat dan akrab sehingga tidak
menekankan unsur passion dan hurt.
5. Cinta Kudus
Cinta ini sering dilakukan anak muda yang sering bermain cinta
namun tidak ada tingkat keseriusanya.
6. Cinta Pregma (cinta untung rugi)
Cinta yang mempunyai kualitas suatu hubungan dipikirkan dan
dihitung dengan rumus jumlah keuntungan yang didapat oleh sebuah
pasangan yang sedang dimabuk cinta.
7. Cinta Palsu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Cintanya palsu penuh dengan kepura-puraan, maka spontanitas
perubahan tingkah laku yang terlihat akan seperti sinetron tanpa
ekspresi, bukan tidak serius, tapi akan terlihat seperti tanpa alur yang
sinkron.

2.1.5. Per asaan, Emosi dan Cinta
Perasaan, emosi dan cinta merupakan suasana psikis atau
suasana batin yang dihayati seseorang pada suatu saat. Untuk
lebih memahaminya maka berikut ini akan diuraikan definisi dari
perasaan, emosi, dan cinta (Widianti, Dian 2007: 46)
a. Perasan
Seperti halnya emosi merupakan suatu suasana batin atau
suasana hati yang membentuk suatu kontinum atau garis. Kontinum
ini bergerak dari ujung yang paling posiif yaitu sangat senang
sampai dengan ujung yang paling negatif yaitu sangat tidak senan,
suka ,tegang terangsanag timbul karena adanya perangsang dari
luar.perangsanag dari luar berbaur dengan kondisi sesaat dari
individudan membangkitkan suatu perasaan

b. Emosi
Emosi merupakan perpaduan dari beberapa perasan yang
mempunyai intensitas yang relatif dan menimbulkan suatu gejolak
suasana batin. Emosi seperti halnya perasan juga membentuk suatu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

garis kontinu yang bergerak dari emosi positif sampai dengan yang
bersifat negatif. Beberapa ciri emosi diantaranya adalah (1)
pengalaman emosional bersifat pribadi. (2) adanya perubahan aspek
jasmani. (3) emosi diekspresikan dalam prilaku. (4) emosi sebagai
motif. Individu berkembang, perkrmbanganya meliputi semua
sapek

kepribadian

termasuk

emosinya.

Karena

pengaruh

kebudayaan, dalam perkembangan emosi terdapat pola pola
ekspresi dan pengendalian emosi. Pola pola tersebut diantaranya
adalah :
1) Spontanitas dan pengendalian. Individu pada umumnya
sangat spontan dalam menyatakan emosinya, tetapi karena
pengaruh kebudayaan individu dituntut harus dapat mengendalikan
ekspresinemosiya.
2) Pernyataan konstruktif dan penekanan. Ekspresi emosi
yang dapat diterima masyarakat dapat dinyatakan sesuai dengan
keinginan individu tetapi yang negatif atau ditolak masyarakat perlu
ditahan dan ditekan.
3) Ekspresi langsung dan tersembunyi.emosi emosi yang
memiliki intensitas tinggi seperti benci, permusuhan dan sebagainya
mungkin dapat dinyatakan secara langsung atau tidak. Pada
umumnya emosi demikian, bukan hanya ditahan atau ditekan tetapi
juga disembunyikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Kehidupan

emosi

sangat

kompleks,

banyak

macam

ragamnya dan tiap macam emosi bervariasi pula menurut
muatannya, sifatnya serta intensitasnya. Berdasarkan muatannya,
ada emosi yang mengarah pada hal yang positif dan ada pula yang
mengarah pada hal negatif. Ada emosi yang bersifat konstruktif dan
ada pula yang bersifat destruktif. Ada yang sangat kuat
intensitasnya, tetapi juga ada yang sangat lemah dan halus. Ada
emosi yang menunjukkan manifestasi dari pribadi yang sehat dan
juga yang kurang sehat.
Emosi sangat memegang peranan penting dalam kehidupan
individu, akan memberi warna kepada kepribadian, aktivitas serta
penampilannya juga akan mempengaruhi kesejahteraan dan
kesehatan mentalnya. Agar kesejahteraan dan kesehatan mental
tetap tercipta, maka indiidu perlu mengadakan beberapa usaha
untuk memelihara emosi-emosi yang konstruktif.
c. Cinta
Jenis perasaan ini sangat populer . rasa cinta berkembang
dari kesadaran manusia akan keterpisahannya dari yang lain dan
kebutuhannya untuk mengatasi kecemasan karena keterpisahan
tersebut melalui pembentkan suatu persekutuan dengan yang lain.
Manusia sebagai individu berdiri sendiri terlepas dari yang lainnya.
Karena kesendirian dan keterlepasannya dari yang lain inilah,
seringkali ia merasa kesepian, merasa cemas dan ia membutuhkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

seseorang atau orang lain. Berkat adanya situasi ini tumbuhlah rasa
cintanya akan orang lain atau sesuatu hal diluar dirinya. Dari uraian
diatas, Erich Fromm membedakan lima macam cinta, yaitu : cinta
sahabat, cinta orang tua, cinta erotik, cinta diri sendiri, dan cinta
Tuhan. Beberapa ciri rasa cinta yaitu pertama, cinta melibatkan rasa
empati. Seseorang yang mencintai berusaha memasuki perasaan
orang yang dicintainya. Kedua, orang yang mencintai sangat
memperhatikan kebahagiaan, kesejahteraan dan perkembangan dari
orang yang dicintainya. Ketiga, orang yang mencintai menemukan
perasaan senang, dan hal ini menjadi sumber bagi peningkatan
kebahagiaan, kesejahteraan dan perkembangan dirinya. Keempat,
orang yang mencintai berusaha melakukan berbagai upaya dan
turut

membantu

orang

yang

dicintai

untuk

mendapatkan

kebahagiaan, kesejahteraan dan kemajuan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, dapat
diketahui bahwa lirik lagu ”

Rindu” yang dibawakan oleh ”

Agnes Monica ” merupakan sebuah ungkapan rasa cinta. Dimana
demi perasaan cintanya pada sang kekasih, maka kekasihnya
tersebut rela memendam rasa ingin bertemu kekasih hatinya.
Perasaan yang tidak menentu, gelisah itulah yang dialami oleh
pelaku dalam lagu ini. Sehingga pelaku hanya bisa menunggu
kekasihnnya datang kepadanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2.1.6. Semiotika Dalam Komunikasi
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk
mengkaji tanda. Tanda - tanda adalah perangkat yang kita pakai
dalam upaya berusaha mencari jalan didunia ini, di tengah - tengah
manusia dan bersama – sama manusia . Semiotika pada dasarnya
hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai
hal – hal (things). Memaknai berarti obyek-obyek itu hendak
berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusikan sistem terstruktur dari
tanda ( Sobur, 2006:15 ).
Kata ”semiotika” sendiri berasal dari bahasa Yunani,
yang berarti ”tanda” atau berarti ”penaksir tanda”. ”tanda” pada
masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya
hal lain. Contohnya, asap menandai adanya api. Semiotika modern
mempunyai tokoh yakni Ferdinand de Saussure dimana melalui
tokoh tersebut munculah cikal bakal linguistik umum. Ferdinand
de Saussure

memberikan tekanan pada teori tanda dan

pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Suatu tanda
menandakan sesuatu selain dirinya sendiri dan makna (meaning)
ialah hubungan antara suatu objek atau idea dan suatu tanda.
Menurut Littlejohn (1996:64) dalam Sobur (2001:15)
tanda – tanda (signs) adalah basis dari seluruh komunikasi.
Manusia dengan tanda-tanda dapat melakukan komunikasi dengan
sesamanya. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

untuk mengkaji tanda. Tanda – tanda adalah perangkat yang
dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan didunia ini, ditengahtengah manusia dan bersama - sama manusia.
Semiotika seperti kata Lechte (2001) dalam Sobur
(2006:16) adalah teori tentang tanda dan penandaan. Lebih
jelasnya lagi, semiotika adalah suatu disiplin yang menyelidiki
semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana signs ” tanda
- tanda ” dan berdasarkan pada sign system (code) Segers (2000)
dalam Sobur (2006:16). Christomy (2001) dalam Sobur (2006:16)
mendefinisikan tanda sebagai ” suatu keterhubungan antara
wahana ekspresi (expression plan) dan wahana isi (content pant).
Charles Morris menyebut semiosis sebagai suatu ”proses tanda
bagi beberapa organisme. Dari beberapa definisi diatas maka
semiotika atau semiosis adalah ilmu atau proses yang berhubungan
dengan tanda.
Pada dasarnya semiosis dipandang sebagai suatu proses
tanda yang dapat diberikan dalam istilah semiotika sebagai suatu
hubungan antara lima istilah :

S ( s.i.e.r.c )

S adalah semiotic relation ( hubungan semiotik ) ; s untuk ( sign ) : i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

untuk interpreter (penafsir) ; e untuk effect atau pengaruh
misalnya suatu disposisi dalam i akan bereaksi dengan cara tertentu
terhadap r pada kondisi – kondisi tertentu e karena s ) ; r untuk
reference (rujukan) ; dan c untuk context (konteks) atau conditions
(kondisi) Saat ini dikenal tiga jenis semiotik yaitu :
1. semiotika komunikasi yang dikembangkan oleh charles Sanders
Peirce lebih menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah
satu

diantaranya

komunikasi, yaitu

mengasumsikan

adanya

enam

faktor

dalam

pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan,

saluran komunikasi dan acuan.
2. Semiotika signifikasi yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya
dalam suatu konteks tertentu. Suatu tanda menandakan sesuatu selain
dirinya sendiri dan makna (meaning) ialah hubungan antra suatu objek
atau idea dan suatu tanda.
3. Semiotika Konotasi yang dikembangkan oleh Roland Barthes
lebih menekankan lima kode yang ditinjau dan dieksplisitkan untuk
menilai suatu naskah realitas. Lima kode yang ditinjau Barthes adalah
kode hermeneutik

(kode teka –teki ) kode semik ( makna konotatif),

kode simbolik, kode proaretik (logika tindakan), dan kode gnomik yang
membangkitkan suatu badan pengetahuan tertentu.

2.1.7. Semiologi Ferdinand De Saussure

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Semiotika signifikasi adalah akar dari pemikiran dari
bahasan saussure yang didefinisikan sebagai ”ilmu yang mengkaji
tentang peran tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial”, implisit
dari definisi tersebut adalah sebuah relasi bahwa bila tanda
merupakan bagian dari kehidupan sosial, maka tanda juga
merupakan bagian dari aturan – aturan sosial yang berlaku.
Saussure juga berbicara mengenai konvensi sosial yang mengatur
penggunaan tanda secara sosial, yaitu pemilihan, pengkombinasian,
dan penggunaan tanda – tanda dengan cara tertentu, sehingga ia
mempunyai makna dan nilai sosial (Sobur, 2006 )
Analisis bahasa secara sikronik adalah analisis bahasa
sebagai sistem yang eksis pada suatu titik waktu tertentu ( yang
seringkali berarti saat ini atau konterporer ) dengan mengabaikan
suatu yang telah dilaluinya sehingga dapat berwujud

seperti

sekarang. Sebaliknya segala sesuatu yang bersangkutan dengan
evolusi adalah diakronik. Linguistik yang diakrokin dapat dibedakan
menjadi dua sudut pandang, yaitu prospektif dan renospektif. Sudut
pandang yang pertama mengikuti majunya arus waktu, sedangkan
yang kedua berjalan mundur.
Linguistik diakronik mengkaji relasi – relasi yang secara
suksesif mengikat terma – terma secara bersamaan, yang masing –
masing dapat saling bersubtistusi tanpa membentuk suatu sistem,
namun tetap tidak disadari oleh pikiran kolektif. Meskipun Saussure

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

sendiri dididik dalam disadari linguistik diakronik yang sangat
kental, preferensinya secara khusus tertuju kepada sikronik. Segala
konsep yang dikembangkan didalam linguistik sinkronik Saussurean
ini berkisar pada dikotomi – dikotomi tertentu, yakni penanda dan
petanda, langue dan parole, serta sintagmatik dan paradigmatik
(Budiman, 2001: 38).

2.1.8. Tanda dan Makna
Tanda sebenarnya representasi dari gejala yang memiliki
sejumlah kriteria seperti : nama (sebutan), peran, fungsi dan tujuan,
keinginan. Tanda tersebut berada pada kehidupan manusia. Apabila
tanda berada pada kehidupan manusia, maka ini berarti tanda dapat
pula berada pada kebudayaan manusia dan menjadi sistem tanda
yang mengatur kehidupannya. Oleh karenanya tanda – tanda itu (
yang berada pada sistem tanda ) sangatlah akrab dan bahkan melekat
pada kehidupan manusia yang penuh makna (meaningful action)
seperti teraktualisasi

pada bahasa, religi, seni sejarah, ilmu

pengetahuan (Budianto dalam Sobur, 2006 : 124).
Tanda terdapat dimana – mana. Kata adalah tanda,
demikian pula gerak isyarat, lampu lalu lintas, bendera dan
sebagainya. Struktur karya sastra, struktur film, bangunan atau
nyanyian burung dapat dianggap sebagai tanda. Karya sastra yang
besar, misalnya merupakan prosuk strukturisasi dari subjek kolektif.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

Tanda merupakan manifestasi konkret dari citra bunyi dan sering
diidentifikasi dengan citra bunyi itu sebagai penanda (Sobur, 2006 :
32). Pemikiran Saussure yang paling penting dalam konteks
semiotik

adalah

pandangannya

mengenai

tanda.

Saussure

meletakkan tanda dalam konteks komunikasi manusia dengan
melakukan pemilahan antara apa yang disebut signifier (penanda)
dan signified (petanda). Signifier adalah bunyi yang bermakna atau
coretan yang bermakna (aspek material) yakni apa yang dikatakan
dan apa yang ditulis dan dibaca. Signified adalah gambaran mental,
yakni pikiran atau konsep

(aspek mental) dari bahasa. Kedua

unsur ini seperti dua sisi dari sekeping mata uang atau