Pemaknaan Lirik Lagu Jablay (Analisis Semiotika Pemaknaan Lirik Lagu “Jablay” Yang Dipopulerkan Oleh Titi Kamal)

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Pemaknaan Lirik Lagu Jablay (Analisis Semiotika
Pemaknaan Lirik lagu Jablay yang dipopulerkan oleh Titi Kamal)”. Lagu ini
pernah mendapatkan pencekalan di berbagai daerah karena liriknya yang dinilai
terlalu seoronok. Penelitian ini bertujuan untuk mencari makna denotasi, konotasi
dan mitos yang terdapat pada kedua lagu tersebut dan mengetahui relevansi lagu
ini dalam realitas di masyarakat serta untuk melihat lagu “Jablay” dalam konteks
sosial, budaya, dan agama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis memandang sebuah
realitas tidak pernah terpisah dari pengamat. Pengamat yang berhak menilai
seperti apa realitas tersebut, sehingga kebenaran yang didapat dapat berbeda pada
masing-masing individu. Penelitian ini menggunakan pisau analisis semiotika
dengan pendekatan semiotika dari Roland Barthes. Semiotika Roland Barthes
berfokus pada two orders of signification (signifikasi dua tahap). Signifikasi tahap
pertama yaitu mencari makna denotasi, lalu signifikasi yang kedua yaitu mencari
makna konotasi serta mitos. Lagu “Jablay” merupakan lagu yang dianggap
kontroversial karena kata-kata pada liriknya yang dinilai vulgar dan dinilai dapat
membenarkan peristiwa hamil diluar nikah. Sesuai dengan fokus masalah yang
akan diteliti yaitu “Bagaimana makna dan mitos yang terkandung dalam lirik lagu
“Jablay” yang dipopulerkan oleh Titi Kamal, dimana dalam penelitian ini peneliti
mendapatkan hasil tentang apa makna dan mitos yang terkandung pada lirik lagu

tersebut. Lagu ini bercerita tentang realitas sosial yang tengah meresahkan
masyarakat khususnya di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Realitas sosial
yang dimaksud adalah mengenai seks bebas. Seks bebas dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti tekanan dari teman sepergaulan dan pacar atau orang
terdekat, kebutuhan badaniah, rasa penasaran, pelampiasan diri, pengaruh budaya
barat dan kemudahan dalam mendapatkan alat kontrasepsi. Selain itu, dalam lagu
ini juga terdapat konsep misogini. Misogini yang dimaksud disini mengarah
kepada pandangan negatif terhadap wanita yang dinilai lemah terhadap rayuan
sehingga tidak bisa menjaga harkat dan martabatnya sendiri yang menyebabkan ia
hamil diluar nikah.
Kata Kunci:
“Jablay”, Pemaknaan, Semiotika

viii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Pemaknaan Lirik Lagu Jablay (Analisis Semiotika
Pemaknaan Lirik lagu Jablay yang dipopulerkan oleh Titi Kamal)”. Lagu ini
pernah mendapatkan pencekalan di berbagai daerah karena liriknya yang dinilai

terlalu seoronok. Penelitian ini bertujuan untuk mencari makna denotasi, konotasi
dan mitos yang terdapat pada kedua lagu tersebut dan mengetahui relevansi lagu
ini dalam realitas di masyarakat serta untuk melihat lagu “Jablay” dalam konteks
sosial, budaya, dan agama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis memandang sebuah
realitas tidak pernah terpisah dari pengamat. Pengamat yang berhak menilai
seperti apa realitas tersebut, sehingga kebenaran yang didapat dapat berbeda pada
masing-masing individu. Penelitian ini menggunakan pisau analisis semiotika
dengan pendekatan semiotika dari Roland Barthes. Semiotika Roland Barthes
berfokus pada two orders of signification (signifikasi dua tahap). Signifikasi tahap
pertama yaitu mencari makna denotasi, lalu signifikasi yang kedua yaitu mencari
makna konotasi serta mitos. Lagu “Jablay” merupakan lagu yang dianggap
kontroversial karena kata-kata pada liriknya yang dinilai vulgar dan dinilai dapat
membenarkan peristiwa hamil diluar nikah. Sesuai dengan fokus masalah yang
akan diteliti yaitu “Bagaimana makna dan mitos yang terkandung dalam lirik lagu
“Jablay” yang dipopulerkan oleh Titi Kamal, dimana dalam penelitian ini peneliti
mendapatkan hasil tentang apa makna dan mitos yang terkandung pada lirik lagu
tersebut. Lagu ini bercerita tentang realitas sosial yang tengah meresahkan
masyarakat khususnya di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Realitas sosial
yang dimaksud adalah mengenai seks bebas. Seks bebas dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti tekanan dari teman sepergaulan dan pacar atau orang
terdekat, kebutuhan badaniah, rasa penasaran, pelampiasan diri, pengaruh budaya
barat dan kemudahan dalam mendapatkan alat kontrasepsi. Selain itu, dalam lagu
ini juga terdapat konsep misogini. Misogini yang dimaksud disini mengarah
kepada pandangan negatif terhadap wanita yang dinilai lemah terhadap rayuan
sehingga tidak bisa menjaga harkat dan martabatnya sendiri yang menyebabkan ia
hamil diluar nikah.
Kata Kunci:
“Jablay”, Pemaknaan, Semiotika

ix
Universitas Sumatera Utara