Pemaknaan Lirik Lagu “ Drama Keadilan “ (Studi Semiologi Terhadap Pemaknaan Lirik lagu “Drama Keadilan Yang Dipopulerkan Oleh Saykoji”).

Pemaknaan Lir ik Lagu “ Dr ama Keadilan “
(Studi Semiologi Terhadap Pemaknaan Lirik lagu “Drama Keadilan Yang
Dipopulerkan Oleh Saykoji”)

SKRIPSI

Oleh :
RENNY YUNA RITA SARI
Npm : 0743010024

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PERSETUJ UAN UJ IAN / SEMINAR PROPOSAL
Judul


: REPRESENTASI KETIDAKADILAN DI BALIK LIRIK
LAGU “DRMA KEADILAN” OLEH SAYKOJI.
(Study Semiotik terhadap Representasi ketidakadilan di
balik lirik lagu “drama keadilan” oleh Saykoji.

Nama Mahasiswa

: Renny Yunarita Sari

NPM

: 0743010024

Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Fakultas


: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah disetujui untuk mengikuti ujian / seminar proposal

Pembimbing

Juwito, S.sos ,Msi
NPT. 956 700 036

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Juwito, S.sos ,Msi
NPT.956 700 036

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i


LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN SEMINAR PROPOSAL
Judul Seminar Proposal

: Repr esentasi Ketidakadilan di balik lirik lagu
“Drama Keadilan” yang dipopulerkan oleh
saykoji.

Nama Mahasiswa

: RENNY YUNA RITA

NPM

: 0743010024

Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Fakultas


: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah diuji dan diseminarkan pada tanggal :13 april 2012
Dosen Pembimbing

Tim Penguji :
1.

J uwito, S.sos, Msi
NPT. 3 6704 95 0036 1

J uwito, S.sos, M.Si
NPT. 36704 95 0036 1
2.

Zainal Abidin achmad, S.Sos, M.Si, M.Ed
NPT. 373 05 99 0170 1
3.


Dra. Her lina Suksmawati, M.Si
NIP.196412251993092001
Mengetahui,
DEKAN

KETUA PROGRAM STUDI

Dra. Hj Ec. Supar wati, M.Si
NIP.15507181983022001

J uwito, S.sos, M.Si
NPT.3 6704 95 0036 1
iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrohim
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “ Pemaknaan Lirik Lagu Drama Keadilan ” ( Studi
Semiologi pemaknaan Lir ik Lagu “ Drama Keadilan ” Oleh Saykoji ) “.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kekurangannya meskipun penulis sudah berusaha sebaikbaiknya. Hal tersebut karena masih kurangnya ilmu, penulis bersedia menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan
skripsi ini.
Penyelesaian skripsi ini dapat terselesaikan berkat dorongan, bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Mengingat hal tersebut, maka pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Bapak
Juwito, S. Sos, Msi, selaku Dosen Pembimbing utama dalam penelitian ini, dan
ucapan terima kasih pula kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


2.

Ibu Dra. Hj.Suparwati, Msi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
UPN “Veteran” Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

3.

Bapak Juwito, S. Sos., Msi, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

4.

Bapak / Ibu Dosen serta staff karyawan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik yang telah memberi banyak dorongan pada saya.


5.

Bapak Sunarto dan Ibu Sri Astuti sebagai Ayah dan Ibu kandung tersayang
dan tercinta di Dunia yang selalu mendukung dan mendoakan penulis.

6.

Adik saya tercinta Nararia Indreswari.

7.

My Sweetheart Moh. Zakki Sofian Jaswadi beserta keluarganya Bapak
Jaswadi dan Ibu Sofiah tersayang yang selalu mendukung penulis untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.

8.

Sahabat-sahabat tercinta Dewi Ratih, Neri Sabatini, Dika, Setya Kartika,
Hilman beserta teman-teman lainnya yang turut membantu dalam skripsi ini.


9.

Dan buat para teman seperjuangan penulis dalam meraih gelar sarjana Tika
putri, fara ,Nizwan, Diaz terima kasih atas dukungan dan kebersamaan nya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan penuh

keterbatasan. Dengan harapan bahwa laporan ini dapat berguna untuk temanteman mahasiswa di Jurusan Ilmu Komunikasi, maka saran dan kritik yang
membangun sangatlah dibutuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
Surabaya, 06 juni 2012
Penulis

Renny Yunarita Sari.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

DAFTAR ISI
Halaman

HAL PERSETUJUAN .........................................................................

i

HAL PENGESAHAN ..........................................................................

i

KATA PENGANTAR .........................................................................

ii

DAFTAR ISI .......................................................................................

iv

LAMPIRAN ........................................................................................

viii


BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah ..................................................

1

1.2

Perumusan Masalah .........................................................

09

1.3

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ........................

09

1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................

09

1.3.2 Manfaat Penelitian ...............................................

10

BAB II LANDASAN TEORI
2.1

Landasan Teori ................................................................

11

2.1.1 Musik...................................................................

11

2.1.2 Teori Musik .........................................................

11

2.1.3 Alat – Alat Musik.................................................

14

2.1.4 Aliran – Aliran Musik ..........................................

14

2.2

Lirik Lagu .......................................................................

16

2.3

Makna Kritik Dan Bahasa...................................................

18

2.4

Kritik Sosial ....................................................................

20

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

2.5

Keadilan dalam pengertiannya .........................................

22

2.6

Ketidakadilan hukum di Indonesia ...................................

23

2.7

Keadilan yang semestinya................................................

25

2.8

Ideologi dan Mitos ...........................................................

26

2.9

Mitos sebagai sistem semiologi........................................

28

2.10 Perubahan makna dan Ambiguitas ...................................

30

2.11 Semiotika Komunikasi.....................................................

32

2.12 Semiotika Roland Barthes................................................

34

2.13 Kerangka Berpikir ...........................................................

41

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian ................................................................

43

3.2

Unit Analisis dan Corpus Penelitian .................................

44

3.2.1 Unit Analisis ........................................................

44

3.2.2 Corpus Penelitian .................................................

45

3.3

Teknik Pengumpulan Data ...............................................

46

3.4

Metode Analisis Data .........................................................

47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum objek penelitian.....................................

49

4.2

Penyajian data dan Analisis Data........................................

50

4.2.1

Penyajian Data ....................................................

50

4.2.2

Analisis Data .......................................................

51

Pemaknaan keseluruhan Lirik Lagu Drama Keadilan .......

103

4.3

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan .....................................................................

105

5.2

Saran ...............................................................................

106

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

ABSTRAKS
RENNY YUNARITA SARI. PEMAKNAAN LIRIK LAGU DRAMA
KEADILAN ( Study Semiologi Ter hadap Pemaknaan Lir ik Lagu Drama
Keadilan yang dipopulerkan oleh Saykoji)
Dalam lirik lagu “Drama Keadilan” yang dipopulerkan oleh Saykoji.
Dalam lagu tersebut menggambarkan kritik sosial. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui makna kritik sosial pada lirik lagu “Drama Keadilan”
yang di populerkan Saykoji.
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
bersifat kualitatif-interpretatif semiologi dari Roland Barthes, yaitu metode
signifikasi dua tahap (two order of signification). Yang dianalisis menggunakan
lima macam kode pembacaan menurut Barthes, yaitu kode heurmeneutik, kode
semik, kode simbolik, kode proaretik, kode gnomik. Untuk pemaknaan sebuah
tanda sehingga dapat mengetahui tanda denotative dan tanda konotatifnya. Dalam
tahap kedua dari tanda konotatifnya akan muncul mitos yang menandai masyarkat
yang berkaitan dengan buday sekitar.
Kesimpulan pada pemaknaan lirik lagu “ Drama Keadilan “ yang
dipopulerkan oleh Saykoji ini adalah banyaknya permasalahan – permasalahan
yang dialami negara Indonesia yang diakibatkan oleh perilaku para pejabat
pemerintah yang bertindak seenaknya, yang seharusnya keadilan itu ditegakkan
dengan seadil –adilnya.
Kata Kunci : Semiologi Roland Barthes, Lirik lagu Drama Keadilan, pemaknaan
ABSTRACT
RENNY YUNARITA SARI. Lyr ics meaning (Semiology studies pur port
lyr ics of the song “ Drama J ustice” to spared by Saykoji)
In the lyrics of the song “ Drama Justice” by Saykoji. The song describe
about social criticism. The purpel of this study was to determine the meaning of
social criticsm in the song lyrics “Drama Justice”by Saykoji.
Methods of data analysis in this study using qualitative research
methods, intepretative semiology of Roland Barthes, the Significance of two
stage method (two orders of signification). Analyzed using five kinds of code
readibility by Bhartes,hermeneutic code, code semik, symbolic code, the code
proaretic, gnomoc code. For the meaning of a sign so that it can find and mark
konotative denotative sign. In the second stage of connotative signs that mark will
appear mytbs relating to the curtural community around.
Conclusion in the meaning of the lyrics “Drama Justice” by Saykoji is
that many problems experienced by the state of Indonesia as result of attitudes of
goverment officials who act arbitrarily,wich should the real Justice.
Keyword : Roland Barthes semiology, song lyrics Drama Justice.meaning
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan manusia terdapat banyak sekali fenomena komunikasi
dan sosial didalamnya. Pada fenomena-fenomena tersebut terdapat berbagai
macam permasalahan yang dapat diangkat untuk menjadi sebuah penelitian.
Dalam hal ini, penulis ingin meneliti sebuah permasalahan atau fenomena yang
terjadi dalam masyarakat yang tertuang dalam sebuah lirik lagu.
Mengangkat masalah kritik sosial tentang ketidakadilan sebenarnya
tidak terlepas dari fenomena yang terjadi di Masyarakat. Kritik sosial yang di
tujukan kepada pemerintah dan di sampaikan dalam bentuk apapun, jelaslah
melenceng yang di tuding menjelek – jelekkan bangsa. Pendapat mereka yang
mengungkapkan keterpurukan banyak orang haruslah ditengok sebagai kritik
sosial dan juga bentuk keprihatinan mereka – mereka atas situasi yang membelit
dan mengakibatkan sebagian orang hidup menderita.
Pada dasarnya pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dan beroperasi
hanya demi kepentingan para pejabat dan birokrat maupun segelintir orang di
masyarakat. Pemerintah bukanlah untuk dirinya sendiri, sebaliknya ada tekanan
untuk menunaikan kewajiban atas kepentingan umum.
Sesungguhnya kritik sosial akan membuat pemerintah memiliki
pengawas gratis, sehingga dapat mengetahui kekeliruan atau kesalahan jika
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

berniat memperbaiki kinerjanya. Begitu juga seharusnya pemerintah tidak perlu
sesal dengan soal cara dalam menyampaikan kritik. Sejauh kritik adalah sah
atau legal. Persoalannya, situasi di tingkat negara telah berubah. Kekuasaan
besar dan terpusat sperti itu di bawah orde baru telah berakhir, sementara
berbagai

kelompok

dalam

masyarakat

telah

menunjukkan

kemajuan

partisipasinya dan menyampaikan kritik atau kebebasan berpendapat.
Berangkat dari fenomena sosial di atas salah satu penyanyi rap yang
cukup diperhitungkan yaitu saykoji. Saykoji hanya terdiri dari satu penyanyi
yakni Ignatius Rosoinaya Penyami atau lebih sering di panggil Igor. Dalam
formasi panggung biasanya saykoji terdiri dari Guntur Simbolon dan Delta MC
dari Batik Tribe. Mengangkat ke dalam sebuah lirik lagu yang berjudul “ Drama
Keadilan “.
Lagu merupakan budaya manusia yang menarik, sebab dapat
mempersatukan berbagai jenis manusia dari kultur yang berbeda. Pada dasarnya
lagu merupakan kegiatan komunikasi karena di dalamnya terdapat proses
penyampaian pesan dari si pencipta lagu kepada khalayak pendengarnya. Pesan
yang terkandung dalam sebuah lagu merupakan hasil dari pikiran atau perasaan
dari si pencipta lagu sebagai orang yang mengirim pesan. Konsep pesan ini
dapat juga berupa ungkapan – ungkapan dari perasaan senang, sedih atau marah
juga dapat berupa mendapat seperti pujian atau bahkan kritik akan suatu hal.
Pesan yang di sampaikan oleh sang pencipta lagu lewat lagunya, tentu
tidak akan berasal dari luar diri si pencipta . dalam artian bahwa pesan tersebut
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

bersumber dari pola pikirnya serta dari pengetahuan ( frame of reference ) dan
latar belakang pengalaman ( field of experience) yang terbentuk dari hasil
interaksinya dengan lingkungan sosial di sekitarnya.
Penelitian ini berangkat dari asumsi Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson
bahwa komunikasi adalah proses memahami dan berbagai makna ( Mulyana,
2004 : 69 ) komunikasi sebagai proses penyampaian pesan dapat dikatakan
komunikatif ( komunikasi yang efektif ) apabila para peserta komunikasi dapat
memahami makna dari pesan yang di komunikasikan, hal ini mengacu ada
pemikiran bahwa suatu pesan dalam bentuk sistem tanda merupakan hasil
penurunan makna dari pembuatan pesan.
Melihat esensinya seperti itu maka sebenarnya penampilan sebuah lirik
lagu tidak hanya menyajikan berupa kata – kata sederhana yang karenanya ia
hanya melangkapi. Efektifitasnya tidak terletak pada teks yang lekat bersama
lirik lagu itu sendiri, melainkan tergantung pada persepsi di kalangan
masyarakat penikmatnya. Apabila lirik lagu dapat menuntun persepsi di
kalangan masyarakat ke objek tertentu sebagaimana di harapkan, maka lirik
lagu itu sendiri akan terbukti bahwa ia mampu berperan positif terhadap objek
yang dimaksud. Itulah sebabnya, mengapa lirik lagu dapat dikatakan sebagai
sebuah sarana fugsi komunikasi verbal. Persepsi di kalangan masyarakat yang
dibentuk oleh lirik lagu tersebut dapat memberikan sebuah dukungan dan
sebaliknya dapat pula memberikan cemoohan serta antipati terhadap subyek
atau obyek tertentu. Akan dapat dibutuhkan pengetahuan serta wawasan dalam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

melakukan interpretasi terhadap sebuah lirik lagu tersebut sesuai dengan
konteksnya sehingga pemahaman secara menyeluruh terhadap makna pesan
yang di sampaikan si pencipta dapat tercapai.
Dalam sebuah lagu selain kekuatan musik, unsur lirik yang dinyanyikan
mempunyai peranan yang sangat penting karena lirik lagu sebagaimana bahasa
dapat menjadi sarana atau media komunikasi untuk mencerminkan realitas
sosial yang beredar dalam masyarakat. Lirik lagu bila dapat memilahnya bisa
memiliki nilai yang sama dengan ribuan kata atau peristiwa, juga secara
individu mampu memikat perhatian. Lirik lagu dapat pula sebagai sarana untuk
sosialisasi dan pelestarian terhadap suatu sikap atau nilai.
Oleh karena itu, ketika lirik lagu mulai di aransir dan diperdengarkan
kepada khlayak, juga mempunyai tanggung jawab yang besar atas tersebar
meluasnya sebuah keyakinan, nilai – nilai, bahkan prasangka tertentu. Suatu
lirik lagu dapat menggambarkan suatu realitas yang terjadi dimasyarakat,
termasuk realitas yang menggambarkan tentang penyimpangan – penyimpangan
yang terjadi di dalam pemerintah sendiri.
Pemaknaan bahasa pada kegiatan pembuatan hasil karya lirik lagu pada
sebuah karya seni musik berada pada pemakaian bahasa pada kegiatan yang
lain, seperti pada pemakaian sehari – hari. Perbedaan ini terlihat dari kalimat –
kalimat yang dibuat tersebut karena di dalamnya mengandung makna yang
tersembunyi yang dapat dipersepsikan oleh khalayak sebagai sebuah maksud
dari lirik lagu tersebut. Makna pada kata – kata merupakan suatu jalinan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

asosiasi pikiran yang berkaitan serta perasaan yang melengkapi konsep yang
ditetapkan.
Apa yang disebut dengan tanda pada bahasan teks akan membentuk
sebuah interpretant ( makna ) secara keseluruhan. Dari sini dapat di simpulkan
bahwa sebuah tanda pada bahasa teks terjadi atau terbentuk setelah melalui
proses represntaso dan intepretasi ( makna ) suatu objek akibat hubungan timbal
balik tersebut dilambangkan oleh pemakaianya dengan suatu simbol antara lain
kata – kata, gambar atau isyarat. Tidak terkecuali dalam hal tersebut adalah
pesan – pesan yang terdapat di dalam lirik lagu Saykoji Tersebut, yang dibentuk
mellalui proses interpretasi terhadap baerbagai realitas atau fenomena yang
terjadi.
Lagu – lagu menyuarakan kritik sosial tentang ketidakadilan dan
bertemakan realisme sosial bukan baru – baru ini saja terdengar, bahkan
sebelum Saykoji, Franky Sahilatua, Iwan Fals, Slank secara sarkas mengejek
tabiat dan perilaku politisi kita, dan bukan hanya seniman dengan kritik
sosialnya, kalangan sastrawan dan budayawan oun juga ikut menyuarakan
kegelisahan dan ketimpangan yang ada di masyarakat. Sungguh naif dan absurd
kiranya kalangan politisi kita krrangka berpikirnya kembali ke masa orde baru (
Revolta, 2008 :52 ) Iwan Fals sebagai musisi yang secara menonjol
menyampaikan kritik kepada pemerintah di masa puncak kekuasaan Orde Baru.
Tapi tidak hanya pada musisi ini saja, sejumlah musisi pada dekade sebelumnya
juga telah lantang menyuarakan kritik terhadap keanehan yang terjadi dalam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

kehidupan masyarakat. Sejak era 1970-an. Lirik kritik sosial memang sudah
mewarnai blantika musik Indonesia. Sebut saja Mogi Darusman, yang sudah di
kenal sebagai “pengusung “ lagu – lagu rock bertema protes sosial politik.
Melalui lagu rayap – rayap yang tergolong sangat keras, dan berani untuk mas
itu, Mogi menyampaikan kritik sosialnya saat cengkraman rezim Soeharto amat
kuat. Mogi memang bukan musisi yang memelopori muculnya tema – tema
protes sosial politik dalam lirik lagu, sebelumnya ada nama Reny Sylado,
almarhum Harry Roesly, Leo Kristi, Gombloh, Lemon Trees dan God Bless (
gong 2000 ).
Melihat perkembangan lagu-lagu atau musik di Indonesia jaman
sekarang sungguh sangat menggembirakan. Perkembangan ini tentu sebagai
akibat cukup banyaknya para pencipta lagu yang didukung oleh kecanggihan
teknologi didunia rekaman. Mereka berkreasi dengan segala kemampuannya
dibidang musik, dengan tujuan lagu yang diciptakan banyak digemari oleh
khalayak. Musik di Indonesia sangat bermacam-macam, dari pop,rap, dangdut,
r&b, keroncong, dan masih banyak lagi, tapi lagu yang cukup banyak digemari
oleh khalayak yaitu musik aliran rap. Perkembangan musik di Indonesia sangat
cepat, sampai-sampai musik tradisioanal kita dilupakan hanya gara-gara tumbuh
dan berkembangnya musik non tradisional atau musik modern. Namun lamakelamaan mengalami perubahan, dan perubahan ini terjadi karena datangnya
bangsa asing ke Indonesia, serta sebagian lainnya disebabkan karena kemajuan
zaman yang maikin berkembang pesat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Sebuah lagu merupakan salah satu bagian dari seni juga sebagai suatu
kebutuhan dari kehidupan manusia. Oleh karena itu, sebuah lagu seharusnya
dinilai tidak hanya sekedar merupakan bunyi-bunyian maupun suara-suara saja,
namun lebih menekankan kepada sesuatu yang bernilai tinggi yang dapat
memberikan arti lebih.
Dalam lirik lagu “ Drama Sosial “ yang merupakan single di populerkan
oleh Saykoji ini menceritakan tentang perilaku sebagian dari pejabat pemerintah
yang sering dinilai melakukan penyimpangan – penyimpang dan bertindak demi
kepentingan pribadi semata sebagai oknum yang berkuasa di negeri ini. Dan
dapat di garis besarkan adanya ketidakadilan aparat hukum dalam menindak
masalah hukum itu sendiri.
Diantara lagu-lagu yang diciptakan oleh seorang pencipta lagu, banyak
sekali lagu-lagu yang liriknya bercerita tentang Kritik Sosial. Namun tidak
begitu banyak kritik sosial yang di tujukan oleh pemerintah. Rapper yang lebih
dikenal dengan Saykoji yang mempunyai nama asli Igor Ignatius Rosoinaya
Penyami dan biasa di sapa akrab Igor. Mengatakan bahwa lagu tersebut dibuat
karena merasa muak dengan pejabat pemerintah yang bertindak sewenang –
wenang dan hanya mementingkan kepentingan pribadi semata, yang seharusnya
pihak – pihak yang dimaksud dalam lagu ini berterima kasih karena telah di
ingatkan. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa persoalan lirik vulgar atau
tidak tergantung penilaian masing – masing individu..

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Sebuah lagu belum lengkap keberadaannya tanpa adanya lirik. Lirik lagu
diciptakan untuk melengkapi dan memepperindah keberadaan sebuah lagu
tersbut. Sebuah lirik diciptakan oleh mereka – mereka yang mempunyai
inspirasi dan insting yang lebih, sehingga nantinya akan tercipta lirik demi lirik
yang mencakup indah untuk diperdengarkan.
Salah satu rapper Indonesia yang namanya sudah di kenal dalam
blantika musik Indonesia Igor Ignatius Rosoinaya Penyami atau Saykoji
banyak sekali lirik-lirik dalam lagunya yang mempunyai makna tersembunyi.
Seperti sudah diketahui oleh khalayak bahwa Saykoji merupakan salah satu
Rapper yang lagu-lagunya banyak bertemakan tentang Kritik’an, kehidupan real
yang erimg terjadi dalam masyarakat.
Lirik lagu Drama Keadilan ini memang cukup sederhana, kiasan namun
sarat akan akan makna yang peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Lagu
tersebut memiliki kandungan

makna, sehingga tidak semua khalayak bisa

memahami makna yang sebenarnya dalam lirik Lagu tersebut, karena sedikit
menggunakan kata-kata yang mengandung kata kiasan atau makna yang bukan
sebenarnya. Lirik lagu Drama Keadilan mempunyai makna, sehingga tidak
mudah dipersepsikan oleh khalayak, makna sesungguhnya dari lirik lagu
tersebut.
Lagu Drama Keadilan ini pun buat terkemas dalam musik minimalis.
Terdapat rekaman – rekaman suara percakapan aparat penegak hukum dengan
terdakwa, alunan rap yang sederhana namun terdapat lirik yang mengandung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

kritik sosial yang mengena untuk keadaan pemerintahan saat ini. Soal
penyimpangan ketidakadilan hukum.
Oleh karena itu untuk mengerti dan memahami lirik-lirik lagu tersebut
secara utuh dan untuk mengetahui apa sebenarnya makna yang terkandung
dalam lirik lagu tersebut, serta untuk dapat merepresentasikan ketidakadilan
dalam lagu tersebut, penulis tertarik mempresentasikan karena dalam lirik lagu
tersebut terdapat makna-makna dalam kata yang harus dikupas untuk bisa
dengan mudah bisa dimengerti oleh khalayak, maka perlu dilakukan sebuah
analisis dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif melalui pendekatan
semiologi dari teori Roland Barthes.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka yang terjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah : Pemaknaan lirik lagu “ Drama
Keadilan“ yang dipopulerkan oleh Saykoji dalam single nya.

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemaknaan lirik lagu “
Drama keadilan “ yang dipopulerkan Saykoji.

1.3.2 Manfaat Penelitian
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah literature
penelitian ilmu komunikasi khususnya pada kajian system tanda komunikasi
berupa lirik lagu dengan pendekatan semiotik.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi khalayak
pendengar lirik lagu dan dapat membantu dalam memahami tanda yang ada
dalam lirik lagu “ Drama Keadilan “ dari Saykoji.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teor i

2.1.1 Musik
Sistem tanda musik adalah oditif namun untuk mencapai
pendengarnya, pengubah musik mempersembahkan kreasinya dengan
perantara pemain musik dalam bentuk system tanda perantara tertulis. Bagi
semiotikus musik, adanya tanda-tanda perantara musik yang dicatat dalam
partitur orkestra. Hal ini sangat memudahkan dalam menganalisis karya
musik sebagai teks. Itulah sebabnya mengapa penelitian musik terarah dan
sintaksis.
Meski demikian semiotik tidak dapat hidup hanya dengan sintaksis.
Tidak ada semiotika tanpa semantic. Jadi, juga tidak ada semiotika musik
tanpa semantik musik, bisa dikatakan harus senantiasa membuktikan hak
kehadirannya. (Van Zoest,1993 : 120-121).

2.1.2 Teor i Musik
Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur- unsur
musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode
untuk menganalisis maupun mengubah musik, dan keterkaitan antara notasi
musik dan pembawaan musik. Hal-hal yang harus dipelajari dalam teori
musik mencakup misalnya : Suara, Nada, Ritme, Notasi, Melodi, dan
Harmoni.

11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

a) Suar a
Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan
dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam
musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya
maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara
dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (inggris : pitch, yaitu tinggi nada),
durasi (berapa lama suara nada), intensitas, dan timbre (warna bunyi).
b) Nada
Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau
tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada
tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut
sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda.
Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor,
dan tangga nada pentatonik. Nada dasar suatu karya musik menentukan
frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dalam teori musik diatonis
barat diidentifikasikan menjadi 12 nada yang masing-masing diberi nama
yaitu nada C,D,E,F,G,A dan B. Serta nada-nada kromatis yaitu Cis/Des,
Dis/Es, Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes.
c) Ritme
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan
pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama

menunjukkan

jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan
pemberian tekanan (dan pembedaan durasi).
d) Notasi
Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam
notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertical, sedangkan waktu
(ritme) digambarkan secara horizontal. Kedua unsur tersebut membentuk
paranada, disamping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika, dan
sebagainya.
e) Melodi
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut
dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian
dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada
tertinggi dalam akord-akord tersebut).
Melodi terbentuk dari sebuah rangkaian nada secara horisontal. Unit
terkecil dari melodi adalah motif. Motif adalah tiga nada atau lebih yang
memiliki maksud atau makna musikal. Gabungan dari Motif adalah Semi
Frase, dan gabungan dari Semi Frase adalah Frase (Kalimat). Sebuah melodi
yang paling umum biasanya terdiri dari dua Semi Frase yaitu kalimat tanya
(Antisiden) dan kalimat jawab (Konsekuen).
f) Har moni
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih
nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga
dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan
ber samaan biasanya disebut akor d.
(http://www.id.wikipedia.org/wiki/teorimusik)

2.1.3

Alat – Alat Musik
Alat-alat musik di Indonesia sangat bermacam-macam, diantaranya

yaitu alat musik tradisional :
a. Alat musik petik : Gitar, kecapi, sasando, banjo, ukulele, mandolin harpa,
gambus.
b. Alat musik gesek : Biola, rebab, cello.
c. Alat musik ketuk : Organ, piano, harpsichord.
d. Alat musik tiup

: Seruling, terompet, trombone, harmonica, pianika,

recorder sopran.
e. Alat musik pukul : Tomborin, jidor, rebana, gamelan.
f. Alat musik modern: Gitar listrik, organ, akordeon, drum.

2.1.4

Alir an – Aliran Musik
Berikut adalah daftar aliran/genre utama dalam musik. Masing-

masing genre terbagi lagi menjadi beberapa sub-genre. Pengkategorian musik
seperti ini, meskipun terkadang merupakan hal yang subjektif, namun
merupakan salah satu yang dipelajari dan ditetapkan oleh para ahli musik
dunia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Dalam beberapa dasawarsa terakhir, dunia musik mengalami banyak
perkembangan. Banyak jenis musik baru yang lahir dan berkembang.
Contohnya musik triphop yang merupakan perpaduan antara beat-beat
elektronik dengan musik pop yang ringan dan enak didengar. Contoh musisi
yang mengusang jenis musik ini adalah Frou Frou, Sneaker Pimps, dan Lamb.
Ada juga hip-hop rock yang diusung oleh Linkin Park. Belum lagi dance rock
dan neo wave rock yang kini sedang in. banyak kelompok musik baru yang
berkibar dengan jenis musik ini, antara lain Franz Ferdinand, Bloc Party, The
Killers, The Bravery dan masih banyak lagi. Bahkan sekarang banyak pula
grup musik yang mengusung lagu berbahasa daerah dengan irama musik rock,
jazz, dan blues. Grup musik yang membawa aliran baru ini di Indonesia sudah
cukup banyak salah satunya adalah Funk de Java yang mengusung lagu
berbahasa Jawa dalam musik rock.
Berikut macam-macam aliran musik :
a. Musik klasik.
b. Musik rakyat/musik tradisional.
c. Musik keagamaan (Gambus, Kasidah, Nasyid).
d. Blues.
e. Jazz.
f. Country.
g. Rock.
h. Musik popular.
i. Musik dunia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Sejatinya, musik adalah bagian dari kultur, hidup, dan ekspresi diri
dalam berkesenian yang patut dikedepankan. Jadi, tak keliru pula jika
menyebut bahasa musik adalah bahasa universal. Ya, lepas dari soal selera
atas jenisnya, musik tidaklah mengenal batas. Tua-muda, lelaki-perempuan,
kaya-miskin, pejabat atau rakyat, orang kantoran atau mereka yang mencari
nafkah di pinggir jalan, semua bersentuhan dengan musik. Yang membedakan
hanya soal selera dan peran. Ada yang menyukai irama lembut, keras, dan
cepat, melankolis, menghanyutkkan, atau yang enak dipakai berjingkrak,
bergoyang

badan

sambil

menggeleng-gelengkan

kepala.

Ada

yang

menciptakan, memainkan, membisniskan, atau sebatas penikmat.

2.2 Lir ik Lagu
Lirik lagu dalam musik dapat menjadi sarana atau media komunikasi
untuk mencerminkan realitas sosial yang beredar dalam masyarakat. Lirik
lagu dapat dipakai sebagai sarana untuk sosialisai dan pelestarian terhadap
suatu sikap atau nilai. Oleh karena itu, ketika sebuah lirik diaransir dan
diperdengarkan kepada khalayak mempunyai tanggung jawab yang besar
atas tersebar luasnya sebuah keyakinan nilai-nilai bahkan prasangka tertentu.
(Setyaningsih,2003 : 7-8).
Suatu lirik lagu dapat menggambarkan suatu realitas sosial yang
terjadi di masyarakat. Termasuk realitas sosial yang menggambarkan tentang
adanya suatu hubungan sesama jenis yang juga disebut homoseksual. Yang
dalam budaya timur hubungan ini masih dianggap tabu oleh masyarakatnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Tetapi mau tidak mau kaum homoseksual memang telah hadir ditengahtengah masyarakat yang tidak segan menunjukkan identitas mereka.
Sejalan dengan pendapat Soerjono Soekamto dalm Rachmawati
( 2001 : 1), yang menyatakan :

“musik berkaitan erat dengan setting sosial
kemasyarakatan tempat dia berada. Musik
merupakan gejala khas yang dihasilkan akibat
adanya interaksi sosial, dimana dalam interaksi
tersebut manusia menggunakan bahasa sebagai
mediumnya. Disinilah kedudukan lirik sangat
berperan, sehingga dengan demikian musik tidak
hanya bukti suara belaka karena yang
menyangkut perilaku manusia sebagai individu
maupun kelompok sosial dalam wadah bahasa
atau lirik sebagai penunjangnya.”

Berdasarkan kutipan diatas, sebuah lirik lagu dapat berkaitan serta pula
dengan situasi sosial dan isu-isu sosial yang sedang berlangsung di dalam
masyarakat.
Lirik lagu merupakan salah satu beragam karya seni yang ada, juga
pada dasarnya sama dengan puisi. Puisi tergolong sebagai seni kata. Oleh
karena itu lirik digolongkan sebagai seni kata sebab mediumnya adalah kata
dalam bahasa. (James Jerret dikutip oleh Herwindo, 2006 : 11).
Lirik merupakan bentuk ekspresi atau pesan seorang seniman
(pencipta atau pengarang). Ekspresi seniman adalah kompleksitas dari
maksud tertentu. (Herwindo, 2006 : 11).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.3 Makna Kr itik dan Bahasa
Kata sekedar mengandung arti melainkan juga lebih utama
bagaimana publik memaknai sebuah kata dalam kehidupan. Arti kata
seringkali bukan merupakan makna sesungguhnya dalam realitas sosial. Hal
ini sesuai dengan pendapat Taufik Abdullah dalam Masoed, 1993:3 yang
mengatakan :
“Kata ketika dinaikan tingkatannya menjadi sebuah konsep, maka
kesatuan maknanya menjadi problematik. Kamus oun tak berfungsi
sebagai penunjuk makna sebab tidak lebih hanya sekedar pemberi
indikasi arti kata. Penentuan makna seringkali bersifat hegemonic
yang bertolak dari kepentingan kekuasaan.”

Ungkapan tersebut menunjukkan betapa sulitnya memahami sebuah kata
dalam tutur kata atau bahasa dalam kehidupan sehari – hari. Dalam
kepustakaan filsafat dan ilmu sosial, pengertian kritik menurut sindhunata
sebagai aktifis kebebasan. Dalam pengertian kritik berarti kemampuan
subyek untuk melepaskan diri dan mengambil jarak dari objek. Dalam
pengertian

Marx,

hal

itu

dipahami

sebagai

kemampuan

manusia

merealisasikan dirinya dalam objek dengan mengubah objek itu. Dalam
pengertian teori kritis Mazhab Frankrut kritik berarti kemampuan dan
penyadaran diri manusia dari kekuatan hegemonic tertentu sehingga pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

gilirannya itu mampu melakukan perlawanan dan perubahan atasnya
(Masoed, 1993:32).
Aru Harafiah kritik yang dapat diperoleh dari kamus bahasa besar
Indonesia adalah kecaman atau tanggapan, kadang – kadang disertai uraian
dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat dan
sebagainya. Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S
Poerwadarminta, kata tersebut disebut mempunyai arti yaitu (1) genting,
kemelut, sangat berbahaya (ttg keadaan) dan (2) selalan, kecaman,sanggahan.
Kamu yang pertama mengartikan kata mengritik sebagai mengemukakan
kritik, mengecam, sedangkan kamus yang kedua mengartikannya sebagai
memberi pertimbangan dengan mengemukakan mana – mana yang salah,
mencela, mengecam (Masoed, 1996:36).
Dari beberapapengertian tersebut tampak bahwa kritik dalam bahasa
Indonesia, cenderung mengandung konotasi yang negatif, dapat beranonim
dengan pengertian sepenuhnya berkonotasi negatif seperti celaan, tetap tidak
dapat bersinonim dengan kata yang berpengertian sepenuhnya positif
(masoed, 1996:36).
Bahsa merupakan alat komunikasi atau alat penghubung antar manusia,
tercipta antara lain dengan menghunakan bunyi yang dihasilkan alat ucap.
Wujud bahas yang digunakan dalam kritik menggunakan pilihan bahas
secara halus, misalnya sindiran, perumpamaan dan semacamnya. Bentuk
kritik yang cenderung dengan penghalusan bahas tercipta oleh keadaan
struktur masyarakat yang tidak egaliter. Dalam struktur masyarakat yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

hierarkis, segala macam bentuk kritik tidak mungkin akan berkembang
secara transparan sebab kritik merupakan bentuk perbedaan yang tidak
dikehendaki pleh penguasa (Masoed, 1999:16).
Kritik tidak selamanya berarti melawan atau menentang. Kritik itu
mengandung muatan “saling memberi arti’. Setidaknya menjadi masukan
yang dapat dipertimbangkan ataudiperhitungkan dalam merumuskan
kebijakan dan tindak lanjutnya. Juga untuk menilai sejauh mana hal – hal
yang berlalu, terselenggara sebagaimana mestinya (Masoed, 1999:16).
Pengalaman menunjukkan kehidupan dan perkembangan masyarakat kita
dewasa, tidak pernah luput dan upaya “saling memberi arti”. Upaya ini,
ditandai oleh penekanan arti dan maknakritik ditengah pengelutan apapun
didalamnya. Sesungguhnya ”saling memberi arti” lewat distribusi kritik pada
kontelasi yang manapun tidak akan memungkinkan rusaknya sendi – sendi
persatuan dan kekerabatan (Masoed, 1999:18).

2.4 Kr itik Sosial
Kritik sosial adalah salah atu bentuk komunikasi dalam masyarakat
yang bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah
sistem sosial atau proses bermasyarakat. Dalam konteks inilah kritik sosial
merupakan salah satu variabel penting dimana memelihara sistem sosial.
Berbagai tindakan sosial maupun individual yang menyimpang dari orde
sosial maupun orde nilai moral dalam masyarakat yang dapat dicegah dengan
memfungsikan kritik sosial. Dengan kata lain, kritik sosial dalam hal ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

berfungsi sebagai wahana untuk konservasi dan representasi sebuah sistem
sosial atau masyarakat. (Masoed, 1999:47).
Cara berpikir yang demikian sering dipakai oleh kaum fungsionalis
dala, menempatkan kritik sosial dalam proses politik. Kritik sosial menurut
mereka harus bersumber dan merupakan bagian dari sistem itu sendiri. Kritik
sosial di luar sistem dianggap sesuatu yang tabu dan tidak dapat diterima,
bahkan dianggap sebagai tindakan subversive, sebab menggoncangkan
sistem. Dalam perspektif demikian, kritik sosial harus dilakukan sesuai
dengan norma – norma atau aturan – aturan main, dalam sistem tersebut.
(Masoed, 1999:47).
Pendekatan yang demikianlah boleh di bilang yang paling banyak
dianut oleh kalangan elit politik yang berkuasa. Elit politik sering kali
melontarkanucapan klise demikian : mengemukakan kritik dibolehkan asal
konstruktif, artinya mengkritik boleh asal tidak merusak bangunan sistem
yang sudah status quo. (Masoed, 1999:47).
Kritik sosial juga berarti sebuah inovasi sosial. Dalam arti bahwa
kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan baru sembari menilai
gagasan – gagasan lama untuk suatu perubahan sosial. Kritik sosial kerangka
yang demikian berfungsi untuk membongkar berbagai sikap konservatif,
status quo danvested interest dalam mayarakat untuk perubahan sosial
(Masoed, 1999:48).
Kritik sosial dalam pengertian yang terakhir ini sering muncul ketika
masyarakat atau sejumlah orang atau kelompok sosial dalam masyarakat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

menginginkan suasana baru, suasana yang lebih baik dan lebih maju, atau
secara politis, suasana yang lebih demokratis dan terbuka.
Kritik sosial dapat disampaikan melalui berbagai wahana, mulai dari
cara yang paling tradisional, seperti pepe (berjemur sendiri), ungkapan –
ungkapan sindirian melalui komunikasi antar personal dan komunikasi
sosial, melalui berbagai pertunjukkan sosial dan kesenian dalam komunikasi
publik, seni sastra dan melalui media massa (Masoed, 1999:49).

2.5 Keadilan dalam penger tiannya
Keadilan dalam pengertiannya adalah berupa prinsip persamaan
equality “setiap warga negara sama di depan hukum” yang dimaksud disini
adalah setiap orang dalam mendapatkan perlindungan hukum baik berupa
prosese hukum, ketentuan – ketentuan hukum semuanya sama, tanpa ada
yang membedakan budaya, golongan, kelompok maupun agama dan ini
ditunjukkan oleh semua Warga Negara Indonesia. Akan tetapi didalam
keadilan sosial ada perbedaan (difference) yaitu kewajiban pemerintah untuk
memeberikan perlindungan dan perlakuan khusus kepada warga negara
yangbsecara ekonomi, sosial dan politik berada dalam posisi kurang
beruntung dan lemah, maka pemerintah wajib memberikan perlakuan yang
lebih terhadap warga negara yang

lemah atau bisa dikatakan kurang

beruntung. Dalam keadilan hukum ada 3 hal yang perlu dicerdasi yaitu
struktur hukum yang menunjukkan hukum itu sudah dilaksanakan ( struktur
Organisasi Penegak Hukum), sustansi hukum yang bersifat mengatur dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

kultur hukum yang menyangkut budaya dan tingkah laku penegak hukum.
Keadilan dapat ditinjau dari aspek ekonomi, aspek sosial, aspek politik dan
budaya dan dalam hal ini adalah kewajiban pemerintah untuk melaksanakan
pemenuhan secara baik dan tepat dalam semua bidang. Dalam melaksanakan
proses keadilan hukum dan keaadilan sosial maka sangat dibutuhkan kontrol
sosial yang dapat berupa pergerangan kalangan dari tokoh – tokoh yang ada
dan juga sebagai warga negara, dari mahasiswa atau akademis yang bergerak
dengan penuh semangat secara konsisten dan mengedepankan nilai – nilai
kebenaran dan dari kalangan swadaya masyarakat yang berkonsentrasi
dibasis rakyat dengan adanya dukungan dan kepentingan masyarakat.

2.6 Ketidakadilan hukum di Indonesia
Pada jaman sekarang ini banyak kasus hukum yang tidak diselesaikan
dengan adil, bahkan tidak sesuai dengan pasal yang ada. Dimana para
penegak hukum memanfaatkan perannya sebagai hakim dan mafia hukum
dikalangan pemerintah Indonesia. Dengan adanya aksi – aksi para mafia
hukum di sambut oleh banyak protes dan kritik oleh masyarakat Indonesia.
Perbedaan hukum dengan orang yang bersastra tinggi dengan orang yang
melakukan kesalahan dari kalangan sastra rendah. Negara Indonesia
memiliki Pancasila yang harus dijunjung tinggi agar keadilan merata dan
tidak memandang dari kalangan apapun karena setiap warga negara berhak
memperoleh hak yang sama. Semua kalangan di Indonesia harus berhak
memiliki perlakuan yang sama dari pemerintah, yang harus di usahakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

setiap saat agar kenyamanan hukum di Indonesia merata. Dunia kejahatan itu
merupakan aksi dan reaksi dari pelaku kejahatan dengan korban atau
masyarkat sekitar. Tidak jarang ketidakadilan hukumlah yang membuat
pelaku kejahatan bertindak berani. Kalau mereka tertangkap mereka (pelaku
kejahatan)di amuk massa dan itu taruhannya nyawa. Karena taruhannya
nyawa mereka pun tidak tanggung – tanggung dalam melakukan kejahatan.
Banyak masalah – masalah yang terjadi di negeri ini, tetapi semua
masalah tersebut dibelokkan, sehingga masalah tersebut tidak kunjung usai.
Lembaga – lembaga yang ada di negara ini harus berhenti bicara, khususnya
pada sistem – sistem yang adanya dalam sebuah teori karena semua teori
tenteng sistem sudah habis dijadikan undang – undang. Dalam hal ini
kepentingan suap menyuap yang ada di negara ini tidak hanya berupa money
politic tetapi juga dengan jalan penipuan. Menegakkan hukum di negara ini
sangatlah sulit, disebabkan aparat – aparat hukum itu pernah juga melakukan
hal – hal yang sama. Yang di manfaatkan oleh penjahat adalah masalalunya
akan dibongkar apabila kasusnya dibuka.
Supaya ada tindakan terkait dengan kondisi masyarakat yang
mengalami ketidakadilan ini bahwa hukum ada 2 aspek yaitu formal dan
substansi. Aspek substansional menghendaki persoalan diselesaikan secara
tepat. Maslah – maslah yang sama bila tidak disamakan itu tidak jadi
masalah. Namun menjadi bermasalah jika permasalahan itu berbeda, oleh
karena itu untuk memperbaiki kembali ke etika moral.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2.7 Keadilan yang semestinya
Hukum yang semestinya melindungi dan menegakkan keadilan justru
terasa malah tak adil. Semua itu mencerminkan arogansi elite yang
menggunakan kekuasaan nya untuk mengatur proses hukum. Tanpa memihak
keadilan dan rakyat hukum hanya prosedur yang kehilangan moralitas.
Hukum menjadi sebuah permainan. Jika kondisi ini berlanjut maka rakyat
akan terus menjadi korban, tanpa kekuasaan dan modal mereka lebih mudah
di incar jerat hukum. Akibat berikutnya masyarakat bkal menjadi hilang
kepercayaan terhadap hukum dan pemerintah.
Praktik hukum yang menindas rakyat menunjukkan berlanjutnya
struktur dan mental kolonialisme dalam pemerintahan Indonesia. Birokrasi
yang seharusnya melindungi dan melayani raklyat justru menindas. Hukum
untuk menjamin kepentingan modal dan elite. Reformasi hukum yang
diciptakan selama ini ternyata semu. Masyarakat diharapakan terus
menggalang solidaritas untuk melwan ketidakadilan yang menimpa rakyat.
Hal ini perlu kerja sama semua tokoh dan memanfaatkan jaringan media
sosial. Media juga perlu mengawal hukum dan mendorong penegakan
keadilan.
Keadilan bukan harus sebatas teks tetapi juga harus menyinggung
rasa kemanusiaan. Hukum hanya jadi perantara agar manusia dapat hidup
harmonis, stabil dan menghargai sesamanya. Kenyataannya, mereka yang
korupsi ratusan milyar bahkan triliunan rupiah dihukum ringan sedangkan
rakyat yang hanya mencuri sandal dengan sigap langsung diperkarakan oleh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

polisi. Penegakan hukum supremasi di negera ini masih jauh dari harapan
masyarakat. Carut marutnya penegak hukum seperti hakim, jaksa, polisi
maupun advokat yang menjalankan fungsinya belum mencerminkan rasa
keadilan masyarakat. Faktanya maraknya perbuatan main hakim sendiri oleh
masyarakat terhadap aparat penegak hukum baikl kepada hakim,polisi jaksa
maupun terdakwa bahkan terhadap pengacara yang sudah pada taraf
memprihatinkan.

2. 8 Ideologi dan Mitos
Mitos berasal dari bahas yunani “ mutos” berarti cerita. Biasanya di
gunakan untuk menunjuk cerita yang tidak benar, cerita buatan yang tidak
mempunyai kebenaran historis. Meskipun demikian, cerita semacam itu tetap
dibutuhkan agar manusia dapat memahami lingkungan dan dirinya. Ciri mitos
( kisah yang tidak benar) dan fungsinya (diperlukan untuk memahami
lingkungan), inilah diteorisasikan oleh barthes dengan menggunakan
pendekatan Semiologi (Sunardi, 2004: 89)
Mitos menurut barthes adalah sebuah sistem komunikasi, dengan
demikian dia adalah pesan. Mitos kemudian tak mungkin dapat menjadi
sebuah objek, sebuah konsep atau sebuah ide, Karena mitos adalah sebuah
mode penanndaan yakni sebuah bentuk (Kurniawan, 2001:84)
Mitos adalah kebutuhan manusia

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “PAPUA DALAM CINTA” (Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Papua Dalam Cinta” yang dipopulerkan oleh Pay feat. Soa Soa).

1 51 154

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “MOBIL BERGOYANG” (Studi Semiologi Tentang Pemaknaan Lirik Lagu “Mobil Bergoyang” yang Dipopulerkan oleh Lia MJ feat Asep Rumpi).

0 31 88

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SELAMANYA INDONESIA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Selamanya Indonesia” yang dipopulerkan oleh 21st Night).

0 6 95

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” (STUDI SEMIOTIK TENTANG PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” YANG DIPOPULERKAN OLEH AGNES MONICA).

4 23 76

PEMAKNAAN LIRIK LAGU”JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu”Jangan Bilang Siapa-siapa” yang dipopulerkan oleh aura Kasih feat.Aliya Sachi.

0 9 80

Pemaknaan Lirik Lagu Jablay (Analisis Semiotika Pemaknaan Lirik Lagu “Jablay” Yang Dipopulerkan Oleh Titi Kamal)

0 1 13

PEMAKNAAN LIRIK LAGU”JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu”Jangan Bilang Siapa-siapa” yang dipopulerkan oleh aura Kasih feat.Aliya Sachi

0 0 23

Pemaknaan Lirik Lagu “ Drama Keadilan “ (Studi Semiologi Terhadap Pemaknaan Lirik lagu “Drama Keadilan Yang Dipopulerkan Oleh Saykoji”)

0 0 19

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” (STUDI SEMIOTIK TENTANG PEMAKNAAN LIRIK LAGU “RINDU” YANG DIPOPULERKAN OLEH AGNES MONICA)

0 1 17

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SELAMANYA INDONESIA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Selamanya Indonesia” yang dipopulerkan oleh 21st Night)

0 0 23