EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN Efektivitas Strategi Pembelajaran Matematika Realistik dalam Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika (PTK Siswa Kelas VIII A MTs Sultan Agung Ngawen Blora 2

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN
MATEMATIKA
(PTK Siswa Kelas VIII A MTs Sultan Agung Ngawen Blora 2012/ 2013)
Naskah Publikasi

Oleh :
DYAN AYU RATNANINGTYAS
A410090009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahmanirrahim

Yang bertanda tangan di bawah ini,saya :
Nama
: DYAN AYU RATNANINGTYAS

NIM
: A410090009
Fakultas/ Jurusan : FKIP MATEMATIKA
Jenis penelitian : Skripsi
Judu
: EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA REALISTIK DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN
MATEMATIKA SISWA (PTK pada Siswa Kelas VIII A
MTs Sultan Agung Ngawen Blora Tahun Ajaran
2012/2013)
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ pengalih formatan.
3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base) , mendistrbusikannya
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.
4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan

pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum yang timbul
atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian peryataan ini saya buat dengan sesungguhnya semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, Juni 2013
Yang menyatakan,

DYAN AYU RATNANINGTYAS
A410090009

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN
MATEMATIKA
( PTK Pada Siswa Kelas VIII A Semester Genap MTs Sultan Agung Ngawen
Blora Tahun Ajaran 2012/2013 )

Oleh
Dyan Ayu Ratnaningtyas1, Rita P. Khotimah2
1
Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, my_self091@yahoo.com

2
Staf Pengajar UMS Surakarta, rpramujiyanti@yahoo.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan penalaran
matematika siswa dengan menerapkan strategi Pembelajaran Matematika
Realistik (PMR) bagi siswa kelas VIII A MTs Sultan Agung Ngawen Blora. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara
kolaborasi antara guru matematika dan peneliti. Siswa kelas VIII A berperan
sebagai subyek penerima tindakan yang berjumlah 40 siswa, guru berperan
sebagai subyek pemberi tindakan, sedangkan obyek penelitian adalah
kemampuan penalaran matematika. Metode pengumpulan data yang digunakan
saat penelitian adalah metode wawancara, observasi, catatan lapangan, tes dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi data (penarikan kesimpulan). Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa
melalui strategi pembelajaran matematika realistik (PMR). Peningkatan
kemampuan penalaran matematika ini dapat dilihat dari indikator-indikator
yaitu: (1) menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, dan gambar
32,5% sebelum tindakan, setelah tindakan menjadi 67,5% (2) membuat dugaan

atau manipulasi matematika sebelum tindakan 27,5%, setelah tindakan menjadi
62,5% (3) menyelesaikan soal matematika sebelum tindakan 17,5%, setelah
tindakan menjadi 57,5% dan (4) menarik kesimpulan logis matematika sebelum
tindakan 22,5%, setelah tindakan menjadi 60%. Dapat disimpulkan bahwa
penerapan strategi Pembelajaran Matematika Realistik dapat meningkatkan
kemampuan penalaran matematika siswa.
.

Kata kunci: Penalaran Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Salah satu cara
pembentukan kemampuan manusia menggunakan penalaran secara efektif dan
efisien yaitu dengan adanya pendidikan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan
dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan
untuk mengembangkan sumber daya yang berkualitas, dan manusia yang
berkualitas dapat dilihat dari segi pendidikan.
Siswa adalah subjek dan objek pendidikan. Siswa diharapkan mempunyai
pemikiran kritis, sistematis, logis dan kompetitif sehingga mampu menjawab
tantangan di era globalisasi yang menuntut perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang semakin berkembang. Belajar aktif saat ini diperlukan oleh siswa
untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Untuk mendapatkan siswa
dengan pemikiran yang logis, sistematis, analisis, kritis dan kompetitif
dikembangkan melalui model pembelajaran matematika.
Menurut Hudojo (1979: 49) matematika merupakan ilmu yang terstruktur
dan cara memikirkannya menggunakan abstraksi dan generalisasi, maka kesiapan
intelektual merupakan syarat mutlak bagi anak yang mempelajari matematika.
Sebagian besar guru masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional.
Siswa masih terfokus kepada guru sebagai sumber pengetahuan, kemudian
ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas menjadi pilihan utama strategi belajar.
Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari guru saja, ada
kecenderungan cepat melupakan apa yang telah diajarkan. Kemampuan daya ingat
setiap siswa berbeda-beda.
Banyak siswa-siswi dari berbagai sekolah yang mengalami hal tersebut di
atas tidak terkecuali di MTs Sultan Agung Ngawen Blora. Di sekolah tersebut
juga terjadi permasalahan pada pembelajaran yaitu rendahnya kemampuan
penalaran siswa. Di MTs Sultan Agung Ngawen Blora peneliti memilih kelas VIII
A untuk diteliti. Pada observasi awal penelitian menunjukkan rendahnya
kemampuan penalaran matematika siswa kelas.


Adapun indikator-indikator

kemampuan penalaran antara lain: 1) menyajikan pernyataan matematika secara

lisan, tertulis, dan gambar

32,5 %, 2) membuat dugaan atau manipulasi

matematika 27,5 %, 3) menyelesaikan soal matematika 17,5 %, 4) kemampuan
untuk menarik kesimpulan logis matematika 22,5 %.
Ada beberapa akar penyebab yang mempengaruhi rendahnya kemampuan
penalaran matematika siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya
kemampuan penalaran siswa antara lain dapat bersumber dari guru, lingkungan
tempat tinggal, sarana prasarana yang ada, orang tua, dan dari siswa itu sendiri.
Rendahnya kemampuan penalaran siswa ini yang akhirnya berakibat pada
rendahnya hasil belajar siswa.
Pada tahun 1971, negara Belanda talah mengembang satu strategi
pembelajaran yang dikemukakan oleh Freudenthal yaitu Realistic Mathematics
Education (RME). Selanjutnya di Indonesia strategi ini dikenal dengan


pembelajaran matematika realistik (PMR). Di Belanda, PMR atau RME
merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang didasari atas
pandangan bahwa matematika sebagai aktivitas manusia (Gravemeijer, 1994).
Dalam strategi PMR, pembelajaran matematika lebih memusatkan kegiatan
belajar pada siswa dan lingkungan serta bahan ajar yang disusun sedemikian
sehingga siswa lebih aktif mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuan
yang akan diperolehnya
Penelitian ini mengacu pada rumusan masalah: Adakah peningkatan
kemampuan penalaran matematika setelah dilakukan pembelajaran matematika
dengan strategi Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada siswa kelas VIII
A semester 2 MTs Sultan Agung, Ngawen, Blora tahun 2012/2013.
Tujuan dari penelitian ini: (1) tujuan umum penelitian ini yaitu untuk
meningkatkan kemampuan penalaran matematika, (2) tujuan khusus penelitian ini
yaitu meningkatkan

kemampuan penalaran matematika siswa melalui

Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) di MTs Sultan Agung Ngawen Blora
Kelas VIII A tahun 2012/2013 dilihat dari indikator: a) menyajikan pernyataan
matematika secara lisan, tertulis, dan gambar, b) membuat dugaan atau manipulasi

matematika, c) menyelesaikan soal matematika, d) kemampuan untuk menarik
kesimpulan logis matematika.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom
Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah,

guru matematika, dan peneliti. Tindakan dalam penelitian harus direncanakan
terlebih dahulu agar mencapai hasil yang optimal.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun 2012/2013 selama 5 bulan
yaitu dari bulan Desember sampai bulan April di MTs Sultan Agung Ngawen
Blora. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VIII A MTs Sultan Agung Ngawen
Blora. Jumlah siswa 40, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
Metode pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini, (1) Metode
wawancara diperlukan untuk mendata dan mencatat hal-hal yang perlu dianalisis
sebagai bahan laporan penelitian. (2) metode observasi, digunakan untuk
mengamati dan mencatat secara sistematik pada saat pembelajaran matematika
berlangsung, (3) Metode tes, digunakan untuk memperoleh data tentang
kemampuan penalaran siswa, (4) metode dokumentasi meliputi daftar nama siswa,
daftar nilai siswa, RPP, materi, LKS, pedoman observasi, catatan lapangan,

lembar tanggapan guru, foto setiap pelaksanaan tindakan, catatan lapangan
meliputi kegiatan tindak mengajar (dilakukan oleh guru), tindak belajar
(dilakukan oleh siswa) dan penarikan makna (kesimpulan pembelajaran yang
telah dilakukan). Teknik analisis data dilakukan dengan metode alur yang
meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pada peneltian
ini, validitas yang digunakan adalah teknik triangulasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan secara menyeluruh pada tindakan
siklus I dan siklus II melalui strategi pembelajaran matematika realistik (PMR),
bahwa terjadi peningkatan kemampuan penalaran matematika siwa dalam
pembelajaran matematika. Peningkatan yang terjadi sesuai dengan indikator yang
telah digunakan oleh peneliti yang meliputi kemampuan menyajikan pernyataan

matematika secara lisan, tertulis, dan gambar; kemampuan membuat dugaan atau
manipulasi

matematika;

kemampuan


menyelesaikan

soal

matematika;

kemampuan untuk menarik kesimpulan logis matematika. Data yang diperoleh
peneliti tentang kemampuan penalatan matematika siswa kelas VIII A MTs
Sulatan Agung Ngawen Blora mulai dari sebelum tindakan sampai dengan
tindakan siklus II disajikan dalam tabel berikut :
Tabel Data Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika
Kemampuan Penalaran Matematika

Sebelum

Siklus I

Siklus II


Tindakan
Menyajikan pernyataan matematika secara

13 siswa

19 siswa

27 siswa

lisan, tertulis, dan gambar

(32,5%)

(47,5%)

(67,5%)

Membuat dugaan atau manipulasi

11 siswa

17 siswa

25 siswa

matematika

(27,5%)

(42,5%)

(62,5%)

Menyelesaikan soal matematika

7 siswa

17 siswa

23 siswa

(17,5%)

(42,5%)

(57,5%)

9 siswa

18 siswa

24 siswa

(22,5%)

(45%)

(60%)

Membuat kesimpulan logis matematika

Adapun grafik peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa dari
sebelum tindakan sampai sesudah tindakan siklus II dapat digambarkan sebagai
berikut :

Gambar 1
Grafik Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika

Data Hasil Peningkatan Kemampuan Penalaran
Matematika
80

menyajikan pernyataan
matematika secara
lisan, tertulis, dan gambar

70

Prosentase %

60

membuat dugaan atau
manipulasi matematika

50
menyelesaikan soal
matematika

40
30

menarik kesimpulan logis
matematika

20
10
0
Sebelum
tindakan

siklus 1

siklus 2

Tindakan
Meningkatnya kemampuan penalaran matematika siswa tidak lepas dari
penerapan strategi pembelajaran matematika realistik. Kegiatan pembelajaran
pada saat tindakan kelas berlangsung, mulai ada peningkatan dari siklus I ke
siklus II. Sebelum dilakukan tindakan kelas, indikator-indikator kemampuan
penalaran matematika masih sedikit ditunjukkan siswa pada saat pembelajaran,
hanya siswa tertentu yang bertanya tentang materi pelajaran, hanya sedikit siswa
yang dapat menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, dan gambar,
menyelesaikan soal sesuai langkah-langkah penyelesaian, hanya beberapa siswa
yang dapat menggunakan representasi untuk menarik kesimpulan matematika.
Kemampuan penalaran matematika siswa mulai meningkat pada tindakan kelas
siklus I dan siklus II melalui strategi pembelajaran matematika realistik (PMR).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa
peneliti terdahulu, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Yanto
Permana (2007). Penelitian tersebut juga digunakan untuk meningkatkan
penalaran, dan juga meningkatkan koneksi matematika akan tetapi metode dan
indikator yang digunakan berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Yanto Permana
(2007) dalam penelitiannya yang berjudul Mengembangkan Kemampuan
Penalaran dan Koneksi Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis
Masalah menyimpulkan bahwa pelajaran matematika SMA melalui pembelajaran
berbasis masalah dapat meningkatkan : a) kemampuan penalaran matematis siswa
yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari pada penalaran
matematis siswa melalui pembelajaran biasa, b) kemampuan koneksi matematik
siswa melalui pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada koneksi
matematik siswa melalui pembelajaran biasa.
Penelitian yang sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang
telah dilakukan oleh Nila Kesumawati (2008), dari hasil penelitiannya yang
berjudul “Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Untuk Pembelajaran
Materi Himpunan” menyatakan bahwa pembelajaran yang terpusat pada guru
hendaknya diubah menjadi terpusat kepada siswa. Materi matematika yang
hendak disajikan kepada siswa sebaiknya berupa suatu proses bukan sebagai
barang jadi yang siap diberikan kepada siswa. Alternatif pembelajaran yang dapat
diterapkan antara lain adalah Pendekatan Matematika Realistik. Materi himpunan
dapat diajarkan kepada siswa menggunakan pendekatan matematika Realistik.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Evi
Soviawati (2011) menyimpulkan bahwa Pembelajaran Matematika Realistik
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali dan
merekonstruksi
pengertian

kuat

konsep-konsep
tentang

matematika,

konsep-konsep

sehingga

matematika.

siswa
Dengan

mempunyai
demikian,

pembelajaran Matematika Realistik akan mempunyai kontribusi yang sangat
tinggi dengan pengertian siswa dan kemampuan berfikir siswa.
Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Gravemeijer (1994: 82) yaitu
“Realistic mathematics education is rooted in Freudenthal’s interpretation of

mathematics as an activity”, artinya pembelajaran matematika realistik

dikembangkan berdasar pandangan Freudenthal yang menyatakan matematika
sebagai suatu aktivitas. PMR menggabungkan pandangan tentang apa itu
matematika, bagaimana siswa belajar matematika, dan bagaimana matematika
harus diajarkan, pengajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang riil bagi siswa,
menekankan

ketrampilan

matematika,

berdiskusi

dan

berkolaborasi,

berargumentasi dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri
dan pada akhirnya menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah
baik secara individu maupun kelompok.
Berdasarkan data dan mengacu pada penelitian relevan yang telah
diuraikan di atas, tindak mengajar yang telah dilakukan oleh guru selama
pelaksanaan tindakan kelas menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan
pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran matematika realistik
(PMR), sehingga kemampuan penalaran siswa dapat meningkat.

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara guru
matematika dan peneliti, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan
strategi pembelajaran matematika relistik (PMR) dapat meningkatkan kemampuan
penalaran matematika siswa yang dapat dilihat melalui indikator–indikatornya,
yaitu:
1. Kemampuan menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, dan
gambar.
Ada peningkatan kemampuan menyajikan pernyataan matematika secara lisan,
tertulis, dan gambar. Sebelum pelaksanaan tindakan siswa yang mampu
menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, dan gambar ada 13
siswa (32,5%) dari 40 siswa. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi
peningkatan terdapat 19 siswa (47,5%) dan pada siklus II meningkat menjadi
27 siswa (67,5%).

2. Kemampuan membuat dugaan atau manipulasi matematika.
Hasil data dari indikator kemampuan membuat dugaan atau manipulasi
matematika mengalami peningkatan. Sebelum pelaksanaan tindakan siswa
yang mampu memahami masalah hanya ada 11 siswa (27,5%) dari 40 siswa.
Setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan terdapat 17 siswa
(42,5%) dan pada siklus II meningkat menjadi 25 siswa (62,5%).
3. Kemampuan menyelesaikan soal matematika.
Ada peningkatan kemampuan menyelesaikan soal matematika. Sebelum
pelaksanaan tindakan siswa yang mampu menyelesaikan soal matematika
hanya ada 7 siswa (17,5%) dari 40 siswa. Setelah dilakukan tindakan pada
siklus I terjadi peningkatan terdapat 17 siswa (42,5%) dan pada siklus II
meningkat menjadi 23 siswa (57,5%).
4. Kemampuan menarik kesimpulan logis matematika.
Hasil data dari indikator kemampuan menarik kesimpulan logis matematika
dengan benar mengalami peningkatan. Sebelum pelaksanaan tindakan siswa
yang mampu melaksanakan rencana penyelesaian dengan benar hanya ada 9
siswa (22,5%) dari 40 siswa. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi
peningkatan terdapat 18 siswa (45%) dan pada siklus II meningkat menjadi 24
siswa (60%).

DAFTAR PUSTAKA
Gravemeijer, K. 1994. Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht:
Freudental Institute.
Hudojo,

Herman. 1979. Pengembangan Kurikulum Matematika
Pelaksanaannya Di Depan Kelas. Surabaya: Usaha nasional.

dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok Terhadap Kemampuan Penalaran Matematika Siswa

0 9 0

Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV

1 5 238

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kedondong Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa (Studi pada Kelas VII MTs Matlaul Anwar Padangcermin Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 12 51

Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik dengan Strategi Heuristik Krulik dan Rudnik terhadap Kemampuan Berfikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar

0 0 11

Penalaran Siswa Laki-laki dan Perempuan dalam Proses Pembelajaran Matematika

0 2 13

View of Analisis Kualitatif Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Yang Diberi Pembelajaran Matematika Realistik

0 0 13

Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis dan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

0 1 14

Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

0 1 8

PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DAPAT MENGOPTIMALKAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA Oleh : Nelli Ma'rifat Sanusi Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon ABSTRAK - Pembelajaran Matematika Realistik Dapat Mengoptimalkan Kecerdasan Majemuk Siswa

0 1 10