SUPERVISI PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PADANGSIDEMPUAN.

ABSTRAK

FITRJANA POHAN, Supervisi Pendidikan Di Sekolah Menengah Kcjuruan Negeri
2 Padangsidimpuan. Tesis. Medan : Program Pasca Sarjana Universitas Negeri
Medan, 2010.
Pennasalahan yang dikaji dalam penelitian ini terfokus pada aspek pelaksanaan
supervisi yaitu supervisi dalam perencanaan pembelajaran, interaksi bclajar mengajar,
evaluasi pembelajaran melalui peningkatan kompetensi guru-guru untuk peningkatan
mutu di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 di Kota Padangsidimpuan Sumatera
Utara.
Penelitian ini bertujuan w1tuk mengetahui bagaimana pelaksanaan supervisi di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Padangsidimpuan. Masalah yang diajukan
dalam penelitian ini adalah pertama, adanya kegiatan
supervisi di SMKN 2
Padangsidimpuan yang dilakukan oleh pengawas sekolah, kepala sckolah dan guru
senior dalam melak.llkan supervisi perencanaaa pembelajaran, interaksi belajar mengajar
n ~i gurudan evaluasi belajar mengajar, kedua, dengan adanya supervisi maka k ompet
guru lebih meningkat dan yang ketiga, adanya efektivitas dan kompetensi pengawas
sekolah terhadap peningkatan mutu SMKN 2 Padangsidimpuan.
Penclitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Subjek penelitian adalah
pengawas sekolah, kepala sekolah, guru senior dan guru-guru dalam aktivitasnya

memberikan layanan pendidikan di SMK.N 2 Padangsidimpuan. Dalam penelitian ini
aktivitas yang dilakukan peneliti yaitu dengan berusaha memahami pcrilaku p~n
gaws
sekolah, kepala sekolah , guru senior, guru-guru dan warga SMKN 2 Padangsidimpuan
dengan melihat fenomena yang muncul, terkait dengan penyelenggaraan pendidikan
disekolah tersebut melalui teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara Jangstmg
serta studi dokumentasi yang dimiliki.
Dalam menganalisis data digunak:an dalam reduksi data, penyajian data dan
kesimpulan. Hasil analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan
kesimpulan menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi di SMKN 2 Padangsidimpuan
yang dilakukan oleh pengawa!; sekolah, kepala sekolah dan guru senior telah
melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu melaksanakan supervisi akademik, namtm
hasil temuan menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas tersebut terkesan hanya melepaskan
tanggungjawabnya saja karena kegiatan yang dilaksanakan tanpa diikuti dengan program
tindak lanjut sama artinya dengan melangkah tanpa tujuan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pelaksanaan supervisi di SMKN 2
Pc.Jangsidimpuan perlu pembinaan secara serius sesuai dengan tujuan supervisi yaitu
memperluas pengalaman guru-guru, memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada
g4ru, memberikan wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan
pen~idka

daq meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.

ABSTRACT
FITRIANA POHAN, An Education Supervision on the State Vocational
School of 2 Padangsidimpuan.Tesis. Medan : Postgraduate Program State
University ofMedan.

..

This study deals with the topic focusing on the aspect of supervision, it
relates with the planning of studying, interaction in studying-teaching, evaluation
of studies by improvement competence of teacher in order to improve the guality
on the State Vocational School of2 Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara.
The objective of this study is to know the implementation of supervision in
the school. The problem to discuss in this research such as the activity of
supervision on SMKN 2 Padangsidimpuan as held by school supervisor, Principal
and senior teacher in conducting supervision mainly in planning of studying,
interaction of studying-teaching and evaluation of studying-teaching, and, with
the supervision so the competency of teacher shall be more improvement of
quality on SMKN 2 Padangsidimpuan.

This study was conducted and complete in qualitative method. The
respondents to this research are those sch00l supervisors, principals, senior
teachers, teachers and some people as selected where the situation should be seen
according to the phenomenon emerged in the school, regarded with the
implementation of study in school, some by data collecting techniques namely
with observation, also with direct interview as well as study with documentation
available.
In analyzing the data, even adopting with a data reduction, some to present
the data and taking conclusion. The result of data analysis by using a data
reduction, presenting data ang in conclusion indicated that the implementation
of supervision on SMKN 2 Padangsidirnpuan as held by the school supervisors,
by principals, and senior teacher all connducting their duties as required,
conducting academic supervision, but the result showed that the implementation
of duties seemly mostly released responsibilities, for the activities done followed
with the same follow up program, it means with a steps with purpose.
It is a shortly stated out that the implementation of supervision on SMKN
2 Padangsidirnpuan is necessary more to supervise senously according to the
supervision target namely to improve experiences with teachers, to provide also
there with knowledge and with skiU to those teachers, also to present insight more
wide and also integrated in formulating the aims of education and to improve

capability in teaching by teacher.

lVI
ii

.$ ¥ JP

PENDIDIKAN 0 ! ~t:
H KEJURUAN Jv. i':G

f ~ R ViS
j ~i ~ i ~'£t

: NG A

PJ

U l Ai~G

SIDifJ


PU

· KO

L A H
t : ~~ i

~ ~ ~,

..

;. ~

••

·... ·,
~ .- -,:._

,..


>

.

1
.:1;,...:

~ ~ ..· h;.r:~e

· >rr -<
~.;"

n :~

..
-:

'-1 ; 4 n~ r


"' .) d ~'i . :!;.-\un

..
· ": }' L I.t":i
,

:;~!ei ~-.:

roy ;r#... "

,
.£·~,:

:-~ '- ·
·

2

SUPERVISI PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN

TESIS

Oleh
FITRIANA POHAN
NIM.OS5030Sl6
Telah Dipertabankan di depan Panitia Ujian Tesis
pada Tanggal 23 Februari 2010 dan Dinyatakan Telah Memenubi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Ad ministrasi Pendidikan

Medan, 23 Februari 2010
Menyetujui
Tim Pembimbing
PEMBIMBING II

Prof. Selamat Triono, M.Sc.,Ph.D.
NIP. 131411223

Ketua Program Studi
Administrasi Pendidikan


...
Prof.Dr.H.Sya•ful Sagala, S. Sos, M.
NIP.l9580509 198611 1 001

Persetujuan Dewan Peng uji
Ujian Tesis Magister Pendidikan

No.

Nama

1.

Prof. Parlindungan Pangaribuan, M.A., Ph.D.
Pembimbing l

2.

Prof. Selamat Triono. M.Sc., Ph.D.

Pembimbing II

~,.

Prof. Dr.H. Syaiful Saga1a., M.Pd.
Nara Sumber

-z
~

It·

Dr. Arif Rahman, M.Pd.
Nara Sumbe r

5.

m

Dr. Sahat Siagian, M. Pd.

Nara Sumber

Nama

Fitriana Pohan

NIM

0550305 16

Tanggal

23 Fe bruari 20 10

c. Evaluasi Dalam Pengajaran

30

4. Tugas pokok dan Fungsi Pengawas Sekolah
Menengah Kej uruan

'

35

5. Peranan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

37

6. Kebutuhan Akan Supervisi di SMK

38

7. Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan

40

(SMK)
B. Penelitian Yar:g Relevan

40

C . Kerangka Berpikir

41

45

: M ETODE PENELITIAN
A. S ubjek Penelitian

45

B. Teknik Pengumpul Data

46

c.

I . Observasi (Observation)

47

2. Wawancara Mendalam (ln Depth Interview)

48

3. Pengkaj ian Document (Document Study)

50
50

Analisis Data

I. Reduksi Data

52

2. Penyaj ian Data

52

3. Simpulan

52
53

D. Keabsahan Penelitian

: PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

55
55

A. Paparan Data
l. Sejarah Singkat SMKN 2 Padangsidimpuan

55

2. Struktur Organisasi SMKN 2 Padangsidimpuan

56

3. Keadaan Guru dan Murid

60

4 . Sarana dan Prasarana

69

B. Hasil Penelitian

72

v

I. Kegiatan Supervisi Akademi.k di SMKN 2 PadangSidimpuan

73

2. Pelaksanaan Supervisi Peningkatan Kompetensi
113

Guru-Guru

3. Efek:tivitas dan Kompetensi Pengawas Sekolah,
Kepala Sekolah, Guru Senior Terhadap Peningkatan
Mutu SMKN 2 Padangs:jimpuan

119

BABY

A. Pembahasan

l2S

B. Simpulan

l35"

C. Saran

136

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

-z
..

?

m
vi

DAYfART ABEL
Halaman

TABEL I

: Tingkat Pendidikan Guru SMKN 2 Padangsidimpuan

61

TABEL 2

: Statistik Data Siswa/I Tahun Ajaran 2008/2009

68

T ABEL 3

: Sarana dan prasarana SMKN 2 Padangsidimpuan

71

-z

':)

m

Vll

DAFTAR GAM BAR
Halaman

.
...

GAMBAR 1

: Kerangka Konseptual Penelitian

43

GAMBAR2

: Struktur Organisasi SMKN 2 Padangsidimpuan

58

viii

DAFTAR LAMPIRAN

'

Lampiran I

: Foto Dokumentasi Penelitian Supervisi Pendidikan di
SMKN 2 Padangsidimpuan

Lampiran 2

: Lembar Hasil Wawancara

Lampiran 3

: Denah SMKN 2 Padangsidimpuan

Lampiran4

: Jadual Pelajaran SMKN 2 Padangsidimpuan Tahun
Pelajaran 2008/2009

Lampiran 5

: Surat Undangan Seminar Proposal Tesis

Lampiran 6

: Sural Izin Penelitian ke Lapangan

Larnpiran 7

: Surat Melakukan Penelit!an di SMKN 2 Padangsidimpuan

Lampiran 8

: Surat Pelaksanaan Ujian Tesis

Lampiran 9

: Surat Telah Mengadakan Penelitian di SMKN 2
Padangsidimpuan

Lampiran 10

: Surat-Surat Tugas dalam Rangka Kegiatan Supervisi
di SMKN 2 Padangsidimpuan

Larnpiran 11

: Contoh Silabus dan Rencana Pembelajaran Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan

ix

DAFTARISI

ABSTRAK
ii

ABSTRACT
KATA P ENGANTAR

111

DAFTAR lSI

iv

DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR

viii

ix

DAFTAR LAMPIRAN

BAB

I

: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian

l2

c.

12

Masalah

D. Tujuan

13

E. Manfaat

l3

15

BAB Jl: KAHAN P USTAKA

z
?

15

A. D asar Teoritis

m

l. Pengertian Pengawas Sekolah

15

2. Supervisi Pendidikan

16

a. Pengertian Supervisi Pendidikan

16

b. T ujuan Supervisi Pendidikan

20

c. Fungsi Supervisi Pendidikan

21

d. Prinsip Supervisi Pendidikan

22

e. T eknik Supervisi Pendidikan

23

f.

Pendekatan atau Model Supervisi

3. Hakekat Pembelajaratl

26
27

a. Perencanaan Pembelajaran

27

b. Interaksi Belajar Mengajar

29

iv

c. Evaluasi Dalam Pengajaran

30

4. Tugas pokok dan Fungsi Pengawas Sekolah
Menengah Kej uruan

'

35

5. Peranan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

37

6. Kebutuhan Akan Supervisi di SMK

38

7. Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan

40

(SMK)
B. Penelitian Yar:g Relevan

40

C . Kerangka Berpikir

41

45

: M ETODE PENELITIAN
A. S ubjek Penelitian

45

B. Teknik Pengumpul Data

46

c.

I . Observasi (Observation)

47

2. Wawancara Mendalam (ln Depth Interview)

48

3. Pengkaj ian Document (Document Study)

50
50

Analisis Data

I. Reduksi Data

52

2. Penyaj ian Data

52

3. Simpulan

52
53

D. Keabsahan Penelitian

: PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

55
55

A. Paparan Data
l. Sejarah Singkat SMKN 2 Padangsidimpuan

55

2. Struktur Organisasi SMKN 2 Padangsidimpuan

56

3. Keadaan Guru dan Murid

60

4 . Sarana dan Prasarana

69

B. Hasil Penelitian

72

v

I. Kegiatan Supervisi Akademi.k di SMKN 2 PadangSidimpuan

73

2. Pelaksanaan Supervisi Peningkatan Kompetensi
113

Guru-Guru

3. Efek:tivitas dan Kompetensi Pengawas Sekolah,
Kepala Sekolah, Guru Senior Terhadap Peningkatan
Mutu SMKN 2 Padangs:jimpuan

119

BABY

A. Pembahasan

l2S

B. Simpulan

l35"

C. Saran

136

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

-z
..

?

m
vi

DAYfART ABEL
Halaman

TABEL I

: Tingkat Pendidikan Guru SMKN 2 Padangsidimpuan

61

TABEL 2

: Statistik Data Siswa/I Tahun Ajaran 2008/2009

68

T ABEL 3

: Sarana dan prasarana SMKN 2 Padangsidimpuan

71

-z

':)

m

Vll

DAFTAR GAM BAR
Halaman

.
...

GAMBAR 1

: Kerangka Konseptual Penelitian

43

GAMBAR2

: Struktur Organisasi SMKN 2 Padangsidimpuan

58

viii

DAFTAR LAMPIRAN

'

Lampiran I

: Foto Dokumentasi Penelitian Supervisi Pendidikan di
SMKN 2 Padangsidimpuan

Lampiran 2

: Lembar Hasil Wawancara

Lampiran 3

: Denah SMKN 2 Padangsidimpuan

Lampiran4

: Jadual Pelajaran SMKN 2 Padangsidimpuan Tahun
Pelajaran 2008/2009

Lampiran 5

: Surat Undangan Seminar Proposal Tesis

Lampiran 6

: Sural Izin Penelitian ke Lapangan

Larnpiran 7

: Surat Melakukan Penelit!an di SMKN 2 Padangsidimpuan

Lampiran 8

: Surat Pelaksanaan Ujian Tesis

Lampiran 9

: Surat Telah Mengadakan Penelitian di SMKN 2
Padangsidimpuan

Lampiran 10

: Surat-Surat Tugas dalam Rangka Kegiatan Supervisi
di SMKN 2 Padangsidimpuan

Larnpiran 11

: Contoh Silabus dan Rencana Pembelajaran Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan

ix

BABI

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalab

I

Pendidikan dimasa desentralisasi berbeda dengan sentralisasi. Pada masa
sentralisasi segala sesuatu seperti : bangunan sekolah, kurikulum, jumlah murid,
buku pelajaran, cara me:1gajar dan sebagainya ditetapkan dan diselenggarakan
oleh pemerintah secara sentral. Kewajiban kepala sekolah dan guru-guru sebagian
besar hanyalah menjalankan apa yang telah ditetapkan dan diinstruksikan.
Dengan adanya desentralisasi menjadi lain, pada penyelenggaraan
pendidikan masyarakat diikutsertakan dan turut serta dalam usaha-usaha
pendidikan. Tanggungjawab kepala sekolah dan guru semakin banyak dan luas.
Oahulu, kepala sekolah telah dianggap baik dan cakap kalau sekolahnya dapat
berjalan dengan teratur tanpa mengh iraukan kepentingan dan berhubungan dengan
masyarakat sekitarnya, tetapi penilaian sekarang lebih dari itu.
Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai pembina dan pembimbing
guru agar bekerja dengan benar dalam proses pembelajaran siswanya. Dengan
kata lain salah satu tugas kepala sekolah sebagai pembinaan yang dilakukan
memberikan arahan, bimbingan, contoh dalam proses pembelajaran di sekolah.
Berarti bahwa kepala sekolah merupakan supervisor yang bertugas melaksanakan
supervisi pembelajaran.
Secara

konseptual

pengakuan

terhadap

keberadaan

profesi

guru

mengandung arti recognition, endorsement, acceptance, trust, dan confidence
yang diberikan ole h masyarakat kepada guru untuk mendidik tunas-tunas muda
dan membantu mengembangkan potensinya secara profesional. Kepercayaan,

keyakinan dan penerimaan ini merupakan substansi dari pengakuan masyarakat
terhadap profesi guru.
Hal ini didukung oleh Mulyasa (2006) yang mengatakan bahwa hanya 43

"'
••

% guru di Indones ia yang memenuhi syarat, artinya sebagian besar guru (57 %)
tidak atau belurn memenuhi syarat, artinya sebagian besar guru (57 %) tidak atau
belum memenuhi syarat, tidak kompeten dan tidak profesional. Padahal dalam
kapasitasnya yang sangat luas, pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif
terhadap segala bidang kehidupan dan perkembangan manusia dengan berbagai
aspek kepribadiannya.

Implikasi dari pengakuan tersebut mensyaratkan guru harus memiliki
kualitas yang memadai. Tidak hanya pacta tataran normatif saja namun mampu
mengembangkan

kompetensi

yang

dimiliki,

baik

kompetensi

personal,

profcsional, maupun kemasyarakatan dalam selubung aktualisasi kebijakan
penclidikan. Hal tersebut karena guru merupakan penentu keberhasilan pendidi kan
melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperensial, sehingga upaya
peningkatan mutu pendidikan horus dimulai dari aspck "guru" dan tcnaga
kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas kcprofesionalnnya maupun
kesejahteraannya dalam satu manajemen pendidikan yang profesional.
Guru dalam menjalankan tugasnya membutuhkan bantuan orang lain
dalam hal memecahkan masalah-masalah yang dihadapi untuk mewujudkan
tujuan pend idikan. Misalnya untuk mengerti tujuan pendidikan, tujuan kurikuler,
dan tujuan instruksional. Guru tersebut mengharapkan apa dan bagaimana
memberi pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak dan masyarakat

2

yang sedang berkembang demi peningkatan mutu pengajaran. Orang yang
bcrfungsi membantu guru

dalam

hal ini adalah

Kepala Sekolah atau

Supcrvisor/pengawas satuan pendidikan ataupun guru yang lebih senior yang

..

setiap hari langsung berhadapan dengan guru. Menurut Muslim Sri Banun

'\

(2008:34)

dalam upaya perbaikan dan peningkatan mutu pengajaran hanya

mungkin dilakukan, apabila guru dan pembina (s upervisor) mengenal dan
memahami masalah pengajaran yang sedang dirasakan.

T idak mengherankan apabila Kepala Pusat Kurikulum, Badan Penelitian
dan Pengembangan

(Balitbang),

(Depdiknas 2001), Siskandar
berbasis

Departemen

menyatakan

Pendidikan

bahwa penerapan

kompetensi (KBK) menuntut kualitas

Nasional
kurikulum

guru memadai sehingga perlu

meng-upgrade kemampuan guru supaya pelaksanaan kurikulum sesuai dengan
harapan.

-z
~

Data Balitbang Dcpdiknas (200 1) saja menunjukkan, dari 1.054.859 guru
SO Negeri temyata hanya 42,4 persen yang layak: mcngajar. Berarti, sebagian
besar (57,6 persennya)

layak

tidak

Sehingga Sapari (Kompas, 16/8/2002)
kualitas

guru

mcngajar
berani

menyimpulkan,

rendahnya

SD/ Ml menyebabkan pemahaman mereka terhadap inovasi

pcndidikan sepotong-sepotong, bahkan
memahami

(Depdiknas go.id .com).

secara

Data tersebut

substansial
semakin

ada
apa

yang

sama

sekali

tidak

yang dikembangkan pemerintah.

memperkuat

data-data sebelumnya

yang

menyatakan bahwa kualitas sumber daya manusia kita pada tahun 2002
menempati angka II 0 dari 173 negara,

daya saing kita 4 7 dari 48 negara,

performance system pendidikan kita berada pada nomor 38 dari 39 negara,

3

penguasaan matematika siswa SLTP pada urutan 34 dan penguasaan IPA pada
ke-32

urutan

Secara

...
...

dari

aplikatif,

38

negara

diperlukan

(Sucipto,

peningkatan

2003:2).

profesiona lisme

karena guru merupakan pelaksana lapangan yang menjadi ujung
Berbagai

guru

Melalui

supervisi

dapat memberikan
meningkatkan

pengajaran

tombak.

upaya pemberdayaan dapat dilakukan di antaranya dengan pembinaan

profesional isme

Paramata

guru

dengan
pengajaran

bimbingan, motivasi

keprofcsionalannya.

(2002:1)

dalam

dilakukan

pengembangan

mensupervisi

Hal

maka

guru

seorang

kepala

dan

araban

agar

ini

sesuai

dengan

http://www.j urnal.Hpi.go.id
untuk meningkatkan

tersebut.

guru dapat

babwa

kualitas

sekolah

guru

pendapat
supervisi
melalui

kompctensi dan profesionalismenya, oleh karena itu supervisor

juga haruslah mereka yang mcmiliki kompetcnsi dan profesional di bidang ilmu
yang disupervisi dan supervisi itu sendiri.

Sedangkan menurut Sahertian (2000:46), Supervisi adalah program yang
berencana untuk memperbaiki pengajaran, inti dari program supervisi pada
hakekatnya adalah untuk memperbaiki hal belajar dan bc lajar. Program ini dapat
bcrhasil apabila supervisor memiliki keterampi lan dan cara kerja yang efisien
dalam kerja sama dengan guru dan petugas pendidikan laillnya.

"

Pengawasan dalam sektor pendidikan merupakan salah satu fungsi
manajemen yang memcgang peranan penting untuk mengetahui apakah pekerjaan
yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hal ini sesuai dengan definisi pengawasan seperti yang dikatakan oleh Siagian

4

( 1996: 170), yaitu pengawasan merupakan usaha sadar dan sistemik untuk lebih
menjamin bahwa semua tindakan operasional yang diambil da lam organisasi
benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
Dictionary of Education, Good Carter ( 1959:87) memberi pengertian Supervisi
adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan
petugas

lainnya

dalam

memperbaiki

pengajaran

termasuk

menstimulir,

menyeleksi pertumbuhan j abatan dan perkembangan guru-guru dan merivisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi
pengajaran. Program Supervisi bertumpu pada saiu prinsip yang mengakui bahwa
::.etiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang. Menurut Bafadal
( 1992:8), Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya
mempelajari dan memperbaiki sccara bersama faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Scdangkan menurut Arikunto (2004: 13)

-z
~



mengatakan ada tiga fu ngsi supervisi yaitu, sebagai kegiatan meningkatkan mutu
pembelajaran, pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur yang
terkait dengan pembelajaran, dan sebagai kegiatan memimpin dan membimbing.
Hal yang sama j uga dikemukakan Saga la (2004:26) bahwa supervisor atau
pengawasan meliputi tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaha pencapaian
tuj uan maupun tindakan untuk menditeksi dan memperbaiki pelaksanaan yang
tidak efektif dan tidak efis ien menjadi lebih efektif yang dipusatkan pada program
dan tanggungjawab yang dapat merangkum semua aspek dalam organisasi.
Defi nisi-definisi tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
fungsi dari Supervisi adalah memajukan dan mengembangkan pengajaran
sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan baik dan juga fungsi lain

5

dari supervisi adalah untuk memajukan dan mengembangkan pengajaran, agar
seorang guru bisa mengajar dengan baik dan diharapkan juga murid bisa belajar
dengan baik pula.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya yaitu melakukan penilaian dan
pembinaan terhadap sekolah-sekolah, orang yang paling kompeten melakukan
pengawasan adalah pengawas sekolah. Menurut !JCraturan Menteri Pendidikan
Nasional (Permendiknas) RI No. 41 Tahun 2007 Bab.V hal.l 9 tentang standar
proses untuk satuan pend idikan dasar dan menengah yang menyatakan bahwa
kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dan pangawas satuan
pendidikan. Seiring dengan peraturan tersebut menurut Kepmeneg. PAN Nomor
11 8/U/ 1996 juga dinyatakan bahwa pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri
SipiltpNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secam penuh oleh
pej abal yang beiWenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah
dengan me laksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan
administrasi pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Penilaian dalam hal ini
adalah

penentuan derajat berdasarkan kriteria (tolok ukur) yang ditetapkan

terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Karena dengan adanya penilaian
akan

diketahui

mengandung



posisi suatu

pengertian

proses

memberikan

pendidikan.
araban,

Sedangkan pembinaan
memberikan

bimbingan,

memberikan contoh dan memberikan saran dalam pelaksanaan pendidikan di
sekolah. Guru seniorpun termasuk mampu memberi pengawasan terhadap guruguru karena guru senior telah mempunyai pengalaman yang cukup dalam kancah
pendidikan di sekolahnya.

6

Pelaksanaan pengawasan pengawas sekolah adalah me nilai dan membina
penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah satuan pendidikan/seko lah tertentu
baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggungjawabnya.

Penilaian itu

dilakukan untuk pengawasan penentuan derajat kua litas berdasarkan kriteria

'

(to lok ukur) yang d itetapkan terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Sedangkan kegiatan pembinaan di lakukan dalam bentuk memberikan arahan,
saran dan bimbingan (Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 020/U/1998 tangga l 6 Februari 1998). Pengawasan perlu
dilakukan

dengan

tujuan

untuk

meningkatkan

mutu

pendidikan

secara

berkesinambungan pada sekolah yang diawasinya.
Pengawas sekolah memegang peranan penting bagi suksesnya pendidikan
di sekolah karena tanggung jawab pengawas sekolah termasuk melaksanakan
pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan meningkatkan kualitas

-z
.

?

belaj ar mengajar/bimbingan dan hasil prestasi belajar siswa dalam rangka
pencapaian tuj uan pendi
-z
?

m

14

DAFI'ARPUSTAKA

·•

..

Amatembun N.A.l98I. Kepemimpinan Pendidi*an Modem . Bandung : FIP IKIP
Bandung.
----------.2000. Supervisi Pendidilran Penuntun Para Penilik Pengawas
dan Guru-Guru. Bandung: Suri Edisi Ke-5.
Anwar Qomari dan Syaiful Sagala.2004. Profosi Jabatan Kependidilcan Guru
Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta : Uhamka

Press.
Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendelratan Praktelc.
Jakarta : Rineka Cipta.

---------------2004. Dasar- Dasar Supervisi, Buku Pegangan Ku/iah. Jakarta :
Rineka Cipta.
Bafadal lbrahim.l992. Supervisi Pengajaran : Teori dan Aplikasinya dan
Membina Profesional Guru. Jakarta : Bumi Aksara.

Dcrta
Standarisasi
Balitbang
Depdiknas.200 I.
http://www.depdiknas.go.id.html

Kompetensi

Guru.

Bogdan, Robert, C. & Biklen, Sari. K. 1992. Qualitative Research for Education.
An Introduction to Theory and Methods. (terjemahan Munandir). Jakarta
: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bogdan, R. & SJ. Tylor. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif.
(terjemahan A. Khozin Afandi). Surabaya : Usaha Nasiooal.
Burhanuddin. l994. Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Burhanuddin Yushak. 1998. Administrasi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia
Cet. Ke-1 .

Danim Sudarwan.2002. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompolc.
Jakarta : Rineka Cipta.



Depdikbud.l999. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Dikdasmen.
Depdiknas.2001. Manajemen Peninglratan Mutu Berbasis Sekolah (Buku 1).
Jakarta: Depdilcnas.

139

Dhanna, Agus.2004. Manajemen Supervisi ( Petunjulc Praktis Bagi Para
Supervisor). Jakarta : Raja Grafmdo Persada.
Direlctorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 1998. Proyek Pengembangan Lembaga
Pendidilcan Tenaga Kependidilcan. Jakarta.

..

Direk:torat Pendidikan Dasar dan Menengah, Direk:torat Tenaga Kependidikan.
2004. Standar Kompetensi Pengawas Sekolah. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional.

..

Direlctorat Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Tenaga Kependidikan.
2004. Standar Kompetensi Guru. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional.
Drajat Zakiyah.l996. Rmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara Cet. Ke-3.
Good, Carter V.l959. Dictionary of Education, New York : McGraw Hill
Company, Inc.
Gronlund.N.E. I976. Measurement and Evaluation in Teaching, third edition.
New York : Macmilan Publishing Co.,lnc., London : Collier Macmillan
Publishers.
Harahap Baharuddin. l983. Supervisi Pendidilcan. Jakarta : Ciawi Jaya.

-z
..



?

John Lovell and Kimbal Wiles.l975. Supervison For Better School. New Jersey :
Englewood Cliffs. Prentice Hall.
Kamars Dachnel.2004. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Padang
:UPI.Press.
Mehrens, W.A., dan I.J. Lehmann. 1978. Measurement and Evaluation in
Education and Psychology, second edition, New York- Chicago-San
Fransisco- Dallas-Montreal-London-Sydney : Holt, Rinehart and
Winston.
Moleong, Lexy.Z.2000. Metodologi Penelitian Kua/itatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya .
Mondy R Wayne and Premeux Shane R. 1995. Management, Concept, Practice
and Skill. New Jersey :Prentice Hall .Inc. Englewood Cliff.

Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks
Mensukseslcan MBS dan KBK. Bandung : Remaja Rosdakarya ..

Mulyasa,E.2004.

140

------ --(2006). Menjadi Guru Profe sional : Menciptakan Pembelajaran
KreatifDan Menyenanglcan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Muslim Sri Banum.2008. Persinggungan Antara Tugas Supervisi Dengan TugasTugas Administrasi, Kurikulum dan Pengajaran.Bandung : Jumal Kajian
Manajemen Pendidikan "Formasi" No. l7 Tahun IX Maret 2008 hal. 33.

..

Nasution M.S.200l. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) .
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nawawi Hadari.l989. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Haji Masagung Cet. Ke1.
Paramata Yoseph.2002. Pengembangan Model Sosialisasi Inovasi dan Supervisi
Pembelajaran. http://www.jumal.lipi.go.id
Patton, Michael Quinn. 1987. Qualitative Evaluation Methods. Beverly Hills :
Sage Publications.
Permendiknas RI No.4 l . 2007. Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Pidarta, Made.l992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Piet A. Sahertian dan Frans Mahateru.l982. Prinsip dan Teknik Supervisi
Pendidilcan. Surabaya : Usaha Nasiona:.

z
?

Purwanto, Ngalim. 2000. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung
Remaja Rosdakarya.
--------------.2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta
Remaja Rosdakarya
Rohani Ahmad dan Ahmadi Abu. 1981. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi
Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional Cet.Ke-1.
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Sagala, Syaiful.2004. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyaralcat, Strategi
Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta : Nimas Multina.
Sahertian, Piet.A.2000. Supervisi Pendidilcan. Dalam Rangka Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta Cet Ke-1.

141

Wrightsone~Juma-Rb



. l956.
Evaluation in Modem Education. New York
:American Book Company.

Wau Yasatodo .2008. Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan : Mengapa
Mutu Pendidikan Merosot? Medan : Jurnal Manajemen Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri
Medan, Vol. I No. 1 Oktober 2008.

143