PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT (Studi Empiris pada Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Earnings Management (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2009-2011).

(1)

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2009-2011)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Di Susun Oleh: ANIS PRASETYOWATI

B.200 090 097

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA


(2)

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2009-2011)

ANIS PRASETYOWATI B 200 090 097 ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai masalah yang diteliti yaitu tentang pengaruh mekanisme corporate governance terhadap earnings management pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011.

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling dan didapatkan 93 perusahaan selama tiga tahun (31x 3) yang sesuai dengan kriteria. Karena data tidak normal pada pengujian awal, maka dilakukan uji outlier, sehingga data sampel yang dapat diolah menjadi 88. Dalam penelitian ini, mekanisme corporate governance ada empat proksi. Yaitu: kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, kepemilikan saham publik dan dewan komisaris independen. Karena terjadi korelasi antara variabel independen, maka penulis menhilangkan variabel kepemilikan saham publik untuk bisa di uji selanjutnya.

Berdasarkan hasil uji analisis terhadap kepemilikan manajerial, kepemilikan insitusional dan dewan komisaris independen diketahui bahwa kepemilikan manajerial tidak terbukti berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Sedangkan, kepemilikan institusional dan dewan komisaris independen terbukti berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba).

Kata kunci: corporate governance, earnings management (manajemen laba), agency theory (teori keagenan).


(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul :

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

EARNINGS MANAGEMENT (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011).

Yang ditulis oleh ANIS PRASETYOWATI

B 200 090 097

Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat

untuk diterima. Surakarta, Februari

2013

Pembimbing

( Banu Witono, SE, Akt, M.Si) Mengetahui,


(4)

(Dr. Triyono, SE, MSi) A.PENDAHULUAN

Corporate Governance sampai saat ini masih menjadi pokok bahasan utama dalam bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan ketatnya persaingan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan dengan berbagai macam tekanan untuk keberlangsungan hidup perusahaan. Corporate governance juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi ekonomi yang meliputi serangkaian hubungan antara pihak manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham dan stakeholders lainnya.

Dalam lingkungan pasar modal, laporan keuangan yang di publikasikan tersebut merupakan sumber informasi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh sebagian besar pemakai laporan keuangan atau pelaku pasar serta pihak-pihak yang berkepentingan dengan emiten untuk mendukung pengambilan keputusan. Dari beberapa informasi yang diperoleh dalam laporan keuangan, yang menjadi pusat perhatian oleh para pemakai laporan keuangan adalah laba (Beattie et al. 1994) dalam Boediono (2005). Laba yang di publikasikan dapat memberikan respon yang bervariasi, yang menunjukkan adanya reaksi pasar terhadap informasi laba (Cho & Jung, 1991) dalam Boediono (2005).

Sampai saat ini, hasil penelitian mengenai pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (earnings management) untuk beberapa proksi dari corporate governance masih menunjukkan pertentangan.


(5)

Termotivasi hasil penelitian terdahulu, penelitian ini ingin mengkonfirmasi kembali apakah corporate governance dengan proksi kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris dan kepemilikan saham publik berpengaruh terhadap manajemen laba (earnings management).

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh corporate governance dengan proksi kepemilikan saham institusional, kepemilikan manajerial, kepemilikan saham publik dan dewan komisaris independen terhahap earnings management(manajemen laba) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011.

B.TINJAUAN PUSTAKA 1. Teori Keagenan

Pengertian teori keagenan (agency theory) seperti yang di kemukakan oleh Jensen & Meckling (1976) dalam Arya (2011) adalah teori yang mengemukakan bahwa pemisahan antara pemilik dan pengelolaan suatu perusahaan itu dapat menimbulkan masalah keagenan. Artinya di sini adalah masing-masing pihak tersebut mempunyai tujuan yang berbeda dalam perusahaan terkait dengan kepentingan pribadi.

Agency theory ( teori keagenan) menimbulkan keadaan di mana manajer mencari keuntungan sendiri dengan tidak memperhatikan kepentingan pihak lain. Salah satu tindakan yang di lakukan oleh manajer untuk mencari


(6)

keuntungan sendiri tersebut adalah dengan melakukan earnings management (manajemen laba) (Arya 2011).

2. Manajemen Laba

Manajemen laba merupakan tindakan manajemen yang dapat mempengaruhi jumlah laba yang di hasilkan oleh perusahaan. Setiawati (2002) dalam I Guna & Herawaty (2010) menyatakan bahwa, “manajemen laba sebagai campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan menguntungkan dirinya sendiri (manajer)”.

Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi untuk merubah laporan keuangan, dengan tujuan untuk memanipulasi besaran laba kepada beberapa stakeholders tentang kinerja ekonomi perusahaan dan untuk mempengaruhi kontrak yang tergantung pada angka-angka akuntansi yang di laporkan dalam laporan keuangan. (Healy & Wahlen, 1999 dalam Ambarwati & Khoirul Hikmah, 2009).

3. Motivasi Manajemen Laba

Praktik manajemen laba oleh para manajer mencerminkan adanya perilaku oportunistik (Scott 2000, 182) dalam Riduwan. Dikatakan sebagai perilaku oportunistik karena praktik manajemen laba didasari oleh motivasi dan kepentingan tertentu yang dilatarbelakangi oleh faktor-faktor ekonomi tertentu juga.


(7)

a. Bonus plan hypothesis

Bonus plan hypothesis menyatakan bahwa rencana bonus atau kompensasi manajemen akan cenderung memilih dan menggunakan metode-metode akuntansi yang akan membuat laba yang di laporkan menjadi lebih tinggi.

b. Debt (equity) hypothesis

Debt (equity) hypothesis menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai rasio antara utang dan ekuitas lebih besar itu cenderung memilih dan menggunakan metode akuntansi dan menggunakan metode-metode akuntansi dengan laporan laba yang lebih tinggi serta cenderung melanggar perjanjian utang apabila ada manfaat keuntungan tertentu yang dapat diperolehnya .

c. Political cost hypothesis menyatakan bahwa perusahaan itu cenderung memilih dan menggunakan motode-metode akuntansi yang dapat memperkecil atau memperbesar laba yang di laporkan.

4. Corporate Governance

Di Indonesia, Forum For Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dalam Veronica & Shiddharta Utama (2005) mendefinisikan bahwa Corporate governance merupakan seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemangku kepentingan, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan internal dan eksternal


(8)

lainnya. Dalam penelitian ini digunakan empat proksi Corporate Governance. Yaitu:

a. Kepemilikan manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan persentase kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan. Semakin tinggi/besar saham yang dimiliki pleh manajerial, maka akan semakin tinggi mekanisme kontrol terhadap earnings management.

b. Kepemilikan institusional

Kepemilikan institusional merupakan persentase saham yang dimiliki oleh institusi (baik institusi lokal ataupun asing). Semakin tinggi kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusi maka akan semakin besar juga mekanisme kontrol terhadap earnings management.

c. Dewan komisaris independen

Merupakan dewan komisaris independen yang ada dalam jajaran dewan direksi perusahaan. Chtourou et al (2001) dalam Ambarwati & Khoirul Hikmah (2009) beranggapan ada 3 (tiga) karakter dewan komisaris independen. Yaitu, dewan komisaris independen yang menjadi anggota dewan komisaris, pemisahan tugas dalam satu jabatan sebagai dewan komisaris, dan CEO yang di angkat sebagai dewan komite independen.


(9)

d. Kepemilikan Saham Publik

Merupakan persentase kepemilikan masyarakat atau publik terhadap sejumlah saham perusahaan.Semakin besar kepemilikan saham oleh publik maka semakin besar pula mekanisme kontrol terhadap tindakan manajemen (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Ambarwati & Khoirul Hikmah, 2009).

C.METODOLOGI PENELITIAN 1.Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka-angka dan melakukan analisa data dengan prosedur statistik (Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002: 12).

2.Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data historis. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang di peroleh dari berbagai sumber. Data sekunder adalah data yang di peroleh secara tidak langsung dari pihak ketiga melalui media perantara (Indriantoro dan BambangSupomo, 2002: 12).

Data penelitian ini berasal dari sumber data eksternal yang diperoleh di Bursa Efek Indonesia dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) www.idx.co.id serta di dukung dengan catatan dan buku lain sebagai landasan teori dalam penelitian ini.


(10)

3.Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik yang meliputi : uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi. Dan analisis regresi linier berganda yang meliputi: uji koefisien regresi serentak (uji F), uji koefisien regresi parsial (uji t), koefisien determinasi. D.HASIL PENELITIAN

Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa model dalam penelitian ini lolos dari uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi). Sebelumnya dalam penelitian ini ada empat proksi corporate governance (kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan saham manajerial dan dewan komisaris independen). Tapi karena dalam awal pengujian terjadi multikolonieritas antara kepemilikan institusional dengan kepemilikan saham publik, maka untuk pengujian selanjutnya dalam penelitian ini mengeluarkan variabel kepemilikan saham public dari model regresi.

1. Kepemilikan Manajerial

Hasil uji thitung sebesar -0,395 dengan probabilitas 0,694 di atas 0,05. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Boediono (2005) tentang mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba dan


(11)

mendukung juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati & Khoirul Hikmah (2009). Dan hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh I Guna & Herawaty (2010).

2. Kepemilikan Institusional

Hasil thitung sebesar 2,080 dengan probabilitas 0,041 di bawah 0,05. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Boediono (2005) tentang mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba dan Ambarwati &Khoirul Hikmah (2009). Sebaliknya, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Midiastuti & Mas’ud Machfoedz (2003) dan I Guna & Herawaty (2010).

3. Dewan Komisaris Independen

Hasil uji thitung sebesar 2,136 dengan probabilitas 0,036 di bawah 0,05. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan dewan komisaris independen berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Boediono (2005) dan penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati & Khoirul Hikmah (2009) tentang analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap earnings management (manajemen laba).


(12)

E.PENUTUP 1.Kesimpulan

a. Berdasarkan uji t, diperoleh nilai probabilitas untuk kepemilikan manajerial sebesar 0,694 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hipotesis pertama menyatakan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Artinya, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba).Maka H1 di

tolak.

b. Berdasarkan uji t, diperoleh nilai probabilitas untuk kepemilikan institusional sebesar 0,041 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hipotesis pertama yang menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Artinya, kepemilikan insitusional berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Maka H1

diterima.

c. Berdasarkan uji t yang diperoleh nilai probabilitas untuk dewan komisaris independen sebesar 0,036 yang berarti lebih kecil atau di bawah 0,05. Hipotesis pertama yang menyatakan dewan komisaris independen berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Artinya, dewan komisaris independen berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba).Maka H1 diterima.


(13)

d. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh mekanisme corporate governance terhadap earnings management (manajemen laba) sebesar 8,2%. Hal ini berarti bahwa sebesar 8,2% variasi manajemen laba dijelaskan oleh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan dewan komisaris independen. Untuk sisanya sebesar 91,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar regresi.

2. Saran

a. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk memperpanjang tahun penelitian menjadi beberapa periode agar dapat memprediksi hasil penelitian dalam jangka panjang.

b. Peneliti selanjutnya perlu mempertimbangkan sampel yang lebih luas. Hal ini dimaksudkan agar kesimpulan yang dihasilkan dari peneliti tersebut memiliki cakupan yang lebih luas.

c. Sebaiknya dalam penelitian selanjutnya, menambahkan variabel penelitian. Dalam penelitian ini hanya ada 3 variabel independen yaitu tentang mekanisme corporate governance dengan proksi kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan dewan komisaris.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arya Pradipta. 2011. Analisis Pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.13, No.2, Agustus 2011, hlm.93-106.

Boediono,Gideon SB.2005. Kualitas Laba:Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba Dengan Menggunakan Analisis Jalur.SNA VIII Solo.

Fidyati, Nisa.2004. Pengaruh Mekanisme CorporateGovernance Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Seasoned Equity Offering(SEO).Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol.2, No.1;Juni 2004.ISSN:1412-9450. Ghozali, Imam.2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, Semarang: BP

UNDIP.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, Semarang: BP UNDIP.

I Guna, Welvin & Arleen Herawaty. 2010. Pengaruh mekanisme Corporate Governance, Independesi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya TerhadapMaajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 12, No 1; April 2010. Hal 53-68.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Midiastuty, Puspa Pratana dan Mas’ud Machfoedz. 2003. Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. SNA VI Surabaya. Hal 176 – 188.

Sri Dwi Ari Ambarwati dan Hikmah Khoirul. 2009. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Yang Melakukan SEO. Buletin Ekonomi Vol.7, No.2, Desember. Hal 131-246.

Sunarto. 2009. Teori Keagenan Dan Manajemen Laba. Kajian Akuntansi ISNN : 1979-4886, Februari. Hal 13-28.


(15)

Veronica, Sylvia dan Siddharta Utama. 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba ( Earnings Management ). SNA VIII Solo. Hal 475 – 487. Veronica, Sylvia dan Yanivi S. Bachtiar. 2003. Hubungan Antara Manajemen Laba

Dengan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan. SNA VI Surabaya. Hal 328 – 349.

Yusfy27.2012. Definisi Corporate Governance, (online).

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2259787-definisi-corporate-governance/#ixzz268p79Plv . di akses tanggal 11 September 2012. www.idx.co.id


(1)

3.Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik yang meliputi : uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi. Dan analisis regresi linier berganda yang meliputi: uji koefisien regresi serentak (uji F), uji koefisien regresi parsial (uji t), koefisien determinasi. D.HASIL PENELITIAN

Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa model dalam penelitian ini lolos dari uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi). Sebelumnya dalam penelitian ini ada empat proksi corporate governance (kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan saham manajerial dan dewan komisaris independen). Tapi karena dalam awal pengujian terjadi multikolonieritas antara kepemilikan institusional dengan kepemilikan saham publik, maka untuk pengujian selanjutnya dalam penelitian ini mengeluarkan variabel kepemilikan saham public dari model regresi.

1. Kepemilikan Manajerial

Hasil uji thitung sebesar -0,395 dengan probabilitas 0,694 di atas 0,05.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Boediono (2005) tentang mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba dan


(2)

mendukung juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati & Khoirul Hikmah (2009). Dan hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh I Guna & Herawaty (2010).

2. Kepemilikan Institusional

Hasil thitung sebesar 2,080 dengan probabilitas 0,041 di bawah 0,05.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Boediono (2005) tentang mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba dan Ambarwati &Khoirul Hikmah (2009). Sebaliknya, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Midiastuti & Mas’ud Machfoedz (2003) dan I Guna & Herawaty (2010).

3. Dewan Komisaris Independen

Hasil uji thitung sebesar 2,136 dengan probabilitas 0,036 di bawah 0,05.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan dewan komisaris independen berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Boediono (2005) dan penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati & Khoirul Hikmah (2009) tentang analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap earnings management (manajemen laba).


(3)

E.PENUTUP

1.Kesimpulan

a. Berdasarkan uji t, diperoleh nilai probabilitas untuk kepemilikan manajerial sebesar 0,694 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hipotesis pertama menyatakan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Artinya, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba).Maka H1 di tolak.

b. Berdasarkan uji t, diperoleh nilai probabilitas untuk kepemilikan institusional sebesar 0,041 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hipotesis pertama yang menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Artinya, kepemilikan insitusional berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Maka H1 diterima.

c. Berdasarkan uji t yang diperoleh nilai probabilitas untuk dewan komisaris independen sebesar 0,036 yang berarti lebih kecil atau di bawah 0,05. Hipotesis pertama yang menyatakan dewan komisaris independen berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba). Artinya, dewan komisaris independen berpengaruh terhadap earnings management (manajemen laba).Maka H1 diterima.


(4)

d. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh mekanisme corporate governance terhadap earnings management (manajemen laba) sebesar 8,2%. Hal ini berarti bahwa sebesar 8,2% variasi manajemen laba dijelaskan oleh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan dewan komisaris independen. Untuk sisanya sebesar 91,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar regresi.

2. Saran

a. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk memperpanjang tahun penelitian menjadi beberapa periode agar dapat memprediksi hasil penelitian dalam jangka panjang.

b. Peneliti selanjutnya perlu mempertimbangkan sampel yang lebih luas. Hal ini dimaksudkan agar kesimpulan yang dihasilkan dari peneliti tersebut memiliki cakupan yang lebih luas.

c. Sebaiknya dalam penelitian selanjutnya, menambahkan variabel penelitian. Dalam penelitian ini hanya ada 3 variabel independen yaitu tentang mekanisme corporate governance dengan proksi kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan dewan komisaris.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arya Pradipta. 2011. Analisis Pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.13, No.2, Agustus 2011, hlm.93-106.

Boediono,Gideon SB.2005. Kualitas Laba:Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba Dengan Menggunakan Analisis Jalur.SNA VIII Solo.

Fidyati, Nisa.2004. Pengaruh Mekanisme CorporateGovernance Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Seasoned Equity Offering(SEO).Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol.2, No.1;Juni 2004.ISSN:1412-9450. Ghozali, Imam.2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, Semarang: BP

UNDIP.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, Semarang: BP UNDIP.

I Guna, Welvin & Arleen Herawaty. 2010. Pengaruh mekanisme Corporate Governance, Independesi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya TerhadapMaajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 12, No 1; April 2010. Hal 53-68.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Midiastuty, Puspa Pratana dan Mas’ud Machfoedz. 2003. Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. SNA VI Surabaya. Hal 176 – 188.

Sri Dwi Ari Ambarwati dan Hikmah Khoirul. 2009. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Yang Melakukan SEO. Buletin Ekonomi Vol.7, No.2, Desember. Hal 131-246.

Sunarto. 2009. Teori Keagenan Dan Manajemen Laba. Kajian Akuntansi ISNN : 1979-4886, Februari. Hal 13-28.


(6)

Veronica, Sylvia dan Siddharta Utama. 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba ( Earnings Management ). SNA VIII Solo. Hal 475 – 487. Veronica, Sylvia dan Yanivi S. Bachtiar. 2003. Hubungan Antara Manajemen Laba

Dengan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan. SNA VI Surabaya. Hal 328 – 349.

Yusfy27.2012. Definisi Corporate Governance, (online).

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2259787-definisi-corporate-governance/#ixzz268p79Plv . di akses tanggal 11 September 2012. www.idx.co.id


Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Rasio Profitabilitas pada Perusahaan Go Public (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 99 88

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

0 24 19

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

0 20 19

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

1 17 19

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

0 14 20

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 – 2013)

1 12 21

Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance terhadap publikasi Sustainability Report (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2011)

3 14 141

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

0 9 136

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014)

2 11 72

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Rasio Profitabilitas pada Perusahaan Go Public (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 0 11