PERSEPSI SISWA TENTANG KESULITAN BELAJAR PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA DI SMA SWASTA KECAMATAN MEDAN TEMBUNG.

I

I

I

I

I

I

PERSEPSI SISW A TENTANG KESULIT AN BELAJAR PADA MA TERI SISTEM
GERAK MANUSIA DI SMA SWASTA KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

Disusun dan diajukan oleh
RIKHA FADILA NASUTION
NIM : 809735014

Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis
pada Tanggal27 September 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

~

Medan, 27 September 2011
Menyetujui
Tim Pembimbing

_.,./

Pembimbing II

Dr. Fauzi ah arahap, M.Si.
NIP. 1966 7281991032002

~

Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si.
NIP. 196404041989031006

Mengetahui:

Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi

~

Dr. Hasruddin, M.Pd.
NIP. 196404241989031027

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

NO. NAMA

1.

!>r: _F~i!

-~I'B.J!p,_


~.Si

NIP.l96607281991032002
(Pembimbing I)

)
I

,__

2.

Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si.
~.i964os03

~

.............................


(Pembimbing II)
3.

Dr. Sumamo, M.Pd.
~.i963o2

~

(Penguji)
4.

5.

~!"-E
~j,-:d
____
NIP.l96607241991032012
(Penguji)

Dr. Hasruddin, M.Pd.


NtP.i964o424i9s903io27
(Penguji)

ยท-~
~

.............................

ABSTRAK

Rikha Fadila Nasution. Persepsi Siswa Tentang Kesulitan Belajar Pada Materi
Sistern Gerak Manusia Di SMA Swasta Kecamatan Medan Tembung. Program
Pascasazjana Universitas Negeri Medan 20 II.
Penelitian ini bertujuan untuk. mengetahui persepsi siswa tentang kesulitan belajar
pada materi sistem gerak manusia.Penelitian ini bersifat deskriptif, populasi dalam
penelitian ini adalah siswa-siswa yang memiliki nilai tidak tuntas pada materi
pokok sistem gerak manusia (nilai dibawah 65) pada materi pokok sistem gerak
pada manusia yang tersebar di ernpat SMA Swasta Kecamatan Medan Tembung,
antara lain SMA Swasta Al-Hidayah Medan, SMA Swasta Budisatrya Medan,

SMA Swasta Pembinaan Graha Kirana Medan dan SMA Swasta Utama Medan.
T eknik penarikan sampel yaitu digunakan teknik sampel total berdasarkan
ketidaktuntasan siswa pada materi pokok sistem gerak manusia. Teknik
pengumpulan data adalah dengan menggunakan instrumen angket. Data dianalisis
dengan teknik persentase. Berdasarkan basil penelitian ini digambarkan bahwa
kesulitan siswa pada sub materi sistem gerak manusia di keias XI SMA Swasta
Kecamatan Medan Tembung memiliki rentang kesulitan dalam kategori sangat
tinggi, tinggi dan rendah. Kategori kesulitan yang sangat tinggi yaitu pada sub
materi mekanisme kontraksi otot sebanyak 96,78%, sumber energi kontraksi otot
sebanyak 95,71%, hubungan antartulang sebanyak 93,57%, osifikasi sebanyak
91,43%, sistem rangka sebanyak 84,28%, tulang dan sendi sebanyak 81,43%.
Kategori kesulitan tinggi yaitu pada sub materi otot sebanyak 80,35%. Kategori
kesulitan rendah yaitu pada sub materi kelainanlpenyakit pada sistem gerak
manusia sebanyak 63,57% dan perbedaan otot polos, lurik dan jantung sebanyak
59,64%. Hasil penelitian menyatakan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar
siswa pada materi pokok sistem. getak. manusia, yaitu siswa kesulitan memahami
materi yang terdapat pada buku pegangan sekolah sebanyak 25,43%, penjelasan
guru kurang dapat dipahami sebanyak 24,29%, kurangnya media pembelajaran
sebanyak 23,14%, kurangnya buku sumber lain sebanyak I6,71% dan terlalu
banyak bahasa latin yang tidak dapat dimengerti sebanyak 10,43%.


ABSTRACT

Rikha FadOa Nasutfon. Perception's student of Learning Difficulties On System
Human Motion In High Sehool Medan Tembung. Graduate Program, State
University ofMedan in 2011.
This study aims to know perception's student of learning difficulties On System
Human Motion. This research is descriptive, population in this study were
students who had not completed the on the subject matter of human motion
system (values below 65) on the subject matter in the human motion system
across four private high schools Medan Tembung District, among other AlHidayah Private High School, Budisatrya Private High School, Pembinaan Gtaha
Kirana Private High School and Utama Private High School. Sampling technique
that is used a technique based on the total sample on the subject matter of human
motion system. Data collection technique is to use a questionnaire instrument.
Data were analyzed with a technique percentage. Based on the results of this study
illustrated the difficulties the students on the material sub class system of human
motion in the Private High School District XI Field Tembung have difficulty
range in the eategory of very high, high and low. Category of difficulty is as high
as the sub material mechanism of muscle contraction as much as 96,78%, the
energy source of muscle contraction as much as 95,71%, the relationship between

bones as much as 93,51%, 91,43% total ossification, the skeletal system as much
as 84,28%, bones and joints as much as 81,43%. Category ofhigh difficulty ofthe
material sub muscles as much as 80,35%. Category of low difficulty of the
material sub abnormalities/diseases of the human motion system as much as
63,57% and ctifferences in smooth muscle, striated and heart as much as 59,64%.
The study states the factors that cause learning ctifficulties of students in the
subject matter of human motion system, students who have difficulty
understanding the material in the school handbook as much as 25,43%, less
teacher explanation can be understood as much as 24,29%, lack of instructional
media as much as 23,14%, the lack of other source books as much as 16,71% and
too many latin language that can not be understood as much as I 0,43%.

ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas segala nikmat,
anugerah dan karunia yang diberikanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini yang berjudul "Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Sistem Gerak Pada Manusia Di Kelas XI SMA Swasta Kecamatan Medan
Tembung Tahun Pelajaran 2010!20ll". Namun, setelah sidang tesis, terjadi

perbaikan judul menjadi "Persepsi Siswa Tentang Kesulitan Belajar Pada Materi
Sistem Gerak Manusia Di SMA Swasta Kecamatan Medan Tembung". Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
setulus-tulusnya atas segala bantuan yang diberikan, baik yang bersifat moril
maupun materil, terutama kepada:
1. Bapak: Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selak:u Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak: Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Pascasarjana Unimed.
3. Bapak: Dr. Hasruddin, M.Pd. selak:u Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Unimed yang telah

memberikan kemudahan

dan

kelancaran dalam

penyusunan tesis.
4. lbu Fauziyah Harahap, M.Si. sebagai pembimbing I yang penuh kesabaran
dalam membimbing dan memberi motivasi sehingga tesis ini dapat selesai.
5. Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing ll yang selalu

memberikan bimbingan dan araban kepada penulis sehingga tesis ini dapat
selesai.
6. Dr. Sumamo, M.Pd. yang telah menguji dan memberikan masukan terhadap
penyusunan tesis ini.

iii

7. Dr. Ely Djulia, M.Pd. yang telah menguji dan memberikan masukan terhadap
penyusunan tesis ini.
8. Dr. Hasruddin, M.Pd. yang telah menguji dan memberikan masukan terhadap
penyusunan tesis ini.
9. Terima kasih yang mendalam kepada ayahanda dan ibunda tercinta yaitu
Musalwir Nasution dan Banaiyah Harahap yang selalu memberikan untaian
doa-doa yang tufus, kasih sayangnya dan motivasi yang Iuar biasa sehlngga
tesis ini dapat selesai.
10. Terima kasih kepada adik-adik tersayang, yaitu Reza Rafi Nasution (saudara
kembar), Rahmayati Nasution, A.Md. dan Muhammad Arikhwan Nasution
yang selalu memberikan kasih sayang dan motivasi yang bermanfaat dalam
penyelesaian tesis ini.


11. Terima kasih kepada sahabat, ternan-ternan Pendidikan Biologi Pascasmjana
Kelas A Tahun 2009, siswa/i SMP Al-Hidayah yang telah mendoakan ibu
gurunya ini dan orang spesial yang selalu mendukung penulis serta semua
pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima

saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan tesis ini. Akhlrnya
semoga tesis ini dapat bermanfaat menambah khaza:nah ilmu pengetahuan dan
referensi bagi pihak yang membutuhkannya.
Medan,
Penulis

September 20 I I

Rikha Fadila Nasution
NIM. 809735014

iv

DAFfARISI
Abstrak

Abstract

ii
iii

Kata Pengantar
Daftar lsi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BABI

BABII

BABill

BABIV

v

vii
X

xiv

PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
ldentifikasi Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1.
Belajar
2.1.2.
Ciri-Ciri Belajar
2.1.3.
Tujuan Belajar
2.1.4.
Unsur-Unsur Dinamis Belajar
2.1.5.
Kesulitan Belajar
2.1.6.
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
2.1.7.
Karakteristik Pembel!Uaran Biologi
2.1.8.
Sistem Gerak Pada Manusia
2.2.
Kerangka Berpikir

1

5
6

7
7
8
9
9
9
10
10
10

11
13
18
23
24

METODE PENELmAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel
3.3.
Jenis Penelitian
3.4.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian
3.5.
Defenisi Operasional Variabel
3.6.
Teknik Pengumpulan Data
3.7.
Teknik Analisis Data

26
26
26
27
27
28

HASIL DAN PEMBAHASAN

33
33

4.1.
4.1.1.
4.1.2.

Hasil Penelitian
Analisis Persepsi Siswa Tentang Kesulitan
Belajar
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar

29
30

33

47

v

4.1.3
4.1.4.
4.1.5.

4.1.6.

4.1.7.

4.2.

BABV

Analisis Perbandingan Kesulitan Siswa
Per Sub Materi Sistem Gerak Manusia
Analisis Persentase Faktor-Faktor Penyebab
Kesulitan Siswa Pada Sistem Gerak Manusia
Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Sub
Materi. Pokok. Sistem Getak Manusia Per
Sekolah SMA Swasta Kecamatan Medan
Tembung
Analisis Persentase Kesulitan Siswa Pada Sub
Materi Sistem Gerak Pada Manusia
Di SMA Swasta Kecamatan Medan Tembung
Analisis Persentase Faktor-Faktor Penyebab
Kesulitan Belajar Siswa Di SMA Swasta
Kecamatan Medan Tembung
Pembahasan

SIMPULAN, IMPILIKASI DAN SARAN
Simpulan
5.1.
Implikasi
5.2.
Saran
5.3.

DAFTAR PUSTAKA

57
59

60

110

115
154
166
166
168
169
171

vi

DAITAR TABEL
Tabel 3.1.

Distribusi Kisi-Kisi Angket Kesulitan Belajar Siswa
Pada Materi Sistem Gerak Manusia
Tabel3.2. Kategori Kesulitan Belajar Siswa
Tabel 4.1. Kesulitan Belajar Pada Sub Materi Sistem Gerak Manusia
Tabel4.2. Aspek Kesulitan Belajar Pada Sub Materi Tulang
Tabel4.3. Aspek Kesulitan Belajar Pada Sub Materi Osifikasi
TabeJ 4.4. Aspek Kesulitan Belajar Pada Sub Materi Hubungan
Antartulang
Tabel 4.5. Aspek Kesulitan Belajar Pada Sub Materi Sistem Rangka
Tabe14.6. Aspek Kesulitan Be1ajar Pada Sub Materi Sendi
Tabel4.7. Aspek Kesulitan Belajar Pada Sub Materi Otot
Tabel4.8. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Mekanisme
Kontraksi Otot
Tabe14.9. Aspek Kesulitan Be1ajar Pada Sub Materi Somber Energi
Untuk Kontraksi Otot
Tabe1 4.1 0. Aspek Kesulitan Be1ajar Pada Sub Materi Otot Polos, Lurik
Dan Jantung
Tabel 4.11. Aspek Kesulitan Belajar Pada Sub Materi Kelainan!Penyakit
Pada Sistem Gerak Manusia
Tabel 4.12. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Tulang Di SMA
Swasta Al-Hidayah Medan
Tabel4.13. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Tulang Di SMA
Swasta Budisatrya Medan
Tabe14.14. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Tulang Di SMA
Swasta Pembinaan Graha Kirana Medan
Tabel4.15. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Tulang Di SMA
Swasta Utama Medan
Tabel 4.16. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Osifikasi Di SMA
Swasta Al-Hidayah Medan
Tabel 4.17. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Osifikasi Di SMA
Swasta Budisatrya Medan
Tabel4.18. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Osifikasi Di SMA
Swasta Pembinaan Graha Kirana Medan
Tabel4.19. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Osifikasi Di SMA
Swasta Utama Medan
Tabel4.20. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Hubungan
Antar Tulang Di SMA Swasta Al-Hidayah Medan
Tabel4.21. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Hubungan
Antar Tulang Di SMA Swasta Budisatrya Medan
Tabel 4.22. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Hubungan
Antar Tulang Di SMA Swasta Pembinaan Graha Kirana
Medan

30
32
33
36
38
39
40
41
42
43
44
45
46
60
62
63
65
66
67
69
70
71
73

74

vii

Tabel 4.23. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Hubungan
Antar Tulang Di SMA Swasta Utama Medan
Tabel4.24. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Sistem
Rangka Di SMA Swasta AI-Hidayah Medan
Tabel4.25. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Sistem
Rangk.a Di SMA Swasta Budisatrya Medan
Tabel4.26. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Sistem
Rangka Di SMA Swasta Pembinaan Graha Kirana Medan
Tabel 4.27. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Sistem
Rangka Di SMA Swasta Utama Medan
Tabel 4.28. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Sendi
Di SMA Swasta AI-Hidayah Medan
Tabel4.29. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Sendi
Di SMA Swasta Budisatrya Medan
Tabel 4.30. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Sendi
Di SMA Swasta Pembinaan Graha Kirana Medan
Tabel 4.31. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Sendi
Di SMA Swasta Utama Medan
Tabel4.32. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Otot
Di SMA Swasta Al-Hidayah Medan
Tabel4.33. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Otot
Di SMA Swasta Budisatrya Medan
Tabel 4.34. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Otot
Di SMA Swasta Pembinaan Graha Kirana Medan
Tabel4.35. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Otot
Di SMA Swasta Utama Medan
Tabel 4.36. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Mekanisme
Kontraksi Otot Di SMA Swasta AI-Hidayah Medan
Tabel 4.37. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Mekanisme
Kontraksi Otot Di SMA Swasta Budisatrya Medan
Tabel4.38. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Mekanisme
Kontraksi Otot Di SMA Swasta Pembinaan Graha K.irana
Medan
Tabel4.39. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Mekanisme
Kontraksi Otot Di SMA Swasta Utama Medan
Tabel4.40. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Somber Energi
Untuk Kontraksi Otot Di SMA Swasta Al-Hidayah Medan
Tabel 4.41. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Somber Energi
Untuk Kontraksi Otot Di SMA Swasta Budisatrya Medan
Tabel 4.42. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Somber Energi
Untuk Kontraksi Otot Di SMA Swasta Pembinaan
Graha K.irana Medan
Tabel4.43. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Somber Energi
Untuk Kontraksi Otot Di SMA Swasta Utama Medan
Tabel 4.44. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Somber Otot Polos,
Lurik dan Jantung Di SMA Swasta AI-Hidayah Medan

75
77
78
80
81
83
84
85
86
87
89
90
92
93
94

95
96
96
97

98
99
I 00

viii

Tabel 4.45. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Sumber Otot Polos,
Lurik dan Jantung Di SMA Swasta Budisatrya Medan
Tabel 4.46. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Sumber Otot Polos,
Lurik dan Jantung Di SMA Swasta Pembinaan Graha Kirana
Medan
Tabel4.47. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Sumber Otot Polos,
Lurik dan Jantung Di SMA Swasta Utama Medan
Tabel 4.48. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Kelainan/Penyakit
Pada Sistem Gerak Manusia Di SMA Swasta Al-Hidayah
Medan
Tabel4.49. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Kelainan/Penyakit
Pada Sistem Gerak Manusia Di SMA Swasta Budisatrya
Medan
Tabel4.50. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Kelainan/Penyakit
Pada Sistem Gerak Manusia Di SMA Swasta Pembinaan
Graha Kirana Medan
Tabel4.51. Aspek Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Kelainan/Penyakit
Pada Sistem Gerak Manusia Di SMA Swasta Utama
Medan
TabeJ 4.52 Perbandingan Tingkat Kesu1itan Belajar Siswa
SMA Swasta Kecamatan Medan Tembung

101

102
103

104

105

106

107
l 09

ix

DAFfARGAMBAR

Gambar4.1.
Gambar4.2.
Gambar4.3.
Gambar4.4.
Gambar4.5.
Gambar4.6.
Gambar4.7.
Gambar4.8.
Gambar4.9.

~

Gambar4.10.
Gambar 4.11.
Gambar 4.12.
Gambar 4.13.
Gambar 4.14.
Gambar 4.15.
Gambar 4.16.
Gambar 4.17.
Gambar 4.18.
Gambar 4.19.
Gambar 4.20.
Gambar 4.21.
Gambar 4.22.
Gambar 4.23.

Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Pada
Sub Materi Tulang
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Pada
Sub Materi Osifikasi
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Pada
Sub Materi Hubungan Antartulang
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Pada
Sub Materi Sistem Rangka
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Pada
Sub Materi Sendi
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Pada
Sub Materi Otot
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Pada
Sub Materi Mekanisme Kontraksi Otot
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Pada
Sub Materi Sumber Energi Untuk Kontraksi Otot
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Pada
Sub Materi Otot Polos, Lurik dan Jantung
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Pada
Sub Materi Kelainan/Penyakit Pada Sistem
Gerak Manusia
Analisis Perbandingan Kesulitan Siswa Per Sub Materi
Sistem Gerak Manusia
Analisis Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan
Siswa Pada Sistem Gerak Manusia
Persentase Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Tulang
Persentase Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Osiftkasi
Persentase Kesulitan Siswa Pada Sub Materi
Hubungan Antartulang
Persentase Kesulitan Siswa Pada Sub Materi
Sistem Rangka
Persentase Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Sendi
Persentase Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Otot
Persentase Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Mekanisme
Kontraksi Otot
Persentase Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Energi
Untuk Kontraksi Otot
Persentase Kesulitan Siswa Pada Sub Materi Otot Polos,
Lurik Dan Jantung
Persentase Kesulitan Siswa Pada Sub Materi
KelainaniPenyakit Pada Sistem Gerak Manusia
Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Tulang Di SMA Swasta
Al-Hidayah Medan

48
49
50
51
52
53
54
55

56
57
58
59
llO

llO
Ill
lll
ll2
112
113
113
114
114
115

X

Gambar 4.24. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Tulang Di SMA Swasta
Budisatrya Medan
Gambar 4.25. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Tulang Di SMA Swasta
Pembinaan Graha Kirana Medan
Gambar 4.26. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Tulang Di SMA Swasta
Utama Medan
Gambar 4.27. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Osifikasi Di SMA Swasta
Al-Hidayah Medan
Gambar 4.28. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Osifikasi Di SMA Swasta
Budisatrya Medan
Gambar 4.29. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Osifikasi Di SMA Swasta
Pembinaan Graha Kirana Medan
Gambar 4.30. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Osifikasi Di SMA Swasta
UtamaMedan
Gambar 4.31. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Hubungan Antartulang Di
SMA Swasta Al-Hidayah Medan
Gambar 4.32. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Hubungan Antartulang Di
SMA Swasta Budisatrya Medan
Gambar 4.33. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Hubungan Antartulang Di
SMA Swasta Pembinaan Graha Kirana Medan
Gambar 4.34. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Hubungan Antartulang Di
SMA Swasta Utama Medan
Gambar 4.35. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sistem Rangka Di SMA Swasta
Al-Hidayah Medan
Gambar 4.36. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sistem Rangka Di SMA Swasta
Budisatrya Medan
Gambar 4.37. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sistem Rangka Di SMA Swasta
Pembinaan Graha Kirana Medan
Gambar 4.38. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sistem Rangka Di SMA Swasta
Utama Medan

116

117

118

119

120

121

122

123

123

124

125

126

127

128

129

xi

1

1

1

1

1

1

Gambar 4.39. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sendi Di SMA Swasta
Al-Hidayah Medan
Gambar 4.40. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sendi Di SMA Swasta
Budisatrya Medan
Gambar 4.41. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sendi Di SMA Swasta
Pembinaan Graha Kirana Medan
Gambar 4.42. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sendi Di SMA Swasta
Utama Medan
Gambar 4.43. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Otot Di SMA Swasta
Al-Hidayah Medan
Gambar 4.44. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Otot Di SMA Swasta
Budisatrya Medan
Gambar 4.45. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Otot Di SMA Swasta
Pembinaan Graha Kirana Medan
Gambar 4.46. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Otot Di SMA Swasta
Utama Medan
Gambar 4.47. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Mekanisme Kontraksi Otot
Di SMA Swasta Al-Hidayah Medan
Gambar 4.48. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Mekanisme Kontraksi Otot
Di SMA Swasta Budisatrya Medan
Gambar 4.49. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Mekanisme Kontraksi Otot
Di SMA Swasta Pembinaan Graha Kirana Medan
Gambar 4.50. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Mekanisme Kontraksi Otot
Di SMA Swasta Utama Medan
Gambar 4.51. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sumber Energi Untuk Kontraksi
Otot Di SMA Swasta Al-Hidayah Medan
Gambar 4.52. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sumber Energi Untuk Kontraksi
Otot Di SMA Swasta Budisatrya Medan
Gambar 4.53. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sumber Energi Untuk Kontraksi
Otot Di SMA Swasta Pembinaan Graha Kirana Medan

1

130

1

131
1

132
1

133
1

134
1

135

1

136

1

137

1

138

1

1

139

1

140
1

141
1

142
1

143
1

144

1

1

xii
1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Gambar 4.54. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sumber Energi Untuk Kontraksi
Otot Di SMA Swasta Utama Medan
Gambar 4.55. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sumber Otot Polos, Lurik
Dan Jantung Di SMA Swasta Al-Hidayah Medan
Gambar 4.56. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sumber Otot Polos, Lurik
Dan Jantung Di SMA Swasta Burusatrya Medan
Gambar 4.57. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sumber Otot Polos, Lurik
Dan Jantung Di SMA Swasta Pembinaan Graha
Kirana Medan
Gambar 4.58. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sumber Otot Polos, Lurik
Dan Jantung Di SMA Swasta Utama Medan
Gambar 4.59. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sumber Kelainan/Penyakit
Pada Sistem Gerak Manusia Di SMA Swasta
Al-Hidayah Medan
Gambar 4.60. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sumber Kelainan/Penyakit
Pada Sistem Gerak Manusia Di SMA Swasta
Burusatrya Medan
Gambar 4.60. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sumber Kelainan/Penyakit
Pada Sistem Gerak Manusia Di SMA Swasta
Pembinaan Graha Kirana Medan
Gambar 4.59. Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Pada Sub Materi Sumber Kelainan/Penyakit
Pada Sistem Gerak Manusia Di SMA Swasta
Utama Medan

1

145
1

146
1

147
1

148

1

149

1

1

150
1

1

151

1

152
1

1

153

1

1

1

1

1

1

xiii
1

1

1

1

1

1

1

1

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Materi Sistem Gerak Pada Manusia
Lampiran 2. Soai Materi Sistem Gerak Pada Manusia
Lampiran 3. Kunci Jawaban
Lampiran 4. Angket Kesulitan Belajar Siswa

174

196
202
204

xiv

BABI

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan

pada

dasamya

adalah

usaha

sadar

untuk

menumbuhkembangkan potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi
kegiatan bellijar mereka. Pendidikan sebagai suatu bentuk kegiatan siswa dalam
proses belajar yang menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang ingin dicapai.
Secara detail, dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (I), pendidikan didefinisikan sebagai usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar
siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pemikiran ini jelas merefleksikan bahwa dalam suatu proses pendidikan perlu
adanya pendekatan holistik. Pendekatan holistik dicirikan dalam konsep
keterkaitan, keutuhan dan proses menjadi sehingga dapat meningkatkan kualitas
belajar siswa.
Pendidikan

yang

berkualitas

dilihat

dari

proses

belajar

yang

mempengaruhi perkembangan siswa. Suatu proses belajar ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seorang siswa. Perubahan sebagai basil dari proses belajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterarnpilan, kecakapan dan kemampuannya
serta perubahan-perubahan aspek lain yang terdapat pada diri siswa. Pemahaman

1
1
1
1
1
1

yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk dan manifestasinya
mutlak diperlukan oleh para guru. Pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan

1

mutu) adalah proses memperoleh arti, pemahaman dan cara menafsirkan

1

lingkungan di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada

1

tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-

1

masalah yang akan dihadapi siswa (Syah, 2009).
1

Biologi sebagai mata pelajaran memiliki karakteristik berbeda daripada
1

mata pelajaran lain yang diajarkan di sekolah. Kesalahan klasik yang selalu
muncul adalah anggapan bahwa materi pelajaran Biologi sebagai materi yang

1

harus dihafal sehingga siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi

1

pelajaran yang diberikan. Kesulitan untuk memahami materi ini dapat

1

dideskripsikan dengan siswa yang mendapatkan nilai tidak tuntas pada materi
1

sistem gerak pada manusia Berdasarkan basil observasi di SMA Swasta
Kecamatan Medan Tembung, diperoleh data siswa yang tidak tuntas pada materi

1

sistem gerak pada manusia dengan persentase 25,45% terdapat di empat SMA

1

Swasta Kecamatan Medan Tembung kelas XI, semester I tahun pelajaran

1

2010/2011. Nilai yang seharusnya dicapai siswa sehingga dikatakan tuntas pada
1

materi sistem gerak pada manusia di empat SMA Swasta Kecamatan Medan
1

Tembung adalah 65, tetapi 25,45% siswa di empat SMA Swasta Kecamatan
Medan Tembung hanya mendapatkan nilai 60. Hasil observasi awal menunjukkan

1

bahwa siswa kesulitan untuk memahami materi sistem gerak pada manusia karena

1

banyaknya bahasa latin dan kurangnya fasilitas sekolah yang mendukung
pemahaman pada materi tersebut. Sistem gerak pada manusia

1

me~Ylaskn

1

mengenai susunan alat-alat gerak pada manusia yang meliputi tulang, osifikasi,
2

1
1

1
1
1
1
1
1

1

hubungan antartulang, sistem rangka, persendian, otot, mekanisme gerak otot,
sumber energi untuk kontraksi otot, perbedaan antara otot polos, lurik dan
jantung, serta kelainan/penyakit pada sistem gerak manusia Siswa tidak mampu
memahami dengan mudah materi yang disampaikan oleh guru karena menurut
siswa materi tersebut sulit untuk dipahami dengan mudah. Keadaan tersebut
didukung oleh penelitian yang dilakukan di Slovakia (Prokop, 2007) terhadap
sikap siswa Slovakia pada mata pelajaran Biologi, diperoleh rata-rata 20,5% siswa
Slovakia mengalami kesulitan belajar pada tingkat SMA.
Berdasarkan hasil observasi awal di atas, siswa yang memiliki nilai tidak
tuntas dengan materi sistem gerak pada manusia, menunjukkan kesulitan belajar
siswa. Siswa kesulitan memahami sub materi pokok pada sistem gerak manusia,
antara lain tulang, osifikasi, hubungan antartulang, sistem rangka, persendian,
otot, mekanisme gerak otot, sumber energi untuk kontraksi otot, perbedaan antara
otot polos, lurik dan jantung, serta kelainan/penyakit pada sistem gerak manusia
Kesulitan belajar mempengaruhi kualitas pencapaian basil belajar siswa sehingga
mempengaruhi keberhasilan proses belajar (Syah, 2009). Rendahnya basil belajar
siswa terhadap materi sistem gerak pada manusia akan menyebabkan kondisi
proses belajar menjadi tidak kondusif dan tidak efektif sehingga menghambat
siswa dalam memahami materi pelajaran secara aktif (Sardiman, 2009). lnteraksi
yang baik selama kegiatan belajar mengajar berlangsung menjadi acuan untuk
mengurangi kesulitan belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Hodijah
(2007), proses belajar akan berhasil bila terdapat komunikasi yang baik antara
guru dan siswa selama pembelajaran.

3

Sudono (2000) mengemukak:an bahwa untuk meningkatk.an kualitas
belajar siswa adalah dengan memenuhi kebutuhan belajar mereka dan membuat
mereka merasa berguna. Hal ini dapat terwujud jika guru mampu membina
hubungan yang baik melalui komunikasi yang intensif dan diwarnai suasana
santai dengan saling berbagi. Hubungan antara siswa dengan guru sebaiknya
memiliki kontribusi positif terbadap proses belajar. Hal ini sependapat dengan
penelitian yang dilakukan Kek di Malaysia (2007) yang menjelaskan bahwa guru
mampu meningkatkan basil belajar siswa karena terdapat aktivitas belajar yang
bernilai positif antara guru dengan siswa sehingga mengembangkan kegiatan
belajar siswa Komunikasi yang baik dengan siswa diperlukan untuk memahami
materi pelajaran Biologi, khususnya sistem gerak pada manusia sehingga
kesulitan siswa memahami materi tersebut dapat diatasi.
Faktor yang mendukung pengembangan proses belajar siswa di sekolah
meliputi guru. ternan, fasilitas sekolah dan suasana belajar siswa Berdasarkan
penelitian yang dilakukan Tsabari di Amerika Serikat (2010), diperoleh basil
penelitian yang menunjukkan bahwa guru berperan meningkatkan kualitas belajar
siswa. Setiap siswa saling berbagi dengan ternan di sekolah. Ternan yang
mendukung

perkembangan

belajar

siswa

adalah

ternan

yang

tidak

mendiskriminasikan terhadap hal apapun yang menjadi perbedaan satu sama lain.
Hal ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan Steven di Amerika Serikat
(2006) yang menunjukkan bahwa perbedaan wama kulit di Amerika tidak menjadi
penghambat interaksi belajar antara siswa. Guru berperan dalam pendidikan
karena guru merupakan unsur manusiawi yang ada dalam kegiatan belajar siswa
Kehadiran guru mutlak diperlukan di dalam proses belajar. Hal ini sesuai dengan
4

penelitian yang dilakukan di Turki oleh Telli (2009) dan di Malaysia oleh Talib
(2009) bahwa guru memiliki nilai penting untuk meningkatkan basil belajar siswa.
Guru harus mampu memahami kesulitan siswa dalam menyerap materi sistem
gerak pada manusia. Selain guru, sarana dan prasarana di sekolah yang kurang
memadai juga sangat mempengaruhi kualitas belajar siswa.
Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dalam proses belajar yang
ditandai adanya hambatan-hambatan untuk mencapai basil yang diharapkan.
Sesuai dengan pendapat Hamalik (2009), bahwa kesulitan belajar adalah suatu
kondisi yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu dalam
pencapaian basil belajar atau suatu kondisi seorang siswa tidak dapat memenuhi
ukuran yang telah ditentukan. Untuk mengetahui kesulitan belajar pada siswa

1

maka diperlukan pemahaman terhadap kesulitan belajar siswa pada sub materi
pokok sistem gerak manusia sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar siswa
(Slameto, 2003).

1.2. Identifakasi Masalab
Kesulitan belajar merupakan suatu gejala yang nampak dalam berbagai
pemyataan. Beberapa penyebab dan gejala yang menunjukkan adanya kesulitan
belajar pada materi sistem gerak pada manusia, antara lain:
1. Hasil belajar siswa pada materi sistem gerak pada manusia rendah, yaitu
terdapatnya persentase 25,45% siswa yang tidak mencapai nilai standar
ketuntasan minimal 65.
2. Siswa kesulitan memahami beberapa sub materi sistem gerak pada manusia
yang ditunjukkan dengan jawaban siswa yang salah pada lembar jawaban. Sub

5

materi tersebut antara lain tulang, osiftkasi, hubungan antartulang, sistem
rangka, persendian, mekanisme gerak otot, sumber energi untuk kontraksi otot

dan perbedaan antara otot polos, lurik dan jantung serta kelainanlpenyakit pada
sistem gerak manusia.
3. Sumber belajar siswa kurang memadai karena siswa hanya menggunakan buku
LKS (Lembar Kerja Siswa) sebagai buku pegangan belajar sehingga siswa
kesulitan memahami beberapa topik sistem gerak pada manusia.
4. Penerapan metode pembelajaran yang dominan pada metode konvensional.
5. Persiapan materi yang belum memadai.
6. Kurangnya penguasaan guru terhadap materi yang disampaikan.

1.3. Batasao Masalah
Penelitian ini berorientasi pada persepsi siswa tentang kesulitan belajar
memahami beberapa sub materi sistem gerak pada manusia. yaitu:
I. Tulang, osiflkasi, hubungan antartulang, sistem rangka. persendian, struktur
otot, mekanisme kontraksi otot, sumber energi untuk kontraksi otot dan
perbedaan antara otot polos, Iurik dan jantung serta kelainanlpenyakit pada
sistem gerak manusia.
2. Penelitian dilakukan di empat SMA Swasta Kecamatan Medan Tembung kelas
XI IPA tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari SMA Swasta Al-Hidayah
Medan, SMA Swasta Budisatrya. SMA Swasta Pembinaan Graha Kirana dan
SMASwastaUtama.

6

1.4. Rumusau Masalah

MasaJah yang dibahas dalam peneJitian ini Yaitu:

1. Sub . . _ manakah pada , ; _ , genok manusia )'ling m e - i lcesulitan
behyar paling tinggi

men-

P