PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIRS SHARE (TPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI2.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIRS SHARE (TPS)
DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA UNTUK
UNTUK MENINGKAT
MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian
Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
S
Pendidikan matematika
Oleh:
RATIH KURNIAWATI
A 410 060 251
FAKULTAS KEGURUAN
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MUHAMMADI
SURAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses interaksi belajar adalah inti dari kegiatan pendidikan. Interaksi
belajar mengajar adalah suatu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan tidak akan tercapai apabila proses interaksi belajar mengajar tidak
berlangsung dalam pendidikan. Guru dan siswa merupakan unsur yang terlibat
langsung dalam proses belajar mengajar. Guru mempunyai peranan penting
dalam membimbing, mengajar dan mendidik anak.
Proses
pendidikan
khususnya
di
Indonesia
selalu
mengalami
penyempurnaan yang nantinya akan menghasilkan suatu hasil pendidikan yang
berkualitas. Para pengelola pendidikan telah melakukan berbagai hal untuk
memperoleh kualitas pendidikan yang baik dalam rangka meningkatkan prestasi
peserta didik dan untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini merupakan langkah
awal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya
peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun
tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Ahli-ahli kependidikan telah
menyadari bahwa mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan
praktek
pembelajarannya,
sehingga
1
peningkatan
kualitas
pembelajaran
merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional
(Sutama, 2000:77)
Motivasi adalah prasyarat utama dalam pembelajaran, tanpa itu hasil
belajar yang dicapai tidak akan optimal dan motivasi sendiri merupakan
dorongan yang timbul dari dalam diri sendiri atau ditimbulkan oleh lingkungan
sekitar. Dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar
mengajar, dan dengan motivasi itu pula kualitas hasil belajar siswa dapat
diwujudkan dengan baik. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi
yang kuat dan jelas akan tekun dan berhasil dalam belajarnya. Tingginya
motivasi dalam belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Bahkan
pada saat ini kaitan antara motivasi dengan perolehan dan atau prestasi tidak
hanya dalam belajar. Apalah artinya bagi seorang siswa pergi ke sekolah tanpa
mempunyai motivasi belajar. Bahwa diantara sebagian siswa ada yang
mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain belum termotivasi untuk
belajar. Seorang guru melihat perilaku siswa seperti itu, maka perlu diambil
langkah-langkah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. Membangkitkan
motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus dapat menggunakan berbagai
macam cara untuk memotivasi belajar siswa.
Sardiman (2001: 37) memperkuat tentang pentingnya motivasi dengan
menyatakan bahwa ada faktor-faktor psikologi dalam yang menyebabkan
pembelajaran akan berhasil baik kalau di dukung oleh faktor-faktor psikologi
dari si pelajar, salah satu faktor psikologi itu adalah motivasi. Motivasi sendiri
adalah keinginan atau dorongan untk belajar. Banyak cara yang dapat diupayakan
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, salah satu upaya untuk
meningkatkan motivasi tersebut adalah dengan menggunakan lembar kerja.
Dalam pembelajaran matematika melalui Lembar Kerja Siswa (LKS)
diharapkan siswa benar-benar aktif dan mandiri dalam belajar, sebab dalam
belajar aktif dan mandiri dapat menyebabkan ingatan siswa mengenai apa yang
dipelajarinya itu akan lebih lama dan pengetahuan lebih luas bla dibandingkan
dengan belajar dengan pasif. Dengan adanya tugas yang berulang-ulang siswa
dapat membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu, memberi motivasi
yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain.
Pembelajaran dengan pendekatan kooperatif merupakan pembelajaran
kelompok dimana siswa saling bekerja sama dalam memahami suatu masalah
dan berusaha untuk memecahkan masalah tersebut dan uru bertindak sebagai
fasilitator yang membantu siswa jika siswa mengalami kesulitan. Model
struktural merupakan pengembangan dari resitasi (pembelajaran dengan latihan
soal) dimana pada resitasi secara individu sedang pada struktural secar
berkelompok yang saling berpasangan dalam berdiskusi dan bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas dari guru.
Model-model
pembelajaran
hendaknya
relevan
dan
mendukung
tercapainya tujuan pengajaran. Jadi perkembangan untuk pemilihan model ialah
tujuan pengajaran yang hendak dicapai. Adapun tujuan pengajaran adalah supaya
siswa dapat berpikir aktif dan diberi kesempatan untuk mencoba kemampuan di
dalam berbagai kegiatan. Salah satu pembelajaran dengan pendekatan yang
menyenangkan dan mengaktifkan siswa adalah pembelajaran dengan pendekatan
kooperatif model struktural tipe Think Pairs Share (TPS).
Berdasarkan latar masalah diatas peneliti akan mengadakan penelitian yang
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) dengan
Menggunakan Lembar Kerja Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika
Siswa Kelas VII SMP N 2 Gatak.
B. Pembatasan Masalah
Usaha agar penulisan dari penelitian ini efektif dan efisien maka perlu
diadakan pembatasan masalah. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
1.
Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif dengan
pendekatan struktural tipe TPS.
2.
Masalah
motivasi
belajar
siswa
yang
akan
ditingkatkan
dengan
menggunakan pendekatan struktural tipe TPS dengan menggunakan lembar
kerja.
C. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah di atas, maka permasalahan umum yang
dicari jawabannya melalui penelitian ini adalah: “Apakah penerapan metode
pembelajaran TPS dengan menggunakan lembar kerja dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran matematika melalui metode think pairs share dengan
menggunakan lembar kerja.
E. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan pada tingkat teoritis kepada pembaca dan guru dalam
meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan lembar kerja dalam
model pembelajaran TPS. Penelitian ini juga dapat meningkatkan
kemampuan profesionalisme guru untuk mengarahkan dan membimbing
siswa dalam belajar matematika.
2.
Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata berupa
langkah-langkah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil
penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi guru, siswa dan
sekolah.
a.
Bagi siswa penelitian ini berguna untuk membantu meningkatkan
motivasi belajar matematika.
b.
Bagi guru penelitian ini merupakan masukan dalam memperluas
pengetahuan dan wawasan mengenai pendekatan pembelajaran dalam
rangka meningkatkan motivasi belajar siswa.
c.
Bagi sekolah penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka
perbaikan pembelajaran matematika.
DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA UNTUK
UNTUK MENINGKAT
MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian
Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
S
Pendidikan matematika
Oleh:
RATIH KURNIAWATI
A 410 060 251
FAKULTAS KEGURUAN
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MUHAMMADI
SURAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses interaksi belajar adalah inti dari kegiatan pendidikan. Interaksi
belajar mengajar adalah suatu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan tidak akan tercapai apabila proses interaksi belajar mengajar tidak
berlangsung dalam pendidikan. Guru dan siswa merupakan unsur yang terlibat
langsung dalam proses belajar mengajar. Guru mempunyai peranan penting
dalam membimbing, mengajar dan mendidik anak.
Proses
pendidikan
khususnya
di
Indonesia
selalu
mengalami
penyempurnaan yang nantinya akan menghasilkan suatu hasil pendidikan yang
berkualitas. Para pengelola pendidikan telah melakukan berbagai hal untuk
memperoleh kualitas pendidikan yang baik dalam rangka meningkatkan prestasi
peserta didik dan untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini merupakan langkah
awal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya
peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun
tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Ahli-ahli kependidikan telah
menyadari bahwa mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan
praktek
pembelajarannya,
sehingga
1
peningkatan
kualitas
pembelajaran
merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional
(Sutama, 2000:77)
Motivasi adalah prasyarat utama dalam pembelajaran, tanpa itu hasil
belajar yang dicapai tidak akan optimal dan motivasi sendiri merupakan
dorongan yang timbul dari dalam diri sendiri atau ditimbulkan oleh lingkungan
sekitar. Dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar
mengajar, dan dengan motivasi itu pula kualitas hasil belajar siswa dapat
diwujudkan dengan baik. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi
yang kuat dan jelas akan tekun dan berhasil dalam belajarnya. Tingginya
motivasi dalam belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Bahkan
pada saat ini kaitan antara motivasi dengan perolehan dan atau prestasi tidak
hanya dalam belajar. Apalah artinya bagi seorang siswa pergi ke sekolah tanpa
mempunyai motivasi belajar. Bahwa diantara sebagian siswa ada yang
mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain belum termotivasi untuk
belajar. Seorang guru melihat perilaku siswa seperti itu, maka perlu diambil
langkah-langkah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. Membangkitkan
motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus dapat menggunakan berbagai
macam cara untuk memotivasi belajar siswa.
Sardiman (2001: 37) memperkuat tentang pentingnya motivasi dengan
menyatakan bahwa ada faktor-faktor psikologi dalam yang menyebabkan
pembelajaran akan berhasil baik kalau di dukung oleh faktor-faktor psikologi
dari si pelajar, salah satu faktor psikologi itu adalah motivasi. Motivasi sendiri
adalah keinginan atau dorongan untk belajar. Banyak cara yang dapat diupayakan
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, salah satu upaya untuk
meningkatkan motivasi tersebut adalah dengan menggunakan lembar kerja.
Dalam pembelajaran matematika melalui Lembar Kerja Siswa (LKS)
diharapkan siswa benar-benar aktif dan mandiri dalam belajar, sebab dalam
belajar aktif dan mandiri dapat menyebabkan ingatan siswa mengenai apa yang
dipelajarinya itu akan lebih lama dan pengetahuan lebih luas bla dibandingkan
dengan belajar dengan pasif. Dengan adanya tugas yang berulang-ulang siswa
dapat membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu, memberi motivasi
yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain.
Pembelajaran dengan pendekatan kooperatif merupakan pembelajaran
kelompok dimana siswa saling bekerja sama dalam memahami suatu masalah
dan berusaha untuk memecahkan masalah tersebut dan uru bertindak sebagai
fasilitator yang membantu siswa jika siswa mengalami kesulitan. Model
struktural merupakan pengembangan dari resitasi (pembelajaran dengan latihan
soal) dimana pada resitasi secara individu sedang pada struktural secar
berkelompok yang saling berpasangan dalam berdiskusi dan bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas dari guru.
Model-model
pembelajaran
hendaknya
relevan
dan
mendukung
tercapainya tujuan pengajaran. Jadi perkembangan untuk pemilihan model ialah
tujuan pengajaran yang hendak dicapai. Adapun tujuan pengajaran adalah supaya
siswa dapat berpikir aktif dan diberi kesempatan untuk mencoba kemampuan di
dalam berbagai kegiatan. Salah satu pembelajaran dengan pendekatan yang
menyenangkan dan mengaktifkan siswa adalah pembelajaran dengan pendekatan
kooperatif model struktural tipe Think Pairs Share (TPS).
Berdasarkan latar masalah diatas peneliti akan mengadakan penelitian yang
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) dengan
Menggunakan Lembar Kerja Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika
Siswa Kelas VII SMP N 2 Gatak.
B. Pembatasan Masalah
Usaha agar penulisan dari penelitian ini efektif dan efisien maka perlu
diadakan pembatasan masalah. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
1.
Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif dengan
pendekatan struktural tipe TPS.
2.
Masalah
motivasi
belajar
siswa
yang
akan
ditingkatkan
dengan
menggunakan pendekatan struktural tipe TPS dengan menggunakan lembar
kerja.
C. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah di atas, maka permasalahan umum yang
dicari jawabannya melalui penelitian ini adalah: “Apakah penerapan metode
pembelajaran TPS dengan menggunakan lembar kerja dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran matematika melalui metode think pairs share dengan
menggunakan lembar kerja.
E. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan pada tingkat teoritis kepada pembaca dan guru dalam
meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan lembar kerja dalam
model pembelajaran TPS. Penelitian ini juga dapat meningkatkan
kemampuan profesionalisme guru untuk mengarahkan dan membimbing
siswa dalam belajar matematika.
2.
Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata berupa
langkah-langkah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil
penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi guru, siswa dan
sekolah.
a.
Bagi siswa penelitian ini berguna untuk membantu meningkatkan
motivasi belajar matematika.
b.
Bagi guru penelitian ini merupakan masukan dalam memperluas
pengetahuan dan wawasan mengenai pendekatan pembelajaran dalam
rangka meningkatkan motivasi belajar siswa.
c.
Bagi sekolah penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka
perbaikan pembelajaran matematika.