JENIS KELAMIN PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Ditinjau Dari Jenis Kelamin Pada Pegawai Dinas Pendidikan Kota.
ORGANIZATIONAL
AL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DITI
TINJAU DARI
JENIS KELAMIN
IN PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKA
KAN KOTA
CILEGON
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
RANGGA OKTAVIANTO
F 100 100 068
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSI
SITAS MUHAMMADIYAH SURAKA
KARTA
2014
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DITINJAU DARI
JENIS KELAMIN PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA
CILEGON
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Dalam mencapai derajat Sarjana (S-1)
Disusun oleh :
RANGGA OKTAVIANTO
F 100 100 068
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
ORGANIZATIONAL
ii
ORGANIZATIONAL
iii
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DITINJAU DARI JENIS
KELAMIN PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON
Rangga Oktavianto
Susatyo Yuwono
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Pegawai diharapkan untuk menunjukkan perilaku organizational citizenship behavior
(OCB), karena OCB dapat meningkatkan efektivitas, produktivitas dan kesejahteraan
organisasi. Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan perilaku diluar deskripsi
kerja yang telah ditentukan organisasi, namun memiliki dampak yang positif bagi organisasi.
Dinas Pendidikan merupakan instansi yang mengedepakan pelayanan bagi masyarakat
khususnya dalam bidang pendidikan oleh karena itu peran yang optimal dari pegawai oleh
karena itu sangat dibutuhkan. Namun pada kenyataannya masih ada pegawai yang
menunjukkan OCB rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
organizational citizenship behavior (OCB) ditinjau dari jenis kelamin pada pegawai Dinas
Pendidikan Kota Cilegon. Sehingga penulis mengajukan hipotesis “ada perbedaan
organizational citizenship behavior (OCB) antara laki-laki dan perempuan pada pegawai
Dinas Pendidikan Kota Cilegon”.
Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan 106 responden yang terdiri
dari 54 orang pegawai laki-laki dan 52 orang pegawai perempuan. Pengukuran menggunakan
skala Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap pegawai Dinas Pendidikan Kota
Cilegon berjumlah 50 aitem. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji
mann-whitney test nonparametric. Hasil analisis data, diperoleh hasil uji z sebesar -0,626; p =
0,531 (p > 0,05) sehingga hipotesis yang diajukan ditolak, yang berarti tidak ada perbedaan
antara laki-laki dan perempuan dalam organizational citizenship behavior (OCB) pada
pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa rerata hipotetik variabel organizational
citizenship behavior (OCB) sebesar 100. Sedangkan rerata empirik tingkat organizational
citizenship behavior (OCB) pada pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon tergolong tinggi
yang ditunjukkan dengan angka sebesar 125,69. Sehingga pada penlitian ini disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan antara pegawai laki-laki dan pegawai perempuan terhadap
organizational citizenship behavior (OCB) di Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
Kata kunci
: Organizational Citizenship Behavior (OCB), jenis kelamin
iv
1
Pendahuluan
adanya peran serta secara nyata dari
Sumber daya manusia tidak
karyawan yang mampu dan sanggup
hanya membantu perusahaan atau
bertindak melebihi tugas pekerjaan
organisasi dalam mencapai tujuannya
umum
tetapi juga membantu menentukan
memberikan performa kinerja yang
apa yang benar-benar dapat dicapai
bisa melampaui perkiraan. Hal ini
dengan sumber daya yang tersedia.
dapat ditunjang dengan fakta yang
Perusahaan
menunjukkan bahwa organisasi yang
atau organisasi
yang
mereka,
atau
sanggup
memiliki SDM yang baik adalah
memiliki
modal agar dapat bersaing secara
mempunyai
sehat
Citizenship Behavior (OCB) yang
dengan
perusahaan
atau
organisasi lainnya.
sekaligus
Organizational
baik, maka kinerjanya jauh menjadi
Pekerjaan merupakan lebih dari
sekedar aktivitas yang hanya sebatas
mengatur
karyawan
kertas,
menulis
kode
lebih unggul apabila dibandingkan
dengan organisasi lain.
Salah
satu
contoh,
sidak
program, menunggu pelanggan, atau
informasi lainnya terdapat juga di
mengendarai sebuah truk. Setiap
Kota Cilegon, Provinsi Banten yang
pekerjaan menuntut adanya semacam
berasal dari (bantenraya.com, 2014).
interaksi atau relasi antara sesama
Proses sidak yang dimulai pukul
rekan kerja, atasan-atasan, mengikuti
13.15 WIB itu dilaksanakan di
peraturan
kebijaksanaan-
beberapa
organisasional,
meliputi Supermall Cilegon, Edi
dan
kebijaksanaan
lokasi
yang
memenuhi standar-standar kinerja,
Toserba,
menerima kondisi kerja yang acap
Karaoke Inul Vista. Sebanyak 17
kali kurang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
ideal,
dan lain-lain
(Robins and Judge, 2008).
Menurut
sebuah
Robbins
organisasi
yang
lingkungan
Ramayana
berbeda,
Mall
Pemerintah
dan
Kota
(2009),
(Pemkot) Cilegon berhasil dijaring
dapat
razia petugas, Selasa (25/2). Para
dikatakan sebagai organisasi yang
abdi negara itu tertangkap tangan
terbilang
tengah berbelanja di sejumlah pusat
organisasi
sukses
yang
ialah
sebuah
membutuhkan
perbelanjaan pada saat jam kerja.
2
Bahkan, terdapat dua oknum
PNS diantaranya ditemukan tengah
asyik
berkaraoke
ria
di sebuah
(disiplin),
dan
civic
virtue
(partisipasi).
Faktor-faktor
yang
tempat hiburan dengan ditemani dua
mempengaruhi
pria yang diduga bukan berasal dari
adalah budaya dan iklim organisasi,
anggota
kepribadian dan suasana hati (mood),
kedua
keluarganya.
oknum
merupakan
Diketahui,
PNS
guru
tersebut
di
SDN
Kubangkalak.
persepsi
timbulnya
terhadap
OCB
organisasional,
persepsi terhadap kualitas interaksi
atasan-bawahan, masa kerja dan jenis
Perilaku
organizational
citizenship behavior (OCB) menurut
kelamin (gender) (dalam Jayanti,
2009).
Organ (dalam Mohammad, 2011)
Faktor OCB yang didalami
yaitu pekerjaan yang berhubungan
oleh penulis yaitu jenis kelamin.
dengan
Jenis kelamin adalah suatu konsep
perilaku
yang
tidak
mengikat, tidak berkaitan dengan
analisis
sistem
mengidentifikasi perbedaan laki-laki
reward
formal
yang
yang
digunakan
untuk
organisasi, dan secara keseluruhan
dan perempuan dilihat dari sudut
meningkatkan
non-biologis, yaitu dari aspek sosial,
organisasi.
efektivitas
Selain
itu,
fungsi
OCB
budaya,
maupun
melampaui indikator kinerja yang
(Normadewi, 2012).
dibutuhkan oleh sebuah organisasi
Menurut
dalam deskripsi pekerjaan formal.
Dalam
penelitian
Yessica,
ini,
bahwa
psikologis
Parson
2004),
ia
stereotipe
(dalam
menyatakan
wanita
adalah
komponen OCB yang digunakan
ekspresif, artinya perhatian wanita
merupakan
lebih tertuju pada perasaan dan
komponen
yang
dikemukakan oleh Konovsky dan
hubungan interpersonal. Benyamin
Organ (dalam Rahmi, 2013) yaitu:
Spock (dalam Yessica, 2004) juga
Altruism
mengemukakan
(perilaku
Courtesy
(perilaku
menolong),
bahwa
stereotipe
hormat),
pria adalah instrumental, artinya
Sportmanship
(menghindari
bahwa perhatian pria lebih tertuju
perselisihan),
Conscientiousness
pada pemecahan masalah. Untuk itu,
3
pria dituntut mempunyai sifat logika,
wanita
penuh percaya diri dan bertingkah
mengutamakan pembentukan relasi
laku yang mengarah pada sasaran.
daripada pria (Gabriel dan Gardner,
Menurut
Dagun
(2004)
cenderung
dalam Jayanti, 2009) dan lebih
mengatakan bahwa karakteristik laki-
menunjukkan
laki
daripada pria.
dan
psikisnya,
perempuan
dari
bahwa
segi
lebih
perilaku
menolong
kepribadian
Dalam hasil penelitian lainnya,
seorang perempuan merupakan suatu
Sahrah (2008) mendapatkan hasil
kesatuan yang terintegrasikan antara
berkaitan dengan OCB, yaitu OCB
aspek-aspek emosionalitas (seperti
pada perawat wanita lebih tinggi
memiliki tendensi tingkah laku yang
daripada pria. Penelitian tersebut
sangat pasif, kurang terbuka, dan
sejalan dengan penelitian Lovell dkk.
tidak senang berkompetisi), lebih
(1999) yang membuktikan bahwa
subjektif, dan tergantung suasana
ada perbedaan yang cukup signifikan
hati.
antara
Sedangkan
pada
laki-laki
menunjukkan adanya pembagian dan
pria
dan
wanita
dalam
tingkatan OCB para karyawan.
pembatasan yang jelas antara pikiran,
Penelitian terdahulu lainnya
rasio dan emosionalitas (seperti lebih
yang
tegas, suka dengan kompetisi, dan
Pramitasari (2013) dengan penelitian
jalan pikiran tidak dikuasai oleh
yang
emosi, perasaan maupun suasana
Citizenship Behavior (OCB) Pada
hati),
Perawat”
lebih
objektif,
dan
mengarahkan ke dunia luar.
perilaku
kerja
bahwa
seperti
dilakukan
berjudul
oleh
“Organization
didapatkan
hasil
18
perawat laki-laki dan 26 perawat
Komrad (dalam Jayanti, 2009)
mengemukakan
pernah
perilaku
menolong
perempuan yang memiliki OCB
kategori
rendah,
mengindikasikan
hal
tersebut
bahwa
terdapat
orang lain, bersahabat dan bekerja
perbedaan OCB antara perempuan
sama
dan laki-laki.
dengan
menonjol
orang
dilakukan
lain
lebih
oleh
kaum
Beberapa uraian teori di atas
wanita daripada kaum pria. Beberapa
maka
dapat
ditarik
kesimpulan
penelitian juga menunjukkan bahwa
tentang perbedaan OCB dilihat dari
4
jenis kelamin,
yaitu
OCB pada
(OCB), dan variabel bebas : jenis
karyawan atau pegawai wanita lebih
kelamin. Populasi pada penelitian ini
tinggi
adalah pegawai Dinas Pendidikan
dibandingkan
pria.
Berdasarkan kajian teoritis diatas,
Kota Cilegon yang berjumlah 106
hipotesis dalam penelitian ini adalah
orang.
Ada
penelitian ini menggunakan teknik
perbedaan
Organizational
Pengambilan
Citizenship Behavior (OCB) antara
studi
laki-laki
dan
perempuan
pada
penentuan sampel dari semua elemen
pegawai
Dinas
Pendidikan
Kota
yang ada dalam wilayah penelitian
Cilegon.
populasi,
yaitu
sampel
teknik
(Rutoto, 2007). Untuk itu peneliti
Tujuan
yang
ingin
dicapai
penelitian ini adalah untuk:
pengambilan
1. Mengetahui
organizational
behavior
menggunakan
teknik
teknik
sampel
dengan
perbedaan
menggunakan teknik studi populasi
citizenship
atau study sensus, karena peneliti
(OCB) ditinjau
dari
menggunakan seluruh sampel pada
jenis kelamin pada pegawai Dinas
pegawai Dinas Pendidikan Kota
Pendidikan Kota Cilegon.
Cilegon Provinsi Banten.
2. Mengetahui jenis kelamin mana
Alat pengumpulan data yang
yang lebih tinggi memunculkan
digunakan dalam penelitian ini terdiri
organizational
dari 2 bagian adalah: 1) Untuk
citizenship
behavior (OCB) pada pegawai di
mengungkap
Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
responden
3. Mengetahui
organizational
tingkat
citizenship
jenis
dengan
kelamin
menggunakan
identitas yang didalamnya ada kolom
data
identitas
pada
skala
behavior (OCB) pada pegawai
organizational citizenship behavior
Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
termasuk jenis kelamin; 2) Alat
mengukur
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini varibelnya
yaitu
variabel
tergantung:
Organizational Citizenship Behavior
tingkat
organizational
citizenship behavior pada pegawai
Dinas
maka
Pendidikan
Kota Cilegon
menggunakan
skala
organizational citizenship behavior.
5
Penelitian ini menggunakan analisis
dengan
statistik,
menggunakan
moment. Pada uji daya beda aitem
rumus teknik analisis uji uji-z (uji
dari 50 aitem yang diujicobakan
mann-whitney test nonparametric).
terdapat 40 aitem yang tinggi dan 10
Alasan
aitem yang rendah
dengan
menggunakan
uji-z
(uji
teknik
korelasi
product
yaitu aitem
mann-whitney test nonparametric)
nomor 2, 4, 5, 6, 10, 12, 24, 25, 28
antara
dan 41. Aitem yang mempunyai
lain:
bertujuan
untuk
mengetahui perbedaan rata-rata dua
koefisien validitas corrected item-
populasi
total correlation item yang tinggi,
atau
kelompok
data
independen dan hanya terdiri satu
memiliki skor mulai dari 0,308
jalur klasifikasi yaitu jenis kelamin
sampai dengan 0,644 dan memiliki
(laki-laki dan perempuan).
koefisien alpha cronbach 0,906 yang
Untuk uji coba alat
ukur
berarti andal.
dilakukan try out terpakai untuk
menguji validitas dan reliabilitas alat
ukur. Uji validitas akan menentukan
aitem yang gugur atau sahih dan
aitem diawali
dengan expert judgement dari 2
orang rater (yang menilai skala
dengan mencari kesesuaian antara
aitem dengan indikator, pembenahan
redaksional penulisan kalimat pada
skala dan pemilihan kata yang tepat
dalam
skala)
dilakukan
dan
selanjutnya
pengolahan
data
menggunakan metode statistik yang
kemudian
pengujian
selanjutnya
mencari daya beda aitem dengan
menggunakan
metode
Sebelum analisis dilaksanakan,
terlebih dahulu dilaksanakan uji
asumsi yang meliputi uji normalitas
reliabel pada skala OCB.
Uji validitas
Hasil dan Pembahasan
statistik
dan uji homogenitas. Uji asumsi ini
dilakukan dengan bantuan program
SPSS Versi 15.0.
Dari uji normalitas sebaran
dapat diketahui normal atau tidaknya
penyebaran
penelitian.
dari
Hasil
data
uji
variabel
normalitas
sebaran dari variabel organizational
citizenship behavior (OCB) terhadap
Pegawai
Dinas
Pedidikan
Kota
Cilegon diperoleh nilai KolmogorovSmirnov Z = 1,046; signifikansi (p) =
0,224 (p > 0,05). Hasil tersebut
6
menunjukkan bahwa sebaran data
maka
variabel organizational citizenship
citizenship behavior pada pegawai
behavior (OCB) terhadap Pegawai
laki-laki dan
Dinas
tidak signifikan.
Pedidikan
memenuhi
Kota
Cilegon
distribusi
(merata).
perbedaan
normal
Hasil
tersebut
pegawai perempuan
Berdasarkan
penelitian,
organizational
hasil
diketahui
analisis
variabel
menunjukkan bahwa sebaran data
organizational citizenship behavior
variabel organizational citizenship
memiliki rerata empirik total (RE)
behavior
sebesar 125,69 dan rerata hipotetik
memenuhi
distribusi
normal (merata).
(RH) sebesar 100, sedangkan rerata
Kemudian uji homogenitas
empirik pada laki-laki sebear 126,33
varians dilakukan untuk mengetahui
dan rerata empirik pada perempuan
perbedaan organizational citizenship
sebesar
behavior (OCB) berdasarkan Jenis
organizational citizenship behavior
Kelamin.
pada pegawai Dinas Pendidikan Kota
Hasil
uji
homogenitas
menunjukkan nilai Levene Statistic
sebesar
6,943
dengan
nilai
125,02
yang
berarti
Cilegon tergolong tinggi.
Dari
hasil
kategorisasi
signifikansi p = 0,01 (p < 0,05) yang
organizational citizenship behavior
variansinya tidak homogen.
pada pegawai Dinas Pendidikan Kota
Analisis data dalam penelitian
Cilegon
diketahui
bahwa
tidak
ini menggunakan uji mann-whitney
terdapat pegawai yang memiliki
test nonparametric. Terlihat bahwa
organizational citizenship behavior
pada nilai statistik uji Z sebesar -
sangat rendah, ditunjukkan dengan
0,626 dan p = 0,531 (p > 0,05).
skor 0% (0 orang); terdapat 0% (0
Kemudian
orang)
dilihat
rerata
(mean)
pegawai
memiliki
organizational citizenship behavior
organizational citizenship behavior
pada laki-laki sebesar 126,33 dan
yang tergolong rendah; 8,5% (9
rerata
orang)
(mean)
organizational
pegawai
memiliki
citizenship behavior pada perempuan
organizational citizenship behavior
sebesar 125,02 sehingga selisihnya
yang tergolong sedang; 72,6% (77
tipis sebesar 1,31. Dari hasil tersebut
orang)
pegawai
memiliki
7
organizational citizenship behavior
wanita dalam tingkatan OCB para
yang tergolong tinggi; 18,9% (20
karyawan, dimana perilaku OCB
orang)
memiliki
pada karyawan atau pegawai wanita
organizational citizenship behavior
lebih tinggi dibandingkan pegawai
yang tergolong sangat tinggi.
pria.
pegawai
Gambar 2
Kesimpulan dan Saran
Organizational Citizenship Behavior
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Berdasarkan hasil analisis data
yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan yaitu hasil penelitian ini
72,6%
menunjukkan tidak ada perbedaan
18,9%
8,5%
0%
0%
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
Rendah
Tinggi
Hasil
penelitian
ini
tidak
antara
laki-laki
dan
perempuan
dalam
organizational
citizenship
behavior
pada
pegawai
Dinas
Pendidikan Kota Cilegon. Kemudian
sesuai dengan hipotesis yang telah
hasil penelitian ini menunjukkan
diajukan, yang menyatakan bahwa
kategori organizational citizenship
Ada
Organizational
behavior pada pegawai antara laki-
Citizenship Behavior (OCB) antara
laki dan perempuan yang sama-sama
laki-laki
dan
perempuan
pada
tergolong tinggi. Berdasarkan hasil
pegawai
Dinas
Pendidikan
Kota
analisis
perbedaan
diketahui
variabel
Cilegon. Hasil penelitian ini berbeda
organizational citizenship behavior
dengan
penelitian-penelitian
(OCB) memiliki nilai rerata empirik
sebelumnya yang menunjukkan ada
(RE) sebesar 125,69 (kategori tinggi
perbedaan
antara
laki-laki
dan
= 112 < X < 136) dan rerata hipotetik
perempuan
dalam
organizational
yang diperoleh dari penghitungan
citizenship behavior yaitu penelitian
statistik secara manual. Didapat hasil
yang dilakukan oleh Sahrah (2008)
rerata hipotetik (RH) sebesar 100,
dan
yang berarti perilaku organizational
Pramitasari
(2013)
yang
mengungkapkan hasil ada perbedaan
yang signifikan antara pria dan
citizenship behavior (OCB) pada
8
pegawai
Dinas
Pendidikan
Kota
Cilegon tergolong tinggi.
dapat
Berdasarkan kesimpulan yang
telah
dikemukakan
diatas,
maka
dapat diajukan beberapa saran, yaitu
Bagi
bedakan jenis kelamin sehingga
Pimpinan
menjadi
pegawai
yang
berkualitas serta dapat memajukan
instansi yang berdampak baik pada
pelayanan
bagi
masyarakat
Organisasi
khususnya dalam bidang pendidikan.
Pemerintahan, yakni pimpinan setiap
Serta juga subjek (pegawai) tidak
1
dapat
berpuas diri terhadap Organizational
dengan
Citizenship Behavior (OCB) yang
minggu
sekali
mengadakan
untuk
pertemuan
seluruh pegawai agar bisa terjalin
tinggi karena masih bisa ditingkatkan
lagi komunikasi tentang masalah
lagi ke Organizational Citizenship
pekerjaan, kritik dan masukan untuk
Behavior (OCB) yang sangat tinggi
pegawai
maupun
pimpinan.
dalam
Kemudian
pimpinan
organisasi
bekerja.
melaksanakan
berperilaku
hendaknya memberi reward pada
Bagi peneliti selanjutnya, yakni
pegawainya yang memiliki OCB
untuk dapat mengembangkan lagi
tinggi
penelitian
dengan
cara
memberikan
dengan
tema
insentif, ataupun bisa juga dengan
Organizational Citizenship Behavior
promosi
(OCB) dengan memperluas wilayah
jabatan
untuk
semua
pegawai yang memiliki OCB yang
penelitian, dalam pengisian skala
tinggi
peneliti
diharapkan
mengawasi
Bagi subjek (Pegawai Dinas
pengisian skala oleh responden dan
Pendidikan Kota Cilegon), yakni
perlu melengkapi dengan teknik
diharapkan
pengumpulan data lain (misalnya:
mempertahankan
perilaku Organizational Citizenship
wawancara
Behavior (OCB)nya baik dikantor
karakteristiknya maupun menambah
ataupun
lagi
diluar
mendukung
berperilaku
kantor
temannya
dan juga
dalam
Organizational
Citizenship Behavior (OCB) tinggi
dalam
bekerja
tanpa
membeda-
dan
variabel
disertakan
observasi,
lain
dalam
yang
serta
belum
penelitian
ini)
supaya dalam proses penelitian lebih
reliabel
sesuai
dengan
jawaban
9
responden
serta
sesuai
dengan
Perawat.
Psikologi
01(02).
keadaan yang sesungguhnya.
Rahmi,
DAFTAR PUSTAKA
Dagun, S.M. 2004. Maskulin dan
Feminin. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Jayanti,
P.
2009.
Perbedaan
Organizational
Citizenship
Behavior antara Pegawai
dengan Tipe Kepribadian
Ekstrovert dan Introvert.
Skripsi (tidak diterbitkan).
Medan: Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara.P
Mohammad, H and Alias. 2011. Job
Satisfaction
and
Organisational
Citizenship
Behavior:
An
Empirical
Study At Higher Learning
Institution.
Jurnal
Ilmu
Pendidikan, Jilid 16, No. 2.
Normadewi, B. 2012. Analsis
Pengaruh Jenis Kelamin dan
Tingkat Pendidikan terhadap
Persepsi Etis Mahasiswa
Akuntansi dengan Love of
Money
sebagai
Variabel
Intervening.
Jurnal Ilmu
Pendidikan. 10 (3).
Organ, D.W., Podsakoff, P.M., and
MacKenzie,
S.B.
2006.
Organizational
Citizenship
Behavior:
Its
Nature,
Antecedents,
and
Consequences.
SAGE
Publications.
Pramitasari,
R.E.
2013.
Organizational
Citizenship
Behavior
(OCB)
pada
Organisasional
Dengan Mediasi
Kepuasan
Kerja. Tesis.
Jurnal Ilmiah
Terapan. Vol.
B M. 2013. Pengaruh
Kepemimpinan
Transformasional terhadap
Organizational Citizenship
Behavior dan Komitmen
Organisasional
dengan
Mediasi Kepuasan Kerja.
Tesis (tidak diterbitkan).
Denpasar: Program Magister
Studi Manajemen Universitas
Udayana.
Robbins, S.P. and Judge, T.A. 2009.
Perilaku Organisasi. Edisi
Ketiga belas, Jakarta:
Salemba.
Rutoto, S. 2007. Pengantar
Metedologi Penelitian. FKIP:
Universitas Muria Kudus.
Sahrah, A. 2008. Organizational
Citizenship Behavior ditinjau
dai Kepuasan Kerja dan Jenis
Kelamin para Perawat Rumah
Sakit.
Anima, Indonesian
Psychological Journal. 180.
165-172.
Usman. 2014. Dua PNS Terjaring di
Karaoke. Diunduh dari
www.bantenraya.com pada
12 Maret 2014.
Yessica. 2004. Pengaruh Kepuasan
Kerja, Jenis Kelamin, Masa
Kerja dan Komitmen
Organisasional terhadap
Keinginan berpindah Kerja
Staf Kantor Akuntan Publik
di Semarang. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis.
3 (4).
2
Denpasar:
Pascasarjana
Udayana.
Program
Universitas
Robbins, S.P. and Judge, T.A. 2009.
Perilaku Organisasi. Edisi
Ketiga
belas,
Jakarta:
Salemba.
Ruslinah. 2013. Hubungan UnsurUnsur Organisasi dan Masa
Kerja dengan Organizational
Citizenship
Behavior
Perawat
Rumah
Sakit
Umum Daerah Pangkep.
Jurnal online psikologi.
Diunduh pada 9 April 2014
14:12 WIB.
Rutoto,
Suripto.
S.
2007.
Pengantar
Metedologi
Penelitian.
FKIP: Universitas Muria
Kudus.
2012. Penataan Sumber
Daya
Aparatur
Kota
Pangkalpinang
(Hard
Kompetensi Jabatan
Struktural).
Jurnal
Kebijakan dan Manajemen
PNS. Vol. 6 No. 1.
Susanto, K. 2013. Hubungan Antara
Motivasi Kerja dengan
Organizational Citizenship
Behavior. Skripsi. Surakarta:
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Ticoalu, L. 2013. Organizational
Citizenship Behavior (OCB)
dan Komitmen Organisasi
Pengaruhnya terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal
EMBA. Vol. 1 No. 4, 782790.
Wibawa, S. 2011. Kinerja Empat
Kantor Kecamatan di
Kabupaten Ngawen. Jurnal
Kebijakan dan Manajemen
PNS. Vol. 5 No. 1
AL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DITI
TINJAU DARI
JENIS KELAMIN
IN PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKA
KAN KOTA
CILEGON
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
RANGGA OKTAVIANTO
F 100 100 068
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSI
SITAS MUHAMMADIYAH SURAKA
KARTA
2014
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DITINJAU DARI
JENIS KELAMIN PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA
CILEGON
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Dalam mencapai derajat Sarjana (S-1)
Disusun oleh :
RANGGA OKTAVIANTO
F 100 100 068
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
ORGANIZATIONAL
ii
ORGANIZATIONAL
iii
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DITINJAU DARI JENIS
KELAMIN PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON
Rangga Oktavianto
Susatyo Yuwono
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Pegawai diharapkan untuk menunjukkan perilaku organizational citizenship behavior
(OCB), karena OCB dapat meningkatkan efektivitas, produktivitas dan kesejahteraan
organisasi. Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan perilaku diluar deskripsi
kerja yang telah ditentukan organisasi, namun memiliki dampak yang positif bagi organisasi.
Dinas Pendidikan merupakan instansi yang mengedepakan pelayanan bagi masyarakat
khususnya dalam bidang pendidikan oleh karena itu peran yang optimal dari pegawai oleh
karena itu sangat dibutuhkan. Namun pada kenyataannya masih ada pegawai yang
menunjukkan OCB rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
organizational citizenship behavior (OCB) ditinjau dari jenis kelamin pada pegawai Dinas
Pendidikan Kota Cilegon. Sehingga penulis mengajukan hipotesis “ada perbedaan
organizational citizenship behavior (OCB) antara laki-laki dan perempuan pada pegawai
Dinas Pendidikan Kota Cilegon”.
Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan 106 responden yang terdiri
dari 54 orang pegawai laki-laki dan 52 orang pegawai perempuan. Pengukuran menggunakan
skala Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap pegawai Dinas Pendidikan Kota
Cilegon berjumlah 50 aitem. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji
mann-whitney test nonparametric. Hasil analisis data, diperoleh hasil uji z sebesar -0,626; p =
0,531 (p > 0,05) sehingga hipotesis yang diajukan ditolak, yang berarti tidak ada perbedaan
antara laki-laki dan perempuan dalam organizational citizenship behavior (OCB) pada
pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa rerata hipotetik variabel organizational
citizenship behavior (OCB) sebesar 100. Sedangkan rerata empirik tingkat organizational
citizenship behavior (OCB) pada pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon tergolong tinggi
yang ditunjukkan dengan angka sebesar 125,69. Sehingga pada penlitian ini disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan antara pegawai laki-laki dan pegawai perempuan terhadap
organizational citizenship behavior (OCB) di Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
Kata kunci
: Organizational Citizenship Behavior (OCB), jenis kelamin
iv
1
Pendahuluan
adanya peran serta secara nyata dari
Sumber daya manusia tidak
karyawan yang mampu dan sanggup
hanya membantu perusahaan atau
bertindak melebihi tugas pekerjaan
organisasi dalam mencapai tujuannya
umum
tetapi juga membantu menentukan
memberikan performa kinerja yang
apa yang benar-benar dapat dicapai
bisa melampaui perkiraan. Hal ini
dengan sumber daya yang tersedia.
dapat ditunjang dengan fakta yang
Perusahaan
menunjukkan bahwa organisasi yang
atau organisasi
yang
mereka,
atau
sanggup
memiliki SDM yang baik adalah
memiliki
modal agar dapat bersaing secara
mempunyai
sehat
Citizenship Behavior (OCB) yang
dengan
perusahaan
atau
organisasi lainnya.
sekaligus
Organizational
baik, maka kinerjanya jauh menjadi
Pekerjaan merupakan lebih dari
sekedar aktivitas yang hanya sebatas
mengatur
karyawan
kertas,
menulis
kode
lebih unggul apabila dibandingkan
dengan organisasi lain.
Salah
satu
contoh,
sidak
program, menunggu pelanggan, atau
informasi lainnya terdapat juga di
mengendarai sebuah truk. Setiap
Kota Cilegon, Provinsi Banten yang
pekerjaan menuntut adanya semacam
berasal dari (bantenraya.com, 2014).
interaksi atau relasi antara sesama
Proses sidak yang dimulai pukul
rekan kerja, atasan-atasan, mengikuti
13.15 WIB itu dilaksanakan di
peraturan
kebijaksanaan-
beberapa
organisasional,
meliputi Supermall Cilegon, Edi
dan
kebijaksanaan
lokasi
yang
memenuhi standar-standar kinerja,
Toserba,
menerima kondisi kerja yang acap
Karaoke Inul Vista. Sebanyak 17
kali kurang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
ideal,
dan lain-lain
(Robins and Judge, 2008).
Menurut
sebuah
Robbins
organisasi
yang
lingkungan
Ramayana
berbeda,
Mall
Pemerintah
dan
Kota
(2009),
(Pemkot) Cilegon berhasil dijaring
dapat
razia petugas, Selasa (25/2). Para
dikatakan sebagai organisasi yang
abdi negara itu tertangkap tangan
terbilang
tengah berbelanja di sejumlah pusat
organisasi
sukses
yang
ialah
sebuah
membutuhkan
perbelanjaan pada saat jam kerja.
2
Bahkan, terdapat dua oknum
PNS diantaranya ditemukan tengah
asyik
berkaraoke
ria
di sebuah
(disiplin),
dan
civic
virtue
(partisipasi).
Faktor-faktor
yang
tempat hiburan dengan ditemani dua
mempengaruhi
pria yang diduga bukan berasal dari
adalah budaya dan iklim organisasi,
anggota
kepribadian dan suasana hati (mood),
kedua
keluarganya.
oknum
merupakan
Diketahui,
PNS
guru
tersebut
di
SDN
Kubangkalak.
persepsi
timbulnya
terhadap
OCB
organisasional,
persepsi terhadap kualitas interaksi
atasan-bawahan, masa kerja dan jenis
Perilaku
organizational
citizenship behavior (OCB) menurut
kelamin (gender) (dalam Jayanti,
2009).
Organ (dalam Mohammad, 2011)
Faktor OCB yang didalami
yaitu pekerjaan yang berhubungan
oleh penulis yaitu jenis kelamin.
dengan
Jenis kelamin adalah suatu konsep
perilaku
yang
tidak
mengikat, tidak berkaitan dengan
analisis
sistem
mengidentifikasi perbedaan laki-laki
reward
formal
yang
yang
digunakan
untuk
organisasi, dan secara keseluruhan
dan perempuan dilihat dari sudut
meningkatkan
non-biologis, yaitu dari aspek sosial,
organisasi.
efektivitas
Selain
itu,
fungsi
OCB
budaya,
maupun
melampaui indikator kinerja yang
(Normadewi, 2012).
dibutuhkan oleh sebuah organisasi
Menurut
dalam deskripsi pekerjaan formal.
Dalam
penelitian
Yessica,
ini,
bahwa
psikologis
Parson
2004),
ia
stereotipe
(dalam
menyatakan
wanita
adalah
komponen OCB yang digunakan
ekspresif, artinya perhatian wanita
merupakan
lebih tertuju pada perasaan dan
komponen
yang
dikemukakan oleh Konovsky dan
hubungan interpersonal. Benyamin
Organ (dalam Rahmi, 2013) yaitu:
Spock (dalam Yessica, 2004) juga
Altruism
mengemukakan
(perilaku
Courtesy
(perilaku
menolong),
bahwa
stereotipe
hormat),
pria adalah instrumental, artinya
Sportmanship
(menghindari
bahwa perhatian pria lebih tertuju
perselisihan),
Conscientiousness
pada pemecahan masalah. Untuk itu,
3
pria dituntut mempunyai sifat logika,
wanita
penuh percaya diri dan bertingkah
mengutamakan pembentukan relasi
laku yang mengarah pada sasaran.
daripada pria (Gabriel dan Gardner,
Menurut
Dagun
(2004)
cenderung
dalam Jayanti, 2009) dan lebih
mengatakan bahwa karakteristik laki-
menunjukkan
laki
daripada pria.
dan
psikisnya,
perempuan
dari
bahwa
segi
lebih
perilaku
menolong
kepribadian
Dalam hasil penelitian lainnya,
seorang perempuan merupakan suatu
Sahrah (2008) mendapatkan hasil
kesatuan yang terintegrasikan antara
berkaitan dengan OCB, yaitu OCB
aspek-aspek emosionalitas (seperti
pada perawat wanita lebih tinggi
memiliki tendensi tingkah laku yang
daripada pria. Penelitian tersebut
sangat pasif, kurang terbuka, dan
sejalan dengan penelitian Lovell dkk.
tidak senang berkompetisi), lebih
(1999) yang membuktikan bahwa
subjektif, dan tergantung suasana
ada perbedaan yang cukup signifikan
hati.
antara
Sedangkan
pada
laki-laki
menunjukkan adanya pembagian dan
pria
dan
wanita
dalam
tingkatan OCB para karyawan.
pembatasan yang jelas antara pikiran,
Penelitian terdahulu lainnya
rasio dan emosionalitas (seperti lebih
yang
tegas, suka dengan kompetisi, dan
Pramitasari (2013) dengan penelitian
jalan pikiran tidak dikuasai oleh
yang
emosi, perasaan maupun suasana
Citizenship Behavior (OCB) Pada
hati),
Perawat”
lebih
objektif,
dan
mengarahkan ke dunia luar.
perilaku
kerja
bahwa
seperti
dilakukan
berjudul
oleh
“Organization
didapatkan
hasil
18
perawat laki-laki dan 26 perawat
Komrad (dalam Jayanti, 2009)
mengemukakan
pernah
perilaku
menolong
perempuan yang memiliki OCB
kategori
rendah,
mengindikasikan
hal
tersebut
bahwa
terdapat
orang lain, bersahabat dan bekerja
perbedaan OCB antara perempuan
sama
dan laki-laki.
dengan
menonjol
orang
dilakukan
lain
lebih
oleh
kaum
Beberapa uraian teori di atas
wanita daripada kaum pria. Beberapa
maka
dapat
ditarik
kesimpulan
penelitian juga menunjukkan bahwa
tentang perbedaan OCB dilihat dari
4
jenis kelamin,
yaitu
OCB pada
(OCB), dan variabel bebas : jenis
karyawan atau pegawai wanita lebih
kelamin. Populasi pada penelitian ini
tinggi
adalah pegawai Dinas Pendidikan
dibandingkan
pria.
Berdasarkan kajian teoritis diatas,
Kota Cilegon yang berjumlah 106
hipotesis dalam penelitian ini adalah
orang.
Ada
penelitian ini menggunakan teknik
perbedaan
Organizational
Pengambilan
Citizenship Behavior (OCB) antara
studi
laki-laki
dan
perempuan
pada
penentuan sampel dari semua elemen
pegawai
Dinas
Pendidikan
Kota
yang ada dalam wilayah penelitian
Cilegon.
populasi,
yaitu
sampel
teknik
(Rutoto, 2007). Untuk itu peneliti
Tujuan
yang
ingin
dicapai
penelitian ini adalah untuk:
pengambilan
1. Mengetahui
organizational
behavior
menggunakan
teknik
teknik
sampel
dengan
perbedaan
menggunakan teknik studi populasi
citizenship
atau study sensus, karena peneliti
(OCB) ditinjau
dari
menggunakan seluruh sampel pada
jenis kelamin pada pegawai Dinas
pegawai Dinas Pendidikan Kota
Pendidikan Kota Cilegon.
Cilegon Provinsi Banten.
2. Mengetahui jenis kelamin mana
Alat pengumpulan data yang
yang lebih tinggi memunculkan
digunakan dalam penelitian ini terdiri
organizational
dari 2 bagian adalah: 1) Untuk
citizenship
behavior (OCB) pada pegawai di
mengungkap
Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
responden
3. Mengetahui
organizational
tingkat
citizenship
jenis
dengan
kelamin
menggunakan
identitas yang didalamnya ada kolom
data
identitas
pada
skala
behavior (OCB) pada pegawai
organizational citizenship behavior
Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
termasuk jenis kelamin; 2) Alat
mengukur
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini varibelnya
yaitu
variabel
tergantung:
Organizational Citizenship Behavior
tingkat
organizational
citizenship behavior pada pegawai
Dinas
maka
Pendidikan
Kota Cilegon
menggunakan
skala
organizational citizenship behavior.
5
Penelitian ini menggunakan analisis
dengan
statistik,
menggunakan
moment. Pada uji daya beda aitem
rumus teknik analisis uji uji-z (uji
dari 50 aitem yang diujicobakan
mann-whitney test nonparametric).
terdapat 40 aitem yang tinggi dan 10
Alasan
aitem yang rendah
dengan
menggunakan
uji-z
(uji
teknik
korelasi
product
yaitu aitem
mann-whitney test nonparametric)
nomor 2, 4, 5, 6, 10, 12, 24, 25, 28
antara
dan 41. Aitem yang mempunyai
lain:
bertujuan
untuk
mengetahui perbedaan rata-rata dua
koefisien validitas corrected item-
populasi
total correlation item yang tinggi,
atau
kelompok
data
independen dan hanya terdiri satu
memiliki skor mulai dari 0,308
jalur klasifikasi yaitu jenis kelamin
sampai dengan 0,644 dan memiliki
(laki-laki dan perempuan).
koefisien alpha cronbach 0,906 yang
Untuk uji coba alat
ukur
berarti andal.
dilakukan try out terpakai untuk
menguji validitas dan reliabilitas alat
ukur. Uji validitas akan menentukan
aitem yang gugur atau sahih dan
aitem diawali
dengan expert judgement dari 2
orang rater (yang menilai skala
dengan mencari kesesuaian antara
aitem dengan indikator, pembenahan
redaksional penulisan kalimat pada
skala dan pemilihan kata yang tepat
dalam
skala)
dilakukan
dan
selanjutnya
pengolahan
data
menggunakan metode statistik yang
kemudian
pengujian
selanjutnya
mencari daya beda aitem dengan
menggunakan
metode
Sebelum analisis dilaksanakan,
terlebih dahulu dilaksanakan uji
asumsi yang meliputi uji normalitas
reliabel pada skala OCB.
Uji validitas
Hasil dan Pembahasan
statistik
dan uji homogenitas. Uji asumsi ini
dilakukan dengan bantuan program
SPSS Versi 15.0.
Dari uji normalitas sebaran
dapat diketahui normal atau tidaknya
penyebaran
penelitian.
dari
Hasil
data
uji
variabel
normalitas
sebaran dari variabel organizational
citizenship behavior (OCB) terhadap
Pegawai
Dinas
Pedidikan
Kota
Cilegon diperoleh nilai KolmogorovSmirnov Z = 1,046; signifikansi (p) =
0,224 (p > 0,05). Hasil tersebut
6
menunjukkan bahwa sebaran data
maka
variabel organizational citizenship
citizenship behavior pada pegawai
behavior (OCB) terhadap Pegawai
laki-laki dan
Dinas
tidak signifikan.
Pedidikan
memenuhi
Kota
Cilegon
distribusi
(merata).
perbedaan
normal
Hasil
tersebut
pegawai perempuan
Berdasarkan
penelitian,
organizational
hasil
diketahui
analisis
variabel
menunjukkan bahwa sebaran data
organizational citizenship behavior
variabel organizational citizenship
memiliki rerata empirik total (RE)
behavior
sebesar 125,69 dan rerata hipotetik
memenuhi
distribusi
normal (merata).
(RH) sebesar 100, sedangkan rerata
Kemudian uji homogenitas
empirik pada laki-laki sebear 126,33
varians dilakukan untuk mengetahui
dan rerata empirik pada perempuan
perbedaan organizational citizenship
sebesar
behavior (OCB) berdasarkan Jenis
organizational citizenship behavior
Kelamin.
pada pegawai Dinas Pendidikan Kota
Hasil
uji
homogenitas
menunjukkan nilai Levene Statistic
sebesar
6,943
dengan
nilai
125,02
yang
berarti
Cilegon tergolong tinggi.
Dari
hasil
kategorisasi
signifikansi p = 0,01 (p < 0,05) yang
organizational citizenship behavior
variansinya tidak homogen.
pada pegawai Dinas Pendidikan Kota
Analisis data dalam penelitian
Cilegon
diketahui
bahwa
tidak
ini menggunakan uji mann-whitney
terdapat pegawai yang memiliki
test nonparametric. Terlihat bahwa
organizational citizenship behavior
pada nilai statistik uji Z sebesar -
sangat rendah, ditunjukkan dengan
0,626 dan p = 0,531 (p > 0,05).
skor 0% (0 orang); terdapat 0% (0
Kemudian
orang)
dilihat
rerata
(mean)
pegawai
memiliki
organizational citizenship behavior
organizational citizenship behavior
pada laki-laki sebesar 126,33 dan
yang tergolong rendah; 8,5% (9
rerata
orang)
(mean)
organizational
pegawai
memiliki
citizenship behavior pada perempuan
organizational citizenship behavior
sebesar 125,02 sehingga selisihnya
yang tergolong sedang; 72,6% (77
tipis sebesar 1,31. Dari hasil tersebut
orang)
pegawai
memiliki
7
organizational citizenship behavior
wanita dalam tingkatan OCB para
yang tergolong tinggi; 18,9% (20
karyawan, dimana perilaku OCB
orang)
memiliki
pada karyawan atau pegawai wanita
organizational citizenship behavior
lebih tinggi dibandingkan pegawai
yang tergolong sangat tinggi.
pria.
pegawai
Gambar 2
Kesimpulan dan Saran
Organizational Citizenship Behavior
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Berdasarkan hasil analisis data
yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan yaitu hasil penelitian ini
72,6%
menunjukkan tidak ada perbedaan
18,9%
8,5%
0%
0%
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
Rendah
Tinggi
Hasil
penelitian
ini
tidak
antara
laki-laki
dan
perempuan
dalam
organizational
citizenship
behavior
pada
pegawai
Dinas
Pendidikan Kota Cilegon. Kemudian
sesuai dengan hipotesis yang telah
hasil penelitian ini menunjukkan
diajukan, yang menyatakan bahwa
kategori organizational citizenship
Ada
Organizational
behavior pada pegawai antara laki-
Citizenship Behavior (OCB) antara
laki dan perempuan yang sama-sama
laki-laki
dan
perempuan
pada
tergolong tinggi. Berdasarkan hasil
pegawai
Dinas
Pendidikan
Kota
analisis
perbedaan
diketahui
variabel
Cilegon. Hasil penelitian ini berbeda
organizational citizenship behavior
dengan
penelitian-penelitian
(OCB) memiliki nilai rerata empirik
sebelumnya yang menunjukkan ada
(RE) sebesar 125,69 (kategori tinggi
perbedaan
antara
laki-laki
dan
= 112 < X < 136) dan rerata hipotetik
perempuan
dalam
organizational
yang diperoleh dari penghitungan
citizenship behavior yaitu penelitian
statistik secara manual. Didapat hasil
yang dilakukan oleh Sahrah (2008)
rerata hipotetik (RH) sebesar 100,
dan
yang berarti perilaku organizational
Pramitasari
(2013)
yang
mengungkapkan hasil ada perbedaan
yang signifikan antara pria dan
citizenship behavior (OCB) pada
8
pegawai
Dinas
Pendidikan
Kota
Cilegon tergolong tinggi.
dapat
Berdasarkan kesimpulan yang
telah
dikemukakan
diatas,
maka
dapat diajukan beberapa saran, yaitu
Bagi
bedakan jenis kelamin sehingga
Pimpinan
menjadi
pegawai
yang
berkualitas serta dapat memajukan
instansi yang berdampak baik pada
pelayanan
bagi
masyarakat
Organisasi
khususnya dalam bidang pendidikan.
Pemerintahan, yakni pimpinan setiap
Serta juga subjek (pegawai) tidak
1
dapat
berpuas diri terhadap Organizational
dengan
Citizenship Behavior (OCB) yang
minggu
sekali
mengadakan
untuk
pertemuan
seluruh pegawai agar bisa terjalin
tinggi karena masih bisa ditingkatkan
lagi komunikasi tentang masalah
lagi ke Organizational Citizenship
pekerjaan, kritik dan masukan untuk
Behavior (OCB) yang sangat tinggi
pegawai
maupun
pimpinan.
dalam
Kemudian
pimpinan
organisasi
bekerja.
melaksanakan
berperilaku
hendaknya memberi reward pada
Bagi peneliti selanjutnya, yakni
pegawainya yang memiliki OCB
untuk dapat mengembangkan lagi
tinggi
penelitian
dengan
cara
memberikan
dengan
tema
insentif, ataupun bisa juga dengan
Organizational Citizenship Behavior
promosi
(OCB) dengan memperluas wilayah
jabatan
untuk
semua
pegawai yang memiliki OCB yang
penelitian, dalam pengisian skala
tinggi
peneliti
diharapkan
mengawasi
Bagi subjek (Pegawai Dinas
pengisian skala oleh responden dan
Pendidikan Kota Cilegon), yakni
perlu melengkapi dengan teknik
diharapkan
pengumpulan data lain (misalnya:
mempertahankan
perilaku Organizational Citizenship
wawancara
Behavior (OCB)nya baik dikantor
karakteristiknya maupun menambah
ataupun
lagi
diluar
mendukung
berperilaku
kantor
temannya
dan juga
dalam
Organizational
Citizenship Behavior (OCB) tinggi
dalam
bekerja
tanpa
membeda-
dan
variabel
disertakan
observasi,
lain
dalam
yang
serta
belum
penelitian
ini)
supaya dalam proses penelitian lebih
reliabel
sesuai
dengan
jawaban
9
responden
serta
sesuai
dengan
Perawat.
Psikologi
01(02).
keadaan yang sesungguhnya.
Rahmi,
DAFTAR PUSTAKA
Dagun, S.M. 2004. Maskulin dan
Feminin. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Jayanti,
P.
2009.
Perbedaan
Organizational
Citizenship
Behavior antara Pegawai
dengan Tipe Kepribadian
Ekstrovert dan Introvert.
Skripsi (tidak diterbitkan).
Medan: Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara.P
Mohammad, H and Alias. 2011. Job
Satisfaction
and
Organisational
Citizenship
Behavior:
An
Empirical
Study At Higher Learning
Institution.
Jurnal
Ilmu
Pendidikan, Jilid 16, No. 2.
Normadewi, B. 2012. Analsis
Pengaruh Jenis Kelamin dan
Tingkat Pendidikan terhadap
Persepsi Etis Mahasiswa
Akuntansi dengan Love of
Money
sebagai
Variabel
Intervening.
Jurnal Ilmu
Pendidikan. 10 (3).
Organ, D.W., Podsakoff, P.M., and
MacKenzie,
S.B.
2006.
Organizational
Citizenship
Behavior:
Its
Nature,
Antecedents,
and
Consequences.
SAGE
Publications.
Pramitasari,
R.E.
2013.
Organizational
Citizenship
Behavior
(OCB)
pada
Organisasional
Dengan Mediasi
Kepuasan
Kerja. Tesis.
Jurnal Ilmiah
Terapan. Vol.
B M. 2013. Pengaruh
Kepemimpinan
Transformasional terhadap
Organizational Citizenship
Behavior dan Komitmen
Organisasional
dengan
Mediasi Kepuasan Kerja.
Tesis (tidak diterbitkan).
Denpasar: Program Magister
Studi Manajemen Universitas
Udayana.
Robbins, S.P. and Judge, T.A. 2009.
Perilaku Organisasi. Edisi
Ketiga belas, Jakarta:
Salemba.
Rutoto, S. 2007. Pengantar
Metedologi Penelitian. FKIP:
Universitas Muria Kudus.
Sahrah, A. 2008. Organizational
Citizenship Behavior ditinjau
dai Kepuasan Kerja dan Jenis
Kelamin para Perawat Rumah
Sakit.
Anima, Indonesian
Psychological Journal. 180.
165-172.
Usman. 2014. Dua PNS Terjaring di
Karaoke. Diunduh dari
www.bantenraya.com pada
12 Maret 2014.
Yessica. 2004. Pengaruh Kepuasan
Kerja, Jenis Kelamin, Masa
Kerja dan Komitmen
Organisasional terhadap
Keinginan berpindah Kerja
Staf Kantor Akuntan Publik
di Semarang. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis.
3 (4).
2
Denpasar:
Pascasarjana
Udayana.
Program
Universitas
Robbins, S.P. and Judge, T.A. 2009.
Perilaku Organisasi. Edisi
Ketiga
belas,
Jakarta:
Salemba.
Ruslinah. 2013. Hubungan UnsurUnsur Organisasi dan Masa
Kerja dengan Organizational
Citizenship
Behavior
Perawat
Rumah
Sakit
Umum Daerah Pangkep.
Jurnal online psikologi.
Diunduh pada 9 April 2014
14:12 WIB.
Rutoto,
Suripto.
S.
2007.
Pengantar
Metedologi
Penelitian.
FKIP: Universitas Muria
Kudus.
2012. Penataan Sumber
Daya
Aparatur
Kota
Pangkalpinang
(Hard
Kompetensi Jabatan
Struktural).
Jurnal
Kebijakan dan Manajemen
PNS. Vol. 6 No. 1.
Susanto, K. 2013. Hubungan Antara
Motivasi Kerja dengan
Organizational Citizenship
Behavior. Skripsi. Surakarta:
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Ticoalu, L. 2013. Organizational
Citizenship Behavior (OCB)
dan Komitmen Organisasi
Pengaruhnya terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal
EMBA. Vol. 1 No. 4, 782790.
Wibawa, S. 2011. Kinerja Empat
Kantor Kecamatan di
Kabupaten Ngawen. Jurnal
Kebijakan dan Manajemen
PNS. Vol. 5 No. 1