KERJA PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON Organizational Citizenship Onal Behavior (Ocb) Ditinjau Dar Masa Kerja Pada Pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon.

ORGANIZATIONAL CI
CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DITINJA
JAU DARI MASA
KERJA PADA PE
PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON
C

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :
MARLA DWINA RAKHMITA
F 100 100 043

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSI
SITAS MUHAMMADIYAH SURAKA
ARTA
2014
i

ORGANIZATIONAL CI

CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DITINJA
JAU DARI MASA
KERJA PADA PEGAWAI
PE
DINAS PENDIDIKAN KOTA C
CILEGON

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas
Fa
Psikologi Universitas Muhammadiya
iyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Me
Memperoleh
Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Disusun oleh :
MARLA DWINA RAKHMITA
F100100043


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVER
ERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKART
RTA
2014

ii

ORGANIZATIONAL

ORGANIZATIONAL

ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DITINJAU DARI MASA
KERJA PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON

Marla Dwina Rakhmita
Susatyo Yuwono
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK

Melalui organizational citizenship behavior, seseorang diharapkan dapat memahami
keberadaan organisasinya dengan segala keterbatasan dan secara sukarela memiliki komitmen
terhadap keefektifan fungsi-fungsi organisasi. Pada saat organisasi dihadapkan pada berbagai
situasi yang kurang kondusif dan kualitas kehidupan kerja menurun maka perilaku ekstra
peran (OCB) perlu didukung. Namun kenyataannya masih ada pegawai yang menunjukkan
OCB rendah. Salah satu faktor OCB adalah masa kerja. Penelitian ini bertujuan Mengetahui
perbedaan organizational citizenship behavior(OCB) pada pegawai Dinas Pendidikan Kota
Cilegon dengan rentang waktu masa kerja 1-5 tahun, 6-10 tahun dan lebih dari 11 tahun,
mengetahui masa kerja mana yang lebih tinggi terhadap organizational citizenship behavior
(OCB) pada pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon dan mengetahui tingkat organizational
citizenship behavior (OCB) pada pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon. Hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan organizational citizenship behavior pada
masa kerja 1-5 tahun, 6-10 tahun dan lebih dari 11 tahun pada pegawai Dinas Pendidikan Kota
Cilegon.
Penelitian ini dilakukan kepada seluruh pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon yang
berjumlah 106 orang. Metode penelitian menggunakan kuantitatif. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah one-way anova. Berdasarkan hasil analisis ANOVA
diperoleh nilai F = 1,864 dengan signifikansi p = 0,160 (p>0,05), sehingga hipotesis yang
diajukan ditolak, artinya tidak ada perbedaan organizational citizenship behavior pada masa
kerja 1-5 tahun, 6-10 tahun dan lebih dari 11 tahun pada pegawai Dinas Pendidikan Kota

Cilegon.
Berdasarkan hasil analisis diketahui rerata hipotetik variabel organizational citizenship
behavior (OCB) sebesar 100. Sedangkan rerata empirik tingkat organizational citizenship
behavior (OCB) pada pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon ditunjukkan dengan angka
sebesar 125,69 yang tergolong tinggi. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah
tidak ada perbedaan organizational citizenship behavior pada masa kerja 1-5 tahun, 6-10 tahun
dan lebih dari 11 tahun pada pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon.

Kata kunci : Organizational Citizenship Behavior (OCB), masa kerja

v

1

PENDAHULUAN
Pada

mengukur

jaman


era

globalisasi

kinerja

mereka

dan

memberitahukannya kepada publik

seperti sekarang ini yang ditandai

untuk

dengan terjadinya perubahan pesat

terhadap kinerja bermanfaat untuk


secara keseluruhan, membuat suatu

menunjukkan berhasil atau gagalnya

organisasi harus mampu memberikan

instansi

respon lebih dalam menyikapinya.

kemakmuran

Salah satu bentuk respon tersebut

rakyat

adalah dengan meningkatkan kualitas

demikian, sebuah organisasi tidak


sumber daya manusia. Sumber daya

hanya mampu memberikan pelayanan

manusia biasa disebut dengan istilah

yang

“Human

satisfaction), tetapi juga berorientasi

atau

Resources”

biasa

diberi


penilaian.

dalam

Evaluasi

memberikan

atau

(Wibawa,

kemaslahatan
2011).

memuaskan

Dengan


(customer

disingkat menjadi SDM. SDM yang

pada nilai (customer value), sehingga

berkualitas

organisasi

sangatlah

dibutuhkan,

tidak

semata-mata

mengingat persaingan antar organisasi


mengejar pencapaian produktivitas

yang

Persaingan

kerja yang tinggi tetapi lebih pada

tersebut dapat terjadi di berbagai

peningkatan kinerja dalam proses

macam organisasi, baik yang berasal

pencapaiannya (Herman, 2011). Pada

dari organisasi atau instansi yang

kenyataannya, di awal tahun 2012,


bersifat swasta, maupun organisasi

Menteri

atau instansi pemerintahan.

Negara

semakin

Dalam
bentuk

ketat.

sebuah

negara

yang

pemerintahannya

Pendayagunaan
dan

Reformasi

(Menteri PAN dan
Abubakar

Aparatur
Birokrasi

RB) Azwar
mengemukakan

menggunakan sistem republik yang

pendapatnya bahwa sekitar 95 persen

berlandaskan

setiap

dari total 4,7 juta yang berprofesi

ada

sebagai Aparatur Negara atau lebih

instansi

demokratis,

pemerintahan

yang

haruslah bekerja sebaik dan seefektif

dikenal

mungkin untuk melayani kepentingan

Negeri Sipil” (PNS) di Indonesia

rakyatnya

ternyata tidak memiliki kompetensi di

sehingga

dapat

menciptakan kinerja yang baik, salah
satu hal yang dapat dilakukan adalah

dengan

istilah

“Pegawai

bidangnya (dalam Suripto, 2012).

2

Sebanyak 210 pegawai negeri

kerja. OCB ini melibatkan beberapa

sipil (PNS) di Lingkungan Pemkot

perilaku

Cilegon dipergoki bolos kerja pada

menolong

hari pertama usai libur dan cuti

volunteer (sukarelawan) untuk tugas-

bersama hari raya Idul Adha 1434

tugas ekstra, patuh terhadap aturan-

hijriah. Hal itu diketahui setelah

aturan

Badan

Kepegawaian

tempat kerja.

(BKD)

Kota

dan

Cilegon

Diklat

melakukan

meliputi

perilaku

orang

dan

lain,

menjadi

prosedur-prosedur

Melalui
citizenship

behavior,

SKPD. Menurut Kepala BKD Kota

diharapkan

dapat

Cilegon,

keberadaan

organisasinya

hasil

sidak

yang

berdasarkan
dilakukannya,

segala

di

organizational

inspeksi mendadak (sidak) ke semua

Mahmudin,

suka

seseorang
memahami

keterbatasan

dan

dengan
secara

tercatat 210 pegawai mangkir kerja,

sukarela memiliki komitmen terhadap

atau sekitar 20 persen dari total 1,027

keefektifan fungsi-fungsi organisasi.

pegawai, "jumlah pegawai yang bolos

Pada saat organisasi dihadapkan pada

kerja mencapai 20 persen pada hari

berbagai situasi yang kurang kondusif

pertama kerja usai libur Idul Adha.

dan kualitas kehidupan kerja menurun

Mulai dari staf, kepala bidang hingga

maka perilaku ekstra peran (OCB)

pimpinan SKPD," kata Mahmudin

perlu

kepada wartawan (J.B.R, 2013).

organisasi yang baik akan tetap

Perilaku yang menjadi tuntutan

didukung.

berperilaku

positif

Sebagai

dan

warga

bersedia

organisasi saat ini adalah tidak hanya

dengan sukarela untuk menunjukkan

perilaku in-role, tetapi juga perilaku

berbagai perilaku kerja di luar peran

extra-role. Perilaku extra-role ini

yang seharusnya dijalankan (in-role)

disebut juga dengan Organizational

(Lamidi, 2008).

Citizenship

Behavior

(OCB)

Winardi (dalam Ticoalu, 2013)

(Novliadi, 2006). Menurut Aldag dan

mengatakan bahwa perilaku positif

Resckhe,

karyawan akan mampu mendukung

(dalam

Hendry,

2013)

Organizational Citizenship Behavior

kinerja

individu

merupakan kontribusi individu dalam

organisasi

melebihi tuntutan peran di tempat

organisasi yang lebih baik. Adapun

untuk

dan

kinerja

perkembangan

3

ciri-ciri perilaku yang termasuk OCB

dilakukan oleh Pramitasari (2013)

adalah

dengan

membantu

rekan

kerja,

judul

“Organizational

sukarela melakukan kegiatan ekstra

Citizenship Behavior (OCB) Pada

ditempat kerja, menghindari konflik

Perawat” dan quzwini (2013) dengan

dengan

melindungi

judul

menghargai

Behavior pada Pegawai Lapas Klas 1

rekan

properti

kerja,

organisasi,

“Organizational

Citizenship

peraturan yang berlaku di organisasi,

Lowokwaru

toleransi pada situasi yang kurang

hasil yang menunjukkan bahwa ada

ideal

perbedaan

atau

tidak

mneyenangkan

ditempat kerja, memberi saran-saran
yang membangun di tempat kerja,

Malang”,

masa

didapatkan

kerja

dalam

organizational citizenship behavior.
Organ (dalam Hendry, 2013)

serta tidak membuang-buang waktu

mendefinisikan

ditempat

Citizenship Behavior (OCB) sebagai

kerja

(Robbins,

2009).

Organizational

Disamping itu, ada banyak faktor

perilaku individual

yang

bebas (discretionary), yang tidak

dapat

mempengaruhi

organizational citizenship behavior

secara

pada pegawai. Salah satu faktornya

mendapat penghargaan dari sistem

menurut Greenberg dan Baron (dalam

imbalan formal, dan yang secara

Jayanti, 2009) adalah masa kerja.

keseluruhan mendorong keefektifan

Masa kerja dapat dikatakan

langsung

yang bersifat

fungsi-fungsi

dan

eksplisit

organisasi.

Bersifat

sebagai bentuk loyalitas karyawan

bebas dan sukarela, karena perilaku

kepada
menaunginya.
memberikan

perusahaan

yang

tersebut

Masa

kerja

persyaratan

kerja

jabatan, yang secara jelas dituntut

pengalaman

tidak

diharuskan

peran

atau

oleh

deskripsi

pengetahuan dan keterampilan kerja

berdasarkan

kontrak

seorang karyawan. Pengalaman kerja

organisasi, melainkan sebagai pilihan

menjadikan seseorang memiliki sikap

personal. Dalam penelitian ini, aspek

kerja yang terampil, cepat, mantap,

OCB yang digunakan adalah aspek

tenang, dapat menganalisa kesulitan

yang dikemukakan oleh Organ dan

dan siap mengatasinya (Hermanto,

Konovsky

2007). Penelitian sebelumnya pernah

yaitu: Altruism (perilaku menolong),

(dalam

Rahmi,

dengan

2013)

4

(disiplin),

Conscientiousness
(perilaku

Courtesy

hormat),
(menghindari

Sportmanship
perselisihan)

dan

civic

virtue

(partisipasi).

Secara garis besar masa kerja
dapat

dikategorikan

menjadi

3

(Budiono, Hariyati 2011), yaitu:
Masa Kerja < 6 tahun, Masa Kerja 610 tahun dan Masa kerja > 10 tahun.

Faktor-faktor
mempengaruhi

timbulnya

yang

Menurut Hadiyani (2013), masa kerja

OCB

dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

adalah budaya dan iklim organisasi,

masa kerja 0-6 tahun, 7-15 tahun dan

kepribadian dan suasana hati (mood),

masa kerja > 15 tahun. Sedangkan

persepsi

organisasional,

menurut Lestari (2007) masa kerja

persepsi terhadap kualitas interaksi

dikategorikan menjadi dua bagian

atasan-bawahan, masa kerja dan jenis

yaitu, karyawan dengan masa kerja 5

kelamin

tahun dan karyawan dengan masa

terhadap

(gender)

(dalam

Jayanti,

2009).

kerja 10 tahun,

Faktor OCB yang didalami oleh
penulis yaitu masa kerja. Menurut
Oktaviani (dalam Hadiyani, 2013)
senioritas atau masa kerja adalah
lamanya

seorang

menyumbangkan

karyawan

tenaganya

pada

perusahaan tertentu. Sejauh mana
tenaga

dapat mencapai hasil yang

memuaskan dalam bekerja tergantung
dari

kemampuan,

keteramilan

kecakapan

tertentu

agar

dan
dapat

melaksanakan pekerjaannya dengan
baik.

Masa

kerja

merupakan

komponen yang terdiri dari usia,
lama kerja.

Penelitian-penelitian
sebelumnya

menunjukkan

bahwa

masa kerja berkorelasi dengan OCB.
Karyawan yang telah lama bekerja di
suatu

organisasi

akan

memiliki

keterdekatan dan keikatan yang kuat
terhadap organisasi tersebut. Masa
kerja

yang

lama

juga

akan

meningkatkan rasa percaya diri dan
kompetensi

karyawan

dalam

melakukan

pekerjaannya,

serta

menimbulkan perasaan dan perilaku
positif

terhadap

organisasi

yang

mempekerjakannya. Semakin lama
karyawan

bekerja

di

organisasi,

semakin

tinggi

sebuah
pula

5

persepsi karyawan bahwa mereka

1-5 tahun, 6-10 tahun dan lebih

memiliki “investasi” di dalamnya

dari 11 tahun.

(dalam Jayanti, 2009).
Berbeda

dengan

sebelumnya,
dilakukan
dengan

2. Mengetahui masa kerja mana

penelitian
oleh

judul

Ruslinah

(2013)

“Hubungan

Unsur-

Organizational

Behavior

Perawat

tinggi

terhadap
Citizenship

Behavior (OCB) pada pegawai
Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
3. Mengetahui

tingkat

Organizational

Citizenship

Rumah

lebih

Organizational

yang

Unsur Organisasi dan Masa Kerja
dengan

yang

penelitian

Citizenship

Behavior (OCB) pada pegawai

Sakit

Dinas Pendidikan Kota Cilegon.

Umum Daerah Pangkep”. Didapat
hasil penelitian menunjukkan tidak

Metode Penelitian

ada hubungan antara lama kerja
dengan OCB perawat di RS Umum
Daerah Pangkep.
Berdasarkan

kajian

teoritis

diatas, hipotesis dalam penelitian ini
adalah Ada perbedaan Organizational
Citizenship Behavior pada masa kerja
1-5 tahun, 6-10 tahun dan lebih dari
11

tahun

pada

pegawai

Dinas

Pendidikan Kota Cilegon.
Tujuan

yang

ingin

dicapai

penelitian ini adalah untuk :
1.

Mengetahui
Organizational

perbedaan
Citizenship

Behavior (OCB) pada pegawai
Dinas Pendidikan Kota Cilegon
dengan rentang waktu masa kerja

Metode

penelitian

penelitian

ini

tergantung

yaitu

dalam

adalah

variabel

Organizational

Citizenship Behavior (OCB) dan
variabel bebas yaitu masa kerja.
Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh pegawai Dinas Pendidikan
Kota Cilegon yang berjumlah 106
orang. Pengambilan sampel penelitian
ini

menggunakan

populasi,

yaitu

teknik

teknik

studi

penentuan

sampel dari semua elemen yang ada
dalam wilayah penelitian (Rutoto,
2007).

Untuk

menggunakan
pengambilan

itu

peneliti

teknik

teknik

sampel

dengan

menggunakan teknik studi populasi
atau study sensus, karena peneliti

6

menggunakan seluruh sampel pada

dengan 2 rater (orang yang menilai

pegawai

skala dengan mencari kesesuaian

Dinas

Pendidikan

Kota

Cilegon Provinsi Banten.

antara

Alat pengumpulan data yang

aitem

redaksional

dengan

indikator,

penulisan

kalimat,

digunakan dalam penelitian ini terdiri

pemilihan kata yang tepat dalam

dari dua bagian, yaitu: a) Untuk

skala). Dan pengujian selanjutnya

mengungkap

mencari daya beda aitem dengan

masa

kerja

dengan

menggunakan identitas meliputi :

menggunakan

metode

statistik

Nama, masa kerja dan jenis kelamin.

menggunakan

korelasi

product

b) Untuk mengukur organizational

moment. Pada uji validitas dari 50

menggunakan

aitem yang diujicobakan terdapat 40

skala. Penyusunan aitem-aitem dalam

aitem yang yang tinggi dan 10 aitem

skala ini berdasarkan pada aspek-

yang rendah yaitu aitem nomor 2, 4,

aspek

citizenship

5, 6, 10, 12, 24, 25, 28 dan 41. Aitem

yang dikemukakan oleh

yang valid mempunyai koefisien

citizenship

behavior

organizational

behavior

Organ dan Konovsky (dalam Rahmi,

validitas

2013). Sedangkan, skala ini diambil

correlation item yang valid, memiliki

dari skala yang disusun oleh Kartika

skor mulai dari 0,308 sampai dengan

Putri Susanto (2013) dan dimodifikasi

0,644 dan memiliki koefisien alpha

yang kemudian dipakai oleh peneliti.

cronbach 0,906.

Penelitian
analisis

ini

item-total

menggunakan

statistik,

menggunakan

corrected

analisis

dengan

Hasil dan Pembahasan

uji-F

Sebelum analisis dilaksanakan,

(ANOVA). Untuk uji coba alat ukur

terlebih

dilakukan try out terpakai untuk

asumsi yang meliputi uji normalitas

menguji validitas dan reliabilitas alat

dan uji homogenitas. Uji asumsi ini

ukur. Uji validitas akan menentukan

dilakukan dengan bantuan program

aitem yang gugur atau sahih dan

SPSS Versi 15.0.

reliabel pada skala ocb.
Uji

validitas

dahulu

dilaksanakan

uji

Berdasarkan hasil uji normalitas
aitem

diawali

dengan memakai expert judgment

pada

variabel

Organizational

Citizenship Behavior (OCB) terhadap

7

Pegawai

Dinas

Pedidikan

Kota

masa kerja 1-5 tahun, 6-10 tahun dan

Cilegon diperoleh nilai Kolmogorov-

lebih dari 11 tahun pada pegawai

Smirnov Z = 1,046; signifikansi (p) =

Dinas

0,224

tersebut

Berdasarkan hasil analisis ANOVA

menunjukkan bahwa sebaran data

diperoleh nilai F = 1,864 dengan

variabel Organizational Citizenship

signifikansi p = 0,160 (p>0,05),

Behavior (OCB) terhadap pegawai

kemudian dilihat dari rerata (mean),

Dinas

masa kerja 1-5 tahun menunjukkan

(p>0,05).

Hasil

Pedidikan

Kota

Cilegon

Pendidikan

Cilegon.

memenuhi distribusi normal. Hasil

mean

tersebut menunjukkan bahwa sebaran

menunjukkan mean 123,65 dan masa

data

kerja

variabel

Citizenship

Organizational
memenuhi

Behavior

distribusi normal.
Uji
untuk

122,87,

Kota

lebih

6-10

dari

menunjukkan

tahun

11

mean

tahun
128,02.

Perbedaan masa kerja 1-5 tahun

homogenitas
mengetahui

dilakukan

dengan

6-10

tahun

ditunjukkan

perbedaan

dengan selisih nilai mean sebesar -

Organizational Citizenship Behavior

0,779, masa kerja 1-5 tahun dengan

(OCB) ditinjau dari masa kerja 1-5

lebih dari 11 tahun sebesar -5,147,

tahun, 6-10 tahun dan lebih dari 11

masa kerja 6-10 tahun dengan 1-5

tahun.

tahun selisih nilai mean sebesar

Hasil

menunjukkan

Uji
nilai

homogenitas
nilai

Levene

0,779, masa kerja 6-10 tahun dengan

Statistic 0,741 dengan p > 0,05 yang

lebih dari 11 tahun sebesar -4,368.

berarti variansinya homogen, dengan

Masa kerja lebih dari 11 tahun dengan

demikian

1-5 tahun sebesar 5,147 dan masa

status

datanya

sudah

homogen.

kerja lebih dari 11 tahun dengan 6-10

Setelah dilakukan uji asumsi
langkah

selanjutnya

adalah

tahun sebesar 4,368. Dari hasil
tersebut

maka

perbedaan

melakukan analisis data. Analisis data

organizational citizenship behavior

digunakan untuk menguji hipotesis

pada pegawai dengan masa kerja 1-5

yang diajukan dalam penelitian ini

tahun, 6-10 tahun dan lebih dari 11

yaitu ada perbedaan Organizational

tahun

Citizenship Behavior (OCB) pada

hipotesis

tidak

signifikan.

yang

diajukan

Sehingga
ditolak,

8

artinya bahwa tidak ada perbedaan

yang terukur untuk menumbuhkan

organizational citizenship behavior

perilaku OCB pada pegawai, hal ini

pada masa kerja 1-5 tahun, 6-10 tahun

sesuai

dan lebih dari 11 tahun pada pegawai

dikemukakan oleh Ruslinah (2013).

Dinas Pendidikan Kota Cilegon. Hasil

dengan

pendapat

Berdasarkan

hasil

variabel

yang

analisis

penelitian ini juga sesuai dengan

diketahui

penelitian

yang

dilakukan

oleh

Citizenship Behavior (OCB) memiliki

Ruslinah

(2013)

dengan

judul

rerata empirik total (RE) sebesar

Organizational

“Hubungan Unsur-Unsur Organisasi

125,69 dan rerata hipotetik yang

dan

diperoleh dari penghitungan statistik

Masa

Kerja

dengan

Organizational Citizenship Behavior

secara manual, didapat hasil rerata

Perawat Rumah Sakit Umum Daerah

hipotetik (RH) sebesar 100. Dengan

Pangkep”. Dimana hasil penelitiannya

masa kerja 1-5 tahun ditunjukkan

menunjukkan

rerata empirik sebesar 122, 87, 6-10

bahwa

tidak

ada

perbedaan OCB ditinjau dari masa

tahun sebesar 123,65 dan lebih dari

kerjanya.

11 tahun sebesar 128,02, yang berarti

Hal

ini

juga

dapat

disebabkan oleh banyaknya faktor

Organizational Citizenship Behavior

internal

seperti

(OCB)

Jayanti

Pendidikan Kota Cilegon tergolong

yang

maupun eksternal
dikemukakan

(2009)

yaitu:

oleh

budaya

dan

iklim

organisasi, kepribadian dan suasana
hati,

pada

pegawai

Dinas

tinggi.
Dari

hasil

kategorisasi

persepsi

terhadap

dukungan

organizational citizenship behavior

organisasional,

persepsi

terhadap

pada pegawai dinas pendidikan kota

kualitas

interaksi

atasan-bawahan,

cilegon,

ditunjukkan

skor sangat

jenis kelamin. Faktor kurang tepat

rendah 0% (0 orang); rendah 0% (0

dalam

atau

orang); sedang 8,5% (9 orang); tinggi

juga

72,6% (77 orang) dan sangat tinggi

tidak

18,9% (20 orang). Berikut adalah

melakukan

menggolongkan
dapat

menjadi

skala

OCB

penyebab

berhubungnya OCB dengan masa

prosentase organizational citizenship

kerja pada pegawai dalam penelitian

behavior

ini, sehingga diperlukan skala OCB

Pendidikan Kota Cilegon.

pada

pegawai

Dinas

9

Gambar 2
Kesimpulan dan Saran

Organizational Citizenship
Behavior

Berdasarkan hasil analisis data

80%

yang telah dilakukan dapat diambil

70%

kesimpulan yaitu, hasil penelitian

60%

menunjukkan tidak ada perbedaan

50%

organizational citizenship behavior

40%

72,6%

30%

ditinjau dari masa kerja 1-5 tahun, 610 tahun dan lebih dari 11 tahun pada

20%
10%
0%

0%

0%

18,9%

8,5%

Sangat RendahSedang Tinggi Sangat
Rendah
Tinggi

Berdasarkan uraian di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa tidak ada
perbedaan organizational citizenship
behavior ditinjau pada masa kerja 1-5
tahun, 6-10 tahun dan lebih dari 11
tahun pada pegawai Dinas Pendidikan
Kota Cilegon. Hasil penelitian ini
berbeda
sebelumnya

dengan
yang

penelitian
menunjukkan

bahwa ada perbedaan organizational
citizenship

behavior

ditinjau

dari

masa kerja yang berbeda-beda, yaitu
penelitian yang pernah dilakukan oleh
Pramitasari

(2013)

dengan

judul

“Organizational Citizenship Behavior
(OCB) Pada Perawat” dan

quzwini

(2013) dengan judul “Organizational
Citizenship Behavior pada Pegawai
Lapas Klas 1 Lowokwaru Malang”.

pegawai

Dinas

Pendidikan

Kota

Cilegon, masa kerja lebih dari 11
tahun menunjukkan Organizational
Citizenship

Behavior

yang

lebih

tinggi dibandingkan dengan masa
kerja 1-5 tahun dan masa kerja 6-10
tahun, dan berdasarkan hasil analisis
diketahui

variabel

Organizational

Citizenship Behavior (OCB) memiliki
rerata empirik (RE) sebesar 125,69
(kategori tinggi = 112 < X < 136) dan
rerata hipotetik (RH) sebesar 100
yang

berarti

Organizational

Citizenship Behavior (OCB) pada
pegawai

Dinas

Pendidikan

Kota

Cilegon tergolong tinggi.
Berdasarkan kesimpulan yang
telah dikemukakan diatas, maka dapat
diajukan beberapa saran, yaitu: Bagi
Pimpinan Organisasi Pemerintahan,
yakni bahwa diketahuinya tidak ada
perbedaan Organizational Citizenship

10

Behavior (OCB) ditinjau dari masa

subjek

kerja

kecenderungan

pegawainya,

diharapkan

agar

mengurangi
subjek

menutupi

pemimpin dapat mengkomunikasikan

informasi tentang dirinya, selain itu

perhatiannya

cara

diharapkan dalam pembuatan skala

kepada

agar dapat memperhatikan skalanya

kritik

agar dapat mengungkap bahwa subjek

dengan

memberikan

pendapat

pegawainya,

menyampaikan

maupun masukan untuk pegawainya

menjawab dengan sungguh-sungguh

serta mempertahankan pegawai yang

serta diharapkan pada saat melakukan

berkualitas dengan memberi reward

penelitian

seperti

untuk tidak dibawa pulang dan

promosi

jabatan

atau

skala

yang

digunakan

menaikkan upah pegawai sehingga

menambah metode yang digunakan

pegawai

seperti

dapat

memunculkan

metode

wawancara

dan

Organizational Citizenship Behavior

observasi agar data yang diperoleh

(OCB) serta memberikan perhatian

lebih mendalam.

akan kebutuhan pegawainya secara
sama.

DAFTAR PUSTAKA
Bagi subjek (Pegawai Dinas

Pendidikan

Kota

diharapkan

Cilegon),

yakni

terus

dapat

agar

meningkatkan

Organizational

Hadiyani, M. 2013. Komitmen
Organisasi ditinjau dari
Masa Kerja Karyawan.
Jurnal Online Psikologi.
Vol. 1 No. 1, 159-173.

Citizenship Behavior (OCB) baik
dikantor ataupun diluar kantor dengan
cara bekerja dengan optimal dan juga
mendukung

temannya

menunjukkan

dalam

Organizational

Citizenship Behavior (OCB) dalam
bekerja

sehingga

dapat

menjadi

pegawai yang berkualitas.
Bagi

peneliti

selanjutnya,

diharapkan peneliti selanjutnya dapat
mengontrol

pengisian

skala

pada

Hariyati, M. 2011. Pengaruh Beban
Kerja terhadap Kelelahan
Kerja pada Pekerja Linting
Manual di PT. Djitoe
Indonesia Tobacco
Surakarta. Skripsi (tidak
diterbitkan). Surakarta:
Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret.
Hendry.

2013.
Organizational
Citizenship
Behavior.
www.teorionline.wordpress.

11

com. Diunduh pada 15
Februari 2014 14:43 WIB.
Herman.

2011.
Implementasi
Manajemen SDM Berbasis
Kompetensi: Solusi Proaktif
Permasalahan
SDM
Aparatur. Jurnal Kebijakan
dan Manajemen PNS. Vol. 5
No.1.

Hermanto, B. 2007. Pengaruh
Prestasi Training, Motivasi,
dan Masa Kerja Teknisi
Terhadap
Produktivitas
Teknisi di Bengkel Nissan
Yogyakarta,
Solo
dan
Semarang. Jurnal online.
Diunduh pada 25 Maret
2014 17:24 WIB.
Jayanti,

P.
2009.
Perbedaan
Organizational Citizenship
Behavior antara Pegawai
dengan Tipe Kepribadian
Ekstrovet
dan Introvet.
Skripsi. Medan: Fakultas
Psikologi
Universitas
Sumatera Utara.

JBR. (2013). Kebiasaan buruk PNS,
abis lebaran pasti bolos.
www.menit.tv.com.
Diunduh pada 31 Maret
2014 07:47 WIB.
Lamidi.

2008.
Pengaruh
Kepemimpinan
Transformasional terhadap
Organization
Citizenship
Behavior : dengan Variabel
Intervening
Komitmen

Organisasional.
Jurnal
Ekonomi dan
Kewirausahaan. Vol. 8 No.
1, 25-37.
Lestari,

I.
2007. Perbedaan
Kepuasaan Kerja Ditinjau
dari Masa Kerja. Naskah
Publikasi.
Yogyakarta:
Fakultas Psikologi dan Ilmu
Sosial Budaya Universitas
Islam Indonesia.

Novliadi, F. 2006. Organizational
Citizenship Behavior
Karyawan ditinjau dari
Persepsi terhadap Kualitas
Interaksi Atasan-Bawahan
dan Persepsi terhadap
Dukungan Organizational.
Jurnal Psikologia, Vol. 2
No. 1, 39-46.
Pramitasari, R.E. 2013.
Organizational Citizenship
Behavior
(OCB)
pada
Perawat. Jurnal Ilmiah
Psikologi Terapan. Vol. 1
No. 2. 430-446.
Quzwini, M. 2013. Organizational
Citizenship Behavior pada
Pegawai Lapas Klas 1
Lowokwaru Malang. Jurnal
Online Psikologi. Vol. 1 No.
1, 133-142.
Rahmi,

M. 2013. Pengaruh
Kepemimpinan
Transformasional Terhadap
Organizational Citizenship
Behavior dan Komitmen

12

Organisasional
Dengan
Mediasi Kepuasan Kerja.
Tesis. Denpasar: Program
Pascasarjana
Universitas
Udayana.

Pangkalpinang (Hard
Kompetensi Jabatan
Struktural).
Jurnal
Kebijakan dan Manajemen
PNS. Vol. 6 No. 1.

Robbins, S.P. and Judge, T.A. 2009.
Perilaku Organisasi. Edisi
Ketiga
belas,
Jakarta:
Salemba.

Susanto, K. 2013. Hubungan Antara
Motivasi Kerja dengan
Organizational Citizenship
Behavior. Skripsi. Surakarta:
Fakultas
Psikologi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Ruslinah. 2013. Hubungan UnsurUnsur Organisasi dan Masa
Kerja dengan Organizational
Citizenship
Behavior
Perawat
Rumah
Sakit
Umum Daerah Pangkep.
Jurnal online psikologi.
Diunduh pada 9 April 2014
14:12 WIB.
Rutoto,

Suripto.

S.
2007.
Pengantar
Metedologi
Penelitian.
FKIP: Universitas Muria
Kudus.
2012.
Daya

Penataan Sumber
Aparatur
Kota

Ticoalu, L. 2013. Organizational
Citizenship Behavior (OCB)
dan Komitmen Organisasi
Pengaruhnya terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal
EMBA. Vol. 1 No. 4, 782790.
Wibawa, S. 2011. Kinerja Empat
Kantor Kecamatan di
Kabupaten Ngawen. Jurnal
Kebijakan dan Manajemen
PNS. Vol. 5 No. 1

Dokumen yang terkait

Perbedaan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Ditinjau dari Tipe Komitmen Organisasi dan Jenis Kepribadian Big-five pada Karyawan PT X

2 81 94

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Karyawan Auto2000 Cabang Gatot Subroto Medan

1 28 91

MASA KERJA PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON Organizational Citizenship Onal Behavior (Ocb) Ditinjau Dar Masa Kerja Pada Pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon.

0 1 15

PENDAHULUAN Organizational Citizenship Onal Behavior (Ocb) Ditinjau Dar Masa Kerja Pada Pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon.

0 1 10

KELAMIN PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Ditinjau Dari Jenis Kelamin Pada Pegawai Dinas Pendidikan Kota.

0 2 15

PENDAHULUAN Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Ditinjau Dari Jenis Kelamin Pada Pegawai Dinas Pendidikan Kota.

0 2 8

JENIS KELAMIN PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Ditinjau Dari Jenis Kelamin Pada Pegawai Dinas Pendidikan Kota.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGANORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) PADA Hubungan antara budaya organisasi dengan Organizational citizenship behaviour (ocb) pada Pegawai dinas pendidikan kota cilegon.

1 5 12

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGANORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) PADA Hubungan antara budaya organisasi dengan Organizational citizenship behaviour (ocb) pada Pegawai dinas pendidikan kota cilegon.

0 4 16

PENDAHULUAN Hubungan antara budaya organisasi dengan Organizational citizenship behaviour (ocb) pada Pegawai dinas pendidikan kota cilegon.

0 1 5