PENGARUH BERMAIN BALOK TERHADAPKECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKA IKHLASIAHMEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

PENGARUH BERMAIN BALOK TERHADAP KECERDASAN LOGIKA
MATEMATIKA ANAK USIA 5-6 TAHUN
DI TKA IKHLASIAH MEDAN
T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :
CITRA AINI
NIM. 1103113007

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan kesehatan serta rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Bermain Balok Terhadap Kecerdasan
Logika Matematika Anak Usia 5-6 Tahun di TKA Ikhlasiah Medan Tahun Ajaran
2014/2015” yang disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Anak Usia
Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Teristimewa dengan penuh rasa hormat, penulis menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Ahmadsyah dan Ibunda
Ilfitrianis atas segala cinta, kasih sayang, do’a, motivasi, serta dukungan moril
maupun materil yang selalu diberikan dengan tulus demi keberhasilan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membimbing dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena
itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan FIP UNIMED
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku pembantu dekan dekan I Fakultas
Ilmu Pendidikan UNIMED
4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, selaku pembantu dekan II Fakultas Ilmu

Pendidikan UNIMED.

ii

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,M.Pd, selaku pembantu dekan III Fakultas
Ilmu Pendidikan UNIMED
6. Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd, selaku Ketua Prodi PAUD
7. Ibu Dra. Nurmaniah, M.pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan berupa ilmu
sejak awal penulisan skripsi ini sampai selesai guna kesempurnaan skripsi.
8. Bapak Dr. Edward Purba, MA, Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd, dan
Bapak Drs. Aman Simaremare, MS, selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran dari perencanaan penelitian hingga
selesainya penyusunan skripsi ini.
9. Bapak Dr. Edward Purba, MA selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.
10. Bapak dan Ibu Dosen, serta staf pegawai Prodi PG-PAUD Ibu Ika Suryani,
SPd yang membantu penulis guna kelancaran dalam penyelesaian skripsi.
11. Ibu Hj. Ramisah Siregar selaku Kepala TK/PAUD Mesjid Agung yang
telah memeberikan izin kepada penulis untuk melakukan Program

Pengalaman Latihan (PPL), serta kepada guru-guru yang telah banyak
membimbing penulis selama PPL berlangsung.
12. Ibu Roslina S S.Pd, selaku Kepala TKA Ikhlasiah Medan yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
13. Teristimewa kepada Kakek dan Nenek Saya serta adik-adik tersayang Ali
Wardana, Muhammad Hafiz Febriansyah, dan Irza Hazmi Alfaqih dan
seluruh keluarga besar yang tak pernah henti mendoakan penulis agar
selalu dimudahkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

iii

14. Rahmadi Jaya Bukit teman terdekat tempat berbagi yang tak pernah bosan
memberikan semangat, dukungan, dan doa kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
15. Sahabat-sahabat tersayang, Zulbaidah S.pd, Aldita Suryati Nst S.pd,
Selviana Wulandari, Wan Putri Hajrianti, Irmaya Sari, teman-teman
seperjuangan PG-PAUD 2010, serta kepada kakanda, adinda di KSR PMI
Unit UNIMED yang selalu memberikan do’a dan semangat serta bantuan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu

yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi dan perkuliahan.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan khususnya pada pendidikan anak usia
dini.

Medan,
Penulis

Desember 2014

Citra Aini
NIM. 1103113007

iv

ABSTRAK


Citra Aini, NIM : 1103113007. Pengaruh Bermain Balok Terhadap
Kecerdasan Logika Matematika Anak Usia 5-6 Tahun di TKA Ikhlasiah
Medan Tahun Ajaran 2014/2015
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya pengembangan
kecerdasan logika matematika anak terutama dalam kegiatan pembelajaran. Anak
belum tepat menyebutkan urutan bilangan, belum memahami konsep
perbandingan banyak sedikit suatu benda, belum mampu mengelompokkan
berdasarkan ciri-cirinya, belum memahami konsep pola, serta belum mengenal
bentuk-bentuk geometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
bermain balok terhadap kecerdasan logika matematika anak usia 5-6 tahun di
TKA Ikhlasiah Medan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen,
dengan desain Posttest Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh anak di TKA Ikhlasiah Medan yang berjumlah 2 kelas yaitu kelas
B1 dan B2 yang masing-masing kelas berjumlah 22 anak dan 18 anak. Sampel
pada penelitian yaitu kelas B1 sebagai kelas eksperimen dan B2 sebagai kelas
kontrol dengan teknik random sampling unit (kelas). Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi terstruktur, dan analisis data yang dilakukan
dalam penelitian ini yaitu analisis statistik deskriptif dengan uji t dengan taraf

nyata = 0,05
Berdasarkan analisis data, nilai rata-rata yang diperoleh dalam penelitian
pada kelas eksperimen yaitu 67,59 dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 55,
sehingga kemampuan motorik halus anak tergolong dalam kategori sangat baik.
Dan nilai rata-rata pada kelas kontrol 48 dengan nilai tertinggi 55 dan nilai
terendah 40, sehingga kemampuan motorik halus anak tergolong dalam kategori
cukup baik. Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
melalui bermain balok berpengaruh secara signifikan terhadap kecerdasan logika
matematika anak yaitu dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu
9,328>1,7074 pada taraf α = 0,05. Dengan demikian bermain balok berpengaruh
secara signifikan terhadap kecerdasan logika matematika anak usia 5-6 tahun di
TKA Ikhlasiah Medan.

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................

i


KATA PENGANTAR .................................................................................

ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

v

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR . .................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................


1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................

7

1.3 Batasan Masalah ..................................................................................

7

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................

7

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................

8

1.6 Manfaat Penelitian ...............................................................................


8

BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kerangka Teori ..................................................................................

10

2.1.1.Kecerdasan Logika Matematika .................................................

10

2.1.1.1. Pengertian Kecerdasan Logika Matematika .......................

10

2.1.1.2. Kecerdasan Logika Matematika Anak Usia 5-6 Tahun .....

13


2.1.1.3. Ciri-ciri Anak dengan Potensi KLM ..................................

16

2.1.1.4. Tujuan dan Manfaat Mengembangkan KLM .....................

17

2.1.2. Bermain Balok .........................................................................

19

2.1.2.1. Pengertian Bermain Balok..................................................

19

2.1.2.2. Manfaat Bermain Balok .....................................................

23


2.2. Kerangka konseptual .........................................................................

24

2.3. Hipotesis ...........................................................................................

26

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ..................................................................................

27

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................

27

3.3. Populasi Dan Sampel .........................................................................

27

3.3.1. Populasi .................................................................................

27

3.3.2. Sampel ...................................................................................

28

3.4. Variabel Penelitian .............................................................................

28

3.5. Defenisi Operasional..........................................................................

29

3.5.1. Kecerdasan Logika Matematika ............................................

29

3.5.2. Bermain Balok .......................................................................

29

3.6. Rancangan dan Prosedur Penelitian ...................................................

30

3.6.1. Rancangan Penelitian ..........................................................

30

3.6.2. Prosedur Penelitian ..............................................................

30

3.7. Teknik Pengumpulan Data.................................................................

32

3.8. Teknik Analisis Data .........................................................................

35

3.8.1. Uji Normalitas .......................................................................

36

3.8.2. Uji Homogenitas....................................................................

37

3.8.3. Uji Hipotesis ..........................................................................

37

3.9. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................

39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ..................................................................................

40

4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian.............................................

40

4.2. Analisis Data hasil Penelitian ............................................................

44

4.2.1. Uji Normalitas Data...............................................................

44

4.2.2. Uji Homogenitas....................................................................

44

4.2.3. Uji Hipotesis ..........................................................................

45

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................

46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ......................................................................................

48

5.2. Saran ................................................................................................

48

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

50

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ....................................................................

30

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Kecerdasan Logika Matematika .....................

33

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ..........................................................................

39

Tabel 4.1 Tingkat Kecerdasan Logika Matematika Kelas Eksperimen ...........

40

Tabel 4.2 Tingkat Kecerdasan Logika Matematika Kelas Kontrol .................

42

Tabel 4.3 Ringkasaran Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors .................

44

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Homogenitas ..........................................................

45

Tabel 4.5 Ringkasan Uji t ..............................................................................

45

.....................................................................................................................

91

v

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan merupakan hal yang sangat
penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia dapat
mengerti dan memahami berbagai bidang ilmu pengetahuan dari kegiatan
pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan sejak awal kehidupannya oleh
karena itu pendidikan perlu di mulai sejak usia dini.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan yang di mulai dari
usia 0-6 tahun yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Sehingga dengan
adanya pemberian rangsangan pendidikan yang di lakukan melalui kegiatan
pembelajaran akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak, dan
nantinya anak dapat memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih
lanjut. Pendidikan anak usia dini memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan sejarah perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan memerlukan
pendidikan sebagai upaya pembentukan kepribadian seseorang di masa yang akan
datang. Usia dini merupakan periode yang sering disebut dengan periode golden
age, karenapada periode ini setiap aspek perkembangan seperti nilai agama dan

2

moral, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional yang ada dalam diri
anak berkembang dengan pesat.
Hal itu sesuai dengan proses pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia
Dini yang harus mencakup dan memperhatikan 5 aspek perkembangan pada anak.
Ke 5 aspek perkembangan itu adalah aspek nilai agama dan moral, fisik motorik,
kognitif, bahasa dan sosial emosional. Didalam aspek kognitif terdapat beberapa
kecerdasan yang harus di kembangkan dan di perhatikan pendidik dalam
melaksanakan proses pembelajaran di PAUD. Salah satunya yaitu kecerdasan
logika matematika. Aspek kognitif meliputi hal-hal seperti mengenal lambang
bilangan,

mengenal

warna,

memasang

lambang

dan

konsep

bilangan,

membedakan ukuran panjang, pendek, berat, tinggi, dan lainnya. Mencermati
pentingnya pendidikan dan pembelajaran bagi anak usia dini, tampaklah bahwa
ada dua hal yang perlu diperhatikan pada pendidikan anak usia dini, yakni : 1)
materi pendidikan, dan 2) metode pendidikan yang dipakai. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa materi maupun metode pendidikan yang dipakai dalam rangka
pendidikan anak usia dini harus benar-benar memperhatikan tingkat kemampuan
dan prinsip pembelajaran bagi anak usia dini.
Kecerdasan logika matematika adalah kecerdasan yang melibatkan
keterampilan mengolah angka dengan baik atau kemahiran menggunakan
penalaran atau logika dengan benar. Kecerdasan logika matematika meliputi
kepekaan pada hubungan sebab akibat, dan logika-logika lainnya. Proses yang
digunakan dalam kecerdasan logika matematika ini antara lain klasifikasi
(penggolongan/pengelompokan), pengambilan kesimpulan dan perhitungan. Oleh
karena itu kecerdasan logika matematika perlu di kembangkan sejak anak usia

3

dini karena hal ini nantinya akan sangat berpengaruh di dalam kehidupan anak.
Kesukaan terhadap matematika harus dimunculkan sejak usia dini. Pembelajaran
matematika sambil bermain akan memberikan kenikmatan bagi anak usia dini
dalam mengenal matematika. Pembelajaran yang sederhana, menggunakan benda
yang konkret dan sesuai dengan usia anak dapat menstimulasi anak dalam belajar
matematika. Optimalisasi perkembangan anak memerlukan pengkondisian yang
kondusif, guru perlu memfasilitasi anak agar dapat berkembang dengan baik. Ini
akan mendukung perkembangan anak dalam berpikir matematis dan bernalar
sehingga anak dapat mewujudkan atau mengaplikasikan dalam kehidupan.
Hal tersebut sesuai dengan UUD No.20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3 bahwa : Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Hal tersebut menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi dalam
mengembangkan kecerdasan anak yang hendaknya di mulai pada anak usia dini.
Oleh sebab itu salah satu kecerdasan yang perlu di kembangkan dan di tingkatkan
sejak usia dini yaitu kecerdasan logika matematika.
Namun di dalam menumbuhkembangkan kecerdasan logika matematika
pada diri anak tidak dapat di lakukan secara cepat, perlu adanya strategi dan
kesabaran oleh pendidik. Salah satu strategi ataupun langkah untuk mendorong
munculnya kecerdasan logika matematika pada anak adalah dengan menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan. Lingkungan belajar yang nyaman dan
menyenangkan dapat di ciptakan di dalam lingkungan pendidikan. Lingkungan

4

pendidikan yang di rancang dengan baik akan mampu mengembangkan segenap
potensi yang di miliki anak.
Di dalam program pendidikan anak usia dini guru bertanggung jawab
untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan
dalam setiap kegiatan pembelajaran, yaitu dengan memberikan kesempatan
kepada anak untuk bermain. Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan
belajar yang menyenangkan adalah dengan melakukan kegiatan bermain dengan
menggunakan sarana dan alat permainan yang dapat mengembangkan kecerdasan
anak. Alat permainan merupakan media yang dapat di gunakan untuk
mengembangkan kecerdasan anak, meningkatkan motivasi anak, dan dapat
mengurangi rasa bosan dan jenuh pada saat belajar. Sehingga kecerdasan anak
dapat berkembang dan meningkat dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di TKA Ikhlasiah
menunjukkan dari 40 orang anak terdapat 27 anak yang masih kurang kecerdasan
logika matematikanya, sedangkan 13 anak kecerdasan logika matematikanya
sudah berkembang dengan baik, kurangnya kecerdasan logika matematika anak
terlihat dari anak belum mampu mengenal dan memahami konsep bilangan, belum
mengenl konsep perbandingan, belum mengenal bentuk-bentuk geometri
sederhana, belum memahami konsep pola sederhana, belum

mampu

mengelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu (warna, bentuk, ukuran, dan
jumlah), serta anak kurang dalam mengolah angka yang menuntut anak untuk
menyelesaikan suatu permasalahan.
Hal diatas bertolak belakang dengan kecerdasan logika matematika yang
seharusnya dimiliki anak usia 5-6 tahun yaitu : anak mengenal

konsep

5

bilangan/angka seperti sudah memahami urutan bilangan/angka secara benar.
Anak mengenal bentuk-bentuk geometri seperti lingkaran, persegi, persegi
panjang dan segitiga. Anak memahami konsep pola sederhana hal ini dapat
dilakukan dengan menyusun balok merah, kuning, hijau, biru dan. Anak mampu
mengelompokkan benda dengan ciri-ciri tertentu (bentuk, ukuran dan warna),
serta anak mampu membandingkan apakah jumlah benda banyak atau sedikit.
Berdasarkan dari hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti melihat
bahwa penyebab masih kurangnya kecerdasan logika matematika yang di miliki
oleh anak didik di sebabkan karena guru kurang mengeksplorasi dan
mengembangkan

kecerdasan

anak

melalui

kegiatan

pembelajaran

yang

menyenangkan. Hal ini di sebabkan kurangnya alat permainan yang ada di TK
sehingga guru kurang

menggunakan alat

permainan di dalam proses

pembelajaran. Guru seharusnya memberikan kesempatan kepada anak untuk
menggunakan alat permainan atau media dalam mengembangkan kecerdasan.
Pemberdayaan lingkungan dan pemanfaatan sumber belajar belum secara
optimal dalam memfasilitasi perkembangan anak terutama pada kegiatan
peningkatan kecerdasan logika matematika anak. Guru juga mengajarkan
pembelajaran yang berkaitan dengan matematika dengan mengadopsi pola-pola
pembelajaran di sekolah dasar, tanpa memperhatikan prinsip pembelajaran anak
usia dini serta tidak sesuai dengan karakteristik dan kemampuan anak, sehingga
TK tidak lagi menjadi taman yang indah dan tempat bermain bagi anak tetapi
beralih fungsi menjadi “sekolah” TK. Sehingga kecerdasan logika matematika
pada diri anak menjadi kurang berkembang. Kegiatan pembelajaran yang
berhubungan dengan matematika menjadi sesuatu hal yang menakutkan dan tidak

6

menyenangkan bagi anak.
Berdasarkan hal diatas, maka dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
masa peka anak pada aspek kecerdasan logika matematika perlu dibuat dan
dikembangkan suatu bentuk kegiatan bermain, yaitu “Bermain Balok”. Bermain
balok merupakan kegiatan yang tidak hanya menyenangkan dan menarik bagi
anak namun dapat memberikan dorongan dan rangsangan dalam peningkatan
kecerdasan logika matematika. Dalam bermain balok anak dapat mempelajari
konsep bilangan, konsep bentuk dan ukuran, serta aneka ragam warna.
Balok merupakan alat permainan yang terdiri dari berbagai bentuk.
bentuk segitiga, segi empat, lingkaran yang di warnai dengan

warna yang

menarik. Balok dapat dimainkan sendiri oleh anak, maupun berkelompok dengan
teman-temannya. Permainan ini dapat meningkatkan keterampilan perkembangan
koordinasi mata dan tangan, melatih keterampilan motorik halus, serta melatih
anak dalam memecahkan masalah.
Dengan melihat pentingnya merancang kegiatan pembelajaran dengan
alat permainan balok di dalam kegiatan pembelajaran, serta melihat kecerdasan
logika matematika anak yang masih lemah, maka peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Bermain Balok Terhadap
Kecerdasan Logika Matematika Anak Usia 5-6 Tahun di TKA Ikhlasiah
Medan T.A 2014/2015.

7

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka beberapa masalah
yang dihadapi dalam peningkatan kecerdasan logika matematika anak di TKA
Ikhlasiah Medan sebagai berikut:
1. Kemampuan anak dalam pembelajaran yang berkaitan dengan logika
matematika masih rendah.
2. Metode yang digunakan guru kurang bervariasi dan kurang sesuai dengan
taraf perkembangan Anak Usia Dini.
3. Media pembelajaran yang dibutuhkan untuk proses aktivitas pembelajaran
masih kurang.

1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka
peneliti membatasi masalah penelitian pada “Pengaruh Bermain Balok Terhadap
Kecerdasan Logika Matematika Anak Usia 5-6 Tahun di TKA Ikhlasiah Medan”.

1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh bermain balok
terhadap kecerdasan logika matematika anak usia 5-6 tahun di TKA Ikhlasiah
Medan?

8

1.5 Tujuan Penelitian
Di dalam penelitian ini yang menjadi tujuan dalam penelitian adalah:
untuk mengetahui pengaruh bermain balok terhadap kecerdasan logika
matematika anak usia 5-6 tahun di TKA Ikhlasiah Medan.

1.6 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini yaitu secara teoritis
dan praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada pembelajaran di TK, terutama pada pengembangan kecerdasan logika
matematika melalui kegiatan bermain balok.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai
berikut:
a. Bagi Guru
Sebagai masukan untuk memperkaya wawasan dan keterampilan guru
dalam memperbaiki proses pembelajaran dalam menggunakan metode yang
bervariasi dalam pengembangan kecerdasan logika matematika.
b. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan mampu berusaha untuk bekerja sama dengan
guru kelas untuk memperbaiki permasalahan dalam pengembangan kecerdasan
logika matematika anak usia dini dengan memberikan kegiatan-kegiatan yang
efektif bagi anak-anak disekolah.

9

c. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam
meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
d. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya
yang melakukan penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data pada sub bab
sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan, yaitu :
1. Hasil observasi kecerdasan logika matematika anak kelas eksperimen
memiliki rata-rata 67,59 tergolong kategori sangat baik, sedangkan
observasi kecerdasan logika matematika anak di kelas kontrol
memiliki rata-rata 48 tergolong kategori cukup. Dapat diartikan bahwa
ada pengaruh bermain balok terhadap kecerdasan logika matematika
anak.
2. Hasil uji hipotesis terbukti bahwa thitung (9,328) > ttabel (1,7074). Hal
tersebut sesuai dengan hasil uji hipotesis Ho ditolak

dan

Ha diterima,

sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh yang signifikan bermain
balok terhadap kecerdasan logika matematika anak di TKA Ikhlasiah
Medan.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran
yaitu :
1. Bagi para guru PAUD hendaknya menerapkan kegiatan bermain balok
dalam mengembangkan kecerdasan logika matematika anak terutama
bagi anak yang kecerdasan logika matematikanya masih kurang baik.

48

49

2. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian
terhadap kecerdasan logika matematika anak dengan mengikut
sertakan guru-guru mengikuti pelatihan-pelatihan

yang dapat

menambah wawasan guru dalam mendukung kecerdasan anak.
3. Bagi penulis hendaknya dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
dalam mengembangkan kecerdasan logika matematika anak dengan
mengggunakan bermain balok maupun dengan kegiatan pembelajaran
lainnya, serta menambah pengalaman dan wawasan dengan penelitian.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
pengembangan kecerdasan logika matematika anak dengan bermain
balok agar

lebih

memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam

pembelajaran, sehingga kelak dapat diperoleh hasil yang lebih baik
pada penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, N.P. 2005. All About Unit Block Play. Louisiana: Gryphon House
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .
Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas, 2003. Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang System Pendidikan
Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Gardner, Howard. 2003. Kecerdasan Majemuk Teori dalam Praktek. Batam:
Interaksa
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
Citra Adityia Bakti
Masnipal. 2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta:
Gramedia
May Lwin, 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan.
Jakarta: PT Indeks
Montolalu, B.E.F dkk. 2005. Bermain dan Permainan Anak Usia Dini. Jakarta:
Universitas Terbuka
Muawanah, Nurul. Kecerdasan Logika untuk Anak. (Online), dalam
(http://sinarmentari4u.blogspot.com/2011/11/kecerdasan-logika-untukanak.html, diakses 25 Mei 2014)

Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta:
Universitas Terbuka
Negoro, dan Harahap. B. 2002. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Nurjatmika, Yusep. 2012. Ragam Aktivitas Harian untuk TK. Jogyakarta : Diva
Press.
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

48

49

Subroto Joko, dkk. 2009. Cepat Kuasai Matematika Supermudah Kelas 4, 5, dan
6. Jakarta: Limas
Sudjana, 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Sugiono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sujiono, Yuliani Nurani. 2008. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: Indeks
Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Hikayat Publishing.
Wijaya, Dani. Makalah Psikologi Kecerdasan Matematis-logis. (Online), dalam
(http://lybhimaldaniwijaya.wordpress.com//?s=kecerdasan+matematislogis.html diakses 25 Mei 2014)

Yulianty, Rani. 2010. Permainan yang Meningkatkan Kecerdasan Anak. Jakarta:
Laskar Aksara.