KINERJA PEKERJA SOSIAL DALAM KEGIATAN REHABILITASI SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI YAYASAN NAZAR MEDAN MARENDAL.

KINERJA PEKERJA SOSIAL DALAM KEGIATAN REHABILITASI
SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
DI YAYASAN NAZAR MEDAN MARENDAL
SKRIPSI

OLEH :

RIDWANSYAH
NIM 1102171004

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu dengan judul skripsi
“Kinerja


Pekerja

Sosial

dalam

Kegiatan

Rehabilitasi

Sosial

Korban

Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Nazar Rehabilitasi Narkoba Medan
Marendal ”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi dan memenuhi
syarat-syarat untuk ujian akhir memperoleh gelar sarjana pada program studi
Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan.
Mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis tentu skripsi ini masih
terdapat banyak kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bermanfaat dari semua pihak dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca.
Medan, Agustus 2014
Penulis

RIDWANSYAH
NIM.1102171004

ii

UCAPAN TERIMA KASIH
Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.


Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.

3.

Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4.

Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus dosen
pembimbing akademik dan dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5.

Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.


6.

Bapak Prof. Dr. Yusnadi,MS, Bapak Prof.Dr. Siman, M.Pd, Bapak Dr.
Yasaratodo Wau, M.Pd selaku dosesn penyelaras yang telah memberikan
bimbingan, arahan, saran dan nasehat kepada penulis sehingga terealisasinya
skripsi ini.

7.

Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama
perkuliahan serta seluruh staf pegawai yang telah banyak membantu dalam
hal surat menyurat.

iii

8.

Kak Surya Indrawati, S.Pd, Yang telah memotivasi penulis dan juga

melancarkan dalam hal surat menyurat.

9.

Drs. Poltak Marbun, M.Min selaku Ketua Yayasan Nazar Rehabilitasi
Narkoba Medan Marendal yang telah banyak membantu penulis selama
melaksanakan penelitian.

10. Ibu Reftania,ST selaku Konselor Adiksi Yayasan Nazar Rehabilitasi Narkoba
Medan Marendal yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan
penelitian.
11. Ibu Linda, Aks selaku Konselor Umum Yayasan Nazar Rehabilitasi Narkoba
Medan Marendal yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan
penelitian.
12. Teristimewa untuk Ayahanda (Anasruddin Sihombing) dan Ibunda (Hayati
Hasibuan) tercinta, orang tua yang sangat luar biasa penuh semangat
memperjuangkan pendidikan bagi anaknya yang dengan sabar membesarkan,
membimbing dan memotivasi penulis dengan limpahan kasih sayang.
13. Kakanda Latifah Hanum,SP.d, Salmah S.pd, Yanti, Abangda Darwis,
Syahpuddin, Adinda Zubaidah, Fitri yang telah banyak mendukung dan

membantu baik moril dan materi serta limpahan kasih sayang yang diberikan
selama ini.
14. Kepada teman-teman PLS seluruhnya, mulai dari kakak senior hingga adikadik junior dan khusunya sahabat seperjuangan PLS Reguler dan Ekstensi.
15. Hendra Putranta, mahfuzi, Ana lestari Tambunan, Elprida, Rosmery
Nainggolan, Lilis, Lisna, Irna, dan para sahabat dekat yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas semua yang kalian berikan.

iv

ABSTRAK

Ridwansyah 1102171004 Kinerja Pekerja Sosial dalam kegiatan rehabilitasi
sosial korban penyalahgunaan narkoba di Yayasan Nazar
Medan Marendal Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Kinerja Pekerja
Sosial dalam kegiatan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan narkoba. Tujuan
Penelitian ini untuk mengetahui Kinerja Pekerja Sosial dalam Kegiatan
Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Nazar Medan

Marendal.
Kegiatan rehabilitasi memiliki tahapan yang diatur dalam peraturan
Permensos no.26 tahun 2012, meliputi : “Pendekatan awal, penerimaan,
asesmen,bimbingan fisik, bimbingan mental dan sosial, bimbingan orang tua dan
keluarga, bimbingan keterampilan, resosialisasi, penyaluran dan terminasi”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian adalah pekerja sosial yang ada di Yayasan Nazar Rehabilitasi Sosial
korban penyalahgunaan narkoba Medan marendal. Pengambilan subjek dilakukan
secara purposive yang terdiri dari 3 orang pekerja sosial. Teknik pengumpulan
data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, teknik analisis data
digunakan dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan
verifikasi/ pembuktian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja pekerja sosial dalam
kegiatan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan narkoba adalah baik, dengan
mengarahkan pasien kearah yang lebih baik berupa memberikan pengetahuan,
psikologi, sosial dan keterampilan agar dapat kembali sembuh. Simpulan
penelitian menunjukkan bahwa kinerja pekerja sosial sudah baik di Yayasan
Nazar Medan Marendal.

i


DAFTAR ISI
ABSTRAK ..........................................................................................

i

KATA PENGANTAR ........................................................................

ii

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................

iii

DAFTAR ISI .......................................................................................

v

DAFTAR TABEL ...............................................................................


viii

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................

1

B. Identifikasi Masalah...........................................................

7

C. Batasan Masalah ................................................................


7

D. Fokus Masalah...................................................................

7

E. Tujuan Penelitian ...............................................................

8

F. Manfaat Penelitian .............................................................

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori........................................................................... 9
1. Konsep Kinerja Pekerja Sosial .....................................

9


1.1. Pengertian Kinerja Pekerja Sosial ............................

9

1.2 Pengertian Pekerja Sosial ..........................................

12

2. Konsep Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan
Narkoba ......................................................................

17

2.1 Pengertian Rehabilitasi Sosial................ ....................

17

2.2 Tahapan Rehabilitasi Sosial .......................................

17

2.3. Pendekatan Rehabilitasi Sosial..................................

20

2.3.1. Pendekatan Rehabilitasi Medik ..............................

21

v

vi

2.3.2. Pendekatan Rehabilitasi Psikiatrik .........................

22

2.3.3. Pendekatan Rehabilitasi Psikososia.........................

23

2.3.4. Pendekatan Agama Rehabilitasi Psikoreligius..........

24

2.3.5. Pendekatan Forum Silaturahmi ..............................

24

2.4. Korban Penyalahgunaan Narkoba........................

26

B. Kerangka Berpikir ............................................................

28

BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ...............................................................

29

B. Subjek Penelitian ...............................................................

30

C. Batasan Istilah ..................................................................

30

D. Alat Pengumpulan Data ....................................................

31

1. Observasi ....................................................................

31

2. Wawancara ..................................................................

31

3. Dokumentasi ...............................................................

32

E. Teknik Analisis Data..........................................................

32

F. Pengujian Keabsahan ........................................................

34

G. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian .............................

37

1. Lokasi Penelitian .........................................................

37

2. Waktu Penelitian .........................................................

37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Deskripsi Yayasan Nazar .............................................

38

2. Aspek Sosial ................................................................

39

B. Hasil Penelitian
1.Hasil Kinerja Pekerja Sosial di Yayasan Nazar
Medan dalam kegiatan rehabilitasi sosial korban
penyalahgunaan narkoba ..............................................

40

C. Pembahasan .......................................................................

51

vii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ...........................................................................

53

B. Saran ................................................................................

55

Daftar Pustaka .....................................................................................

56

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Penilaian Angka Kredit Pekerja Sosial................... 10
Tabel 3.2 Waktu Penelitian ............................................................. 37
Tabel 4.1 Hasil Observasi ............................................................... 47

viii

RIWAYAT HIDUP

I. Latar Belakang Keluarga
1. Nama

: Ridwansyah

2. Temapt/Tanggal lahir

: Desa Sedua Hulu,Asahan 10 Mei 1991

3. Agama

: Islam

4. Nama Ayah

: Anasruddin Sihombing

5. Nama Ibu

: Hayati Hasibuan

6. Alamat

: Jl. Santun No.16 Medan Kota

II. Riwayat Pendidikan
1. Sekolah Dasar

: MIN Sei dua hulu Asahan

2. Sekolah Menengah Pertama : Mts Binaan Depag Tanjungbalai
3. Sekolah Menengah Atas

: SMA N 3 Tanjungbalai

4. Perguruan Tinggi

: UNIMED

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah
Penanganan permasalahan sosial merupakan tanggung jawab semua pihak
termasuk pemerintah, yang ditangani langsung oleh lembaga Dinas Sosial. Berbagai
upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menangani masalah-masalah sosial sebagai
bukti komitmen dan kepedulian terhadap permasalahan bangsa dan negara.
Permasalahan

sosial

sangatlah

kompleks

salah

satu

diantaranya

adalah

penyalahgunaan Narkoba. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah diantaranya
dengan

penegakan Hukum, agar kemudian para pelaku kejahatan/permasalahan

sosial dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan.
Saat ini Negara-negara sudah mulai sadar bahwa tidak cukup hanya dengan
memberikan

hukuman

dalam

pengambilan

keputusan

vonis

salah

pada

penyalahgunaan narkoba, karena hal ini tidak cukup memberikan solusi. Adapun
usaha yang lain dilakukan adalah dengan memberikan program kuratif/ mengobatan,
berupa Rehabilitasi sosial. Dimana salah satu upaya tersebut adalah dengan
membangun dan menyediakan tempat ( rehabilitasi) sosial serta melakukan programprogram rehabilitasi untuk mengarahkan mereka ke posisi yang sebenarnya yaitu :
kehidupan yang wajar dan layak. Karena jika masalah tersebut tidak segera ditangani
maka akan mengancam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

1

2

Penyalahgunaan Narkoba ( Narkotika, Psikotropika, bahan Adiktif lainnya),
mengalami

peningkatan

seperti

dikemukakan

oleh

Kepala

Badan

Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera utara Aguswan di Medan. Beliau meng
atakan, berdasarkan hasil survey BNN bekerjasama dengan Puslitkes UI, angka
prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 1,99 persen
atau sekitar 3,3 juta orang dari penduduk Indonesia berumur 10-59 tahun. Pada tahun
2010, angka prevalensi tersebut meningkat menjadi 2,21 persen atau 3,8 juta orang.
Jumlah ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya sebesar 3,6 juta pengguna
narkoba tahun 2013 sudah mencapai 3,8 juta. Dan pada tahun 2015, diproyeksikan
akan meningkat menjadi 2,8 persen atau 5,1-5,6 juta orang.
Sementara untuk Sumatera Utara, berdasarkan data kejahatan narkoba yang
diungkapkan Polda Sumut dan jajarannya, tahun 2010 ada 2.718 kasus dan
3.736 tersangka. Tahun 2011 terdapat 2.728 kasus dan 3.514 tersangka.
Penyalahgunaan narkoba yang berada di

Korban

Rehabilitasi Sosial Yayasan NAZAR

Medan Marendal berjumlah 41 orang. Laki-laki berjumlah 32 sedangkan perempuan
berjumlah 9 orang.
Jumlah penyalahgunaan narkoba ini tidak sejalan dengan jumlah pengadaan
fasilitas rehabilitasi yang memadai dan juga pekerja sosialnya, sebagai salah satu
upaya untuk memberikan solusi dari dari permasalahan ini. Deputi Rehabilitasi
Kemensos, Max Tuapattittmain mengatakan di Jakarta, Desember 2010. Untuk saat
ini yang dimiliki dan dikelola langsung Kemensos hanya dua, satu di Bogor dan satu
lagi di Medan, itu sangat terbatas.

3

Termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga mempunyai peran
signifikan dalam melakukan rehabilitasi itu. Hingga 2010, tercatat 90 tempat
rehabilitasi yang dikelola oleh swasta dan tersebar di seluruh Indonesia diantaranya
adalah Yayasan Nazar medan marendal. Namun, Kondisinya terbatas, baik jumlah
pekerja sosial maupun metodologi yang ada.
Pemerintah dalam hal ini melibatkan secara aktif lapisan masyarakat untuk
membentuk sebuah lembaga mengambil bagian dalam menangani masalah-masalah
sosial, dalam hal ini penanganan korban penyalahgunaan narkoba karena keterbatasan
pemerintah. Namun, perlu disadari keberhasilan lembaga tersebut tergantung pada
sumber daya manusia yang memiliki produkvitas yang tinggi dan berkualitas. Sumber
daya yang dimaksud disini adalah mereka yang memiliki peran dan tanggung jawab
masing-masing sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Hal tersebut
dapat di lihat dari tingkat pendidikan dan pengalaman sumberdaya manusianya dalam
hal ini disebut pekerja sosial.
Melihat dari latar belakang pendidikan nya pekerja Sosial sebagai orang
lulusan atau alumni perguruan tinggi jurusan kesejahteraan sosial atau pekerjaan
sosial. Mereka telah mengikuti pendidikan formal minimal strata satu (S1) atau
Diploma IV (DIV). Mereka dapat bekerja di lembaga pemerintah, swasta, maupun
praktik mandiri. pekerja sosial adalah tenaga profesional yang meningkatkan atau
memperbaiki keberfungsian sosial orang lain dan juga telah menguasai pengetahuan,
nilai dan keterampilan. untuk itu, kedudukan Pekerja Sosial adalah sebagai pelaksana
teknis fungsional, yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial
pada instansi pemerintah maupun badan/ organisasi sosial lainnya.

4

Petugas Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA dilakukan oleh
Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan pelaku penyelenggaraan
kesejahteraan sosial. Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan Sosial
sebagaimana dimaksud dapat berperan sebagai manajer kasus, konselor adiksi,
pendamping sosial, dan advokasi sosial sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
Pelaku penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagaimana dimaksud berperan
membantu penyelenggaaraan rehabilitasi sosial sesuai dengan keahlian/ilmunya
masing-masing di dalam dan/atau di luar lembaga.
Peranan manajer kasus sebagaimana meliputi kegiatan identifikasi kebutuhan,
merencanakan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi dan melakukan advokasi
sosial untuk berbagai jenis pelayanan bagi korban Penyalahgunaan NAPZA dan
keluarganya. Peranan konselor adiksi sebagaimana dimaksud meliputi kegiatan
memberikan pemahaman, mendorong ke arah perubahan, dan memfasilitasi
penentuan alternatif pemecahan masalah korban Penyalagunaan NAPZA baik secara
individu maupun kelompok.
Pekerja sosial harus memiliki profesionalitas yang merupakan dasar dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya yang meliputi kerangka Pengetahuan, nilai dan
Keterampilan, agar kinerja pekerja sosial dapat dilihat, maka dalam hal ini dapat
diukur dari :
1. Kualitas kerja, yang dapat dilihat dari segi ketelitian dan kerapian bekerja,
kecepatan penyelesaian pekerjaan, keterampilan dan kecakapan kerja.
2. kuantitas kerja, diukur dari kemampuan secara banyaknya di dalam
mencapai target atau hasil kerja atas pekerjaan-pekerjaan baru.

5

3. Faktor pengetahuan, meninjau kemampuan pekerja sosial dalam memahami
hal-hal yang berkaitan dengan tugas yang mereka lakukan.
4. Faktor keandalan, mengukur kemampuan dan keandalan dalam
melaksanakan tugasnya baik dalam menjalankan peraturan maupun inisiantif dan
kedisiplinan.
5. Faktor kehadiran, yaitu melihat aktivitas pekerja sosial didalam kegiatankegiatan rutin kantor/panti, rapat-rapat atau kehadiran ditengah-tengah kliebn yang
membutuhkannya.
6. Faktor kerjasama, melihat bagaimana pekerja sosial bekerja dengan orang
lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Ini adalah Pengukuran kinerja pekerja sosial yang bisa diterapkan dalam
rangka melihat bagaimana kinerja pekerja sosial dalam melaksanakan kegiatan
rehabilitasi sosial di Yayasan Nazar Medan Marendal.
Fenomena yang terlihat dilapangan tidak lah sesuai dengan harapan, banyak
tenaga pekerja sosial profesional tidak melaksanakan tugas dan peranan nya secara
benar dikarenakan pendidikan yang rendah/tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikan kesejahteraan sosial dan pengalaman yang masih sedikit, kemudian
jumlah pekerja sosial yang masih terbatas dalam rehabilitasi sosial hak ini dibuktikan
dengan jumlah rehabilitasi yang terbatas. ini menjadi tantangan tersendiri bagi
penyelenggara rehabilitasi.
Meskipun

seorang penyalahguna

NAPZA

telah

mengikuti program

rehabilitasi, masih banyak dari mereka yang kembali menggunakan NAPZA
(kambuh). Hal ini disebabkan oleh ada situasi, kurang maksimalnya kinerja Pekerja

6

Sosial dalam menangani permasalahan secara kompleks atau karena benda-benda
tertentu yang dapat merangsang mereka untuk kembali menggunakan NAPZA. Ini
suatu keadaan yang sangat merugikan pecandu, keluarga, dan masyarakat secara
umum. Di Amerika Serikat (California), Koob, seorang ahli neurofarmakologi,
mempunyai estimasi bahwa 80% dari penyalahguna NAPZA akan kembali
menggunakan NAPZA (Hukom, 2008).
Dengan mengetahui aspek yang paling berpengaruh pada penyalahguna NAPZA
dapat dirumuskan dengan tepat cara menanganinya oleh Pekerja Sosial , agar pasien tidak
kambuh kembali, karena sebagian besar penyalahguna NAPZA yang dirawat sering
mengalami keadaan kambuh kembali dan dibutuhkan penanganan baru dengan biaya
yang lebih mahal (Dwiyanny, 2001).

Peranan pekerja sosial disini sangatlah penting, karena pekerja sosial
merupakan pelaksana langsung dari suatu kegiatan, sukses atau tidak nya
keberhasilan rehabilitasi ada ditangan mereka. Berdasarkan hal tersebut diatas, saya
tertarik untuk meneliti. “ Kinerja Pekerja Sosial dalam kegiatan Rehabilitasi
Sosial korban penyalahgunaan Narkoba periode juni dan Juli 2014 di Yayasan
Nazar Medan Marendal ”.

B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
dapatdi identifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Jumlah pengidap narkoba tidak sebanding dengan tempat rehabilitasi yang tersedia

7

2. Para pekerja sosial tidak memiliki pendidikan sesuai dengan profesi yang
seharusnya dimiliki
3. Penyalahgunaan narkoba selalu meningkat dari tahun ketahun
4. Pelaksanaan Pekerjaan sosial terlihat kurang profesional dan membutuhkan
tantangan yang besar
5. Para pasien terkadang mudah jenuh dalam mengikuti kegiatan rehabilitasi karena
penanganan yang kurang profesional

C. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam permasalahan yang akan diteliti,
maka perlu suatu pembatasan masalah. Batasannya adalah Seberapa baik kah
“Kinerja

Pekerja

Sosial

dalam

Kegiatan

Rehabilitasi

Sosial

Korban

Penyalahgunaan Narkoba Periode di Yayasan Nazar Medan Marendal”.

D. Fokus Masalah
Dari batasan masalah yang dikemukan diatas, maka yang menjadi fokus
masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Kinerja Pekerja Sosial dalam
Kegiatan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkoba selama Periode juni
sampai agustus 2014 di Yayasan Nazar Medan Marendal.

8

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas , maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui seberapa baik : Kinerja Pekerja Sosial dalam Kegiatan Rehabilitasi
Sosial Korban Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Nazar Medan Marendal.

F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, maka manfaat yang akan diperoleh
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat penelitian secara Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi Pusat rehabilitasi dalam mengevaluasi kinerja
Pekerja sosial nya
b. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Sosial/dinas

Kesehatan dalam

merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba
2. Manfaat penelitian secara teoritis
a. Sebagai bahan masukan dalam menambah wawasan pengetahuan dan
pengalaman dalam penulisan karya tulis ilmiah
b. Sebagai bahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa jurusan Pendidikan
Luar Sekolah.
c. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,
maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :
1. Yayasan Nazar merupakan salah satu tempat rehabilitasi sosial untuk memberikan rehabilitasi
bagi korban penyalahgunaan narkoba. Yang dimana nantinya klien atau pasien korban
penyalahgunaan narkoba diberi konseling, pendidikan, sosial dan spritual dalam upaya
penyembuhan dan agar dapat hidup kembali normal serta meninggalkan narkoba serta menjadi
lebih baik di Yayasan Nazar Medan Marendal.
2. Kinerja Pekerja Sosial yang dilakukan oleh pekerja sosial di Yayasan Nazar Medan Marendal
adalah baik. Hal ini dilihat pada :
a) Pendekatan Awal : Pekerja Sosial memberikan pelayanan kepada pasien dengan
memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kegiatan rehabilitasi sehingga pasien mau di
rehabilitasi.
b) Penerimaan : Pekerja Sosial memutuskan apakah pasien diterima atau tidak berdasarkan
dari pertimbangan administrasi dan juga kebersediaan menjadi pasien
c) Asesmen : Pekerja Sosial melakukan indetifikasi masalah untuk mengetahui seluruh
permasalahan klien yang dilakukan oleh Konselor Umum dan adiksi.

53

54

d) Bimbingan Fisik : Pekerja sosial memberikan pelayanan dan asupan gizi yang baik
disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan tubuh pasien
e) Bimbingan Mental dan Sosial : Pekerja Sosial melakukan program-program PsikoReligius dalam memberikan semangat dan motivasi dalam menjalani rehabilitasi untuk dapat
sembuh.
f) Bimbingan orang tua dan keluarga : Pekerja Sosial memberikan penjelasan-penjelasan
kepada orang tua bagaimana perkembangan pasien, dan apa saja yang bisa dilakukan oleh orang
tua.
g) Bimbingan Keterampilan : Pekerja Sosial memberikan kegiatan berupa pelatihan
unggas, membuat keterampilan Pot dari rokok, dan lain-lain
h) Resosialisasi : Pekerja Sosial menguji coba kepada pasien untuk bersosialisasi kepada
masyarakat dengan diarahkan dan dikawal agar mereka dapat berinteraksi dengan
baik,menghubungi masyarakat,masyarakat atau pekerjaan agar mau menerima kembali pasien.
i) Penyaluran dan Bimbingan Lanjutan : Pekerja sosial tidak melepaskan begitu saja
pasien, mereka melakukan penyerahan secara baik kepada keluarga dan tetap melakukan
pengawalan dari jarak jauh.
j) Terminasi : Pekerja sosial di Yayasan Nazar memutuskan pengakhiran program pekerja
sosial sudah melepaskan pasien secara utuh karena sudah sembuh.
Kegiatan yang diberikan oleh pekerja sosial sangatlah penting diberikan kepada klien
untuk mendapatkan hasil maksimal untuk kesembuhan dan juga upaya agar klien dapat diterima
di tengah-tengah masyarakat kembali.

55

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian, penulis mengajukan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Pekerja sosial hendaknya adalah mereka yang lulusan ilmu kesejahteraan Sosial dan
Pendidikan Luar Sekolah sehingga akan sesuai dengan bidang pekerjaanya sebagai seorang
pekerja sosial yang memiliki dasar pengetahuan dan pembinaan untuk memberikan
rehabilitasi sosial kepada klien.
2. Pekerja sosial hendaknya selalu memberikan perhatian yang lebih kepada klien sehingga
tujuan dari kegiatan pembinaan tersebut dapat dicapai guna meningkatkan kinerja pekerja
sosialnya.
3. Pekerja sosial hendaknya senantiasa berupaya untuk memperkuat profesi pekerjaan sosial
sebagai pilar usaha kesejahteraan sosial sehingga mereka dapat disebut pekerja sosial yang
profesional.

DAFTAR PUSTAKA
buku
Agus Dharma. 1998. Perencanaan Pelatihan. Jakarta : Pusdiklat Pegawai
Depdikbud.
Alifia, U, 2008. Apa Itu Narkotika dan Napza. Semarang : Bengawan Ilmu
Anita Lie. 2003. Menumbuhkan Percaya Diri Pada Anak. Jakarta: Gramedia
Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rhineka
Cut

Zurnali. 2010. Learning Organization, Competency, Organizational
Commitment, dan Customer Orientation : Knowledge Worker - Kerangka
Riset Manajemen Sumberdaya Manusia di Masa Depan. Bandung : Unpad
Press

Darma Putra,AA. 2002. Ajaran-ajaran Spiritual Pengendalian Diri. Jakarta: Kayu
Manis Agung
Damanik, Juda.2008.Pekerjaan sosial. Jakarta : Penerbit Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. 2002. Modul pelatihan Teknis :
Jakarta : Departemen Kesehatan Reupblik Indonesia
Depdikas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka
Dubois, Brenda & Karla K. Miley. 2005. Social Work an Empowered Profession.
USA : USA. Pearson.
Fattah, Nanang. 1999. Landasan Manajemen. Bandung : Rosda Karya
Fahruddin, Adi. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung : Refika Aditama.
Goleman, Daniel. 2002. Kecerdasan Emosional. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Gomes, Cardoso, Faustino. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Andi prima
Hakim.2002.Mengatasi Rasa Percaya Diri. Jakarta : Puspa Swara

56

57

Hawari, Dadang. 1997. Al qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,
Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa.
_______________. 2008. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia. Jakarta :
Biro Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial RI
Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit
BPFE.
Mangkunegara, Anwar Prabu AA.2006. Perencanaan & Pengembangan SDM.
Bandung : Refika Aditama.
Martono, dkk, 2006. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba
Berbasis Sekolah. Jakarta : Balai Pustaka
Mirwan.2007. Masalah Narkoba dan Upaya Pencegahannya. Medan : Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Muljadi, Arif. 2006. Pokok-pokok dan Ikthisar Manajemen Stratejik Perencanaan
dan Manajemen Kinerja. Jakarta: Penerbit Prestasi Pustaka Publisher.
_______________. 2009.Medis Penanggulangan Napza. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
McMillen, H. W. 1945. Community Organization for Social Welfare. Chicago:
University of Chicago Press.
Sadili, Samsudin. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Pustaka
Setia.
Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Siregar,Dj.1977.Pengantar Tentang Narkoba/Obat.Medan : Percetakan Sekawan
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar Maju.
Soedjono, D. 1983.Narkoba dan Remaja. Bandung : Alumni Press
Tabrani Rusyan,dkk. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dan
Penilaian Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo.

58

Tanjung, Mastar’ain.2005. Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta : Lembaga Terpadu
Permasyarakatan Anti Narkoba- Indonesia.
Tim Penyusun .2008. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia, Nomor
10/HUK/2007/ Tentang Pembinaan Teknis Jabatan Fungsional Pekerjaan
Sosial, Nomor 43/HUK/2007 Tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan.
Jakarta : Departemen Sosial Republik Indonesia
Tim Penyusun. 2010.Diklat jabatan Fungsional Pekerja Sosial Tingkat Ahli Muda.
Jakarta : Biro Organisasi Kepegawaian Departemen Sosial RI
Winkel,W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo
Zastrow, Charles. 1999. Introduction to Social Welfare Institutions (Social Problems,
Services, and Current Issues). Fourth Edition. Homewood, Illinois: The
Dorsey Press.

Skripsi
Situmorang, Rosidah.2012. Kinerja Tutor dalam Melaksanakan Tugas Pekerja Sosial
Pembinaan Anak jalanan Pada Yayasan Sinar agape medan Amplas
Susanti, Sani. 2005. Peranan Pekerja Sosial
Penyalahgunaan Narkoba di Panti Insyaf

dalam

Pembinaan

Korban

Internet
Richmond, Anthony H. 1988. Sociological Theories of International Migration: The
Case of Refugees , http://cinusian.blogspot.com/2011/01/konsep-kinerja.html
.5
Dedi.2013 . Badan Narkotika Nasional. Jakarta
http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2013/07/23/704/faktor-penyebabpenyalahgunaan-narkotika . di akses Kamis 8 Mei 2014
UU No.9 tahun 1976 di akses 8 mei 2014
http://wawachayoo.blogspot.com/ . Diakses kamis 8 Mei 2014

59

http://id.wikipedia.org/wiki/Pekerja_sosial diakses pada bulan 29 mei 2014
(http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=249412:201
5-pengguna-narkoba-56-juta-&catid=59:kriminal-a-hukum&Itemid=91, Mei
2014).
© VIVA.co.id http://nasional.news.viva.co.id/news/read/192384-tempat-rehabpecandu-di-indonesia-kurang(diakses 25 mei 2014)
http://bnnp-diy.com/posting-161-narkoba-cederai-anak-bangsa.html

Dokumen yang terkait

Evaluasi Program Pelayanan Sosial Terhadap Korban Penyalahgunaan Narkoba di LKS Yayasan Nazar Medan Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba/Napza

1 27 186

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

4 42 157

Evaluasi Program Pelayanan Sosial Terhadap Korban Penyalahgunaan Narkoba di LKS Yayasan Nazar Medan Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba Napza

0 0 17

Evaluasi Program Pelayanan Sosial Terhadap Korban Penyalahgunaan Narkoba di LKS Yayasan Nazar Medan Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba Napza

0 0 2

Evaluasi Program Pelayanan Sosial Terhadap Korban Penyalahgunaan Narkoba di LKS Yayasan Nazar Medan Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba Napza

0 0 11

Evaluasi Program Pelayanan Sosial Terhadap Korban Penyalahgunaan Narkoba di LKS Yayasan Nazar Medan Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba Napza

0 0 42

Evaluasi Program Pelayanan Sosial Terhadap Korban Penyalahgunaan Narkoba di LKS Yayasan Nazar Medan Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba Napza

0 0 5

Evaluasi Program Pelayanan Sosial Terhadap Korban Penyalahgunaan Narkoba di LKS Yayasan Nazar Medan Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba Napza

0 0 16

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

0 0 10

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

0 0 1