UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 TARUTUNG TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

SMAN 2 TARUTUNG T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

JENNI DEBORA HUTABARAT NIM. 3102131008

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Jenni Debora Hutabarat. NIM. 3102131008. Upaya Meningkatkan

Minat dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri Pada Materi Lingkungan Hidup di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Peningkatan minat belajar siswa dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri pada materi lingkungan hidup dan (2) Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun Ajaran 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) subjek penelitian adalah kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 37 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah komunikasi tidak langsung, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Ada peningkatan minat belajar siswa di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung pada materi lingkungan hidup sebesar 40,54% yang terdiri dari siklus I sebesar 45,95 % dan 86,49 % pada siklus II. (2) Ada peningkatan hasil belajar siswa di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung pada materi lingkungan hidup sebesar 32,44% yaitu siklus I sebesar 56,75% dan 89,19% pada siklus II. Dengan demikian, hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teoritis ... 7

B. Penelitian yang Relevan ... 29

C. Kerangka Berpikir ... 33


(7)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 36

B. Subjek Penelitian ... 36

C. Objek Penelitian ... 36

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 37

E. Jenis Penelitian ... 37

F. Pelaksanaan Penelitian ... 39

G. Teknik Pengumpulan Data ... 43

H. Teknik Analisis Data ... 49

I. Indikator Keberhasilan ... 50

BAB IV. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 52

A. Kondisi Fisik ... 52

B. Kondisi Nonfisik ... 56

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Hasil Penelitian ... 62

B. Pembahasan ... 83

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

A. Kesimpulan... 87

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal.

1. Silabus ... 92

2. RPP Siklus I ... 96

3. RPP Siklus II ... 102

4. Angket Minat Belajar Uji Coba ... 109

5. Angket Minat Belajar Penelitian ... 112

6. Soal Tes Uji Coba ... 115

7. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba ... 126

8. Soal Siklus I ... 127

9. Soal Siklus II ... 131

10. Kunci Jawaban Tes Tiap Siklus ... 135

11. LKS Siklus I ... 136

12. LKS Siklus II ... 142

13. Kunci Jawaban LKS I ... 145

14. Kunci Jawaban LKS II ... 147

15. Nama-Nama Kelompok ... 150

16. Uji Validitas Tes ... 151

17. Perhitungan Validitas Tes ... 152


(9)

19. Uji Validitas Angket ... 156

20. Perhitungan Validitas Angket ... 158

21. Perhitungan Reabilitas Angket ... 159

22. Nama Guru dan Pegawai SMA Negeri 2 Tarutung TP 2013/2014 ... 161

23. Rekapitulasi Siswa SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2013/2014 ... 163

24. Hasil Perhitungan Tes Hasil Belajar Siklus I ... 165

25. Hasil Perhitungan LKS Siswa Siklus I... 167

26. Minat Belajar Siswa Siklus I ... 169

27. Hasil Perhitungan Tes Hasil Belajar Siklus II... 171

28. Hasil Perhitungan LKS Siswa Siklus II ... 173

29.Minat Belajar Siswa Siklus II ... 175

30. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ... 177


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia, dan sangat berperan dalam menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang maju pendidikannya, hal ini dikarenakan bahwa bidang pendidikan sangat menunjang kemajuan bidang lainnya. Perkembangan pendidikan pada era globalisasi saat ini sering dibicarakan. Pendidikan merupakan satu kebutuhan, karena itu pembangunan di bidang pendidikan haruslah senantiasa dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional. Pendidikan merupakan salah satu sektor dalam usaha meningkatkan sumber daya manusia untuk kemajuan bangsa. Oleh karenanya setiap individu harus selalu belajar yang prosesnya dimulai dari lahir hingga akhir hidupnya.

Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling berkaitan dan saling berinteraksi satu dengan yang lain. Interaksi antara guru dan peserta didik pada saat proses belajar mengajar memegang peranan penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam proses belajar siswa, minat, bakat, kemampuan dan potensi-potensi yang mereka miliki tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru, sebaliknya guru tidak akan bisa menjalankan semua rancangan rencana pengajarannya tanpa adanya siswa yang bertindak kooperatif dalam pembelajaran.


(11)

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas hanya diserahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, sehingga siswa tidak tertarik bahkan merasa bosan yang menunjukkan sebenarnya siswa tidak berminat bahkan tidak menyukai pelajaran tersebut. Keadaan ini dapat diperparah lagi jika guru yang mengajarkannya monoton, terlalu teoritis dan kurang buku ajar.

Berdasarkan hasil observasi di kelas dan wawancara dengan guru mata pelajaran geografi SMA Negeri 2 Tarutung yaitu Ibu Risma Sitompul (2014), menyatakan bahwa pembelajaran yang diaplikasikan selama ini adalah metode ceramah dengan didominasi guru di kelas dan belum divariasi dengan model pembelajaran lain seperti praktikum sebagai penunjang teori yang telah ada sehingga siswa merasa bosan. Siswa hanya mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu komunikasi guru dan siswa kurang dan pembelajaran masih monoton dan searah. Kepasifan siswa juga terlihat dalam memberikan tanggapan atau umpan balik dari apa yang sudah diajarkan guru. Hal ini mengakibatkan guru kurang mengetahui sejauh mana topik yang telah dijelaskan terkuasai oleh siswa dan pada bagian mana dari topik tersebut yang belum dipahami oleh siswa. Seringkali pada saat tidak ada umpan balik dari siswa mengenai materi yang diajarkan, guru menganggap bahwa siswa telah memahami materi.

Hal ini disebabkan karena Guru mata pelajaran geografi memiliki gaya pembelajaran yang dianggap kurang bersahabat dan terbuka kepada siswa


(12)

sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran belum terfokus dan belum memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru karena siswa enggan untuk berkomunikasi dengan guru mata pelajaran geografi. Hal ini juga mempengaruhi minat belajar siswa (Siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung, 2014).

Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2010) yang mengemukakan, Minat adalah kecenderungan yang tepat untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan belajar yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya, ia segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat akan menambah kegiatan belajar yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Kriteria ketuntasan minimum (KKM) mata pelajaran Geografi yang ditetapkan sekolah adalah 73. Namun pencapaian hasil belajar siswa masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum, dari 40 siswa hanya 18 siswa yang mendapat nilai diatas 73 dan 22 siswa mendapat nilai dibawah ≤ 73. Jadi 45% siswa yang tuntas dan 55% siswa tidak tuntas dalam pembelajaran geografi khususnya pada materi lingkungan hidup (Sitompul, 2014).

Untuk menyikapi kondisi di atas guru diharapkan mampu menciptakan kondisi yang dapat merangsang siswa untuk belajar aktif, kreatif, penuh inisiatif, dan siswa dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal. Dengan


(13)

demikian akan tercipta interaksi antara siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa lain. Guru juga memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mencari informasi dalam proses belajar mengajar, sehingga proses pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dikembangkan untuk dapat mewujudkan siswa aktif, kreatif, penuh inisiatif, dan dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal serta dapat meningkatkan hasil belajar adalah pendekatan inkuiri (Sagala 2003).

Pendekatan inkuiri bertitik tolak dari pandangan bahwa siswa sebagai subjek dan objek dalam belajar memiliki kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai kemampuan yang dimilikinya. Proses pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang bisa menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Peranan guru lebih banyak menetapkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar. Dengan demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok dalam memecahkan masalah dengan bimbingan guru. Pendekatan inkuiri merupakan pendekatan belajar yang berusaha meletakkan dasar dan lebih menekankan siswa untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Siswa betul-betul ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru adalah pembimbing belajar dan fasilisator belajar. Tugas utama guru adalah memilih masalah yang perlu dilontarkan kepada kelas untuk dipecahkan siswa sendiri. Jadi, pendekatan inkuiri akan membuat siswa terbiasa memecahkan masalah sendiri dan hal ini akan meningkatkan kemandirian, kerjasama dan kesadaran siswa belajar. Dengan pendekatan ini maka siswa akan terbiasa memecahkan permasalahan. Dengan


(14)

demikian, siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari penyelesaian masalahnya. Dengan berusahanya siswa maka siswa akan menemukan hal-hal yang baru yang dapat membantunya dalam menyelesaikan masalah dan memahami materi pelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah (1) Pembelajaran yang dilakukan hanya metode ceramah, kurang menvariasikan model pembelajaran dan bersifat monoton (2) Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran geografi (3) Komunikasi guru dan siswa yang kurang intensif (4) Tidak tercapainya ketuntasan minimal pada mata pelajaran geografi.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka yang menjadi pembatasan masalah adalah Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa melalui Pendekatan Inkuiri pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada peningkatan minat belajar siswa dengan menggunakan pendekatan inkuiri pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 3 SMAN 2 Tarutung?


(15)

2. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan inkuiri pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 3 SMAN 2 Tarutung?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui peningkatan minat dan hasil belajar siswa melalui pendekatan inkuiri.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan minat dan hasil belajar.

3. Sebagai masukan bagi guru mata pelajaran geografi dalam memilih metode pembelajaran untuk mencapai ketuntasan kompetensi yang ingin dicapai. 4. Sebagai referensi bagi peneliti lanjutan yang akan mengadakan penelitian


(16)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Tarutung dengan pendekatan inkuiri pada materi Lingkungan Hidup yang diterapkan di kelas XI IPS 3 semester genap (II) tahun ajaran 2013/2014. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, karena pada siklus pertama belum mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 73 maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus kedua. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan sebagai berikut:

1. Pratindakan

Pratindakan adalah langkah awal yang dilakukan peneliti sebelum penelitian dilakukan. Adapun yang menjadi langkah awal yang dilakukan peneliti adalah mengamati kegiatan di sekolah penelitian, kemudian mewawancarai guru bidang studi geografi yaitu (Ibu Risma Sitompul) dan mencari permasalahan dan kendala yang dihadapi guru dan siswa selama proses pembelajaran, juga mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah berwawancara dengan guru dan beberapa siswa kelas XII IPS maka peneliti menemukan permasalahan. Yang menjadi permasalahannya adalah 55 % nilai yang di dapat siswa di kelas XI IPS 3 belum mencapai nilai KKM. Sehingga dari temuan masalah tersebut peneliti dan guru menetapkan memberikan pelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dalam KBM untuk materi lingkungan hidup. Penerapan pendekatan ini diharapkan


(17)

dapat mempermudah siswa untuk memahami materi lingkungan hidup dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan Siklus 1 a. Perencanaan

Sesuai dengan masalah yang ditemukan pada tahap pratindakan maka peneliti dan guru mempersiapkan beberapa hal yaitu : 1). Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan pendekatan inkuiri yang terlihat pada lampiran 2, 2). Menentukan tugas guru, peneliti dan observer menyiapkan soal post test yang telah disusun sebelumnya dan akan diberikan kepada siswa setelah kegiatan pembelajaran selesai, 3.) Menyiapkan soal LKS yang akan dibagikan pada siswa ketika proses diskusi berlangsung, 4). Menyiapkan soal post test yang telah disusun sebelumnya dan akan diberikan kepada siswa setelah kegiatan pembelajaran selesai, 5) Menyiapkan angket yang telah disusun sebelumnya dan diberikan kepada siswa setelah mengerjakan post tes. menjelaskan mengenai model pembelajaran dan langkah-langkah pendekatan inkuiri pada siswa pada pertemuan sebelumnya.

b. Tindakan

Pada tahapan ini merupakan penerapan dari rencana pelaksanaan pembelajaran mengenai materi Lingkungan Hidup yang dilaksanakan dengan pendekatan inkuiri. Pembelajaran ini dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2x45 menit). Sebelum pelajaran dimulai kondisi kelas sudah kondusif dan infokus sudah terpasang. Siswa yang hadir berjumlah 37 orang. Pada tahap pendahuluan, guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama, mengabsen siswa dan


(18)

memeriksa kondisi ruangan kelas (4 Menit), setelah itu menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pertemuan ini (3 Menit).

Pada langkah pelaksanaan (kegiatan inti) peneliti memberikan penjelasan tentang gambaran lingkungan hidup, kemudian guru meminta siswa untuk duduk bersama kelompok masing-masing (6 Menit). Penentuan kelompok dilakukan oleh guru dan peneliti karena untuk membuat semua kelompok menjadi kelompok yang heterogen dimana setiap satu kelompok ditentukan anggota berdasarkan tingkat kecerdasan dengan menggabungkan siswa yang memiliki kemampuan rendah, kemampuan sedang dan kemampuan tinggi. Penentuan kelompok sudah dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru bidang studi sebelumnya dalam perencanaan Setelah itu guru memberikan motivasi kepada siswa untuk merangsang rasa ingin tahu siswa terkait dengan materi yang akan diajarkan dan membangkitkan semangat belajar siswa dengan menayangkan gambar-gambar mengenai materi lingkungan hidup khususnya tentang kerusakan lingkungan (5 Menit). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 16. Guru menjelaskan Materi dan Membagi Kelompok di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014


(19)

Selesai menjelaskan informasi mengenai materi, guru bersama peneliti membagikan LKS kepada siswa untuk didiskusikan bersama dengan kelompoknya sambil memberikan arahan kepada siswa untuk bekerja sama mengerjakan soal-soal yang telah diberikan bersama dengan teman kelompoknya dan setiap kelompok harus bekerjasama dalam mencari informasi dari buku atau referensi lain yang terkait dengan materi dan diteruskan dengan diskusi kelompok. Pada saat diskusi kelompok siswa juga diminta untuk dapat aktif dalam kelompok dan memberikan ide-ide atau pendapat mereka dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru dengan tetap menjaga ketertiban pada saat proses kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung (20 Menit). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 17.

Gambar 17. Siswa Mengerjakan LKS di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas (25 Menit) dan kelompok lain memberikan tanggapan ataupun pertanyaan kepada kelompok yang sedang presentase. Kemudian LKS dikumpulkan untuk dilakukan penilaian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 18.


(20)

Gambar 18. Siswa Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusinya dan Ditanggapi Kelompok Lain di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tahun 2014

Setelah selesai mengadakan presentasi, guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa selama proses belajar mengajar dan membimbing siswa untuk memembuat kesimpulan dari materi yang diajarkan oleh guru (5 Menit).

Peneliti dan guru membagikan post tes yang telah disiapkan kepada siswa dan meminta siswa mengerjakan soal tersebut (10 Menit). Saat siswa mengerjakan post test peneliti membagikan angket untuk diisi guna mengukur minat belajar siswa (10 Menit). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 19.

Gambar 19. Guru Membagikan Soal Post Tes di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014


(21)

Setelah itu guru mengumpulkan hasil post tes serta angket dan menutup pelajaran dengan salam (2 Menit).

c. Observasi

Kegiatan observasi merupakan kegiatan mengamati minat siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan bantuan infokus. Pada saat guru menyampaikan materi siswa terlihat bergairah pada saat mengikuti pelajaran dan memberikan respon yang baik, namun ada beberapa siswa yang terlihat kurang fokus dan berbicara dengan temannya dan tidak memperhatikan guru. Demikian juga dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa yang diberikan oleh guru siswa terlihat serius dalam berdiskusi dengan mencari informasi dari buku referensi yang dimiliki. Dari hasil observasi ada kelompok yang mengerjakan LKS dengan cepat, meskipun ada dua kelompok yang mengerjakannya kurang serius dan mengganggu anggota kelompok lain sehingga mengganggu konsentrasi anggota kelompok lain. Hal ini disebabkan karena kelompok kurang memiliki buku referensi. Kemauan siswa untuk terlibat dalam diskusi kelompok dan memberikan tanggapan juga masih rendah. untuk lebih jelasnya, hasil minat belajar siswa untuk deskripsi tiap indikator pada angket minat siklus I dapat dilihat pada tabel 10.


(22)

Tabel 10. Deskripsi Minat Belajar Siswa Siklus I Per Indikator di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

N

o Indikator

Skala Nilai

Jumlah % Kategor

i

4 3 2 1

F Sc F Sc F Sc F Sc F ST

1 Perasaan

senang 91 364 108 324 22 44 1 1 222 733 82,54 Tinggi 2 Ketertarikan 41 164 77 231 24 84 2 2 148 481 81,25 Tinggi

3 Perhatian 75 300 147 442 35 70 2 2 259 814 78,57 Sedang

4 Keterlibatan 89 356 150 450 48 96 9 9 296 911 76,94 Sedang

Jumlah 296 1184 482 1447 129 294 14 14 925 2939 319,3

Sedang

Rata-rata 79,82

Sumber : Data Primer Olahan, 2014

Keterangan : F = Frekuensi SC = Skor Nilai

Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa rata-rata minat belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 79,82 %. Apabila dilihat perindikator, didapat hasil seperti perasaan senang (82,54%), ketertarikan (81,25%), perhatian (78,57%), dan keterlibatan (76,94%). Untuk data angket minat belajar siswa secara individu siklus I dapat dilihat pada lampiran 26. Berdasarkan data tersebut bahwaterdapat 23 siswa yang memiliki minat belajar tinggi, 9 siswa yang memiliki minat belajar sedang dan 5 siswa yang memiliki minat belajar rendah.

Dari hasil observasi selama proses belajar mengajar berlangsung dan hasil angket membuktikan bahwa ada kesesuaian data dengan pengamatan di dalam kelas selama proses belajar mengajar. Selama peneliti melakukan pengamatan pada indikator perhatian dan keterlibatan, masih mengalami kelemahan yaitu siswa kurang memperhatikan guru pada saat menjelaskan dan pada saat diskusi kelompok masih ada siswa yang bermain-main dan menggangu kelompok lain. Selain itu pada saat presentase siswa berdebat secara tidak teratur dan tidak terarah sehingga menimbulkan keributan di dalam kelas .Hal tersebut disebabkan


(23)

karena siswa masih kurang memiliki buku referensi dan tidak mempelajari materi lingkungan hidup di rumah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 20.

Gambar 20. Grafik Persentase Per Indikator Minat Belajar Siswa Siklus I SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

Berdasarkan hasil angket minat belajar siswa, maka hasil rekapitulasi pencapaian minat belajar siswa SMA Negeri 2 Tarutung T.A 2013/2014 pada siklus I, sebagai berikut:

Tabel 11. Hasil Rekapitulasi Pencapaian Minat Belajar Siswa Siklus I SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori

1 2 3 ≥80 65-79 50-64 23 9 5 62,16 24,32 13,52 Tinggi Sedang Rendah

Jumlah 37 100

Sumber : data primer Olahan, 2014

Hasil rekapitulasi dari lembar observasi dan angket terlihat bahwa minat belajar siswa siklus I, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan individual pada minat belajar tinggi sebesar 62,16% atau sebanyak 23 siswa dan yang belum mencapai ketuntasan sebesar 14 siswa. Hal ini berarti minat belajar siswa masih belum mencapai indikator ketuntasan yang ditetapkan yaitu jika di dalam kelas

74 76 78 80 82 84

Indikator Minat Belajar 82.54 81.25 78.57 76.94 Perasaan Senang Ketertarikan Perhatian Keterlibatan


(24)

tersebut terdapat 85% siswa telah mencapai nilai 80. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 21.

Gambar 21. Grafik Persentase Minat Belajar Siswa Siklus I di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

Berdasarkan gambar 21 menunjukkan bahwa persentase pada kategori tertinggi pada minat belajar tinggi dengan persentase sebesar 62,16% dan terendah pada minat belajar rendah yaitu 13,52%. Data hasil pengamatan pada siklus I dijadikan sebagai acuan pada tahap perbaikan tindakan untuk melakukan siklus selanjutnya.

Minat belajar siswa biasanya akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil post tes yang telah dilakukan menunjukkan hasil belajar siswa secara individu yang terdapat pada lampiran 30. Hasil belajar secara individu di peroleh dari penggabungan nilai LKS (40%) dan nilai post tes (60%). Nilai hasil belajar siswa dapat di lihat pada tabel 12.

13.52%

24.32%

62.16%

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00%

Minat Belajar

Rendah Sedang Tinggi


(25)

Tabel 12. Rekapitulasi Pencapaian Hasil Belajar Siswa Siklus I di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

No Interval Siklus I Keterangan

Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5 ≥81 73-80 65-72 57-64 49-56 4 17 11 3 2 10,82 45,93 29,72 8,12 5,41 Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas

Jumlah 37 100

Rata-rata 72,26

Nilai Tertinggi 86

Nilai Terendah 50

Sumber : Data Primer Olahan, 2014

Hasil belajar siswa pada siklus I nilai tertinggi adalah 86 dan nilai terendah adalah 50. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan individual pada hasil belajar sebesar 56,75% atau sebanyak 21 siswa dan yang belum mencapai ketuntasan sebesar 43,25 % atau sebanyak 16 orang.

Gambar 22. Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

Berdasarkan permasalahan yang didapat tersebut maka peneliti harus melaksanakan siklus II dan memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan

56.75% 43.25%

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Tuntas Tidak Tuntas


(26)

tindakan yang lebih baik lagi di kelas untuk mengatasi permasalahan untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 3 pada materi lingkungan hidup. d. Refleksi

Hasil refleksi dari tindakan dan observasi yang dilakukan peneliti dan guru pada siklus I adalah masih ada permasalahan didalam proses pembelajaran, yaitu (1) siswa masih ada yang ragu-ragu dan kurang percaya diri dalam bertanya dan memberikan pendapat (2) kurangnya perhatian siswa pada saat guru menjelaskan terbukti masih ada 6 siswa yang mengganggu temannya saat guru sedang menjelaskan(3) minat belajar siswa pada siklus I termasuk kategori sedang. Hal ini disebabkan karena pada saat diskusi ada beberapa siswa yang kurang terlibat dalam diskusi, mereka mengganggu anggota kelompok lain yang membuat mereka tidak fokus dan konsentrasi lagi dalam berdiskusi dengan kelompok masing-masing (4) Pada saat mempresentasikan hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) siswa masih kurang paham bagaimana melaksanakan presentasi dengan baik (5) ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I masih tergolong tidak tuntas, (6) Siswa masih kurang memiliki buku referensi.

3. Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan

Siklus ke II dilakukan pada pertemuan 2 karena hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan. Sebelumnya juga peneliti harus melakukan perencanaan untuk siklus II ini. Perencanaan ini dilakukan agar tindakan nantinya dapat berjalan lebih teratur dan terorganisir sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lebih baik.


(27)

Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada siklus I, peneliti dan guru melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Langkah-langkah yang diambil adalah menyusun kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diantaranya yaitu: (1), Guru membawa siswa ke lapangan supaya lebih paham mengenai materi lingkungan hidup khususnya tentang kerusakan lingkungan, (2). Guru menegaskan pemahaman mengenai materi lingkungan hidup, (3). Pada kegiatan awal guru memberikan motivasi kepada siswa untuk tidak takut dan ragu dalam bertanya maupun menyampaikan pendapat di depan teman-temannya, (4). Menekankan kerjasama dalam kelompok dan tiap siswa menunjukkan buku dan sumber yang lain yang terkait materi, (5). Memberikan arahan kepada siswa tentang tatacara mempresentasikan hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) supaya diskusi kelompok berjalan secara sistematis,

4). Tindakan

Pada tahap siklus II ini dilakukan guru dengan lebih menegaskan materi lingkungan hidup dengan menjelaskan lebih detail mengenai kerusakan lingkungan hidup. Siklus II ini dilaksanakan dalam waktu 2 x 45 menit. Tahap awal yang dilakukan guru dan peneliti sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas adalah dengan membawa siswa ke lapangan yaitu sekitar bantaran sungai Sigeaon. Di lapangan guru memberikan penjelasan tentang bagaimana prosedur kerja lapangan dan meminta siswa untuk memasuki kelompok masing-masing yang telah diatur pada siklus I. Kemudian guru membagikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan bersama kelompok masing-masing. Peneliti meminta siswa


(28)

untuk mengamati sekitar bantaran sungai Sigeaon sesuai petunjuk yang tertera pada LKS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 23.

Gambar 23. Guru sedang menjelaskan prosedur kerja lapangan di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

Setelah menjelaskan prosedur kerja, guru mengawasi siswa pada saat melakukan penelitian. Setiap kelompok mengambil data sesuai dengan petunjuk pada LKS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 24.

Gambar 24. Siswa Sedang berdiskusi dan megamati Daerah Bantaran Sungai di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung 2014


(29)

Setelah mendapatkan data siswa diminta untuk membuat laporan tentang hasil pengamatan di lapangan untuk dipresentasikan kembali di dalam kelas pada pertemuan kedua atau siklus II. Kemudian peneliti menutup pelajaran di lapangan dan siswa diminta untuk kembali ke rumah masing-masing.

Pada pertemuan kedua peneliti membuka pelajaran dengan memberi salam dan mengajak siswa untuk memfokuskan pikiran dengan mengarahkan siswa untuk membuka buku pelajaran serta memotivasi siswa agar tidak takut dan ragu dalam bertanya dan menyampaikan pendapatnya (5 Menit). Pada bagian apersepsi peneliti menginformasikan pokok materi yang akan diajarkan dan membuat refleksi dari materi sebelumnya (9 Menit). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 25.

Gambar 25. Guru Menyampaikan Materi di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

Pada kegiatan inti peneliti meminta siswa untuk duduk berdasarkan kelompoknya yang sebelumnya sudah ditetapkan. Sebelum hasil diskusi


(30)

dipresentasikan guru memberikan arahan tata cara dalam mempresentasekan hasil diskusi kelompok agar berjalan dengan baik dan terarah (3 Menit). Kemudian siswa diminta untuk mengeluarkan hasil kerja siswa dari lapangan berupa laporan untuk kemudian dipresentasikan di depan kelas dan kemudian kelompok lain diminta untuk memberikan tanggapan, pertanyaan ataupun saran untuk kelompok yang sedang presentasi (40 Menit). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 26.

Gambar 26. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusinya dan Ditanggapi Kelompok Lain di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa selama proses pembelajaran berlangsung (5 Menit). Kemudian guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang diajarkan (4 Menit)

Setelah pembelajaran berakhir guru memberikan soal post test siklus II dan angket kepada siswa untuk dikerjakan (20 Menit). Hal ini untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap penguasaan materi lingkungan hidup dan minat siswa


(31)

setelah tindakan siklus II di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung tahun ajaran 2013/2014. Selama kegiatan post test berlangsung guru mengawasi siswa untuk tidak bekerja sama dengan temannya dalam mengerjakan soal-soal yang telah diberikan. Setelah itu guru menutup pelajaran dengan doa dan salam (4 Menit). b. Observasi

Tahap observasi yang dilakukan di siklus II sama seperti pada siklus I yaitu mengamati minat belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Selama proses belajar mengajar berlangsung, siswa lebih fokus memperhatikan penjelasan guru karena pada saat kegiatan awal pembelajaran guru sudah memotivasi siswa untuk bertanya dan memberikan pendapat tentang materi yang sedang disampaikan oleh guru. Demikian juga dalam mempresentasikan hasil Lembar Kerja Siswa, siswa terlihat lebih tertib dan terarah pada saat presentasi. Lebih jelasnya, hasil angket minat belajar siswa untuk deskripsi per indikator pada siklus II dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Deskripsi Minat Belajar Siswa Siklus II Per Indikator SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

N

o Indikator

Skala Nilai

Jumlah % Katego ri

4 3 2 1

F Sc F Sc F Sc F Sc F ST 1 Perasaan

senang 112 448 108 324 2 4 - - 222 776 87,39 Tinggi 2 Ketertarikan 59 236 87 261 2 4 - - 148 501 84,63 Tinggi 3 Perhatian 110 440 146 438 3 6 - - 259 884 85,33 Tinggi 4 Keterlibatan 121 484 169 507 6 12 - - 296 1003 84,71 Tinggi

Jumlah 402 1608 510 1530 13 26 - - 925 3164 342,06

Tinggi

Rata-rata 85,51

Sumber : Data Primer Olahan, 2014

Keterangan : F = Frekuensi SC = Skor Nilai


(32)

Hasil angket menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar siswa pada siklus II adalah sebesar 85,51%. Hal ini berarti adanya peningkatan rata-rata minat belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I rata-rata minat belajar siswa memiliki skor 79,82 dan pada siklus II 85,51. Dan secara keseluruhan minat belajar siswa pada siklus II dinyatakan memiliki kategori tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 26.

Gambar 26. Grafik Persentase Per Indikator Minat Belajar Siswa Siklus II di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

Berdasarkan gambar 26 menunjukkan bahwa persentase tiap indikator minat belajar siswa yang tertinggi adalah pada indikator perasaan senang dan terendah adalah pada indikator Ketertarikan hal ini mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Indikator perasaan senang naik 4,85%, ketertarikan meningkat sebesar 3,38%, perhatian meningkat sebesar 6,76%, dan keterlibatan meningkat sebesar 7,77%.

83.00% 83.50% 84.00% 84.50% 85.00% 85.50% 86.00% 86.50% 87.00% 87.50%

Indikator Minat Belajar 87.39%

84.63%

85.33%

84.71%

Perasaan Senang Ketertarikan Perhatian Keterlibatan


(33)

Data hasil rekapitulasi minat belajar siswa dengan menggunakan pendekatan inkuiri mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hasil pengumpulan data tentang minat belajar siswa dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14 Hasil Rekapitulasi Pencapaian Minat Belajar Siswa Siklus II XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori

1 2 3

≥80 65-79 50-64

32 5

-

86,49 13,51

-

Tinggi Sedang Rendah

Jumlah 37 100

Sumber : Data Primer Olahan, 2014

Dari hasil angket terlihat bahwa minat belajar siswa siklus II adalah pada kategori tinggi yaitu sebesar 86,49%. Untuk data angket minat belajar siswa secara individual siklus II dapat dilihat pada lampiran 29. Pada siklus I minat belajar siswa sebesar 62,16% dan pada siklus II mencapai 86,49%, berarti minat belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 24,33%. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan individual minat belajar pada siklus II sebesar 86,49% atau sebanyak 32 siswa dan yang belum mencapai ketuntasan sebesar 13,51% atau sebanyak 5 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 27.


(34)

Gambar 27. Grafik Persentase Minat Belajar Siswa Siklus II Ddi Kelas XI

IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

Berdasarkan gambar 27 menunjukkan bahwa secara keseluruhan minat belajar siswa pada siklus II dinyatakan memiliki kategori tinggi. Hal ini berarti minat belajar siswa telah mencapai indikator ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu sebesar 86,49% siswa telah mencapai nilai 80. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 28.

Gambar 28. Grafik Peningkatan Minat Belajar Siswa Dari Siklus I ke Siklus II di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

45.95% 86.49% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Minat Belajar Rendah Sedang Tinggi 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00%

Rendah Sedang Tinggi

13.52% 24.32% 62.16% 0% 13.52% 86.49% Siklus I Siklus II


(35)

Pada siklus I ke siklus II siswa yang memiliki minat belajar rendah meningkat sebesar 13,52%, untuk kategori sedang minat belajar siswa juga mengalami peningkatan sebesar 10,8%. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan minat belajar siswa pada kategori tinggi yaitu sebesar 24,33%.

Akhir dari pembelajaran dilakukan post tes untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal. Ketuntasan hasil belajar siswa secara individu dapat dilihat pada lampiran 31. Untuk mengetahui rekapitulasi nilaiketuntasan pada siklus II dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 15. Rekapitulasi Pencapaian Hasil Belajar Siswa Siklus II di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

No Interval Siklus I Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 ≥81 73-80 65-72 57-64 27 6 3 1 72,98 16,22 8,10 2,70 Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas

Jumlah 37 100

Rata-rata 80,53

Nilai Tertinggi 94

Nilai Terendah 58

Hasil Olahan Primer, 2014

hasil belajar siswa pada siklus II memiliki nilai tertinggi adalah 94 dan nilai terenah adalah 58. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan individual pada hasil belajar sebesar 89,19% atau sebanyak 33 siswa dan yang belum mencapai ketuntasan sebesar 10,81% atau sebanyak 4 siswa. Hal ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar 29.


(36)

Gambar 29. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

Hasil refleksi yang dilakukan pada siklus II oleh peneliti dan guru bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung T.A 2013/2014 pada materi Lingkungan Hidup dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Pada siklus I diperoleh nilai sebesar 56,75% dan pada siklus II memperoleh nilai sebesar 89,19%. Maka kenaikan nilai yang diperoleh dari siklus I ke siklus II sebesar 32.44%. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 16.

Tabel 16. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dari Siklus I ke Siklus II di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

No Siklus Tuntas Tidak Tuntas

Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase

1 I 21 56,75 16 43,25

2 II 33 89,19 4 10,81

Sumber :Data Primer Olahan Penulis, 2014

Dari tabel 16 dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar dari siklus I sebesar 56,75% atau 21 siswa menjadi 89,19% atau 33 siswa

89.19% 10.81%

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas


(37)

dari 37 siswa yang ada. Dalam peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 32,44% atau 12 siswa yang mengalami peningkatan dalam penelitian ini yang dilakukan selama dua siklus. Dengan demikian dalam penelitian ini dianggap selesai sampai siklus II karena sudah mencapai kriteria ketuntasan secara klasikal dalam penelitian ini yaitu ≥85%. Grafik peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar 30.

Gambar 30. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung Tahun 2014

B. Pembahasan

1. Minat Belajar Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung

Penelitian ini dilihat dari 4 indikator yaitu perasaan senang, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan. Apabila dilihat perindikator, didapat hasil seperti perasaan senang (82,54%) pada siklus I dan (87,39%) pada siklus II, Ketertarikan (81,25%) pada siklus I dan (84,63%) pada siklus II, perhatian (78,57%) pada

Tidak Tuntas Tuntas 0.00%

10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00%

Siklus I

Siklus II 43.25%

10.81% 56.75%

89.19%

Tidak Tuntas Tuntas


(38)

siklus I dan (85,33%) pada siklus II serta keterlibatan (76,94%) pada siklus I dan (84,71%) pada siklus II.

Minat belajar siswa menggunakan pendekatan inkuiri mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I siswa memperoleh minat belajar sebesar 62,16% dan pada siklus II memperoleh minat belajar sebesar 86,49%. Dari hasil tersebut diperoleh hasil peningkatan sebesar 24,33%. Minat belajar siswa dikatakan meningkat, hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa karena dalam bekerja mereka dapat menyatukan pendapat. Selain itu, pada saat mempresentasikan hasil diskusi sudah berjalan dengan baik dan lebih terarah. Penerapan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar siswa memegang peranan penting didalam melahirkan siswa yang kritis dan analitis, dalam arti siswa mampu menyelidiki suatu masalah dan mampu untuk menyelesaikannya dibawah bimbingan guru.

Penelitian ini sejalan dengan pernyataan Gulo (2012) pendekatan inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka bisa merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri, dan Sagala (2013) Proses pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian siswa lebih banyak melakukan kegiatan atau dalam bentuk kelompok memecahkan masalah dengan bimbingan dari guru.


(39)

2. Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke Siklus II. Pada siklus I hasil belajar siswa memperoleh nilai dengan persentase 56,75% dan pada siklus II memperoleh persentase 89,19%. Dari hasil tersebut diperoleh peningkatan sebesar 32,44%.

Sejalan yang dikatakan oleh Gagne (dalam Suprijono, 2010) menyatakan hasil belajar berupa (a). Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan, (b). Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas, (c). Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. Dalam penelitian guru lebih melibatkan siswa dalam mencari informasi dari berbagai referensi, setelah itu mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas sehingga hasik belajar siswa dapat meningkat.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Sofi (2012) dan Rimma (2012) bahwa pendekatan inkuiri dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Maka


(40)

penelitian ini telah meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan inkuiri pada materi Lingkungan Hidup T.A 2013/2014.

Sesuai dengan kriteria ketuntasan secara klasikal dalam penelitan ini adalah

≥85%. Maka dalam penelitian ini ketuntasan hasil belajar siswa telah melampaui

85% yaitu 89,19% dan penelitian ini dikatakan berhasil dengan baik

Dalam menyempurnakan proses pembelajaran agar siswa mengalami peningkatan pada ketuntasan hasil belajar siswa maka perlu melakukan perbaikan pada pemahaman materi. Untuk menambah pengetahuan guru dalam pemahaman materi dilakukan kerjasama antar guru yang serumpun misalnya guru mata pelajaran geografi baik yang terdapat di dalam lingkungan sekolah yang sama maupun dari berbagai sekolah seperti melakukan diskusi yang intensif sehingga antar guru dapat bertukar informasi tentang ilmu yang dimiliki.


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.1993. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Kedua). Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ely. 2012. Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas V Mis Al-Kiiairat Deli Tua T.A 2011/2012. Skripsi.

( http://digilib.unimed.ac.id/meningkatkan-minat-belajar-siswa-dengan- menggunakan-model-pembelajaran-inkuiri-pada-mata-pelajaran-sains-di-kelas-v-mis-alkiiairat-deli-tua-ta-20112012-24944.html. diakses pada tanggal 08 April 2014 pukul 13.19 WIB)

Fitriyana. 2012. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Dipadukan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VII D SMP N 1 Jaten Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. (https://www.google.co.id/search?q=Fitriyana.+2012.+Penerapan+Strategi +Pembelajaran+Inkuiri+Dipadukan+Media+Audio+Visual+Untuk+Menin gkatkan+Kualitas+Pembelajaran+Biologi+Siswa+Kelas+VII+D+SMP+N+ 1+Jaten+Tahun+Pelajaran+2011/2012.+Skripsi.+&ie=utf-8&oe=utf-8&rls=org.mozilla:en US:official&client=firefox. Diakses pada tanggal 17 Juli 2014 pukul 16.14 WIB)

Hamalik, Oemar.2011. Kurikulum Dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara

Moh. Sofi. 2012. Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Dengan Pendekatan Inkuiri Pada Materi Pokok Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas X SMK Asy-Syairozi Jali Bonang Demak Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi

(https://www.google.co.id/search?q=Moh.Shofi.+2012.+Meningkatkan+M inat+Belajar+Siswa+Melalui+Metode+Pembelajaran+Dengan+Pendekatan +Inkuiri+Pada+Materi+Pokok+Pendidikan+Kewarganegaraan+Di+Kelas+


(42)

X+SMK+Asy-Syairozi+Jali+Bonang+Demak+Tahun+Pelajaran+2011/2012.&rls=org.mo zilla:en-US:official&spell=1. Diakses pada tanggal 25 Mei 2014 pukul 23.10 WIB)

Murshid N, Yushanafi. 2012. Perbedaan Minat dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Diklat Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektronik Dengan Menggunakan Software Tutorial Plc Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Pengasih. Jurnal Skripsi. (http://digilib.uny.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdfl . diakses pada tanggal 08 April 2014 pukul 14.25 WIB)

Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Nora, 2011.Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas Iv Sd Negeri 024764 Binjai. Skripsi. ( http://digilib.unimed.ac.id/meningkatkan-hasil-belajar- siswa-dengan-menggunakan-pendekatan-inkuiri-pada-mata-pelajaran- matematika-di-kelas-iv-sd-negeri-024764-binjai-skripsi-fakultas-ilmu-pendidikan-universitas-negeri-medan-2013-26446.html. Diakses pada tanggal 2 Maret 2014 pukul 14.35 )

Nur, Soma.2009. Pembelajaran dengan Tutor Sebaya (Peer Teaching) Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Fluida Statik Siswa Kelas XI IPA-1 SMA negeri 8 Semarang. Skripsi.

(http://reseachenginess.com/0408trimo.html. (25 Februari 2014 pukul 20.55 WIB )

Radum. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Inkuiri di Kelas IV SD Swasta Santo Fransiskus Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi.

(diigilib.unimed.ac.id/meningkatkan-hasil-belajar-matematika-melalui-

pendekatan-inkuiri-di-kelas-iv-sd-swasta-santo-fransiskus-pandan-kabupaten-tapanuli-tengah-tahun-ajaran-20122013-27151.html. diakses pada tanggal 17 Juli 2014 pukul 15.40 WIB)

Rini. 2011. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Dengan Menggunakan Pendekatan Inkuiri Kelas V SD Negeri 028290 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi.

( http://digilib.unimed.ac.id/upaya-meningkatkan-motivasi-belajarsiswa-pada-mata-pelajaran-pkn-dengan-menggunakan-pendekatan-inkuirikelas v-sd-negeri- 028290-binjai- tahun-ajaran-20112012- 25245.html pada tanggal 2 Maret 2014 pukul 18.35 WIB)


(43)

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta : Raja Grafindo Persada

Setiawan, Yasin.2006. Mencari Metode Pengajaran Yang Lebih Baik.

(www.siaksoft.net. Diaksespada tanggal 15 Februari 2014 pukul 20.25 WIB)

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya . Jakarta : Rineka Cipta

Slavin, Robert E. 2011. Cooperatif Learning. Bandung : Nusa

Rimma. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Inkuiri Pada Materi Lingkungan Hidup Kelas XI SMA Negeri 1 Lintongnihuta Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Suryabrata, Sumadi.2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers

Sagala, Saiful.2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. bandung : Alfabeta


(1)

84

siklus I dan (85,33%) pada siklus II serta keterlibatan (76,94%) pada siklus I dan (84,71%) pada siklus II.

Minat belajar siswa menggunakan pendekatan inkuiri mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I siswa memperoleh minat belajar sebesar 62,16% dan pada siklus II memperoleh minat belajar sebesar 86,49%. Dari hasil tersebut diperoleh hasil peningkatan sebesar 24,33%. Minat belajar siswa dikatakan meningkat, hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa karena dalam bekerja mereka dapat menyatukan pendapat. Selain itu, pada saat mempresentasikan hasil diskusi sudah berjalan dengan baik dan lebih terarah. Penerapan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar siswa memegang peranan penting didalam melahirkan siswa yang kritis dan analitis, dalam arti siswa mampu menyelidiki suatu masalah dan mampu untuk menyelesaikannya dibawah bimbingan guru.

Penelitian ini sejalan dengan pernyataan Gulo (2012) pendekatan inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka bisa merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri, dan Sagala (2013) Proses pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian siswa lebih banyak melakukan kegiatan atau dalam bentuk kelompok memecahkan masalah dengan bimbingan dari guru.


(2)

85

2. Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Tarutung

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke Siklus II. Pada siklus I hasil belajar siswa memperoleh nilai dengan persentase 56,75% dan pada siklus II memperoleh persentase 89,19%. Dari hasil tersebut diperoleh peningkatan sebesar 32,44%.

Sejalan yang dikatakan oleh Gagne (dalam Suprijono, 2010) menyatakan hasil belajar berupa (a). Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan, (b). Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas, (c). Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. Dalam penelitian guru lebih melibatkan siswa dalam mencari informasi dari berbagai referensi, setelah itu mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas sehingga hasik belajar siswa dapat meningkat.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Sofi (2012) dan Rimma (2012) bahwa pendekatan inkuiri dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Maka


(3)

86

penelitian ini telah meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan inkuiri pada materi Lingkungan Hidup T.A 2013/2014.

Sesuai dengan kriteria ketuntasan secara klasikal dalam penelitan ini adalah

≥85%. Maka dalam penelitian ini ketuntasan hasil belajar siswa telah melampaui

85% yaitu 89,19% dan penelitian ini dikatakan berhasil dengan baik

Dalam menyempurnakan proses pembelajaran agar siswa mengalami peningkatan pada ketuntasan hasil belajar siswa maka perlu melakukan perbaikan pada pemahaman materi. Untuk menambah pengetahuan guru dalam pemahaman materi dilakukan kerjasama antar guru yang serumpun misalnya guru mata pelajaran geografi baik yang terdapat di dalam lingkungan sekolah yang sama maupun dari berbagai sekolah seperti melakukan diskusi yang intensif sehingga antar guru dapat bertukar informasi tentang ilmu yang dimiliki.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.1993. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Kedua). Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ely. 2012. Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas V Mis

Al-Kiiairat Deli Tua T.A 2011/2012. Skripsi.

( http://digilib.unimed.ac.id/meningkatkan-minat-belajar-siswa-dengan- menggunakan-model-pembelajaran-inkuiri-pada-mata-pelajaran-sains-di-kelas-v-mis-alkiiairat-deli-tua-ta-20112012-24944.html. diakses pada tanggal 08 April 2014 pukul 13.19 WIB)

Fitriyana. 2012. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Dipadukan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VII D SMP N 1 Jaten Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. (https://www.google.co.id/search?q=Fitriyana.+2012.+Penerapan+Strategi +Pembelajaran+Inkuiri+Dipadukan+Media+Audio+Visual+Untuk+Menin gkatkan+Kualitas+Pembelajaran+Biologi+Siswa+Kelas+VII+D+SMP+N+ 1+Jaten+Tahun+Pelajaran+2011/2012.+Skripsi.+&ie=utf-8&oe=utf-8&rls=org.mozilla:en US:official&client=firefox. Diakses pada tanggal 17 Juli 2014 pukul 16.14 WIB)

Hamalik, Oemar.2011. Kurikulum Dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara Moh. Sofi. 2012. Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Metode

Pembelajaran Dengan Pendekatan Inkuiri Pada Materi Pokok Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas X SMK Asy-Syairozi Jali Bonang Demak

Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi

(https://www.google.co.id/search?q=Moh.Shofi.+2012.+Meningkatkan+M inat+Belajar+Siswa+Melalui+Metode+Pembelajaran+Dengan+Pendekatan +Inkuiri+Pada+Materi+Pokok+Pendidikan+Kewarganegaraan+Di+Kelas+


(5)

X+SMK+Asy-Syairozi+Jali+Bonang+Demak+Tahun+Pelajaran+2011/2012.&rls=org.mo zilla:en-US:official&spell=1. Diakses pada tanggal 25 Mei 2014 pukul 23.10 WIB)

Murshid N, Yushanafi. 2012. Perbedaan Minat dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Diklat Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektronik Dengan Menggunakan Software Tutorial Plc Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Pengasih. Jurnal Skripsi. (http://digilib.uny.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdfl . diakses pada tanggal 08 April 2014 pukul 14.25 WIB)

Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Nora, 2011.Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas Iv Sd Negeri 024764 Binjai. Skripsi. ( http://digilib.unimed.ac.id/meningkatkan-hasil-belajar- siswa-dengan-menggunakan-pendekatan-inkuiri-pada-mata-pelajaran- matematika-di-kelas-iv-sd-negeri-024764-binjai-skripsi-fakultas-ilmu-pendidikan-universitas-negeri-medan-2013-26446.html. Diakses pada tanggal 2 Maret 2014 pukul 14.35 )

Nur, Soma.2009. Pembelajaran dengan Tutor Sebaya (Peer Teaching) Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Fluida Statik Siswa Kelas XI IPA-1 SMA negeri 8 Semarang. Skripsi. (http://reseachenginess.com/0408trimo.html. (25 Februari 2014 pukul 20.55 WIB )

Radum. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Inkuiri di Kelas IV SD Swasta Santo Fransiskus Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. (diigilib.unimed.ac.id/meningkatkan-hasil-belajar-matematika-melalui-

pendekatan-inkuiri-di-kelas-iv-sd-swasta-santo-fransiskus-pandan-kabupaten-tapanuli-tengah-tahun-ajaran-20122013-27151.html. diakses pada tanggal 17 Juli 2014 pukul 15.40 WIB)

Rini. 2011. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Dengan Menggunakan Pendekatan Inkuiri Kelas V SD Negeri 028290

Binjai Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi.

( http://digilib.unimed.ac.id/upaya-meningkatkan-motivasi-belajarsiswa-pada-mata-pelajaran-pkn-dengan-menggunakan-pendekatan-inkuirikelas v-sd-negeri- 028290-binjai- tahun-ajaran-20112012- 25245.html pada tanggal 2 Maret 2014 pukul 18.35 WIB)


(6)

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta : Raja Grafindo Persada

Setiawan, Yasin.2006. Mencari Metode Pengajaran Yang Lebih Baik. (www.siaksoft.net. Diaksespada tanggal 15 Februari 2014 pukul 20.25 WIB)

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya . Jakarta : Rineka Cipta

Slavin, Robert E. 2011. Cooperatif Learning. Bandung : Nusa

Rimma. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Inkuiri Pada Materi Lingkungan Hidup Kelas XI SMA Negeri 1 Lintongnihuta Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Suryabrata, Sumadi.2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers Sagala, Saiful.2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. bandung : Alfabeta W. Gulo.2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo


Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TETAPAN KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDA ACEH

0 3 1

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF DENGAN PETA KETERKAITAN KONSEP MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 2 DI SMA NEGERI 1 BESUKI TAHUN AJARAN 2012/2013

1 5 17

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 SUKARAME BANDARLAMPUNG

1 18 73

PENGGUNAAN TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT 2 TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 19 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 79

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

20 71 72

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VIIB SMP N 2 TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 20132014

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 20122013

0 0 8

DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 DI SMA NEGERI 1 SOKO

0 0 18

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KESADARAN SEJARAH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 20152016

0 1 14