PENERAPAN KONSTRUKTIVISME DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENGGUNAKAN MEDIA STYROFOAM DI KELASX SMAN 1 SILIMAKUTA.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini dengan
baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Konstruktivisme Dengan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Media Styrofoam Di Kelas X SMAN 1
Silimakuta” disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra.
Ratu Evina Dibyanti, M.Si, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si dan Ibu Lisnawaty
Simatupang, S.Si, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran dan
masukan mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan
skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Germanicus
Sinaga, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada Bapak Prof. Drs.
Motlan, M.Sc., Ph.D, Bapak Ibu Dosen tenaga pengajar dan Staf Pegawai Jurusan
Kimia FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.

Penghargaan disampaikan kepada Bapak Kadir Tarigan, S.Pd selaku
kepala sekolah, Ibu/ bapak Guru, pegawai dan seluruh siswa SMA Negeri 1
Silimakuta yang telah banyak membantu selama dalam penelitian ini. Teristimewa
penulis sampaikan kepada keluarga tercinta Ayahanda (Darman Girsang), Ibunda
(Mastaria Simanjorang), kakak (Herti Girsang, S.Si, Meliana Girsang, AMF, dan
Oktafia Deli Girsang, AMKG) dan adik (Esfi, Emilia dan Sry Guna) yang telah
memberikan dorongan spiritual, moril maupun materil kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Unimed. Penghargaan juga untuk
teman-teman di kelas Kimia reguler C 2010, dan teman-teman di UKMKP UP
FMIPA Unimed dan pemuda GKPS Padang Bulan serta teman-teman kost Heppy

nomor 3 (Nurtania, Diceria, Erni) yang telah mendukung dan menyemangati
penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,


Agustus 2014

Penulis

Martri Girsang
NIM. 4103131038

PENERAPAN KONSTRUKTIVISME DENGAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENGGUNAKAN MEDIA
STYROFOAM DI KELAS X SMAN 1 SILIMAKUTA
Martri Girsang
4103131038
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan
hasil belajar kimia siswa melalui penerapan konstruktivisme dengan pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw menggunakan media styrofoam dan dengan media bahan
alam pada pokok bahasan hidrokarbon di SMAN 1 Silimakuta. Penelitian ini
melibatkan dua kelas dengan perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen
(penerapan

konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
menggunakan media styrofoam) dan kelas kontrol (penerapan konstruktivisme
dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggunakan media bahan alam)
dengan sampel total 54 siswa. Peningkatan hasil belajar kimia siswa dilihat
dengan pemberian tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Nilai rata-rata pretest
siswa pada kelas eksperimen adalah 40,55 ± 5,60 dan rata-rata postest adalah
78,51 ± 5,15 serta persentasi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 64%. Nilai
rata-rata pretest siswa pada kelas kontrol adalah 39,25 ± 5,83 dan rata-rata postest
adalah 70 ± 6,79 serta persentasi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 50%.
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode statistik (uji t satu pihak )
diperoleh harga thitung 5,29. Harga ttabel pada taraf α 5% dan derajat kebebasan 52 =
1,67. harga thitung 5,29 > ttabel1,67 maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
kimia siswa melalui penerapan konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw menggunakan media styrofoam lebih tinggi dibandingkan hasil
belajar kimia siswa melalui penerapan konstruktivisme dengan pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw menggunakan media bahan alam.
Kata kunci : Konstruktivisme, Kooperatif Jigsaw, Media Styrofoam,
Hidrokarbon

DAFTAR ISI


Halaman
Lembar Pengesahan .........................................................................................
Riwayat Hidup .................................................................................................
Abstrak
.......................................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................................
Daftar Isi .......................................................................................................
Daftar Gambar ..................................................................................................
Daftar Tabel .....................................................................................................
Daftar Lampiran ...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................
1.2. Ruang Lingkup ..................................................................
1.3. Rumusan Masalah .............................................................
1.4. Batasan Masalah ................................................................
1.5. Tujuan Penelitian ...............................................................
1.6. Manfaat Penelitian .............................................................

1.7. Defenisi Operasional .........................................................

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

1
6
6
6
7
7
8

BAB II


TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis ..............................................................
9
2.1.1. Hakekat Belajar ...............................................................
9
2.1.2. Hasil Belajar ......................................................................
10
2.1.3. Pembelajaran Menurut Pendekatan Konstruktivism .........
13
2.1.4. Pembelajaran Kooperatif ...................................................
14
2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ...............................
15
2.1.6. MediaPembelajaran ..........................................................
19
2.2. Materi Pokok .....................................................................
20
2.2.1. Kekahasan Atom Karbon ..................................................
20

2.2.2. Pengelompokan Senyawa Hidrokarbon ............................
21
2.2.3. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon ....................................
22
2.2.4. Sifat Fisika Senyawa Hidrokarbon ....................................
27
2.2.5. Isomer Senyawa Hidrokarbon ...........................................
30
2.2.6. Reaksi Pada Senyawa Hidrokarbon ..................................
32
2.2.7. Penerapan Penggunaan Media Barang Bekas Pada Bahasan
Hidrokarbon ......................................................................
35
2.4. Penelitian yang Relevan ....................................................
36
2.5. Kerangka Konseptual .......................................................
37
2.6. Hipotesis ............................................................................
38


BAB III

METODELOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan WaktuPenelitian ................................................
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................

40
40

3.3.
3.4.
3.5.
3.6.

Variabel dan Instrumen Penelitian ......................................
Rancangan/ Desain Penelitian ...........................................
Tehnik Pengumpulan Data ..................................................
Teknik Analisis Data ..........................................................

40

43
46
47

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian..............................................................
4.1.1.
Analisis Data Instrumen Penelitian ...............................
4.1.1.1. Validitas Tes .................................................................
4.1.1.2 Reliabilitas Tes. .............................................................
4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Tes..................................................
4.1.1.4 Daya Beda Soal .............................................................
4.1.2.
Deskripsi Hasil belajar Siswa .......................................
4.1.2.1. Hasil belajar Pretes Siswa .............................................
4.1.2.2. Uji Prasayarat Perlakuan Penelitian ..............................
4.1.2.2.1. Uji Normalitas Data Pretest...........................................
4.1.2.2.2. Uji Homogenitas Data Pretest .......................................
4.1.2.3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ..................................

4.1.3.
Uji Persyaratan Analisis Data .......................................
4.1.3.1. Uji Normalitas Data Gain .............................................
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data Gain ..........................................
4.1.4.
Uji Hipotesis .................................................................
4.1.5.
Peningkatan Hasil Belajar .............................................
4.2.
Pembahasan ...................................................................

50
50
50
50
51
51
52
52
53

53
53
54
54
55
56
56
57
58

KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan ..........................................................................
5.2. Saran ....................................................................................

59
60

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

61

BAB IV

BAB V

DAFTAR TABEL
Tabel2.1
Table 2.2.
Table 2.3.
Tabel 2.4
Tabel 2.5.
Tabel 2.6.
Tabel 2.7.
Tabel 2.8.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7

Halaman
Rumus UmumAlkana, Alkena, Dan Alkuna ...........................
23
Nama akhir senyawa hidrokarbon............................................
24
Nama awal senyawa alkane ....................................................
24
Tata nama senyawa Alkana rantai cincin ................................
27
Sifat fisika beberapa senyawa alkane ......................................
30
Hubungan antara struktur molekul dan titik didih ...................
31
Sifat fisika senyawa alkena......................................................
31
Sifat fisika senyawa alkena.......................................................
32
Rancangan Penelitian ..............................................................
43
44
Rancangan Kegiatan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...
Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Test ............. 52
Hasil Uji Normalitas Data Pre-tesSiswa .................................... 53
Hasil Uji Homogenitas Data Pre-tes Siswa ............................... 53
Nilai Rata–Rata, Standar Deviasi danVarians Data Gain ........
55
Hasil Uji Normalitas Data Gain ...............................................
55
Hasil Uji Homogenitas Data Gain ............................................. 56
Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 57

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli .................... 18
Gambar 2.2 Pengelompokan senyawa hidrokarbon .......................................... 22
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian ...................................................... 45
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa ........................... 54

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20

Halaman
Silabus Pembelajaran................................................................
65
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .........................................
68
Instrumen Penelitian .................................................................
79
Lembar Kerja Siswa dalam Kelompok.....................................
93
Validitas Tes .............................................................................
95
Reliabilitas Tes .........................................................................
98
Tingkat Kesukaran Tes ............................................................. 100
Daya Beda Tes .......................................................................... 102
Hasil Belajar ............................................................................. 104
Varians Tes ............................................................................... 105
Uji Normalitas Pretest .............................................................. 107
Uji Homogenitas Pretest ........................................................... 109
Uji Data Gain ............................................................................ 110
Uji Normalitas Data Gain ......................................................... 112
Uji Homogenitas Data Gain ..................................................... 114
Uji Hipotesis ............................................................................. 115
Tabel nilai r-produk moment .................................................... 117
Tabel Chi Kuadrat ................................................................... 118
Tabel Distribusi F ..................................................................... 119
Tabel distribusi t ....................................................................... 122

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Kalimat tersebut
merupakan tujuan pendidikan Indonesia. Secara lebih luas dan mendalam, bahwa
tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk mengembangkan individu peserta
didik secara alami atau wajar, artinya mereka diberi kesempatan untuk
mengembangkan potensinya seperti apa adanya, sesuai minat dan bakatnya. Dari
tujuan pendidikan nasional di atas, dapat dijabarkan lebih lanjut ke
tujuan institusional atau tujuan tingkat satuan pendidikan atau jenjang
pendidikan seperti tujuan pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, yang
terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Sofyatiningrum.
2010)
Selanjutnya dalam artikel yang sama Sofyatiningrum menyatakan, dari
tujuan tingkat satuan pendidikan ini dapat dielaborasi lagi ke tujuan yang lebih
khusus yaitu tujuan tiap mata pelajaran. Dalam naskah Standar Isi mata pelajaran
Kimia dinyatakan bahwa mata pelajaran Kimia di SMA/MA bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.

Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa

2.

Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat
bekerjasama dengan orang lain

2

3.

Menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana
peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan
melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran
data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis

4.

Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan
juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta
menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi
kesejahteraan masyarakat

5.

Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi

6.

Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari, dan
memiliki

kemampuan

dasar

kimia

sebagai

landasan

dalam

mengembangkan kompetensi di masing-masing bidang keahlian.
Kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam, yang mempunyai
karakteristik objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia
merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan
percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh
dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari
jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang
berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan
energetika zat.
Siagian (2007) mengatakan kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu kimia
tidak terlepas dari strategi yang diterapkan para guru kimia dalam mempelajari
ilmu kimia itu sendiri. Strategi yang diterapkan dalam proses belajar mengajar ini
sangat mempengaruhi pola pandang dan kemampuan siswa dalam menyerap
konsep yang diajarkan. Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa disebabkan
oleh karena siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep kimia
dan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran kimia. Rendahnya aktivitas, minat,
dan hasil belajar kimia siswa dapat disebabkan penyampaian materi kimia oleh

3

guru dengan model yang kurang menarik, kurang bervariasi dan tidak inovatif,
sehingga membosankan dan tidak menarik minat siswa. Untuk mencapai
pembelajaran kimia yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu model
pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, sehingga kemampuan mereka
dapat digali lebih optimal dan melibatkan guru secara langsung sebagai mitra
kerja dalam proses pembelajaran. Siswa diharapkan lagi tidak hanya duduk,
mendengar dan menerima saja apa yang diajarkan oleh guru,tetapi turut aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya
pengefektifan pembelajaran kimia. Disinilah guru dituntut untuk dapat mencari
solusi bagaimana pembelajaran yang lebih tepat untuk meningkatkan hasil belajar
kimia siswa.
Teori

pembelajaran

yang

telah

dipengaruhi

aliran

konstruktivis

menjelaskan bagaimana seseorang belajar. Belajar adalah kegiatan aktif siswa
untuk membentuk pengetahuan. Pengetahuan bukanlah gambaran dari dunia
kenyataan yang ada, dunia lepas dari pengamat. Pengetahuan merupakan
akibat dari konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang, ciptaan
seseorang yang dikonstruksikan dari pengalamannya yang direorganisasi
secara kontinu karena ada pemahaman baru. Pengalaman siswa dialami
melalui berbagai inderanya, misalnya mengamati daun, kemudian merabanya,
memperhatikan strukturnya, lalu didiskusikan dengan temannya, dibandingkan
dengan bacaan, direnungkan, dan seterusnya sehingga menjadi pengetahuan
siswa itu sendiri. Jadi siswa mengalami berbagai pengalaman baik fisik,
kognitif,

maupun

mental,

yang

diwujudkan

melalui

interaksi

dengan

lingkungannya.
Dalam pembelajaran konstruktivism, pengetahuan siswa dibentuk oleh
siswa itu sendiri dan dibentuk melalui interaksi antarsiswa juga dengan gurunya.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam konstruktivism, salah satu penyelenggaraan
pembelajarannya harus melibatkan kelompok. Dalam kelompok, siswa banyak
belajar bagaimana dia harus mengemukakan pendapatnya, bagaimana dia harus
mempertahankan pendapatnya secara logis, belajar bagaimana dia menerima
kesalahan pribadi setelah dikoreksi temannya sendiri. (Suparno.1997)

4

Salah satu pokok bahasan dalam pelajaran kimia di SMA adalah konsep
tentang “Hidrokarbon”. Pokok bahasan ini diberikan kepada siswa kelas X
semester 2. Inti dari konsep tentang hidrokarbon ini adalah penggolongan
hidrokarbon

berdasarkan

struktur

molekul,

penggolongan

hidrokarbon

berdasarkan kejenuhan ikatan, menentukan rumus umum dan nama (tata nama)
dari sebuah rumus struktur, membuat rumus struktur, menentukan isomer baik
dari golongan alkana, alkena dan alkuna.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, kesulitan yang dialami
siswa secara umum dalam memahami konsep ini adalah:
1. Dalam pembuatan sebuah rumus struktur, siswa masih sering bingung dan salah
menentukan susunan penempatan CH3, CH2, CH atau C dalam sebuah rantai
hidrokarbon.
2.

Ketika akan menentukan nama sebuah rumus struktur, siswa masih sering
bingung dan salah dalam:

a. Menentukan rantai lurus terpanjang sebagai rantai utama dari sebuah rumus
struktur. Kesulitan ini semakin dirasakan oleh siswa ketika rumus struktur
tersebut telah memiliki banyak cabang.
b. Menentukan mana yang merupakan rantai terpanjang dan mana yang merupakan
cabang atau gugus alkil.
c. Menentukan urutan penomoran atom karbon ketika akan memulai menentukan
nama dari sebuah rumus struktur.
Satri (2013) menyatakan, dalam menyampaikan konsep hidrokarbon ini
selain menggunakan metode ceramah, guru biasanya menggunakan molymod
sebagai alat peraga. Namun permasalahannya adalah tidak semua sekolah mampu
menyediakan Molymod tersebut dikarenakan harganya cukup mahal. Selain itu
dengan ukuran yang relatif kecil menjadikan penggunaan Molymod belum secara
maksimal dapat mengefektifkan proses pembelajaran.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan ke SMAN 1 Silimakuta, guru
kimia mengatasi hal tersebut dengan melakukan pembelajaran dengan
menggunakan media bahan alam seperti buah jeruk, tomat, kentang dan buahbuahan lainnya sebagai pengganti atom. Buah yang digunakan sebagai atom

5

dirangkai untuk melihat bentuk molekul dan isomer senyawa hidrokarbon. Media
ini menjadi media yang konvensional di sekolah tersebut. Namun, dengan
menggunakan media bahan alam, sulit untuk menemukan buah yang persis sama
besar dengan warna buah yang sama. Hal ini akan menimbulkan kesulitan untuk
membedakan antara satu atom dengan yang lain dan kesulitan untuk membentuk
sudut antar atom seperti bentuk molekunya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dicari alternatif dengan membuat
media pembelajaran yang lebih efisien seperti styrofoam. Manurung (dalam
Rahmawati, 2010) menyatakan, styrofoam adalah sebuah polimer dengan
monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari
minyak bumi. Styrofoam termasuk ke dalam kategori jenis plastik. Styrofoam
terbuat dari monomer stirena melalui polimerisasi suspensi pada tekanan dan suhu
tertentu, selanjutnya dilakukan pemanasan untuk melunakan resin dan
menguapkan sisa blowing agent.
Limbah styrofoam merupakan sampah anorganik. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia bahwa “sampah anorganik adalah sampah yang terdiri atas
unsur yang tidak dapat diproses secara alami”, sampah anorganik memerlukan
jangka waktu yang sangat lama untuk terurai, bahkan beberapa di antaranya tidak
dapat diuraikan, contohnya kertas, karton, kaleng, palstik, styrofoam, dan lain-lain
(Idrus, 2009). Sampah anorganik sering menimbulkan masalah terhadap
lingkungan, contohnya seperti sampah styrofoam. Penguraian sampah styrofoam
sangat dibutuhkan karena hal itu merupakan langkah yang baik untuk menjaga
lingkungan dari kerusakan yang ditimbulkan oleh sampah tersebut.
Beberapa penelitian yang telah dilaksanakan tentang pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw menggunakan media ternyata berhasil dengan baik antara
lain:

Simanjuntak

(2009)

menemukan

adanya

pengaruh

penerapan

konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggunakan kartu
kerja di SMAN 1 Medan dari nilai rata-rata pretest 39,20 meningkat menjadi
72,34 pada posttest. Penelitian Ginting (2010) menemukan pengaruh penerapan
pendekatan konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

6

menggunakan peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai ratarata pretest siswa 27,5 mengalami peningkatan menjadi 63,8 pada saat postest.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian dengan
judul „Penerapan Konstruktivisme Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Menggunakan Media Styrofoam Di Kelas X SMAN 1 Silimakuta’.

1.2 Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka peneliti dapat
mengidentifikasi beberapa masalah dalam ruang lingkup masalah seperti berikut
1. Siswa menganggap bahwa pelajaran kimia kurang menarik dan sulit
dipahami.
2. Rendahnya aktivitas, minat, dan hasil belajar kimia siswa
3. Hasil belajar siswa masih rendah.
4. Masih banyak guru belum menggunakan model pembelajaran yang variatif
dan inovatif dan melibatkan aktivitas maupun tanggung jawab siswa.
5. Penggunaan media belajar belum banyak digunakan dalam proses
pembelajaran.

1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar
penerapan konstruktivisme dengan

pembelajaran

kooperatif tipe

jigsaw

menggunakan media styrofoam lebih tinggi dibandingkan hasil belajar penerapan
konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggunakan media
bahan alam?

1.4 Batasan Masalah
Agar batasan masalah yang dikaji lebih terfokus dan terarah maka penulis
membatasi masalah yang akan dibahas. Batasan masalah pada penelitian ini yaitu:
a. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan konstruktivisme

7

b. Model pembelajaran kooperatif dibatasi pada pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw
c. Media yang digunakan adalah media styrofoam dan media konvensional
(media bahan alam)
d. Pokok bahasan hidrokarbon dibatasi pada alkana, alkena dan alkuna dan
isomernya
e. Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Negeri 1 Silimakuta Saribudolok
semester genap tahun ajaran 2013/2014

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar
penerapan konstruktivisme dengan

pembelajaran

kooperatif tipe

jigsaw

menggunakan media styrofoam lebih tinggi dibandingkan hasil belajar penerapan
konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggunakan media
bahan alam.

1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Siswa
Penelitian

ini

dapat

meningkatkan

ketertarikan

siswa

dan

rasa

keingintahuan mereka dalam pembelajaran hidrokarbon. Selain itu, siswa
lebih mudah mempelajari hidrokarbon dengan pembelajaran kooperatif
jigsaw.
b. Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan calon guru untuk
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggunakan
media styrofoam pada proses pembelajaran.
c. Bagi Mahasiswa/ Calon Guru
Sebagai penambahan wawasan dan pengalaman bagi calon guru dalam
pembelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan hidrokarbon

8

d. Bagi Peneliti
Sebagai bahan referensi bagi peneliti terutama guru kimia dalam rangka
meningkatkan mutu proses pembelajaran kimia.
e. Bagi Dunia Pendidikan
Dapat menyumbangkan informasi yang berguna bagi perkembangan
model-model pembelajaran dalam penerapan kurikulum pendidikan.

1.7 Defenisi Operasional
Untuk menghindari kesimpangsiuran, maka beberapa istilah dalam
penelitian ini perlu didefinisikan, antara lain:
1. Konstruktivisme adalah teori perkembangan kognitif yang menekankan
pada peran aktif siswa dalam membangun pemahaman mereka sendiri
tentang pengetahuan yang dipelajarinya
2. Sistem pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah siswa berkumpul
dengan siswa lain yang mendapatkan bagian yang sama dalam kelompok
lain. Mereka saling mempelajari atau mengerjakan bagian tersebut secara
mendalam kemudian masing-masing siswa kembali kedalam kelompoknya
sendiri dan membagikan apa yang telah dipelajari kepada rekan-rekan
dalam kelompoknya.
3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar dibagi dalam tiga kompetensi yaitu
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor).
4. Media diartikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan
semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Media konvensional
adalah wahana penyalur informasi-informasi belajar atau penyalur pesan
yang biasa digunakan oleh guru. Dalam hal ini, media yang digunakan
adalah media bahan alam seperti pemanfaatan buah jeruk, kentang, tomat
dan lain-lain

9

60

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan uji hipotesis yang telah dilakukan maka
dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar penerapan konstruktivisme dengan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggunakan media styrofoam lebih tinggi
dibandingkan hasil belajar penerapan konstruktivisme dengan pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw menggunakan media bahan alam dengan rata–rata
persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen (pengajaran dengan
penerapan konstruktivisme dengan

pembelajaran

kooperatif tipe

jigsaw

menggunakan media styrofoam) adalah sebesar 64 %, dan rata–rata persentase
peningkatan hasil belajar kelas kontrol (pengajaran dengan penerapan
konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggunakan media
bahan alam) sebesar 50 %.

5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka
penulis memberikan beberapa saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar
siswa antara lain :
1. Dalam pelaksanaan penelitian model kooperatif ini dibutuhkan kesabaran
dalam membimbing siswa, pengaturan alokasi waktu yang lebih teratur serta
penguasaan kelas yang lebih baik yang dapat membangkitkan semangat belajar
siswa selama pembelajaran berlangsung, meningkatkan hasil belajar siswa dan
melatih siswa menjadi kreatif.
2. Disarankan kepada guru kimia khususnya untuk menggunakan model
kooperatif jigsaw dengan media styrofoam sebagai model pembelajaran yang
menarik sebagai salah satu alternative model pembelajaran ditambah dengan
media yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

61

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
pembelajaran kooperatif agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan
dalam pembelajaran ini dengan media yang lebih variatif sehingga dapat
diperoleh hasil yang lebih baik lagi.
4. Bagi sekolah, untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
menerapkan model-model pembelajaran ditambah media pendukung yang
bervariasi agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2008), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Arnas, E., (2011), Pengaruh Penggunaan Media Mind Mapping Dan Hand Out
Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berdasarkan Tingkat
Kecerdasan Emosional Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Ikatan Kimia Kelas X, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Dalimunthe, M., (2007), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Metode Resitasi
Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Depdiknas., (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta
Djamarah, S.B., (2002), Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Rhineka
Cipta, Jakarta.
Djamarah dan Zain., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Female, (2009), Guru Harus Kreatif Memanfaatkan Barang Bekas, Harian
Kompas, Senin 25 Mei 2009
Fessenden dan Fessenden,. (1986), Kimia Organik, Edisi Ketiga, Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
Ginting, P., (2010), Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Pada Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Menggunakan Peta Konsep, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Hamalik,O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Istarani, (2011), 53 Model Pembelajaran, Media Persada, Medan.
Joyce, Bruce.et.al., (2011), Models of teaching, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Lasati, Dwi., (2007), Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Pada Pembelajaran
Teorema Phytagoras Di Kelas 8 SMP, Jurnal Pendidikan Inovatif
Volume 3, Nomor 1 : 47-50
Lena., (2011), kartu kimia, http://uny.ac.id/berita/UNY/kartu-kimia-dari-limbahkardus.html (diakses Januari 2014)
Nurhadi., (2003), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapan Dalam KBK,
Universitas Negeri Malang, Malang.
Petrucci, Ralph.,(1987). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Edisi
Keempat. Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Purba, M., (2006). Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Rahmawaty, A,. (2010), Pemanfaatan Kulit Jeruk Sebagai Pengurai Samaph
Styrofoam Yang Ramah Lingkungan, Dinas Pendidikan, SMAN 11
Garut, Garut.
Rambe,

W., (2006), Pengaruh Pembelajaran Melalui Pendekatan
Konstruktivisme Dengan Bantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar
Kimia Siswa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Satri, J., (2013), Efektivitas Penggunaan ”Model Atom Hidrokarbon Dari
Kardus” Sebagai Alat Peraga Kimia Alternatif Pengganti Molymod Di
SMK Negeri 1 Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA
Unimed, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed,
Medan.
Simanjuntak, M., (2009), Penerapan Konstruktivisme Dengan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Kartu Kerja Di SMAN 10 Medan,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sitorus, Marham., (2010). Kimia Organik. Graha Ilmu, Yogyakarta
Slavin, R.E., ( 1994), Educational Psychology: Theory and Practice (4th Edition),
Allyn and Bacon, Boston.
Sofyatyningrum, E., (2010), Terapan Konstruktivism Dalam Pembelajaran
Kimia Di SMA/MA, UIN Syarif Hidayatullah, Banten.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito Bandung, Bandung
Sudjana, N., (2008), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Suparno, P., (1997), Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Kanisius,
Yogyakarta.
Sutresna, N., (2003), Kimia, Grafindo, Bandung.
Tarigan,S., (2010), Metode Penelitian Ilmiah, FMIPA Unimed, Medan.
Venti Widhiawatie, K., (2012), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik
Jigsaw untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS
Kelas VIII C SMPN 2 Ngaglik., Thesis, UNY, Yogyakarta.
Wahyuni, R., (2013), Pendekatan Pembelajaran, Model Pembelajaran,
http://www.artikelbagus.com/2011/09/pengertian-pembelajarankooperatif-tipe-jigsaw.html (diakses Februari 2014)