PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENGAJARAN IKATAN KIMIA.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA PENGAJARAN IKATAN KIMIA
Oleh
Deliwanti Simatupang
NIM. 409331008
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS KIMIA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iii
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan
Menggunakan Media Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Pengajaran Iktan Kimia
Deliwanti Simatupang (NIM 409331008)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil
belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran Jigsaw dengan
menggunakan media lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa
yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X. Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas
eksperimen diajarkan dengan model pembelajara Jigsaw dengan menggunakan
media sedang kelas kontrol diajar dengan pembelajaran konvensional. Sebagai
alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 17 soal
yang telah diuji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya.
Dari pengolahan data diperoleh rata-rata peningkatan (gain) hasil belajar kimia di
SMA N 3 Tebing Tinggi Peningkatan atau persen gain hasil belajar kimia siswa
kelas eksperimen dengan model pembelajaran Jigsaw dengan menggunakan
media sebesar 69 % dengan rata-rata hasil belajar siswa 32,65 ± 7,62 dan kelas
kontrol sebesar 65 % dengan rata-rata 30,87 ± 7,65 perbedaan peningkatan antara
kedua kelas sebesar 4%. SMA Yapim Serdang bedagai kelas eksperimen sebesar
69 % dengan rata-rata hasil belajar siswa 30,89 ± 7,09 dan kelas kontrol 66 %
dengan rata-rata hasil belajar siswa 30,75 ± 7,89 65 perbedaan peningkatan antara
kedua kelas sebesar 3%. Sedangkan SMA Surya Nusantara Tebing Tinggi kelas
eksperimen sebesar 71 % dengan rata-rata hasil belajar siswa 80,6 ± 3,92 dan
kelas kontrol 64 % dengan rata-rata hasil belajar siswa 31,5 ± 7,62 65 perbedaan
peningkatan antara kedua kelas sebesar 7%. Hasil pengujian hipotesis, pada ketiga
sekolah tempat penelitian berlangsung, Ha diterima yang berarti bahwa
peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
diajar dengan model pembelajaran konvensional.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
berkat rahmat penyertaan-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dengan
Menggunakan Media Untuk Meninggkatkan Hasil Belajara Siswa Pada
Pengajaran Ikatan Kimia”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan ,
Pada Program Studi Pendidikan KimiaUniversita Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs.
Marudut Sinaga, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai
dengan selesaiya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Ibu Dr. Iis Siti Jahro,M.Si sebagai dosen pembimbing akademik. Ucapan terima
kasih juda disampaikan kepada Sihombing, Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang,
M.Sc, Ph.D., Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si., Dan Ibu Lisnawaty,S.Si,M.Si selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi
ini. Terima kasih juga disampaikan kepada kepala sekolah SMA N 3 Tebing Tinggi,
SMA Surya Nusantara Tebing Tinggi, SMA YAPIM Serdang Bedagai yang telah
memberikan izin penelitian, serta bapak dan ibu guru di SMA N 3 Tebing Tinggi,
SMA Surya Nusantara Tebing Tinggi, SMA YAPIM Serdang Bedagai yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayah tercinta Jasper
Simatupang dan ibu tercinta Gustaria Br Sitorus yang telah bekerja keras dan tidak
pernah berhenti berdoa serta memberikan motivasi dan dukungan demi selesainya
studi penulis, serta Adek Elda Simatupang, Adek Goklas Maruli Tua Simatupang
yang memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
Terima kasih juga Penulis sampaikan kepada Keluarga besar Op. Pindo Tambunan,
sahabat-sahabat terbaikku :, Yenni Wahyuni, Tri Nursyah Dewi,Novitasari, Siska
Gurning, Ardianti, Devi Handayani, dan tidak lupa juga bertermakasi kepada temantemanku Delis Purba dan Fadner Eka Ginting,Vina Handayani, Delsi Simatupang,
yang selama ini telah banyak membantu dan memberi motivasi serta memberikan
semangat dalam belajar maupun dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih
v
kepada teman-teman seperjuangan Kimia Ekstensi 2009 yang telah memberi
semangat dan motivasi selama studi.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan , Desember 2013
Penulis
Deliwanti Simatupang
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
3
1.3. Rumusan Masalah
4
1.4. Batasan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
5
1.7. Definisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN TIORITIS
8
2.1. Karangka Tioritis
8
2.1.1. Hakekat Pembelajaran Kimia
8
2.1.2. Pengertian Belajar Mengajar
9
2.1.3. Ciri- Ciri Belajar
12
2.1.4.Hasil Belajar
13
2.2. Model Pembelajaran
14
2.2.1. Pengertian Model Belajar
14
2.2.2. Pembelajaran Kooperatif
15
2.2.3. Mamfaat dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
18
2.2.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
21
vii
2.2.5. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw
2.3. Media Pembelajaran
26
28
2.3.1. Pengertian Media Pembelajaran
28
2.3.2. Karakteristik Pemilihan Media Pembelajaran
29
2.3.3. Pawer Point Sebagai Media Dalam Pembelajaran
31
2.4. Materi Ikatan Kimia
35
2.4.1. Kaidah Oktet
35
2.4.2. Lambang Lewis
36
2.4.3. Ikatan Ion atau Ikatan Elektro Kovalen
40
2.4.4. Pembentukan Ikatan Ion
41
2.4.5. Sususan Senyawa Ion
42
2.4.6. Ikatan Kovalen dan Ikatan Kovalen Koordinasi
43
2.5. Karangka Konseptual
49
2.6. Hipotesis Penelitian
51
BAB III METODE PENELITIAN
53
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
53
3.2. Populasi dan Sampel
53
3.2.1. Populasi Penelitian
53
3.2.2. Sampel Penelitian
53
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
54
3.3.1. Variabel Penelitian
54
3.3.2. Intrumen Penelitian
54
3.4. Rancangan Penelitian
58
3.5. Prosedur Kegiatan Penelitian
59
3.6. Tehnik Analisis Data
62
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
65
65
4.1.1.1. Validitas Test
65
4.1.1.2.Reliabilitas test
65
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Soal
65
4.1.1.4. Daya Beda Test
65
4.2. Analisa Data Hasil Test
4.2.1. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.3. Analisa Data Awal
66
66
68
4.3.1. Uji Normalitas
68
4.3.2. Uji Homogenitas
69
4.3.3. Uji Hipotesis
69
4.3.4. Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
70
4.4. Pembahasan
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
74
5.2.
Saran
74
DAFTAR PUSTAKA
75
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan
Kelompok Belajar Konvensional
17
Tabel 2.2 Kaonfigurasi Elektron Unsur-Unsur Gas Mulia
35
Tabel 2.3. Lambang Lewis Unsur-Unsur Periode 2 dan 3
36
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
58
Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Kimia Pada Pengajar Ikatan Kimia
Kelas Eksperimen
66
Tabel 4.2. Data Hasil Belajar Kimia Pada Pengajar Ikatan Kimia
Kelas Kontrol
67
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Data
68
Tabel 4.4. Hasil Homogenitas
69
Tabel 4.5. Uji Hipotesis Penelitian
70
Tabel 4.6. Persen Peningkatan Hasil Belajar
71
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Skema Kerja Kelompok pada Model Jigsaw
22
Gambar 2.2. Contoh Pembentukan Kelompok Jigasaw
25
Gambar 2.3. Pembentukan NaCL
42
Gambar 2.4. Sruktur Kristal Kubus NaCL
43
Gambar 2.5. Pembentukan Ikatan Komponen Atom Hydrogen
43
Gambar 3.1. Skema Rencangan Penelitian
61
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
77
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
82
Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal
98
Lampiran 4 Soal-Soal
99
Lampiran 5. Kunci Jawaban
105
Lampiran 6. Instrumen Soal Setelah Divalidkan
106
Lampiran 7. Kunci Jawaban Setelah divalidkan
109
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa
110
Lampiran 9. Perhitungan Validitas Test
118
Lampiran 10. Tabel Validitas Instrumen Test
119
Lampiran 11. Perhitunagan Reliabilitas Test
120
Lampiran 12. Perhitungan Tinggkat Kesukaran Test
121
Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Test
123
Lampiran 14. Tabel Penscoran
125
Lampiran 15. Tabel Validitas
126
Lampiran 16. Batas Atas dan Batas Bawah
127
Lampiran 17. Pedoman Penskoran Aktifitas Belajar Siswa
128
Lampiran 18. Penilaian Lembaran Observasi Aktifitas Siswa
Kelas Eksperimen
Lampiran 19. Hasil Pre-test dan Post-test
129
131
Lampiran 20. Perhitunagan Rata-Rata, Simpangan Baku Varians
Data Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
133
Lampiran 21. Perhitunagan Rata-Rata, Simpangan Baku Varians
Data Gain (G) Kelas Eksperimen dan Kelas
135
Lampiran 22. Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
137
Lampiran 23. Uji Normalitas Data Penelitian
143
Lampiran 24. Uji Homogenitas Data Penelitian
149
Lampiran 25. Perhitungan Uji Hipotesis
152
Lampiran 26. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar
154
xii
Lampiran 27. Pedoman Penskoran Aktifitas Belajar Siswa
156
Lampiran 28. Penilaian Lembaran Observasi Aktivitas Siswa
Kelas Eksperimen
Lampiran 29. Hasil Pre-Test dan Post-Test
157
160
Lampiran 30. Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians Data
Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
164
Lampiran 31. Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians Data
Gain (G) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
166
Lampiran 32. Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
168
Lampiran 33. Uji Normalitas Data Penelitian
172
Lampiran 34. Uji Homogenitas Data Penelitian
T178
Lampiran 35. Perhitunagan Uji Hipotesis
181
Lampiran 36. Perhitunagan Persentase Peningkatan Hasil Belajar
183
Lampiran 37. Pedoman Penskoran Aktifitas Belajar Siswa
185
Lampiran 38. Penilaian Lembaran Observasi Aktifitas Siswa
Kelas Eksperimen
Lampiran 39. Hasil Pre-Test dan Post-Test
186
188
Lampiran 40. Perhitunagan Rata-Rata, Simpanagan Baku Varians
Data Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
192
Lampiran 41. Perhitunagan Rata-Rata, Simpanagan Baku Varians
Gain (G) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
195
Lampiran 42. Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
197
Lampiran 43. Uji Normalitas Data Penelitian
201
Lampiran 44. Uji Homogenitas Data Gain
Lampiran 45. Perhitunagan Uji Hipotesis Gain
Lampiran 46. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar
Lampiran 47. Tabel Of Distribution F Value
207
209
211
214
Lampiran 48. Tebel of r- Product Moment
217
Lampiran 49. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t
218
Lampiran 50. Tabel of CHI KUADRAT
219
Lampiran 51. Jadwal Penelitian
220
Lampiran 52. Dokumentasi Penelitian
221
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang
mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradapan manusia di dunia. Oleh
sebab itu, hampir semua Negara menempatkan variable pendidikan sebagai
sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara.
Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan
utama (kunandar,2010: V). Pendidikan juga merupakan sarana utama dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik ( Slameto, 2010 ). Dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik
dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar
mengajar atau proses pembelajaran.
Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa di sebabkan oleh karena
siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep kimia dan
kurangnya minat siswa terhadap pelajaran kimia. Rendahnya aktivitas, minat, dan
hasil belajar kimia siswa dapat di sebabkan penyampaian materi kimia oleh guru
dengan model yang kurang menarik, kurang bervariasi dan tidak innovative,
sehingga membosankan dan tidak menarik minat siswa.
Hal ini diperkuat dengan pengalaman peneliti pada waktu PPL. Berdasarkan
pengamatan riil di lapangan, proses pembelajaran di sekolah kurang
meningkatkan kreativitas siswa, terutama dalam pembelajaran Kimia. Hal ini di
sebabkan kerena metode pembelajaran guru sewaktu mengajar kurang bervariasi
dan membatasi siswa berkreasi untuk menggungkapkan perasaan dan pikirannya
saat belajar. Itu dapat terlihat dari kegiatan siswa waktu kegiatan belajar mengajar
kebanyakan
dimanfaatkan
untuk
mendengarkan,
melihat,
mencatat
dan
2
mengerjakan tugas sehingga hasil belajarpun tidak slalu optimal. Hal ini didukung
dengan Ujian Nasional (UN) siswa tahun pelajaran 2006/2007 nilai rata-rata kimia
7,3; tahun 2007/2008 nilai rata-rata kimia menjadi 7,34; tahun 2008/2009 nilai
rata-rata kimia 7,38; tahun 2009/2010 nilai rata-rata kimia 7,53; dan tahun
2010/2011 nilai rata-rata kimia menjadi 7,12. Oleh sebab itu diperlukan upayaupaya untuk mengoptimalkan pembelajaran di sekolah. (http://puspendik.com).
Untuk mencapai pembelajaran kimia yang efektif dan efisien maka di
perlukan suatu model pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, sehingga
kemampuan mereka dapat digali lebih optimal dan melibatkan guru secara
langsung sebagai mitra kerja dalam proses pembelajaran. Siswa diharapkan lagi
tidak hanya duduk, mendengar dan menerima saja apa yang diajarkan oleh guru,
tetapi turut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut,
perlu adanya pengefektifan pembelajaran kimia. Disinilah guru dituntut untuk
dapat mencari solusi bagaimana pembelajaran yang lebih tepat untuk
meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
Penelitian ini juga di lakukan oleh Aceng Heatami dan Supriadi dengan
judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMAN 5 Kendari Pada Materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan” pada pelajaran kimia yang menunjukkan
peningkatan aktivitas hasil belajar siswa dari rata-rata 86,4 menjadi rata-rata 90,1.
Penelitian ini juga di lakukan oleh Nur Azizah dengan judul penelitian“Pengaruh
Metode Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar
Kompetensi Kejuruan di SMK Woncsorejo Combonc” yang menunjukkan
peningkatan dari hasil hipotesis ttabel < tterhitung ( 2,012 < 4,258). Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk membahas hal tersebut
dalam penelitian ini. Untuk ini di pilihlah judul penelitian “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Zigsaw dengan Menggunakan Media Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pengajaran Ikatan Kimia”
3
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Kebanyakan siswa menganggap bahwa pelajaran kimia merupakan
pelajaran yang sulit dan membosankan
2. Kebanyakan guru masih menggunakan metode pembelajaran ceramah
dalam pembelajaran kimia.
3. Hasil belajar kimia siswa rendah.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah :”Apakah
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
kooperatif tipe jigsaw dengan menggunakan media lebih tinggi daripada
peningkatan hasil kimia siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional
dengan menggunakan media?
1.4. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka adapun
yang menjadi batasan masalah agar peneliti dapat terarah dan terfokus antara lain :
1. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X pada pengajaran Ikatan Kimia
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Pokok Bahasan Materi yang diajarkan
dalam mata pelajaran kimia yaitu Ikatan Kimia pada sub pokok bahasan
kekhasan ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan menggunakan media lebih tinggi
4
daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran konvensional?
1.6. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat
sebagai :
1. Bagi siswa
a. Membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran kimia
khususnya materi Ikatan Kimia
b. Proses komunikasi lancar karena terjadinya interaksi antara siswa
dengan siswa dan antara guru dengan siswa.
2. Bagi guru, membantu dan memudahkan siswa dalam pembelajaran dengan
memilih model pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam pembelajaran kimia dan
mata pelajaran yang lainnya.
4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukkan untuk menerapkan model-model
pembelajaran di masa yang akan datang.
1.7. Defenisi Operasional
Model pembelajaran Cooperative merupakan salah satu model pembelajaran
yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem Cooperative Learning dapat
didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang
termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok yaitu saling
ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian
bekerja sama, dan proses kelompok. Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif
yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain
untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri
dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang
diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi
tersebut kepada kelompoknya.
5
Konvensional adalah pembelajaran yang memberikan penerangan atau
penuturan secara lisan kepada kepada sejumlah siswa lalu siswa mendengarkan
dan mencatat seperlunya. Pada umumnya siswa bersifat pasif, yaitu menerima saja
apa yang di jelaskan oleh guru.
Istilah
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
“Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara”
atau “Pengantar” yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Adapun Posisi
media pembelajaran
oleh karena proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran
menempati
posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran. Tanpa
media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara
optimal.
Microsoft PowerPoint Powerpoint merupakan aplikasi yang lengkap untuk
membuat bahan presentasi yang menarik dan professional. PowerPoint
menyediakan fasilitas untuk membuat presentasi mulai dari presentasi sederhana
yang terdiri dari beberapa butir pesan sampai ke presentasi yang dilengkapi
gambar, animasi, suara, photo untuk ditampilkan pada cetakan kertas, slide,
transparansi untuk proyektor, maupun dalam bentuk file untuk ditampilkan
langsung melalui proyektor. Microsoft Powerpoint merupakan salah satu program
berbasis multimedia yang didalam computer, biasanya program ini sudah
dikelompokkan dalam program Microsoft Office.Oleh karena itu keuntungan
terbesar dari program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena
sudah berada didalam Microsoft Office. Hal inilah yang akan mengurangi beban
hambatan pengembangan pembelajaran komputer.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu : Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan menggunakan media microsoft office
power point di SMA N 3 Tebing Tinggi sebesar 69 % lebih tinggi daripada
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional sebesar 65 %, perbedaan hasil peningkatan untuk kedua kelas
sebesar 4%. Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada SMA Yapim Kampung
PON sebesar 69 % lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa
yang diajar dengan pembelajaran konvensional sebesar 66 %, perbedaan hasil
peningkatan untuk kedua kelas sebesar 3%. Peningkatan hasil belajar kimia siswa
pada SMA Surya Nusantara Tebing Tinggi sebesar 71 % lebih tinggi daripada
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional sebesar 64%, perbedaan hasil peningkatan untuk kedua kelas
sebesar 7%.
5.2.
Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1.
Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model kooperatif
Tipa Jigsaw dengan menggunakan media microsoft office power point
dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa.
2.
Bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut
mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, agar
lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini
sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
57
58
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktikEdisiRevisi
VI, RinekaCipta, Jakarta.
Arsyad, Azhar, (2011), Media Pengajaran, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta
Cecep, R. Rustana., (2001), PendekatanKonstruktivisDalam Proses Pembelajaran
IPA Dalam Media PendidikandanIlmuPengetahuanAlam, Oktober, No.
8/Vol.24/2001.
Dahar, W.R., (2006), Teori-TeoribelajardanPembelajaran, PT GeloraAksaraPratama,
Bandung.
DzamarahdanZain, (2006), StrategiBelajarMengajar, RinekaCipta, Jakarta.
Hamalik, (2001), Proses BelajarMengajar, PT BumiAksara, Jakarta.
Istarani, (2012), 58 Model PembelajaranInovatif, Penerbit Media Persada, Medan.
Kunandar, (2009), Guru ProfesionalimplementasiKurikulum
TingkatSatuanPendidikan(KTSP)danSuksesDalamSertifikasi Guru,
EdisiRevisi, Rajawali Pers. Jakarta.
Mariyam, (2012), Pengaruh media pembelajaran Kimia
BerbasisKomputerTerhadapHasilBelajarSiswakelas X SMA.,Skripsi
FMIPA Unimed, Medan
Sardiman, dkk. (2009), InteraksidanMotivasiBelajarMengajar, PT Raja
GrafindoPersada, Jakarta
Siagian, Dewi., (2007), PengaruhPenerapanPembelajaranKooperatif Jigsaw
TerhadapHasilBelajarSiswaPadaPokokBahasanIkatan Kimia, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Silitonga, P.,M.,(2011), StatistikTeoridanAplikasiDalamPenelitian, FMIPA
UniversitasNegeri Medan, Medan
Slameto, (2010), BelajardanFaktor-Faktor yang Mempengaruhi, RinekaCipta,
Jakarta.
Sudjana, N., (2009), PenilaianHasil Dan Proses BelajarMengajar, PT
RemajaRosdakarya, Bandung.
Suyanti, R.D., (2006), StrategiPembelajaran Kimia, FMIPA UNIMED, Medan
59
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif, Prenada Media
Grup, Jakarta.
Widodo, A., (2007), konstruktivismedanPembelajaranSains,
JurnalPendidikandanKebudayaan064: 91-105
http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint).
(http://sic-multimedia.blogspot.com/2012/06/media-pembelajaran-arti-posisifungsi.html)
MENGGUNAKAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA PENGAJARAN IKATAN KIMIA
Oleh
Deliwanti Simatupang
NIM. 409331008
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS KIMIA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iii
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan
Menggunakan Media Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Pengajaran Iktan Kimia
Deliwanti Simatupang (NIM 409331008)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil
belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran Jigsaw dengan
menggunakan media lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa
yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X. Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas
eksperimen diajarkan dengan model pembelajara Jigsaw dengan menggunakan
media sedang kelas kontrol diajar dengan pembelajaran konvensional. Sebagai
alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 17 soal
yang telah diuji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya.
Dari pengolahan data diperoleh rata-rata peningkatan (gain) hasil belajar kimia di
SMA N 3 Tebing Tinggi Peningkatan atau persen gain hasil belajar kimia siswa
kelas eksperimen dengan model pembelajaran Jigsaw dengan menggunakan
media sebesar 69 % dengan rata-rata hasil belajar siswa 32,65 ± 7,62 dan kelas
kontrol sebesar 65 % dengan rata-rata 30,87 ± 7,65 perbedaan peningkatan antara
kedua kelas sebesar 4%. SMA Yapim Serdang bedagai kelas eksperimen sebesar
69 % dengan rata-rata hasil belajar siswa 30,89 ± 7,09 dan kelas kontrol 66 %
dengan rata-rata hasil belajar siswa 30,75 ± 7,89 65 perbedaan peningkatan antara
kedua kelas sebesar 3%. Sedangkan SMA Surya Nusantara Tebing Tinggi kelas
eksperimen sebesar 71 % dengan rata-rata hasil belajar siswa 80,6 ± 3,92 dan
kelas kontrol 64 % dengan rata-rata hasil belajar siswa 31,5 ± 7,62 65 perbedaan
peningkatan antara kedua kelas sebesar 7%. Hasil pengujian hipotesis, pada ketiga
sekolah tempat penelitian berlangsung, Ha diterima yang berarti bahwa
peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
diajar dengan model pembelajaran konvensional.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
berkat rahmat penyertaan-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dengan
Menggunakan Media Untuk Meninggkatkan Hasil Belajara Siswa Pada
Pengajaran Ikatan Kimia”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan ,
Pada Program Studi Pendidikan KimiaUniversita Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs.
Marudut Sinaga, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai
dengan selesaiya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Ibu Dr. Iis Siti Jahro,M.Si sebagai dosen pembimbing akademik. Ucapan terima
kasih juda disampaikan kepada Sihombing, Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang,
M.Sc, Ph.D., Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si., Dan Ibu Lisnawaty,S.Si,M.Si selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi
ini. Terima kasih juga disampaikan kepada kepala sekolah SMA N 3 Tebing Tinggi,
SMA Surya Nusantara Tebing Tinggi, SMA YAPIM Serdang Bedagai yang telah
memberikan izin penelitian, serta bapak dan ibu guru di SMA N 3 Tebing Tinggi,
SMA Surya Nusantara Tebing Tinggi, SMA YAPIM Serdang Bedagai yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayah tercinta Jasper
Simatupang dan ibu tercinta Gustaria Br Sitorus yang telah bekerja keras dan tidak
pernah berhenti berdoa serta memberikan motivasi dan dukungan demi selesainya
studi penulis, serta Adek Elda Simatupang, Adek Goklas Maruli Tua Simatupang
yang memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
Terima kasih juga Penulis sampaikan kepada Keluarga besar Op. Pindo Tambunan,
sahabat-sahabat terbaikku :, Yenni Wahyuni, Tri Nursyah Dewi,Novitasari, Siska
Gurning, Ardianti, Devi Handayani, dan tidak lupa juga bertermakasi kepada temantemanku Delis Purba dan Fadner Eka Ginting,Vina Handayani, Delsi Simatupang,
yang selama ini telah banyak membantu dan memberi motivasi serta memberikan
semangat dalam belajar maupun dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih
v
kepada teman-teman seperjuangan Kimia Ekstensi 2009 yang telah memberi
semangat dan motivasi selama studi.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan , Desember 2013
Penulis
Deliwanti Simatupang
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
3
1.3. Rumusan Masalah
4
1.4. Batasan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
5
1.7. Definisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN TIORITIS
8
2.1. Karangka Tioritis
8
2.1.1. Hakekat Pembelajaran Kimia
8
2.1.2. Pengertian Belajar Mengajar
9
2.1.3. Ciri- Ciri Belajar
12
2.1.4.Hasil Belajar
13
2.2. Model Pembelajaran
14
2.2.1. Pengertian Model Belajar
14
2.2.2. Pembelajaran Kooperatif
15
2.2.3. Mamfaat dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
18
2.2.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
21
vii
2.2.5. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw
2.3. Media Pembelajaran
26
28
2.3.1. Pengertian Media Pembelajaran
28
2.3.2. Karakteristik Pemilihan Media Pembelajaran
29
2.3.3. Pawer Point Sebagai Media Dalam Pembelajaran
31
2.4. Materi Ikatan Kimia
35
2.4.1. Kaidah Oktet
35
2.4.2. Lambang Lewis
36
2.4.3. Ikatan Ion atau Ikatan Elektro Kovalen
40
2.4.4. Pembentukan Ikatan Ion
41
2.4.5. Sususan Senyawa Ion
42
2.4.6. Ikatan Kovalen dan Ikatan Kovalen Koordinasi
43
2.5. Karangka Konseptual
49
2.6. Hipotesis Penelitian
51
BAB III METODE PENELITIAN
53
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
53
3.2. Populasi dan Sampel
53
3.2.1. Populasi Penelitian
53
3.2.2. Sampel Penelitian
53
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
54
3.3.1. Variabel Penelitian
54
3.3.2. Intrumen Penelitian
54
3.4. Rancangan Penelitian
58
3.5. Prosedur Kegiatan Penelitian
59
3.6. Tehnik Analisis Data
62
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
65
65
4.1.1.1. Validitas Test
65
4.1.1.2.Reliabilitas test
65
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Soal
65
4.1.1.4. Daya Beda Test
65
4.2. Analisa Data Hasil Test
4.2.1. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.3. Analisa Data Awal
66
66
68
4.3.1. Uji Normalitas
68
4.3.2. Uji Homogenitas
69
4.3.3. Uji Hipotesis
69
4.3.4. Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
70
4.4. Pembahasan
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
74
5.2.
Saran
74
DAFTAR PUSTAKA
75
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan
Kelompok Belajar Konvensional
17
Tabel 2.2 Kaonfigurasi Elektron Unsur-Unsur Gas Mulia
35
Tabel 2.3. Lambang Lewis Unsur-Unsur Periode 2 dan 3
36
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
58
Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Kimia Pada Pengajar Ikatan Kimia
Kelas Eksperimen
66
Tabel 4.2. Data Hasil Belajar Kimia Pada Pengajar Ikatan Kimia
Kelas Kontrol
67
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Data
68
Tabel 4.4. Hasil Homogenitas
69
Tabel 4.5. Uji Hipotesis Penelitian
70
Tabel 4.6. Persen Peningkatan Hasil Belajar
71
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Skema Kerja Kelompok pada Model Jigsaw
22
Gambar 2.2. Contoh Pembentukan Kelompok Jigasaw
25
Gambar 2.3. Pembentukan NaCL
42
Gambar 2.4. Sruktur Kristal Kubus NaCL
43
Gambar 2.5. Pembentukan Ikatan Komponen Atom Hydrogen
43
Gambar 3.1. Skema Rencangan Penelitian
61
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
77
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
82
Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal
98
Lampiran 4 Soal-Soal
99
Lampiran 5. Kunci Jawaban
105
Lampiran 6. Instrumen Soal Setelah Divalidkan
106
Lampiran 7. Kunci Jawaban Setelah divalidkan
109
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa
110
Lampiran 9. Perhitungan Validitas Test
118
Lampiran 10. Tabel Validitas Instrumen Test
119
Lampiran 11. Perhitunagan Reliabilitas Test
120
Lampiran 12. Perhitungan Tinggkat Kesukaran Test
121
Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Test
123
Lampiran 14. Tabel Penscoran
125
Lampiran 15. Tabel Validitas
126
Lampiran 16. Batas Atas dan Batas Bawah
127
Lampiran 17. Pedoman Penskoran Aktifitas Belajar Siswa
128
Lampiran 18. Penilaian Lembaran Observasi Aktifitas Siswa
Kelas Eksperimen
Lampiran 19. Hasil Pre-test dan Post-test
129
131
Lampiran 20. Perhitunagan Rata-Rata, Simpangan Baku Varians
Data Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
133
Lampiran 21. Perhitunagan Rata-Rata, Simpangan Baku Varians
Data Gain (G) Kelas Eksperimen dan Kelas
135
Lampiran 22. Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
137
Lampiran 23. Uji Normalitas Data Penelitian
143
Lampiran 24. Uji Homogenitas Data Penelitian
149
Lampiran 25. Perhitungan Uji Hipotesis
152
Lampiran 26. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar
154
xii
Lampiran 27. Pedoman Penskoran Aktifitas Belajar Siswa
156
Lampiran 28. Penilaian Lembaran Observasi Aktivitas Siswa
Kelas Eksperimen
Lampiran 29. Hasil Pre-Test dan Post-Test
157
160
Lampiran 30. Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians Data
Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
164
Lampiran 31. Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians Data
Gain (G) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
166
Lampiran 32. Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
168
Lampiran 33. Uji Normalitas Data Penelitian
172
Lampiran 34. Uji Homogenitas Data Penelitian
T178
Lampiran 35. Perhitunagan Uji Hipotesis
181
Lampiran 36. Perhitunagan Persentase Peningkatan Hasil Belajar
183
Lampiran 37. Pedoman Penskoran Aktifitas Belajar Siswa
185
Lampiran 38. Penilaian Lembaran Observasi Aktifitas Siswa
Kelas Eksperimen
Lampiran 39. Hasil Pre-Test dan Post-Test
186
188
Lampiran 40. Perhitunagan Rata-Rata, Simpanagan Baku Varians
Data Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
192
Lampiran 41. Perhitunagan Rata-Rata, Simpanagan Baku Varians
Gain (G) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
195
Lampiran 42. Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
197
Lampiran 43. Uji Normalitas Data Penelitian
201
Lampiran 44. Uji Homogenitas Data Gain
Lampiran 45. Perhitunagan Uji Hipotesis Gain
Lampiran 46. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar
Lampiran 47. Tabel Of Distribution F Value
207
209
211
214
Lampiran 48. Tebel of r- Product Moment
217
Lampiran 49. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t
218
Lampiran 50. Tabel of CHI KUADRAT
219
Lampiran 51. Jadwal Penelitian
220
Lampiran 52. Dokumentasi Penelitian
221
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang
mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradapan manusia di dunia. Oleh
sebab itu, hampir semua Negara menempatkan variable pendidikan sebagai
sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara.
Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan
utama (kunandar,2010: V). Pendidikan juga merupakan sarana utama dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik ( Slameto, 2010 ). Dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik
dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar
mengajar atau proses pembelajaran.
Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa di sebabkan oleh karena
siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep kimia dan
kurangnya minat siswa terhadap pelajaran kimia. Rendahnya aktivitas, minat, dan
hasil belajar kimia siswa dapat di sebabkan penyampaian materi kimia oleh guru
dengan model yang kurang menarik, kurang bervariasi dan tidak innovative,
sehingga membosankan dan tidak menarik minat siswa.
Hal ini diperkuat dengan pengalaman peneliti pada waktu PPL. Berdasarkan
pengamatan riil di lapangan, proses pembelajaran di sekolah kurang
meningkatkan kreativitas siswa, terutama dalam pembelajaran Kimia. Hal ini di
sebabkan kerena metode pembelajaran guru sewaktu mengajar kurang bervariasi
dan membatasi siswa berkreasi untuk menggungkapkan perasaan dan pikirannya
saat belajar. Itu dapat terlihat dari kegiatan siswa waktu kegiatan belajar mengajar
kebanyakan
dimanfaatkan
untuk
mendengarkan,
melihat,
mencatat
dan
2
mengerjakan tugas sehingga hasil belajarpun tidak slalu optimal. Hal ini didukung
dengan Ujian Nasional (UN) siswa tahun pelajaran 2006/2007 nilai rata-rata kimia
7,3; tahun 2007/2008 nilai rata-rata kimia menjadi 7,34; tahun 2008/2009 nilai
rata-rata kimia 7,38; tahun 2009/2010 nilai rata-rata kimia 7,53; dan tahun
2010/2011 nilai rata-rata kimia menjadi 7,12. Oleh sebab itu diperlukan upayaupaya untuk mengoptimalkan pembelajaran di sekolah. (http://puspendik.com).
Untuk mencapai pembelajaran kimia yang efektif dan efisien maka di
perlukan suatu model pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, sehingga
kemampuan mereka dapat digali lebih optimal dan melibatkan guru secara
langsung sebagai mitra kerja dalam proses pembelajaran. Siswa diharapkan lagi
tidak hanya duduk, mendengar dan menerima saja apa yang diajarkan oleh guru,
tetapi turut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut,
perlu adanya pengefektifan pembelajaran kimia. Disinilah guru dituntut untuk
dapat mencari solusi bagaimana pembelajaran yang lebih tepat untuk
meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
Penelitian ini juga di lakukan oleh Aceng Heatami dan Supriadi dengan
judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMAN 5 Kendari Pada Materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan” pada pelajaran kimia yang menunjukkan
peningkatan aktivitas hasil belajar siswa dari rata-rata 86,4 menjadi rata-rata 90,1.
Penelitian ini juga di lakukan oleh Nur Azizah dengan judul penelitian“Pengaruh
Metode Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar
Kompetensi Kejuruan di SMK Woncsorejo Combonc” yang menunjukkan
peningkatan dari hasil hipotesis ttabel < tterhitung ( 2,012 < 4,258). Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk membahas hal tersebut
dalam penelitian ini. Untuk ini di pilihlah judul penelitian “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Zigsaw dengan Menggunakan Media Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pengajaran Ikatan Kimia”
3
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Kebanyakan siswa menganggap bahwa pelajaran kimia merupakan
pelajaran yang sulit dan membosankan
2. Kebanyakan guru masih menggunakan metode pembelajaran ceramah
dalam pembelajaran kimia.
3. Hasil belajar kimia siswa rendah.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah :”Apakah
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
kooperatif tipe jigsaw dengan menggunakan media lebih tinggi daripada
peningkatan hasil kimia siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional
dengan menggunakan media?
1.4. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka adapun
yang menjadi batasan masalah agar peneliti dapat terarah dan terfokus antara lain :
1. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X pada pengajaran Ikatan Kimia
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Pokok Bahasan Materi yang diajarkan
dalam mata pelajaran kimia yaitu Ikatan Kimia pada sub pokok bahasan
kekhasan ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan menggunakan media lebih tinggi
4
daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran konvensional?
1.6. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat
sebagai :
1. Bagi siswa
a. Membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran kimia
khususnya materi Ikatan Kimia
b. Proses komunikasi lancar karena terjadinya interaksi antara siswa
dengan siswa dan antara guru dengan siswa.
2. Bagi guru, membantu dan memudahkan siswa dalam pembelajaran dengan
memilih model pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam pembelajaran kimia dan
mata pelajaran yang lainnya.
4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukkan untuk menerapkan model-model
pembelajaran di masa yang akan datang.
1.7. Defenisi Operasional
Model pembelajaran Cooperative merupakan salah satu model pembelajaran
yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem Cooperative Learning dapat
didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang
termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok yaitu saling
ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian
bekerja sama, dan proses kelompok. Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif
yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain
untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri
dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang
diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi
tersebut kepada kelompoknya.
5
Konvensional adalah pembelajaran yang memberikan penerangan atau
penuturan secara lisan kepada kepada sejumlah siswa lalu siswa mendengarkan
dan mencatat seperlunya. Pada umumnya siswa bersifat pasif, yaitu menerima saja
apa yang di jelaskan oleh guru.
Istilah
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
“Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara”
atau “Pengantar” yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Adapun Posisi
media pembelajaran
oleh karena proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran
menempati
posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran. Tanpa
media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara
optimal.
Microsoft PowerPoint Powerpoint merupakan aplikasi yang lengkap untuk
membuat bahan presentasi yang menarik dan professional. PowerPoint
menyediakan fasilitas untuk membuat presentasi mulai dari presentasi sederhana
yang terdiri dari beberapa butir pesan sampai ke presentasi yang dilengkapi
gambar, animasi, suara, photo untuk ditampilkan pada cetakan kertas, slide,
transparansi untuk proyektor, maupun dalam bentuk file untuk ditampilkan
langsung melalui proyektor. Microsoft Powerpoint merupakan salah satu program
berbasis multimedia yang didalam computer, biasanya program ini sudah
dikelompokkan dalam program Microsoft Office.Oleh karena itu keuntungan
terbesar dari program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena
sudah berada didalam Microsoft Office. Hal inilah yang akan mengurangi beban
hambatan pengembangan pembelajaran komputer.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu : Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan menggunakan media microsoft office
power point di SMA N 3 Tebing Tinggi sebesar 69 % lebih tinggi daripada
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional sebesar 65 %, perbedaan hasil peningkatan untuk kedua kelas
sebesar 4%. Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada SMA Yapim Kampung
PON sebesar 69 % lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa
yang diajar dengan pembelajaran konvensional sebesar 66 %, perbedaan hasil
peningkatan untuk kedua kelas sebesar 3%. Peningkatan hasil belajar kimia siswa
pada SMA Surya Nusantara Tebing Tinggi sebesar 71 % lebih tinggi daripada
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional sebesar 64%, perbedaan hasil peningkatan untuk kedua kelas
sebesar 7%.
5.2.
Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1.
Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model kooperatif
Tipa Jigsaw dengan menggunakan media microsoft office power point
dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa.
2.
Bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut
mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, agar
lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini
sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
57
58
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktikEdisiRevisi
VI, RinekaCipta, Jakarta.
Arsyad, Azhar, (2011), Media Pengajaran, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta
Cecep, R. Rustana., (2001), PendekatanKonstruktivisDalam Proses Pembelajaran
IPA Dalam Media PendidikandanIlmuPengetahuanAlam, Oktober, No.
8/Vol.24/2001.
Dahar, W.R., (2006), Teori-TeoribelajardanPembelajaran, PT GeloraAksaraPratama,
Bandung.
DzamarahdanZain, (2006), StrategiBelajarMengajar, RinekaCipta, Jakarta.
Hamalik, (2001), Proses BelajarMengajar, PT BumiAksara, Jakarta.
Istarani, (2012), 58 Model PembelajaranInovatif, Penerbit Media Persada, Medan.
Kunandar, (2009), Guru ProfesionalimplementasiKurikulum
TingkatSatuanPendidikan(KTSP)danSuksesDalamSertifikasi Guru,
EdisiRevisi, Rajawali Pers. Jakarta.
Mariyam, (2012), Pengaruh media pembelajaran Kimia
BerbasisKomputerTerhadapHasilBelajarSiswakelas X SMA.,Skripsi
FMIPA Unimed, Medan
Sardiman, dkk. (2009), InteraksidanMotivasiBelajarMengajar, PT Raja
GrafindoPersada, Jakarta
Siagian, Dewi., (2007), PengaruhPenerapanPembelajaranKooperatif Jigsaw
TerhadapHasilBelajarSiswaPadaPokokBahasanIkatan Kimia, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Silitonga, P.,M.,(2011), StatistikTeoridanAplikasiDalamPenelitian, FMIPA
UniversitasNegeri Medan, Medan
Slameto, (2010), BelajardanFaktor-Faktor yang Mempengaruhi, RinekaCipta,
Jakarta.
Sudjana, N., (2009), PenilaianHasil Dan Proses BelajarMengajar, PT
RemajaRosdakarya, Bandung.
Suyanti, R.D., (2006), StrategiPembelajaran Kimia, FMIPA UNIMED, Medan
59
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif, Prenada Media
Grup, Jakarta.
Widodo, A., (2007), konstruktivismedanPembelajaranSains,
JurnalPendidikandanKebudayaan064: 91-105
http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint).
(http://sic-multimedia.blogspot.com/2012/06/media-pembelajaran-arti-posisifungsi.html)