Representasi Pluralisme Agama Dalam Film Cin(T)a.

ABSTRAK

Nesty Octiffani Santoso 210111060506, 2013, “Representasi Pluralisme Agama di
Indonesia dalam Film Cinta.” Drs. Slamet Mulyana, M.Si sebagai Pembimbing Utama,dan Drs.
Teddy Kurnia Wirakusumah, M.Ikom sebagai Pembimbing Pendamping. Fakultas Ilmu
Komunikasi, Jurusan Manajemen Komunikasi, Universitas Padjadjaran.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Film “Cinta” dalam merepresentasikan
pluralism agama melalui pemaknaan denotasi, konotasi, mitos, dan ideologi. Semiotik yang
digunakan adalah semiologi Roland Barthes.
Berdasarkan analisis tanda-tanda denotasi maupun konotasi dari penelitian ini
menunjukan terdapat lima adegan dalam film “Cin(T)a” yang secara khusus merepresentasikan
pluralisme agama dari adegan-adegan tersebut, teridentifikasikan ada lima mitos, yaitu; 1). mitos
jika bisa mengkhianati Tuhan, akan lebih mudah mengkhianati manusia lain, 2). mitos manusia
tidak bisa menyelesaikan konflik agama dunia, 3). mitos saling berdampingan dalam
menjalankan kehidupan beragama, 4). Mitos saling menghormati perbedaan agama satu dan
agama yang lainnya, 5). mitos seorang Muslim semestinya dapat memberikan ucapan selamat
terhadap hari raya agama lain. Mitos adalah suatu bentuk pesan atau tuturan yang diyakini
kebenarannya tetapi tidak dapat dibuktikan.
Penulis menyarankan perlu dikembangkan penelitian lanjutan terhadap film-film
Indonesia, terutama yang mengangkat pluralisme agama sebagai tema utamanya. Hal tersebut
dianggap penting, guna memberikan gambaran mengenai pluralisme agama melalui representasi

dalam film-film tersebut. Pluralitas agama di Indonesia dapat dijadikan acuan toleransi beragama
agar meminimalisasi konflik beragama dalam hal toleransi dan menghargai.

ABSTRACT

Nesty Octiffani Santoso 210111060506, 2013, "Representation of Religious Pluralism in
Indonesia in the Love Movie." Drs. Slamet Mulyana, M.Si as Main Supervisor, and Drs. Teddy
Kurnia Wirakusumah, M.Ikom as Assistant Supervisor. Faculty of Communication,
Departmentof Management Communication, University of Padjadjaran.
This study aims to look at how the movie "Love" in representing religious pluralism
through the interpretation of denotation, connotation, myth, and ideology. Semiotics is used
semiology of Roland Barthes.
Based on the analysis of the signs of denotation and connotation of this study indicate
there are five scenes in the movie "Cin (T) a" specifically represents religious pluralism of the
scenes, there are five myths identified, namely: 1). myth could betray God, it will be easier to
betray another man, 2). mythical man can not resolve religious conflicts the world, 3). myth
coexisted in running religious life, 4). Myth respect religious differences and religious beliefs of
the other, 5). myth of a Muslim should be congratulated on the feast of other religions. Myth is a
form of message or speech that is believed to be the truth but can not be proven.
Authors suggest further research is necessary to develop the Indonesian films, especially

those raised religious pluralism as its main theme. It is considered important, in order to give an
idea of religious pluralism through representation in the films. Plurality of religions in Indonesia
can be used as a reference in order to minimize conflicts of religious tolerance in terms of
religious tolerance and respect.