Analisis hubungan penganggaran partisipatif dengan kinerja manajer studi kasus pada BPR Shinta Daya Kalasan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS HUBUNGAN PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN
KINERJA MANAJER
Studi Kasus pada BPR Shinta Daya Kalasan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Yuyun Diyasari
NIM : 082114102

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS HUBUNGAN PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN
KINERJA MANAJER
Studi Kasus pada BPR Shinta Daya Kalasan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:

Yuyun Diyasari
NIM : 082114102

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Amsal 1:7
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan,
tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.


Mintalah, maka akan diberikan kepadamu
Carilah, maka kamu akan mendapat
Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu
(Lukas 11:9)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:
♥ Bapak dan Ibuku tercinta
♥ Keluargaku tersayang
♥ Anang Widada tersayang
♥ Teman-temanku yang s’lalu mendukungku

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
“ANALISIS

HUBUNGAN

PENGANGGARAN

PARTISIPATIF

DENGAN

KINERJA MANAJER” (Studi Kasus Pada BPR Shinta Daya Kalasan) dan dimajukan
untuk diuji pada tanggal 21 Oktober 2014 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan

cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendpat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak dapat bagian atau keseluran
tulisan yang sya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa
memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya. Apabila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau
meniru tulisan orang lain tanpa menyebutkan penulis aslinya, saya bersedia manerima
sanksi berupa pencabutan gelar dan ijasah yang sudah saya terima.

Yogyakarta, November 2014
Yang membuat pernyataan,

Yuyun Diyasari
v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Yuyun Diyasari

Nomor Mahasiswa : 082114102
Demi pengembangan ilmu pengeahuan, saya memberkan kepada Perpustakaan
Universiatas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS

HUBUNGAN

PENGANGGARAN


PARTISIPATIF

DENGAN

KINERJA MANAJER Studi Kasus pada BPR Shinta Daya Kalasan.
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribsikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu mmeminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sbenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 21 Oktober 2014
Yang menyatakan

(Yuyun Diyasari)

vi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikann skripsi yang berjudul “Analisis
Hubungan Penganggaran Partisipatif Dengan Kinerja Manajer” Studi kasus pada
BPR Shinta Daya Kalasan.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono. M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ir. Drs.Hansiadi Y.H., M.Si., Akt., QIA., C.A selaku pembimbing I yang
telah banyak membantu serta dengan sabar memberikan bimbingan, saran,
dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dra. YF. Gien Agustinawansari, M.M., Akt selaku pembimbing akademik.
6. Dr. Fr Ninik Yudianti, M.Acc.,QIA selaku dosen penguji yang telah
memberikan bimbingan dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA., C.A selaku dosen penguji yang
telah memberikan bimbingan dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis.

8. Bapak Awan Setiawan dan Ibu Sri Yuspinah selaku Direktur dan Personalia
BPR Shinta Daya yang telah memberkan ijin dan bantuan kepada penulis
untuk melakukan penelitian di BPR Shinta Daya.
9. Bapak dan Ibu yang sudah banyak mendoakan dan mendukung. Mas Anang
yang setia menemani dan memotivasi aku hingga skripsi ini dapat selesai.
10. Teman-teman Akuntansi 2008 dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu per satu.
11. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membimbing dan membantu penulis selama kuliah.
12. Staf sekretariat Fakultas Ekonomi Sanata Dharma yang telah membantu
penulis selama kuliah.
13. Siska, Yustina, Ruth Agita, Sr. siska, Lola yang telah memberiku dukungan
dan semangat selama ini.
14. Segenap pihak yang telah membantu dan memberikan semangat dalam
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga Tuhan yang akan membalas budi baik anda sekalian, agar anda selalu
diberkati dan dilindungi-Nya. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
yang berminat dan dapat juga sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skrpsi ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis terbuka menerima segala kritik dan saran demi
perbaikan skripsi ini.

Yogyakarta, 21 Oktober 2014

Penulis

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………..

ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………............... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ……………. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……………. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………….. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ………………………………………………… x
ABSTRAK ………………………………………………………………… xvi
ABSTRACK ………………………………………………………………. xvii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………….. 3
C. Tujuan Penelitian ………………………………………….... 3
D. Manfaat Penelitian ………………………………………...... 3
E. Sistematika Penulisan ………………………………………. 3

BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………….... 6
A. Pengertian dan Jenis-jenis Bank ……………………………. 6
B. Penganggaran ………………………………………………. 10
1. Pengertian Penganggaran ………………………………. 10
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Manfaat dan Kelemahan Penganggaran ………………... 11
3. Karakteristik Anggaran yang baik ……………………… 12
4. Syarat-syarat Program Anggaran ………………………. 14
C. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran …………………… 16
1. Pengertian Partisipasi …………………………………..

16

2. Keunggulan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran….

17

3. Kelemahan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran…..

18

D. Kinerja Manajerial ………………………………………….. 19
E. Manfaat Penilaian Kinerja ………………………………….. 20
F. Anggaran sebagai Tolak Ukur Penilaian Kinerja …………... 21
G. Tahap Penilaian Kinerja ……………………………………. 22
H. Ukuran Kriteria Kinerja …………………………………...... 23
I. Hipotesis …………………………………………………..... 24
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………...... 25
A. Jenis Penelitian ……………………………………………… 25
B. Lokasi Penelitian …………………………………………… 25
C. Subjek dan Objek Penelitian ……………………………….. 25
D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………. 26
1. Kuesioner ………………………………………………. 26
2. Wawancara ……………………………………………... 26
3. Observasi ………………………………………………... 27
4. Dokumentasi …………………………………………..... 27
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

E. Populasi ……………………………………………………... 27
F. Instrumen dan Teknik Pengujian Instrumen ………………… 28
1. Instrumen ……………………………………………….. 28
2. Teknik Pengujian Instrumen ……………………………. 28
G. Teknik Analisis Data ………………………………………... 31
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………………….. 34
A. Sejarah Perusahaan ………………………………………….. 34
B. Visi dan Misi Perusahaan …………………………………… 35
C. Perijinan yang dimiliki BPR Shinta Daya …………………... 36
D. Organisasi dan sumber daya manusia ……………………….. 36
E. Wilayah dan Layanan Nasabah ……………………………… 38
F. Produk dan Layanan ………………………………………… 38
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……………………... 40
A. Analisis Profil Responden ………………………………....... 40
1. Gambaran Umum Responden ………………………........ 40
2. Karakteristik Responden ………………………………... 40
B. Analisis Data ………………………………………………... 43
1. Analisis Validitas ……………………………………….. 43
2. Analisis Reliabilitas …………………………………….. 44
3. Pengujian Hipotesis …………………………………….. 45
4. Pembahasan …………………………………………….. 47
BAB VI PENUTUP …………………………………………………….... 49
x ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

A. Kesimpulan ………………………………………………..... 49
B. Keterbatasan ………………………………………………… 49
C. Saran ………………………………………………………… 49
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 51
LAMPIRAN ………………………………………………………………... 52

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………….. 41
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan …………………. 41
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja …………... 42
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir …… 42

x iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian …………………………………………. 52
Lampiran 2: Data Penelitian Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan
Kinerja Manajer pada BPR Shinta Daya ….........…………………………. 53
Lampiran 3: Data untuk Item Genjil dan Genap ………………...………… 57
Lampiran 4: Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ……………………………. 59
Lampiran 5: Analisis Korelasi ……………………………………………... 62
Lampiran 6: Struktur Organisasi …………………………………………... 63

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
ANALISIS HUBUNGAN PENGANGGARAN PARTISIPATIF
DENGAN KINERJA MANAJER
Studi Kasus pada BPR Shinta Daya Kalasan
Yuyun Diyasari
NIM: 082114102
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penganggaran
partisipatif dengan kinerja manajer BPR Shinta Daya. Responden pada penelitian ini
diambil dari seluruh manajer yang berada di BPR Shinta Daya Kalasan, yaitu
sebanyak 20 orang yang terdiri dari Direktur Utama, Pimpinan Cabang, Kepala
Bagian, dan Kepala Seksi.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik : (1) Dokumentasi, (2)
Wawancara, (3) Kuesioner dan (4) Observasi. Metode Dokumentasi dan wawancara
digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum perusahaan dan struktur
organisasi. Metode kuesioner digunakan untuk memperoleh pemahaman responden
dalam penyusunan anggaran dan kinerja manajer. Teknik analisis data yang
digunakan adalah korelasi dengan metode pearson atau metode product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara
penganggaran partisipatif dengan kinerja manajer. Semakin tinggi tingkat partisipasi
dalam penyusunan anggaran maka semakin tinggi pula kinerja manajer yang
dihasilkan.

Kata Kunci : Anggaran, penganggaran partisipatif, kinerja manajer

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE ANALYSIS OF RELATIONSHIP BETWEEN
PARTICIPATORY BUDGETING AND MANAGER PERFORMANCE
Case Study on BPR Shinta Daya Kalasan
Yuyun Diyasari
NIM: 082114102
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
The purpose of this study is to determine the relationship between
participatory budgeting and manager performance at BPR Shinta Daya. Respondents
in this study were consisted of 20 managers who were in charged at BPR Shinta
Daya Kalasan. They were the Directors, Branch Managers, Heads Department, and
the Heads Division.
Data was collected by: (1) documentation, (2) interview, (3) questionnaire and
(4) observations. Documentation and interview methods was used to obtain general
overview of the company history and organizational structure. Questionnaire method
was used to get data that was related with participation in budgeting and manager
performance. Technique analysis data was Pearson Product Moment correlation
analysis.
The results showed that there was positive relationship between participatory
budgeting and manager performance. The higher the level of participation in the
preparation of the budget, the higher managers performance.

Keywords : Budget, participatory budgeting, manager performance

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi dan implikasi globalisasi saat ini membuat
banyak jenis bidang usaha bersaing dengan ketat. Dalam persaingan yang
tinggi manajemen harus memiliki alat untuk membantu mereka dalam
merencanakan dan mengalokasikan sumberdaya yang terbatas. Salah satu
alat yang dapat membantu perencanaan, koordinasi, dan penilaian kinerja
adalah anggaran.
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses
keterlibatan peran para manajer. Setiap manajer di dalam organisasi diberi
peran untuk melaksanakan kegiatan pencapaian sasaran yang ditetapkan
oleh anggaran. Sistem penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan
beberapa pendekatan yaitu pendekatan dari atas ke bawah (Top down
approach), pendekatan dari bawah ke atas (Bottom up approach) dan
pendekatan partisipasi. Dahulu penganggaran dilakukan dengan sistem
top-down, dimana rencana dan jumlah anggaran telah ditetapkan oleh
atasan sehingga bawahan/pelaksana anggaran hanya melakukan apa yang
telah disusun.
Bertolak dari kondisi ini mulai dilakukan penganggaran yang dapat
menanggulangi masalah diatas, yakni anggaran partisipatif (participatory
budgeting). Melalui sistem ini, bawahan/pelaksana anggaran dilibatkan

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

dalam penyusunan anggaran yang menyangkut sub bagiannya sehingga
tercapai kesepakatan antara atasan/pemegang kuasa anggaran dan
bawahan/pelaksana anggaran mengenai anggaran tersebut. Penganggaran
partisipatif lebih memungkinkan bagi para manajer (sebagai bawahan)
untuk melakukan negosiasi dengan atasan, mengenai target anggaran yang
menurut mereka dapat dicapai.
Proses

penyusunan

anggaran

yang

berhasil

adalah

yang

menjadikan setiap manajer dalam organisasi perusahaan memiliki persepsi
yang jelas mengenai peran mereka masing-masing dalam mencapai
sasaran anggaran (Mulyadi, 2001). Semakin tinggi tingkat partisipasi
dalam penganggaran di dalam perusahaan maka kinerja perusahaan secara
keseluruhan mengalami peningkatan. Berangkat dari kesimpulan di atas
maka penelitian ini dilakukan secara spesifik melihat hubungan
penganggaran partisipatif terhadap kinerja manajer di BPR Shinta Daya
merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan penganggaran
partisipatif dalam kegiatan penyusunan anggarannya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memiliki ketertarikan
untuk melakukan penelitian tentang hubungan penganggaran partisipatif
dengan peningkatan kinerja manajer. Oleh karena itu penulis melakukan
penelitian tentang “Analisis Hubungan Penganggaran Partisipatif dengan
Kinerja Manajer” studi kasus pada BPR Shinta Daya Kalasan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang diambil penulis adalah “apakah terdapat
hubungan antara penganggaran partisipatif dengan kinerja manajer di BPR
Shinta Daya Kalasan?”

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakan terdapat hubungan antara penganggaran
partisipatif dengan kinerja manajerial di BPR Shinta Daya Kalasan.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi gambaran mengenai
proses partisipasi dalam menyusun anggaran yang telah dilakukan dan
mengetahui hubungannya dengan kinerja manajer untuk dapat dijadikan
bahan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja manajer di dalam
perusahaan. Hal ini akan membantu pihak BPR Shinta Daya dalam
menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diambil dalam penyusunan
anggaran berikutnya.
E. Sistematika Penulisan
BAB I.

PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II.

4

LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dikemukakan tentang teori yang
mendukung dilakukannya penelitian yang didapat dari
beberapa sumber. Uraian yang terdapat dalam bab ini
digunakan sebagai dasar atau acuan.

Bab III.

METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang hal-hal teknis yang
menyangkut

pelaksanaan

penelitian,

mengenai

jenis

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek
penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data,
dan teknik analisis data.

BAB IV.

GAMBARAN UMUM BPR SHINTA DAYA KALASAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum
BPR Shinta Daya Kalasan yang terdiri dari sejarah singkat
dan perkembangan, lokasi BPR Shinta Daya, struktur
organisasi, personalia serta data-data yang diperlukan
dalam penelitian.

BAB V.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai analisis data untuk
menjawab permasalahan yang telah disampaikan pada

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

rumusan masalah pada bab I. Data tentang pelaksanaan
penganggaran partisipatif dan kinerja manajer dikoreksikan.
Dengan bantuan SPSS data tersebut diolah sehingga
diketahui besarnya hubungan penganggaran partisipatif
dengan kinerja manajer.

BAB VI.

PENUTUP
Dalam

bab

ini

dikemukakan

tentang

kesimpulan

berdasarkan analisis dan pembahasan data yang berkaitan
dengan rumusan masalah. Bab ini juga akan memuat saransaran yang dianggap perlu berdasarkan keterbatasan penulis
dalam melakukan penelitian ini terhadap penelitian yang
akan dilakukan selanjutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Bank
Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki
wewenang dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk
disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut. Berikut di bawah ini
adalah macam-macam dan jenis-jenis bank yang ada di Indonesia beserta
arti definisi/ pengertian masing-masing bank.
Jenis-jenis Bank:
1. Dilihat dari segi fungsinya dalam Undang-Undang Pokok Perbankan
Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya UndangUndang RI Nomor 10 tahun 1998, maka jenis perbankan terdiri dari
dua jenis bank yaitu:
a. Bank Umum
Pengertian bank umum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lampu lalu lintas pembayaran.
Bank umum sering disebut juga bank komersil (commercial bank).
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Pengertian BPR menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998
adalah

bank

yang

melaksanakan

6

kegiatan

usaha

secara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

konversional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya
a. Bank milik pemerintah
Dimana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh
pemerintah pula. Contohnya antara lain: Bank Negara Indonesia
(BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara
(BTN), Bank Mandiri.
b. Bank milik swasta nasional
Merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh
swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta,
begitu pula pembagian keuntungan diambil oleh swasta pula.
Contohnya antara lain: Bank Bumi Putera, Bank Bukopin, Bank
Central Asia, Bank Danamon, Bank Internasional Indonesia, Bank
Lippo, Bank Muamalat dan bank swasta lainnya.
c. Bank milik asing
Merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik
swasta asing maupun pemerintah asing suatu Negara. Contohnya
antara lain: ABN AMRO Bank, American Express Bank, Bank of
America, Bangkok Bank, Bank of Tokyo, City Bank, Chase
Manhattan Bank, Deutsche Bank, European Asian Bank,
Hongkong Bank, Standard Chartered Bank, Bank Asing lainnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

d. Bank milik campuran
Merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak
asing dan pihak swasta nasional. Dimana kepemilikannya secara
mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Contohnya
antara lain: Bank finconesia, Bank Merincorp, Bank PDFCI, Bank
Sakura Swadarma dan Bank Campuran lainnya.
3. Dilihat dari Segi Statusnya
a. Bank Devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar
negeri, travelers cheque, pembukuan dan pembayaran Letter of
Credit (L/C), dan transaksi luar negeri lainnya.
b. Bank non devisa
Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan
transaksi seperti halnya bank devisa.
4. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga
Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga
baik harga jual maupun harga beli terbagi menjadi dua kelompok,
yaitu:
a. Bank yang berdasarkan prinsip konversional

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para
nasabahnya

bank

yang

berdasarkan

prinsip

konvensional

menggunakan dua metode, yaitu:
1) Menetapkan bunga sebagai harga jual, baik untuk produk
simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian
pula harga beli untuk produk pinjamannya (kredit) juga
ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan
harga ini dikenal dengan istilah spread based.
2) Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional
menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam
nominal atau presentase tertentu seperti biaya administrasi,
biaya provinsi, sewa, iuran dan biaya-biaya lainnya. Sistem ini
dikenal dengan istilah fee based.
b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Bank berdasarkan prinsip syariah menerapkan aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain baik
dalam hal untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau
kegiatan perbankan lainnya. Penentuan harga atau mencari
keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah
dengan cara:
1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
2) Pembiayaan
(musharakah)

berdasarkan

prinsip

penyertaan

modal

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

3) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah)
4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa
pilihan (ijarah)
5) Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa
iqtina).
Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan penggunaan
harga produknya dengan bunga tertentu.

B. Penganggaran
Anggaran memiliki peran penting di dalam sebuah perusahaan
yaitu sebagai alat bantu manajemen untuk penyusunan perencanaan,
koordinasi dan pengendalian. Didalam praktek, banyak ditemukan
anggaran-anggaran yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, baik
sebagai alat bantu manajemen didalam melakukan pengendalian maupun
sebagai pedoman bagi manajer untuk membuat keputusan (Sofian, 2004:
20-31).
1. Pengertian
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan
secara kuantitatif, yang diukur dalam suatu moneter standar dan
satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun
(Mulyadi 2001: 488).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

Menurut Mardiasmo (2009: 62), anggaran merupakan
pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial,
sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk
mempersiapkan suatu anggaran. Sedangkan menurut Nafarin
(2007: 11), anggaran merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk
jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan
uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam suatu barang atau jasa.
Jadi pada dasarnya anggaran merupakan rencana kerja
organisasi di masa mendatang, sedangkan proses penyiapan
tersebut ditulis dalam bentuk sederetan angka yang merupakan
target pencapaian perusahaan. Penulisan dalam bentuk angka
adalah untuk memudahkan anggota organisasi melihat target yang
ingin dicapai perusahaan di dalam suatu periode tertentu. Rencana
kerja tersebut merupakan suatu sasaran resmi perusahaan yang
harus diupayakan untuk dicapai oleh seluruh anggota organisasi.
2. Manfaat dan Kelemahan Anggaran
Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu
tertentu mempunyai banyak manfaat (Nafarin, 2007: 19), antara lain:
a. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan
karyawan
c. Menimbulkan tanggungjawab tertentu pada karyawan
d. Alat pendidikan bagi para manajer
e. Dapat memotivasi karyawan
f. Sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan dan dana)dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin
g. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
Anggaran disamping mempunyai banyak manfaat, namun juga
mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
a. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan
tenaga yang tidak sedikit sehingga tidak semua perusahaan
mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan
akurat.
b. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan sehingga
mengandung unsur ketidakpastian.
c. Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran
dapat mengakibatkan mereka merasa terpaksa dan menentang
sehingga anggaran tidak akan efektif.
3. Karakteristik Anggaran yang Baik
Menurut Mulyadi (2001: 511) anggaran yang baik memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Anggaran Disusun Berdasarkan Program

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Proses

manajemen

perusahaan

dimulai

13

dengan

perencanaan stratejik (strategic planning) yang di dalamnya
terjadi proses penetapan tujuan perusahaan dan penentuan
strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah tujuan
perusahaan ditetapkan dan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dipilih, kemudian diikuti dengan penyusunan programprogram untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan
dalam perencanaan.
Penyusunan program merupakan proses pengambilan
keputusan mengenai program yang akan dilaksanakan oleh
perusahaan dan penaksiran sumber yang dialokasikan kepada
setiap program tersebut. Program merupakan rencana jangka
panjang untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan
dalam perencanaan stratejik. Rencana jangka panjang yang
dituangkan dalam program memberikan arah kemana kegiatan
perusahaan ditujukan dalam jangka panjang.
b. Anggaran

disusun

pertanggungjawaban

berdasarkan
yang

dibentuk

karakteristik
dalam

pusat

organisasi

perusahaan.
Menurut karakteristik masukan dan keluarannya, pusat
pertanggungjawaban dalam perusahaan dapat dibagi menjadi 4
golongan: pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat
investasi. Setiap tipe pertanggungjawaban yang dibentuk dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

organisasi memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain,
penyusunan anggaran yang tidak didasarkan pada karakteristik
pengendalian masing-masing tipe pusat pertanggungjawaban
akan menghasilkan tolak ukur kinerja yang tidak sesuai dengan
karakteristik kegiatan pusat pertanggungjawab yang diukur
kinerjanya. Hal ini akan mengakibatkan perilaku yang tidak
semestinya (dysfunctional behavior) pada manajer pusat
pertanggungjawaban dalam melaksanakan programnya.
c. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan sebagai alat
pengendalian
Dalam proses penyusunan anggaran dapat menghasilkan
anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat pengendalian. Untuk
menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat
perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian.
4. Syarat–syarat Program Anggaran
Penyusunan anggaran harus memenuhi syarat berikut ini
(Mulyadi 2001: 513):
a. Partisipasi para manajer dalam proses penyusunan anggaran
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan oleh dua
belah pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa depan
bagi pembuat keputusan tersebut. Partisipasi dalam penyusunan
anggaran berarti keikutsertaan operating managers dalam
memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

rangkaian kegiatan dimasa yang akan datang yang akan
ditempuh oleh operating managers tersebut dalam pencapaian
sasaran anggaran.
b. Organisasi anggaran. Proses penyusunan anggaran memerlukan
organisasi

yang

memisahkan

fungsi

penyusunan

usulan

anggaran, fungsi penelaah (review) dan pengesah (opproval)
usulan anggaran, dan fungsi administrasi anggaran. Fungsi
administrasi anggaran dipegang oleh departemen anggaran yang
merupakan fasilitator baik bagi komite anggaran maupun
operating managers dalam proses pencapaian aggaran.
c. Pengguna informasi pertanggungjawaban sebagai alat pengirim
peran dan proses penyusunan anggaran dan sebagai pengukur
kinerja dalam melaksanakan anggaran. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam
proses perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi,
karena informasi tersebut menekankan hubungan antara
informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap
perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan
dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk
merencanakan

pendapatan

tanggungjawabnya,

dan

dan

kemudian

biaya

yang

menyajikan

menjadi
informasi

realisasi pendapatan dan biaya tersebut menurut manajer yang
bertanggungjawab.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

C. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
1. Pengertian Partisipasi
Menurut Robbins (2003: 179) “partisipasi merupakan suatu
konsep dimana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan
sampai tingkat tertentu bersama atasannya”. Sementara Brownell
(1982a) dalam Supomo dan Indriantoro (1998) menyatakan bahwa
“partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses dimana
individu terlibat dalam penyusunan anggaran, lalu individu tersebut
dievaluasi kinerjanya dan memperoleh penghargaan berdasarkan
target anggaran”.
Menurut Hansen dan Mowen (2000: 714) “ penggunaan
anggaran untuk pengendalian, evaluasi kerja, komunikasi, dan
koordinasi menyiratkan untuk membawa banyak dimensi perilaku”.
Penganggaran partisipatif adalah sistem penganggaran dimana
manajer

tingkat

menengah

diikutsertakan

dalam

penyusunan

anggaran. Partisipasi secara luas pada dasarnya merupakan proses
organisasional, dimana para individu terlibat dan mempunyai
pengaruh dalam pembuatan keputusan yang mempunyai pengaruh
secara langsung terhadap para individu tersebut.
Partisipasi dalam penganggaran merupakan faktor kritis yang
dapat memperbaharui keefektifan perusahaan secara keseluruhan.
Efek-efek yang ditimbulkan secara umum adalah positif dengan
mangacu pada moral, motivasi, kinerja, kepuasan kerja, serta sikap

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

bawahan terhadap pekerjaan, supervisor, dan perusahaan itu sendiri
(Indriantoro, 1993:21).

2. Keunggulan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
Garrison dan Noreen (2000) dalam Anggraeni (2003) berpendapat
bahwa keunggulan partisipasi adalah menghargai pendapat dan pandangan
tingkat menengah dan bawah sehingga mereka lebih cenderung terdorong
untuk mencapai anggaran. Selain itu dalam penganggaran partisipasi
terdapat sistem kendali yang unik, yaitu kesalahan dan tanggung jawab
terdapat pada penyusunan anggaran itu sendiri sehingga mereka tidak
dapat berdalih bahwa anggarannya tidak masuk akal untuk dicapai.
Nur Indriantoro (1993) dalam Poerwanti (2002) berpendapat
bahwa kinerja dinyatakan efektif apabila tujuan perusahaan anggaran
tercapai dan bawahan mendapat kesempatan terlibat dan berpartisipasi
dalam

proses

penyusunan

anggaran

serta

memotivasi

bawahan

mengidentivikasi dan melakukan negosiasi dengan atasan mengenai target
anggaran, menerima kesepakatan anggaran dan melaksanakannyasehingga
dapat menghindarkan dampak negatif anggaran yaitu faktor kriteria
kinerja, sisitem penghargaan (reward) dan konflik.
Sementara Anthony dan Govindarajan (2005: 93) menyatakan
bahwa penganggaran partisipasi memiliki dua keunggulan yaitu:
a. Tujuan anggaran akan dapat lebih ,mudah diterima apabila angaran
tersebut berada dibawah pengawasan manajer.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

b. Penganggaran partisipasi menghasilkan pertukaran informasi yang
efektif antara pembuat anggaran dan pelaksana anggaran yang dekat
dengan produk dan pasar.

3. Kelemahan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
Hansen dan Mowen (2005: 90) menyatakan bahwa “penganggaran
partisipas dapat menyebabkan pembuatan standar yang terlalu tinggi sejak
tujuan yang dianggarkan menjadi tujuan manajer”. Sementara Dunk
(1993) dan

Yuwono (1999) menyatakan “penganggaran partisipasi

dapat menyebabkan senjangan anggaran, yaitu perbedaan antara jumlah
sumber daya yang sebenarnya diperlukan untuk menyelesaikan tugas
secara efisien dengan jumlah yang dianjurkan oleh manajer yang
bersangkutan untuk mengerjakan tugas yang sama”.
Menurut Hansen dan Mowen (2004: 362) ada 3 masalah yang
timbul yang menjadi kelemahan dalam partisipasi penganggaran anatara
lain:
a. Pembuatan standar yang terlalu tinggi atau rendah, sejak yang
dianggarkan menjadi tujuan manajer.
b. Pseudoparticipation,
menggunakan

yang

partisipasi

mempunyai
dalam

arti

partisipasi

bahwa

perusahaan

anggaran

padahal

sebenarnya tidak. Dalam hal ini bawahan terpaksa menyatakan
persetujuan

terhadap

keputusan

yang

akan

perusahaan membutuhkan persetujuan mereka.

diterapkan

karena

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

c. Slack anggaran, adalah perbedaan antara jumlah sumber daya yang
sebenarnya diperlukan untuk menyelesaikan tugas secara efisien dengan
jumlah yang diajukan oleh manajer yang bersangkutan untuk
mengerjakan tugas yang sama.

D. Kinerja Manajerial
Kinerja berasal dari kata Job Perfomance atau Actual Perfomance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Kinerja adalah hasil kerja seorang pegawai selama periode tertentu yang
dinilai dengan serangkaian tolak ukur yang berkaitan langsung dengan
tugas seseorang serta kriteria yang ditetapkan.
Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting yakni
tujuan, ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi
merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini memberikan
arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang
diharapkan organisasi terhadap setiap personel. Walaupun demikian,
penentuan tujuan saja tidak cukup, sebab itu dibutuhkan ukuran apakah
seorang personel telah mencapai kinerja yang diharapkan.
Menurut Yuwono (2005) mengatakan bahwa indikator kinerja
adalah ukuran yang menggambarkan tingkat pencapapaian suatu kegiatan
yang ditetapkan. Sedangkan menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara
(2000) memberikan suatu kesamaan antara kinerja dengan prestasi kinerja,
dengan suatu konsep defenisinya, yaitu: istilah kinerja berasal dari Job

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

Perfomance atau Actuals performance (Kinerja atau prestasi sesungguhnya
yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Berdasarkan defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja
adalah suatu upaya dalam melaksanakan tugas, sehingga sasaran yang
diinginkan dapat tercapai berdasarkan atas kemampuan yang dimiliki
karyawan atas masalah yang dihadapi pada saat melaksanakan pekerjaan.
Dalam mencapai sasaran atas peningkatan kinerja maka diperlukan suatu
pertimbangan atas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi masalah
tersebut. Hal ini penting sebagai titik tolak dari suatu pelaksanaan konsep
dalam usaha meningkatkan kinerja.

E. Manfaat Penilaian Kinerja
Manfaat penilaian kerja bagi manajer maupun karyawan menurut
Mulyadi dan Setyawan (2001: 353) adalah sebagai berikut:
1) Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian karyawan secara maksimum.
2) Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan seperti promosi, transfer, dan pemberhentian.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3) Mengidentifikasikan

kebutuhan

pelatihan

dan

21

pengembangan

karyawan dan untuk enyediakan kriteia seleksi dan evaluasi program
pelatihan karyawan.
4) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

F. Anggaran Sebagai Tolak Ukur Penilaian Kinerja
Anggaran yang disusun oleh organisasi dapat digunakan sebagai
alat pengendalian organisasi dan penilaian kinerja manajerial. Pengukuran
kinerja manajerial dilakukan dengan cara membandingkan kinerja
keuangan sesungguhnya dengan kinerja keuangan yang disusun.
Sistem

pengukuran

yang

demikian

sering

disebut

sistem

pengukuran kinerja tradisional. Asumsi yang digunakan dalam pengukuran
tradisional adalah bahwa pekerja dapat melakukan sesuatu yang telah
ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan perusahaan tetapi ada
keharusan untuk melakukan inovasi (Mulyadi dan Setyawan, 2001: 636).
Apabila realisasi anggaran biaya menunjukkan perbedaan yang
lebih kecil dari anggran yang telah disusun, maka dapat dikatakan bahwa
prestasi manajer pusat pertanggungjawaban tersebut memuaskan. Tetapi
apabila realisasi anggaran biaya menunjukkan perbadaan yang lebih besar
dari anggaran biaya yang telah disusun, maka dapat dikatakan bahwa
prestasi manajer pusat pertanggungjawaban tersebut tidak memuaskan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

G. Tahap Penilaian Kinerja
Menurut Rudianto (2006: 312-313) untuk melakukan penilaian
kinerja manajer tidak dapat melakukan sekaligus didalam satu langkah
penilaian. Penilaian kinerja dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap
persiapan dan tahap penilaian yang masing-masing dibagi ke dalam
bebrapa tahap yang lebih rinci, yakni sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan fase perencanaan penilaian kinerja bagi
manajer yang membawahi suatu unit kerja tertentu. Fase ini sekaligus
untuk pemberian informasi yang jelas kepada manajer sebelum
memulai aktivitasnya. Fase ini dibuat suatu kesepakatan diantara para
pelaksana perusahaan, tentang bagaimana mereka akan dinilai hasil
kerjanya. Fase ini dibagi menjadi tiga langkah persiapan yaitu:
a. Penentuan

daerah

pertanggungjawaban

dan

manajer

yang

bertanggung jawab.
b. Pengukuran kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja.
c. Pengukuran kinerja yang sesungguhnya.
2. Tahap Penialaian
Tahap ini merupakan seluruh fase pengukuran hasil kerja para
manajer dengan membandingkannya dengan ukuran-ukuran yang telah
disepakati.
Fase ini mencakup beberapa langkah pelaksanaan, yaitu:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

a. Perbandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
b. Penentuan

penyebab

timbulnya

penyimpangan

kinerja

sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam standar.
c. Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan
untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan.

H. Ukuran Kriteria Kinerja
Menurut Rudianto (2006: 313-314) terdapat tiga macam ukuran yang
dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara kualitatif:
1. Ukuran kriteria tunggal
Kriteria tunggal digunakan untuk mengukur kinerja, orang akan
cenderung memusatkan usahanya kepada kriteria tersebut dengan
akibat diabaikannya kriteria yang lain yang kemungkinan sama
pentingnya dalam menentukan sukses atau tidaknya perusahaan atau
bagiannya.
2. Ukuran Kriteria beragam
Kriteria beragam merupakan cara untuk mengatasi kelemahan kriteria
tunggal dalam pengukuran kinerja. Tujuan dari penggunaan kriteria
beragam adalah supaya manajer devisi mengarahkan kinerjanya pada
berbagai

ukuran

pengembangan

kinerja
karyawan,

seperti:

profitabilitas,

tanggung

jawab,

pangsa

masyarakat

pasar,
dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

sebagainya. Masing-masing ukuran diberikan penilaian yang tersendiri
dan terpisah.
3. Ukuran kriteria gabungan
Ukuran kriteria gabungan merupakan ukuran penilaian kinerja dengan
metode penilaian gabungan antara beberapa ukuran profitabilitas dan
pangsa pasar untuk manajer pemasaran.

I. Hipotesis
Dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan para
manajer lebih termotivasi dalam melaksanakan dan merealisasikan
anggaran tersebut, karena mereka dapat menentukan target-target yang
menurut mereka dapat dicapai sesuai dengan kemampuan perusahaan,
khususnya kemampuan dari departemennya masing-masing sehingga pada
akhirnya akan memperngaruhi kinerja manajer.
Hipotesis yang dapat diajukan untuk hubungan penganggaran
partisipatif dengan kinerja manajerial dalam penelitian ini adalah:
Ha: Penganggaran partisipatif berkorelasi positif dengan kinerja manajer.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada sebuah
Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Studi kasus yang dimaksud di sini adalah
penelitian terhadap data BPR Shinta Daya. Data yang diperoleh kemudian
diolah dan dianalisis, sehingga kesimpulan yang ditarik hanya berlaku
pada BPR Shinta Daya dan tidak berlaku pada perusahaan lainnya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada sebuah Bank Perkreditan
Rakyat. Dan jangka waktu yang digunakan kurang lebih selama 4 bulan.

C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah orangorang yang menjadi responden yang akan ditanyai untuk memperoleh
informasi bagi penulis. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek
penelitian adalah:
a. Direktur Utama
b. Pimpinan Cabang
c. Kepala Bagian

25

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

26

d. Kepala seksi
2. Objek penelitian
Yang dimaksud objek penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti
oleh penulis. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian
adalah:
a. Gambaran umum Perusahaan
b. Kegiatan penganggaran partisipatif dan kinerja manajer
c. Struktur Organisasi dan Personalia

D. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dalam metode survei
dengan memberikan daftar pertanyaan dalam bentuk tulisan yang
harus dijawab oleh subjek penelitian. Dalam penelitian ini kuesioner
yang dibagikan kepada responden adalah kuesioner mengenai
penganggaran partisipatif dan kinerja manajer.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau
informasi dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada
orang yang mengetahui objek penelitian. Dalam hal ini akan dilakukan
tanya jawab dengan subjek penelitian. Data yang akan dicari dengan
menggunakan teknik wawancara adalah tentang gambaran umum
perusahaan. Teknik wawancara ini digunakan untuk mencari

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

27

informasi mengenai tingkat partisipasi manajer dalam menyusun
sebuah anggaran.
3. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau
informasi dengan cara mengamati aktivitas atau kondisi perilaku
maupun non perilaku juga pengumpulan data visual. Observasi juga
mencakup mendengar, membaca, mencium, dan menyentuh (Donald,
1996:357). Teknik ini digunakan untuk melihat secara langsung
apakah para manajer benar-benar ikut serta dalam penyusunan
anggaran untuk setiap periode waktu tertentu.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau
informasi dengan cara meneliti catatan-catatan atau arsip-arsip
perusahaan. Metode ini dilakukan dengan melihat, mempelajari dan
meneliti kegiatan perusahaan melalui dokumen-dokumen dan data
yang ada di perusahaan. Dari teknik ini diperoleh data tentang sejarah
umum dan struktur organisasi BPR Shinta Daya Kalasan.

E. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek
atau objek yang mempunyai karakterisik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untu diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2006: 90). Yang dianggap sebagai populasi dalam penelitian ini

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

28

adalah direktur, kepala bagian di setiap devisi yang ada pada BPR
Shinta Daya yaitu berjumlah 20 orang responden.

F. Instrumen dan Teknik Pengujian Instrumen
1. Instrumen
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen
berupa kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, yaitu
bagian pertisipasi dan bagian kinerja. Instrumen partisipasi
menggunakan instrumen dari Milani, 1975 (Sugioko, 2004).
Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
partisipasi manajer dalam kegiatan penganggaran. Dalam
kuesioner ini semakin besar angka partisipasi yang dipilih
responden maka semakin tinggi partisipasi manajer dalam
penganggaran. Sebaliknya semakin kecil angka partisipasi yang
dipilih responden maka semakin kecil tingkat partisipasi manajer
dalam penganggaran.
Instrumen kinerja manajer menggunakan instrumen dari
Regina (2010). Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui kinerja
manajer dalam bidang-bidang aktivitas manajerial. Da

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL.

0 0 8

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei pada Perusahaan Tekstil di Pekalongan).

0 0 13

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASIONAL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF PENGARUH STRUKTUR ORGANISASIONAL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA MANAJERIAL (Survey Pada Rumah Sakit di Eks Karesidenan Pa

0 0 13

Analisis hubungan penganggaran partisipatif dengan kinerja manajer : studi kasus pada BPR Shinta Daya Kalasan.

0 0 85

Analisis pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial : studi kasus di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 87

Hubungan penganggaran partisipatif dengan kinerja manajer : studi kasus pada Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar.

0 0 117

Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat [BPR] : studi kasus pada BPR Shinta Bhakti Wedi.

0 0 128

Analisis pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kinerja manajeria studi kasus di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 1 85

PENGARUH MEDIASI PERCEIVED FAIRNESS TERHADAP HUBUNGAN PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJER PADA PROSES PENGANGGARAN DI PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Gelar Magister pada Program Studi Akuntansi

0 0 16

Analisis sikap nasabah terhadap atribut jasa bank : studi kasus pada BPR Shinta Daya Bogem, Kalasan, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 0 112