MEMORANDUM HUKUM TERHADAP TARMAC DELAY YANG DILAKUKAN OLEH ETIHAD AIRWAYS NOMOR 183 DIHUBUNGKAN DENGAN CONVENTION FOR THE UNIFICATION OF CERTAIN RULES FOR INTERNATIONAL CARRIAGE BY AIR 1999.

MEMORANDUM HUKUM TERHADAP TARMAC DELAY YANG
DILAKUKAN ETIHAD AIRWAYS NOMOR 183 DIHUBUNGKAN DENGAN
CONVENTION FOR THE UNIFICATION OF CERTAIN RULES FOR
INTERNATIONAL CARRIAGE BY AIR 1999
ABSTRAK
Muhammad Rizal Mufti Rahman
110110110138
Penerbangan Etihad Airways dengan tujuan Abu Dhabi-San Fransisco
mengalami keterlambatan karena bandar udara Internasional Abu Dhabi
ditutup sementara akibat kabut yang tebal sehingga mengganggu jarak
pandang yang aman untuk melakukan penerbangan. Pesawat Etihad Airways
dengan nomor 183 mengalami keterlambatan dan terpaksa harus menunggu
di landasan (tarmac delay). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
tarmac delay dapat dikategorikan sebagai delay berdasarkan Konvensi
Warsawa 1929 dan Konvensi Montreal 1999. Tujuan lainnya adalah untuk
mengetahui apakah tarmac delay dapat dijadikan alasan pembenar untuk
alasan keselamatan penerbangan.
Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan yuridis
normatif. Metode penelitian dengan tahap pengumpulan data yang digunakan
adalah studi kepustakaan dan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yaitu berupa

perundang-undangan yang terkait dengan Penerbangan yang bersifat
internasional.
Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh : Pertama, tarmac delay
yang dilakukan Etihad Airways nomor 183 masuk kedalam rumusan definisi
delay menurut Konvensi Warsawa 1929 dan Konvensi Montreal 1999.
Keterlambatan dalam Pasal 19 hanyalah menunjukan pada suatu keadaan,
bahwa transportasi udara diselesaikan lebih lambat dari apa yang
seharusnya dilakukan berdasarkan perjanjian angkutan (contract of carriage).
Kedua, kegiatan tarmac delay yang dilakukan oleh Etihad Airways tidak
dapat dibenarkan karena pihak maskapai tidak memberikan kesempatan
kepada para penumpang untuk dapat keluar dari pesawat dan kembali ke
terminal. Para penumpang berhak untuk memiliki opsi untuk tetap
melanjutkan dengan penerbangan tersebut atau dapat memutuskan untuk
terbang dengan penerbangan lainnya.

v