Tinjauan Yuridis Terhadap Penerapan Asas Peradilan Cepat Sederhana dan Biaya Ringan Dihubungkan Dengan Pra Penuntutan Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia.

Tinjauan Yuridis Terhadap Penerapan Asas Peradilan Cepat Sederhana Dan
Biaya Ringan Dihubungkan Dengan Pra Penuntutan Tindak Pidana Korupsi
Di Indonesia

Reza Indracahya
1101 1106 0700

ABSTRAK

Korupsi merupakan salah satu fenomena hukum yang perlu mendapat
prioritas negara untuk diselesaikan. Konkretnya, Kepolisian dan Kejaksaan
sebagai Institusi Penegak Hukum berdasarkan kewenangannya dalam Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) menjadi tonggak dalam
upaya pemberantasan Korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
bagaimanakah pelaksanaan Pra Penuntutan tindak pidana korupsi dalam
penerapan Asas Peradilan Cepat, Sederhana dan Biaya Ringan yang
dihubungkan
dengan
penyelesaian cepat
termasuk
faktor-faktor

penghambatnya.
Spesifikasi
penelitian
ini
adalah
deskriptif
analitis,
yang
menggambarkan secara sistematis mengenai peraturan perundangundangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktek
pelaksanaannya yang menyangkut permasalahan yang diteliti. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif, metode yang
menitikberatkan terhadap penelitian data sekunder. Data sekunder yang
terkumpul, berupa bahan hukum primer yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti, yaitu penerapan Asas Peradilan Cepat,
Sederhana dan Biaya Ringan dihubungkan dengan Pra Penuntutan Tindak
Pidana Korupsi.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa di dalam Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana atau Kitab Undangundang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tidak menentukan batas waktu Pra
Penuntutan dan Penegak Hukumnya sendiri dalam hal ini Penyidik dan
Penuntut Umum tidak memperhatikan masa penahanan. Oleh karena itu,

Penerapan Asas Peradilan Cepat Sederhana Dan Biaya Ringan dalam
pelaksanaan Pra Penuntutan tindak pidana korupsi tidak efektif. Dengan
mengacu kepada batas waktu penahanan dapat memotivasi pelaksanaan
penyelesaian cepat dalam penanganan Tindak Pidana Korupsi. Terkait
dengan faktor-faktor penghambat penerapan Asas Peradilan Cepat,
Sederhana dan Biaya Ringan dalam Pra Penuntutan Tindak Pidana Korupsi,
maka dapat meliputi penyidikan melalui adanya tindakan pemanggilan
Tersangka, Saksi serta permohonan bantuan Saksi Ahli, tindakan
penahanan yang tidak dilakukan Penyidik, dan tindakan Penyerahan Berkas
Perkara yang tidak mengacu pada batas waktu Penahanan dalam
Penyidikan.
iv