STUDI DESKRIPTIF PEMAHAMAN GURU BK TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA KABUPATEN LANGKAT TAHUN AJARAN 2012/2013.
STUDI DESKRIPTIF PEMAHAMAN GURU BK TENTANG
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA KABUPATEN
LANGKAT TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Oleh:
SINTA JUWITA
NIM. 108121035
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kahadirat Allah SWT atas rahmat dan
nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Studi Deskriptif Pemahaman Guru BK Tentang Bimbingan Dan Konseling
Di SMA Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2012/2013”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini tidak lupa
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Drs. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.
4. Dra. Nurarjani, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Anita Yus, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah
memberikan motivasi, pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan
skripsi.
6. Dra. Zuraida Lubis, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
yang selama ini telah memberikan dan mengajarkan saya ilmu dan
pengetahuan kepada saya.
8. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat yang telah memberikan saya
izin untuk mengadakan penelitian guru BK di sekolah SMA Negeri
maupun SMA Swasta.
9. Pihak 11 sekolah SMA Negeri maupun SMA Swasta yang telah
memberikan saya izin meneliti guru BK.
10. Secara khusus buat Ibunda Zainab dan Ayahanda Syahdan yang telah
membesarkan dan memberikan dukungan kepada saya baik berupa materi
maupun moril, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi kejenjang
sarjana pendidikan.
11. Tak lupa pula buat abangku yang tersayang Budi Tambun Setiawan yang
telah memberikan dukungan moril serta do’a kepada penulis.
12. Buat para sahabat khususnya Jurusan Bimbingan dan Konseling Stambuk
2008: (Apriansyah, S.Pd, Edi Saputra Sipayung, S.Pd, Fery Riswansyah,
S.Pd, Miswanto, S.Pd, dan Lina Rossiana Manalu, S.Pd) yang telah
banyak memberikan masukan dan saran, sehingga penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu. Dalam kesempatan ini, hanya Allah SWT
yang dapat membalas budi baik semuanya. Amin.
Medan, Maret 2013
Penulis,
SINTA JUWITA
NIM. 108121035
ABSTRAK
SINTA JUWITA. NIM. 108121035. “Studi Deskriptif Pemahaman Guru BK
Terhadap Bimbingan Dan Konseling Di SMA Kabupaten Langkat Tahun
Ajaran 2012/2013”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru BK tentang
bimbingan dan konseling dilihat dari latar belakang pendidikan, di SMA
Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan pada
awal bulan Januari sampai akhir Pebruari 2013 di SMA Negeri maupun SMA
Swasta di Kabupaten Langkat.
Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif. Sampel penelitian adalah guru
BK yang berjumlah 31 guru BK yang memiliki latar belakang pendidikan yang
berbeda-beda yaitu 4 S-1 BK, 21 S-1 non BK dan 6 D3 BK. Alat pengumpul data
adalah tes. Data penelitian dianalisis dengan analisis deskripstif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 61,2 % skor rata-rata guru
BK. Keseluruhan pemahaman guru BK berlatarbelakang S1 BK, S1 non BK dan
D3 BK diperoleh sebanyak 19 orang guru BK berada dibawah rata-rata yaitu
(61,2 %) dan sebanyak 10 guru (32,2%) berada di rata-rata interval dan 2 guru
(6,45%%) berada diatas rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa guru BK belum
memahami dengan baik bimbingan dan konseling itu sendiri, yang dilatar
belakangi karena latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan pekerjaan
yang digelutinya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan kepada S-1
guru BK, S-1 non guru BK dan D3 BK di sekolah supaya secara mandiri berusaha
mengetahui dan mengikuti seminar atau pelatihan-pelatihan BK, kepada jurusan
BK agar mengadakan seminar atau pelatihan, bagi mahasiswa BK diharapkan
memperdalam pengetahuan tentang bimbingan dan konseling.
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
BAB I.
PENDAHULUAN ............................................................................ . 1
A. Latarbelakang Masalah ................................................................. . 1
B. Pembatasan Masalah ..................................................................... . 5
C. Identifikasi Masalah ...................................................................... . 6
D. Perumusan Masalah ..................................................................... . 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... . 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ . 6
BAB II. KAJIAN TEORI ............................................................................... 7
A. Kerangka Teoritis ....................................................................... 7
1. Pemahaman Konselor.............................................................. 7
1.1 Pengertian Pemahaman ........................................................ 7
1.2 Pengertian Konselor ............................................................. 9
2. Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Di SMA ......... 10
2.1 Penyelenggaraan Kegiatan Bimbingan Dan Konseling ....... 10
2.2 Pengertian Bimbingan.......................................................... 12
2.3 Pengertian Konseling ........................................................... 13
2.4 Teori Dalam Bimbingan Dan Konseling ............................. 14
2.5 Tujuan Bimbingan Dan Konseling ...................................... 15
2.6 Fungsi Bimbingan Dan Konseling ....................................... 16
2.7 Sasaran Bimbingan Dan Konseling ..................................... 17
2.8 Lingkup Bimbingan Dan Konseling .................................... 17
2.9 Azas Dalam Bimbingan Dan Konseling .............................. 23
2.10 Kesalahpahaman Dalam Bimbingan Dan Konseling......... 25
3. Latarbelakang Pendidikan Guru BK Dan Non Guru BK ... 36
B. Kerangka Konseptual .................................................................. 37
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 39
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 39
B. Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................... 40
C. Operasional Variabel Penelitian .................................................... 41
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 43
E. Instrumen Dalam Penelitian .......................................................... 44
1. Reliabilitas Test ......................................................................... 44
F. Teknik Analisa Data ...................................................................... 45
1. Uji Normalitas ........................................................................... 46
G. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................................ 47
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN............................... 48
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................. 48
1. Deskripsi Keadaan SMA Di Kabupaten Langkat ..................... 48
2. Persiapan Penelitian.................................................................. 48
a. Proses Perizinan .................................................................... 48
b. Gambaran Umun Subjek Penelitian ..................................... 48
c. Menyusun Test ...................................................................... 49
3. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 49
4. Pelaporan .................................................................................. 49
B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. 49
1. Skor Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan dan
Konseling .................................................................................. 49
2. Data Uji Normalitas .................................................................. 52
C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 52
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 54
A. Kesimpulan ................................................................................... 54
B. Saran ............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 55
LAMPIRAN.
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1.
Jumlah Guru BK Di SMA Negeri 1 Kabupaten langkat Tahun
Ajaran 2012/2013 .............................................................................. 41
Tabel 2.
Kisi-Kisi Soal Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan
Dan Konseling................................................................................... 43
Tabel 3.
Data Skor Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan
Dan Konseling Di SMA Kabupaten Langkat.................................... 50
Tabel 4.
Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Liliefors ........................... 52
Tabel 5.
Kunci Jawaban Soal Test Pemahaman Bimbingan dan Konseling... 65
Tabel 6.
Data Perhitungan Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan
dan Konseling ................................................................................... 66
Tabel 7.
Perhitungan Reliabilitas Test Pemahaman Guru BK ........................ 68
Tabel 8.
Data Skor Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan
dan Konseling ................................................................................... 72
Tabel 9.
Uji Normalitas Data Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan
dan Konseling ................................................................................... 75
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1. Instrument Penelitian ..................................................................... 57
Lampiran 2. Lembar Jawaban ............................................................................ 64
Lampiran 3. Kunci Jawaban Soal test Pemahaman Bimbingan dan Konseling 65
Lampiran 4. Data Perhitungan Test Pemahaman Guru BK Terhadap
Bimbingan dan Konseling ............................................................. 66
Lampiran 5. Perhitungan Reliabilitas Test Pemahaman Guru BK Terhadap
Bimbingan dan Konseling .............................................................. 67
Lampiran 6. Perhitungan Rata-Rata (M), Standar Deviasi (SD) Untuk Data Test
Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan dan Konseling ......... 70
Lampiran 7. Data Skor Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan dan
Konseling ...................................................................................... 72
Lampiran 8. Uji Normalitas ............................................................................... 74
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian ................................................................. 72
Lampiran 1
INSTRUMENT PENELITIAN
Petunjuk:
1. Tulislah terlebih dahulu nama, pendidikan, jenis kelamin dan nama
sekolah anda pada lembar jawaban yang disediakan
2. Bacalah setiap soal dengan seksama atau teliti
3. Jawablah dengan memberi tanda (X) pada pilihan jawaban yang anda
anggap paling benar pada lembar jawaban
1. Pengertian dari bimbingan dan konseling adalah......?
a. Pembentukan sikap dan pengembangan keahlian profesi peserta
didik
b. Menyusun program perbaikan sikap peserta didik dan hasil belajar
c. Menyajikan program pengajaran evaluasi hasil belajar pengayaan
peserta didik
d. Pelayanan bantuan peserta didik, baik secara perorangan maupun
kelompok agar mampu mandiri dan berkembang,yang mencakup
pola 17 plus.
2. Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah harus mencakup.....?
a. Bimbingan pribadi, sosial, bimbingan kelompok dan bimbingan
karir
b. Bimbingan belajar, karir dan pribadi
c. Bimbingan kelompok, konseling kelompok, belajar dan karir
d. Bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir
3. Satu kali kegiatan bimbingan dan konseling memakan waktu rata-rata.....?
a. 30 (tiga puluh menit)
b. 45 (empat puluh lima menit)
c. 1 (satu jam)
d. 2 (dua jam)
4. Setiap
kegiatan
menyusun
program,
melaksanakan
program
mengevaluasi,menganalisis, dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut,
kegiatan ini meliputi.....?
a. Jenis-jenis layanan BK
b. Kegiatan pendukung BK
c. Format pelayanan BK
d. Bidang pelayanan BK
5.
Layanan orientasi wajib dilaksanakan pada siswa/i.....?
a. Siswa/i kls XII
b. Siswa/i kls XI
c. Siswa/i kls X
d. Siswa/i kls X catur wulan pertama
6.
Pemahaman dan keterampilan dalam lima kegiatan pendukung bimbingan
Dan konseling masing-masing disertai tujuan dan fungsi, materi,
penyelenggaraan, dan pengunaan hasil-hasilnya untuk memperkuat
layanan bimbingan dan konseling yaitu kegiatan.....?
a. Bimbingan kelompok belajar, penjurusan siswa dan bimbingan
teman sebaya.
b. Bimbingan pribadi, sosial , belajar dan karir
c. Orientasi penempatan dan penyaluran dan pembelajaran
d. Instrumen bimbingan dan konseling,himpunan data, konferensi
kasus dan alih tangan kasus
7. Pemahaman dan keterampilan dalam penyelenggaraan program kegiatan
khusus bimbingan dan konseling di sekolah adalah.....?
a. Bimbingan karir, sosial dan pribadi
b. Layanan penempatan dan penyaluran
c. Bimbingan kelompok belajar , penjurusan, bimbingan teman
sebaya
d. Bimbingan kelompok dan konseling kelompok
8. Jumlah peserta didik yang harus di bimbing oleh seorang guru
pembimbing adalah.....?
a. 150 orang
b. 200 orang
c. 250 orang
d. 300 orang
9. Fungsi apa sajakah yang hendak di penuhi dalam melalui pelaksanaan
kegiatan bimbingan dan konseling.....?
a. Pemahaman, pencegahan,pengentasan dan pemeliharaan
b. Pengembangan kegiatan belajar, pribadi, sosial dan karir
c. Pribadi, sosial, pengentasan dan pemeliharaan
d. Pengembangan kegiatan belajar pengentasan pemaham dan karir
10. Berapa jumlah asas yang ada pada bimbingan dan konseling.....?
a. 15 (Lima bels)
b. 13 (Tiga belas)
c. 12 (Dua belas)
d. 10 (Sepuluh)
11. Berapa jenis layanan yang mencakup di dalam layanan BK.....?
a. 9 layanan
b. 8 layanan
c. 7 layanan
d. 6 layanan
12. Berapa menit kegiatan permainan dalam Bimbingan Kelompok
adalah.....?
a. + 15 menit
b. + 10 menit
c. + 20 menit
d. + 12 menit
13. Bagi sekolah yang tidak memiliki guru pembimbing yang melatar
belakang bimbingan dan konseling maka guru yang telah mengikuti
penataran bimbingan dan konseling sekurang-kurangnya.....?
a. 140 jam dapat diberi tugas sebagai guru pembimbing
b. 150 jam dapat diberi tugas sebagai guru pembimbing
c. 170 jam dapat diberi tugas sebagai guru pembimbing
d. 180 jam dapat diberi tugas sebagai guru pembimbing
14. Penyusun program bimbingan dan konseling adalah rencana pelayanan
bimbingan dan konseling dalam bidang.....?
a. Jenis layanan BK
b. Kegiatan pendukung BK
c. Bidang pelayanan BK
d. Format pelayanan
15. Istilah yang di singkat BP atau BK itu sekarang diganti dengan istilah..... ?
a. Konseling
b. Konselor
c. Guru pembimbing
d. Bimbingan dan penyuluhan
16. Yang menjadi bidang tugas seorang konselor yang hendak dikuasai
adalah.....?
a. BK pola 15 plus
b. BK pola 16 plus
c. BK pola 17 plus
d. BK pola18 plus
17. Dalam pembentukan bimbingan kelompok sedang, peserta yang ikut
dalam satu kelompok tersebut berjumlah.....?
a. 2-3 orang dalam satu kelompok
b. 4-6 orang dalam satu kelompok
c. 6-8 orang dalam satu kelompok
d. 8-15 orang dalam satu kelompok
18. Dalam proses konseling perorangan konselor harus menetapkan asasasas.....?
a. Azas kerahasiaan, kesukarelaan, dan keputusan diambil oleh klien
sendiri
b. Azas kerahasiaan, kenormatifan dan keahlian
c. Azas kerahasiaan dan kekinian
d. Azas kerahasiaan, kenormatifan dan kekinian
19. Konseling yang dilakasanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih
yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan,
seharusnya kasus seperti ini dapat diberikan berupa layanan.....?
a. Layanan bimbingan kelompok
b. Layanan konseling kelompok
c. Layanan konsultasi
d. Layanan mediasi
20. Dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling kaidahkaidah tersebut dikenal dengan.....?
a. Istilah penyuluhan dan konseling
b. Azas-azas konselig
c. Konsepsi bimbingan dan konseling
d. Ladasan filosofi konseling
21. Yang menjadi komponen pokok dalam layanan informasi adalah.....?
a. Adanya informasi yang diberikan kepada peserta
b. Adanya peserta dan informasi
c. Adanya guru bidang studi dan peserta
d. Adanya konselor,peserta dan informasi yang di berikan
22. Program apa saja yang ada di dalam bimbingan dan konseling.....?
a. Tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, harian
b. Tahunan, semesteran, bulanan, mingguan
c. Tahunan, semesteran, bulanan, harian
d. Tahunan, semesteran, mingguan, harian
23. Apabila ada seorang siswa yang ingin meminta pendapat untuk memilih
jurusan di sekolah, maka layanan yang dipakai dalam bimbingan dan
konseling adalah.....?
a. Konseling individu
b. Konseling kelompok
c. Konsultasi
d. Informasi
24. Apabila ada masalah yang sangat berat dari beberapa siswa, maka
konselor seharusnya menggunakan layanan.....?
a. Bimbingan kelompok
b. Konseling kelompok
c. Konseling individual
d. Konsultasi
25. Di dalam konseling kelompok, masalah yang seharusnya di bahas di
dalam kelompok adalah masalah.....?
a. Masalah yang umum
b. Masalah khusus
c. Masalah yang sedang
d. Masalah yang berat
26. Didalam konseling individual, konselor memakai azas.....?
a. Kerahasiaan, kesukarelaan
b. Kerahasiaan, kenormatifan
c. Kerahasiaan, tut wuri handayani
d. Kerahasiaan, keterbukaan
27. Tahap-tahap apa sajakah yang ada didalam bimbingan kelompok.....?
a. Tahap pembentukan, peralihan, pengakhiran
b. Tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, pengakhiran
c. Tahap pembentukan, kegiatan, pengakhiran
d. Tahap pembentukan, peralihan, kegiatan
28. Ketika siswa/i ingin menentukan jurusan yang akan di ambil, maka
seharusnya konselor melakukan layanan.....?
a. Mediasi
b. Informasi
c. Konsultasi
d. Penempatan dan penyaluran
29. Azas
yang menghendaki
agar
pihak-pihak
yang tidak
mampu
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan
tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat
mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli yaitu.....?
a. Azas ahli tangan kasus
b. Azas tut wuri handayani
c. Azas keahlian
d. Azas kenormatifan
30. Azas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling;
yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan
ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri yaitu.....?
a. Azas keahlian
b. Azas Kemandirian
c. Azas kenormatifan
d. Azas ahli tangan kasu
Lampiran 2
LEMBAR JAWABAN
NAMA GURU BK
: ....................................................................
PENDIDIKAN TERAKHIR
: ....................................................................
JENIS KELAMIN
: ....................................................................
BERTUGAS DI SEKOLAH
: ....................................................................
1.
A
B
C
D
16. A
B
C
D
2.
A
B
C
D
17. A
B
C
D
3.
A
B
C
D
18. A
B
C
D
4.
A
B
C
D
19. A
B
C
D
5.
A
B
C
D
20. A
B
C
D
6.
A
B
C
D
21. A
B
C
D
7.
A
B
C
D
22. A
B
C
D
8.
A
B
C
D
23. A
B
C
D
9.
A
B
C
D
24. A
B
C
D
10. A
B
C
D
25. A
B
C
D
11. A
B
C
D
26. A
B
C
D
12. A
B
C
D
27. A
B
C
D
13. A
B
C
D
28. A
B
C
D
14. A
B
C
D
29. A
B
C
D
15. A
B
C
D
30. A
B
C
D
Lampiran 3
Tabel 17. Kunci Jawaban Soal Tes Pemahaman
Bimbingan dan Konseling
1.
D
16.
D
2.
D
17.
D
3.
D
18
A
4.
A
19.
D
5.
D
20.
B
6.
D
21.
D
7.
C
22.
A
8.
A
23.
C
9.
A
24.
B
10.
C
25.
D
11.
A
26.
D
12.
B
27.
B
13.
D
28.
C
14.
C
29.
A
15
A
30.
B
Lampiran 4
Lampiran 5
Perhitungan Reliabilitas Test Pemahaman Guru BK Terhadap
Bimbingan dan Konseling
Reliabilitas (kerandalan) test pemahaman guru BK dihitung dengan
menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
2
n i
1
r11
t2
n 1
Keterangan:
(Arikunto, 2006:109)
r 11
= Reliabilitas instrument
k
= Banyaknya soal
12
2
b
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varians total
X
Varians butir di hitung dengan menggunakan rumus:
2
X
2
2
N
N
Sebagai contoh perhitungan, dari data pemahaman guru BK dapat dihitung
item nomor 1 sebagai berikut:
ΣX
= 25
ΣX2
= 25
N
= 31
Sehingga varians item nomor 1 diperoleh:
2
25
252
31 0,15
31
Di bawah ini disajikan tabel secara lengkap hasil perhitungan varians
setiap butir test pemahaman guru BK.
Tabel 22. Perhitungan Reliabilitas Test Pemahaman Guru BK
Varians Butir
No.
Varians Butir
No.
Item
( 2 )
Item
( 2 )
1.
0,15
16.
0,05
2.
0,21
17.
0,13
3.
0,03
18.
0,24
4.
0,05
19.
0,24
5.
0,22
20.
0,19
6.
0,24
21.
0,24
7.
0,20
22.
0,24
8.
0,22
23.
0,11
9.
0,22
24.
0,20
10.
0,21
25.
0,13
11.
0,24
26.
0,20
12.
0,11
27.
0,24
13.
0,21
28.
0,13
14.
0,23
29.
0,24
0,24
30.
0,24
15.
Maka
2
5,6
X
Varians total dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
2
X
2
2
N
N
N
X
= 31
= 350
X 2 = 4386
Sehingga varians total adalah:
2
2
350
4386
31
31
14,0124
Maka reliabilitas test pemahaman guru BK adalah:
5,6
31
r11
0,620
1
31 1 14,0124
Harga koefesien reliable test pemahaman guru BK diatas, kemudian
dikonsultasikan terhadap Indeks Korelasi termaksud dalam Kategori Tinggi.
Lampiran 6
Perhitungan Rata-Rata (M), Dan Standar Deviasi (SD) Untuk Data
Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan Konseling
a. Rata-Rata (M)
Rata-rata dihitung dengan rumus:
X
X
N
Keterangan:
Y
X
= Harga rat-rata
N
= Jumlah sampel
X
= Jumlah aljabar X
Di peroleh:
Y
= 350
2
= 4386
N
= 31
Maka:
M
350
11,29
31
b. Standar Deviasi (SD)
Untuk menghitung Standar Deviasi dari penelitian digunakan rumus:
N X X
N N 1
2
2
SDx
Keterangan:
A
A
XB = Jumlah aljabar dari data X
SD
X2
= Jumlah aljabar kuadrat X
N
= Jumlah sampel
31.4386 3502
3131 1
135966 122500
3130
13466
930
14.4795699
3.80
Lampiran 7
Tabel 23. Data Skor Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan
dan Konseling
Jenis
Kelamin
No
Nama Guru BK
1.
Ambar Tri Iriani
PR
2.
Drs. Basay, S.Pd
LK
3.
Halimatusakdiah
PR
4.
Mimi Harmila
PR
5.
M. Ali Yusuf
LK
6.
PR
7.
PR
8.
PR
9.
PR
10.
Drs. Hokman
Gumanti
LK
11.
Dra. Juni Astari
PR
12.
13.
Nurbaya
Peringetten
PR
PR
14.
Elida Hafni
PR
15.
Nazaruddin
LK
Pendidikan
Terakhir
Bertugas
∑Y
ΣY2
D3 B. Jerman
S1
Pendidikan
BK
S1 Agama
SMAN 1
Islam
Gebang
S1
Pendidikan
BK
S1
Pendidikan
BK
S1 Tehnologi
Kurikulum
S1
Pendidikan
BK
S1
Administrasi SMAN 1
Stabat
Pendidikan
S1
Pendidikan
BK
S1
Pendidikan
BK
S1
SMAN 1
Pendidikan
Babalan
BK
P.
D3/A3 BK
Berandan
D3/A3 BK
S1
Administrasi
Pendidikan
SMAN 1
Hinai
S1
Pendidikan
Kimia
16
256
9
81
8
64
17
289
10
100
18
324
5
25
7
49
6
36
10
100
20
400
9
9
81
81
6
36
7
49
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Rahman
Doaka Sormin
Srg
Indertas
Martin Sembiring
Arifin
Nainggolan
Hidayati
PR
S1 PKN
7
49
LK
S1 FOK
13
169
PR
S1 PKN
13
169
LK
D3 BK/BP
11
121
LK
S1 BI
9
81
PR
A3/D3 BK
S1
Pendidikan
BK
S1 Tehnologi
Pendidikan
S1 Ekonomi
S1 BI
S1
Pendidikan
BK
10
100
9
81
12
144
12
12
144
144
15
225
13
169
SMAN 1
Secangga
ng
13
169
13
169
SMAN 1
Sei
Lepan
15
225
16
256
Jumlah
350
4386
Rata-Rata
11.29
S. Deviasi
3.80
22.
Rumita
Situmorang
PR
23.
Katemin
LK
24.
25.
Nurahmawati
Risma Sinaga
PR
PR
26.
Ermayasanti
PR
27.
Latifah Hanum
PR
D3
28.
Erny Yuliani
PR
29.
Halim Kusnadi
Herminida E.
Nainggolan
LK
S1
Pendidikan
BK
S1 BI
PR
S1 PKN
M. Hasan NST
LK
S1 BI
30.
31.
SMAN 1
Pangkala
n Susu
SMUN
Tanjung
Pura
SMAN 1
Padang
Tualang
SMUN 1
Brandan
Barat
SMA
Dharma
Patra P.
Brandan
Lampiran 8
Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors. Untuk menerima atau
menolak hipotesis, kita bandingkan Lhitung ini dengan nilai kritis Ltabel yang diambil
dari table liliefors.
Kemudian nilai normalitas dihitung dengan menggunakan rumus uji
1. Data X1, X2,….Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, sampai Zn, dengan
menggunakan rumus: z1
xi x
s
(Sudjana, 2005:466)
2. Menghitung peluang F(Zi) = P(Z≤Zi).
3. Selanjutnya menghitung proporsi S(Zi) dengan rumus:
S
banyaknyaz1 , z 2 ,....z n < z1
N
(Sudjana, 2005)
4. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian harga mutlak.
5. Mengambil harga Lo yaitu harga yang paling besar diantara harga mutlak,
untuk menerima dan menolak hipotesis dibandingkan Lhitung dengan nilai
kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis uji liliefors dengan taraf
signifikan 5%.
6. Kriteria pengujiannya: Jika Lhitung < Ltabel maka sampel berdistribusi
normal.
1. Perhitungan Uji Normalitas Data Test Pemahaman Guru BK
Terhadap Bimbingan dan Konseling
Contoh Perhitungan untuk no. 1
X = 350 ; N = 31 ; X = 11,29 ; SD = 3,80
Zi
X X
SD
5 11,29
1,65
3,80
F(Zi) = 0,0495
S Zi
fkum
1
0,03
jlhsampel 31
F(Zi) – S(Zi) = 0,0495 – 0,03 = 0,0195
Tabel 24. Uji Normalitas Data Pemahaman Guru BK Terhadap
Bimbingan dan Konseling
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Skor Test
Pemahaman
Guru BK
5
6
7
8
9
10
11
12
13
15
16
17
18
20
Frekuensi
Fkumulatif
F(XB)
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi)-S(Zi)
1
2
3
1
5
3
1
3
5
2
2
1
1
1
31
1
3
6
7
12
15
16
19
24
26
28
29
30
31
247
5
12
21
8
45
30
11
36
65
30
32
17
18
20
350
-1,65
-1,39
-1,12
-0,86
-0,60
-0,33
-0,07
0,18
0,45
0,97
1,23
1,50
-2,89
-2,29
0,0495
0,0823
0,1314
0,1949
0,2743
0,3745
0,4721
0,5714
0,6736
0,8340
0,8907
0,9332
0,0019
0,9890
0,03
0,09
0,19
0,22
0,38
0,48
0,51
0,61
0,77
0,83
0,90
0,93
0,96
1
0,0195
-0,0077
-0,0586
-0,0251
-0,1057
-0,1055
-0,0379
-0,0386
-0,0964
0,004
-0,0093
0,0032
-0,9581
-0,011
Lhitung
Ltabel
Status
0,0195
0,1591
Normal
Dari hasil perhitungan harga mutlak F(Zi) – S(Zi) yang terbesar (Lhitung) =
0,0195 untuk n = 31 dan α = 0.05 maka diperoleh nilai krisis Lilifors harga Ltabel =
0,888
n
0,888
31
0,1591 . Jadi diperoleh harga Ltabel > Lhitung (0,1591 > 0,0195)
sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
Lampiran 9
ANALISIS DESKRIPTIF DATA
1. Analisis Deskriptif Pemahaman S-1 Guru BK
A. Distribusi Frekuensi
Rentang (r)
= Data terbesar – data terkecil
= 20 – 15
=5
Banyaknya Kelas
= 1 + 3,3 log 4
= 2,98 dibulatkan jadi 3
Panjang Kelas
=
= 1,6 = 2 (dibulatkan)
Daftar distribusi frekuensi pemahaman guru BK
No
Kelas
Frekuensi
Mid –
Interval
(F)
Point
(M)
1
15 - 17
3
16
2
18 - 20
1
19
4
B. Mean
X=
=
= 16,75
C. Modus
Modus = TKB +
x ci
= 14,5 + x 3
= 19
D. Median
Letak Median = = = 2
Md = TKB +
= 14,5 +
= 16,5
x ci
x3
F.M
TK
FKKD
48
19
67
14,5
17,5
0
3
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
Pemahaman S-1 Guru BK
terhadap Bimbingan
Konseling
14,5
17,5
2. Analisis Deskriptif Pemahaman S-1 Non Guru BK
A. Distribusi Frekuensi
Rentang (r)
= Data terbesar – data terkecil
= 18 – 5
= 13
Banyaknya Kelas
= 1 + 3,3 log 21
= 5,36 dibulatkan jadi 5
Panjang Kelas
=
= 2,6 = 3 (dibulatkan)
Daftar distribusi frekuensi pemahaman guru BK
No
Kelas
Frekuensi
Mid –
F.M
Interval
(F)
Point
(M)
1
5 - 8
7
6,5
45,5
2
9 - 12
7
10,5
73,5
3
13 – 16
6
14,5
87
4
17 – 20
1
18,5
18,5
21
224,5
B. Mean
X=
=
= 10,69
C. Modus
Modus = TKB +
= 8,5 + x 4
= 8,5
x ci
TK
FKKD
4,5
8,5
12,5
16,5
0
7
14
20
21
D. Median
Letak Median = =
= 10,5
x ci
Md = TKB +
= 8,5 +
x4
= 10,5
8
7
6
5
Pemahaman S-1 Non Guru
BK terhadap Bimbingan
Konseling
4
3
2
1
0
4,5
8,5
12,5
16,5
3. Analisis Deskriptif Pemahaman D3 Guru BK
A. Distribusi Frekuensi
Rentang (r)
= Data terbesar – data terkecil
= 13 – 9
=4
Banyaknya Kelas
= 1 + 3,3 log 6
= 3,23
Panjang Kelas
=
= 1,3 = 1 (dibulatkan)
Daftar distribusi frekuensi pemahaman guru BK
No
Kelas
Frekuensi
Mid –
Interval
(F)
Point
(M)
1
9 - 10
4
9,5
2
11 - 12
1
11,5
3
13 – 14
1
13,5
6
B. Mean
X=
=
= 10,5
F.M
TK
FKKD
38
11,5
13,5
63
8,5
10,5
12,5
0
4
5
6
C. Modus
Modus = TKB +
x ci
= 8,5 + x 2
= 11,16
D. Median
Letak Median = = = 3
x ci
Md = TKB +
= 8,5 +
x2
= 10
4,5
4
3,5
3
Pemahaman D3 Guru BK
terhadap Bimbingan
Konseling
2,5
2
1,5
1
0,5
0
8,5
10,5
12,5
4. Analisis Deskriptif Pemahaman Guru BK di SMA Kabupaten Langkat
A. Distribusi Frekuensi
Rentang (r)
= Data terbesar – data terkecil
= 20 – 5
= 15
Banyaknya Kelas
= 1 + 3,3 log 31
= 5,92 = 6 (dibulatkan)
Panjang Kelas
=
= 2,5 = 3 (dibulatkan)
Daftar distribusi frekuensi pemahaman guru BK
No
Kelas
Frekuensi
Mid –
F.M
Interval
(F)
Point
(M)
1
5 - 8
7
6,5
45,5
2
9 - 12
12
10,5
126
3
13 – 16
10
14,5
145
4
17 -20
2
18,5
37
31
353,5
B. Mean
X=
=
= 11,40
C. Modus
Modus = TKB +
= 12,5+
x ci
x4
= 11,16
D. Median
Letak Median = =
= 15,5
x ci
Md = TKB +
= 12,5 +
= 11,1
x4
TK
FKKD
4,5
8,5
12,5
16,5
0
7
19
29
31
Lampiran 10
PENGUKURAN DEVIASI KUARTIL
1. Pengukuran deviasi kuartil pemahaman S-1 guru BK terhadap Layanan
Bimbingan Konseling di sekolah.
No Hasil Test Kategori
1
15
Rendah
2
16
Sedang
3
17
Sedang
4
20
Tinggi
A. Letak K1=
K1=
= 1,25
Jadi K1 terletak diantara nomor 1 dan nomor 2 yaitu:
= 15,5
B. Letak K2=
=2
K2 =
Jadi K2 terletak pada nomor urut 2 yaitu 16
C. Letak K3=
=3,75
K2 =
Jadi K3 terletak diantara nomor 3 dan nomor 4 yaitu:
= 18,5
K1 = 15,5
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Rendah
K2=16
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Sedang
K3= 18,5
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Tinggi
2. Pengukuran deviasi kuartil pemahaman S-1 non guru BK terhadap
Layanan Bimbingan Konseling di sekolah.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Hasil Test
5
6
6
7
7
7
8
9
9
9
10
12
12
12
13
13
13
13
15
16
18
Kategori
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
A. Letak K1=
K1=
= 5,5
Jadi K1 terletak diantara nomor 5 dan nomor 6 yaitu:
=7
B. Letak K2=
= 11
K2 =
Jadi K2 terletak pada nomor urut 11 yaitu 10
C. Letak K3=
=16,5
K2 =
Jadi K3 terletak diantara nomor 16 dan nomor 17 yaitu:
= 13
K1 = 7
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Rendah
K2=10
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Sedang
K3= 13
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Tinggi
3. Pengukuran deviasi kuartil pemahaman D-3 guru BK terhadap Layanan
Bimbingan Konseling di sekolah.
No
1
2
3
4
5
6
Hasil Test
9
9
10
10
11
13
A. Letak K1=
K1=
= 1,75
Kategori
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Jadi K1 terletak diantara nomor 1 dan nomor 2 yaitu:
=9
B. Letak K2=
= 3,5
K2 =
Jadi K2 terletak diantara nomor 3 dan nomor 4 yaitu:
= 10
C. Letak K3=
K2 =
=5,25
Jadi K3 terletak di nomor 5 yaitu: 11
K1 = 9
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Rendah
K2=10
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Sedang
K3= 11
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Tinggi
Tabel 6. Data Perhitungan Tes Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan Dan Konseling
No
Nama Guru BK
Tes Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan dan Konseling Di SMA Kabupaten Langkat T.A 2012/2013
Jenis
Kelamin
Pendidikan Terakhir
Bertugas
∑Y
ΣY2
Butir Item Tes
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
Ambar Tri Iriani
PR
D3 B. Jerman
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
16
256
2
Drs. Basay, S.Pd
LK
S1 Pendidikan BK
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
9
81
3
Halimatusakdiah
PR
S1 Agama Islam
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
8
64
4
Mimi Harmila
PR
S1 Pendidikan BK
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
17
289
5
M. Ali Yusuf
SMAN 1 Gebang
LK
S1 Pendidikan BK
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
10
100
6
PR
S1 Tehnologi
Kurikulum
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
18
324
7
PR
S1 Pendidikan BK
8
PR
S1 Administrasi
Pendidikan
SMAN 1 Stabat
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
5
25
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
7
49
PR
S1 Pendidikan BK
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
6
36
10
Drs. Hokman
Gumanti
LK
S1 Pendidikan BK
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
100
11
Dra. Juni Astari
PR
S1 Pendidikan BK
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
20
400
12
Nurbaya
PR
D3/A3 BK
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
9
81
13
Peringetten
PR
D3/A3 BK
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
9
81
14
Elida Hafni
PR
S1 Administrasi
Pendidikan
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
6
36
15
Nazaruddin
LK
S1 Pendidikan Kimia
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
7
49
16
Rahman
PR
S1 PKN
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
7
49
17
Doaka Sormin Srg
LK
S1 FOK
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
13
169
18
Indertas
PR
S1 PKN
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
13
169
19
Martin Sembiring
LK
D3 BK/BP
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
11
121
20
Arifin Nainggolan
LK
S1 BI
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
9
81
21
Hidayati
PR
A3/D3 BK
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
10
100
22
Rumita Situmorang
PR
S1 Pendidikan BK
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
9
81
23
Katemin
LK
S1 Tehnologi
Pendidikan
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
12
144
24
Nurahmawati
PR
S1 Ekonomi
144
25
Risma Sinaga
PR
S1 BI
26
Ermayasanti
PR
S1 Pendidikan BK
27
Latifah Hanum
PR
D3
28
Erny Yuliani
PR
S1 Pendidikan BK
29
Halim Kusnadi
LK
S1 BI
30
Herminida E.
Nainggolan
PR
S1 PKN
31
M. Hasan NST
LK
S1 BI
9
SMAN 1 Babalan P.
Berandan
SMAN 1 Hinai
SMAN 1 Pangkalan
Susu
SMUN Tanjung
Pura
SMAN 1 Padang
Tualang
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
12
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
12
144
SMUN 1 Brandan
Barat
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
15
225
SMA Dharma Patra
P. Brandan
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
13
169
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
13
169
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
13
169
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
15
225
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
16
256
25
10
1
7
20
18
9
20
11
10
13
4
10
12
14
7
5
17
14
8
17
16
4
9
5
9
14
5
16
18
350
4386
SMAN 1 Secanggang
SMAN 1 Sei Lepan
∑X
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah
Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dalam pelaksanaan
proses pendidikan sekolah, tidak lagi menjadi pelengkap, tetapi sudah menjadi
satu kesatuan dan mata rantai yang tidak terpisah dengan sistem pembelajaran.
Di sekolah perlu diterapkan bimbingan dan konseling oleh guru BK kepada anak
didik. Untuk mencapai perkembangan diri yang optimal, dalam kelembagaan
sekolah diwujudkan dengan adanya bidang pelayanan pendidikan, salah satunya
adalah pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Hal tersebut diperkuat
dengan adanya penjelasan dari Prayitno dan Amti (2004:114), bahwa tujuan
umum
bimbingan
dan
konseling
adalah
untuk
membantu
individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya),
berbagai latarbelakang yang ada (seperti latarbelakang keluarga, pendidikan,
status sosial dan ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
Sejak tahun 1993 penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah memperoleh perbendaharaan istilah baru, yaitu bimbingan dan konseling
Pola-17 (Prayitno, 2004). BK Pola-17 merupakan pola dasar dalam BK yang
dilaksanakan dilingkungan sekolah. Pola ini meliputi empat bidang bimbingan
yaitu: a) Bidang pribadi, b) Bidang sosial, c) Bidang belajar, dan d) Bidang karir.
Sembilan layanan bimbingan dan konseling yaitu: a) Layanan orientasi, b)
Layanan informasi, c) Layanan konten, d) Layanan penempatan dan penyaluran,
e) Layanan konseling perorangan, f) Layanan bimbingan kelompok, g) Layanan
konseling kelompok, h) Layanan konsultasi, dan i) Layanan mediasi. Adanya
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling yaitu: a) Aplikasi instrumentasi
data, b) Himpunan data, c) Konferensi kasus, d) Kunjungan rumah, dan e) Ahli
tangan kasus.
Semua kegiatan khusus diatas memiliki tujuan dan pola pelaksanaan yang
berbeda, namun semuanya dilakukan tidak lain untuk meningkatkan keberhasilan
pelaksanaan bimbingan dan konseling. Maka dari itu pentingnya seorang Guru
BK memahami yang menjadi bidang tugas bagi Guru BK sekolah dalam
pelayanan bimbingan dan konseling. Jika pola 17 plus bimbingan dan konseling
dapat dilaksanakan dengan maksimal dan dipahami oleh Guru BK, terprogram
dan berkualitas, dapat menunjang hasil belajar siswa. Pelaksanaan bimbingan dan
konseling pola 17 plus tersebut dapat maksimal apabila dalam kurikulum
diberikan alokasi waktu minimal 1 jam pelajaran, sehingga empat bidang
bimbingan, sembilan layanan, dan lima kegiatan pendukung dapat diberikan pada
seluruh siswa dan bukan pada siswa yang bermasalah saja.
Pemahaman menurut Tyler sebagai usaha merenggut makna secara jelas
dan lengkap terhadap apa yang telah dijelaskan. Pemahaman Guru BK tentang
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang tertib dan lengkap, akan
menjadikan sedikit kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling. Peranan pemahaman sangat penting bagi Guru BK
dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Adanya pemahaman Guru
BK tentang layanan bimbingan dan konseling, maka Guru BK dapat
melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dengan baik dan kemungkinan
hanya terjadi sedikit kesalahan dalam pelaksanaannya.
Kompetensi Akademik calon Guru BK meliputi kemampuan (a) mengenal
secara mendalam konseli yang hendak dilayani, (b) menguasai khasanah teoretik
konteks, asas, dan prosedur serta sarana yang digunakan dalam penyelenggaraan
pepelayananbimbingan dan konseling, (c) menyelenggarakan pepelayanan
bimbingan dan konseling yang memandirikan, dan (d) mengembangkan
profesionalitas sebagai konselor secara berkelanjutan. Pembentukan kompetensi
akademik calon konselor ini merupakan proses pendidikan formal jenjang S-1
bimbingan dan konseling, yang bermuara pada penganugerahan jiazah akademik
Sarjana Pendidikan dengan kekhususan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan hasil dari pernyataan yang dikemukakan oleh beberapa
penelitian terkait dengan keterampilan Guru BK di sekolah menunjukkan perilaku
Guru BK yang kurang profesional. Penelitian oleh Asrori, M. (1990)
menunjukkan bahwa kinerja petugas bimbingan yang termasuk kategori ‘tinggi’
dan termasuk kategori ’sedang’. Guru BK dianggap oleh siswa masih belum
memiliki kemampuan seperti yang diharapkan dalam aspek pelaksanaan yang
kurang memuaskan. Sedangkan Nurhisan, A.J. (1993) dalam penelitiannya
menemukan pelaksanaan oleh Guru BK dalam bimbingan dan konseling belum
sesuai dengan yang diharapkan, yakni masih kurangnya kemampuan dalam
memahami bimbangan dan konseling dan menangani masalah yang dihadapi
siswa.
Hasil studi dibeberapa SMU Negeri (Nurhisan, A.J, 1998) menunjukkan
adanya kesenjangan antara pemahaman Guru BK dengan layanan bimbingan dan
konseling yang dilaksananakan. Melalui studi ini juga diperoleh bukti sistem
layanan bimbingan di SMU Negeri tersebut masih perlu ditingkatkan. Radam
(dalam Murad, 2003) melakukan penelitian di SMA Negeri Samarinda
memperoleh hasil masih bercampur aduk mekanisme kerja dan penggunaan ruang
kerja Guru BK dengan guru bidang studi. Kondisi seperti ini tidak
menguntungkan bagi pemeliharaan kerahasiaan siswa, sehingga hak siswa yang
mestinya di pelihara untuk menunjukkan kepercayaan terhadap profesionalisme
Guru BK kurang baik.
Terdapat beberapa yang mempengaruhi pemahaman salah satunya adalah
latarbelakang pendidikan Guru BK dan non Guru BK. Ketenagakerjaan Guru BK
haruslah memiliki atau berlatarbelakang kependidikan sarjana Bimbingan dan
Konseling. Karena dengan berlatarbelakang pendidikan BK, setidaknya Guru BK
memahami tehnik atau cara khusus dalam memberikan bimbingan, dengan
demikian proses bimbingan dan konseling akan lebih efektif apabila Guru BK
memiliki
latarbelakang
pendidikan
S1
BK.
Sebaliknya
yang
bukan
berlatarbelakang pendidikan BK (non BK), ditunjuk kepala sekolah selain
menjadi guru pengajar mata pelajaran, dapat merangkap jabatan menjadi guru BK
tanpa melalui proses penilaian tertentu. Dengan rangkapan jabatan tersebut guru
pengajar dan guru BK tersebut terkadang bingung dalam membagi waktu
mengajar dan melakukan tugasnya sebagai guru BK. Selain itu, guru BK juga
kadang-kadang bingung dalam melakukan suatu proses layanan bimbingan
konseling, karena dia kurang begitu paham, sehingga proses bimbingan biasanya
dilakukan apabila baru terjadi permasalahan, dan biasanya melakukan penanganan
sesuai kemampuan yang dimiliki.
Guru BK yang sangat sedikit mempengaruhi tidak adanya pengangkatan
calon guru BK oleh instansi pemerintahan yang mengakibatkan sekolah atau
instansi pendidikan mau tidak mau harus menunjuk salah satu dari beberapa guru
pengajar disekolahnya untuk merangkap tugas menjadi seorang Guru BK. Banyak
ditemukan di sekolah-sekolah bahwa guru mata pelajaran menjadi guru BK (non
BK), ini akan berdampak kurang baik dalam pemberian bimbingan dan konseling,
karena non BK kurang memahami bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran
tidak memahami dan tahu cara tehnik pendekatan yang dilakukan dalam
menangani
suatu
permasalahan,
karena
guru
mata
pelajaran
bukan
berlatarbelakang pendidikan BK, sehingga biasanya dalam memberikan
bimbingan mereka dengan cara kepribadiannya masing-masing, ini sangat
mempengaruhi sekali dalam meningkatkan layanan BK di sekolah, karena hasil
yang dicapai kurang begitu maksimal.
Berdasarkan fenomena dari penjelasan diatas yang menunjukkan bahwa
terdapat kesenjangan antara teori dan pelaksanaan BK di sekolah, maka penulis
ingin mengungkapkan bagaimana pemahaman dan implikasinya dilapangan
terhadap murid di SMA Kabupaten Langkat. Maka penulis memberi judul
dalam penelitian ini adalah "Studi Deskriptif Pemahaman Guru BK Tentang
Bimbingan Dan Konseling Di SMA Kabupaten Langkat Tahun Ajaran
2012/2013”.
B. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan tentang penerapan program bimbingan
dan konseling disuatu pendidikan, maka penulis membatasi pembahasan hanya
dalam bidang pemahaman Guru BK tentang bimbingan dan konseling di SMA
kabupaten langkat tahun ajaran 2012/2013. Dalam hal ini, pemahaman Guru BK
hanya dibatasi dalam menerapkan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah.
C. Identifikasi Masalah
Dari latarbelakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Apa-apa saja yang menghambat guru BK dalam melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling.
2.
Bagaimana pemahaman guru BK tentang bimbingan dan konseling.
3.
Apa saja usaha guru BK untuk memahami bimbingan dan konseling secara
mendalam di SMA kabupaten langkat.
D. Perumusan Masalah
Dari latarbelakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Pemahaman
Guru BK Tentang Bimbingan dan Konseling dilihat dari latar belakang
Pendidikan Guru BK Di Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2012/2013”?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah: Untuk Mengetahui Tingkat Pemahaman Guru BK Tentang Bimbingan
Dan Konseling Di SMA Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi upaya pengembangan wawasan keilmuan dibidang
Bimbingan dan Konseling.
2. Praktis
a) Sebagai masukan bagi Guru BK untuk lebih meningkatkan
pemahamannya tentang bimbingan dan konseling di sekolah.
b) Dengan penelitian ini, mahasiswa BK dapat meningkatkan
pemahaman tentang bimbingan dan konseling.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pemahaman guru BK
tentang bimbingan dan konseling di SMA kabupaten langkat pada tahun ajaran
2012/2013 yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman guru
BK tentang layanan bimbingan dan konseling masih kurang. Hal ini ditunjukkan
dengan hasil test yang diperoleh guru BK, dimana sebanyak 19 orang guru BK
berada dibawah rata-rata yaitu (61,2 %) berada di bawah rata-rata dan sebanyak
10 guru (32,2%) berada di rata-rata interval dan 2 guru (6,45%%) berada diatas
rata-rata. Penilaian ini digolongkan dalam kriteria pemahaman guru BK terhadap
pengetahuan/ingatan, pemahaman ,penerapan, dan analisis pada bimbingan dan
konseling.
B. SARAN
Adapaun saran yang dapat dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Saran untuk Guru BK
Guru BK agar secara mandiri berusaha untuk meningkatkan pemahaman
untuk bimbingan konseling dengan cara mengikuti pendidikan yang berkaitan
dengan BK untuk mengembangkan pengetahuan tantang layanan bimbingan
konseling.
2. Saran untuk Kepala Sekolah
Kepala sekolah agar lebih memberikan perhatian terhadap kinerja guru BK
dan memberikan ruang bagi guru BK dalam melatih dan mengasah
kemampuannya dengan mengikuti pendidikan yang berkaitan dengan BK
untuk mengembangkan pengetahuan tantang layanan bimbingan konseling.
3. Saran untuk Jurusan BK
Jurusan BK diharapkan lebih sering melakukan kunjungan dan pelatihan ke
sekolah-sekolah, sehingga guru BK disekolah dapat memperoleh pengetahuan
tentang layanan bimbingan konseling.
4. Saran untuk Mahasiswa BK
Mahasiswa BK agar lebih sungguh-sungguh dalam menjalani perkuliahan,
sehingga ketika menjadi seorang guru BK dapat mengubah citra guru BK
negatif.
5. Saran untuk Seluruh Pihak Sekolah Tempat Meneliti
Bagi pihak sekolah di seluruh SMA Negeri maupun SMA Swasta Kabupaten
Langkat terutama kepada guru BK ataupun non guru BK, hendaknya menguasai
dan memahami materi ataupun praktik dalam bimbingan dan konseling dalam
peningkatkan pelayanan terhadap peserta didik disekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Anas
Sudijono. 2008. Pengantar
RajaGrafindo Persada.
Evaluasi
Pendidikan.
Jakarta:
PT.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
. 2010. Edisi Revisi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Farozin. 2004. Pemahaman Tingkah Laku Buku Pegangan Kuliah. Jakarta:
Rineka Cipta
Margiyani, W. 2009. Studi deskriptif pemahaman konselor tentang Layanan
konsultasi bimbingan dan konseling Pada sekolah menengah pertama
negeri (smpn) Sub rayon 03 kota semarang Tahun pelajaran
2008/2009. Skripsi. FIP. Universitas Negeri Semarang, (Online), dalam
(http://www.contohskripsi.ac.id, di askes 12 Maret 2012).
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok Dasar dan
Profil. Jakarta: Ghalia Indonesia.
. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2004. Layanan Konseling. Padang: BK FIP.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudijono, A. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Sukardi, K. D & Kusmawati, N. 2008. Proses Bimb
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA KABUPATEN
LANGKAT TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Oleh:
SINTA JUWITA
NIM. 108121035
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kahadirat Allah SWT atas rahmat dan
nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Studi Deskriptif Pemahaman Guru BK Tentang Bimbingan Dan Konseling
Di SMA Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2012/2013”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini tidak lupa
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Drs. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.
4. Dra. Nurarjani, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Anita Yus, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah
memberikan motivasi, pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan
skripsi.
6. Dra. Zuraida Lubis, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
yang selama ini telah memberikan dan mengajarkan saya ilmu dan
pengetahuan kepada saya.
8. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat yang telah memberikan saya
izin untuk mengadakan penelitian guru BK di sekolah SMA Negeri
maupun SMA Swasta.
9. Pihak 11 sekolah SMA Negeri maupun SMA Swasta yang telah
memberikan saya izin meneliti guru BK.
10. Secara khusus buat Ibunda Zainab dan Ayahanda Syahdan yang telah
membesarkan dan memberikan dukungan kepada saya baik berupa materi
maupun moril, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi kejenjang
sarjana pendidikan.
11. Tak lupa pula buat abangku yang tersayang Budi Tambun Setiawan yang
telah memberikan dukungan moril serta do’a kepada penulis.
12. Buat para sahabat khususnya Jurusan Bimbingan dan Konseling Stambuk
2008: (Apriansyah, S.Pd, Edi Saputra Sipayung, S.Pd, Fery Riswansyah,
S.Pd, Miswanto, S.Pd, dan Lina Rossiana Manalu, S.Pd) yang telah
banyak memberikan masukan dan saran, sehingga penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu. Dalam kesempatan ini, hanya Allah SWT
yang dapat membalas budi baik semuanya. Amin.
Medan, Maret 2013
Penulis,
SINTA JUWITA
NIM. 108121035
ABSTRAK
SINTA JUWITA. NIM. 108121035. “Studi Deskriptif Pemahaman Guru BK
Terhadap Bimbingan Dan Konseling Di SMA Kabupaten Langkat Tahun
Ajaran 2012/2013”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru BK tentang
bimbingan dan konseling dilihat dari latar belakang pendidikan, di SMA
Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan pada
awal bulan Januari sampai akhir Pebruari 2013 di SMA Negeri maupun SMA
Swasta di Kabupaten Langkat.
Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif. Sampel penelitian adalah guru
BK yang berjumlah 31 guru BK yang memiliki latar belakang pendidikan yang
berbeda-beda yaitu 4 S-1 BK, 21 S-1 non BK dan 6 D3 BK. Alat pengumpul data
adalah tes. Data penelitian dianalisis dengan analisis deskripstif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 61,2 % skor rata-rata guru
BK. Keseluruhan pemahaman guru BK berlatarbelakang S1 BK, S1 non BK dan
D3 BK diperoleh sebanyak 19 orang guru BK berada dibawah rata-rata yaitu
(61,2 %) dan sebanyak 10 guru (32,2%) berada di rata-rata interval dan 2 guru
(6,45%%) berada diatas rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa guru BK belum
memahami dengan baik bimbingan dan konseling itu sendiri, yang dilatar
belakangi karena latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan pekerjaan
yang digelutinya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan kepada S-1
guru BK, S-1 non guru BK dan D3 BK di sekolah supaya secara mandiri berusaha
mengetahui dan mengikuti seminar atau pelatihan-pelatihan BK, kepada jurusan
BK agar mengadakan seminar atau pelatihan, bagi mahasiswa BK diharapkan
memperdalam pengetahuan tentang bimbingan dan konseling.
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
BAB I.
PENDAHULUAN ............................................................................ . 1
A. Latarbelakang Masalah ................................................................. . 1
B. Pembatasan Masalah ..................................................................... . 5
C. Identifikasi Masalah ...................................................................... . 6
D. Perumusan Masalah ..................................................................... . 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... . 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ . 6
BAB II. KAJIAN TEORI ............................................................................... 7
A. Kerangka Teoritis ....................................................................... 7
1. Pemahaman Konselor.............................................................. 7
1.1 Pengertian Pemahaman ........................................................ 7
1.2 Pengertian Konselor ............................................................. 9
2. Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Di SMA ......... 10
2.1 Penyelenggaraan Kegiatan Bimbingan Dan Konseling ....... 10
2.2 Pengertian Bimbingan.......................................................... 12
2.3 Pengertian Konseling ........................................................... 13
2.4 Teori Dalam Bimbingan Dan Konseling ............................. 14
2.5 Tujuan Bimbingan Dan Konseling ...................................... 15
2.6 Fungsi Bimbingan Dan Konseling ....................................... 16
2.7 Sasaran Bimbingan Dan Konseling ..................................... 17
2.8 Lingkup Bimbingan Dan Konseling .................................... 17
2.9 Azas Dalam Bimbingan Dan Konseling .............................. 23
2.10 Kesalahpahaman Dalam Bimbingan Dan Konseling......... 25
3. Latarbelakang Pendidikan Guru BK Dan Non Guru BK ... 36
B. Kerangka Konseptual .................................................................. 37
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 39
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 39
B. Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................... 40
C. Operasional Variabel Penelitian .................................................... 41
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 43
E. Instrumen Dalam Penelitian .......................................................... 44
1. Reliabilitas Test ......................................................................... 44
F. Teknik Analisa Data ...................................................................... 45
1. Uji Normalitas ........................................................................... 46
G. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................................ 47
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN............................... 48
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................. 48
1. Deskripsi Keadaan SMA Di Kabupaten Langkat ..................... 48
2. Persiapan Penelitian.................................................................. 48
a. Proses Perizinan .................................................................... 48
b. Gambaran Umun Subjek Penelitian ..................................... 48
c. Menyusun Test ...................................................................... 49
3. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 49
4. Pelaporan .................................................................................. 49
B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. 49
1. Skor Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan dan
Konseling .................................................................................. 49
2. Data Uji Normalitas .................................................................. 52
C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 52
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 54
A. Kesimpulan ................................................................................... 54
B. Saran ............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 55
LAMPIRAN.
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1.
Jumlah Guru BK Di SMA Negeri 1 Kabupaten langkat Tahun
Ajaran 2012/2013 .............................................................................. 41
Tabel 2.
Kisi-Kisi Soal Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan
Dan Konseling................................................................................... 43
Tabel 3.
Data Skor Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan
Dan Konseling Di SMA Kabupaten Langkat.................................... 50
Tabel 4.
Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Liliefors ........................... 52
Tabel 5.
Kunci Jawaban Soal Test Pemahaman Bimbingan dan Konseling... 65
Tabel 6.
Data Perhitungan Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan
dan Konseling ................................................................................... 66
Tabel 7.
Perhitungan Reliabilitas Test Pemahaman Guru BK ........................ 68
Tabel 8.
Data Skor Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan
dan Konseling ................................................................................... 72
Tabel 9.
Uji Normalitas Data Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan
dan Konseling ................................................................................... 75
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1. Instrument Penelitian ..................................................................... 57
Lampiran 2. Lembar Jawaban ............................................................................ 64
Lampiran 3. Kunci Jawaban Soal test Pemahaman Bimbingan dan Konseling 65
Lampiran 4. Data Perhitungan Test Pemahaman Guru BK Terhadap
Bimbingan dan Konseling ............................................................. 66
Lampiran 5. Perhitungan Reliabilitas Test Pemahaman Guru BK Terhadap
Bimbingan dan Konseling .............................................................. 67
Lampiran 6. Perhitungan Rata-Rata (M), Standar Deviasi (SD) Untuk Data Test
Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan dan Konseling ......... 70
Lampiran 7. Data Skor Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan dan
Konseling ...................................................................................... 72
Lampiran 8. Uji Normalitas ............................................................................... 74
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian ................................................................. 72
Lampiran 1
INSTRUMENT PENELITIAN
Petunjuk:
1. Tulislah terlebih dahulu nama, pendidikan, jenis kelamin dan nama
sekolah anda pada lembar jawaban yang disediakan
2. Bacalah setiap soal dengan seksama atau teliti
3. Jawablah dengan memberi tanda (X) pada pilihan jawaban yang anda
anggap paling benar pada lembar jawaban
1. Pengertian dari bimbingan dan konseling adalah......?
a. Pembentukan sikap dan pengembangan keahlian profesi peserta
didik
b. Menyusun program perbaikan sikap peserta didik dan hasil belajar
c. Menyajikan program pengajaran evaluasi hasil belajar pengayaan
peserta didik
d. Pelayanan bantuan peserta didik, baik secara perorangan maupun
kelompok agar mampu mandiri dan berkembang,yang mencakup
pola 17 plus.
2. Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah harus mencakup.....?
a. Bimbingan pribadi, sosial, bimbingan kelompok dan bimbingan
karir
b. Bimbingan belajar, karir dan pribadi
c. Bimbingan kelompok, konseling kelompok, belajar dan karir
d. Bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir
3. Satu kali kegiatan bimbingan dan konseling memakan waktu rata-rata.....?
a. 30 (tiga puluh menit)
b. 45 (empat puluh lima menit)
c. 1 (satu jam)
d. 2 (dua jam)
4. Setiap
kegiatan
menyusun
program,
melaksanakan
program
mengevaluasi,menganalisis, dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut,
kegiatan ini meliputi.....?
a. Jenis-jenis layanan BK
b. Kegiatan pendukung BK
c. Format pelayanan BK
d. Bidang pelayanan BK
5.
Layanan orientasi wajib dilaksanakan pada siswa/i.....?
a. Siswa/i kls XII
b. Siswa/i kls XI
c. Siswa/i kls X
d. Siswa/i kls X catur wulan pertama
6.
Pemahaman dan keterampilan dalam lima kegiatan pendukung bimbingan
Dan konseling masing-masing disertai tujuan dan fungsi, materi,
penyelenggaraan, dan pengunaan hasil-hasilnya untuk memperkuat
layanan bimbingan dan konseling yaitu kegiatan.....?
a. Bimbingan kelompok belajar, penjurusan siswa dan bimbingan
teman sebaya.
b. Bimbingan pribadi, sosial , belajar dan karir
c. Orientasi penempatan dan penyaluran dan pembelajaran
d. Instrumen bimbingan dan konseling,himpunan data, konferensi
kasus dan alih tangan kasus
7. Pemahaman dan keterampilan dalam penyelenggaraan program kegiatan
khusus bimbingan dan konseling di sekolah adalah.....?
a. Bimbingan karir, sosial dan pribadi
b. Layanan penempatan dan penyaluran
c. Bimbingan kelompok belajar , penjurusan, bimbingan teman
sebaya
d. Bimbingan kelompok dan konseling kelompok
8. Jumlah peserta didik yang harus di bimbing oleh seorang guru
pembimbing adalah.....?
a. 150 orang
b. 200 orang
c. 250 orang
d. 300 orang
9. Fungsi apa sajakah yang hendak di penuhi dalam melalui pelaksanaan
kegiatan bimbingan dan konseling.....?
a. Pemahaman, pencegahan,pengentasan dan pemeliharaan
b. Pengembangan kegiatan belajar, pribadi, sosial dan karir
c. Pribadi, sosial, pengentasan dan pemeliharaan
d. Pengembangan kegiatan belajar pengentasan pemaham dan karir
10. Berapa jumlah asas yang ada pada bimbingan dan konseling.....?
a. 15 (Lima bels)
b. 13 (Tiga belas)
c. 12 (Dua belas)
d. 10 (Sepuluh)
11. Berapa jenis layanan yang mencakup di dalam layanan BK.....?
a. 9 layanan
b. 8 layanan
c. 7 layanan
d. 6 layanan
12. Berapa menit kegiatan permainan dalam Bimbingan Kelompok
adalah.....?
a. + 15 menit
b. + 10 menit
c. + 20 menit
d. + 12 menit
13. Bagi sekolah yang tidak memiliki guru pembimbing yang melatar
belakang bimbingan dan konseling maka guru yang telah mengikuti
penataran bimbingan dan konseling sekurang-kurangnya.....?
a. 140 jam dapat diberi tugas sebagai guru pembimbing
b. 150 jam dapat diberi tugas sebagai guru pembimbing
c. 170 jam dapat diberi tugas sebagai guru pembimbing
d. 180 jam dapat diberi tugas sebagai guru pembimbing
14. Penyusun program bimbingan dan konseling adalah rencana pelayanan
bimbingan dan konseling dalam bidang.....?
a. Jenis layanan BK
b. Kegiatan pendukung BK
c. Bidang pelayanan BK
d. Format pelayanan
15. Istilah yang di singkat BP atau BK itu sekarang diganti dengan istilah..... ?
a. Konseling
b. Konselor
c. Guru pembimbing
d. Bimbingan dan penyuluhan
16. Yang menjadi bidang tugas seorang konselor yang hendak dikuasai
adalah.....?
a. BK pola 15 plus
b. BK pola 16 plus
c. BK pola 17 plus
d. BK pola18 plus
17. Dalam pembentukan bimbingan kelompok sedang, peserta yang ikut
dalam satu kelompok tersebut berjumlah.....?
a. 2-3 orang dalam satu kelompok
b. 4-6 orang dalam satu kelompok
c. 6-8 orang dalam satu kelompok
d. 8-15 orang dalam satu kelompok
18. Dalam proses konseling perorangan konselor harus menetapkan asasasas.....?
a. Azas kerahasiaan, kesukarelaan, dan keputusan diambil oleh klien
sendiri
b. Azas kerahasiaan, kenormatifan dan keahlian
c. Azas kerahasiaan dan kekinian
d. Azas kerahasiaan, kenormatifan dan kekinian
19. Konseling yang dilakasanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih
yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan,
seharusnya kasus seperti ini dapat diberikan berupa layanan.....?
a. Layanan bimbingan kelompok
b. Layanan konseling kelompok
c. Layanan konsultasi
d. Layanan mediasi
20. Dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling kaidahkaidah tersebut dikenal dengan.....?
a. Istilah penyuluhan dan konseling
b. Azas-azas konselig
c. Konsepsi bimbingan dan konseling
d. Ladasan filosofi konseling
21. Yang menjadi komponen pokok dalam layanan informasi adalah.....?
a. Adanya informasi yang diberikan kepada peserta
b. Adanya peserta dan informasi
c. Adanya guru bidang studi dan peserta
d. Adanya konselor,peserta dan informasi yang di berikan
22. Program apa saja yang ada di dalam bimbingan dan konseling.....?
a. Tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, harian
b. Tahunan, semesteran, bulanan, mingguan
c. Tahunan, semesteran, bulanan, harian
d. Tahunan, semesteran, mingguan, harian
23. Apabila ada seorang siswa yang ingin meminta pendapat untuk memilih
jurusan di sekolah, maka layanan yang dipakai dalam bimbingan dan
konseling adalah.....?
a. Konseling individu
b. Konseling kelompok
c. Konsultasi
d. Informasi
24. Apabila ada masalah yang sangat berat dari beberapa siswa, maka
konselor seharusnya menggunakan layanan.....?
a. Bimbingan kelompok
b. Konseling kelompok
c. Konseling individual
d. Konsultasi
25. Di dalam konseling kelompok, masalah yang seharusnya di bahas di
dalam kelompok adalah masalah.....?
a. Masalah yang umum
b. Masalah khusus
c. Masalah yang sedang
d. Masalah yang berat
26. Didalam konseling individual, konselor memakai azas.....?
a. Kerahasiaan, kesukarelaan
b. Kerahasiaan, kenormatifan
c. Kerahasiaan, tut wuri handayani
d. Kerahasiaan, keterbukaan
27. Tahap-tahap apa sajakah yang ada didalam bimbingan kelompok.....?
a. Tahap pembentukan, peralihan, pengakhiran
b. Tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, pengakhiran
c. Tahap pembentukan, kegiatan, pengakhiran
d. Tahap pembentukan, peralihan, kegiatan
28. Ketika siswa/i ingin menentukan jurusan yang akan di ambil, maka
seharusnya konselor melakukan layanan.....?
a. Mediasi
b. Informasi
c. Konsultasi
d. Penempatan dan penyaluran
29. Azas
yang menghendaki
agar
pihak-pihak
yang tidak
mampu
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan
tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat
mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli yaitu.....?
a. Azas ahli tangan kasus
b. Azas tut wuri handayani
c. Azas keahlian
d. Azas kenormatifan
30. Azas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling;
yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan
ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri yaitu.....?
a. Azas keahlian
b. Azas Kemandirian
c. Azas kenormatifan
d. Azas ahli tangan kasu
Lampiran 2
LEMBAR JAWABAN
NAMA GURU BK
: ....................................................................
PENDIDIKAN TERAKHIR
: ....................................................................
JENIS KELAMIN
: ....................................................................
BERTUGAS DI SEKOLAH
: ....................................................................
1.
A
B
C
D
16. A
B
C
D
2.
A
B
C
D
17. A
B
C
D
3.
A
B
C
D
18. A
B
C
D
4.
A
B
C
D
19. A
B
C
D
5.
A
B
C
D
20. A
B
C
D
6.
A
B
C
D
21. A
B
C
D
7.
A
B
C
D
22. A
B
C
D
8.
A
B
C
D
23. A
B
C
D
9.
A
B
C
D
24. A
B
C
D
10. A
B
C
D
25. A
B
C
D
11. A
B
C
D
26. A
B
C
D
12. A
B
C
D
27. A
B
C
D
13. A
B
C
D
28. A
B
C
D
14. A
B
C
D
29. A
B
C
D
15. A
B
C
D
30. A
B
C
D
Lampiran 3
Tabel 17. Kunci Jawaban Soal Tes Pemahaman
Bimbingan dan Konseling
1.
D
16.
D
2.
D
17.
D
3.
D
18
A
4.
A
19.
D
5.
D
20.
B
6.
D
21.
D
7.
C
22.
A
8.
A
23.
C
9.
A
24.
B
10.
C
25.
D
11.
A
26.
D
12.
B
27.
B
13.
D
28.
C
14.
C
29.
A
15
A
30.
B
Lampiran 4
Lampiran 5
Perhitungan Reliabilitas Test Pemahaman Guru BK Terhadap
Bimbingan dan Konseling
Reliabilitas (kerandalan) test pemahaman guru BK dihitung dengan
menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
2
n i
1
r11
t2
n 1
Keterangan:
(Arikunto, 2006:109)
r 11
= Reliabilitas instrument
k
= Banyaknya soal
12
2
b
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varians total
X
Varians butir di hitung dengan menggunakan rumus:
2
X
2
2
N
N
Sebagai contoh perhitungan, dari data pemahaman guru BK dapat dihitung
item nomor 1 sebagai berikut:
ΣX
= 25
ΣX2
= 25
N
= 31
Sehingga varians item nomor 1 diperoleh:
2
25
252
31 0,15
31
Di bawah ini disajikan tabel secara lengkap hasil perhitungan varians
setiap butir test pemahaman guru BK.
Tabel 22. Perhitungan Reliabilitas Test Pemahaman Guru BK
Varians Butir
No.
Varians Butir
No.
Item
( 2 )
Item
( 2 )
1.
0,15
16.
0,05
2.
0,21
17.
0,13
3.
0,03
18.
0,24
4.
0,05
19.
0,24
5.
0,22
20.
0,19
6.
0,24
21.
0,24
7.
0,20
22.
0,24
8.
0,22
23.
0,11
9.
0,22
24.
0,20
10.
0,21
25.
0,13
11.
0,24
26.
0,20
12.
0,11
27.
0,24
13.
0,21
28.
0,13
14.
0,23
29.
0,24
0,24
30.
0,24
15.
Maka
2
5,6
X
Varians total dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
2
X
2
2
N
N
N
X
= 31
= 350
X 2 = 4386
Sehingga varians total adalah:
2
2
350
4386
31
31
14,0124
Maka reliabilitas test pemahaman guru BK adalah:
5,6
31
r11
0,620
1
31 1 14,0124
Harga koefesien reliable test pemahaman guru BK diatas, kemudian
dikonsultasikan terhadap Indeks Korelasi termaksud dalam Kategori Tinggi.
Lampiran 6
Perhitungan Rata-Rata (M), Dan Standar Deviasi (SD) Untuk Data
Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan Konseling
a. Rata-Rata (M)
Rata-rata dihitung dengan rumus:
X
X
N
Keterangan:
Y
X
= Harga rat-rata
N
= Jumlah sampel
X
= Jumlah aljabar X
Di peroleh:
Y
= 350
2
= 4386
N
= 31
Maka:
M
350
11,29
31
b. Standar Deviasi (SD)
Untuk menghitung Standar Deviasi dari penelitian digunakan rumus:
N X X
N N 1
2
2
SDx
Keterangan:
A
A
XB = Jumlah aljabar dari data X
SD
X2
= Jumlah aljabar kuadrat X
N
= Jumlah sampel
31.4386 3502
3131 1
135966 122500
3130
13466
930
14.4795699
3.80
Lampiran 7
Tabel 23. Data Skor Test Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan
dan Konseling
Jenis
Kelamin
No
Nama Guru BK
1.
Ambar Tri Iriani
PR
2.
Drs. Basay, S.Pd
LK
3.
Halimatusakdiah
PR
4.
Mimi Harmila
PR
5.
M. Ali Yusuf
LK
6.
PR
7.
PR
8.
PR
9.
PR
10.
Drs. Hokman
Gumanti
LK
11.
Dra. Juni Astari
PR
12.
13.
Nurbaya
Peringetten
PR
PR
14.
Elida Hafni
PR
15.
Nazaruddin
LK
Pendidikan
Terakhir
Bertugas
∑Y
ΣY2
D3 B. Jerman
S1
Pendidikan
BK
S1 Agama
SMAN 1
Islam
Gebang
S1
Pendidikan
BK
S1
Pendidikan
BK
S1 Tehnologi
Kurikulum
S1
Pendidikan
BK
S1
Administrasi SMAN 1
Stabat
Pendidikan
S1
Pendidikan
BK
S1
Pendidikan
BK
S1
SMAN 1
Pendidikan
Babalan
BK
P.
D3/A3 BK
Berandan
D3/A3 BK
S1
Administrasi
Pendidikan
SMAN 1
Hinai
S1
Pendidikan
Kimia
16
256
9
81
8
64
17
289
10
100
18
324
5
25
7
49
6
36
10
100
20
400
9
9
81
81
6
36
7
49
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Rahman
Doaka Sormin
Srg
Indertas
Martin Sembiring
Arifin
Nainggolan
Hidayati
PR
S1 PKN
7
49
LK
S1 FOK
13
169
PR
S1 PKN
13
169
LK
D3 BK/BP
11
121
LK
S1 BI
9
81
PR
A3/D3 BK
S1
Pendidikan
BK
S1 Tehnologi
Pendidikan
S1 Ekonomi
S1 BI
S1
Pendidikan
BK
10
100
9
81
12
144
12
12
144
144
15
225
13
169
SMAN 1
Secangga
ng
13
169
13
169
SMAN 1
Sei
Lepan
15
225
16
256
Jumlah
350
4386
Rata-Rata
11.29
S. Deviasi
3.80
22.
Rumita
Situmorang
PR
23.
Katemin
LK
24.
25.
Nurahmawati
Risma Sinaga
PR
PR
26.
Ermayasanti
PR
27.
Latifah Hanum
PR
D3
28.
Erny Yuliani
PR
29.
Halim Kusnadi
Herminida E.
Nainggolan
LK
S1
Pendidikan
BK
S1 BI
PR
S1 PKN
M. Hasan NST
LK
S1 BI
30.
31.
SMAN 1
Pangkala
n Susu
SMUN
Tanjung
Pura
SMAN 1
Padang
Tualang
SMUN 1
Brandan
Barat
SMA
Dharma
Patra P.
Brandan
Lampiran 8
Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors. Untuk menerima atau
menolak hipotesis, kita bandingkan Lhitung ini dengan nilai kritis Ltabel yang diambil
dari table liliefors.
Kemudian nilai normalitas dihitung dengan menggunakan rumus uji
1. Data X1, X2,….Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, sampai Zn, dengan
menggunakan rumus: z1
xi x
s
(Sudjana, 2005:466)
2. Menghitung peluang F(Zi) = P(Z≤Zi).
3. Selanjutnya menghitung proporsi S(Zi) dengan rumus:
S
banyaknyaz1 , z 2 ,....z n < z1
N
(Sudjana, 2005)
4. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian harga mutlak.
5. Mengambil harga Lo yaitu harga yang paling besar diantara harga mutlak,
untuk menerima dan menolak hipotesis dibandingkan Lhitung dengan nilai
kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis uji liliefors dengan taraf
signifikan 5%.
6. Kriteria pengujiannya: Jika Lhitung < Ltabel maka sampel berdistribusi
normal.
1. Perhitungan Uji Normalitas Data Test Pemahaman Guru BK
Terhadap Bimbingan dan Konseling
Contoh Perhitungan untuk no. 1
X = 350 ; N = 31 ; X = 11,29 ; SD = 3,80
Zi
X X
SD
5 11,29
1,65
3,80
F(Zi) = 0,0495
S Zi
fkum
1
0,03
jlhsampel 31
F(Zi) – S(Zi) = 0,0495 – 0,03 = 0,0195
Tabel 24. Uji Normalitas Data Pemahaman Guru BK Terhadap
Bimbingan dan Konseling
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Skor Test
Pemahaman
Guru BK
5
6
7
8
9
10
11
12
13
15
16
17
18
20
Frekuensi
Fkumulatif
F(XB)
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi)-S(Zi)
1
2
3
1
5
3
1
3
5
2
2
1
1
1
31
1
3
6
7
12
15
16
19
24
26
28
29
30
31
247
5
12
21
8
45
30
11
36
65
30
32
17
18
20
350
-1,65
-1,39
-1,12
-0,86
-0,60
-0,33
-0,07
0,18
0,45
0,97
1,23
1,50
-2,89
-2,29
0,0495
0,0823
0,1314
0,1949
0,2743
0,3745
0,4721
0,5714
0,6736
0,8340
0,8907
0,9332
0,0019
0,9890
0,03
0,09
0,19
0,22
0,38
0,48
0,51
0,61
0,77
0,83
0,90
0,93
0,96
1
0,0195
-0,0077
-0,0586
-0,0251
-0,1057
-0,1055
-0,0379
-0,0386
-0,0964
0,004
-0,0093
0,0032
-0,9581
-0,011
Lhitung
Ltabel
Status
0,0195
0,1591
Normal
Dari hasil perhitungan harga mutlak F(Zi) – S(Zi) yang terbesar (Lhitung) =
0,0195 untuk n = 31 dan α = 0.05 maka diperoleh nilai krisis Lilifors harga Ltabel =
0,888
n
0,888
31
0,1591 . Jadi diperoleh harga Ltabel > Lhitung (0,1591 > 0,0195)
sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
Lampiran 9
ANALISIS DESKRIPTIF DATA
1. Analisis Deskriptif Pemahaman S-1 Guru BK
A. Distribusi Frekuensi
Rentang (r)
= Data terbesar – data terkecil
= 20 – 15
=5
Banyaknya Kelas
= 1 + 3,3 log 4
= 2,98 dibulatkan jadi 3
Panjang Kelas
=
= 1,6 = 2 (dibulatkan)
Daftar distribusi frekuensi pemahaman guru BK
No
Kelas
Frekuensi
Mid –
Interval
(F)
Point
(M)
1
15 - 17
3
16
2
18 - 20
1
19
4
B. Mean
X=
=
= 16,75
C. Modus
Modus = TKB +
x ci
= 14,5 + x 3
= 19
D. Median
Letak Median = = = 2
Md = TKB +
= 14,5 +
= 16,5
x ci
x3
F.M
TK
FKKD
48
19
67
14,5
17,5
0
3
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
Pemahaman S-1 Guru BK
terhadap Bimbingan
Konseling
14,5
17,5
2. Analisis Deskriptif Pemahaman S-1 Non Guru BK
A. Distribusi Frekuensi
Rentang (r)
= Data terbesar – data terkecil
= 18 – 5
= 13
Banyaknya Kelas
= 1 + 3,3 log 21
= 5,36 dibulatkan jadi 5
Panjang Kelas
=
= 2,6 = 3 (dibulatkan)
Daftar distribusi frekuensi pemahaman guru BK
No
Kelas
Frekuensi
Mid –
F.M
Interval
(F)
Point
(M)
1
5 - 8
7
6,5
45,5
2
9 - 12
7
10,5
73,5
3
13 – 16
6
14,5
87
4
17 – 20
1
18,5
18,5
21
224,5
B. Mean
X=
=
= 10,69
C. Modus
Modus = TKB +
= 8,5 + x 4
= 8,5
x ci
TK
FKKD
4,5
8,5
12,5
16,5
0
7
14
20
21
D. Median
Letak Median = =
= 10,5
x ci
Md = TKB +
= 8,5 +
x4
= 10,5
8
7
6
5
Pemahaman S-1 Non Guru
BK terhadap Bimbingan
Konseling
4
3
2
1
0
4,5
8,5
12,5
16,5
3. Analisis Deskriptif Pemahaman D3 Guru BK
A. Distribusi Frekuensi
Rentang (r)
= Data terbesar – data terkecil
= 13 – 9
=4
Banyaknya Kelas
= 1 + 3,3 log 6
= 3,23
Panjang Kelas
=
= 1,3 = 1 (dibulatkan)
Daftar distribusi frekuensi pemahaman guru BK
No
Kelas
Frekuensi
Mid –
Interval
(F)
Point
(M)
1
9 - 10
4
9,5
2
11 - 12
1
11,5
3
13 – 14
1
13,5
6
B. Mean
X=
=
= 10,5
F.M
TK
FKKD
38
11,5
13,5
63
8,5
10,5
12,5
0
4
5
6
C. Modus
Modus = TKB +
x ci
= 8,5 + x 2
= 11,16
D. Median
Letak Median = = = 3
x ci
Md = TKB +
= 8,5 +
x2
= 10
4,5
4
3,5
3
Pemahaman D3 Guru BK
terhadap Bimbingan
Konseling
2,5
2
1,5
1
0,5
0
8,5
10,5
12,5
4. Analisis Deskriptif Pemahaman Guru BK di SMA Kabupaten Langkat
A. Distribusi Frekuensi
Rentang (r)
= Data terbesar – data terkecil
= 20 – 5
= 15
Banyaknya Kelas
= 1 + 3,3 log 31
= 5,92 = 6 (dibulatkan)
Panjang Kelas
=
= 2,5 = 3 (dibulatkan)
Daftar distribusi frekuensi pemahaman guru BK
No
Kelas
Frekuensi
Mid –
F.M
Interval
(F)
Point
(M)
1
5 - 8
7
6,5
45,5
2
9 - 12
12
10,5
126
3
13 – 16
10
14,5
145
4
17 -20
2
18,5
37
31
353,5
B. Mean
X=
=
= 11,40
C. Modus
Modus = TKB +
= 12,5+
x ci
x4
= 11,16
D. Median
Letak Median = =
= 15,5
x ci
Md = TKB +
= 12,5 +
= 11,1
x4
TK
FKKD
4,5
8,5
12,5
16,5
0
7
19
29
31
Lampiran 10
PENGUKURAN DEVIASI KUARTIL
1. Pengukuran deviasi kuartil pemahaman S-1 guru BK terhadap Layanan
Bimbingan Konseling di sekolah.
No Hasil Test Kategori
1
15
Rendah
2
16
Sedang
3
17
Sedang
4
20
Tinggi
A. Letak K1=
K1=
= 1,25
Jadi K1 terletak diantara nomor 1 dan nomor 2 yaitu:
= 15,5
B. Letak K2=
=2
K2 =
Jadi K2 terletak pada nomor urut 2 yaitu 16
C. Letak K3=
=3,75
K2 =
Jadi K3 terletak diantara nomor 3 dan nomor 4 yaitu:
= 18,5
K1 = 15,5
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Rendah
K2=16
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Sedang
K3= 18,5
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Tinggi
2. Pengukuran deviasi kuartil pemahaman S-1 non guru BK terhadap
Layanan Bimbingan Konseling di sekolah.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Hasil Test
5
6
6
7
7
7
8
9
9
9
10
12
12
12
13
13
13
13
15
16
18
Kategori
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
A. Letak K1=
K1=
= 5,5
Jadi K1 terletak diantara nomor 5 dan nomor 6 yaitu:
=7
B. Letak K2=
= 11
K2 =
Jadi K2 terletak pada nomor urut 11 yaitu 10
C. Letak K3=
=16,5
K2 =
Jadi K3 terletak diantara nomor 16 dan nomor 17 yaitu:
= 13
K1 = 7
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Rendah
K2=10
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Sedang
K3= 13
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Tinggi
3. Pengukuran deviasi kuartil pemahaman D-3 guru BK terhadap Layanan
Bimbingan Konseling di sekolah.
No
1
2
3
4
5
6
Hasil Test
9
9
10
10
11
13
A. Letak K1=
K1=
= 1,75
Kategori
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Jadi K1 terletak diantara nomor 1 dan nomor 2 yaitu:
=9
B. Letak K2=
= 3,5
K2 =
Jadi K2 terletak diantara nomor 3 dan nomor 4 yaitu:
= 10
C. Letak K3=
K2 =
=5,25
Jadi K3 terletak di nomor 5 yaitu: 11
K1 = 9
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Rendah
K2=10
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Sedang
K3= 11
Pemahaman Guru tentang Bimbingan Konseling kategori
Tinggi
Tabel 6. Data Perhitungan Tes Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan Dan Konseling
No
Nama Guru BK
Tes Pemahaman Guru BK Terhadap Bimbingan dan Konseling Di SMA Kabupaten Langkat T.A 2012/2013
Jenis
Kelamin
Pendidikan Terakhir
Bertugas
∑Y
ΣY2
Butir Item Tes
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
Ambar Tri Iriani
PR
D3 B. Jerman
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
16
256
2
Drs. Basay, S.Pd
LK
S1 Pendidikan BK
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
9
81
3
Halimatusakdiah
PR
S1 Agama Islam
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
8
64
4
Mimi Harmila
PR
S1 Pendidikan BK
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
17
289
5
M. Ali Yusuf
SMAN 1 Gebang
LK
S1 Pendidikan BK
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
10
100
6
PR
S1 Tehnologi
Kurikulum
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
18
324
7
PR
S1 Pendidikan BK
8
PR
S1 Administrasi
Pendidikan
SMAN 1 Stabat
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
5
25
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
7
49
PR
S1 Pendidikan BK
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
6
36
10
Drs. Hokman
Gumanti
LK
S1 Pendidikan BK
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
100
11
Dra. Juni Astari
PR
S1 Pendidikan BK
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
20
400
12
Nurbaya
PR
D3/A3 BK
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
9
81
13
Peringetten
PR
D3/A3 BK
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
9
81
14
Elida Hafni
PR
S1 Administrasi
Pendidikan
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
6
36
15
Nazaruddin
LK
S1 Pendidikan Kimia
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
7
49
16
Rahman
PR
S1 PKN
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
7
49
17
Doaka Sormin Srg
LK
S1 FOK
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
13
169
18
Indertas
PR
S1 PKN
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
13
169
19
Martin Sembiring
LK
D3 BK/BP
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
11
121
20
Arifin Nainggolan
LK
S1 BI
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
9
81
21
Hidayati
PR
A3/D3 BK
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
10
100
22
Rumita Situmorang
PR
S1 Pendidikan BK
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
9
81
23
Katemin
LK
S1 Tehnologi
Pendidikan
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
12
144
24
Nurahmawati
PR
S1 Ekonomi
144
25
Risma Sinaga
PR
S1 BI
26
Ermayasanti
PR
S1 Pendidikan BK
27
Latifah Hanum
PR
D3
28
Erny Yuliani
PR
S1 Pendidikan BK
29
Halim Kusnadi
LK
S1 BI
30
Herminida E.
Nainggolan
PR
S1 PKN
31
M. Hasan NST
LK
S1 BI
9
SMAN 1 Babalan P.
Berandan
SMAN 1 Hinai
SMAN 1 Pangkalan
Susu
SMUN Tanjung
Pura
SMAN 1 Padang
Tualang
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
12
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
12
144
SMUN 1 Brandan
Barat
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
15
225
SMA Dharma Patra
P. Brandan
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
13
169
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
13
169
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
13
169
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
15
225
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
16
256
25
10
1
7
20
18
9
20
11
10
13
4
10
12
14
7
5
17
14
8
17
16
4
9
5
9
14
5
16
18
350
4386
SMAN 1 Secanggang
SMAN 1 Sei Lepan
∑X
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah
Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dalam pelaksanaan
proses pendidikan sekolah, tidak lagi menjadi pelengkap, tetapi sudah menjadi
satu kesatuan dan mata rantai yang tidak terpisah dengan sistem pembelajaran.
Di sekolah perlu diterapkan bimbingan dan konseling oleh guru BK kepada anak
didik. Untuk mencapai perkembangan diri yang optimal, dalam kelembagaan
sekolah diwujudkan dengan adanya bidang pelayanan pendidikan, salah satunya
adalah pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Hal tersebut diperkuat
dengan adanya penjelasan dari Prayitno dan Amti (2004:114), bahwa tujuan
umum
bimbingan
dan
konseling
adalah
untuk
membantu
individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya),
berbagai latarbelakang yang ada (seperti latarbelakang keluarga, pendidikan,
status sosial dan ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
Sejak tahun 1993 penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah memperoleh perbendaharaan istilah baru, yaitu bimbingan dan konseling
Pola-17 (Prayitno, 2004). BK Pola-17 merupakan pola dasar dalam BK yang
dilaksanakan dilingkungan sekolah. Pola ini meliputi empat bidang bimbingan
yaitu: a) Bidang pribadi, b) Bidang sosial, c) Bidang belajar, dan d) Bidang karir.
Sembilan layanan bimbingan dan konseling yaitu: a) Layanan orientasi, b)
Layanan informasi, c) Layanan konten, d) Layanan penempatan dan penyaluran,
e) Layanan konseling perorangan, f) Layanan bimbingan kelompok, g) Layanan
konseling kelompok, h) Layanan konsultasi, dan i) Layanan mediasi. Adanya
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling yaitu: a) Aplikasi instrumentasi
data, b) Himpunan data, c) Konferensi kasus, d) Kunjungan rumah, dan e) Ahli
tangan kasus.
Semua kegiatan khusus diatas memiliki tujuan dan pola pelaksanaan yang
berbeda, namun semuanya dilakukan tidak lain untuk meningkatkan keberhasilan
pelaksanaan bimbingan dan konseling. Maka dari itu pentingnya seorang Guru
BK memahami yang menjadi bidang tugas bagi Guru BK sekolah dalam
pelayanan bimbingan dan konseling. Jika pola 17 plus bimbingan dan konseling
dapat dilaksanakan dengan maksimal dan dipahami oleh Guru BK, terprogram
dan berkualitas, dapat menunjang hasil belajar siswa. Pelaksanaan bimbingan dan
konseling pola 17 plus tersebut dapat maksimal apabila dalam kurikulum
diberikan alokasi waktu minimal 1 jam pelajaran, sehingga empat bidang
bimbingan, sembilan layanan, dan lima kegiatan pendukung dapat diberikan pada
seluruh siswa dan bukan pada siswa yang bermasalah saja.
Pemahaman menurut Tyler sebagai usaha merenggut makna secara jelas
dan lengkap terhadap apa yang telah dijelaskan. Pemahaman Guru BK tentang
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang tertib dan lengkap, akan
menjadikan sedikit kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling. Peranan pemahaman sangat penting bagi Guru BK
dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Adanya pemahaman Guru
BK tentang layanan bimbingan dan konseling, maka Guru BK dapat
melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dengan baik dan kemungkinan
hanya terjadi sedikit kesalahan dalam pelaksanaannya.
Kompetensi Akademik calon Guru BK meliputi kemampuan (a) mengenal
secara mendalam konseli yang hendak dilayani, (b) menguasai khasanah teoretik
konteks, asas, dan prosedur serta sarana yang digunakan dalam penyelenggaraan
pepelayananbimbingan dan konseling, (c) menyelenggarakan pepelayanan
bimbingan dan konseling yang memandirikan, dan (d) mengembangkan
profesionalitas sebagai konselor secara berkelanjutan. Pembentukan kompetensi
akademik calon konselor ini merupakan proses pendidikan formal jenjang S-1
bimbingan dan konseling, yang bermuara pada penganugerahan jiazah akademik
Sarjana Pendidikan dengan kekhususan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan hasil dari pernyataan yang dikemukakan oleh beberapa
penelitian terkait dengan keterampilan Guru BK di sekolah menunjukkan perilaku
Guru BK yang kurang profesional. Penelitian oleh Asrori, M. (1990)
menunjukkan bahwa kinerja petugas bimbingan yang termasuk kategori ‘tinggi’
dan termasuk kategori ’sedang’. Guru BK dianggap oleh siswa masih belum
memiliki kemampuan seperti yang diharapkan dalam aspek pelaksanaan yang
kurang memuaskan. Sedangkan Nurhisan, A.J. (1993) dalam penelitiannya
menemukan pelaksanaan oleh Guru BK dalam bimbingan dan konseling belum
sesuai dengan yang diharapkan, yakni masih kurangnya kemampuan dalam
memahami bimbangan dan konseling dan menangani masalah yang dihadapi
siswa.
Hasil studi dibeberapa SMU Negeri (Nurhisan, A.J, 1998) menunjukkan
adanya kesenjangan antara pemahaman Guru BK dengan layanan bimbingan dan
konseling yang dilaksananakan. Melalui studi ini juga diperoleh bukti sistem
layanan bimbingan di SMU Negeri tersebut masih perlu ditingkatkan. Radam
(dalam Murad, 2003) melakukan penelitian di SMA Negeri Samarinda
memperoleh hasil masih bercampur aduk mekanisme kerja dan penggunaan ruang
kerja Guru BK dengan guru bidang studi. Kondisi seperti ini tidak
menguntungkan bagi pemeliharaan kerahasiaan siswa, sehingga hak siswa yang
mestinya di pelihara untuk menunjukkan kepercayaan terhadap profesionalisme
Guru BK kurang baik.
Terdapat beberapa yang mempengaruhi pemahaman salah satunya adalah
latarbelakang pendidikan Guru BK dan non Guru BK. Ketenagakerjaan Guru BK
haruslah memiliki atau berlatarbelakang kependidikan sarjana Bimbingan dan
Konseling. Karena dengan berlatarbelakang pendidikan BK, setidaknya Guru BK
memahami tehnik atau cara khusus dalam memberikan bimbingan, dengan
demikian proses bimbingan dan konseling akan lebih efektif apabila Guru BK
memiliki
latarbelakang
pendidikan
S1
BK.
Sebaliknya
yang
bukan
berlatarbelakang pendidikan BK (non BK), ditunjuk kepala sekolah selain
menjadi guru pengajar mata pelajaran, dapat merangkap jabatan menjadi guru BK
tanpa melalui proses penilaian tertentu. Dengan rangkapan jabatan tersebut guru
pengajar dan guru BK tersebut terkadang bingung dalam membagi waktu
mengajar dan melakukan tugasnya sebagai guru BK. Selain itu, guru BK juga
kadang-kadang bingung dalam melakukan suatu proses layanan bimbingan
konseling, karena dia kurang begitu paham, sehingga proses bimbingan biasanya
dilakukan apabila baru terjadi permasalahan, dan biasanya melakukan penanganan
sesuai kemampuan yang dimiliki.
Guru BK yang sangat sedikit mempengaruhi tidak adanya pengangkatan
calon guru BK oleh instansi pemerintahan yang mengakibatkan sekolah atau
instansi pendidikan mau tidak mau harus menunjuk salah satu dari beberapa guru
pengajar disekolahnya untuk merangkap tugas menjadi seorang Guru BK. Banyak
ditemukan di sekolah-sekolah bahwa guru mata pelajaran menjadi guru BK (non
BK), ini akan berdampak kurang baik dalam pemberian bimbingan dan konseling,
karena non BK kurang memahami bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran
tidak memahami dan tahu cara tehnik pendekatan yang dilakukan dalam
menangani
suatu
permasalahan,
karena
guru
mata
pelajaran
bukan
berlatarbelakang pendidikan BK, sehingga biasanya dalam memberikan
bimbingan mereka dengan cara kepribadiannya masing-masing, ini sangat
mempengaruhi sekali dalam meningkatkan layanan BK di sekolah, karena hasil
yang dicapai kurang begitu maksimal.
Berdasarkan fenomena dari penjelasan diatas yang menunjukkan bahwa
terdapat kesenjangan antara teori dan pelaksanaan BK di sekolah, maka penulis
ingin mengungkapkan bagaimana pemahaman dan implikasinya dilapangan
terhadap murid di SMA Kabupaten Langkat. Maka penulis memberi judul
dalam penelitian ini adalah "Studi Deskriptif Pemahaman Guru BK Tentang
Bimbingan Dan Konseling Di SMA Kabupaten Langkat Tahun Ajaran
2012/2013”.
B. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan tentang penerapan program bimbingan
dan konseling disuatu pendidikan, maka penulis membatasi pembahasan hanya
dalam bidang pemahaman Guru BK tentang bimbingan dan konseling di SMA
kabupaten langkat tahun ajaran 2012/2013. Dalam hal ini, pemahaman Guru BK
hanya dibatasi dalam menerapkan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah.
C. Identifikasi Masalah
Dari latarbelakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Apa-apa saja yang menghambat guru BK dalam melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling.
2.
Bagaimana pemahaman guru BK tentang bimbingan dan konseling.
3.
Apa saja usaha guru BK untuk memahami bimbingan dan konseling secara
mendalam di SMA kabupaten langkat.
D. Perumusan Masalah
Dari latarbelakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Pemahaman
Guru BK Tentang Bimbingan dan Konseling dilihat dari latar belakang
Pendidikan Guru BK Di Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2012/2013”?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah: Untuk Mengetahui Tingkat Pemahaman Guru BK Tentang Bimbingan
Dan Konseling Di SMA Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi upaya pengembangan wawasan keilmuan dibidang
Bimbingan dan Konseling.
2. Praktis
a) Sebagai masukan bagi Guru BK untuk lebih meningkatkan
pemahamannya tentang bimbingan dan konseling di sekolah.
b) Dengan penelitian ini, mahasiswa BK dapat meningkatkan
pemahaman tentang bimbingan dan konseling.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pemahaman guru BK
tentang bimbingan dan konseling di SMA kabupaten langkat pada tahun ajaran
2012/2013 yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman guru
BK tentang layanan bimbingan dan konseling masih kurang. Hal ini ditunjukkan
dengan hasil test yang diperoleh guru BK, dimana sebanyak 19 orang guru BK
berada dibawah rata-rata yaitu (61,2 %) berada di bawah rata-rata dan sebanyak
10 guru (32,2%) berada di rata-rata interval dan 2 guru (6,45%%) berada diatas
rata-rata. Penilaian ini digolongkan dalam kriteria pemahaman guru BK terhadap
pengetahuan/ingatan, pemahaman ,penerapan, dan analisis pada bimbingan dan
konseling.
B. SARAN
Adapaun saran yang dapat dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Saran untuk Guru BK
Guru BK agar secara mandiri berusaha untuk meningkatkan pemahaman
untuk bimbingan konseling dengan cara mengikuti pendidikan yang berkaitan
dengan BK untuk mengembangkan pengetahuan tantang layanan bimbingan
konseling.
2. Saran untuk Kepala Sekolah
Kepala sekolah agar lebih memberikan perhatian terhadap kinerja guru BK
dan memberikan ruang bagi guru BK dalam melatih dan mengasah
kemampuannya dengan mengikuti pendidikan yang berkaitan dengan BK
untuk mengembangkan pengetahuan tantang layanan bimbingan konseling.
3. Saran untuk Jurusan BK
Jurusan BK diharapkan lebih sering melakukan kunjungan dan pelatihan ke
sekolah-sekolah, sehingga guru BK disekolah dapat memperoleh pengetahuan
tentang layanan bimbingan konseling.
4. Saran untuk Mahasiswa BK
Mahasiswa BK agar lebih sungguh-sungguh dalam menjalani perkuliahan,
sehingga ketika menjadi seorang guru BK dapat mengubah citra guru BK
negatif.
5. Saran untuk Seluruh Pihak Sekolah Tempat Meneliti
Bagi pihak sekolah di seluruh SMA Negeri maupun SMA Swasta Kabupaten
Langkat terutama kepada guru BK ataupun non guru BK, hendaknya menguasai
dan memahami materi ataupun praktik dalam bimbingan dan konseling dalam
peningkatkan pelayanan terhadap peserta didik disekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Anas
Sudijono. 2008. Pengantar
RajaGrafindo Persada.
Evaluasi
Pendidikan.
Jakarta:
PT.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
. 2010. Edisi Revisi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Farozin. 2004. Pemahaman Tingkah Laku Buku Pegangan Kuliah. Jakarta:
Rineka Cipta
Margiyani, W. 2009. Studi deskriptif pemahaman konselor tentang Layanan
konsultasi bimbingan dan konseling Pada sekolah menengah pertama
negeri (smpn) Sub rayon 03 kota semarang Tahun pelajaran
2008/2009. Skripsi. FIP. Universitas Negeri Semarang, (Online), dalam
(http://www.contohskripsi.ac.id, di askes 12 Maret 2012).
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok Dasar dan
Profil. Jakarta: Ghalia Indonesia.
. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2004. Layanan Konseling. Padang: BK FIP.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudijono, A. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Sukardi, K. D & Kusmawati, N. 2008. Proses Bimb