MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INTRUCTION) PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 112260 GUNTING SAGA T.A 2012/2013.
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI
MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT
INTRUCTION) PADA MATA PELAJARAN
IPA KELAS IV SD NEGERI 112260
GUNTING SAGA T.A 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan PPSD S-1
OLEH :
EFRI MAULIDA H.S
109311020
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Latar Belakang Keluarga
a. Nama
: EFRI MAULIDA H.S
b. Tempat / Tanggal lahir : Membang Muda, 24 Oktober 1991
c. Jenis Kelamin
: Perempuan
d. Alamat
: Membang Muda, Aek Kanopan Labura
e. Agama
: Islam
f. Nama Ayah
: Uluan
g. Nama Ibu
: Nurmala
h. Pekerjaan Orang Tua
- Ayah
: PNS
- Ibu
: PNS
II. Riwayat Pendidikan
No
1.
Jenjang Pendidikan
SD Negeri 115465 Perk.
Membang Muda
Tahun Tamat
2003
2.
SMP Negeri 1 Kualuh Selatan
2006
3.
SMA Negeri 1 Kualuh Selatan
2009
4.
S-1 PGSD UNIMED
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah-Nya yang tak terhingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna
melengkapi dan memenuhi syarat-syarat untuk ujian sidang pada Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan. Dan tak lupa pula shalawat berangkaikan
salam atas junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, semoga dengan
memperbanyak shalawat kepada beliau kita dapat tergolong sebagai umatnya yang
mendapat syafaat di yaumil mahsyar kelak, Amin.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan
yang dihadapi baik dari segi materi maupun ilmu pengetahuan yang terbatas,
namun berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak serta ridho Allah SWT yang
pada akhirnya skripsi ini dapatt diselesaikan walaupun masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak
demi kesempurnaan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ayak botoku tercinta Uluan Harahap detik ini tak henti-hentinya
memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada ananda
sehingga ananda terus giat dalam menuntut ilmu.
2. Mamak boluku tercinta Nurmala Sipahutar, sosok wanita dengan
semangat luar biasa dalam mengasuh, mendidik, dukungan materil dan
selalu menyertai ananda dengan do’a agar ananda memperoleh gelar
sarjana dengan perjungan beliau yang tak terlukiskan dan sampai akhir
hayat ananda kelak.
i
3. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Pembantu Dekan I Prof. Dr. Yusnadi ,M.S, Bapak Pembantu
Dekan II Drs. Aman Simare-mare, M.S, dan Bapak Pembantu Dekan
III Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD dan
Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD
7. Ibu Dra. Masta Ginting, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan,
pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.
8. Bapak Drs.Khairul Anwar, M.Pd, Drs. Ramli Sitorus ,M.Ed, dan Dra.
Rusminah Kasma, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan
skripsi ini.
9. Ibu Megawati, selaku Kepala Sekolah dan Ibu-Ibu guru SD Negeri No.
112260 Gunting Saga yang telah banyak memberikan bantuan dan
kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.
10. Seluruh bapak dan ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan beserta para staf administrasinya yang memberikan
ii
bantuan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti mata
kuliah dibangku perkuliahan.
11. Abang dan kakakku tersayang, Arifin Malwandi Harahap yang selalu
mendoakan adiknya ini menjadi anak yang sukses. Abangku M.
AwaludinTambunan yang telah mendampingi saya dalam pengerjaan
skripsi.
12. Teman-teman kelas A angkatan 2009 dan teman-teman B1 angkatan
2009 yang telah berbagi suka maupun duka bersama penulis selama
mengikuti
perkuliahan
dan
memberikan
motivasi
demi
terselesaikannya skripsi ini. Semoga setelah tamat kuliah kita semua
dapat menjadi guru yang berkarakter dan professional sehingga dapat
lulus PNS ditahun depan. Amin.
13. Teman-teman kos saya yaitu Paramita, Neneng, dan terkhusus pada
Hidayati yang selalu berbagi pendapat dengan saya dalam pengerjaan
skripsi.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu, walaupun
tidak tercantum dalam skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih. Semoga
kebaikan yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya bagi kita semua dan selalu memberikan
petunjuk yang terbaik bagi kita semua.
Medan, Mei 2013
Penulis
Efri Maulida H.s
iii
ABSTRAK
EFRI MAULIDA HS. NIM : 109311020. Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Melalui Model Pengajaran Langsung (Direct Intruction) Pada
Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 112260 Gunting Saga T.A 2012/2013
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa
dalam belajar IPA. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran IPA guru
menggunakan metode konvensional sehingga kurang memotivasi siswa. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
menggunakan model pengajaran langsung (Direct Intruction) pada mata pelajaran
IPA pada materi pokok gaya di kelas IV SD Negeri 112260 Gunting Saga T.A
2012/2013.
Penelitian termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 112260 Gunting Saga yang
berjumlah 28 orang siswa, 11 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Teknik
pengumpulan data menggunakan lembar observasi motivasi belajar siswa dan
lembar angket motivasi belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan motivasi belajar siswa pada
setiap pertemuan. Pada kondisi awal persentase motivasi belajar siswa secara
klasikal hanya 35,71%. Kriteria ini masih tergolong rendah dan belum sesuai
dengan harapan. Pada siklus I pertemuan 1 persentase motivasi belajara siswa
secara klasikal naik menjadi 50,00% dengan kriteria sedang. Pada siklus I
pertemuan 2 persentase motivasi belajar siswa secara klasikal 57,14% dengan
kriteria sedang. Pada siklus II pertemuan 1 persentase motivasi belajar siswa
secara klasikal naik menjadi 78,57% dengan kriteria tinggi. Pada siklus II
pertemuan 2 persentase motivasi belajar siswa secara klasikal sudah sangat tinggi
dengan nilai 92,85%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan Model
Pengajaran Langsung (Direct Intruction) dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok gaya di kelas IV SD Negeri 112260
Gunting Saga T.A 2012/2013.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Fase-Fase Model Pengajaran Langsung .............................................16
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Motivasi Belajar Sisw dalam % ...........42
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...........................................................43
Tabel 4.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Keadaan Awal .....................46
Tabel 4.2 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa pada pra pelaksanaan
siklus I ..............................................................................................48
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan guru pada siklus I pertemuan 1 ..................57
Tabel 4.4 Hasil Observasi Kegiatan guru pada siklus I pertemuan 2 ..................58
Tabel 4.5 Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus I (Pertemuan 1) .....................60
Tabel 4.6 Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus I (Pertemuan 2) .....................62
Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II pertemuan 1 ...............73
Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II pertemuan 2 ...............74
Tabel 4.9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II
(Pertemuan 1) ...................................................................................75
Tabel 4.10 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II
(Pertemuan 2) ..................................................................................78
Tabel 4.11 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Akhir Siklus II........................81
Tabel 4.12 Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus
I dan Siklus II ...................................................................................84
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kapal yang ditarik sejumlah warga ke laut ....................................23
Gambar 2.2 Kuda memberikan gaya berupa tarikan .........................................24
Gambar 2.3 Dibutuhkan gaya yang cukup untuk merobohkan
dinding ..........................................................................................25
Gambar 2.4 Gaya mempengaruhi benda bergerak ............................................26
Gambar 2.5 Gerak benda dapat semakin cepat saat mendapat tambahan
Gaya .............................................................................................27
Gambar 2.6 Bentuk kaleng berubah menjadi gepeng ........................................28
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas ..............................................34
Gambar 4.1 SD Negeri 112260 Gunting Saga ...................................................44
Gambar 4.2 Guru Membuka Pelajaran ..............................................................51
Gambar 4.3 Guru Menjelaskan Materi Pelajaran ...............................................51
Gambar 4.4 Guru Membimbing Diskusi yang Berlangsung ...............................52
Gambar 4.5 Memberikan Motivasi bagi Siswa yang Berani Kedepan ................53
Gambar 4.6 Guru dan Siswa Menyimpulkan Pelajaran ......................................53
Gambar 4.7 Mendemonstrasikan Materi Pelajaran Berinteraksi
Dengan Siswa ...............................................................................54
Gambar 4.8 Guru Membimbing Diskusi yang Lakukan Siswa ...........................55
Gambar 4.9 Diagram Batang Siklus I ................................................................64
Gambar 4.10 Guru Mendemontrasikan Gaya Mempengaruhi
Gerak Benda ..............................................................................66
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ............ 91
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ........... 97
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ........... 103
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 .......... 109
Lampiran 5 Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Negeri No 112260 Gunting
Saga .......................................................................................... 115
Lampiran 6 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal .... 116
Lampiran 7 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 1 .............. 119
Lampiran 8 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I
Pertemuan 1 ............................................................................... 121
Lampiran 9 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2 .............. 124
Lampiran 10 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I
Pertemuan 2 .............................................................................. 126
Lampiran 11 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1 ........... 129
Lampiran 12 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II
Pertemuan 1 .............................................................................. 131
Lampiran 13 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2 ........... 134
Lampiran 14 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II
Pertemuan 2 .............................................................................. 136
Lampiran 15 Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa .................................... 139
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
IPA adalah mata pelajaran yang berkaitan dengan mengetahui alam secara
sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar diharapkan menjadi wahana bagi
siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Hal yang dipelajari
dalam ipa adalah sebab-akibat, hubungan kausal dari kejadian-kejadian yang
terjadi di alam. IPA dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan tentang alam atau
yang dipelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Dengan belajar IPA,
siswa diharapkan dapat merasakan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan ciptaanNya, dapat memahami berbagai
gejala alam, dapat memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta
sumber daya alam.
Namun kenyataannya pembelajaran IPA ini masih menunjukkan peluang
yang luas untuk diadakan upaya perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari masih
rendahnya motivasi belajar siswa dalam belajar IPA yaitu banyaknya siswa yang
mudah jenuh dalam pembelajaran, pasif dalam pembelajaran, siswa mudah putus
asa ketika tidak dapat lagi menyelesaikan tugas yang diberikan guru, dan masih
enggan untuk bertanya atau menanggapi sesuatu hak kepada guru.
1
2
Kurangnya motivasi yang diberikan oleh guru pada saat pembelajan IPA
siswa kelas IV SD
Negeri 112260 Gunting saga memunculkan suatu
permasalahan belajar. IPA sebaiknya diajarkan dengan cara yang khusus.
Pembelajaran seharusnya tidak hanya menggunakan metode ceramah, karena akan
membuat siswa merasa bosan selama mempelajarinya. Oleh karena itu, dalam
merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam belajar
diperlukan kecermatan guru dalam memilih model pengajaran yang akan
diterapkan. Tidak semua model pengajaran cocok untuk semua mata pelajaran
karena setiap mata pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan dalam proses belajar mengajar
IPA adalah siswa yang tidak dihadapkan langsung pada benda-benda serta gejala
alam, tetapi dihadapkan pada buku-buku IPA dan selain itu kegiatan belajar
mengajar yang kurang bervariatif juga turut menjadi penyebab kurangnya keaktif
dalam pembelajaran IPA. Jika peserta didik hanya terus membaca dan mencatat
materi yang dipelajari akan membuat mereka merasa bosan.
Menurut
pengalaman
peneliti
saat
melakukan
praktek
Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri 101873 Desa Baru Kec. Batang Kuis
dapat dinyatakan bahwa banyak siswa menjawab sudah paham ketika guru
menanyakan apakah sudah mengerti tentang materi yang disajikan namun pada
kenyataannya setelah diberi tugas untuk dikerjakan hasilnya banyak siswa yang
mendapat nilai yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Permasalahan ini
disebabkan guru kurang efektif dalam mengajar.
3
Hasil observasi dan wawancara penulis terhadap guru di SD Negeri 112260
Gunting saga menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA guru cenderung
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas (konvensional).
Akibatnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tampak pasif dan tidak
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.
IPA menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Oleh
karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan keterampilan proses.
Model pembelajaran yang digunakan guru dapat mempengaruhi keinginan siswa
untuk belajar. Model pembelajaran juga merupakan kunci utama untuk mencapai
hasil belajar yang diharapkan. Oleh sebab itu guru harus mampu memilih atau
merancang model pembelajaran sehingga siswa dapat termotivasi untuk lebih
semangat belajar IPA. Ada beberapa macam model pembelajaran yang dapat
digunakan, salah satunya adalah model pengajaran langsung (Direct Intruction).
Model inilah yang akan digunakan peneliti untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
Model pengajaran langsung (Direct Intruction) bukan hanya sekedar guru
mendemonstrasikan suatu materi IPA dengan nyata tetapi siswa diajak untuk
melakukan pelatihan langsung dan memberi kesempatan pada siswa untuk
mempresentase hasil pelatihan di depan kelas yang dikerjakan sebelumnya dengan
berpasang-pasangan. Hal ini dapat memotivasi siswa dalam belajar yang akan
berdampak positif pada hasil belajar yang baik karena peserta didik akan merasa
senang melihat demonstrasi yang dijelaskan oleh guru, kemudian dapat
kesempatan melakukan pelatihan langsung dan mempresentasekan ke depan
kelas.
4
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas,
peneliti berusaha agar meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu melakukan
penelitian dengan judul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model
Pengajaran Langsung (Direct Intruction) Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV
SD Negeri 112260 Gunting Saga T.A 2012/2013”
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi
beberapa masalah dalam pembelajaran IPA yaitu:
1. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar IPA
2. Guru
menyajikan
pelajaran
dengan
metode
konvensional
yaitu
pembelajaran yang berpusat pada guru tanpa dengan media pendukung
3. Siswa
tidak
percaya
diri
untuk
mengajukan
pertanyaan
dan
mengemukakan pendapat ketika guru memberikan kesempatan
4. Kurangnya motivasi yang diberikan oleh guru pada saat pembelajaran
5. Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa. Terlihat dari
aktivitas siswa yang lebih banyak mendengarkan atau membaca materi
pelajaran dan menyalin selama proses pembelajaran
1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu
adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah
Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui Model Pengajaran Langsung (Direct
Intruction) pada mata pelajaran IPA materi pokok gaya kelas IV SD Negeri
112260 Gunting Saga T.A 2012/2013.
5
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah: “Apakah dengan
menggunakan model pengajaran langsung (Direct Intruction) dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok gaya di kelas IV SD
Negeri 112260 Gunting Saga T.A 2012/2013”?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah: “ Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
menggunakan model pengajaran langsung (Direct Intruction) pada mata pelajaran
IPA materi pokok gaya di kelas IV SD Negeri 112260 Gunting Saga T.A
2012/2013”.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Sebagai
bahan
pengembangan
ilmu
pengetahuan
dalam
rangka
penyelenggara pendidikan serta arti pentingnya proses belajar mengajar
yang dilaksanakan dengan perencanaan matang, kelengkapan alat dan
media pembelajaran yang digunakan, sarana dan prasarana belajar yang
memadai dan hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
penyelenggaraan proses belajar mengajar.
6
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Siswa sebagai pendorong siswa agar termotivasi dalam belajar
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA
2. Bagi guru Sekolah Dasar hasil penelitian ini sebagai masukan untuk
membantu mengatasi masalah-masalah yang sering dihadapi dalam
proses pembelajaran khususnya pada materi pelajaran IPA di Sekolah
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan untuk selalu menyarankan
kepada pendidik agar menggunakan model-model pembelajaran
khususnya model pengajaran langsung (Direct Intruction) dalam
proses belajar mengajar di kelas
4. Bagi peneliti lain, sebagai bahan rujukan peneliti lanjutan yang
mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama ataupun yang
terlibat dalam dunia pendidikan
88
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan
model pengajaran langsung (Direct Intruction).
2. Penggunaan model pengajaran langsung (Direct Intruction) dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan rangsangan untuk belajar
pada siswa karena pembelajarannya yang menyenangkan sehingga
membawa pengaruh yang positif terhadap aspek kognitifnya.
3. Model pengajaran langsung (Direct Intruction) efektif diterapkan pada
mata pelajaran IPA khususnya materi poko gaya.
4. Secara klasikal (rata-rata kelas) motivasi belajar siswa yang diajarkan
dengan model pengajaran langsung (Direct Intruction) lebih baik dari
kondisi awal.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan lembar
observasi, pada kondisi awal rata-rata kelas hanya 35,71% (Rendah),
pada siklus I pertemuan 1 meningkat menjadi 50,00% (Sedang), pada
siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi 57,14% (sedang), pada siklus II
pertemuan 1 rata-rata kelas meningkat menjadi tinggi dengan nilai 78,57
dan pada siklus II pertemuan 2 motivasi belajar siswa semakin meningkat
menjadi sangat tinggi dengan nilai 92,85%.
88
89
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disarankan hal-hal
berikut:
1. Kepada kepala sekolah untuk mengembangkan atau melatih para guru agar
terampilan menggunakan berbagai model pembelajaran terutama model
pengajaran langsung (Direct Intruction).
2. Kepada guru diharapkan untuk menggunakan model pengajaran langsung
(Direct Intruction) yang sesuai dengan mata pelajaran atau materi
pelajaran.
3. Peneliti
selanjutnya
yang
ingin
melakukan
penelitian
dengan
menggunakan model pengajaran langsung (Direct Intruction) harap
menguasai terlebih dahulu setiap tahapan yang terdapat dalam model agar
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara maksimal.
4. Peneliti lain yang berminat disarankan untuk meneliti tentang efektifitas
model pengajaran langsung (Direct Intruction) dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pelajaran lain selain IPA.
MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT
INTRUCTION) PADA MATA PELAJARAN
IPA KELAS IV SD NEGERI 112260
GUNTING SAGA T.A 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan PPSD S-1
OLEH :
EFRI MAULIDA H.S
109311020
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Latar Belakang Keluarga
a. Nama
: EFRI MAULIDA H.S
b. Tempat / Tanggal lahir : Membang Muda, 24 Oktober 1991
c. Jenis Kelamin
: Perempuan
d. Alamat
: Membang Muda, Aek Kanopan Labura
e. Agama
: Islam
f. Nama Ayah
: Uluan
g. Nama Ibu
: Nurmala
h. Pekerjaan Orang Tua
- Ayah
: PNS
- Ibu
: PNS
II. Riwayat Pendidikan
No
1.
Jenjang Pendidikan
SD Negeri 115465 Perk.
Membang Muda
Tahun Tamat
2003
2.
SMP Negeri 1 Kualuh Selatan
2006
3.
SMA Negeri 1 Kualuh Selatan
2009
4.
S-1 PGSD UNIMED
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah-Nya yang tak terhingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna
melengkapi dan memenuhi syarat-syarat untuk ujian sidang pada Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan. Dan tak lupa pula shalawat berangkaikan
salam atas junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, semoga dengan
memperbanyak shalawat kepada beliau kita dapat tergolong sebagai umatnya yang
mendapat syafaat di yaumil mahsyar kelak, Amin.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan
yang dihadapi baik dari segi materi maupun ilmu pengetahuan yang terbatas,
namun berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak serta ridho Allah SWT yang
pada akhirnya skripsi ini dapatt diselesaikan walaupun masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak
demi kesempurnaan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ayak botoku tercinta Uluan Harahap detik ini tak henti-hentinya
memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada ananda
sehingga ananda terus giat dalam menuntut ilmu.
2. Mamak boluku tercinta Nurmala Sipahutar, sosok wanita dengan
semangat luar biasa dalam mengasuh, mendidik, dukungan materil dan
selalu menyertai ananda dengan do’a agar ananda memperoleh gelar
sarjana dengan perjungan beliau yang tak terlukiskan dan sampai akhir
hayat ananda kelak.
i
3. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Pembantu Dekan I Prof. Dr. Yusnadi ,M.S, Bapak Pembantu
Dekan II Drs. Aman Simare-mare, M.S, dan Bapak Pembantu Dekan
III Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD dan
Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD
7. Ibu Dra. Masta Ginting, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan,
pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.
8. Bapak Drs.Khairul Anwar, M.Pd, Drs. Ramli Sitorus ,M.Ed, dan Dra.
Rusminah Kasma, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan
skripsi ini.
9. Ibu Megawati, selaku Kepala Sekolah dan Ibu-Ibu guru SD Negeri No.
112260 Gunting Saga yang telah banyak memberikan bantuan dan
kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.
10. Seluruh bapak dan ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan beserta para staf administrasinya yang memberikan
ii
bantuan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti mata
kuliah dibangku perkuliahan.
11. Abang dan kakakku tersayang, Arifin Malwandi Harahap yang selalu
mendoakan adiknya ini menjadi anak yang sukses. Abangku M.
AwaludinTambunan yang telah mendampingi saya dalam pengerjaan
skripsi.
12. Teman-teman kelas A angkatan 2009 dan teman-teman B1 angkatan
2009 yang telah berbagi suka maupun duka bersama penulis selama
mengikuti
perkuliahan
dan
memberikan
motivasi
demi
terselesaikannya skripsi ini. Semoga setelah tamat kuliah kita semua
dapat menjadi guru yang berkarakter dan professional sehingga dapat
lulus PNS ditahun depan. Amin.
13. Teman-teman kos saya yaitu Paramita, Neneng, dan terkhusus pada
Hidayati yang selalu berbagi pendapat dengan saya dalam pengerjaan
skripsi.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu, walaupun
tidak tercantum dalam skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih. Semoga
kebaikan yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya bagi kita semua dan selalu memberikan
petunjuk yang terbaik bagi kita semua.
Medan, Mei 2013
Penulis
Efri Maulida H.s
iii
ABSTRAK
EFRI MAULIDA HS. NIM : 109311020. Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Melalui Model Pengajaran Langsung (Direct Intruction) Pada
Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 112260 Gunting Saga T.A 2012/2013
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa
dalam belajar IPA. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran IPA guru
menggunakan metode konvensional sehingga kurang memotivasi siswa. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
menggunakan model pengajaran langsung (Direct Intruction) pada mata pelajaran
IPA pada materi pokok gaya di kelas IV SD Negeri 112260 Gunting Saga T.A
2012/2013.
Penelitian termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 112260 Gunting Saga yang
berjumlah 28 orang siswa, 11 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Teknik
pengumpulan data menggunakan lembar observasi motivasi belajar siswa dan
lembar angket motivasi belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan motivasi belajar siswa pada
setiap pertemuan. Pada kondisi awal persentase motivasi belajar siswa secara
klasikal hanya 35,71%. Kriteria ini masih tergolong rendah dan belum sesuai
dengan harapan. Pada siklus I pertemuan 1 persentase motivasi belajara siswa
secara klasikal naik menjadi 50,00% dengan kriteria sedang. Pada siklus I
pertemuan 2 persentase motivasi belajar siswa secara klasikal 57,14% dengan
kriteria sedang. Pada siklus II pertemuan 1 persentase motivasi belajar siswa
secara klasikal naik menjadi 78,57% dengan kriteria tinggi. Pada siklus II
pertemuan 2 persentase motivasi belajar siswa secara klasikal sudah sangat tinggi
dengan nilai 92,85%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan Model
Pengajaran Langsung (Direct Intruction) dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok gaya di kelas IV SD Negeri 112260
Gunting Saga T.A 2012/2013.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Fase-Fase Model Pengajaran Langsung .............................................16
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Motivasi Belajar Sisw dalam % ...........42
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...........................................................43
Tabel 4.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Keadaan Awal .....................46
Tabel 4.2 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa pada pra pelaksanaan
siklus I ..............................................................................................48
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan guru pada siklus I pertemuan 1 ..................57
Tabel 4.4 Hasil Observasi Kegiatan guru pada siklus I pertemuan 2 ..................58
Tabel 4.5 Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus I (Pertemuan 1) .....................60
Tabel 4.6 Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus I (Pertemuan 2) .....................62
Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II pertemuan 1 ...............73
Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II pertemuan 2 ...............74
Tabel 4.9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II
(Pertemuan 1) ...................................................................................75
Tabel 4.10 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II
(Pertemuan 2) ..................................................................................78
Tabel 4.11 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Akhir Siklus II........................81
Tabel 4.12 Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus
I dan Siklus II ...................................................................................84
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kapal yang ditarik sejumlah warga ke laut ....................................23
Gambar 2.2 Kuda memberikan gaya berupa tarikan .........................................24
Gambar 2.3 Dibutuhkan gaya yang cukup untuk merobohkan
dinding ..........................................................................................25
Gambar 2.4 Gaya mempengaruhi benda bergerak ............................................26
Gambar 2.5 Gerak benda dapat semakin cepat saat mendapat tambahan
Gaya .............................................................................................27
Gambar 2.6 Bentuk kaleng berubah menjadi gepeng ........................................28
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas ..............................................34
Gambar 4.1 SD Negeri 112260 Gunting Saga ...................................................44
Gambar 4.2 Guru Membuka Pelajaran ..............................................................51
Gambar 4.3 Guru Menjelaskan Materi Pelajaran ...............................................51
Gambar 4.4 Guru Membimbing Diskusi yang Berlangsung ...............................52
Gambar 4.5 Memberikan Motivasi bagi Siswa yang Berani Kedepan ................53
Gambar 4.6 Guru dan Siswa Menyimpulkan Pelajaran ......................................53
Gambar 4.7 Mendemonstrasikan Materi Pelajaran Berinteraksi
Dengan Siswa ...............................................................................54
Gambar 4.8 Guru Membimbing Diskusi yang Lakukan Siswa ...........................55
Gambar 4.9 Diagram Batang Siklus I ................................................................64
Gambar 4.10 Guru Mendemontrasikan Gaya Mempengaruhi
Gerak Benda ..............................................................................66
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ............ 91
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ........... 97
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ........... 103
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 .......... 109
Lampiran 5 Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Negeri No 112260 Gunting
Saga .......................................................................................... 115
Lampiran 6 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal .... 116
Lampiran 7 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 1 .............. 119
Lampiran 8 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I
Pertemuan 1 ............................................................................... 121
Lampiran 9 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2 .............. 124
Lampiran 10 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I
Pertemuan 2 .............................................................................. 126
Lampiran 11 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1 ........... 129
Lampiran 12 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II
Pertemuan 1 .............................................................................. 131
Lampiran 13 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2 ........... 134
Lampiran 14 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II
Pertemuan 2 .............................................................................. 136
Lampiran 15 Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa .................................... 139
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
IPA adalah mata pelajaran yang berkaitan dengan mengetahui alam secara
sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar diharapkan menjadi wahana bagi
siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Hal yang dipelajari
dalam ipa adalah sebab-akibat, hubungan kausal dari kejadian-kejadian yang
terjadi di alam. IPA dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan tentang alam atau
yang dipelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Dengan belajar IPA,
siswa diharapkan dapat merasakan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan ciptaanNya, dapat memahami berbagai
gejala alam, dapat memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta
sumber daya alam.
Namun kenyataannya pembelajaran IPA ini masih menunjukkan peluang
yang luas untuk diadakan upaya perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari masih
rendahnya motivasi belajar siswa dalam belajar IPA yaitu banyaknya siswa yang
mudah jenuh dalam pembelajaran, pasif dalam pembelajaran, siswa mudah putus
asa ketika tidak dapat lagi menyelesaikan tugas yang diberikan guru, dan masih
enggan untuk bertanya atau menanggapi sesuatu hak kepada guru.
1
2
Kurangnya motivasi yang diberikan oleh guru pada saat pembelajan IPA
siswa kelas IV SD
Negeri 112260 Gunting saga memunculkan suatu
permasalahan belajar. IPA sebaiknya diajarkan dengan cara yang khusus.
Pembelajaran seharusnya tidak hanya menggunakan metode ceramah, karena akan
membuat siswa merasa bosan selama mempelajarinya. Oleh karena itu, dalam
merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam belajar
diperlukan kecermatan guru dalam memilih model pengajaran yang akan
diterapkan. Tidak semua model pengajaran cocok untuk semua mata pelajaran
karena setiap mata pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan dalam proses belajar mengajar
IPA adalah siswa yang tidak dihadapkan langsung pada benda-benda serta gejala
alam, tetapi dihadapkan pada buku-buku IPA dan selain itu kegiatan belajar
mengajar yang kurang bervariatif juga turut menjadi penyebab kurangnya keaktif
dalam pembelajaran IPA. Jika peserta didik hanya terus membaca dan mencatat
materi yang dipelajari akan membuat mereka merasa bosan.
Menurut
pengalaman
peneliti
saat
melakukan
praktek
Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri 101873 Desa Baru Kec. Batang Kuis
dapat dinyatakan bahwa banyak siswa menjawab sudah paham ketika guru
menanyakan apakah sudah mengerti tentang materi yang disajikan namun pada
kenyataannya setelah diberi tugas untuk dikerjakan hasilnya banyak siswa yang
mendapat nilai yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Permasalahan ini
disebabkan guru kurang efektif dalam mengajar.
3
Hasil observasi dan wawancara penulis terhadap guru di SD Negeri 112260
Gunting saga menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA guru cenderung
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas (konvensional).
Akibatnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tampak pasif dan tidak
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.
IPA menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Oleh
karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan keterampilan proses.
Model pembelajaran yang digunakan guru dapat mempengaruhi keinginan siswa
untuk belajar. Model pembelajaran juga merupakan kunci utama untuk mencapai
hasil belajar yang diharapkan. Oleh sebab itu guru harus mampu memilih atau
merancang model pembelajaran sehingga siswa dapat termotivasi untuk lebih
semangat belajar IPA. Ada beberapa macam model pembelajaran yang dapat
digunakan, salah satunya adalah model pengajaran langsung (Direct Intruction).
Model inilah yang akan digunakan peneliti untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
Model pengajaran langsung (Direct Intruction) bukan hanya sekedar guru
mendemonstrasikan suatu materi IPA dengan nyata tetapi siswa diajak untuk
melakukan pelatihan langsung dan memberi kesempatan pada siswa untuk
mempresentase hasil pelatihan di depan kelas yang dikerjakan sebelumnya dengan
berpasang-pasangan. Hal ini dapat memotivasi siswa dalam belajar yang akan
berdampak positif pada hasil belajar yang baik karena peserta didik akan merasa
senang melihat demonstrasi yang dijelaskan oleh guru, kemudian dapat
kesempatan melakukan pelatihan langsung dan mempresentasekan ke depan
kelas.
4
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas,
peneliti berusaha agar meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu melakukan
penelitian dengan judul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model
Pengajaran Langsung (Direct Intruction) Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV
SD Negeri 112260 Gunting Saga T.A 2012/2013”
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi
beberapa masalah dalam pembelajaran IPA yaitu:
1. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar IPA
2. Guru
menyajikan
pelajaran
dengan
metode
konvensional
yaitu
pembelajaran yang berpusat pada guru tanpa dengan media pendukung
3. Siswa
tidak
percaya
diri
untuk
mengajukan
pertanyaan
dan
mengemukakan pendapat ketika guru memberikan kesempatan
4. Kurangnya motivasi yang diberikan oleh guru pada saat pembelajaran
5. Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa. Terlihat dari
aktivitas siswa yang lebih banyak mendengarkan atau membaca materi
pelajaran dan menyalin selama proses pembelajaran
1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu
adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah
Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui Model Pengajaran Langsung (Direct
Intruction) pada mata pelajaran IPA materi pokok gaya kelas IV SD Negeri
112260 Gunting Saga T.A 2012/2013.
5
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah: “Apakah dengan
menggunakan model pengajaran langsung (Direct Intruction) dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok gaya di kelas IV SD
Negeri 112260 Gunting Saga T.A 2012/2013”?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah: “ Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
menggunakan model pengajaran langsung (Direct Intruction) pada mata pelajaran
IPA materi pokok gaya di kelas IV SD Negeri 112260 Gunting Saga T.A
2012/2013”.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Sebagai
bahan
pengembangan
ilmu
pengetahuan
dalam
rangka
penyelenggara pendidikan serta arti pentingnya proses belajar mengajar
yang dilaksanakan dengan perencanaan matang, kelengkapan alat dan
media pembelajaran yang digunakan, sarana dan prasarana belajar yang
memadai dan hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
penyelenggaraan proses belajar mengajar.
6
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Siswa sebagai pendorong siswa agar termotivasi dalam belajar
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA
2. Bagi guru Sekolah Dasar hasil penelitian ini sebagai masukan untuk
membantu mengatasi masalah-masalah yang sering dihadapi dalam
proses pembelajaran khususnya pada materi pelajaran IPA di Sekolah
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan untuk selalu menyarankan
kepada pendidik agar menggunakan model-model pembelajaran
khususnya model pengajaran langsung (Direct Intruction) dalam
proses belajar mengajar di kelas
4. Bagi peneliti lain, sebagai bahan rujukan peneliti lanjutan yang
mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama ataupun yang
terlibat dalam dunia pendidikan
88
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan
model pengajaran langsung (Direct Intruction).
2. Penggunaan model pengajaran langsung (Direct Intruction) dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan rangsangan untuk belajar
pada siswa karena pembelajarannya yang menyenangkan sehingga
membawa pengaruh yang positif terhadap aspek kognitifnya.
3. Model pengajaran langsung (Direct Intruction) efektif diterapkan pada
mata pelajaran IPA khususnya materi poko gaya.
4. Secara klasikal (rata-rata kelas) motivasi belajar siswa yang diajarkan
dengan model pengajaran langsung (Direct Intruction) lebih baik dari
kondisi awal.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan lembar
observasi, pada kondisi awal rata-rata kelas hanya 35,71% (Rendah),
pada siklus I pertemuan 1 meningkat menjadi 50,00% (Sedang), pada
siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi 57,14% (sedang), pada siklus II
pertemuan 1 rata-rata kelas meningkat menjadi tinggi dengan nilai 78,57
dan pada siklus II pertemuan 2 motivasi belajar siswa semakin meningkat
menjadi sangat tinggi dengan nilai 92,85%.
88
89
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disarankan hal-hal
berikut:
1. Kepada kepala sekolah untuk mengembangkan atau melatih para guru agar
terampilan menggunakan berbagai model pembelajaran terutama model
pengajaran langsung (Direct Intruction).
2. Kepada guru diharapkan untuk menggunakan model pengajaran langsung
(Direct Intruction) yang sesuai dengan mata pelajaran atau materi
pelajaran.
3. Peneliti
selanjutnya
yang
ingin
melakukan
penelitian
dengan
menggunakan model pengajaran langsung (Direct Intruction) harap
menguasai terlebih dahulu setiap tahapan yang terdapat dalam model agar
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara maksimal.
4. Peneliti lain yang berminat disarankan untuk meneliti tentang efektifitas
model pengajaran langsung (Direct Intruction) dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pelajaran lain selain IPA.