PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NO 1 TAHUN 1974 PADA MASYARAKAT ADAT JAWA DI DESA BINTANG BAYU KECAMATAN BINTANG BAYU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN
NO 1 TAHUN 19PADA MASYARAKAT ADAT JAWA DI DESA
BINTANG BAYU KECAMATAN BINTANG BAYU
KABUPATENSERDANG BEDAGAI

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

HUSNA FAUZIAH
NIM 308311034

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK
Husna Fauziah, Nim 308311034. Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan
No 1 Tahun 1974 Pada Masyarakat Adat Jawa di Desa Bintang Bayu
Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan Undang-Undang

Perkawinan No 1 Tahun 1974 Pada Masyarakat Adat Jawa Di Desa Bintang Bayu
Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu cara atau metode yang
menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan yang digunakan untuk
memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang.
Alat pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah: Observasi, Angket dan Wawancara. Penelitian ini
dilakukan di Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang
Bedagai. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa
Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak
300 KK, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 15 % dari jumlah
populasi yaitu sebanyak 45 KK.
Dari hasil penelitian di lapangan setelah data yang dikumpulkan diolah dan
dianalisis, maka temuan dari penelitian pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan
No 1 Tahun 1974 pada masyarakat adat jawa di Desa Bintang Bayu Kecamatan
Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai sudah terlaksana dengan baik, hal ini
dilihat dari jawaban masyarakat bahwa peraturan yang ada pada Undang-Undang
No 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, usia untuk menikah sudah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, demikian juga dalam melengkapi surat-surat/akta nikah,
mengetahui asas monogami dan poligami, izin menikah dari orang tua jika pria

belum genap berumur 21 tahun, pelaksanaan perkawinan di Desa Bintang Bayu
masih memakai adat Jawa karena sebagian masyarakat Desa Bintang Bayu pada
dasarnya suku Jawa dan masih memegang nilai-nilai adat Jawanya.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
selesai dengan baik.
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam
menyelesaikan perkuliahan pada Program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini ialah
“Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 Pada
Masyarakat Adat Jawa Di Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu
Kabupaten Serdang Bedagai”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan (UNIMED).

2. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.
3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) UNIMED.
4. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial
(FIS) UNIMED.
5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) UNIMED
6. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PP-Kn).

7. Bapak Parlaungan G Siahaan SH.M Hum selaku Seketaris Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).
8. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
dengan penuh kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk, bimbinganbimbingan serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
9. Ibu Dra. Siti Bunga Sitohang, SH. M.Hum, Drs. Suady Husin SH,MS, Sri
Hadiningrum, SH.M.Hum selaku dosen penguji penulis.
10. Bapak/Ibu Dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PP-Kn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama
dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
11. Kepada Kepala Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten

Serdang Bedagai dan Staf Pegawai yang telah banyak membantu penulis
dalam pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini.
12. Kepada masyarakat Desa Bintang Bayu yang telah memberikan sedikit
waktunya dalam perolehan data dilapangan untuk kesempurnaan skripsi ini.
13. Yang teristimewa kepada orang tua, Ayahanda Waris dan Ibunda tersayang
Natsmah S.Pd yang selama ini selalu memberikan dukungan semangat dan
doa serta moril dan materil kepada penulis.
14. Buat Adik ku sayang Khairul Wildani, Farhan Zahari, Fikri Azra’i dan Zainul
Akbar serta sepupu-sepupu tersayang yang telah memberikan dukungan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Kepada sahabat dan teman-temanku yang telah banyak membantu penulis
kepada Abangda Fadly Fay Nasution dan kelas ekstensi 2008 yaitu :

Ramayuni, Husna Yani Nasution, Arfan Ansori, Nandaru, Nirwansyah,
Wahyu Setia Budi, Ria Purwasih, Suci Rahayu, selvi, lasria, Genk D’Queen
dan kepada semua teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, baik dari
segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat
membantu dan memberi manfaat.

Medan, Juli 2012
Penulis

Husna Fauziah
NIM. 308311034

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ......................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 3
C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 6
A. Kerangka Teori.................................................................................... 6
1. Perkawinan Menurut UU No 1 Tahun 1974 ................................... 6
2. Perkawinan Menurut Hukum Islam ................................................ 14
3. Perkawinan Menurut Hukum Adat Jawa ........................................ 15
4. Perkawinan Menurut Hukum Perdata ............................................. 27
B. Kerangka Berpikir ............................................................................... 29

C. Hipotesis .............................................................................................. 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 32
A. Lokasi Penelitian ................................................................................. 32
B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 32
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional .................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 34
E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 35

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ......................................... 36
A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................... 36
B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 63
A. Kesimpulan ....................................................................................... 63
B. Saran ................................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65
LAMPIRAN ......................................................................................................... 66

DAFTAR TABEL
Tabel

Judul

Hal

Tabel 1.

Pengetahuan responden tentang Undang-Undang perkawinan ......... 38


Tabel 2.

Pengetahuan responden tentang tujuan perkawinan adalah
membentuk keluarga bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa .................................................................................. 39

Tabel 3.

Pengetahuan responden tentang arti perkawinan ............................... 40

Tabel 4.

Pendapat responden tentang dasar perkawinan yang yang
mempunyai prinsip monogami ........................................................... 41

Tabel 5.

Pendapat responden tentang poligami ............................................... 42

Tabel 6.


Pendapat responden tentang syarat poligami harus mendapat izin
dari pengadilan ................................................................................... 43

Tabel 7.

Pengetahuan responden tentang perkawinan yang diputus atau
dipisahkan jika salah satu pasangan suami istri itu meninggal
dunia ................................................................................................... 45

Tabel 8.

Pendapat responden tentang tentang perceraian hubungan suami
isri dilaksanakan di sidang pengadilan ............................................... 46

Tabel 9.

Pelaksanaan perkawinan atas persetujuan orang tua dan kedua
mempelai ............................................................................................ 47


Tabel 10. Pelaksanaan perkawinan calon mempelai pria belum genap 21
tahun harus mendapat izin terlebih dahulu dari orang tua/wali ........ 48
Tabel 11. Pelaksanaan perkawinan sudah cukup umur yaitu 19 tahun bagi
pria dan 16 tahun bagi wanita ............................................................ 49
Tabel 12. Pelaksanaan perkawinan responden seperti yang tertuang dalam
UU No 1 Tahun 1974 yaitu pria 19 tahun dan wanita 16 tahun......... 50
Tabel 13. Pemberitahuan responden tentang rencana perkawinan kepada
pegawai pencatat nikah ...................................................................... 51
Tabel 14. Penandatangan akte perkawinan dilaksanakan setelah
perkawinan selesai dilaksanakan ...................................................... 52

Tabel 15. Pelaksanaan perkawinan menurut hukum adat jawa .......................... 53
Tabel 16. Pelaksanaan penyuluhan tentang Undang-Undang Perkawinan ........ 54
Tabel 17. Frekuensi Jawaban Responden pada setiap pilihan dari angket ......... 55

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Daftar Angket


2.

Daftar Wawancara

3.

Nota tugas

4.

Surat Mengadakan Penelitian dari Jurusan

5.

Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas

6.

Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

7.

Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan

8.

Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari UNIMED

9.

Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PP-Kn

10. Kartu Bimbingan Skripsi
11. Pernyataan Keaslian Tulisan
12. Daftar Riwayat Hidup

i

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (Rumah Tangga)
yang bahagia dan kekal

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Rumusan

perkawinan di atas adalah merupakan rumusan dari Bab I Dasar Perkawinan pasal
1 Undang-Undang No 1 Tahun 1974

Tentang Perkawinan. Pelaksanaan

perkawinan tidak saja merupakan tanggung jawab pria dengan wanita. Tetapi
juga terlibat juga orang tua kedua belah pihak dan keluarga masing-masing.
Keluarga terlibat sebagai institusi terkecil dalam sebuah masyarakat memegang
peran yang penting bagi pembentukan generasi muda yang berkualitas. Menikah
merupakan salah satu untuk mencapai kebahagian dan ketentraman hidup
manusia.
Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan keturunannya
membutuhkan pasangan hidup yang dapat memberikan keturunan sesuai dengan
apa yang diinginkannya. Oleh karena itu perkawinan dapat mewujudkan suatu
keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa. Hal ini dimaksudkan, bahwa perkawinan itu hendaknya berlangsung
seumur hidup dan tidak boleh berakhir begitu saja.
Sebelum keluarnya Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan, umumnya pelaksanaan perkawinan disesuaikan menurut adat yang
berlaku di daerah masing-masing. Setelah keluarnya UU No. 1 Tahun 1974
tentang perkawinan, dalam kenyataanya masih banyak masyarakat Indonesia

1

belum memahami isi yang terdapat UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan
tersebut karena di pengaruhi oleh agama, adat, suku, dan ras yang berbeda.
Sahnya perkawinan

menurut hukum

adat bagi masyarakat hukum adat di

Indonesia pada umumnya bagi penganut agama tergantung pada agama yang
dianut oleh masyarakat adat yang bersangkutan. Maksudnya jika telah
dilaksanakan menurut tata tertib hukum agamanya, perkawinan itu sudah sah
menurut hukum adatnya.
Aturan dan tata tertib perkawinan sudah ada sejak masyarakat sederhana
yang dipertahankan anggota-anggota masyarakat dan pemuka masyarakat adat
dan para pemuka agama. Aturan dan tata tertib itu terus berkembang maju dalam
masyarakat yang mempunyai kekuasaan pemerintah dan di dalam suatu negara.
Budaya perkawinan dan aturannya yang berlaku ada suatu masyarakat atau suatu
bangsa tidak terlepas dari pengaruh budaya dan lingkungan di mana masyarakat
itu berada serta pergaulan masyarakat.
Untuk memperlancar pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No.1
Tahun 1974, pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah No 9 Tahun 1975
tentang pelaksanaan perkawinan undang-undang perkawinan. Berlakunya undangundang ini yang mengatur tentang perkawinan. Hal ini sesuai dengan pasal 66
Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 yang berbunyi:
Untuk perkawinan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
perkawinan berdasarkan atas undang-undang ini maka dengan berlakunya
undang-undang ini dengan ketentuan yang di atur dalam kitab undangundang hukum perdata (Burgelijk Wetboek). 0rdinasi perkawinan
Indonesia kristen (huwelijks ordinanti christen indonesiers S.1993 no.74)
,perkawinan campuran ( regeling op de gemengde huwelijken S. 1898 NO.
158 ), Dan peraturan lain yang mengatur tentang perkawinan sejauh telah
diatur dalam undang-undang ini, dinyatakan tidak berlaku.

Berdasarkan ketentuan di atas, maka seharusnya pelaksanaan perkawinan
di wilayah Indonesia ini harus menurut UU No. 1 Tahun 1974 itu namun
kenyataannya, hukum adat di Indonesia yang telah berdarah daging bagi
masyarakat tidak mudah menghilangkannya dengan dragtis yaitu dengan cara
menggantikan dengan Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 yang
sekarang ini. Dari latar belakang inilah penulis meneliti sejauh mana UndangUndang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 terlaksana pada masyarakat adat jawa di
Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu. Bahwa penduduk Desa Bintang
Bayu masih terpengaruh pada hukum adatnya dalam melaksanakan suatu
perkawinan.
Dari kenyataan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
yang berjudul “Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974
Pada Masyarakat Adat Jawa di Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang
Bayu Kabupaten Serdang Bedagai”.
B. Identifikasi Masalah
Indentifikasi masalah merupakan sejumlah masalah yang berhasil ditarik
dari uraian latar belakang yang akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang
lebih luas dibandingkan perumusan masalah. Agar suatu penelitian lebih terarah
dan jelas tujuannya maka perlu dijelaskan indentifikasi masalahnya. Identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perkawinan menurut Undang-Undang Pokok Perkawinan
2. Perkawinan menurut Hukum Islam
3. Perkawinan menurut Hukum Adat Jawa

4. Perkawinan menurut Hukum Perdata
C. Pembatasan Masalah
Salah satu hal yang penting dalam suatu penelitian adalah perlunya
dibatasi permasalahan yang diteliti. Pembatasan masalah dalam suatu penelitian
adalah sangat penting agar diperoleh analisa yang luas dan kesimpulan yang tepat.
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Mengenai Pelaksanaan
UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan bagian yang sangat penting dan
merupakan rumusan formal yang operasional dari masalah yang akan diteliti.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimanakah Pelaksanaan

Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 terhadap masyarakat Adat Jawa
Di Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974
apakah sudah terlaksana pada masyarakat adat jawa.
2. Mengetahui bagaimana masyarakat adat jawa dalam melaksanakan UndangUndang No. 1 Tahun 1974.

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, maka penelitian ini bermanfaat bagi:
1. Penulis
Untuk memperluas wawasan penulis sebagai mahasiswa dan calon sarjana
agar mampu menguasai dan mengungkapkan berbagai masalah serta
berupaya mencari jalan pemecahannya.
2. Perguruan tinggi
Sebagai bahan kajian maupun literatur dalam bidang Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan
3. Masyarakat dan pemerintah
Sebagai bahan informasi untuk menambah wawasan tentang UndangUndang No 1 Tahun 1974, dan bagi para pejabat yang bersangkutan dapat
menjalankan tugas dan kewajiban sebagaimana mestinya, khususnya dalam
rangka penerapan UU No 1 Tahun 1974

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulankan bahwa
Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 pada masyarakat
Jawa di Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang
Bedagai sudah terlaksana dengan baik, namun dalam hal ini bukan disebabkan
oleh peraturan yang melekat pada Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974
tapi dikarenakan adat istiadat, kebiasaan yang dimiliki oleh masyarakat Bintang
Bayu secara turun temurun dan adat-istiadat maupun kebiasaan ini sesuai dengan
peraturan yang ada pada Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 hingga
secara tidak sadar ikut melaksanakan Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun
1974.
B. Saran- saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
menyarankan sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada pihak calon mempelai pria dan wanita sewaktu ingin
menikah sebaiknya berumur lebih dari 21 tahun bagi lelaki dan wanita
berumur lebih dari 16 tahun agar usia dalam perkawinan matang.
2. Diharapkan kepada orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya untuk
mencegah

pernikahan

yang

mengakibatkan pernikahan dini.

diakibatkan

pergaulan

bebas

yang

3. Diharapkan pegawai pencatat nikah sebagai pihak yang berwenang yang
mengurusi tentang perkawinan atau pernikahan tetap meningkatkan
kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan
melangsungkan perkawinan.
4. Diharapkan pegawai pencatat nikah yang bernaung di Kantor Urusan
Agama ( KUA ) dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat
tentang UU No 1 Tahun 1974 atau paling tidak menghimbau kepada
masyarakat pada umumunya dan kepada pemuda-pemudi pada khususnya
untuk tidak cepat-cepat menikah dan cukup umur untuk melaksanakan
pernikahan.
5. Diharapkan kepada masyarakat yang akan melangsungkan perkawinan
agar mengurus surat/akta nikah agar mempunyai ikatan hukum yang kuat.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Azwar, Saifudin. 1999. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hadikusuma, Hilman, 2007. Hukum Perkawinan Indonesia. Bandung: Mandar
Maju
Manan, Abdul Dkk. 2002. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: Raja Grafindo
Prodjohamidjojo, Martiman: 2004. Tanya Jawab Hukum perkawinan. Jakarta:
Indonesia Legal Center Publishing
Rasjid, Sulaiman. 2004. Fiqih Islam. Bandung. Sinar Baru
Sarong, Hamid. 2005. Hukum Perkawinan Islam Indonesia. Banda Aceh:
Yayasan Pena Banda Aceh
Sudiyat, Iman, 1999. Asas-Asas Hukum Adat. Yoyakarta: Linberty
Subekti: 1995. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: PT Intermasa
Sumarsono. 2007. Tata Upacara Pengantin Adat Jawa. Jakarta: PT. Buku Kita.
Tim Penyusun Skripsi Jurusan PPKn FIS UNIMED. 2007. Pedoman Penulisan
Skripsi. Medan: PPKn FIS UNIMED
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Dan Kompilasi Hukum Islam
Subekti. R. 2004. Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Jakarta: PT. Pradnya
Paramita