STUDI TENTANG KESADARAM HUKUM BERLALU LINTAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN HELM SNI : Studi Deskriptif Aanalitis Terhadap Siawa SMA Negeri 8 Bekasi.

(1)

No. Daftar FPIPS : 1714 / UN. 40.22 / PL / 2013

STUDI TENTANG KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS

SISWA DALAM MENGGUNAKAN HELM BERLOGO SNI

(Studi Deskriptif Analitis Terhadap Siswa SMA Negeri 8 Bekasi)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

Widyo Budhi Wicaksono 0806114

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

STUDI TENTANG KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN HELM SNI

( Studi deskriptif Amalitis terhadap Siswa SMA Negeri 8 Bekasi )

Oleh

Widyo Budhi Wicaksono

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Widyo Budhi Wicaksono Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh dipernanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin penulis


(3)

(4)

Widya Budhi Wicoksono , 2013

Studi Tentang Kesadaran Hukum Berlalu Lintas Siswa Dalam Menggunakan Helm Berlogo Sni Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(5)

ABSTRAK

Widyo Budhi Wicaksoni (0806114). STUDI TENTANG KESADARAM HUKUM BERLALU LINTAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN HELM SNI (Studi Deskriptif Aanalitis Terhadap Siawa SMA Negeri 8 Bekasi)

Perkembangan lalu lintas di Indonesia semakin pesat dengan pertambahan jumlah kendaraan yang meningkat dari tahun ke tahun tidak seimbang dengan jumlah penduduk, volume jalan dan sarana penunjang lainnya, menyebabkan mobilitas masyarakat yang memiliki kepentingan yang beragam kadang sedikit terganggau dengan adanya gangguan lalu lintas

Gangguan yang terjadi dalam kehiduopan berlalu lintas disebabkan oleh berbagai hal, baik disebabkan karena kurangnya sarana dan prasarana, maupun disiplin masyarakat yang terbilang rendah, selain itu kurangnya kesadaran diri untuk menciptakan lingkungan yang tertib dan lancar. Begitupun siswa yang terbilang memiliki andil besar dalam ketertiban dan kelancaran di masyarakat, namun dilihat dari kenyataanya masih banyak perilaku siswa yang cukup mengganggu keamanan dan ketertiban lalu lintas hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran diri untuk berdisiplin

Penelitian ini membahas tentang kesadaran hukum berlalu lintas siswa SMA Negeri 8 Bekasi dalam menggunakan helm SNI. Penelitian ini didasarkan pada empat permasalahan yaitu: Bagaimana pengetahuan siswa terhadap aturan penggunaan helm SNI? Bagaimana pemahaman siswa terhadap peraturan penggunaan helm SNI? Bagaimana sikap siswa terhadap peraturan penggunaan helm SNI? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI?

Pendekatan yang digunakan untuk mengungkapkan permasalahan tersebut adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Angket yaitu dengan menyebarkan memberikan daftar pertanyaan kepada responden 2. Wawancara mendalam terhadap siswa SMA Negeri 8 Bekasi yang memiliki pengalaman melanggar aturan penggunaan helm SNI 3. Observasi yaitu melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa SMA Negeri 8 Bekasi dalam menggunakan helm SNI 4. Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data dan foto-foto yang berkaitan dengan masalah penelitian 5. Studi Literatur yaitu membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian

Populasi dalam peneltian ini adalah siswa SMA Negei 8 Bekasi. Denagn jumlah keseluruhan siswa 960 siswa dengan sampel 240 siswa.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa: Tingkat kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI hanya baru sebatas mengetahui beberapa peraturan pokok dalam penggunaan helm SNI, pemahaman masih kurang karena pada umumnya mereka sering mengabaikan tata tertib penggunaan helm SNI. Sikap mereka pada umumnya akan patuh apabila ada petugas kepolisian yang berjaga-jaga, pendeskripsian siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum siswa dapat dikatakan cukup


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Penjelasan Istilah ... 6

F. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 7

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 10

H. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TENTANG KESADARAN HUKUM 1. Pengertian Kesadaran ... 13

2. Pengertian Hukum a. Arti Hukum ... 14

b. Tujuan Hukum ... 15

c. Fungsi Hukum ... 16

3. Pengertian Kesadaran Hukum ... 16

4. Indikator Kesadaran Hukum a. Pengetahuan tentang peraturan-peraturan hukum ... 18

b. Pemahaman terhadap isi peraturan hukum ... 18

c. Sikap terhadap peraturan-peraturan hukum ... 19

d. Pola perilaku hukum ... 20

5. Tingkatan kesadaran hukum ... 20

6. Usaha-usaha untuk meningkatkan kesadaran hukum ... 21

B. TINJAUAN TENTANG PERATURAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN 1. Pengertian lalu lintas dan angkutan jalan ... 23

2. Tujuan peraturan lalu lintas ... 24

3. Pokok-pokok peraturan lalu lintas dan angkutan jalan yang harus diketahui oleh siswa ... 25

C. TINJAUAN UMUM TENTANG KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS……. ... 25


(7)

D. TINJAUAN UMUM TENTANG PENGGUNAAN HELM STANDAR NASIONAL INDONESA

1. Ciri-ciri helm Standar Nasional Indonesia ... 26

2. Kewajiban menggunakan helm Standar Nsional ... 28

BAB III METODE PENELTIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 29

B. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Primer a. Angket ... 30

b. Wawancara ... 30

2. Sumber Sekunder a. Observasi ... 31

b. Studi Dokumentasi ... 31

c. Studi Literatur ... 32

C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 33

2. Subjek Penelitian ... 33

D. Validitas Data ... 33

E. Tahap-tahap Peneltian 1. Tahap Pra Penelitian ... 35

2. Tahap Pelaksanaan Peneltian ... 36

3. Tahap Pengolahan dan Analisi Data ... 36

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Peneltian 1. Sejarah dan Profil SMA Negeri 8 Bekasi ... 39

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ... 41

3. Identitas Sekolah ... 42

4. Struktur Organisasi Sekolah ... 43

5. Keadaan Fasilitas Civitas Akademika Sekolah ... 44

6. Prestasi SMA Negeri 8 Bekasi ... 46

B. Gambaran Umum Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Angket ... 47

2. Deskripsi Hasil Wawancara ... 59


(8)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASU

A. Kesimpulan ... 68 B. Rekomendasi ... 69 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS


(9)

DAFTAR TABEL

1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pengendara Sepeda Motor yang Mengala

mi Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Hukum Polres Kota Bekasi tahun 2010 ... 3

4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 8 Bekasi ... 43

4.2 Jumlah siswa dan Kelas ... 44

4.3 Perilaku penggunaan helm SNI diatur dalam suatu Undang-Undang ... 47

4.4 Undang-Undang yang mengatur penggunaan helm SNI ... 47

4,5 Sumber pengetahuan siswa tentang aturan penggunaan helm SNI ... 48

4.6 Tidak menggunakan helm SNI dan berboncengan tiga orang pada saat mengendarai kendaraan bermotor dilarang oleh motor ... 48

4.7 Masih cukup banyak pelajar yang tidak menggunakan helm SNI ... 49

4.8 Anda berangkat ke sekolah dengan mengendarai kendaraan bermotor ... 49

4.9 Anda selalu menggunakan helm SNI pada saat mengendarai kendaraan ber Motor... 50

4.10 Anda memahamo aturan penggunaan helm SNI ... 50

4.11 Jika tidak menggunakan helm SNI akan mendapat sanksi berupa poenberian surat tilang ... 51

4.12 Pemberian denda Rp. 250000 pada setiap pengendara kendraan bermotor yang tidak menggunakan helm SNI ... 51

4.13 Dengan menggunakan helm SNI akan merasakan kenyamanan pada saat mengendarai kendaraan bermotor ... 52

4.14 Perlu diadakan sosialisasi ke sekolah untuk lebih meningkatkan pemahaman ... akan pentingnya penggunaan helm SNI saat mengendarai kendaraan bermotor .. 52

4.15 Memakai helm SNI ketika menumpang kendaraan teman ... 53

4.16 Anda mematuhi aturan penggunaan helm SNI dalam mengendarai kendaraan bermotor ... 53


(10)

4.17 Memakai helm SNI dengan kesadaran pribadi ... 54

4.18 Anda selalu menaati aturan penggunaan helm SNI ... 54

4.19 Dalam mengendarai kendaraan bermotor di haruskan menggunakan helm SNI ... 54

4.20 Sikap anda tentang aturan penggunaan helm SNI ... 55

4.21 Sikap saat mendapat sanksi karena melakukan pelanggaran aturan penggunaan helm SNI ... 55

4.22 Kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI merupakan salah satu faktor penting unttuk kenayaman dan ketertiban saat mengendarai kendaraan bermo tor ... 56

4.23 Faktor utama penyebab kecelakaan sepeda motor adalah kesalahan dan kelalaian Manusia ... 56

4.24 Anda menyadari pentingnya aturan penggunaan helm SNI pada saat mengendarai kendaraan bermotor ... 57

4.25 Dengan menggunakan helm SNI akan mengurangi resiko fatal kecelakaan ... 57

4.26 Alasan anda menggunakan helm SNI ... 58


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, serta jumlah penduduk yang terus bertambah sehingga dibutuhkan sarana dan prasarana transportasi yang memadai dari segi kualitas maupun kuantitas. Berbagai kendaraan bermotor milik pribadi maupun perusahaan telah merambah di berbagai wilayah di Indonesia dari daerah perkotaan maupun wilayah terpencil, seperti daerah pedesaan dan pegunungan. Kepemilikan kendaraan bermotor itupun sekarang sangat mudah didapatkan, sehingga masyarakat bisa memperoleh dan menggunakan kendaraan bermotor dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari

Keadaan tersebut tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas sesuai ketentuan. Menurut (Adib Bahari, 2010 : 13 ), “Diakui ataupun tidak, memang etika berlalu lintas kita tergolong sangat rendah. Banyak hal yang menyebabkan ini terjadi, namun yang lebih memprihatinkan lagi adalah maraknya karakter korupsi dan kolusi dalam berbagai segi lalu lintas angkutan kita”.

Sikap kurang patuh terhadap peraturan berlalu lintas dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan mengakibatkan timbulnya korban jiwa, berupa luka ringan, berat, cacat seumur hidup dan meninggal dunia. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ahmad Sanusi (1984: 229) “kesadaran hukum yang rendah cenderung pada pelanggaran hukum dengan berbagai kemungkinan korban dan kerugian yang dideritanya, makin rendahnya kesadaran hukum makin banyaknya pelanggaran dan makin besar juga korbannya.”

Tidak semua orang termasuk siswa atau peserta didik menyadari jalanan sebagai sarana untuk kepentingan masyarakat luas, bukan untuk kepentingan diri sendiri sehingga seringkali pengguna jalan mengabaikan peraturan dan keselamatan pengguna jalan lainnya. Diantara pengguna jalan tersebut merupakan pengendara sepeda motor, dan cukup banyak diantara para pengendara sepeda motor tersebut masih belum memiliki kesadaran menggunakan helm untuk keselamatan mereka saat


(12)

berkendara. Akibat dari sikap para pengendara tersebut menyebabkan banyaknya korban jiwa saat terjadi kecelakaan lalu lintas.

Menurut data Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (dikutip oleh Adib Bahari, 2010:12) “Setiap hari 80 orang meninggal karena kecelakaan di Indonesia dan dari sejumlah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal, tiga

puluh ribu atau 70%nya merupakan pengguna sepeda motor.”

Selanjutnya berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Polres Kota Bekasi, diperoleh data mengenai jumlah pelanggar lalu lintas periode tahun 2010 yaitu sebanyak 36.519 pelanggar. Penjabaran dari jumlah tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

1. Ditinjau dari segi pendidikan pelanggar, terungkap pelajar Sekolah Lanjutan

Tingkat Atas (SLTA) merupakan pelanggar terbanyak yaitu 22.265 orang, disusul Perguruan Tinggi 6.892 orang, pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 5.430 orang, pelajar Sekolah Dasar (SD) 1.932 orang. Angka-angka ini menarik untuk diulas lebih jauh karena ternyata para pelajar yang boleh dikatakan berpendidikan malah banyak yang melakukan pelanggaran lalu lintas.

2. Ditinjau dari segi kendaraan yang melanggar, kendaraan roda dua merupakan

golongan kendaraan terbanyak yang melakukan pelanggaran ini yaitu sebsanyak 20.807 kendaraan roda dua, disusul pelanggaran kendaraan pribadi sebanyak 8.664, angkutan umum sebanyak 4.869.

3. Ditinjau pula berdasarkan jenis kelamin, kaum pria mendominasi pelanggaran

sebanyak 31.712 orang, dan selebihnya wanita sebanyak 4.807 orang. Dari 36.519 pelanggar lalu lintas itu, sebagian dilakukan oleh pemegang SIM C sebanyak 20.270 orang sedangkan pemegang SIM A sebanyak 6.755 orang. (Sumber : Data Polres Kota Bekasi tahun 2010)

Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa masih banyak pihak masyarakat yang melakukan pelanggaran saat berlalu lintas. terutama pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor. Pelanggaran-pelanggaran tersebut nantinya dapat menyebabkan kecelakaan-kecelakaan yang tidak hanya menyebabkan kerugian harta benda tapi juga menyebabkan korban jiwa. Jumlah angka kecelakaan lalu lintas yang dialami pengendara sepeda motor akibat pelanggaran-pelanggaran


(13)

yang dilakukan dapat terlihat dari data yang peneliti peroleh pada saat melakukan penelitian dari Polres Kota Bekasi tahun 2010 tentang kecelakaan sepeda motor yang dialami masyarakat Kota Bekasi

Tabel 1.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Pengendara Sepeda Motor yang Mengalami Kecelakaan Lalu Lintas

di Wilayah Hukum Polres Kota Bekasi tahun 2010

Karakteristik Pengendara Sepeda Motor

Kecelakaan

Jumlah Persentase (%)

Jenis Kelamin Laki – Laki 281 92,1 %

Perempuan 24 7,9%

Total 305 100%

Umur < 15 tahun 15 4,9%

16 – 21 tahun 74 24,3%

22 - 30 tahun 130 42,6%

31- 40 tahun 56 18,4%

41 – 50 tahun 22 7,2%

51 – 60 tahun 6 2,0%

>60 tahun 2 0,7%

Total 305 100%

Pendidikan SD 12 3,9%

SMP 55 18,0%

SMA 192 63,0%

Perguruan Tinggi 46 15,1%

Total 305 100%

Sumber : Laporan Kecelakaan Lalu Lintas Polres Kota Bekasi tahun 2010

Sebagaimana kita ketahui bahwa kepala adalah bagian yang paling rawan pada saat terjadi benturan dan hal ini pula yang paling banyak mengakibatkan korban jiwa. Namun masih banyak para pengendara yang tidak menggunakan helm


(14)

saat berkendara. Hal ini sesuai dengan pernyataan Adib Bahari, (2010:83) “Peningkatan kesadaran berlalu lintas dengan menggunakan helm akan berakibat lebih terjaminnya keselamatan pengendara bermotor pada saat terjadi benturan pada kepalanya.“

Hal ini yang menjadi perhatian pemerintah, hingga pada akhirnya dikeluarkan keputusan penggunaan helm SNI (Standar Nasional Indonesia) dalam berlalu lintas untuk diterapkan di Indonesia. Kondisi inipun berlaku bagi para siswa SMAN 8 Bekasi, karena cukup banyak siswanya yang tidak menggunakan helm berlogo SNI.

Kesadaran hukum berlalu lintas dalam menggunakan helm berlogo SNI (Standar Nasional Indonesia) merupakan salah satu faktor penting yang perlu ditanamkan sebagai upaya untuk menjadikan jalan raya sebagai daerah tertib berlalu lintas.

Banyak hal yang ditemukan pada saat berwawancara dengan siswa SMAN 8 Bekasi. Hal yang menonjol yaitu pelanggaran terhadap peraturan yang ada, misalnya mengendarai kendaraan tanpa SIM (Surat Izin Mengemudi), mengendarai sepeda motor tanpa membawa STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), duduk berboncengan tiga, ugal – ugalan di jalan raya dan pengendara tanpa menggunakan helm berlogo SNI (Standar Nasional Indonesia). sHal ini terjadi karena kurangnya kesadaran diri untuk menghornati peraturan serta disiplin yang berlaku di masyarakat padahal peraturan ini dibuat, disahkan dan untuk dilaksanakan.

Syaifullah dan Sri Wuryan (2008: 132) mengemukakan “ peran dan fungsi Pkn dalam kaitannya untuk membentuk kesadaran hukum siswa adalah menciptakan dan membina ketertiban hidup siswa di masyarakat. Hal itu dilakukan oleh siswa dengan cara menaati segala aturan hukum yang berlaku di Negara kita. Setiap siswa sebagian dari warga Negara tesebut dituntut memiliki kesadaran hukum agar kehidupan masyarakat berjalan tertib, aman dan damai”.

Kesadaran hukum merupakan sikap yang perlu ditanamkan kepada seluruh warga rasa tanggung jawab terhadap lancaranya roda pembangunan, untuk mewujudkan masyarakat yang sadar hukum perlu adanya usaha agar hukum itu diketahui, dimengerti, ditaati dan dihargai


(15)

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis bermaksud mengkaji secara mendalam melalui sebuah penelitian yang berjudul “ Studi Tentang Kesadaran Hukum Berlalu Lintas Siswa Dalam Menggunakan Helm SNI (Standar Nasional Indoinesia) (Studi Deskriptif Analitis Terhadap Siswa SMAN 8 Bekasi ).

B. Rumusan Masalah

Adapun fokus permasalahan dalam penelitian ini secara umum adalah bagaimana kesadaran hukum siswa dalam mengunakan helm berlogo SNI

Kemudian agar penelitian ini lebih operasional, masalah ini dijabarkan secara khusus dan dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pengetahuan siswa tentang aturan penggunaan helm SNI ?

2. Bagaimana pemahaman siswa tentang peraturan penggunaan helm SNI ?

3. Bagaimana sikap siswa terhadap peraturan penggunaan helm SNI?

4. Faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI ?

C. Tujuan Penelitian

1. Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kesadaran hukum siswa SMA Negeri 8 Bekasi dalam menggunakan helm SNI.

2. Khusus

Secara khusus, gambaran yang lebih spesifik dari tujuan penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui dan mengkaji :

a. Pengetahuan siswa terhadap peraturan penggunaan helm SNI.

b. Pemahaman siswa terhadap peraturan penggunaan helm SNI.

c. Sikap siswa tentang peraturan penggunaan helm SNI.

d. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesadaran hukum berlalu lintas siswa dalam menggunakan helm SNI .


(16)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai memiliki kegunaan teoritis maupun praktis

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk memberikan sumbangan keilmuan terhadap pengembangan konsep pendidikan hukum dalam Pkn terutama mengenai kesadaran hukum dalam menggunakan helm SNI.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya

A.Bagi siswa

1. Supaya siswa dapat lebih mematuhi peraturan lalu lintas, khususnya peraturan tentang penggunaan helm SNI

2. Supaya siswa dapat menjadi warga Negara yang tertib berlalu lintas 3. Supaya siswa dapat lebih menyadari pentingnya penggunaan helm SNI b. Bagi pihak Sekolah

1. Memberikan informasi tambahan tentang peraturan berlalu lintas di jalan kepada siswanya

2. Untuk lebih mengarahkan para siswa agar bisa lebih menaati peraturan-peraturan lalu lintas yang berlaku khususnya dalam menggunakan helm SNI pada saat berkendara.

3. Dapat memberikan pandangan pada siswa bahwa menggunakan helm SNI

adalah yang wajib

4. Dapat dijadikan pengetahuan dan pengalaman untuk mengarahkan,

mendidik, serta membina siswa untuk taat terhadap peraturan lalu lintas ,khususnya peraturan tentang penggunaan helm SNI.

c. Bagi pihak kepolisian

1. Memberikan masukan kepada anggota polisi lalu lintas untuk lebih meningkatkan profesionalismenya sebagai aparat penegak hukum.


(17)

3. Mewujudkan kesadaran hukum masyarakat dalam berlalu lintas, khususnya dalam menggunakan helm SNI pada saat berkendara

.

E. Penjelasan Istilah

1. Kesadaran hukum sebenarnya merupakan kesadaran atau nilai-nilai yang terdapat dalam diri manusia yang ada atau tentang hukum yang diharapkan ada. (Soerjono Soekanto, 1982: 152 ).

2. Lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan (Adib Bahari, 2010 : 20)

3. Polisi lalu lintas adalah alat penegak hukun yabg berperan sebagai penegak dan sebagai penindak serta berfungsi pula sebagai “regeling “ (misalnya pengaturan tentang kewajiban bagi kendaraan bermotor untuk melengkapinya dengan segitiga pengaman) dan “bestuur” (misalnya mengeluarkan Surat Izin Mengemudi) akan tetapi fungsi utamanya adalah sebagai pencegah dan pembinaan masyarakat di bidang lalu lintas (Soerjono Soekanto, 1986 : 251) 4. Angkutan jalan adalah perpindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke

tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan (Adib Bahari, 2010: 20)

5. Pengemudi adalah seorang yang mengemudikan atau yang langsung mengawasi

orang lain mengemudi. Artinya pengemudi mencakup semua yang mengemudikan kendaraan (baik kendaraan bermotor maupun tak bermotor) (Soerjono Soekanto, 1982 : 100)

6. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri dari kendaraan bermotor dan kendaraan tak bermotor (Undang-undang tentang Lalu lintas dan angkutan jalan No 22 tahun 2009)

7. Helm berlogo SNI adalah perlengkapan wajib yang dipakai bagi pengendara sepeda motor maupun penumpangnya (Undang- undang no 22 tahun 2009 pasal 6 ayat 8)


(18)

8. Siswa adalah peserta didik atau anggota masyakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses yang tersedia pada jalur , jenjang pendidikan tertentu (Undang-undang Pendidikan Nasional 2003 :3)

F. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian

Menurut Sugiono (2009 : 2) menjelaskan metode penelitian sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecakan dan mengantisipasi masalah.

Sedangkan menurut I Made Wirartha (2006 : 68) metode penelitian adalah sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegitan mencari, mencatat, merumuskan, menganilis sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Menurut Hayati. (2008). Metode Penelitian Analitis. (Online). Tersedia : http// repository.upi.edu/. ( 6 Juni 2009) “deskriptif analitis adalah pemusatan perhatian pada fenomena yang sedang terjadi pada saat penelitian dilakukan, dimana penelitian ini berusaha untuk membuat deskriptif fenomena yang diselidiki dengan cara melukiskan fakta tersebut secara cermat ”.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Nasution (1996: 18) “pada hakekatnya pendekatan kualitatif ialah mengamati orang dalam hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitar”. Pada dasarnya paradigma penelitian ini adalah kualitatif, tetapi untuk memperkuat temuan dalam penelitian ini, maka dilengkapi dengan data yang bersifat kauntitaif untuk mengukur tingkat kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI. Melalui pendekatan ini peneliti bermaksud untuk mengungkapkan kesadaran hukum siswa dan siswi SMA Megeri 8 Bekasi dalam menggunakan helm berlogo SNI.


(19)

Teknik penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) sumber data yakni sumber primer dan sumber sekunder.

1. Sumber primer

Sumber primer, yaitu data yang dikumpulkan secara khusus oleh peneliti sendiri dari sumber aslinya. Data penelitian yang diperoleh dari sumber primer disebut data primer (Primary Data). Dalam metode deskriptif analitis yang

menjadi sumber data primernya adalah angket dan wawancara.

a..Angket

Menurut Riduwan (2009 : 71) “ Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna dengan tujuan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah”. Dalam angket ini peneliti menyebarkan dan memberikan daftar pertanyaan pada responden. Yang menjadi responden dalam penyebaran angket ini adalah siswa SMA Negeri 8 Bekasi

b.Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung antara peneliti dengan responden yang diarahkan pada masalah yang diteliti. Tujuannya adalah agar penelitiannya menjadi lengkap. Dalam wawancara ini peneliti memberikan pertanyaan pada responden langsung yaitu, guru, polisi dan siswa yang memilki pengalaman melanggar lalu lintas.

2. Sumber Sekunder.

Data yang telah tersedia yang dikumpulkan oleh pihak lain, baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan yang digunakan oleh peneliti sebagai sumber data penelitiannya disebut sumber sekunder. Dalam hal ini, yang menjadi sumber data sekundernya adalah observasi, studi dokumentasi dan studi literatur.


(20)

Menurut Arikunto (2002:132) “Observasi adalah sebagai suatu pengamatan meliputi kegiatan perumusan terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat Indera.” Observasi di sini berarti pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian langsung ke SMA Negeri 8 Bekasi agar didapat informasi yang ada hubungannya dengan pelanggaran berlalu lintas para siswa.

b.Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan kajian dokumen untuk memperoleh data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Dokumen-dokumen tersebut meliputi pengumpulan data mengenai jumlah pelanggaran lalu lintas di lingkungan Polresta Bekasi berbentuk foto-foto, grafik, gambar, keadaan lalu lintas di wilayah Bekasi. Selain itu, dapat juga hasil-hasil tulisan di majalah, koran atau internet yang semua ini pada dasarnya dapat melengkapi hasil penelitian yang sedang dilaksanakan.

c.Studi Literatur

Studi literatur atau studi kepustakaan yaitu alat pengumpul data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian yanmg diambil dari berbagai buku, majalah, naskah, catatan, sejarah, dokumen tentang yang ada hubungannya dengan kesadaran siswa dalam berlalu lintas. Adapun tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk mendapatkan konsep atau teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian yang dapat dijadikan landasan pemikiran dalam tulisan ini, sehingga diperoleh relevansi antara teori dengan tujuan penelitian. Dokumen terdiri atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat dan dokumen resmi.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif analisa data dilaksanakan selama proses penelitian dan di akhir penelitian. Hal ini senada dengan pendapat Nasution (1996;129) “bahwa dalam penelitian kualitatif, analisa data harus dimulai sejak awal. Data yang diperoleh dituangkan dalam bentuk tulisan, dianalisa lebih lanjut mengenai tahapan analisis data ini, (Nasution, 1996;129) mengemukakan “tidak


(21)

ada satu cara tertentu yang dapat dijadikan pendirian bagi semua penelitian, salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah berikut yang bersifat umum yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dijelaskan bahwa dalam menganalisa data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Reduksi data

Menurut Nasution (1996:129) Reduksi data adalah proses analisa data yang dilakukan untuk menyarikan, menggolongkan, mengarahkan hasil – hasil penelitian dengan mengfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Dengan kata lain, reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang terkumpul dari hasil – hasil lapangan dengan cara merangkum, mengklasifikasikan sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini aspek yang direduksi adalah kesadaran hukum siswa dalam berlalu lintas, yang meliputi :

1. Pengetahuan siswa terhadap peraturan lalu lintas 2. Pemahaman siswa terhadap peraturan lalu lintas 3. Sikap siswa dalam berlalu lintas

4. Perilaku siswa dalam berlalu lintas

5. Tingkat kesadaran hukum siswa dalam berlalu lintas

b. Display data

Display data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan akan memberikan gambaran penelitian yang menyeluruh. Dengan kata lain, menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas, terperinci dan menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun parsial. Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh


(22)

c. Kesimpulan atau verifikasi

Kesimpulan merupakan upaya untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang dianalisa dengan mencari hal – hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada tujuan penelitian.

Dengan demikian secara umum proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan data lapangan, kemudian ditulis kembali dalam bentuk unifikasi dan kategorisasi data, setelah data dirangkum, direduksi dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian. Selanjutnya data dianalisa dan diperiksa keabsahannya melalui beberepa teknik, sebagaimana yang diuraikan oleh Moleong (2000:192-195) yaitu :

a. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendukung lainnya untuk mengungkapkan permasalahn secara tepat

b. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain

c. Data yang diperoleh kemudian difokuskan pada subtantif fokus penelitian

H. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitisan

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bekasi jalan Irigasi No.1. Kondisi siswanya yang menunjukkan terjadinya pelanggaran terhadap peraturan penggunaan helm SNI memungkinkan penulis dapat memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sumber informasi (informan) penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi yang ditetapkan sesuai dengan informasi yang diperlukan dan terkait dengan masalah penelitian, antara lain siswa yang memiliki pengalaman melanggar peraturan penggunaan helm SNI, petugas penegak hukum (polisi lalu lintas), dan guru yang berkaitan dengan pembinaan kesadaran.


(23)

Berdasarkan uraian di atas, maka subjek yang akan diteliti ditentukan langsung oleh peneliti. Adapun jumlah siswa SMA Megeri 8 Bekasi yakni sebanyak 960 siswa terdiri dari

I. Kelas X : 8 x 40 siswa = 320 siswa

11. Kelas XI IPA : 4 x 40 siswa = 160 siswa

III. Kelas XI 1PS : 4 x 40 siswa = 160 siswa

IV. Kelas XII IPA : 4 x 40 siswa = 160 siswa

V. Kelas XII IPS : 4 x 40 siswa = 160 siswa

____________________________________________________ +

Total 960 siswa

Diketahui jumlah siswa SMA Negeri 8 Bekasi sebesar 960 orang dan tingkat prosentase sampel yang diinginkan 25%. Berapakah jumlah sampelnya tersebut ?

Rumus = 25% x dari jumlah siswa 25% x 960 siswa


(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian (Moleong, 2000 : 145). Dengan kata lain, metodologi merupakan proses, prinsip-prinsip yang digunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawaban.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Moleong (2000:3) mengemukakan bahwa:

Pendekatan Kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu penegetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia pada kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya

Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada dua alasan. Pertama permasalahan yang dikaji dalam penelitian tentang kesadaran hukum berlalu lintas siswa dalam menggunakan helm SNI ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya actual (berdasarkan kenyataan, benar-benar terjadi) dan kontekstual (sesuai dengan situasi di lapangan). Kedua, pemilihan pendekatan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sumber primer yaitu angket dan wawancara dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi.

Pada dasarnya paradigma penelitian ini adalah kualitatif. Tetapi untuk memperkuat temuan dalam penelitian ini, maka dilengkapi dengan data yang bersifat kuantitatif untuk mengukur sejauh mana tingkat kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Menurut Hajar (Hayati : 2009 : 89) bahwa :

“Metode deskriptif analitis adalah pemusatan perhatian pada fenomena yang sedang terjadi pada saat penelitian dilakukan, dimana penelitian ini berusaha untuk membuat deskriptif fenomena yang diselidiki dengan melukiskan fakta tersebut secara cermat”.


(25)

Pemilihan metode deskriptif analitis dalam penelitian ini, dengan alasan untuk mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian tentang kesadaran hukum berlalu lintas siswa dalam menggunakan helm SNI yang terjadi pada saat penelitian tersebut dilakukan

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian dapat dibagi menjadi 2 (dua) sumber data yakni sumber primer dan sumber sekunder

1. Sumber primer

Sumber primer, yaitu data yang dikumpulkan secara khusus oleh peneliti sendiri dari sumber aslinya. Data penelitian yang diperoleh dari sumber primer disebut data primer (Primary Data). Dalam metode deskriptif analitis yang menjadi sumber data primernya adalah angket dan wawancara.

a. Angket

Menurut Riduwan (2009:71) angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna dengan tujuan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah”.

Dalam angket ini peneliti menyebarkan dan memberikan daftar

pertanyaan pada responden. Yang menjadi responden dalam penyebaran angket ini adalah siswa SMA Negeri 8 Bekasi.

Jumlah siswa SMA Negeri 8 Bekasi sebesar 960 orang dan tingkat prosentase sampel yang diinginkan 25 %. Berapa jumlah respondennya :

Rumus : 25% x dari jumlah siswa

25% x 960 orang = 240 siswa

Jumlah siswa yang menjadi responden adalah 240 siswa

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung antara peneliti dengan responden yang diarahkan pada masalah yang diteliti adalah wawancara

Selain itu, wawancara dapat diartikan sebagai “bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi


(26)

dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu” (Mulyana, 2002: 180). Menurut Nasution (2003: 71), wawancara bertujuan untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pengalaman, pikiran dan perasaan dalam perspektif informan.

Dalam wawancara ini peneliti memberikan pertanyaan pada responden langsung yaitu:

1) Siswa yang memiliki pengalaman melanggar lalu lintas berjumlah

10 orang

2) Pihak Kepolisian berjumlah 3 orang

3) Guru PKn berjumlah 2 orang

2. Sumber sekunder

Data yang telah tersedia yang dikumpulkan oleh pihak lain, baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan yang digunakan oleh peneliti sebagai sumber data penelitiannya disebut sumber sekunder. Dalam hal ini, yang menjadi sumber data sekundernya adalah observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur.

a. Observasi

Observasi yaitu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Arikunto (1998: 129) berpendapat bahwa “ observasi dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan instrument pengamatan maupun tanpa instrument pengamatan”.

Observasi dalam ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan langsung ke SMA Negeri 8 Bekasi guna memperoleh informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran yang terjadi di SMA Negeri 8 Bekasi, pengamatan terhadap kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI dan pengumpulan data jumlah siswa SMA di wilayah Polres Bekasi.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan salah salah satu sumber data penelitian kualitatif yang sudah lama digunakan, karena sangat bermanfaat


(27)

seperti yang diungkapkan oleh Maleong (2000: 161), yaitu: …dokomen sebagai sumber data untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan”.

Sedangkan Arikunto (1998: 236) menjelaskan bahwa

“metode dokumentasi merupakan salah satu cara mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legeer, agenda dan sebagainya”.

Data yang diperoleh melalui kajian dokumentasi ini dapat dipandang sebagai narasumber yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Jadi,melalui studi dokumentasi ini peneliti dapat memperkuat data hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan masalah, tujuan, fungsi dan sebagainya.

Dokumen-dokmen dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data-data yang diperoleh dari kepolisian mengenai jumlah pelanggaran lalu lintas di wilayah Polres Kota Bekasi, foto-foto atau gambar- gambar tentang keadaan lalu lintas di wilayah polres Kota Bekasi, maupun tulisan-tulisan yang didapat dari internet serta tulisan-tulisan-tulisan-tulisan pribadi penulis pada saat penelitan berlangsung dan dokumen lainnya yang dianggap penting dan berhubungan dengan permasalahan penelitian.

c. Studi Literatur

Studi literatur atau studi kepustakaan yanitu alat pengumpul data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian yang diambil dari berbagai buku, majalah, naskah-naskah, catatan, kisah sejarah, dokumen-dokumen dan lain-lain tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu lintas.


(28)

Adapun tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk mendapatkan konsep-konsep atau teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan dapat dijadikan landasan pemikiran dalam tulisan ini, sehingga diperoleh relevansi anatara teori dengan tujuan penelitian.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bekasi, jalan Irigasi no.1. Kondisi siswanya yang menunjukkan terjadinya pelanggaran terhadap peraturan pengunaan helm SNI memungkinkan penulis dapat memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sumber informasi (informan) penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi yanmg ditetapkan sesuai dengan informasi yang diperlukan dan terkait dengan masalah penelitian, antara lain siswa yang memiliki pengalaman melanggar lalu lintas, petugas penegak hukum (polisi lalu lintas), dan guru yang berkaitan dengan pembinaan kesadaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka subjek yang akan diteliti ditentukan langsung oleh peneliti. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi SMA Negeri 8 Bekasi yang berjumlah 960 orang.

Penelitian ini menggunakan sampel purposive sehingga besarnya sampel ditentukan oleh adanya pertimbangan perolehan informasi. Penentuan sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai pada titik jenuh seperti yang dikemukakan oleh Nasution (1996: 32-33) bahwa:

Untuk memperoleh informasi samapai dicapai taraf “redundancy”

ketentuan atau kejenuhan artinya bahwa dengan menggunakan responden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang dianggap berarti


(29)

Dari pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa dalam pengumpulan data dari responden didasarkan pada ketentuan atau kejenuhan data dan informasi yang diberikan. Apabila dari beberapa responden yang dimintai keterangan diperoleh informasi yang sama, maka itu sudah dianggap cukup untuk proses pengumpulan yang diperlukan, sehingga tidak perlu meminta keterangan dari responden berikutnya

D. Validitas Data

Penelitian kualitatif sering sekali diragukan terutama dalam hal keabsahan datanya (validitas data). Oleh sebab itu dibutuhkan cara untuk dapat memenuhi kriteria kredibilitas data. Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengusahakan agar kebenaran hasil penelitian dapat terpecaya, dalam penelitian ini cara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Memperpanjang masa observasi

Untuk memeriksa absah tidaknya suatu data penelitian, perpanjangan masa observasi peneliti di lapangan, akan mengurangi kebiasan suatu data karena dengan waktu yang lebih lama di lapangan, peneliti akan mengetahui keadaan secara mendalam serta dapat menguji ketidakbenaran data, baik yang disebabkan oleh diri peneliti itu sendiriataupun oleh subjek penelitian.

Usaha peneliti dalam memperpanjang waktu penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang sahih (valid) dari sumber data adalah dengan meningkatkan intensitas pertemuan dan menggunakan waktu yang seefisien mungkin. Misalnya pertemuan hanya berupa percakapan informal, hal ini dimaksudkan agar peneliti lebih memahami kondisi sumber data.

2. Pengamatan secara seksama

Pengamatan secara seksama dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh gambaran yang nyata tentang kesadaran hukum berlalu lintas siswa dalam menggunakan helm SNI di SMA Negeri 8 Bekasi

3. Triangulasi

Triangulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan data dengan

membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya pada saat yang berbeda, atau membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber


(30)

lainnya dengan pendekatan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengecek atau membandingkan data penelitian yang dikumpulkan. Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan terhadap informasi yang diberikan oleh siswa, guru Pkn, Kepala Sekolah, dan Pihak kepolisian tentang fokus penelitian agar memperoleh kebenaran atas informasi yang diperoleh

4. Menggunakan referensi yang cukup

Sebagai bahan referensi untuk meniugkatkan kepercayaan akan kebenaran data, peneliti menggunakan bahan dokumentasi berupa hasil penyebaran angket, catatan hasil wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto dan sebagainya yang diambil dengan cara tidak menggangu atau menarik perhatian informan, sehingga yang informasi diperlukan akan diperoleh dengan tingkat kesahihan yang tinggi

5. Mengadakan membercheck

Seperti halnya pemeriksaan data yang lain, member chek juga dimaksudkan untuk memeriksa keabsahan data. Member check dilakukan setiap akhir kegiatan penyebaran angket dan wawancara, dalam hal ini peneliti berusaha mengulang kembali garis besar hasil penyebaran angket dan wawancara berdasarkan catatan yang dilakukan oleh peneliti. Member check ini dilakukan agar informasi yang diperoleh dapat digunakan dalam penulisan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan/ sumber data.

E. Tahap-Tahap Penelitian 1. Tahap Pra Penelitian

Dalam tahap pra peneltian ini yang pertama kali dilakuakan adalah memilih masalah, menentukan judul dan lokasi penelitian dengan tujuan menyesuaikan keperluan dan kepentingan fokus penelitian yang akan diteliti Setelah masalah dan judul peneltian dinilai tepat dan disetujui oleh Pembimbing, peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal tentang subjek yang akan diteliti.

Setelah diperoleh gambaran mengenai subjek yang akan diteliti serta masalah yang dirumuskan relevan dengan kondisi objektif di lapangan, selanjutnya


(31)

peneliti menyusun proposal penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti harus menempuh prosedur penelitian sebagai berikut :

a. Mengajukan surat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, selanjutnya diteruskan kepada Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu Dekan I untuk medapatkan surat rekomendasi dari Kepala BAAK UPI yang secara kelembagaan mengatur segala jenis urusan administratif dan akademis

b. Pembantu Rektor I atas nama Rektor UPI mengeluarkan surat permohonan

izin penelitian untuk disampaikan kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa Kota Bekasi

c. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Bekasi mengeluarkan surat izin penelitian untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi

d. Kepala Kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengeluarkan surat Izin penelitian untuk disampaikan kepada Kepala SMA Negeri 8 Bekasi

e. Kepala SMA Negeri 8 Bekasi memberikan izin untuk melaksanakan

penelitian selama batas waktu yang telah ditentukan

2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Setelah tahap pra penelitian selesai, maka penulis mulai terjun ke lapangan untuk memulai penelitian. Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari responden, Selain mengumpulkan hasil observasi di lapangan, penulis juga memperoleh data melalui wawancara dan penyebaran angket. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

a. Menghubungi guru Pkn, siswa, Kepala SMA Negeri 8 Bekasi, dan kepala

Kepolisian Resor Kota Bekasi untuk meminta informasi dan meminta izin melaksanakan penelitian

b. Menetukan responden yang akan disebarkan angket

c. Menetukan responden yang akan diwawancara

d. Menghubungi responden yang akan disebarkan angket


(32)

f. Mengadakan penyebaran angket dan wawancara dengan responden sesuai dengan kesepakatan sebelumnya

g. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan dianggap berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

Setelah selesai mengadakan penyebaran angket dan wawancara dengan responden, penulis menuliskan kembali data yang terkumpul ke dalam catatan lapangan (field notes). Dengan tujuan agar dapat mengungkapkan data secara mendetail. Data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket dan wawancara, disusun dalam bentuk catatan lengkap setelah didukung oleh dukumen lainnya. Demikian seterusnya sampai penulis mencatat data pada titik jenuh yang berarti perolehan data tidak lagi mendapatkan informasi yang baru.

3. Tahapan Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data merupakan suatu langkah penting dalam penelitian, karena dapat memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, pengolahan dan analisis melalui proses menyusun, mengkategorikan data, mencari kaitan isi dari berbagai data yang diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya. Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil penyebaran angket, wawancara, observasi dan studi dokumentasi dilapangan untuk selanjutnya dideskipsikan dalam bentuk laporan.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilaksanakan selama proses penelitian dan di akhir penelitian. Hal ini senada dengan pendapat Nasution (1996: 129) bahwa “ dalam peneltian kualitatif analisis data harus dimulai sejak awal. Data yang diperoleh dalam lapangan segera harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis “. Lebih lanjut mengenai tahapan analisis data ini, Nasution (1996: 129) mengemukakan sebagai berikut:

Tidak ada suatu cara tertentu yang dapat dijadikan pendirian bagi semua penelitian, salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah berikut yang bersifat umum yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi


(33)

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dijelaskan bahwa dalam pengolahan data dan menganalisis data dilakukan melaui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Reduksi data

Reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan untuk menyaringkan, menggolongkan, mengarahkan hasil-hasil penelitian dengan memfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Dengan kata lain, reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum, mengklasifikasikan sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini aspek yang direduksi adalah indikator kesadaran hukum siswa dalam berlalu lintas yang meliputi

1) Pengetahuan siswa tentang peraturan lalu lintas 2) Pemahaman siswa tentang peraturan lalu lintas 3) Sikap siswa dalam berlalu lintas

4) Perilaku siswa dalam berlalu lintas

5) Tingkat kesadaran hukum siswa dalam berlalu lintas

b. Display Data

Display data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan akan memberikan gambaran penelitian yang menyeluruh. Dengan kata lain menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas, terperinci dan menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun secara parsial. Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh


(34)

Kesimpulan merupakan upaya mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu kepada tujuan penelitian

Dengan demikian secara umum proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan data lapangan (data mentah), kemudian ditilis kembali dalam bentuk unifikasi dan kategorisasi data, setelah data dirangkum, direduksi dan disesuaikan dengan fokus masalahan penelitian. Selanjutnya data dianalisa dan diperiksa keabsahannya melalui beberapa teknik, sebagaimana yang diuraikan oleh Moleong (2000:192-195), yaitu:

a. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendukung lainnya untuk mengungkapkan permasalahan secara tepat

b. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik, ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain

c. Data yang diperoleh kemudian difokuskan pada subtantif fokus penelitian

Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan penulis dalam melakaukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap tersebut diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperoleh data-data yang memenuhi keabsahan suatu penelitian sesuai dengan kaidah- kaidah ilmiah yang berlaku.


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat kesadaran hukum siswa dalam penggunaan helm SNI di SMA Negeri 8 Bekasi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengetahuan siswa sebagai pengendara sepeda motor umumnya hanya sebatas

mengetahui aturan-aturan mana yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam berlalu lintas seperti tidak menggunakan helm SNI dan berboncengan tiga orang pada saat mengendarai kendaraan bermotor, sedangkan pengetahuan siswa sebagai pengendara sepeda motor terhadap aturan penggunaan helm SNI masih rendah, hal ini disebabkan oleh proses belajar yang diterima oleh siswa dalam bentuk sosialisasi dan penyuluhan belum memadai .

2. Pemahaman siswa terhadap aturan penggunaan helm SNI masih kurang karena

banyaknya siswa yang tidak memahami aturan penggunaan helm SNI yakni berupa sanksi dan denda yang diberikan pada setiap pengguna kendaraan bermotor yang tidak menggunakan helm SNI. Keterangan tersebut mengindikasikan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap aturan penggunaan helm SNI masih harus ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian yang cukup serius.

3. Sikap siswa sebagai pengguna kendaraan bermotor dalam mematuhi aturan

penggunaan helm SNI dapat dikategorikan masih kurang, hal ini terbukti dari masih cukup banyaknya siswa yang tidak menggunakan helm SNI pada saat mengendarai kendaraan bermotor, siswa lebih memilih berdamai ketika medapat sanksi karena melanggar aturan penggunaan helm SNI dari pihak kepolisian dan siswa tersebut hanya mengikuti aturan penggunaan helm SNI.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm

SNI, terdiri atas 2 faktor : 1. Faktor internal

a. Motivasi dalam diri siswa

b. Pengetahuan siswa


(36)

2. Faktor eksternal

a. Pengaruh lingkungan sekitar siswa

b. Teman sepermainan siswa

c. Sanksi atau hukuman bagi siswa yang melanggar

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang diambil maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi yang kiranya dapat menjadi masukan untuk para siswa sebagai pengguna kendaraan bermotor, pihak sekolah dan pihak kepolisian dalam menuingkatkan kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI di SMA Negeri 8 Bekasi.

1. Kepada siswa sebagai pengendara kendaraan bermotor

a. Siswa diwajibkan mematuhi aturan penggunaan helm SNI dan mengikuti penyuluhan untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya penggunaan helm SNI pada saat berkendara

b. Siswa harus mengetahui akibat dari mengendarai kendaraan bermotor tanpa menggunakan helm SNI

c. Sesama siswa harus saling mengingatkan pentingnya penggunaan helm SNI pada saat berkendara

2. Kepada pihak sekolah

a. Memberi arahan pada siswa agar bisa lebih menaati peraturan lalu lintas khususnya dalam menggunakan helm SNI pada saat berkendara

b. Memberikan pandangan pada siswa bahwa menggunakan helm SNI adalah

kewajiban bagi setiap pengguna kendaraan bermotor

c. Memberikan informasi tambahan pada siswa tentang peraturan lalu lintas khususnya aturan penggunaan helm SNI

3. Kepada pihak kepolisian

a. Perlu ditingkatkan kualitas personel perangkat hukum (Polantas/ Kasatlantas) yang masih belum memadai untuk memberikan penerangan dan penyuluhan hukum tentang aturan penggunaan helm SNI kepada pelajar.


(37)

b. Polisi lalu lintas diperbanyak dan selalu berjaga di daerah yang banyak perilaku pelanggaran aturan penggunaan helm SNI


(38)

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Affandi (1981).Pengantar Ilmu Hukum : Merpati Group

Alwasiah, Chaedar. (2003) . Pokoknya Kualitatif. Bandung : Pustaka Jaya

Arikunto. Suharsimi. (1996). Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Jakarta : Gelar Pustaka Mandiri

Arikunto, Suharsimi. (1998). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT Rineka Cipta

Badri, S.H. (1994). Hak dan Kewajiban Dalam UULLAJ. Bangkalan : CV. Amin Surabaya

Bahari, Adib. (2010). 125 Tanya Jawab Aturan Wajib Berlalu Lintas Yogyakarta : Pustaka Yustisia

Darwis, Ranidar. (1998). Mengenal Hukum Adat Indonesia. Bandung : FPIPS IKIP Bandung

Djahiri, Achmad Kosasih. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT Dan Games Dalam VCT. Bandung : Tidak Diterbitkan

Kansil (1989). Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum.Indonesia Jakarta : Balai Pustaka

Kusumaatmadja, Mochtar (2002). Konsep-Konsep Hukum Dalam

Pembangunan..Bandung : PT Alumni.

Kusumaatmadja, Mochtar.(1975). Pembinaan Hukum dalam Rangka Pembangunan Nasional. Bandung : Binacipta.

Maleong, J. Lexy. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Sinar Grafika Mertokusumo, Sudikno. (1984). Meningkatkan Kesadaran Hukum. Jakarta : Liberty

Mulyana, Dedy. ( 2008). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya


(39)

Nasution. (1996). Metode Penelitian Kualitatif Naturalistik. Jakarta : Sinar Grafika Nasution. (2007). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara Poespoprodjo, S.H. (1999). Filsafat Moral. Bandung : CV Pustaka Grafika Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan Dan Peneliti

Pemula. Bandung : Alfabeta

Salman, Otje. (1989). Beberapa Aspek Sosiologi Hukum. Bandung: Alumni

Sanusi, Ahmad. ( 1984). Pengantar Ilmu Hukum Dan Pengantar Tata Hukum Indonesia. Bandung : Tarsito

Soekanto, Soerjono. (1982). Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum. Jakarta : CV.Rajawali

Soekanto, Soerjono. (1990). Polisi dan Lalu Lintas. Bandung : CV. Mandar Maju Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bamdung : Alfabeta

Suharto dan Iryanto, Toto. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Indah Warpani, Suwardjoko.P. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bandung

:ITB

Widjaja, A.W (1984). Kesadaran Hukum Manusia dam Masyarakat Pancasila. Jakarta: Era Swasta

Wirartha, I Made. (2006). Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis. Yogyakarta : CV. Andi Ofseet

Wuryan, Sri dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung : Laboratoriunm PKn

B. Sumber Internet

Hayati. (2008). Metode Penelitian Analitis. (Online). Tersedia: http//

repository.upi.edu/.(6 Juni 2009)

Kuswaraharja, Dadan. (2008). Kualifikasi Helm SNI (1). (Online). Tersedia : http// hariandetik.com/.(9 Juli 2009)


(40)

C. Sumber Dokumen

Undang-Undang No 22 tahun 2009. Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Yogyakarta: Pustaka Yustisia

Undang-Undang No 22 tahun 2009. (2009) tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan . Bandung : CV. Nugraha Aulia

Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 2009 (UU No. 22 Tahun 2009). Jakarta : Visimedia


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat kesadaran hukum siswa dalam penggunaan helm SNI di SMA Negeri 8 Bekasi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengetahuan siswa sebagai pengendara sepeda motor umumnya hanya sebatas

mengetahui aturan-aturan mana yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam berlalu lintas seperti tidak menggunakan helm SNI dan berboncengan tiga orang pada saat mengendarai kendaraan bermotor, sedangkan pengetahuan siswa sebagai pengendara sepeda motor terhadap aturan penggunaan helm SNI masih rendah, hal ini disebabkan oleh proses belajar yang diterima oleh siswa dalam bentuk sosialisasi dan penyuluhan belum memadai .

2. Pemahaman siswa terhadap aturan penggunaan helm SNI masih kurang karena

banyaknya siswa yang tidak memahami aturan penggunaan helm SNI yakni berupa sanksi dan denda yang diberikan pada setiap pengguna kendaraan bermotor yang tidak menggunakan helm SNI. Keterangan tersebut mengindikasikan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap aturan penggunaan helm SNI masih harus ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian yang cukup serius.

3. Sikap siswa sebagai pengguna kendaraan bermotor dalam mematuhi aturan

penggunaan helm SNI dapat dikategorikan masih kurang, hal ini terbukti dari masih cukup banyaknya siswa yang tidak menggunakan helm SNI pada saat mengendarai kendaraan bermotor, siswa lebih memilih berdamai ketika medapat sanksi karena melanggar aturan penggunaan helm SNI dari pihak kepolisian dan siswa tersebut hanya mengikuti aturan penggunaan helm SNI.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm

SNI, terdiri atas 2 faktor : 1. Faktor internal

a. Motivasi dalam diri siswa

b. Pengetahuan siswa


(2)

2. Faktor eksternal

a. Pengaruh lingkungan sekitar siswa

b. Teman sepermainan siswa

c. Sanksi atau hukuman bagi siswa yang melanggar

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang diambil maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi yang kiranya dapat menjadi masukan untuk para siswa sebagai pengguna kendaraan bermotor, pihak sekolah dan pihak kepolisian dalam menuingkatkan kesadaran hukum siswa dalam menggunakan helm SNI di SMA Negeri 8 Bekasi.

1. Kepada siswa sebagai pengendara kendaraan bermotor

a. Siswa diwajibkan mematuhi aturan penggunaan helm SNI dan mengikuti penyuluhan untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya penggunaan helm SNI pada saat berkendara

b. Siswa harus mengetahui akibat dari mengendarai kendaraan bermotor tanpa menggunakan helm SNI

c. Sesama siswa harus saling mengingatkan pentingnya penggunaan helm SNI pada saat berkendara

2. Kepada pihak sekolah

a. Memberi arahan pada siswa agar bisa lebih menaati peraturan lalu lintas khususnya dalam menggunakan helm SNI pada saat berkendara

b. Memberikan pandangan pada siswa bahwa menggunakan helm SNI adalah

kewajiban bagi setiap pengguna kendaraan bermotor

c. Memberikan informasi tambahan pada siswa tentang peraturan lalu lintas khususnya aturan penggunaan helm SNI

3. Kepada pihak kepolisian

a. Perlu ditingkatkan kualitas personel perangkat hukum (Polantas/ Kasatlantas) yang masih belum memadai untuk memberikan penerangan dan penyuluhan hukum tentang aturan penggunaan helm SNI kepada pelajar.


(3)

b. Polisi lalu lintas diperbanyak dan selalu berjaga di daerah yang banyak perilaku pelanggaran aturan penggunaan helm SNI


(4)

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Affandi (1981).Pengantar Ilmu Hukum : Merpati Group

Alwasiah, Chaedar. (2003) . Pokoknya Kualitatif. Bandung : Pustaka Jaya

Arikunto. Suharsimi. (1996). Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Jakarta : Gelar Pustaka Mandiri

Arikunto, Suharsimi. (1998). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT Rineka Cipta

Badri, S.H. (1994). Hak dan Kewajiban Dalam UULLAJ. Bangkalan : CV. Amin Surabaya

Bahari, Adib. (2010). 125 Tanya Jawab Aturan Wajib Berlalu Lintas Yogyakarta : Pustaka Yustisia

Darwis, Ranidar. (1998). Mengenal Hukum Adat Indonesia. Bandung : FPIPS IKIP Bandung

Djahiri, Achmad Kosasih. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT Dan Games Dalam VCT. Bandung : Tidak Diterbitkan

Kansil (1989). Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum.Indonesia Jakarta : Balai Pustaka

Kusumaatmadja, Mochtar (2002). Konsep-Konsep Hukum Dalam

Pembangunan..Bandung : PT Alumni.

Kusumaatmadja, Mochtar.(1975). Pembinaan Hukum dalam Rangka Pembangunan Nasional. Bandung : Binacipta.

Maleong, J. Lexy. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Sinar Grafika Mertokusumo, Sudikno. (1984). Meningkatkan Kesadaran Hukum. Jakarta : Liberty

Mulyana, Dedy. ( 2008). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya


(5)

Nasution. (1996). Metode Penelitian Kualitatif Naturalistik. Jakarta : Sinar Grafika Nasution. (2007). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara Poespoprodjo, S.H. (1999). Filsafat Moral. Bandung : CV Pustaka Grafika Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan Dan Peneliti

Pemula. Bandung : Alfabeta

Salman, Otje. (1989). Beberapa Aspek Sosiologi Hukum. Bandung: Alumni

Sanusi, Ahmad. ( 1984). Pengantar Ilmu Hukum Dan Pengantar Tata Hukum Indonesia. Bandung : Tarsito

Soekanto, Soerjono. (1982). Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum. Jakarta : CV.Rajawali

Soekanto, Soerjono. (1990). Polisi dan Lalu Lintas. Bandung : CV. Mandar Maju Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bamdung : Alfabeta

Suharto dan Iryanto, Toto. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Indah Warpani, Suwardjoko.P. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bandung

:ITB

Widjaja, A.W (1984). Kesadaran Hukum Manusia dam Masyarakat Pancasila. Jakarta: Era Swasta

Wirartha, I Made. (2006). Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis. Yogyakarta : CV. Andi Ofseet

Wuryan, Sri dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung : Laboratoriunm PKn

B. Sumber Internet

Hayati. (2008). Metode Penelitian Analitis. (Online). Tersedia: http//

repository.upi.edu/.(6 Juni 2009)

Kuswaraharja, Dadan. (2008). Kualifikasi Helm SNI (1). (Online). Tersedia : http// hariandetik.com/.(9 Juli 2009)


(6)

C. Sumber Dokumen

Undang-Undang No 22 tahun 2009. Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Yogyakarta: Pustaka Yustisia

Undang-Undang No 22 tahun 2009. (2009) tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan . Bandung : CV. Nugraha Aulia

Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 2009 (UU No. 22 Tahun 2009). Jakarta : Visimedia