PENGGUNAAN MEDIA TELEPROMTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACAKAN TEKS BERITA TERHADAP SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 5 BANDUNG.

(1)

PENGGUNAAN MEDIA TELEPROMTER

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACAKAN TEKS BERITA

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

DIKI SUMARNA 0902329

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGGUNAAN MEDIA TELEPROMTER

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACAKAN TEKS BERITA

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh Diki Sumarna

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Diki Sumarna 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

DIKI SUMARNA

PENGGUNAAN MEDIA TELEPROMTER

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACAKAN TEKS BERITA

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. H. Khaerudin Kurniawan, M.Pd. NIP 1966010819920021001

Pembimbing II,

Rika Widawati, M.Pd. NIP 197701192009122001

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Dadang S Anshori, M.Pd. NIP 197204031999031002


(4)

Diki Sumarna, 2013

PENGGUNAAN MEDIA TELEPROMTER

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACAKAN TEKS BERITA TERHADAP SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 5 BANDUNG

oleh : Diki Sumarna

0902329

ABSTRAK

Penelitian ini untuk mengujicobakan media telepromter dalam pembelajaran membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume yang jelas di kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung. Penelitian ini juga, dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas. Selain itu, media pembelajaran yang digunakan sebeleumnya hanya manual saja, seperti menggunakan surat kabar. Oleh karena itu, peneliti ingin mengujicobakan media telepromter ini pada pembelajaran membacakan teks berita untuk mengatasi permasalahan tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri atas tiga pertanyaan, yaitu bagaimana kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat? Bagaimana keefektifan media telepromter dalam pembelajaran membacakan teks berita oleh siswa? Bagaimana hasil pembelajaran siswa dalam membacakan teks berita dengan media telepromter?

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat, keefektifan media telepromter dalam pembelajaran membacakan teks berita, dan hasil pembelajaran siswa dalam membacakan teks berita dengan media telepromter. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung dalam membacakan teks berita pada tes awal dan akhir. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini diujicobakan terhadap populasi kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung dengan sampel kelas. Tes awal dilakukan sebelum menggunakan media telepromter, sedangkan tes akhir dilakukan setelah menggunakan media telepromter dengan dua kali perlakuan. Dalam penelitian ini, nilai rata-rata yang diperoleh tes awal adalah 69,51, sedangkan tes akhir mendapatkan nilai 77,61. Artinya, media telepromter terbukti efektif untuk digunakan pada pembelajaran membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas.


(5)

iv

Diki Sumarna, 2013

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...5

C. Batasan Masalah ...6

D. Rumusan Masalah ...6

E. Tujuan Penelitian ...6

F. Manfaat Penelitian... ...6

G. Anggapan Dasar... ...7

H. Hipotesis... ...8

I. Definisi Operasional... ...8

BAB II IHWAL MEMBACA, MEDIA, DAN TELEPROMPTER A. Membaca ...9

B. Tujuan Membaca ...10

C. Aspek-aspek Membaca ...11

D. Membaca Nyaring ...12

E. Media. . ...14

F. Berita...14

G. Teleprompter ...15

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ...18

B. Teknik Penelitian ...19


(6)

Diki Sumarna, 2013

a. Tes Membacakan Teks Berita ...20

b. Angket atau Kuesioner ...20

c. Observasi ...20

2. Teknik Pengolahan Data ...20

C. Instrumen Penelitian ...23

1. Instrumen Pembelajaran ...24

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...24

b. Instrumen Pengumpulan Data ...31

1) Butir Tes ...31

2) Lembar Observasi ...33

3) Angket ...33

D. Sumber Data ...34

E. Populasi ...34

F. Sampel ...34

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...35

B. Deskripsi Hasil Membacakan Teks Berita ...35

1. Deskripsi Data Membacakan Teks Berita Tes Aawal dan Akhir ...37

a. Deskripsi Kemampuan Hasil Tes Awal ...37

b. Deskripsi Kemampuan Hasil Tes Akhir ...41

2. Analisis Hasil Nilai Tes Awal dan Tes Akhir ...48

3. Analisis Uji Reabilitas Antarpenimbang ...48

a. Data Nilai Tes Awal dan Tes Akhir ...48

4. Uji Normalitas ...54

a. Uji Normalitas Data Tes Awal dan Tes Akhir ...55

5. Uji Homogenitas ...60

6. Uji Hipotesis ...61

7. Pembahasan Hasil Penelitian ...64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...72


(7)

vi

Diki Sumarna, 2013

B. Saran... ...73

DAFTAR PUSTAKA ...74

LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Desain Penelitian...19

Tabel 3.2 Tabel Guillford ...23

Tabel 3.3 Lembar Observasi Guru ...30

Tabel 3.4 Lembar Observasi Siswa ...31

Tabel 3.5 Indikator Penilaian ...32

Tabel 4.1 Nilai Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Membacakan Teks Berita ...36

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Antarpenimbang (ANAVA) Data Nilai Tes Awal ...49

Tabel 4.3 Tabel ANAVA Tes awal ...51

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Antarpenimbang (ANAVA) Data Nilai Tes Akhir ...52

Tabel 4.5 Tabel ANAVA Tes Akhir ...54

Tabel 4.6 Uji Normalitas Hasil Nilai Tes Awal ...55

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tes Awal ...56

Tabel 4.8 Daftar Frekuensi Observasi dan Ekspektasi Tes Awal ...56

Tabel 4.9 Uji Normalitas Hasil Nilai Tes Akhir ...58

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tes Akhir ...59

Tabel 4.11 Daftar Frekuensi Observasi dan Ekspektasi Tes Akhir ...59

Tabel 4.12 Uji Homogenitas ...61

Tabel 4.13 Uji Hipotesis ...62

Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru ...66

Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa ...69

DAFTAR DIAGRAM Diagram Batang 4.1 Signifikansi Tes Awal dan Tes Akhir ...65


(8)

Diki Sumarna, 2013

Diagram Lingkaran 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru... .68 Diagram Lingkaran 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa... .70 Diagram Lingkaran 4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa... .71


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan suatu alat untuk berkomunikasi di dalam kehidupan bermasyarakat. Keterampilan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Hal tersebut dijadikan sebagai acuan kompetensi di dalam mempelajari bahasa di sekolah atau lembaga pendidikan. Keempat keterampilan tersebut dapat dicapai oleh siswa yang memang tengah mempelajari bahasa, terutama bahasa Indonesia.

Di dalam dunia pendidikan, keterampilan berbahasa Indonesia harus dikembangkan dengan baik, demi mempertahankan karakter bangsa. Guru bahasa Indonesia harus mampu membina siswa-siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai budaya dan bahasanya. Ungkapan tersebut harus dibuktikan dengan berbagai cara untuk mengembangkan bahasa Indonesia.

Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, membaca merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hodgson (Tarigan, 1987: 7) mengemukakan bahwa membaca adalah “suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.” Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Ditinjau dari segi terdengarnya suara si pembaca, maka penulis memilih membaca nyaring. Demikian menurut Tarigan (1987: 22) membaca nyaring adalah “suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan persaan seseorang


(10)

pengarang.” Orang yang membaca nyaring haruslah mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan. Dia juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran pembicaraan yang hidup.

Salah satu keterampilan bahasa, yaitu membaca, adalah hal terpenting dari ketiga aspek keterampilan bahasa tersebut. Dengan banyak membaca maka akan kaya informasi serta ilmu dan pengetahuan. Membaca juga, banyak jenisnya, salahsatunya membaca nyaring. Ketertarikan peneliti untuk menggunakan media telepromter dalam pembelajaran membacakan teks berita berawal dari inspirasi peneliti terhadap media massa televisi tentang siaran berita. Hal itu, membuat peneliti mencari tahu tentang media tersebut. Akhirnya, salah satu alternatifnya adalah mencari perangkat lunak telepromter di media online untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini juga menggunakan metode untuk mengumpulkan dan mengetahui data, yaitu metode penelitian eksperimen yang memakai satu kelas/kelompok saja (one-group pretest-posttest design). Metode tersebut memiliki pola, yaitu prates (tes awal), perlakuan, dan pascates (tes akhir). Penelitian tersebut dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung. Oleh karena itu, ketika peneliti melaksanakan Program Pelatihan Lapangan (PPL) di sekolah tersebut, maka peneliti mengidentifikasi masalah yang dijadikan penelitian.

Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat merupakan naik atau turunnya nada ketika membacakan teks berita sehingga berita yang disampaikan tepat dengan adanya intonasi tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Reardon (2009: 314) bahwa “penurunan menunjukkan kepada pendengar bahwa berita yang Anda sampaikan sudah mencapai akhir. Akan tetapi, jika nada suara Anda terus meningkat dan meninggi, pada akhir frasa, klausa, dan kalimat, pemirsa akan berasumsi bahwa Anda berniat untuk terus menjelaskan materi berita.”

Di dalam penelitian ini, Kompetensi Dasar (KD) tentang membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas dipilih oleh peneliti. Hal tersebut merupakan suatu acuan untuk memunculkan


(11)

3

pembelajaran yang menggunakan media. Adapun media yang digunakan di dalam pembelajaran membacakan teks berita ini adalah media telepromter.

Jauhar (2011: 95) menyatakan tentang pengertian media bahwa “media berasal dari kata Latin “medium” yang berarti “di antara”, suatu istilah menunjukkan segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima.” Selain pendapat di atas, Martin dan Briggs (Jauhar, 2011: 95) menyatakan bahwa “media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan siswa, dapat berupa perangkat keras, seperti komputer, televisi, proyektor, dan perangkat lunak yang digunakan dalam perangkat-perangkat keras tersebut.”

Menurut Reardon (2009: 223) telepromter adalah “cermin terbalik yang ditempatkan dalam kamera bagian depan yang mencerminkan salinan berita untuk dibaca oleh pembaca berita.” Alat tersebut dikenal sebagai prompter, menunjukkan sekitar lima baris salinan berita yang dibaca pada satu waktu oleh pembaca berita. Setiap baris terdiri dari tiga sampai lima kata. Garis bergerak ke atas. Posisi kamera berada tepat di belakang kaca yang muncul bersamaan barisan kata. Jadi, ketika membaca baris-baris tersebut, pembaca berita akan melihat langsung ke arah lensa kamera. Pada TV nasional, telepromter dijalankan khusus oleh seseorang yang hanya bertugas menjalankan telepromter. Ini digunakan untuk memutar naskah kertas pada waktu yang ditetapkan. Saat ini semua dikerjakan oleh komputer, tidak ada lagi prompter kertas naskah.

Penggunaan media tersebut bertujuan untuk memberikan inovasi baru dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya Kompetensi Dasar (KD) membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas. Di samping itu, penggunaan media tersebut menjadi salah satu acuan untuk mempraktikkan cara membacakan teks berita. Telepromter yang akan digunakan oleh peneliti adalah berasal dari perangkat lunak (software). Peneliti merancang tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama, peneliti memberikan cuplikan video pembacaan berita kepada para siswa untuk tahap awal mengetahui bagaimana cara membacakan berita itu. Selanjutnya, para siswa dites secara langsung membacakan teks berita setelah melihat cuplikan video tersebut. Para


(12)

siswa boleh berpasangan dan boleh perorangan dalam tes tersebut. Pertemuan kedua, peneliti memberikan perlakuan sebagai langkah sebelum mengujicobakan media telepromter. Pada tahap ini, para siswa memperoleh penguatan dan pemahaman tentang tata cara membacakan teks berita. Hal tersebut, menjadi modal para siswa untuk melakukan tes dengan menggunakan media tersebut. Nantinya, peneliti memberikan software tersebut ke setiap siswa kelas VIIIA khususnya. Kemudian, para siswa tersebut dapat menggunakannya sendiri dengan bimbingan dari gurunya atau peneliti. Software tersebut diinstalkan ke komputer lipat (laptop) siswa masing-masing. Setelah semua terbimbing dengan baik, maka seluruh siswa kelas VIIIA dites secara langsung dengan menggunakan media tersebut.

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Wapik. (2012). Membacakan Teks Berita dengan Menggunakan Studio Mini Sederhana. [Online]. Tersedia: http://wapikweb.org/article/detail/membacakan-teks-berita-dengan-menggunakan-studio-mini-sederhana-AA-00949.php [15 Mei 2013]. Pada praktiknya hampir mirip, namun dalam penelitian beliau menggunakan satu lembar kertas manila yang lebar untuk dijadikan sebagai media telepromter manual. Dari hasil pembelajaran tersebut, diperoleh nilai siswa, yaitu 75% dari jumlah siswa nilainya di atas 75 dan 80% dari jumlah siswa nilainya di bawah 75.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Lastri Tristiana Lestarina yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membacakan Teks Berita Melalui Pembelajaran Membaca dengan Menggunakan Teknik Pembelajaran Membaca Bergantian Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Salawu Tahun Ajaran 2011/2012.” Proses belajar pada siklus kesatu banyak siswa yang tidak aktif dalam mengikuti pembalajaran. Siswa yang aktif sebanyak 10 orang (39%). Siswa yang kurang aktif sebanyak 5 orang (19%). Siswa yang tidak aktif sebanyak 11 orang (42%). Pada siklus kedua keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mengalami perubahan yang sangat pesat. Semua siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Nilai rata-rata hasil belajar pada siklus dua sudah mencapai 86,5. Nilai rata-rata hasil belajar pada siklus satu yaitu hanya mencapai 59,4 dan nilai rata-rata hasil belajar pada siklus dua yaitu sudah mencapai 83,35.


(13)

5

Pada siklus satu siswa yang mencapai KKM sebanyak 10 orang (38,5%) dan yang belum mencapai KKM 16 orang (61,5%). Pada siklus dua semua siswa telah mencapai KKM.

Atas dasar pemikiran tersebut, akhirnya peneliti memilih judul “Penggunaan Media Telepromter dalam Pembelajaran Membacakan Teks Berita (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut.

1. Siswa masih mengalami kesulitan dalam membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas.

2. Penggunaan media merupakan hal yang tepat dalam pembelajaran membaca, khususnya membacakan teks berita.

3. Guru kurang variatif dalam menggunakan media pembelajaran yang menyebabkan berkurangnya antusias dan motivasi siswa dalam membacakan teks berita.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi di atas, penulis membatasi masalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini dikhususkan untuk pembelajaran membacakan teks berita 2. Media yang digunakan adalah telepromter.

3. Sasaran penelitian adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian, yaitu sebagai berikut.


(14)

1. Bagaimana kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat sebelum menggunakan media telepromter?

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat setelah menggunakan media telepromter?

3. Adakah perbedaan yang signifikan kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat sebelum dan setelah menggunakan media telepromter?

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui suatu hasil dan tindak lanjut. Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada ketercapaian penelitian ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

a. kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat sebelum menggunakan media telepromter. b. kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat setelah menggunakan media telepromter. c. perbedaan yang signifikan kemampuan siswa dalam membacakan teks

berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat sebelum dan setelah menggunakan media telepromter.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini ada dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, maupun peneliti. a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran membacakan teks berita dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik.


(15)

7

b. Guru

Penelitian ini dapat menjadi suatu solusi kegiatan belajar mengajar dengan media yang inovatif dan menambah wawasan bagi guru. Dengan adanya media yang menarik bagi para siswa, pembelajaran akan berjalan dengan lancar dan amat membantu peran guru.

c. Peneliti

Penelitian ini digunakan sebagai bahan dasar untuk mengajar kelak menjadi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam keterampilan membaca, khususnya membacakan teks berita.

2. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapakan dapat mempermudah siswa dalam pembelajaran membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume yang jelas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan terhadap guru berkaitan dengan penggunaan media telepromter dalam pembelajaran membacakan teks berita. Penggunaan media tersebut dapat menyegarkan siswa berkaitan dengan pembelajaran yang inovatif dalam membacakan teks berita.

G. Anggapan Dasar

Menurut Surakhmad (Arikunto, 2010 : 104) anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik mungkin meragu-ragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka peneliti menggunakan anggapan dasar sebagai berikut.

1. Pembelajaran membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII.


(16)

2. Penggunaan media yang efektif akan mendukung keberhasilan pembelajaran membaca bagi siswa.

H. Hipotesis

Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan media telepromter dalam membacakan teks berita tergolong pembelajaran yang efektif pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung.

I. Definisi Operasional

Istilah-istilah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut.

1. Media telepromter adalah media yang digunakan untuk membacakan teks berita dengan komputer dan dapat menunjukkan salinan berita yang dibaca pada satu waktu oleh pembaca berita. Setiap baris terdiri dari tiga sampai lima kata. Garis bergerak ke atas. Seolah-olah pembaca berita menghafal teks berita. Media tersebut dapat diterapkan kepada siswa dalam pembelajaran membacakan teks berita.

2. Pembelajaran membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas merupakan proses belajar membacakan teks berita bertujuan untuk menyampaikan berita secara tepat dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas. Proses pembelajaran tersebut dapat dibantu dengan media yang menarik, yaitu telepromter.

3. Kemampuan membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas merupakan proses bagaimana siswa-siswa tersebut mampu atau tidaknya dalam membacakan teks berita. Apakah mereka mampu membacakan teks berita dengan intonasi, pelafalan, dan volume suara. Hal tersebut harus dilihat dari segi kemampuannya.

4. Hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa akan memengaruhi terhadap nilai-nilai mereka. Apakah hasil belajar mereka mencapai mampu atau tidak dalam membacakan teks berita. Dengan adanya pertimbangan tersebut, maka akan diperoleh nilai-nilai hasil pembelajaran yang telah dilakukan.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian, yaitu suatu cara yang digunakan untuk memperoleh kelengkapan data-data yang diperlukan bagi usaha pemecahan masalah yang diteliti dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Dalam penelitian ini, penulis mengujicobakan media teleprompter atau pengial baca dalam pembelajaran membacakan teks berita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan media tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam penelitian eksperimen sasaran objeknya adalah manusia. Hal ini tentunya menjadi dasar utama bagi penulis untuk menggunakan metode tersebut, objek dalam penelitan adalah siswa.

Permasalahan yang diteliti, yaitu dalam hal pembelajaran membacakan teks berita menggunakan media teleprompter. Dalam pembelajaran membaca tentunya dibutuhkan pemahaman, khususnya dalam membacakan teks berita. Di kalangan SMP kelas VIII, pembelajaran membaca harus dilakukan dengan berkelanjutan dan perlu latihan yang menyeluruh. Oleh karena itu, penulis menggunakan desain “The one group pretest-posttest”. Tujuannya adalah agar satu kelompok tersebut mendapatkan pelatihan yang mendalam dan terencana, sehingga hasil yang diperoleh pun bisa maksimal, kelompok yang mendapatkan perlakuan itu dinamakan kelompok eksperimen.

Dalam desain ini, observasi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut prates,

dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut tes akhir (posttest). Pola penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.


(18)

Tabel 3.1 Desain Penelitian

E O1 X O2

P1 P2

(Arikunto, 2010: 124) Keterangan:

O1 : Pretes pada kelompok eksperimen

X : Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa penerapan media teleprompter dalam pembelajaran membacakan teks berita.

P1 : Perlakuan pertama P2 : Perlakuan kedua

O2 : Postes pada kelompok eksperimen

Dalam desain ini penentuan kelompok eksperimen ditentukan dengan teknik sampel bertujuan. Kelompok tersebut diberi prates untuk mengetahui keadaan awal tentang kemampuan membacakan teks berita. Selanjutnya, kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa penerapan media teleprompter dalam pembelajaran membacakan teks berita. Setelah diberi tiga kali perlakuan atau treatment maka dilakukan postes.

B. Teknik Penelitian

Teknik penelitian merupakan suatu cara yang dapat memecahkan masalah dalam kegiatan penelitian. Ada beberapa aspek di dalam teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti. Seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Teknik Pengumpulan Data a. Tes Membacakan Teks Berita

Di dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes secara langsung. Tes secara langsung digunakan untuk memperoleh data dari subjek penelitian. Data yang didapatkan dengan menggunakan tes ini dapat


(19)

20

digunakan dan diolah untuk mengukur keefektifan dan penggunaan media teleprompter dalam pembelajaran membacakan teks berita. Teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini, yaitu tes langsung membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan bahasa yang tepat. Tes ini dilakukan sebelum (prates) dan setelah (postest) diberi treatment dengan menggunakan media teleprompter dalam pembelajaran membacakan teks berita.

b. Angket atau Kuesioner

Peneliti menggunakan angket untuk mengetahui hal-hal yang telah siswa alami dan ketahui selama pembelajaran berlangsung. Angket dalam penelitian ini adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada siswa dalam bentuk pilihan ganda.

c. Observasi

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi partisipatif karena penulis terlibat secara langsung. Dalam penelitian ini penulis melibatkan diri dalam situasi yang diteliti, yaitu sebagai pengajar.

Peneliti menetapkan dua format observasi, yaitu untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran. Kedua format tersebut diisi oleh observer yang bersamaan dengan pelaksanaan penelitian untuk melihat aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran membacakan teks berita berlangsung. Tujuannya adalah untuk mengetahui proses pembelajaran dan akibat dari proses pembelajaran.

2. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian kauntitatif, pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul dari sampel dan sumber yang ada. Adapun langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Menganalisis hasil prates dan pascates siswa 2) Mendeskripsikan hasil prates dan pascates siswa

3) Menentukan skor prates dan pascates, kemudian menentukan nilai dengan rumus:


(20)

4) Menguji reliabilitas antarpenimbang data ujian untuk mengetahui tingkat penilaian antara penguji yang satu dengan yang lain bagi setiap testi dengan rumus:

Testi=SS

d

t

2

=

KN

x

K

K

2

(

)

2

Total=SStot

x

t2 = ∑ x2 -

N

K

x

2

)

(

Penimbang=SSp ∑d2p =

KN

x

N

xp

2

(

)

2

Kekeliruan=SSkk∑d2kk = ∑ x2t- ∑dt2 - ∑dp2

5) Kemudian dilakukan penghitungan reliabilitas antarpenimbang dengan menggunakan rumus: rn = vt vkk vt ) ( 

6) Melakukan uji normalitas nilai membacakan teks berita siswa hasil prates dan pascates dengan rumus sebagai berikut.

1. Membuat rentang daftar distribusi mean posttest.

a. Menghitung mean ( x )

(x ) =

n x

b. Menghitung standar deviasi

S = 1 2 2     N N x x


(21)

22

a) menentukan rentang skor: r = skor tertinggi-skor terendah b) menentukan banyak kelas (K):

K= 1+ 3,3 log N N= jumlah subjek

c) menentukan panjang kelas (p):

d) Z untuk batas kelas

e) Ei (frekuensi diharapkan) = Luas ixf f) Oi (frekuensi pengamatan)

d. Menggunakan rumus Chi-Kuadrat untuk memperoleh t hitung.

X2 =

i

Ei

oi

2

)

(

Keterangan :

Oi : frekuensi observer/pengamat Ei : frekuensi ekspetasi

g) menentukan derajat kebebasan (Dk): Dk= k-3

K= banyaknya kelas interval

h) menentukan nilai X2tabel dari daftar Chi Kuadrat

i) membandingkan harga X2hitung dengan X2tabel dengan bantuan tabel X2 dengan tingkat kepercayaan 95% (@= 0,05)

j) untuk menentukan kriteria uji normalitas menggunakan ketentuan sebagai berikut.

Jika X2hitung < X2tabel, maka data tersebut berdistribusi normal.


(22)

7) Menguji hipotesis dengan rumus thitung

(Arikunto, 2010: 345)

Tabel 3.2 Tabel Guilford

Rentang Kriteria

0,80 – 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,60 – 0,80 Reliabilitas tinggi

0,40 -0,60 Reliabilitas sedang 0,20 – 0,40 Reliabilitas rendah 0,00 – 0,20 Reliabilitas sangat rendah

C. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, sebagai berikut.

1) instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok pengertian membaca dan media pembelajaran membaca.

2) lembar tes. 3) lembar angket. 4) lembar observasi.

1. Instrumen Pembelajaran

Tahap-tahap yang dilakukan oleh penulis sebelum melakukan penelitian adalah menyiapkan perangkat pembelajaran. Persiapan mengajar yang disusun oleh guru bertujuan agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar sehingga tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.

Persiapan yang dilakukan oleh penulis sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah menyusun tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,


(23)

24

langkah-langkah pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu program pembelajaran yang berisi satuan bahan kajian yang disajikan dalam beberapa kali pertemuan. RPP yang dibuat berdasarkan silabus yang telah dirancang sebelumnya sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Setelah melakukan persiapan dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, penulis melakukan proses pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Pertemuan ini dilakukan melalui tahap-tahap pembelajaran.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 5 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas / Semester : VIII / 2

Alokasi Waktu : 6 X 40’ ( 3x pertemuan ) A. Standar Kompetensi:

11. Memahami ragam wacana teks dengan membaca ekstensif, membaca intensif, dan membaca nyaring

B. Kompentensi Dasar:

11.3. Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas.

C. Indikator

1. mampu membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas

2. mampu membacakan teks berita dengan menggunakan media teleprompter dengan baik


(24)

D. Tujuan Pembelajaran:

1. siswa dapat membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas.

2. siswa dapat membacakan teks berita dengan menggunakan media teleprompter dengan baik.

E. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Membaca

2. Teknik membacakan teks berita 3. Pengertian Media Teleprompter 4. Teks berita

F. Metode Pembelajaran 1. Ceramah

2. Pembelajaran Kooperatif 3. Diskusi

4. Penugasan

G. Skenario Pembelajaran Pertemuan kesatu

No Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Ket.

1. Kegiatan Awal 5 menit

Guru mengecek kesiapan siswa 2 menit Guru memotivasi siswa sebagai kegiatan

apersepsi

1 menit

Guru mengarahkan pemahaman siswa tentang membacakan teks berita

2 menit

2. Kegiatan Inti 70 menit

Guru menampilkan cuplikan video tentang pembacaan teks berita kepada siswa

5 menit

Siswa berkomentar mengenai cuplikan video yang telah disimak

5 menit

Siswa menyimak penjelasan guru mengenai pengertian membaca dan teknik-teknik yang digunakan dalam membaca.


(25)

26

Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya perihal materi yang telah disampaikan oleh guru.

2 menit

Siswa diminta untuk mencari pasangan teman kaitannya dalam penugasan membacakan teks berita. Masing-masing pasangan mencari dan memilih wacana berita di surat kabar atau koran yang telah disediakan oleh guru.

10 menit Diskusi

Siswa membacakan teks berita yang telah dipilih dari surat kabar. Pembacaan teks berita dibatasi selama 3 menit waktu penampilan.

30 menit

Masing-masing kelompok mengomentari siswa lain yang telah membacakan teks berita.

8 menit

3. Kegiatan Akhir 5 menit

Guru merefleksi kegiatan belajar yang telah dilakukan dan berdiskusi dengan siswa.

3 menit

Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas lanjutan.

2 menit

Pertemuan kedua

No Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Ket.

1. Kegiatan Awal 5 menit

Guru mengecek kesiapan siswa 1 menit Guru memotivasi siswa sebagai kegiatan

apersepsi

2 menit

Guru menanyakan dan mengingatkan kembali pelajaran yang lalu kepada siswa

2 menit

2. Kegiatan Inti 70 menit

Guru menampilkan cuplikan video para pembaca berita ternama. Siswa diminta untuk memilih pembaca berita yang mereka idolakan

5 menit

Siswa bergabung lagi dengan pasangan yang telah dipilih. Dan, menyiapkan teks berita yang telah ditugaskan oleh guru untuk dibacakan.

5 menit

Siswa membacakan teks berita yang telah ditentukan oleh guru. Pembacaan teks berita dibatasi selama maksimal 3 menit waktu penampilan. Kelompok lain menanggapi pembacaan teks berita yang ada di depan.

30 menit


(26)

pengertian teleprompter dan cara penggunaannya.

Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya perihal materi yang telah disampaikan oleh guru.

5 menit

3. Kegiatan Akhir 5 menit

Guru merefleksi kegiatan belajar yang telah dilakukan dan berdiskusi dengan siswa.

3 menit

Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas lanjutan.

2 menit

Pertemuan Ketiga

No Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Ket.

1. Kegiatan Awal 5 menit

Guru mengecek kesiapan siswa 1 menit Guru memotivasi siswa sebagai kegiatan

apersepsi

2 menit

Guru menanyakan dan mengingatkan kembali pelajaran yang lalu kepada siswa

2 menit

2. Kegiatan Inti 70 menit

Guru menampilkan cuplikan video para pembaca berita ternama. Siswa diminta untuk memilih pembaca berita yang mereka idolakan

5 menit

Siswa bergabung lagi dengan pasangan yang telah dipilih. Dan, menyiapkan teks berita yang telah ditugaskan oleh guru untuk dibacakan.

5 menit

Siswa menyimak penjelasan guru mengenai teleprompter dan cara penggunaannya.

20 menit

Masing-masing pasangan diberikan aplikasi teleprompter untuk disalin ke laptop mereka. Aplikasi tersebut sebagai media untuk membacakan teks berita.

5 menit

Siswa membacakan teks berita yang telah ditentukan oleh guru dengan menggunakan teleprompter. Pembacaan teks berita dibatasi


(27)

28

selama maksimal 3 menit waktu penampilan. Kelompok lain menanggapi pembacaan teks berita yang ada di depan.

Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya perihal materi yang telah disampaikan oleh guru.

5 menit

3. Kegiatan Akhir 5 menit

Guru merefleksi kegiatan belajar yang telah dilakukan dan berdiskusi dengan siswa.

3 menit

Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas lanjutan.

2 menit

H. Sumber Belajar

1. buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII 2. surat kabar/koran/media cetak

I. Media Pembelajaran 1. media teleprompter 2. surat kabar

J. Penilaian Evaluasi

1. Teknik : Tes langsung 2. Bentuk Instrumen : Teks berita

a. Lembar Tes

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan membacakan teks berita siswa. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pretes dan postes. Pretes dilakukan sebelum diberikan perlakuan atau treatment kepada siswa. Perlakuan yaitu berupa penggunaan media teleprompter. Lembar tes membacakan teks berita (terlampir).

b. Lembar Angket

Lembar angket adalah sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk


(28)

mendapatkan data mengenai respon siswa terhadap pembelajaran membacakan teks berita.

Lembar Angket

1. Apakah kamu senang belajar bahasa Indonesia? a. Ya c. Mungkin

b. Tidak d. Tidak tahu

2. Apakah kamu suka menonton acara berita di televisi? a. Ya c. Kadang-kadang

b. Tidak d. Sering

3. Apakah acara berita di televisi sesuai kebutuhan kamu? a. Ya c. Mungkin

b. Tidak d. Cukup sesuai

4. Apakah acara televisi lebih menarik daripada acara berita umum? a. Ya c. Biasa saja

b. Tidak d. Sangat menarik 5. Apakah kamu mengetahui teleprompter?

a. Ya b. Tidak

6. Menurut kamu, apakah sudah tepat penggunaan media teleprompter dalam membacakan teks berita?

a. Ya c. Mungkin b. Tidak d. Cukup

7. Apakah penggunaan media teleprompter dapat mempermudah pembelajaran membacakan teks berita?

a. Ya c. Mungkin b. Tidak d. Cukup

8. Apakah kamu memahami pelajaran yang telah dipelajari khususnya membacakan teks berita dengan menggunakan media teleprompter?

a. Ya c. Mungkin b. Tidak d. Cukup

9. Apakah kamu ingin menjadi pembaca berita/penyiar berita? a. Ya

b. Tidak

10. Apakah kamu siap membacakan teks berita jika ada lomba penyiar berita cilik? a. Ya c. Mungkin

b. Tidak d. Kurang Siap

c. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas satu lembar observasi guru dan satu lembar observasi siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui kinerja guru selama mengajar dengan menggunakan media teleprompter. Kemudian, satu lembar observasi siswa digunakan oleh siswa untuk mengetahui respon mereka terhadap pembelajaran membacakan teks berita dengan menggunakan media teleprompter.


(29)

30

Sekolah :

Hari/Tanggal : Mata Pelajaran :

Kelas :

Tabel 3.3

Lembar Observasi Guru

NO PENGAMATAN PENILAIAN

Tes Awal Tes Akhir 1 Kemampuan membuka pembelajaran

2 Sikap guru dalam proses pembelajaran 3 Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 4 Kemampuan menggunakan media

teleprompter

5 Evaluasi pembelajaran

6 Kemampuan menutup pembelajaran

Bandung, Pengamat,

……… NIP/NIM


(30)

Tabel 3.4

Lembar Observasi Siswa

NO PENGAMATAN PENILAIAN

Tes Awal Tes Akhir 1 Antusias dalam membacakan teks berita

dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas.

2 Inisiatif dalam mengajukan pendapat. 3 Kesungguhan mengerjakan tugas

membacakan teks berita.

4 Memerhatikan penjelasan guru dalam pembelajaran.

Bandung, Pengamat,

……… NIP/NIM

b. Instrumen Pengumpulan Data 1) Butir Tes

Tes yang diberikan adalah prates dan pascates. Prates digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai membacakan teks berita. Hasil yang dilihat, yaitu nilai rata-rata siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas sebelum menggunakan media teleprompter. Adapun pascates digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata siswa dalam membacakan teks berita setelah menggunakan media teleprompter.

Butir tes berupa teks berita yang sudah disediakan dan disiapkan oleh peneliti untuk mengetahui kemampuan, keefektifan, dan hasil belajar siswa dalam membacakan teks berita. Butir tes tersebut berkaitan dengan aspek yang dinilai, yaitu intonasi, pelafalan, volume suara, kejelasan isi, mimik dan gerakan badan.

Bentuk tes yang digunakan adalah tes secara langsung membacakan teks berita dengan format penilaian yang sudah dirancang (format penilaian terlampir). Lembar penilaian yang telah dirancang adalah lembar penilaian yang meliputi


(31)

32

beberapa aspek yang dinilai dalam penelitian kemampuan membacakan teks berita dengan media teleprompter.

Table 3.5 Indikator Penilaian

Aspek yang dinilai Bobot Nilai Ketepatan Isi

(25)

- Penguasaan tanda baca (5)

- Pengelompokkan frasa/kalimat yang tepat (10)

- Kelancaran membaca (10)

Ketepatan Intonasi (25)

- Penekanan nada kalimat yang tepat (5) - Volume suara nyaring

(10)

- Artikulasi yang jelas (10)

Ketepatan Jeda (30)

- Waktu berhenti (10) - Pemenggalan

frasa/kalimat yang tepat (10)

- Pengaturan pernafasan yang tepat (10)

Ketepatan Ekspresi (20)

- Pandangan mata yang terarah (5)

- Rasa percaya diri (10) - Gestur yang tepat (5) Keterangan Kategori Penilaian:

Sangat mampu : 81-100 Mampu : 71-80 Cukup Mampu : 61-70 Kurang Mampu: 10-60


(32)

2) Lembar Observasi

Lembar observasi berisi penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran penelitian. Para pengamat memberikan penilaian terhadap penulis selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Lembar observasi terdiri atas lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

3) Angket atau Kuesioner

Peneliti menggunakan angket untuk mengetahui hal-hal yang telah siswa alami dan ketahui selama pembelajaran berlangsung. Angket dalam penelitian ini adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada siswa dalam bentuk pilihan ganda. Dengan demikian dapat disimpulkan oleh penulis bahwa angket merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui informasi apa yang telah diketahui oleh responden dalam bentuk pertanyaan tertulis.

Lembar Angket

1. Apakah kamu senang belajar bahasa Indonesia? a. Ya c. Mungkin

b. Tidak d. Tidak tahu

2. Apakah kamu suka menonton acara berita di televisi? a. Ya c. Kadang-kadang

b. Tidak d. Sering

3. Apakah acara berita di televisi sesuai kebutuhan kamu? a. Ya c. Mungkin

b. Tidak d. Cukup sesuai

4. Apakah acara televisi lebih menarik daripada acara berita umum? a. Ya c. Biasa saja

b. Tidak d. Sangat menarik 5. Apakah kamu mengetahui teleprompter?

a. Ya b. Tidak

6. Menurut kamu, apakah sudah tepat penggunaan media teleprompter dalam membacakan teks berita?

a. Ya c. Mungkin b. Tidak d. Cukup

7. Apakah penggunaan media teleprompter dapat mempermudah pembelajaran membacakan teks berita?

a. Ya c. Mungkin b. Tidak d. Cukup

8. Apakah kamu memahami pelajaran yang telah dipelajari khususnya membacakan teks berita dengan menggunakan media teleprompter?

a. Ya c. Mungkin b. Tidak d. Cukup

9. Apakah kamu ingin menjadi pembaca berita/penyiar berita? a. Ya


(33)

34

b. Tidak

10. Apakah kamu siap membacakan teks berita jika ada lomba penyiar berita cilik? a. Ya c. Mungkin

b. Tidak d. Kurang Siap

D. Sumber Data

Penulis menyatakan bahwa sumber data merupakan tempat yang terdapat kumpulan data untuk dijadikan penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung.

E. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung, yang berjumlah 31 siswa.

F. Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara bertujuan atau (purposive sample). Alasan menentukan sampel bertujuan adalah untuk pengambilan sampel yang lebih efektif dan menghindari hal-hal yang menyulitkan penelitian dengan mengacu pada identitas sampel itu sendiri. Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung yang berjumlah 31 siswa.


(34)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah hasil penelitian diketahui, peneliti dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan penelitian mengenai penggunaan media teleprompter dalam pembelajaran membacakan teks berita. Berikut ini adalah pemaparan dari kesimpulan yang peneliti temukan.

1. Nilai rata-rata hasil tes awal membacakan teks berita yang diperoleh siswa adalah sebesar 69,51. Dengan demikian, nilai tersebut termasuk ke dalam kategori cukup mampu.

2. Nilai rata-rata hasil tes akhir yang diperoleh siswa adalah sebesar 77,61. Dengan demikian, nilai tersebut termasuk ke dalam kategori mampu. 3. Dari hasil perhitungan, diperoleh 8,75 > 2,00 atau thitung> ttabel.

Kesimpulannya, hipotesis yang diajukan peneliti diterima karena hasil perhitungan membuktikan bahwa thitung> ttabel. Jadi, hasil penelitian memiliki perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah menggunakan media teleprompter.

Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media teleprompter ini terbukti efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan membacakan teks berita siswa. Dari segi hasil pembelajarannya dapat dikatakan siswa mampu menggunakan media teleprompter dalam pembelajaran membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulas dan volume suara yang jelas.


(35)

73

B. Saran

Untuk hasil yang lebih maksimal pada penelitian selanjutnya, peneliti merekomendasikan beberapa saran seperti berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan media teleprompter terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan membacakan teks berita siswa. Oleh karena itu, guru dapat menjadikan media pembelajaran ini sebagai alternatif baru dalam pembelajaran membacakan teks berita khususnya, dan pembelajaran lain pada umumnya guna mengoptimalkan hasil pembelajaran.

2. Untuk tenaga pendidik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bimbingan penuh, terobosan baru, dan intensif dalam proses pembelajaran agar mampu memperoleh hasil belajar yang maksimal.

3. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini diharapkan membuat penelitian lain lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun skenario pembelajaran agar penggunaan media teleprompter lebih maksimal dan bervariasi.

4. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang harus banyak dipraktikkan secara langsung, teori saja tidak cukup untuk mengembangkan pembelajaran bahasa Indonesia. Siswa akan merasa teruji dan terampil dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia.


(36)

Daftar Pustaka

Abidin, Yunus. 2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: Maulana Media Grafika.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Lestarina, Lastri Tristiana. (2012). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membacakan Teks Berita Melalui Pembelajaran Membaca dengan Menggunakan Teknik Pembelajaran Membaca Bergantian (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Salawu Tahun Ajaran 2011/2012). [online]. Tersedia: http://journal.unsil.ac.id/jurnalunsil-500-.html. [15 Mei 2013].

Muda, Deddy Iskandar. 2008. Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Reardon, Nancy. 2009. On Camera Menjadi Jurnalis TV Andal dan Profesional. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Subana dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumardiria, Haris, AS. 2011. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Reka Media.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning; Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wapik. (2012). Membacakan Teks Berita dengan Menggunakan Studio Mini

Sederhana. [Online]. Tersedia:

http://wapikweb.org/article/detail/membacakan-teks-berita-dengan-menggunakan-studio-mini-sederhana-AA-00949.php [15 Mei 2013].

Enthikrule. (2011). Telepromter. [Online]. Tersedia:


(1)

32

Diki Sumarna, 2013

Penggunaan Media Telepromter Dalam Pembelajaran Membacakan Teks Berita Terhadap Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung

beberapa aspek yang dinilai dalam penelitian kemampuan membacakan teks berita dengan media teleprompter.

Table 3.5 Indikator Penilaian

Aspek yang dinilai Bobot Nilai Ketepatan Isi

(25)

- Penguasaan tanda baca (5)

- Pengelompokkan frasa/kalimat yang tepat (10)

- Kelancaran membaca (10)

Ketepatan Intonasi (25)

- Penekanan nada kalimat yang tepat (5) - Volume suara nyaring

(10)

- Artikulasi yang jelas (10)

Ketepatan Jeda (30)

- Waktu berhenti (10) - Pemenggalan

frasa/kalimat yang tepat (10)

- Pengaturan pernafasan yang tepat (10)

Ketepatan Ekspresi (20)

- Pandangan mata yang terarah (5)

- Rasa percaya diri (10) - Gestur yang tepat (5) Keterangan Kategori Penilaian:

Sangat mampu : 81-100 Mampu : 71-80 Cukup Mampu : 61-70 Kurang Mampu: 10-60


(2)

Diki Sumarna, 2013

Penggunaan Media Telepromter Dalam Pembelajaran Membacakan Teks Berita Terhadap Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung

2) Lembar Observasi

Lembar observasi berisi penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran penelitian. Para pengamat memberikan penilaian terhadap penulis selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Lembar observasi terdiri atas lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

3) Angket atau Kuesioner

Peneliti menggunakan angket untuk mengetahui hal-hal yang telah siswa alami dan ketahui selama pembelajaran berlangsung. Angket dalam penelitian ini adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada siswa dalam bentuk pilihan ganda. Dengan demikian dapat disimpulkan oleh penulis bahwa angket merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui informasi apa yang telah diketahui oleh responden dalam bentuk pertanyaan tertulis.

Lembar Angket

1. Apakah kamu senang belajar bahasa Indonesia?

a. Ya c. Mungkin

b. Tidak d. Tidak tahu

2. Apakah kamu suka menonton acara berita di televisi?

a. Ya c. Kadang-kadang

b. Tidak d. Sering

3. Apakah acara berita di televisi sesuai kebutuhan kamu?

a. Ya c. Mungkin

b. Tidak d. Cukup sesuai

4. Apakah acara televisi lebih menarik daripada acara berita umum?

a. Ya c. Biasa saja

b. Tidak d. Sangat menarik

5. Apakah kamu mengetahui teleprompter?

a. Ya b. Tidak

6. Menurut kamu, apakah sudah tepat penggunaan media teleprompter dalam membacakan teks berita?

a. Ya c. Mungkin

b. Tidak d. Cukup

7. Apakah penggunaan media teleprompter dapat mempermudah pembelajaran

membacakan teks berita?

a. Ya c. Mungkin

b. Tidak d. Cukup

8. Apakah kamu memahami pelajaran yang telah dipelajari khususnya membacakan teks berita dengan menggunakan media teleprompter?

a. Ya c. Mungkin

b. Tidak d. Cukup

9. Apakah kamu ingin menjadi pembaca berita/penyiar berita? a. Ya


(3)

34

Diki Sumarna, 2013

Penggunaan Media Telepromter Dalam Pembelajaran Membacakan Teks Berita Terhadap Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung

b. Tidak

10. Apakah kamu siap membacakan teks berita jika ada lomba penyiar berita cilik?

a. Ya c. Mungkin

b. Tidak d. Kurang Siap

D. Sumber Data

Penulis menyatakan bahwa sumber data merupakan tempat yang terdapat kumpulan data untuk dijadikan penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung.

E. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung, yang berjumlah 31 siswa.

F. Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara bertujuan atau (purposive sample). Alasan menentukan sampel bertujuan adalah untuk pengambilan sampel yang lebih efektif dan menghindari hal-hal yang menyulitkan penelitian dengan mengacu pada identitas sampel itu sendiri. Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung yang berjumlah 31 siswa.


(4)

Diki Sumarna, 2013

Penggunaan Media Telepromter Dalam Pembelajaran Membacakan Teks Berita Terhadap Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Setelah hasil penelitian diketahui, peneliti dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan penelitian mengenai penggunaan media teleprompter dalam pembelajaran membacakan teks berita. Berikut ini adalah pemaparan dari kesimpulan yang peneliti temukan.

1. Nilai rata-rata hasil tes awal membacakan teks berita yang diperoleh siswa adalah sebesar 69,51. Dengan demikian, nilai tersebut termasuk ke dalam kategori cukup mampu.

2. Nilai rata-rata hasil tes akhir yang diperoleh siswa adalah sebesar 77,61. Dengan demikian, nilai tersebut termasuk ke dalam kategori mampu. 3. Dari hasil perhitungan, diperoleh 8,75 > 2,00 atau thitung> ttabel.

Kesimpulannya, hipotesis yang diajukan peneliti diterima karena hasil perhitungan membuktikan bahwa thitung> ttabel. Jadi, hasil penelitian memiliki perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah menggunakan media teleprompter.

Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media teleprompter ini terbukti efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan membacakan teks berita siswa. Dari segi hasil pembelajarannya dapat dikatakan siswa mampu menggunakan media teleprompter dalam pembelajaran membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulas dan volume suara yang jelas.


(5)

73

Diki Sumarna, 2013

Penggunaan Media Telepromter Dalam Pembelajaran Membacakan Teks Berita Terhadap Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Saran

Untuk hasil yang lebih maksimal pada penelitian selanjutnya, peneliti merekomendasikan beberapa saran seperti berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan media teleprompter terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan membacakan teks berita siswa. Oleh karena itu, guru dapat menjadikan media pembelajaran ini sebagai alternatif baru dalam pembelajaran membacakan teks berita khususnya, dan pembelajaran lain pada umumnya guna mengoptimalkan hasil pembelajaran.

2. Untuk tenaga pendidik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bimbingan penuh, terobosan baru, dan intensif dalam proses pembelajaran agar mampu memperoleh hasil belajar yang maksimal.

3. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini diharapkan membuat penelitian lain lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun skenario pembelajaran agar penggunaan media teleprompter lebih maksimal dan bervariasi.

4. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang harus banyak dipraktikkan secara langsung, teori saja tidak cukup untuk mengembangkan pembelajaran bahasa Indonesia. Siswa akan merasa teruji dan terampil dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia.


(6)

Diki Sumarna, 2013

Penggunaan Media Telepromter Dalam Pembelajaran Membacakan Teks Berita Terhadap Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Abidin, Yunus. 2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: Maulana Media Grafika.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Lestarina, Lastri Tristiana. (2012). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membacakan Teks Berita Melalui Pembelajaran Membaca dengan Menggunakan Teknik Pembelajaran Membaca Bergantian (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Salawu Tahun Ajaran 2011/2012). [online]. Tersedia: http://journal.unsil.ac.id/jurnalunsil-500-.html. [15 Mei 2013].

Muda, Deddy Iskandar. 2008. Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Reardon, Nancy. 2009. On Camera Menjadi Jurnalis TV Andal dan Profesional. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Subana dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumardiria, Haris, AS. 2011. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Reka Media.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning; Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wapik. (2012). Membacakan Teks Berita dengan Menggunakan Studio Mini

Sederhana. [Online]. Tersedia:

http://wapikweb.org/article/detail/membacakan-teks-berita-dengan-menggunakan-studio-mini-sederhana-AA-00949.php [15 Mei 2013]. Enthikrule. (2011). Telepromter. [Online]. Tersedia:


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACAKAN TEKS BERITA MELALUI PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 PARDASUKA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 13 60

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA MENGGUNAKAN MODEL BERMAIN PERAN MELALUI MEDIA AUDIO REKAMAN PEMBACAAN TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII A MTS NEGERI 1 SEMARANG

1 7 363

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN METODE PENAMPILAN MELALUI MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

4 22 200

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN TEKNIK SIMULASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 1 LASEM KABUPATEN REMBANG

8 197 321

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACAKAN PUISI OLEH SISWA SMP NEGERI 1 JORLANGHATARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010.

0 1 28

PENGGUNAAN MEDIA FOTO ESAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 41

KEEFEKTIFAN TEKNIK KELOMPOK INVESTIGASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA: Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 47

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN TEKNIK SIMULASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 1 LASEM KABUPATEN REMBANG.

0 1 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA : Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 14 Bandung - repository UPI

0 0 2

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

0 0 11