KEEFEKTIFAN TEKNIK KELOMPOK INVESTIGASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA: Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KEEFEKTIFAN TEKNIK KELOMPOK INVESTIGASI DALAM

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

(Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Dwi Sukmalanita

0902535

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “KEEFEKTIFAN TEKNIK KELOMPOK INVESTIGASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA (Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)” ini dan seluruh isinya benar-benar karya saya sendiri. Tidak ada di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2013 Yang membuat pernyataan,

Dwi Sukmalanita NIM. 0902535


(3)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(4)

Iv

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

KEEFEKTIFAN TEKNIK KELOMPOK INVESTIGASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

(Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Dwi Sukmalanita 0902535

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kelemahan siswa dalam menulis teks berita. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti mengacu pada rumusan masalah: 1) Bagaimana profil siswa SMP Negeri 9 Bandung kelas VIII dalam menulis teks berita; 2) bagaimana rancangan pembelajaran menulis teks berita siswa SMP Negeri 9 Bandung kelas VIII dengan teknik kelompok investigasi; 3) bagaimana proses pembelajaran menulis teks berita siswa SMP Negeri 9 Bandung kelas VIII dengan teknik kelompok investigasi; 4) seberapa tinggi keefektifan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Bandung. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan hal-hal yang tercantum dalam rumusan masalah di atas.

Peneliti menggunakan teknik kelompok investigasi dalam penelitian ini. Penelitian diterapkan dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan desain penelitian pretest-postest control group. Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan uji t.

Penerapan teknik kelompok investigasi dapat meningkatkan kemampuan rata-rata siswa, terutama siswa menjadi lebih mudah dalam mengembangkan dan menggali informasi berita. Kelompok investigasi mampu membangun pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk menulis teks berita. Oleh sebab itu, siswa akan menjadi interaktif, mampu bekerja sama dan berkoordinasi, serta lebih bertanggungjawab terhadap pembelajaran menulis teks berita. Hasil pembelajaran dibuktikan oleh peningkatan nilai rata-rata tes sebelum dan sesudah menggunakan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita.

Berdasarkan pada uji hipotesis, hasil penghitungan uji t diperoleh nilai t tabel (2,00) < t hitung (21,95). Maka, hipotesis HI diterima dan hipotesis Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks berita siswa mengalami peningkatan dan model teknik kelompok investigasi efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita.


(5)

v

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

1. Manfaat teoretis ... 8

2. Manfaat praktis ... 8

F. Anggapan Dasar ... 9

G. Hipotesis ... 9

H. Definisi Operasional ... 11

BAB II KEEFEKTIFAN TEKNIK KELOMPOK INVESTIGASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA A. Landasan Teoretis ... 12

1. Pengertian Menulis ... 12

2. Fungsi Menulis ... 13

3. Tujuan Menulis ... 14

4. Manfaat Menulis ... 15


(6)

vi

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Jenis Berita ... 18

7. Struktur Berita ... 18

8. Unsur Layak Berita ... 19

9. Sifat Berita ... 20

10.Susunan Teks Berita ... 21

B. Ihwal Model Pembelajaran ... 22

1. Latar Belakang Teknik Pembelajaran Investigasi ... 22

2. Pengertian Teknik Kelompok Investigasi ... 24

3. Tujuan Teknik Kelompok Investigasi ... 26

4. Implementasi Teknik Kelompok Investigasi ... 27

5. Langkah-langkah Penerapan Teknik Kelompok Investigasi ... 29

C. Parameter Teks Berita ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 33

B. Sumber Data Penelitian ... 34

1. Populasi ... 34

2. Sampel ... 35

C. Teknik Penelitian ... 36

1. Teknik Pengumpulan Data ... 36

2. Teknik Pengolahan Data ... 37

D. Instrumen Penelitian ... 43

1. Instrumen Perlakuan ... 43

2. Insrumen Evaluasi ... 44

3. Kemampuan Analisis ... 48

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 56

B. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Penelitian ... 57

C. Analisis Teks Berita ... 58


(7)

vii

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Hasil Teks Berita dengan Nilai Terendah ... 60

3. Analisis Keseluruhan Teks Berita ... 61

D. Deskripsi Pengelolaan Data ... 63

1. Analisis Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Menulis Teks Berita ... 63

2. Reliabilitas Antarpenimbang Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 70

3. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 84

4. Uji Homogenitas ... 95

5. Uji Hipotesis ... 96

6. Analisis Data Hasil Observasi Proses Pembelajaran ... 100

7. Analisis Data Hasil Wawancara terhadap Guru dan Siswa ... 101

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 103

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 108

B. Saran ... 109 DAFTAR PUSTAKA


(8)

1

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Budaya menulis merupakan ciri bangsa yang terpelajar. Pernyataan Tarigan (1994:4) tersebut sangat sesuai bagi dunia pendidikan. Pada kenyataannya menulis dijadikan kegiatan yang melelahkan dan membingungkan. Hal tersebut juga pernah diungkapkan oleh salah satu guru di SMP Negeri 9 Bandung. Secara jujur dia mengatakan cukup sulit ketika menugaskan siswanya untuk menulis. Tidak sedikit siswa yang merasa tidak tahu apa yang akan dia tulis.

Akhadiah (1988) menyatakan bahwa beberapa masalah yang sering dilontarkan dalan pengajaran menulis antara lain kurang mampunya siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini terlihat dari pilihan kata yang kurang tepat, kalimat yang kurang efektif, sukar mengungkapkan gagasan karena kesulitan memilih kata atau membuat kalimat, bahkan kurang mampu mengambangkan ide secara teratur dan sistematis. Di samping itu, kesalahan ejaan pun menjadi masalah yang paling sering dijumpai dalam tulisan para peserta didik kita.

Salah satu penyebab yang memengaruhi kemampuan menulis adalah metode yang digunakan guru dalam mengajar. Metode pembelajaran yang digunakan kurang variatif. Dari hasil observasi peneliti, guru kebanyakan mengajar dengan menggunakan metode ceramah, sehingga siswa sering merasa jenuh. Selain itu, pengajaran kemampuan berbahasa sering ditekankan pada pengetahuan kebahasaan dan kurang melatih menerapkan pengetahuan tersebut. Padahal kemampuan menulis itu hanya dapat dicapai melalui latihan yang intensif dan bimbingan yang sistematis.

Sebagai keterampilan berbahasa yang paling kompleks, menulis menjadi keterampilan berbahasa yang paling kurang diminati oleh siswa. Mereka menyadari bahwa menulis menuntut sejumlah kemampuan, antara lain


(9)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kemampuan memilih kosa kata dan menyusunnya menjadi sebuah kalimat yang utuh. Informasi yang dipaparkan peneliti diperoleh dari studi lapangan di SMP Negeri 9 Bandung.

Tulisan yang baik memiliki beberapa ciri diantaranya bermakna, jelas/lugas, merupakan kesatuan yang bulat, singkat dan padat, serta memiliki kaidah kebahasaan. Di samping itu tulisan yang baik harus bersifat kominikatif (Akhadiah, 1996:2).

Menurut Tarigan (1994:8) menulis seperti juga halnya ketiga keterampilan berbahasa merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan ketampilan-keterampilan khusus, dan pengajaran. Kadang karena pemahaman-pemahaman tersebut lebih membuat siswa lebih memilih jalan untuk tidak menulis.

Kelemahan siswa dalam keterampilan menulis merupakan suatu perkara yang sangat serius. Kesulitan atau ketidakmampuan dalam menulis termasuk mengungkapkan gagasan secara sistematik terjadi secara konsisten pada semua tingkatan pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi (Hartati, 2009).

Hal lain yang memengaruhi kemampuan siswa menulis akibat proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan aturan proses pembelajaran yang harus dilaksanakan pun telah tercantum dalam PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV Pasal 19 ayat 1 memuat pedoman untuk membangun pembelajaran yang efektif, seperti dalam kutipan berikut.

”Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.

Pada penelitian ini mengacu pada keterampian menulis yang menitikberatkan pada keterampilan menulis teks berita pada siswa SMP kelas


(10)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

VIII. Sesuai KTSP bahwa menulis teks berita menjadi salah satu materi pembelajaran yang harus diselesaikan pada semester dua tingkat SMP. Standar kompetensi menulis bagian 12 tentang mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster dan kompetensi dasar bagian 12.2 menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas.

Banyak pakar komunikasi mencoba merumuskan definisi (batasan pengertian) berita dengan penekanan yang berbeda terhadap unsur yang dikandung berita. Nothclife misalnya, menekankan pengertian berita pada unsur “keanehan” atau ketidaklaziman” sehingga mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu (Romli, 2009:4). Pakar lain seperti Dean M. Lyle Spencer, Williard C. Bleyer, William S. Maulsby, dan Eric C. Hepwood, seperti dikutip Dja’far H. Assegaff (1983:5), sama-sama menekankan unsur “menarik dan perhatian” dalam definisi yang mereka buat, yaitu berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang dapat menarik perhatian pembaca. Dari pernyataan tersebut, bisa disimpulkan bahwa berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan pembaca dan khalayak.

Berita dikatakan laporan tercepat karena bersifat publikatif, bahwasanya semakin baru peristiwa/kejadian yang diberitakan akan mudah terpublikasi secara luas. Namun, sebuah berita bukan sesuatu yang gampang untuk dipublikasikan. Kenyataannya dalam menulis teks berita harus mempunyai kejelian dalam memilah hal-hal penting yang cocok untuk dipertahankan. Bagian ini berkaitan dengan daya tarik seseorang untuk mendengar, membaca, dan mengetahui isi dari berita dengan sungguh-sungguh.

Jika dikaitkan dengan pembelajaran menulis teks berita di sekolah, ada beberapa permasalahan yang sering terjadi. Salah satunya kurang termanfaatkannya lingkungan sumber berita di sekitar sekolah atau kurang terlatihnya siswa ketika memasuki lingkungan sumber berita. Bahkan, siswa tidak memahami nilai daya tarik sebuah berita. Banyak siswa cenderung akan lebih


(11)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

senang menikmati berita yang sudah jadi daripada harus menulis dan merasakan proses ketika menulis berita.

Siswa menganggap pelajaran menulis wacana sebagai pelajaran yang membosankan dan melelahkan (Tarigan, 1986: 186-187). Hal ini menarik perhatian untuk diteliti sebagai upaya untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis teks berita. Teks berita adalah naskah berita yang berisi fakta mengenai kejadian peristiwa yang hangat, menarik, atau penting bagi sebagian besar masyarakat yang bisa disampaikan melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media internet.

Kegiatan menulis teks berita cocok untuk pembelajaran menulis pada siswa kelas VIII SMP karena pada taraf ini siswa banyak mengalami dan mengamati hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Salah satu aspek yang mendominasi kehidupan siswa SMP adalah lingkungan sekolahnya sendiri. Maka dari itu, penulis berinisatif untuk melakukan penelitian dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai lokasi sumber infomasi yang akan dibadikan melalui tulisan yaitu teks berita.

Teknik yang akan diujicobakan dalam penelitian ini adalah teknik kelompok investigasi. Mengingat landasan utama seorang wartawan dalam mencari berita adalah 5W+1H, maka dalam penelitian ini penulis ingin mencapai tujuan utama yaitu, mengutamakan prioritas 5W+1H pada siswa yang akan disimulasi sebagai wartawan cilik.

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai kemampuan menulis teks beria pernah dilakukan oleh Wati (2012) dengan penelitian skripsi yang berjudul “Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita: Studi Ekperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis teks berita. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil uji terhadap indikator keefektifan dalam


(12)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran diperoleh nilai rata-rata 3,49. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan model proyek respons kreatif efektif digunakan.

Adapun penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai kelompok investigasi pernah dilakukan oleh Siti nuryanah (2010) dengan penelitian skripsi yang berjudul “Penerapan Model Investigasi Kelompok (Group Investigation) untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa: Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-F SMK 45 Lembang Tahun Ajar 2009/2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model investigasi dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa dan menjadikan siswa berpikir kritis karena terdapat proses investigasi.

Berdasarkan hasil penelitian skripsi tersebut, maka penulis memilih teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita. Dalam teknik ini, siswa dituntut aktif, kreatif, dan berpikir kritis, mampu menuangkan gagasan-gasannya ke dalam bentuk tulisan, dalam konteks ini teks berita. Indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan teknik kelompok investigasi adalah siswa mampu menulis teks berita dengan memerhatikan unsur-unsur pembentuk berita, sehingga mampu menjadikan teknik kelompok investigasi ini efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis teks berita.

Dalam dunia jurnalistik, menulis berita dengan teknik kelompok investigasi sering disebut dengan reportase. Reporase adalah kegiatan jurnalistik meliput langsung ke lapangan (Romli, 2009:7). Begitu pula dengan investigasi, pencari berita akan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan investigasi berita (pencarian dan penyelidikan berita). Siswa sebagai pencari berita akan mendatangi langsung tempat sumber berita, lalu mengumpulkan fakta dan data seputar peristiwa tersebut. Fakta dan data yang dikumpulkan harus memenuhi unsur-unsur berita 5W+1H – What (peristiwa apa), Who (siapa yang terlibat dalam peristiwa itu), Where (dimana kejadiannya), When (kapan kejadiannya), Why (mengapa peristiwa itu terjadi), dan How (bagaimana proses kejadian).


(13)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Teknik ini akan melibatkan siswa secara aktif, kreatif, dan berpikir kritis, mampu menuangkan gagasan-gasannya ke dalam bentuk tulisan, dalam hal ini berupa teks berita. Indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan teknik kelompok investigasi adalah siswa mampu menulis teks berita dengan memerhatikan unsur-unsur pembentuk berita, sehingga mampu menjadikan teknik kelompok investigasi ini efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis teks berita.

Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, penelitian teknik kelompok investigasi terhadap pembelajaran menulis teks berita belum pernah dilakukan sebelumya. Oleh sebab itu peneliti merumuskan penelitian yang berjudul

“KEEFEKTIFAN TEKNIK KELOMPOK INVESTIGASI DALAM

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA” (penelitian eksperimen semu terhadap siswa SMP kelas VIII semester dua tahun ajaran 2012/2013)

B Identifikasi Masalah:

Identifikasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian sebagai berikut. 1. Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Berita

Keterampilan menulis teks berita bertujuan untuk meningkatkan aspek komunikatif dan produktif. Untuk terampil menulis teks berita memerlukan kemampuan. Kemampuan menulis teks berita perlu ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan dan teknik belajar yang tepat. Teknik pembelajaran yang bukan hanya dapat mengondisikan suasana pembelajaran, melainkan langkah intensif yang berhubungan langsung dengan kegiatan menulis teks berita. Berdasarkan observasi dengan wawancara secara langsung kepada siswa, faktor lain yang memengaruhi nilai keterampilan menulis teks berita adalah: a. siswa kurang latihan menulis teks berita;

b. siswa kurangnya motivasi untuk menulis teks berita;

c. ada anggapan bahwa menulis teks berita adalah kegiatan yang sulit; d. siswa kurang mendapatkan inspirasi.


(14)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Salah satu teknik yang akan digunakan peneliti dalam pembelajaran menulis teks berita adalah teknik kelompok investigasi.

2. Strategi Pembelajaran Menulis Berita

Dalam pembelajaran menulis berita memerlukan perencanaan yang maksimal. Dari hasil observasi, peneliti menemukan guru yang kurang menggunakan strategi yang tepat dalam pembelajaran menulis teks berita. Strategi yang digunakan, rata-rata hanya penyampaian materi secara ceramah dan langsung memberikan tugas. Media pembelajaran berupa visualisasi gambar atau pengamatan seringkali tidak digunakan. Guru hanya memanfaatkan buku sumber, yaitu buku BSE bahasa Indonesia. Maka dari itu, peneliti akan mencoba strategi pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan teknik kelompok investigasi. Strategi ini diharapkan dalam memompa semangat dan apresiasi siswa dalam menulis teks berita dengan penyampaian materi yang tepat pula.

3. Pembelajaran Berorientasi Lingkungan

Sekolah sebagai lingkungan dimana terjadi proses belajar yaitu proses pembudayan manusia dalam arti diselenggarakan penanaman dan pembinaan terhadap siswa. Lingkungan sekolah menjadi alternatif tempat pembelajaran yang tepat menulis teks berita. Pada penelitian kali ini, peneliti akan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai objek pengamatan dan memperoleh nara sumber berita. Tujuannya untuk menambah rekomendasi berita yang akan ditulis para siswa. Selain itu, siswa akan belajar mengkoordinasi kelompok ketika diberi tanggung jawab.

C Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagaimana profil siswa SMP Negeri 9 Bandung kelas VIII dalam menulis


(15)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Bagaimana rancangan pembelajaran menulis teks berita siswa SMP Negeri 9 Bandung kelas VIII dengan teknik kelompok investigasi?

3. Bagaimana proses pembelajaran menulis teks berita siswa SMP Negeri 9 Bandung kelas VIII dengan teknik kelompok investigasi?

4. Seberapa tinggi keefektifan teknik investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Bandung?

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan profil siswa dalam menulis teks berita.

2. Mendeskripsikan rancangan pembelajaran menulis teks berita dengan teknik kelompok investigasi.

3. Mendeskrisikan proses pembelajaran menulis teks berita dengan teknik kelompok investigasi.

4. Mengetahui tingkat keefektifan teknik investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita siswa SMP kelas VIII.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan dengan menulis teks berita. Selain itu dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tolak ukur kajian pada penelitian yang lebih lanjut. Dari pengetahuan tersebut, penggunaannya bisa dikolaborasikan dengan mewujudkan teknik pembelajaran yang bisa menunjang keefektifan pembelajaran.


(16)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Manfaat praktis penelitian ini sebagai berikut. a. Guru

Memberikan alternatif pendekatan pembelajaran dengan menggunakan teknik yang efektif dan kreatif, dalam penelitian ini teknik kelompok investigasi. b. Siswa

Siswa dapat memanfaatkan komponen sekolah dalam proses pembelajaran tanpa mengeluarkan biaya transportasi selama kegiatan berlangsung. Selain itu siswa juga bisa memanfaatkan situasi kekerabatan, kekompakan dan interaktif selama menjalankan tugas.

c. Bagi Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengetahuan lebih tentang berita dan menulis teks berita. Selain itu, memperoleh pengetahuan terkait teknik kelompok investigasi dalam penerapannya terhadap pelajaran menulis teks berita secara lebih mendalam.

D. Anggapan Dasar

Berdasarkan pernyataan tersebut maka yang dijadikan anggapan dasar oleh penulis adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis teks berita merupakan salah satu bahasan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh guru dan siswa

3. Menulis teks berita merupakan suatu kompetensi yang perlu diajarkan pada siswa kelas VIII SMP.

4. Penggunaan teknik kelompok investigasi merupakan cara berkelompok pencari berita yang mengacu pada bekal utama wartawan ketika mencari berita yaitu : Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa, Bagaimana (5W+1H)


(17)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H¹ : terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam menulis teks berita dengan menggunakan teknik kelompok investigasi 5 W+1H.

Hº : tidak terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam menulis teks berita tanpa menggunakan teknik kelompok investigasi 5 W+1H.

Hipotesis penelitian ini dapat ditulis dalam bentuk statistik sebagai berikut.

Penentuan kriteria pengujian dan nilai kritis digambarkan seperti tabel berikut ini. 1. Uji Dua Pihak

Hipotesis statistiknya: H1 : µ1 ≠ µ0

H0 : µ1 = µ0

Kriteria pengujian: Jika –ttabel ≤ thitung ≤ + ttabel Maka H0 diterima

2. Uji Satu Pihak untuk Pihak Kanan H0H1

Daerah tolak H0

Daerah tolak H0

Nilai kritis Daerah terima H0

Daerah tolak H0


(18)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hipotesis statistiknya: H1 : µ1 ≥ µ0

H0 : µ1 ≤ µ0

Kriteria pengujian: Jika thitung ≤ + ttabel Maka H0 diterima

3. Uji Satu Pihak untuk Pihak Kiri Hipotesis statistiknya:

H1 : µ1 ≤ µ0 H0 : µ1 ≥ µ0

Kriteria pengujian: Jika thitung ≥ + ttabel Maka H0 diterima

(Setiady, 2006:124)

F. Definisi Operasional

Agar penelitian ini tidak memunculkan berbagai penafsiran lain, maka penulis menjelaskan definisi operasional penelitian sebagai berikut:

Daerah terima H0

Daerah terima H0 Nilai kritis

Nilai kritis Daerah tolak H0


(19)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1) Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur.

2) Teks berita adalah teks yang berisi laporan tercepat tentang suatu peristiwa, fakta atau hal yang baru, menarik dan perlu diketahui masyarakat umum.

3) Menulis teks berita adalah fakta atau informasi yang ditulis oleh wartawan dan dimuat atau dipublikasikan di media pers, baik itu surat kabar, majalah, tabloid, radio atau televisi.

4) Kelompok investigasi merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari, dalam konteks ini berita.


(20)

33

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun desain penelitian menggunakan control kelompok pretest postest, karena penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh prestasi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan serta perbandingannya dengan kelas yang yang tidak diberi perlakuan (Sugiyono, 2012:76).

Adapun sebuah metode penelitian bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuaan (Kosasih dan Wawan, 2012: 195).

Tabel 3.1

Desain Metode Penelitian Eksperimen Menggunakan Pretest-Posttest Control

Group Design

(Sugiyono, 2008:112) Keterangan

E :KelompokEksperimen K :KelompokKontrol

O1 :TesAwalKelasEksperimen O2 :TesAkhirKelasEksperimen

Kelompok TesAwal Perlakuan TesAkhir

E O1 X1 O2


(21)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

X1 : Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran dengan menggunakan teknik kelompok investigasi

X2 : Perlakuan pada kelompok kontrol berupa pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah

O3 :TesAwalKelasKontrol O4 :TesAkhirKelasKontrol

Dalam desain ini, kedua kelompok diberi tes awal dengan tes yang sama (O1, O3). Kemudian, kelompok E, sebagai kelas eksperimen, diberi perlakuan khusus yaitu penerapan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita (X1). Sementara itu, kelompok K, sebagai kelas kontrol, diberikan perlakuan yang berbeda yaitu menggunakan metode ceramah (X2), pembelajaran tetap dilakukan secara optimal sebagaimana pembelajaran biasa. Setelah itu, kedua kelompok diberi tes yang sama sebagai tes akhir (O2,O4). Hasil dari keduanya kemudian dibandingkan atau diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara kedua hasil tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

B. Sumber Data Penelitian

Penelitian ini menitik beratkan kepada pemanfaatan teknik kelompok investigasi pada pembelajaran menulis teks berita. Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2012/2013, sebanyak dua kelas. Satu kelas untuk kelas eksperimen, dan satu kelas lagi untuk kelas kontrol yang dipilih secara acak.

1. Populasi

Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Alasan penulis memilih SMP Negeri 9 sebagai populasi penelitian karena SMP Negeri 9 menduduki cluster kedua pada tahun ajaran 2012/2013 yang ditetapkan pada tanggal 2 Juli 2012. Maka dari itu, penulis merasa tertantang untuk melakukan


(22)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian di sekolah tersebut. Diperkuat lagi dengan motto dari SMP Negeri 9 Bandung, yaitu “(B.I.S.A) Berprestasi, Inovatif, Sukses dan Antusias.”

Berikut adalah data sebaran siswa kelas VIII SMPN 9 Bandung.

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Populasi Jumlah Jumlah

Keseluruhan

Laki-laki Perempuan

Siswa kelas VIII-1 Siswa kelas VIII-2 Siswa kelas VIII-3 Siswa kelas VIII-4 Siswa kelas VIII-5 Siswa kelas VIII-6 Siswa kelas VIII-7 Siswa kelas VIII-8 Siswa kelas VIII-9 Siswa kelas VIII-10 Siswa kelas VIII-11 Siswa kelas VIII-12 Siswa kelas VIII-13

10 21 20 18 22 18 22 17 20 21 19 19 16 29 20 20 22 17 22 19 21 22 18 22 21 22 39 41 40 40 39 40 41 41 42 39 41 40 38

Jumlah 243 257 521

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian akan ditujukan pada siswa-siswa yang menduduki dua kelas, yaitu siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol yang akan dipilih secara acak. Pemilihan sampel dilakukan secara acak tanpa memerhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012: 82).

Tahapan yang dilakukan dalam menarik sampel adalah:

1) Membentuk kerangka sampel dan kemudian memberi nomor urut seluruh unsur yang ada dalam kerangka sampel:


(23)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Memilih unsur yang akan dijadikan sampel dengan cara undian, memilih acak atau menggunakan tabel angka acak.

Sampel yang akan peneliti gunakan dalam penlitian ini adalah satu kelas eksperimen yaitu kelas VIII-11 dan satu kelas kontrol dari kelas VIII-13, dengan sebaran sebagai berikut.

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

Sampel Jumlah Jumlah

Keseluruhan

Laki-laki Perempuan

Kelas Eksperimen 19 21 40

Kelas Kontrol 16 22 38

Jumlah 35 43 79

C. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan nontes. Berikut akan dijelaskan lebih rinci.

1) Tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir). Tes awal dilakukan pada awal proses belajar mengajar tanpa menggunakan teknik kelompok investigasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis teks berita para siswa sebelum diberi perlakukan. Tes akhir dilakukan setelah para siswa diberikan perlakuan dengan teknik. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks berita setelah diberi perlakuan.

Perbandingan antara pretest dan posttest akan mengantarkan pada suatu kesimpulan apakah suatu teknik yang diterapkan dalam proses pembelajaran


(24)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

efektif atau tidak. Tes yang diberikan adalah tes tertulis yang menggunakan soal uraian.

Adapun beberapa aspek yang dinilai dalam tes menulis teks berita antara lain: (1) judul, (2) unsur-unsur pembentuk teks berita, (3) struktur penulisan teks berita, (4) keefektifan kalimat, (5) ejaan/tanda baca .

2) Nontes

(1) Observasi

Observasi dilakukan pada saat siswa tengah menggunakan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita di kelas eksperimen dan di kelas kontrol tidak menggunakan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita.

Observasi juga ditujukan untuk guru yang sedang melakukan penelitian dengan observer yaitu guru pamong. Tujuan observasi ini dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran dan akibat yang timbul setelah pembelajaran.

(2) Wawancara

Wawancara yang dilakukan kepada beberapa nara sumber selama penelitian, yaitu guru dan siswa. Tujuannya untuk memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan isi berita.

2. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data akan dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data selessai. Data yang dimaksud adalah data yang terkumpul dari hasil pretes dan posttest keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan teknik kelompok investigasi.

Data yang telah diperoleh akan dianalisis dan digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah menjadi data yang lebih spesifik.


(25)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data penelitian adalah sebagai berikut.

1) Menganalisis hasil tulisan siswa berupa teks berita setiap aspek yang dinilai.

2) Memberikan skor (penskoran) terhadap hasil kerja siswa dari hasil tes awal dan tes akhir menulis teks berita.

3) Mengubah skor pretes dan posttest siswa dengan menggunakan rumus:

Nilai = ∑

(perhitungan standar) Tabel 3.4

Kategori Penilaian Menulis Teks Berita Berdasarkan Skala Nilai

No Kategori Nilai

1 Sangat Baik 90-100

2 Baik 80-89

3 Cukup Baik 70-79

4 Kurang Baik 60-69

5 Sangat Kurang 0-59

(Pedoman Akademik UPI 2009:56)

Dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan materi perkuliahan, peneliti dapat melakukan penyesuaian rentang skor pada tabel tersebut. Misalnya, karena target materi pembelajaran cukup banyak dan cukup sulit, peneliti dapat merumuskan persentase penguasaan materi menjadi 80% ke atas untuk memperoleh nilai A (Arikunto. 2009:56).

4) Uji reliabilitas antar penimbang. Uji reliabilitas antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antara penguji yang satu dengan penguji yang lain. Penghitungan reliabilitas instrumen ini terdiri atas beberapa lankah, yaitu:


(26)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(1) Menghitung jumlah kuadrat siswa

(2) Menghitung kuadrat penguji

(3) Menghitung jumlah kuadrat total

(4) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan

Setelah data duhitung, data dimasukkan ke dalam tabel ANAVA (Analisys Of Varians)

Tabel 3.5

Tabel ANAVA (Analisys Of Varians)

Variasi SS Dk Varians

Siswa SSt∑dt2 N-1 ∑

(Vt)

Penguji SSp∑d2p K-1 -

Kekeliruan SSkk∑d2kk (N-1) (K-1) ∑

Reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan rumus:

SSt∑dt2 = ∑ ∑ – ∑

SSkk∑d2kk = SStot∑x2t - SSt∑dt2 SSp∑d2p =

∑ ∑

– ∑

SStot∑x2t = ∑x2 -


(27)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan:

r

11 = reliabilitas yang dicari

Vt = varian dari tes

Vkk = varian dari kekeliruan

Setelah itu, disesuaikan degan tabel Guilford

Tabel 3.6 Tabel Guilford

Nilai Kualitas Korelasi

< dari 0,20 sangat rendah

0,20-0,40 Rendah

0,40-0,60 Cukup

0,60-0,80 Tinggi

0,80-1,00 tingkat tinggi

(Arikunto, 2010:245)

5) Menguji normalitas data dengan menggunakan rumus chi kuadrat:

= frekuensi observasi atau pengamatan = frekuensi ekspektasi (yang diharapkan)

(1) Mencari nilai mean dengan rumus:

∑( )


(28)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(2) Menghitung standar deviasi (simpangan baku) dengan rumus:

(3) Mencari derajat kebebasan

a) Rentang skor (R) = skor terbesar-skor terkecil b) Banyak kelas (K) = 1+3,3 log n

c) Panjang kelas (P) = d) Derajat kebebasan = B=3

(Subana, 2000,124)

6) Uji hipotesis dengan menggunakan signifikansi perbedaan dua variabel. Langkah-langkah sebagai berikut.

(1) Mencari thitung dengan rumus:

(2) Mencari mean dari perbedaan pretest dan posttest dengan rumus:

(3) Menentukan derajat kebebasan: Db = N-1

(4) Menghitung ttabel dengan rumus: ttabel = 95% (Db)

√ ∑

thitung


(29)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan

Md = mean dari pretest

xd = deviasi masing=masing subjek

∑ = jumlah kuadrat penguji = subjek pada sampel

= ditentukan dari (n-1)

7) Melakukan uji homogenitas varian rata-rata tes awal dan tes akhir dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Fhitung = nilai yang dicari Vb = varian terbesar Vk = varian terkecil

Data yang dinyatakan homogen jika Fhitung < Ftabel. Jika thitung< ttabel maka H1 ditolak atau H0 diterima, dan begitu pula sebaliknya apabila thitung> ttabel maka H1 diterima atau H0 ditolak.

8) Apabila skor pretest dan posttest tidak homogen maka dilakukan uji-t’ (uji Wilcoxon). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

(1) Membuat daftar rank

Membuat daftar rank dengan mengurutkan harga mutlak selisih skor pretes dan postes, diurutkan dari harga selisih terkecil.

(2) Membuat nilai W

Nilai W adalah bilangan yang paling kecil dari jumlah rank positif dan jumlah rank negatif dari daftar rank yang telah dibuat.

(3) Menentukan nilai W dari tabel

Pada tabel daftar W harga n yang paling besar adalah 25. Maka untuk n>25, harga W dihitung dengan rumus:

Fhitung =


(30)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk taraf signifikansi 0.01, X=2.578, sedangkan untuk taraf signifikansi 0.05, X= 1.96.

(4) Pengujian hipotesis

Jika W > Wa(n) artinya hipotesis diterima, tidak terdapat peningkatan setelah menggunakan suatu model pembelajaran. Jika W < Wa(n) artinya terdapat peningkatan kemampuan siswa setelah menggunakan model pembelajaran.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena atau kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran. Instrumen dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar yang tidak dirancang secara baik akan menyebabkan hambatan untuk mencapai hasil-hasil belajar yang diharapkan (Harjanto, 2010:232). Oleh sebab itu kegiatan belajar mengajar harus dirancang sedemikian rupa agar proses mengajar berhasil secara optimal. Itu sebabnya, antara tujuan instruksional, materi pelajaran, dan kegiatan belajar mengajar harus memiliki derajat koherensi yang tinggi.

Rencana Proses Pembelajaran (RPP) merupakan acuan peneliti dalam proses belajar mengajar. Proses belajar yang ideal adalah proses pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.

Dengan menyusun RPP, diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat lebih optimal. Mengingat, rencana pembelajaran adalah rancangan pembelajaran yang


(31)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

digunakan dalam menyajikan suatu bahan pembelajaran dengan memperhatikan tujuan, pemilihan bahan, metode, teknik, dan alat evaluasi.

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah setelah RPP dibuat adalah melaksanakan proses belajar mengajar sesuai rencana yang telah dibuat. Langkah-langkah pelaksanaan ini adalah mengadakan tes awal, menyajikan materi pembelajaran, memberikan perlakuan, dan mengadakan tes akhir. berikut adalah perinciannya.

1) Kegiatan Awal (Mengadakan Tes Awal)

Kegiatan awal yang dilakukan adalah memberikan tes awal kepada siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis teks berita dan sebagai data awal yang dijadikan acuan untuk melanjutkan penelitian.

2) Menyajikan Materi (Memberikan Perlakuan)

Setelah melakukan tes awal, selanjutnya peneliti memberikan materi yang berkaitan dengan menulis teks berita. Penyajian materi ini disesuaikan dengan langkah-langkah teknik kelompok investigasi. Pemberian perlakuan teknik kelompok investigasi hanya dilakukan di kelas eksperimen, sedangkan di kelas kontrol tidak diberikan perlakuan dengan teknik demikian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dari hasil pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan teknik kelompok investigasi dan tidak menggunakan teknik kelompok investigasi atau untuk mengetahui taraf signifikansi teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita.

3) Mengadakan Tes Akhir

Tes akhir dilakukan untuk mengetahui hasil dari pemberian perlakuan. Tes ini dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes akhir bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan yang signifikan kemampuan siswa yang


(32)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diberikan perlakuan teknik kelompok investigasi dan siswa yang tidak diberikan perlakuan teknik kelompok investigasi

2. Instrumen Evaluasi

1) Lembar Tes

Tes ini berupa tes menulis teks berita yang dimaksudkan untuk mengetahui nilai rata-rata awal siswa dalam awal pembelajaran. Selanjutnya dilakukan tes akhir sebagai penilaian dan upaya pembuktian akhir terhadap penerapan teknik kelompok investigasi dalam menulis teks berita.

Lembar tes dalam penelitian ini yaitu berupa tes penulisan teks berita dengan soal sebagai berikut.

Lembar Posttest Petunjuk khusus!

1) Bentuklah kelompok investigasi dengan jumlah anggota masing-masing sebanyak enam orang.

2) Amatilah peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekolahmu. Peristiwa itu misalnya kegiatan ekstrakulikuler, upacara bendera, jumat bersih, kantin Lembar pretest

Petunjuk soal!

1. Buatlah seuah teks berita langsung dengan memerhatika hal-hal berikut: a) unsur-unsur kelengkapan berita

b) aspek keutuhan teks berita c) keefektifan kalimat

d) ketepatan ejaan/tanda baca


(33)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sekolah, berkaitan dengan pelanggaran peraturan sekolah, dan kegiatan lain yang sesuai dengan kejadian terkini atau teraktual yang kamu amati!

3) Pengamatan peristiwa tersebut dilakukan dengan cara investigasi kelompok dengan berperan sebagai wartawan cilik.

4) Setelah memilih peristiwa terkini yang paling menarik untuk dilakukan investigasi, catatlah data-data dari unsur-unsur peristiwa itu dengan berpedoman pada pernyataan berikut ini.

a. peristiwa apa yang terjadi?

b. siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu? c. kapan peristiwa itu terjadi?

d. dimanakah letak peristiwa tersebut? e. mengapa peristiwa itu dapat terjadi? f. bagaimana peristiwa itu terjadi?

5) Setelah data dari unsur-unsur peristiwa itu kamu catat, tulislah berita dengan singkat, padat, dan jelas. Jika sudah selesai, berilah judul pada teks tersebut agar menjadi sebuah teks berita yang menarik dan memenuhi aspek keutuhan teks berita!

6) Teks berita harus memerhatikan keefektifan kalimat dan ketepatan ejaan/tanda baca.

2) Format Penilaian

Pada penilaian teks berita mencakup dua konsentrasi, yaitu unsur kelengkapan berita dan kebahasaan. Bobot tiap konsentrasi masing-masing 50%. Dari segi unsur kelengkapan berita dispesifikkan kembali menjadi dua poin penilaian, yaitu unsur 5W+1H dan struktur berita. Dari segi kebahasaan spesifikasi penilaian dibagi menjadi tiga poin, yaitu kesesuaian judul, kefektifan kalimat, dan ketepatan ejaan/tanda baca. Berikut diagram pembagian bobot penilaian teks berita.


(34)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Diagram 3.1

Diagram Pembagian Bobot Penilaian Teks Berita

Format penilaian digunakan sebagai pedoman dalam mengevaluasi hasil teks berita siswa. Adapun format penilaian menulis teks berita sebagai berikut.

Tabel 3.7

Format Penilaian Menulis Teks Berita

No Aspek aspek yang dinilai Skala penilaian Skor 1 2 3 4 5

1 Daya tarik judul 2

2 Kelengkapan unsur-unsur berita 5

3 Ketepatan struktur penulisan berita 5

4 Keefektifan kalimat 3

5 Ketepatan ejaan/tanda baca 5

Skor maksimal 20

Keterangan:

1) Skor maksimal 20

teks berita

unsur kelengkapan berita 50%

unsur 5W+1H

struktur berita

kebahasaan 50%

daya tarik judul

keefektifan kalimat


(35)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Persentase kemampuan siswa dalam menulis teks berita setiap aspek penilaian merupakan hasil dari:

skor yang diperoleh skor maksimal

Tabel 3.8

Kriteria Penilaian Teks Berita

No. Aspek Skor Deskriptor

1. Kesesuaian judul

2. Kelengkapan unsur-unsur 3. Ketepatan struktur

4. Keefektifan kalimat

5. Ketepatan ejaan/tanda baca

3. Kemampuan Analisis

Hasil kerja siswa berupa teks berita akan dinilai berdasarkan pada aspek penilaian tes keterampilan menulis teks berita sebagai berikut.

Tabel 3.9

Deskripsi Skala Penilaian Penulisan Teks Berita

No Aspek Skor Deskriptor

1. Kesesuaian judul 2 Judul sesuai dengan isi berita, singkat, dan orisinil.

1

Judul tidak sesuai dengan isi berita, terlalu panjang, dan tidak orisinil.


(36)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2 Kelengkapan unsur-unsur berita

(5W+1H)

5 Isi berita memuat semua unsur-unsur kelengkapa sebuah berita

4 Isi berita hanya memuat 5 unsur kelengkapan berita

3 Isi berita hanya memuat 4 unsur kelengkapan berita

2 Isi berita hanya memuat 3 unsur kelengkapan berita

1

Isi berita hanya memuat 2 unsur kelengkapan berita

3 Ketepatan struktur penulisan berita (permulaan, isi, dan penutup)

a. Permulaan berita sangat relevan

dengan gagasan yang dipaparkan, berisi ringkasan berita yang memuat 5W 1 H, dan menarik.

b. Isi berita sesuai dengan judul, memunculkan ide menarik, dan dapat merangkaikan dengan terperinci.

5 penulisan berita sudah mencakup struktur berita yang urut secara jelas

4 penulisan berita cukup memenuhi struktur berita yang tidak urut tetapi jelas

3

Penulisan berita kurang memenuhi struktur berita, namun tidak urut dan kurang jelas

2

Penulisan berita kurang memenuhi struktur berita hanya terdapat permulaan dan isi

1 Penulisan berita tidak terdapat struktur berita


(37)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Penutup berita ditulis dengan rinci dan

memaparkan informasi yang penting.

4 Keefektifikan kalimat 3 Struktur kalimat benar, logis, dan efisien. 2 Struktur kalimat kurang benar, kurang

logis, dan kurang efisien. 1

Struktur kalimat tidak benar, tidak logis, dan tidak efisien

5 ketepatan ejaan/tanda baca

5 Ketepatan ejaan/tandabaca 100% 4 Ketepatan ejaan/tandabaca 75% 3 Ketepatan ejaan/tandabaca 50% 2 Ketepatan ejaan/tandabaca 25% 1 Ketepatan ejaan/tandabaca < 25 %

Keterangan:

Untuk mendapat hasil yang sesuai dengan kategori penilaian tes penulisan teks berita, maka cara penghitungannya adalah dengan menjumlahkan seluruh poin yang didapatkan dari setiap aspek dibagi lima, gambaran rumus penghitungannya adalah sebagai berikut:

Nilai Autentik = x 100

Nilai Autentik 100 = x 100


(38)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.10

Kategori Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Berita

No Kategori Nilai

1 Sangat Baik 84-100

2 Baik 73-83

3 Cukup Baik 62-72

4 Kurang Baik 51-61

5 Sangat Kurang 0-50

Nilai berdasarkan kategori penilaian tes keterampilan menulis teks berita telah mengalami penyesuaian rentang skor. Hal ini disebabkan oleh target materi pembelajaran cukup sulit. Pertimbangan dengan alasan tersebut diperbolehkan dalam penilaian (Arikunto. 2009:56).

Keterangan Lembar Kerja:

Sangat Baik (SB) : 5

Baik (B) : 4

Cukup Baik (C) : 3

Kurang Baik (K) : 2

Sangat Kurang (SK) : 1

1) Observasi

Observasi ditujukan untuk aktivitas guru selaku model yang memberi perlakuan. Tujuannya untuk mengetahui proses pembelajaran dan akibat yang ditimbulkan setelah pembelajaran tersebut. Manfaat yang bisa diambil dari


(39)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

observasi ini untuk mengetahui hal-hal yang tidak dapat diamati oleh peneliti sebagai guru selama proses pembelajaran berlangsung sehingga bisa menjadi bahan evaluasi agar lebih baik selanjutnya.

Adapun format lembar observasi yang disajikan sebagai berikut.

Format Observasi Aktivitas Guru

Hari/tanggal :

Kelas :

Pokok pembelajaran :

Observer :

No Aktifitas yang diamati

Kategori Terjadi

dengan sempurna

Terjadi dengan hambatan

Tidak terjadi


(40)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. PENGUASAAN TEKNIK PEMBELAJARAN

a. Kemampuan dalam membuat siswa memahami informasi yang baru.

b. Kemampuan dalam membuat siswa mampu mengorganisasikan informasi-informasi yang diperolehnya.

c. Kemampuan dalam membuat siswa memikirkan secara mendalam konsep yang dimilikinya

d. Kemampuan dalam membuat siswa memperluas pengetahuan yang dimilikinya

2. IMPLEMENTASI LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN (SKENARIO)

a. siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok berjumlah lima orang. b. siswa melakukan perencanaan investigasi c. kegiatan awal, tiap kelompok mulai menggunakan pertanyaan kooperatif untuk mematangkan persiapan.

d. Tiap kelompok menyiapkan atribut

investigasi, seperti nametag, buku agenda, dan alat tulis.

e. Siswa melakukan investigasi topik dengan cara diskusi kelompok.

f. Secara berkelompok, siswa menganalisis topik kelompok investigasi.

g. Secara berkelompok, siswa mulai melakukan proyek kooperatif, yaitu investigasi berita di lingkungan sekolah.


(41)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

h. Siswa dalam kelompok mengolah hasil investigasi menjadi berita.

i. Siswa dalam kelompok menganalisis teks berita kelompok lain berdasarkan teknik investigasi 5W+1H.

j. Secara berkelompok menyajikan hasil investigasi (presentasi)

k. Tiap kelompok memperbaiki berita. l. Siswa menulis berita dengan topik berbeda (individu)

m. Silang baca untuk editing. n. Membacakan berita terbaik.

o. Menyimpulkan hasil pembelajaran.

3 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

a. Memerhatikan prinsip-prinsip penggunaan media.

b. Ketepatan saat penggunaan media pembelajaran.

c. Keterampilan dalam mengoperasionalkan media pembelajaran.

d. Media pembelajaran dapat membantu meningkatkan proses pembelajaran.

Data observasi yang diperoleh akan diuraian secara kualitatif. Hasil data bisa dijadikan tolak ukur untuk proses pembelajaran selanjutnya.

2) Wawancara

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin. Wawancara bebas terpimpin adalah kombinasi antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Dalam hal ini pewawancara (guru) menyiapkan beberapa pertanyaan yang merupakan garis besar mengenai pembelajaran menulis teks


(42)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berita, berikut dengan permasalahan-permasalahan yang ada dalam pembelajaran menulis teks berita. Sasaran wawancara meliputi beberapa guru bahasa Indonesia dan siswa-siswa.

Adapun pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan tertera pada lembar wawancara berikut berikut.

Kategori 1 (guru)

(1) Bagaimana cara Bapak/Ibu mengajarkan menulis teks berita kepada siswa?

(2) Teknik pembelajaran apa yang biasa digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita?

(3) Apa yang biasa menjadi kendala siswa ketika menulis teks berita?

(4) Bagaimana upaya pemencahan masalah yang telah dilakukan ketika siswa merasa kesulitan menulis teks berita?

(5) Apakah sudah pernah menerapkan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita?

Kategori 2 (siswa)

(1) Apakah pembelajaran menulis teks sebelumnya berita sudah menarik? (2) Apa yang biasa menjadi kendala siswa ketika menulis teks berita?

(3) Apakah sudah pernah menerapkan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita?


(43)

108

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Pembelajaran yang menyenangkan akan memengaruhi daya tarik siswa untuk menjalankan proses pembelajaran. Dalam hal ini, teknik pembelajaran yang digunakan guru harus diperhatikan. Seperti yang peneliti lakukan, yakni mengeksperimenkan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauhmana keefektifan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hasil simpulannya sebagai berikut.

1. Nilai rata-rata pretest menulis teks berita kelas eksperimen sebesar 51,7 dan nilai rata-rata menulis puisi posttest sebesar 77,5. Adapun nilai rata-rata pretest menulis teks berita kelas kontrol adalah 54,3 dan nilai posttest adalah 56,8 Maka, peningkatan rata-rata nilai menulis puisi di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol.

2. Proses pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan teknik kelompok investigasi terbukti efektif dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita.

3. Penerapan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkolaborasi. Seperti membagi tugas untuk mencari berita dan mengedit teks berita menjadi utuh. Dari kolaborasi tersebut akan melatih kemampuan individu siswa dalam menulis teks berita.

4. Perhitungan uji normalitas menunjukkan hasil pretest kelas eksperimen 7,50 dan posttest kelas eksperimen 7,10. Adapun pada kelas kontrol, hasil pretest 6,30 dan posttest kelas kotrol 5,50. Dari hasil perhitungan tersebut


(44)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menunjukkan bahwa data berdistibusi norma karena lebih kecil dari (11,34).

5. Hasil pehitungan homogenitas menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel yaitu 2,05 < 3,09. Berdasarkan hasil pehitungan homogenitas menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel yaitu 1,41 < 3,09. Dengan demikian, data pretest posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen.

6. Hasil uji t dilakukan untuk membuktikan hipotesis atau untuk mengetahui peningkatan hasil tes kemampuan siswa dalam menulis teks berita setelah mendapatkan perlakuan berupa teknik kelompok investigasi. Hasil perhitungan melalui uji t yaitu t tabel (2,00) < t hitung (21,95), maka hipotesis diterima karena t tabel < t hitung.

7. Hasil penghitungan uji t dapat disimpulkan bahwa teknik kelompok investigasi efektif dalam meningkatkan pembelajaran menulis teks berita. 8. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita

siswa kelas eksperimen dengan menggunakan teknik kelompok investigasi dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, terbukti bahwa teknik kelompok investigasi efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita, namun masih ada beberapa siswa yang kemampuannya tetap. Hal ini disebabkan oleh faktor lain seperti kurang memerhatikan ketika guru sedang menjelaskan. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin memberikan beberapa saran khususnya untuk para guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan umumnya untuk para pembaca. 1. Guru harus memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pelajaran

bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh siswa dengan cara yang menyenangkan. Seperti dalam menulis teks berita, guru bisa menggunakan teknik kelompok investigasi sebagai alternatif pembelajaran yang efektif.


(45)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Bagi guru yang ingin menggunakan teknik kelompok investigasi, harus lebih melakukan pendekatan terhadap siswa agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Pembelajaran di luar kelas memerlukan lingkup perhatian yang lebih besar agar siswa selalu terkondisi dengan baik saat melaksanakan pembelajaran.

3. Sebagai ujung tombak dalam keberhasilan pembelajaran, guru harus memerhatikan penggunaan teknik pembelajaran yang tepat agar siswa semakin termotivasi khususnya dalam pembelajaran menulis teks berita.


(46)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S., dkk. (1996). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, Chaedar dan Senny Suzana. (2005). Pokoknya Menulis. Bandung; Kiblat Buku Utama.

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Chaer, Abdul. (2010). Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Bineka Cipta.

Gaines, William C. (2007). Laporan Investigasi untuk Media Cetak dan Siaran. Jakarta: Institut Studi Arus Informasi.

Keraf, G. (2009). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi.

Kosasih, E dan Wawan, H. (2012). Bahasa Indonesia: Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung: Thurisna.

Kusumaningrat, H dan Kusumaningrat, P. (2009). Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nuryanah Siti. (2010). Penerapan Model Investigasi Kelompok (Group Investigation) untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rakhmat Jalaluddin. (2012). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Romli, Asep S.M. (2009). Jurnalistik Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya Semi, Atar. (1995). Teknik Penulisan Berita, Feature, dan Artikel. Bandung:

Nusantara.

Setiady, P., dkk. (2006). Pengantar Statistika Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Subana, dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Sumadiria, H.A.S. (2011). Jurnalistik Indonesia Menulis Berita Dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Jakarta: Simbiosa Rekatama Media.


(47)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Suwanda. (2011). Desain Eksperimen untuk Penelitian Ilmiah. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, H.G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wati. (2012). Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita. . Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(1)

55

berita, berikut dengan permasalahan-permasalahan yang ada dalam pembelajaran menulis teks berita. Sasaran wawancara meliputi beberapa guru bahasa Indonesia dan siswa-siswa.

Adapun pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan tertera pada lembar wawancara berikut berikut.

Kategori 1 (guru)

(1) Bagaimana cara Bapak/Ibu mengajarkan menulis teks berita kepada siswa?

(2) Teknik pembelajaran apa yang biasa digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita?

(3) Apa yang biasa menjadi kendala siswa ketika menulis teks berita?

(4) Bagaimana upaya pemencahan masalah yang telah dilakukan ketika siswa merasa kesulitan menulis teks berita?

(5) Apakah sudah pernah menerapkan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita?

Kategori 2 (siswa)

(1) Apakah pembelajaran menulis teks sebelumnya berita sudah menarik? (2) Apa yang biasa menjadi kendala siswa ketika menulis teks berita?

(3) Apakah sudah pernah menerapkan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita?


(2)

108

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Pembelajaran yang menyenangkan akan memengaruhi daya tarik siswa untuk menjalankan proses pembelajaran. Dalam hal ini, teknik pembelajaran yang digunakan guru harus diperhatikan. Seperti yang peneliti lakukan, yakni mengeksperimenkan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauhmana keefektifan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hasil simpulannya sebagai berikut.

1. Nilai rata-rata pretest menulis teks berita kelas eksperimen sebesar 51,7 dan nilai rata-rata menulis puisi posttest sebesar 77,5. Adapun nilai rata-rata pretest menulis teks berita kelas kontrol adalah 54,3 dan nilai posttest adalah 56,8 Maka, peningkatan rata-rata nilai menulis puisi di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol.

2. Proses pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan teknik kelompok investigasi terbukti efektif dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita.

3. Penerapan teknik kelompok investigasi dalam pembelajaran menulis teks berita dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkolaborasi. Seperti membagi tugas untuk mencari berita dan mengedit teks berita menjadi utuh. Dari kolaborasi tersebut akan melatih kemampuan individu siswa dalam menulis teks berita.

4. Perhitungan uji normalitas menunjukkan hasil pretest kelas eksperimen 7,50 dan posttest kelas eksperimen 7,10. Adapun pada kelas kontrol, hasil pretest 6,30 dan posttest kelas kotrol 5,50. Dari hasil perhitungan tersebut


(3)

109

menunjukkan bahwa data berdistibusi norma karena lebih kecil dari (11,34).

5. Hasil pehitungan homogenitas menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel yaitu 2,05 <

3,09. Berdasarkan hasil pehitungan homogenitas menunjukkan bahwa Fhitung

< Ftabel yaitu 1,41 < 3,09. Dengan demikian, data pretest posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol homogen.

6. Hasil uji t dilakukan untuk membuktikan hipotesis atau untuk mengetahui peningkatan hasil tes kemampuan siswa dalam menulis teks berita setelah mendapatkan perlakuan berupa teknik kelompok investigasi. Hasil perhitungan melalui uji t yaitu t tabel (2,00) < t hitung (21,95), maka hipotesis diterima karena t tabel < t hitung.

7. Hasil penghitungan uji t dapat disimpulkan bahwa teknik kelompok investigasi efektif dalam meningkatkan pembelajaran menulis teks berita. 8. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita

siswa kelas eksperimen dengan menggunakan teknik kelompok investigasi dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, terbukti bahwa teknik kelompok investigasi efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita, namun masih ada beberapa siswa yang kemampuannya tetap. Hal ini disebabkan oleh faktor lain seperti kurang memerhatikan ketika guru sedang menjelaskan. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin memberikan beberapa saran khususnya untuk para guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan umumnya untuk para pembaca. 1. Guru harus memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pelajaran

bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh siswa dengan cara yang menyenangkan. Seperti dalam menulis teks berita, guru bisa menggunakan teknik kelompok investigasi sebagai alternatif pembelajaran yang efektif.


(4)

110

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Bagi guru yang ingin menggunakan teknik kelompok investigasi, harus lebih melakukan pendekatan terhadap siswa agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Pembelajaran di luar kelas memerlukan lingkup perhatian yang lebih besar agar siswa selalu terkondisi dengan baik saat melaksanakan pembelajaran.

3. Sebagai ujung tombak dalam keberhasilan pembelajaran, guru harus memerhatikan penggunaan teknik pembelajaran yang tepat agar siswa semakin termotivasi khususnya dalam pembelajaran menulis teks berita.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S., dkk. (1996). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, Chaedar dan Senny Suzana. (2005). Pokoknya Menulis. Bandung; Kiblat Buku Utama.

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Chaer, Abdul. (2010). Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Bineka Cipta.

Gaines, William C. (2007). Laporan Investigasi untuk Media Cetak dan Siaran. Jakarta: Institut Studi Arus Informasi.

Keraf, G. (2009). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi.

Kosasih, E dan Wawan, H. (2012). Bahasa Indonesia: Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung: Thurisna.

Kusumaningrat, H dan Kusumaningrat, P. (2009). Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nuryanah Siti. (2010). Penerapan Model Investigasi Kelompok (Group Investigation) untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rakhmat Jalaluddin. (2012). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Romli, Asep S.M. (2009). Jurnalistik Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya

Semi, Atar. (1995). Teknik Penulisan Berita, Feature, dan Artikel. Bandung: Nusantara.

Setiady, P., dkk. (2006). Pengantar Statistika Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Subana, dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Sumadiria, H.A.S. (2011). Jurnalistik Indonesia Menulis Berita Dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Jakarta: Simbiosa Rekatama Media.


(6)

Dwi Sukmalanita, 2013

Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Suwanda. (2011). Desain Eksperimen untuk Penelitian Ilmiah. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, H.G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wati. (2012). Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita. . Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 4 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 6 48

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012

0 6 47

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK MELALUI METODE DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 9 62

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS MATEMATIS SISWA (Kasus: Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 5 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 9 58

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DALAM MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012-2013 (Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012-2013)

0 14 106

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 48 69

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING MELALUI TEKNIK “BARENDISTUP” DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN CERPEN

1 3 12

PENERAPAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

0 0 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

0 0 18