EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KARTU KWARTET DALAM PEMBENTUKAN ADJEKTIVDEKLINATION.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KARTU KWARTET DALAM
PEMBENTUKAN ADJEKTIVDEKLINATION
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
Diajukan Oleh:
Rika Ristianti
0807423
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
(2)
ABSTRAKT
Ristianti, Rika. 2013. Die Effektivität der Anwendung von der “Quartett-Karte” bei der Adjektivdeklination. Bandung. Abschlussarbeit. Deutschabteilung. FPBS. UPI
Beim Erlernen der deutschen Sprache geraten die Schüler oft in Schwierigkeiten bei der Beherrschung der Grammatik, weil es zwischen der deutschen und der indonesischen Grammatik Unterschiede gibt. Diese Unterschiede sind unter anderem bei der Anwendung der Adjektive als Attribut zu finden. Außer diesen gramatischen Unterschieden gibt es auch andere Faktoren, die die Fähigkeit der Schüler bei der Bildung der Adjektivdeklination beeinflussen könnten, nämlich die Anwendung von unpassender Lehrmethode oder unpassenden Lernmedien. Aus den obengenannten Problemen interessiert sich die Verfasserin dafür, eine Untersuchung mit dem Titel “Die Effektivität der Anwendung von der ’ Quartett-Karte’ bei der Adjektivdeklination“ durchzuführen. Das Ziel dieser Untersuchung ist, die Fähigkeit der Schüler bei der Adjektivdeklination vor und nach der Anwendung des Spiels ”Quartett-Karte” herauszufinden und die Effektivität der Anwendung von der “Quartett-Karte” bei der Adjektivdeklination zu erfahren. In dieser Untersuchung wurde die Quasi Experimentsmethode mit “one group pretest-posttest design” verwendet. Die Population in dieser Untersuchung waren alle Schüler von der Klasse XI SMAN 19 Bandung, die Deutsch lernen und als Probanden wurden 30 Schüler von der Klasse XI IPA genommen. Die Daten dieser Untersuchung wurden vom schriftlichen Test genommen. Um den Unterschied zwischen der durchschnittlichen Note im Pretest und im Posttest zu erfahren, wurde die T-Probe benutzt. Die Datenanalyse zeigt, dass die durchschnittliche Note im Pretest 46,67 und im Posttest 72,16 ist. Nach der Berechnung durch die T-Probe stellt sich heraus, dass tRechnung mit dem Wert 39,11 und tTabelle mit dem Wert 1,70 ist. Dies bedeutet, dass die Anwendung des Spiels ’Quartett-Karte’ zur Steigerung der Fähigkeit der Schüler bei der Adjektivdeklination effektiv ist. Aus den obengenannten Untersuchungsergebnissen schlägt die Verfasserin den Deutschlehrern vor, dieses Spiel als Lernmedium beim Unterrichten der Adjektivdeklination zu benutzen. Außerdem sollten die Schüler die Adjektivdeklination mehr üben.
(3)
ABSTRAK
Ristianti, Rika. 2013. Efektivitas Penggunaan Kartu Kwartet dalam Pembentukan Adjektivdeklination. Bandung. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. FPBS. UPI
Dalam pembelajaran bahasa Jerman, yang menjadi kendala pada awal pembelajaran adalah penguasaan tata bahasa. Adanya perbedaan antara struktur bahasa Indonesia dan struktur bahasa Jerman diduga menjadi penyebabnya, salah satunya adalah penggunaan adjektiva sebagai atribut. Rumitnya aturan serta perbedaan-perbedaan yang ada diduga sebagai salah satu faktor penyebab siswa mengalami kesulitan dalam membentuk Adjektivdeklination. Selain itu, cara penyampaian materi yang kurang variatif, atau penggunaan media pembelajaran yang kurang efektif dan efisien juga mempengaruhi kemampuan siswa dalam membentuk Adjektivdeklination. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Penggunaan Kartu Kwartet dalam Pembentukan Adjektivdeklination”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membentuk Adjektivdeklination sebelum dan sesudah penerapan permainan Kartu Kwartet dan efektivitas penggunaan kartu kwartet dalam
pembentukan Adjektivdeklination. Dalam penelitian ini digunakan metode
penelitian Quasi Eksperimental Design dengan menggunkana pola one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 19 Bandung yang mempelajari bahasa Jerman dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 19 Bandung yang berjumlah 28 siswa. Data untuk penelitian ini diperoleh dari tes tertulis. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara hasil pretest dan posttest dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan uji-t. Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata Pretest 46,67 dan nilai rata-rata Posttest 72,16. Berdasarkan hasil penghitungan dengan uji-t diperoleh thitung sebesar 39,11
dan ttabel sebesar 1,70. Hal ini menunjukkan bahwa permainan kartu kwartet efektif
meningkatkan kemampuan siswa dalam pembentukan Adjektivdeklination.
Berdasarkan hasil penelitian permainan kartu kwartet dapat digunakan sebagai media alternatif dalam pembelajaran Adjektivdeklination. Selain itu, sebaiknya siswa banyak berlatih soal mengenai pembentukan Adjektifdeklination secara mandiri.
(4)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ABSTRAKT... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
i ii iii iv vi x xi xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian... B. Identifikasi Masalah... C. Batasan Masalah... D. Rumusan Masalah... E. Tujuan Penelitian... F. Manfaat Penelitian...
1 3 3 4 4 5
BAB II LANDASAN TEORETIS
(5)
vii
1. Hakikat Adjektiva... 2. Penggunaan Adjektiva... B. Deklinasi Adjektiva... 1. Hakikat Deklinasi... 2. Kelas Deklinasi Adjektiva... C. Media Permainan Kartu Kwartet... 1. Media Permainan... 2. Pengertian Kartu Kwartet... 3. Kelebihan Kartu Kwartet...
4. Langkah-langkah Penggunaan Kartu Kwartet dalam
Pembelajaran…...
D. Kartu Kwartet sebagai Media yang Digunakan dalam Pembelajaran
Bahasa Jerman (Spiele im Deutschunterricht)... E. Penelitian yang Relevan………. F. Kerangka Berpikir……….. G. Hipotesis……….
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian... B. Variabel Penelitian…………... C. Tempat dan Waktu Penelitian... D. Populasi dan Sampel... E. Instrumen Penelitian...
6 7 10 10 14 18 18 20 21 22 24 26 26 28 29 30 30 30 31
(6)
viii
F. Prosedur Penelitian... G. Hipotesis Statistik...
32 33
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian...
1. Kemampuan Siswa dalam Membentuk Adjektivdeklination Sebelum
Menggunakan Permainan Kartu Kwartet……...
2. Kemampuan Siswa dalam Membentuk Adjektivdeklination Sesudah
Menggunakan Permainan Kartu Kwartet... B. Uji Persyaratan Analisis... 1. Uji Normalitas………...
a) Uji Normalitas Data Pretest (X)...
b) Uji Normalitas Data Posttest (Y) ………..
2. Uji Homogenitas Variansi Data X dan Y... 3. Uji Signifikansi Perbedaan Rata-Rata Nilai Pretest (X) dan Posttest
(Y)... 4. Uji Hipotesis... C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran... 1. Perlakuan Pertama... 2. Perlakuan Kedua... 3. Perlakuan Ketiga... D. Pembahasan Hasil Penelitian...
34 34 35 35 35 35 36 36 36 37 37 38 40 41 42
(7)
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan... B. Saran... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN – LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP
45 45 47 49
(8)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lanpiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10
Uji Validitas ...
Penghitungan Validitas………...
Uji Reliabilitas………... Instrumen Pretest-Posttest... Kisi-kisi Instrumen Penelitian... Skor Data Pretest dan Posttest... Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest ... Uji Homogenitas Variansi Pretest dan Posttest... Uji Signifikansi Rata-rata Nilai Pretest dan Posttest………. Pengujian Hipotesis...
49 50 66 92 94 95 97 103 104 108
(9)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4
Contoh-Contoh Kalimat... Adjektivdeklination nach bestimmten Artikel... Adjektivdeklination nach null Artikel... Adjektivdeklination nach den Artikelwörten ein (Sing), kein, mein...
11 16 17
(10)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Gambar 2
Instrument Kartu Kwartet... Dokumentasi Penelitian...
116 120
(11)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jerman pada jenjang SMA, berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti salah satu faktor yang menjadi kendala pada awal pembelajaran adalah penguasaan tata bahasa. Adanya perbedaan antara struktur bahasa Indonesia dan struktur bahasa Jerman diduga menjadi penyebabnya, salah satunya adalah penggunaan adjektiva sebagai atribut. Penggunaan adjektiva sebagai atribut dalam bahasa Jerman dapat terlihat perbedaannya bila dibandingkan dengan penggunaan adjektiva sebagai predikat pada kalimat :
1) a) Der Rock ist blau b) Rok itu berwarna biru 2) a) Das ist ein blauer Rock b) Ini rok berwarna biru
3) a) Ich trage einen blauen Rock b) Saya memakai rok berwarna biru
Pada kalimat 1a adjektiva “blau” berfungsi sebagai predikat dan tidak mengalami perubahan, tetapi pada kalimat 2a dan 3a adjektiva “blau” berfungsi sebagai atribut dan mengalami perubahan bentuk menjadi “blauer” dan “blauen” yang dikenal dengan istilah deklinasi. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh Kasus, Artikel dan Genus. Akan tetapi, dalam bahasa Indonesia adjektiva “biru”
(12)
2
pada kalimat 1b, 2b dan 3b tidak mengalami perubahan, karena dalam bahasa Indonesia tidak dikenal deklinasi adjektiva. Rumitnya aturan serta perbedaan-perbedaan yang ada diduga sebagai salah satu faktor penyebab pembelajar mengalami kesulitan sehingga sering membuat kesalahan dalam pembentukan Adjektivdeklination. Hal ini terlihat pada kalimat “Ich trage einen rote Mantel”
yang seharusnya “Ich trage einen roten Mantel”. Kesalahan lain juga dapat terlihat pada kalimat “Ich trage eines blaue Kleid” yang seharusnya “Ich trage ein blaues Kleid”. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat menjadi penghambat pembelajar dalam mempelajari dan menguasai bahasa Jerman khususnya pada pembentukan Adjektivdeklination.
Selain strukur bahasa yang berbeda, terdapat faktor lain yang menyebabkan pembelajar mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa Jerman, di antaranya cara penyampaian materi yang kurang variatif, atau penggunaan media pembelajaran yang kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu, diperlukan inovasi serta ide kreatif agar mempermudah pembelajar dalam mememahami materi yang disampaikan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan permainan sebagai media pembelajaran.
Salah satu media permainan yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman adalah kartu kwartet. Kartu kwartet merupakan sejenis permainan anak-anak yang terdiri dari 32 kartu bergambar dengan 8 seri kartu yang berbeda. Selain menyenangkan, cara memainkannya pun mudah, sehingga kartu kwartet dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran agar suasana belajar lebih menarik. Selain itu manfaat yang didapat dengan menggunakan media permainan
(13)
3
seperti ini adalah dapat membuat pembelajar lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik untuk menggunakan dan mengembangkan kartu kwartet sebagai media pembelajaran Adjektivdeklination dalam penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Kartu Kwartet dalam Pembentukan Adjektivdeklination ”.
B. Identifikasi Masalah
1. Apa yang menyebabkan pembelajar mengalami kesulitan dalam
mempelajari bahasa asing khususnya bahasa Jerman?
2. Apakah materi Adjektivdeklination yang diberikan oleh guru kurang dipahami?
3. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi
Adjektivdeklination karena media yang digunakan terlalu monoton?
4. Sudah tepatkah media yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran?
5. Apakah media kartu kwartet dapat digunakan untuk pembelajaran
Adjektivdeklination?
6. Seberapa efektif media kartu kwartet dapat meningkatkan kemampuan pembelajar dalam membentuk Adjektivdeklination?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang sebelumnya, terdapat faktor-faktor yang menjadi penyebab pembelajar kesulitan dalam mempelajari bahasa Jerman
(14)
4
seperti perbedaan antara struktur bahasa Indonesia dan bahasa Jerman serta penggunaan media pembelajaran yang kurang efektif serta monoton. Mengingat keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti, maka penelitian ini dibatasi hanya pada efektivitas penggunaan media kartu kwartet sebagai media dalam pembentukan Adjektivdeklination pada unbesstimter Artikel dalam kasus Akkusativ .
D. Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan uraian latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana kemampuan pembelajar dalam membentuk Adjektivdeklination
sebelum penggunaan media kartu kwartet?
2. Bagaimana kemampuan pembelajar dalam membentuk Adjektivdeklination
sesudah penggunaan media kartu kwartet?
3. Seberapa efektif penggunaan media kartu kwartet dalam pembelajaran Adjektivdeklination?
E. Tujuan Masalah
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Kemampuan siswa dalam membentuk Adjektivdeklination sebelum
penggunaan media kartu kwartet.
2. Kemampuan siswa dalam membentuk Adjektivdeklination sesudah
menggunakan media kartu kwartet.
(15)
5
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini secara teoretis diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu kebahasaan khususnya pada pembelajaran struktur bahasa Jerman yang berkaitan dengan materi Adjektivdeklination. Selain itu secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran penggunaan media kartu kwartet dalam pembelajaran bahasa Jerman khususnya pada materi Adjektivdeklination. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi serta dapat dijadikan sebagai sumbangan kepustakaan yang merupakan informasi tambahan bagi pihak-pihak yang mempunyai permasalahan yang sama atau ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.
(16)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode quasi eksperimen atau eksperimen semu, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan kartu kwartet dalam pembentukan Adjektivdeklination. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest posttest design. Desain penelitian tersebut menurut Arikunto (2010:124) adalah sebagai berikut:
Desain Penelitian
Kelas Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 X O2
Keterangan:
O1 : Pretest (tes awal) dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam
pembentukan Adjektivdeklination sebelum dilakukan perlakuan dengan
menggunakan kartu kwartet.
X : Treatment (perlakuan) berupa pengajaran Adjektivdeklination dengan menggunakan media kartu kwartet.
(17)
30
O2 : Posttest (tes akhir) dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
pembentukan Adjektivdeklination setelah dilakukan perlakuan dengan
menggunakan media kartu kwartet.
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel bebas (X) adalah permainan kartu kwartet sedangkan variabel terikat (Y) adalah kemampuan siswa dalam pembentukan Adjektivdeklination
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 19 Bandung pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
D. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 19 Bandung yang mempelajari bahasa Jerman. Sedangkan untuk penarikan sampel dalam penelitian ini digunakan teknik “Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan tujuan
tertentu” (Arikunto, 2006 : 139-140). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah
(18)
31
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini terdiri atas instrumen pembelajaran dan instrumen evaluasi. Instrumen pembelajaran berupa rencana pembelajaran yang dijadikan acuan dalam proses belajar mengajar, dan instrumen evaluasi berupa tes tertulis yang diberikan pada saat pretest dan posttest. Kegiatan pretest diberikan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa dalam pembentukan Adjektivdeklination sebelum perlakuan (treatment), sedangkan posttest
diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembentukan
Adjektivdeklination setelah perlakuan (treatment) sebanyak 3 kali. Adapun soal-soal yang dipergunakan untuk menguji kemampuan siswa dalam pembentukan Adjektivdeklination pada unbestimmter Artikel dalam kasus Akkusativ ini diambil dari Studio d A1 serta beberapa di antaranya dibuat oleh peneliti, semuanya berjumlah 30 soal dan terdiri atas tiga bagian. Pada bagian pertama siswa diminta untuk melengkapi akhiran adjektiva dalam soal berbentuk cerita sederhana. Pada bagian kedua siswa diminta untuk memilih jawaban yang tepat dari soal berbentuk pilihan ganda. Pada bagian ketiga siswa diminta untuk melengkapi akhiran adjektif pada soal berbentuk dialog sederhana.
Sebelum kegiatan pretest dan posttest, dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan reliabilitas pada instrumen evaluasi. Berdasarkan hasil kedua uji tersebut dari 30 soal yang diujikan didapatkan 20 soal yang valid dan layak diberikan kepada siswa. Bobot nilai pada setiap butir adalah 1 (satu), sehingga skor mentah maksimal pada tes
(19)
32
Nilai yang didapat kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan pedoman penilaian yang diadopsi dari Arikunto (2009 : 245) yaitu, nilai antara 30-39 termasuk dalam kategori gagal, 40-55 kurang, 56-65 kurang, 66-79 baik dan 80-100 baik sekali.
F. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan dan merumuskan masalah yang akan diteliti
2. Melakukan kajian pustaka dengan mengumpulkan materi dan teori yang relevan
dengan masalah dalam penelitian ini
3. Merumuskan hipotesis penelitian berupa pernyataan yang bersifat sementara mengenai masalah yang akan diteliti
4. Mencari dan menentukan populasi dan sampel penelitian
5. Membuat surat izin penelitian ke SMAN 19 Bandung
6. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
7. Menyusun instrumen penelitian.
8. Melakukan uji validitas dan reliabilitas.
9. Melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
10. Melaksakan perlakuan (treatment) kepada siswa berupa pembelajaran selama 2x45 menit sebanyak 3 kali pertemuan dengan menggunakan media kartu kwartet.
(20)
33
11. Melakukan posttest untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembentukan
Adjektivdeklination setelah perlakuan (treatment).
12. Mengolah data dan mengujinya dengan menggunakan perhitungan uji t
13. Menarik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
G. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : µ Ssp = µ Sbp
Hı : µ Ssp > µ Sbp Keterangan :
μ SsP: Hasil belajar sesudah diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes akhir (posttest).
μ SbP: Hasil belajar sebelum diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes awal (pretest).
H0 diterima apabila hasil belajar sesudah perlakuan sama dengan hasil belajar
sebelum perlakuan, akan tetapi apabila hasil belajar sesudah perlakuan lebih besar daripada sebelum perlakuan, maka H0 ditolak.
(21)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis berdasarkan penghitungan statistik, maka dari hasil peneltian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa dalam membentuk Adjektivdeklination sebelum
menggunakan kartu kwartet termasuk dalam kategori kurang.
2. Kemampuan siswa dalam membentuk Adjektivdeklination sesudah
menggunakan kartu kwartet termasuk dalam kategori baik.
3. Penggunaan kartu kwartet efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pembentukan Adjektivdeklination.
B. Saran
Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian ini, dapat diajukan beberapa saran, sebagai berikut:
1. Permainan kartu kwartet dapat dijadikaan sebagai media alternatif dalam
pembelajaran bahasa Jerman khususnya dalam pembentukan
Adjektivdeklination.
2. Siswa sebaiknya banyak berlatih soal bahasa Jerman khususnya mengenai pembentukan Adjektivdeklination yang telah diajarkan secara mandiri melalui
(22)
www.mein-46
deutschbuch.de untuk memantapkan kemampuan siswa dalam membentuk
Adjektivdeklination.
3. Kepada para peneliti lain yang akan mengkaji bidang yang serupa agar memberikan perlakuan (treatment) lebih banyak kepada siswa, lebih diperhitungkan kembali estimasi waktu pembelajaran dan sebaiknya menggunakan buku sumber lain seperti Genial A1 dan Themen Neu 2 sehingga hasil yang dicapai dapat lebih maksimal.
(23)
Rika Ristianti, 2013
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI, Cetakan XIII, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Dauviller, Christa. Und Lévy-Hillerich, Dorothea. (2004). Spiele Im
Deutschunterricht. München: Goethe-Institut.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dwijawiyata. (1974). Mari Bermain, Permainan Kelompok Untuk Anak. Jakarta: Kanisius.
Engel, Ulrich. (2009). Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Groos Verlag.
Götz, Dieter.et.al. (1997). Langenscheidt Grosswörterbuch. Mümchen:
Langenscheidts KG.
Helbig, Gerhard dan Buscha, Joachim. (2000). Leitfaden der Deutschen
Grammatik. Berlin & München: Langenscheidt KG.
Homberger und Madsen. (2008). Übungen zur deutschen Grammatik des
Deutschen. Frankfurt am Main: Cornelsen Verlag.
Kürschner, Wilfried. (2004). Grammatisches Kompedium. Tübingen: UTB für Wissenschaft.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad (2010). Media Pengajaran. Bandung : Percetakan Sinar Baru Algesindo Offset.
Nisak, Ainun (2010). Pengaruh Penggunaan Media Kartu Kwartet Terhadap Minat dan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa Kelas X SMA NEGERI 1 MALANG. Malang : Skripsi, Tidak diterbitkan.
Smalldino, D; Lowther, D. L; Russell, J. D. (2011) . Instructional Technology and Media for Learning (9th Edition ed.). London: Pearson Education Ltd. ______________. (2009). Duden 4 Die Grammatik. Mannheim: Dudenverlag.
(24)
48
Internet
____________(2012). http://de.m.wikipedia.org/wiki/Adjektiv. [20 Januari 2013] ___________ (2011). http://www.duden.de/rechtschreibung/Adjektiv. [20 Januari
2013]
____________(2012). http : www.mein-deutsch.de. [20 Januari 2013]
Steinmann, Cornelia. (2003). Adjektiv : Deklination. http
(1)
Nilai yang didapat kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan pedoman penilaian yang diadopsi dari Arikunto (2009 : 245) yaitu, nilai antara 30-39 termasuk dalam kategori gagal, 40-55 kurang, 56-65 kurang, 66-79 baik dan 80-100 baik sekali.
F. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendefinisikan dan merumuskan masalah yang akan diteliti
2. Melakukan kajian pustaka dengan mengumpulkan materi dan teori yang relevan dengan masalah dalam penelitian ini
3. Merumuskan hipotesis penelitian berupa pernyataan yang bersifat sementara mengenai masalah yang akan diteliti
4. Mencari dan menentukan populasi dan sampel penelitian 5. Membuat surat izin penelitian ke SMAN 19 Bandung 6. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 7. Menyusun instrumen penelitian.
(2)
33
Rika Ristianti, 2013
Efektivitas Penggunaan Kartu Kwartet Dalam Pembentukan Adjektive Deklination Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11. Melakukan posttest untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembentukan Adjektivdeklination setelah perlakuan (treatment).
12. Mengolah data dan mengujinya dengan menggunakan perhitungan uji t 13. Menarik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
G. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : µ Ssp = µ Sbp
Hı : µ Ssp > µ Sbp Keterangan :
μ SsP: Hasil belajar sesudah diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes akhir (posttest).
μ SbP: Hasil belajar sebelum diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes awal (pretest).
H0 diterima apabila hasil belajar sesudah perlakuan sama dengan hasil belajar sebelum perlakuan, akan tetapi apabila hasil belajar sesudah perlakuan lebih besar daripada sebelum perlakuan, maka H0 ditolak.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis berdasarkan penghitungan statistik, maka dari hasil peneltian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa dalam membentuk Adjektivdeklination sebelum menggunakan kartu kwartet termasuk dalam kategori kurang.
2. Kemampuan siswa dalam membentuk Adjektivdeklination sesudah menggunakan kartu kwartet termasuk dalam kategori baik.
3. Penggunaan kartu kwartet efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pembentukan Adjektivdeklination.
B. Saran
Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian ini, dapat diajukan beberapa saran, sebagai berikut:
(4)
46
Rika Ristianti, 2013
Efektivitas Penggunaan Kartu Kwartet Dalam Pembentukan Adjektive Deklination Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
deutschbuch.de untuk memantapkan kemampuan siswa dalam membentuk Adjektivdeklination.
3. Kepada para peneliti lain yang akan mengkaji bidang yang serupa agar memberikan perlakuan (treatment) lebih banyak kepada siswa, lebih diperhitungkan kembali estimasi waktu pembelajaran dan sebaiknya menggunakan buku sumber lain seperti Genial A1 dan Themen Neu 2 sehingga hasil yang dicapai dapat lebih maksimal.
(5)
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI, Cetakan XIII, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Dauviller, Christa. Und Lévy-Hillerich, Dorothea. (2004). Spiele Im Deutschunterricht. München: Goethe-Institut.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dwijawiyata. (1974). Mari Bermain, Permainan Kelompok Untuk Anak. Jakarta: Kanisius.
Engel, Ulrich. (2009). Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Groos Verlag. Götz, Dieter.et.al. (1997). Langenscheidt Grosswörterbuch. Mümchen:
Langenscheidts KG.
Helbig, Gerhard dan Buscha, Joachim. (2000). Leitfaden der Deutschen Grammatik. Berlin & München: Langenscheidt KG.
Homberger und Madsen. (2008). Übungen zur deutschen Grammatik des Deutschen. Frankfurt am Main: Cornelsen Verlag.
Kürschner, Wilfried. (2004). Grammatisches Kompedium. Tübingen: UTB für Wissenschaft.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad (2010). Media Pengajaran. Bandung : Percetakan Sinar Baru Algesindo Offset.
Nisak, Ainun (2010). Pengaruh Penggunaan Media Kartu Kwartet Terhadap Minat dan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa Kelas X SMA NEGERI 1 MALANG. Malang : Skripsi, Tidak diterbitkan.
(6)
48
Rika Ristianti, 2013
Efektivitas Penggunaan Kartu Kwartet Dalam Pembentukan Adjektive Deklination Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Internet
____________(2012). http://de.m.wikipedia.org/wiki/Adjektiv. [20 Januari 2013] ___________ (2011). http://www.duden.de/rechtschreibung/Adjektiv. [20 Januari
2013]
____________(2012). http : www.mein-deutsch.de. [20 Januari 2013]
Steinmann, Cornelia. (2003). Adjektiv : Deklination. http ://cornelia.siteware.ch/grammatik/deklinationadj.html. [23 Januari 2013]