PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO KWARTET DO

PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO-KWARTET (DOMTET) DALAM
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN
SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 1 TUMPANG
Mei Yuanita Heksanti
Pembimbing 1: M. Kharis, S.Pd., M.Hum.
Pembimbing 2: Duddy Syafruddin, S.S., M.A.
E-Mail: me2y_yuan@yahoo.com
Abstract: The purpose of this research is describing the process and result of Domtet media
card at students of XI grade of Language Class in Senior High School 1 of Tumpang. This
research use descriptive qualitative to drawing the data that coming from observation data,
questioner, and the test result of speaking test.These results indicate that the media Domtet card
for three consecutive days run well. the use of media cards Domtet create enthusiastic and
active student in the German language conversational skills. This media makes the students
more interested in learning the German language.
Key Word: Speaking Skill, Domino-Quartet (Domtet) Card Media
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan dan hasil penggunaan
media kartu Domtet pada siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang. Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan data-data yang
diperoleh dari data observasi, data angket dan data hasil tes keterampilan berbicara siswa. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa media kartu Domino-Kwartet (Domtet) selama tiga hari
berturut-turut berjalan dengan baik. Media tersebut dapat membuat siswa bersemangat dan

siswa aktif dalam berbicara bahasa Jerman. Sebagian besar siswa tertarik dengan penggunaan
media ini.
Kata Kunci: Keterampilan Berbicara, Media Kartu Domino-Kwartet (Domtet)

Keterampilan berbicara merupakan kegiatan produktif yang harus dilakukan
secara efektif agar memiliki manfaat dan tujuan yang jelas. Di Malang terdapat
beberapa Sekolah Menengah Atas yang mengajarkan bahasa Jerman sebagai salah
satu bahasa asing pilihannya, salah satunya adalah SMA Negeri 1 Tumpang. Di SMA
tersebut bahasa Jerman diajarkan di kelas XI dan kelas XII sebagai bahasa pilihan
yang harus dipelajari oleh siswa. Siswa mendapatkan materi yang meliputi
keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan pengalaman
peneliti ketika PPL di SMA tersebut diperoleh data bahwa kebanyakan siswa kelas XI
Bahasa mengalami kesulitan untuk berbicara dalam bahasa Jerman karena bahasa
Jerman merupakan bahasa asing yang baru dipelajari siswa kelas XI. Hal ini
dibuktikan dengan nilai berbicara bahasa jerman yang telah mereka peroleh. Standar
ketuntasan nilai berbicara bahasa Jerman tersebut yaitu 75. Berdasarkan data nilai
yang diperoleh peneliti yaitu terdapat 10% siswa yang memiliki nilai di bawah
standar ketuntasan. Namun ada 35% siswa yang nilainya diambang batas nilai standar
ketuntasan. Akan tetapi 55% siswa sudah memenuhi standar ketuntasan. Di kelas XI
bahasa jam pelajaran bahasa Jerman yaitu 4x45 menit, sedangkan di kelas XI pilihan

jam pelajaran bahasa Jerman yaitu 2x45 menit. Oleh karena itu siswa kelas XI bahasa
dituntut untuk lebih mampu berbicara bahasa Jerman dari pada kelas XI pilihan.
Permasalahan tersebut apabila dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan

1

kurangnya semangat siswa dalam melakukan atau mengikuti pembelajaran dan akan
berdampak pada penurunan prestasi belajar siswa. Hal ini sebenarnya dapat dihindari
apabila guru memperhatikan kebutuhan belajar, minat dan perhatian belajar para
siswa.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan media
pembelajaran. Adanya media pembelajaran diharapkan dapat membantu tercapainya
tujuan pembelajaran agar lebih efektif. Salah satu media yang dapat digunakan adalah
media kartu Domino-Kwartet (Domtet). Domino-Kwartet (Domtet) merupakan media
kartu yang mempunyai dua sisi berbeda. Satu sisi berupa Domino yang berisi
beberapa tema yang diacak. Pada sisi yang lain yaitu kwartet yang mempunyai 4 tema
dan mempunyai Wortfelder berdasarkan tema tersebut. Melalui Domtet inilah siswa
dilatih untuk lebih mudah dalam menguasai kosakata yang pada akhirnya dapat
meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
melakukan penelitian pada mata pelajaran bahasa Jerman kelas XI bahasa SMA

Negeri 1 Tumpang. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana
penggunaan dan hasil penggunaan media kartu Domtet dalam pembelajaran
keterampilan berbicara Bahasa Jerman dengan judul “Penggunaan Media Kartu
Domino-Kwartet (Domtet) dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa
Jerman Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang”.
Menurut Djiwandono (2008:118) berbicara berarti mengungkapkan pikiran
secara lisan. Dengan mengungkapkan apa yang dipikirkan, seseorang dapat membuat
orang lain yang diajak bicara mengerti apa yang ada dalam pikirannya. Hal tersebut
berarti bahwa berbicara merupakan kegiatan yang sangat penting dalam proses
berkomunikasi dengan orang lain. Dalam proses pembelajaran bahasa, tentu saja
seseorang melakukan kegiatan berbicara untuk dapat diukur sejauh mana tingkat
pemahaman siswa mengenai bahasa yang sedang dipelajari. Pembelajaran
keterampilan berbicara dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam
menyebutkan ujaran (kata/frasa), mengajukan dan menjawab pertanyaan serta
melakukan percakapan sederhana tentang benda-benda pada tema kehidupan seharihari.
Media pembelajaran menurut Latuheru (1988:14) adalah semua alat (bantu)
atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk
menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru) kepada penerima
(peserta didik). Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat
yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media

pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan
belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa. Dengan menggunakan
media pembelajaran akan dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa
sehingga dapat menimbulkan motivasi dan minat belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya. Media pembelajaran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah media yang digunakan dalam keterampilan berbicara
bahasa Jerman di SMA yaitu media kartu Domino-Kwartet (Domtet).
Kartu Domtet merupakan salah satu jenis media sederhana yang digunakan
dalam pembelajaran. Selama ini, kartu Domtet digunakan sebagai media
pembelajaran akan memiliki nilai lebih. Dengan menggunakan kartu Domtet sebagai
media pembelajaran diharapkan pembelajaran lebih variatif dan dapat menarik minat

2

siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jerman. Kartu Domtet ini
sebenarnya adalah penggabungan dari dua buah kartu permainan yaitu kartu domino
dan kartu kwartet. Kartu Domtet ini sebenarnya adalah penggabungan dari dua buah
kartu permainan yaitu kartu domino dan kartu kwartet. Kartu domino adalah sebuah
kartu permainan dengan 28 kartu yang bermata (bertitik besar), tiap kartu dibagi
menjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6 titik (kamus Besar Bahasa Indonesia,

2001:273). Tetapi pada media ini kartu domino adalah sebuah kartu permainan yang
mempunyai dua bidang dan setiap bidang berisi kata berbahasa Jerman sesuai tema.
Bidang yang sesuai diletakkan diatas bidang kartu lainnya. Jumlah kartu domino
dalam penelitian ini berjumlah 64 kartu dengan satu tema yag sesuai dengan
pembelajaran saat ini yaitu Imperativ Satz.
Sedangkan kartu kwartet adalah media pembelajaran yang terdiri atas
beberapa jumlah kartu bergambar. Dari kartu tersebut tertera keterangan berupa
tulisan yang menerangkan gambar tersebut. Biasanya tulisan judul gambar ditulis
paling atas dari kartu dan tulisannya lebih diperbesar atau dipertebal, sedangkan
tulisan lainnya ditulis di tengah-tengah antara judul dan gambar. Ukuran dari kartu
kwartet ini biasanya beragam, ada yang ukurannya kecil sedang. Jumlah kartu kwartet
dalam penelitian ini berjumlah 64 buah kartu, memiliki 16 judul yang memiliki empat
buah kartu dan memiliki empat tema yaitu Kleidung, Wohnung, Essen und Trinken,
dan Alltagsleben.
Permainan kartu Domtet ini dibagi menjadi dua permainan. Permainan
pertama yaitu permainan kartu domino. Pada permainan kartu domino ini terlebih
dahulu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari empat sampai lima
orang, kemudian kartu dikocok oleh satu pemain. Pada kartu tersebut pemain harus
meletakkan sebuah kartu umpan yang bertuliskan kalimat “Schreiben Sie bitte…!”
yang dibawahnya terdapat tulisan“Sie-Form”. Setelah itu, semua kartu dibagikan ke

setiap pemain. Setiap pemain harus bisa menjaga isi kartunya agar tidak diketahui
oleh pemain lain. Pemain yang mendapat giliran pertama meletakkan kartu yang ia
miliki diatas kartu lain sesuai tema pada umpan tersebut. Apabila pemain tersebut
meletakkan kartu sesuai umpan, maka pemain tersebut harus membuat sebuah
kalimat yang sesuai dengan kartu yang ia letakkan, begitupun dengan pemain
selanjutnya.
Permainan kedua yaitu permainan kartu kwartet. Pada permainan kartu
kwartet ini terlebih dahulu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari
empat sampai lima orang, kemudian kartu dikocok oleh satu pemain. Setelah itu,
kartu dibagikan ke setiap pemain, masing-masing pemain mendapatkan empat kartu,
dan sisanya diletakkan di tengah-tengah area permainan. Setiap pemain harus bisa
menjaga isi kartunya agar tidak diketahui oleh pemain lain. Pemain yang mendapat
giliran pertama meminta kartu kepada pemain lainnya dengan menyebutkan gambar
yang dimiliki oleh pemain pertama dengan menggunakan bahasa Jerman sesuai
dengan Redemittel yang diberikan oleh guru (bebas untuk menentukan gambar apa
yang diminta). Apabila dari pemain lain ada yang gambarnya sama dengan gambar
yang diminta oleh pemain pertama, maka kartu itu harus diberikan kepada pemain
yang meminta gambar itu. Apabila judul kartu yang diminta tidak ada dari pemain
yang lain, maka pemain yang meminta gambar itu harus mengambil satu buah kartu
dari tumpukan kartu yang ada, begitupun dengan pemain selanjutnya. Apabila dari


3

salah satu pemain sudah ada yang mengumpulkan empat buah kartu dengan judul
yang sama, maka kartu itu telah dianggap lengkap (kwartet) dan pemain tersebut
berhak mendapatkan nilai.
Metode
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan dan hasil
penggunaan media kartu Domtet pada siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1
Tumpang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif
untuk mendeskripsikan data-data yang diperoleh dari data observasi, data angket dan
data hasil tes keterampilan berbicara siswa.
Data dalam penelitian ini meliputi data dokumentasi siswa saat menggunakan
media kartu Domtet, data hasil observasi oleh guru saat pembelajaran berlangsung,
data nilai siswa ketika menggunakan media domino kwartet, dan data angket yang
berisi respon siswa mengenai pembelajaran keterampilan berbicara dengan
menggunakan media kartu Domtet. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini
adalah 23 siswa kelas XI bahasa SMA Negeri 1 Tumpang tahun ajaran 2011/2012.
Pada penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama pengumpul
data. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengobservasi proses

pembelajaran dari awal hingga akhir, melakukan penilaian terhadap keterampilan
berbicara siswa dan menyebarkan angket kepada siswa. Data hasil penelitian yang
terkumpul terdiri dari data hasil observasi, data hasil nilai tes, dan angket. Dalam
penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah mengumpulkan data,
penyajian data dengan cara mendeskripsikan selanjutnya penarikan kesimpulan.
Hasil
Berdasarkan hasil observasi pada hari pertama penggunaan media kartu
Domino, hari kedua penggunaan media kartu Kwartet dan hari ketiga yaitu
penggunaan media kartu Domino-Kwartet (Domtet) tersebut diatas, terbukti bahwa
media ini dapat membantu siswa dalam keterampilan berbicara dari tema Imperativ
Satz, sehingga mereka aktif dalam berbicara bahasa Jerman. Berikut ini merupakan
hasil observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Tabel Hasil Observasi Hari Pertama
No. Aspek yang diamati
Kegiatan Awal
1.
Situasi kelas nyaman dan kondusif.
2.
Siswa menjawab salam yang diberikan pengajar.
3.

Siswa bersemangat mengikuti apersepsi
4.
Siswa memperhatikan dengan baik saat mengajar menyampaikan
maksud dan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
5.
Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan pengajar tentang
langkah-langkah penggunaan media kartu Domtet.
6.
Siswa bertanya apabila ada hal yang kurang jelas atau tidak
dimengerti.
7.
Siswa memahami petunjuk penggunaan media kartu Domtet.
Siswa mampu menyesuaikan diri dengan kelompoknya.
8.
Siswa aktif berbicara dalam bahasa Jerman dengan menggunakan
9.
media kartu Domtet.

4


1

2

3

4
















10.
11.

12.
13.

Siswa tidak mengalami kesulitan terhadap kosakata dalam media kartu
Domtet.
Pembelajaran menggunakan media kartu Domtet berjalan lancar dan
sesuai dengan yang direncanakan.
Penutup
Siswa mampu menyumpulkan hasil belajar.
Siswa aktif dalam menyimpulkan hasil belajar.

Tabel Hasil Observasi Hari Kedua
No. Aspek yang diamati
Kegiatan Awal
1.
Situasi kelas nyaman dan kondusif.
2.
Siswa menjawab salam yang diberikan pengajar.
3.
Siswa bersemangat mengikuti apersepsi
4.
Siswa memperhatikan dengan baik saat mengajar menyampaikan
maksud dan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan pengajar tentang
5.
langkah-langkah penggunaan media kartu Domtet.
Siswa bertanya apabila ada hal yang kurang jelas atau tidak
6.
dimengerti.
7.
Siswa memahami petunjuk penggunaan media kartu Domtet.
8.
Siswa mampu menyesuaikan diri dengan kelompoknya.
9.
Siswa aktif berbicara dalam bahasa Jerman dengan menggunakan
10.
media kartu Domtet.
11.
Siswa tidak mengalami kesulitan terhadap kosakata dalam media kartu
Domtet.
Pembelajaran menggunakan media kartu Domtet berjalan lancar dan
sesuai dengan yang direncanakan.
Penutup
12.
Siswa mampu menyumpulkan hasil belajar.
13.
Siswa aktif dalam menyimpulkan hasil belajar.

Tabel Hasil Observasi Hari Ketiga
No. Aspek yang diamati
Kegiatan Awal
1.
Situasi kelas nyaman dan kondusif.
2.
Siswa menjawab salam yang diberikan pengajar.
3.
Siswa bersemangat mengikuti apersepsi
4.
Siswa memperhatikan dengan baik saat mengajar menyampaikan
maksud dan tujuan pembelajaran.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan pengajar tentang
langkah-langkah penggunaan media kartu Domtet.
Siswa bertanya apabila ada hal yang kurang jelas atau tidak
dimengerti.
Siswa memahami petunjuk penggunaan media kartu Domtet.
Siswa mampu menyesuaikan diri dengan kelompoknya.
Siswa aktif berbicara dalam bahasa Jerman dengan menggunakan
media kartu Domtet.
Siswa tidak mengalami kesulitan terhadap kosakata dalam media kartu
Domtet.

5






1

2

3

4




















1

2

3

4
















Pembelajaran menggunakan media kartu Domtet berjalan lancar dan
sesuai dengan yang direncanakan.

12.
13.

Penutup
Siswa mampu menyumpulkan hasil belajar.
Siswa aktif dalam menyimpulkan hasil belajar.




Peneliti mendapatkan hasil berupa nilai siswa selama tiga hari yaitu pada hari
pertama pembelajaran menggunakan media kartu Domino, pada hari kedua
menggunakan media kartu Kwartet dan pada hari ketiga menggunakan media kartu
Domtet. Penilaian keterampilan berbicara pada permainan ini berdasarkan pada tiga
aspek, yaitu (1) kelancaran berbicara, (2) pelafalan, serta (3) penggunaan nada atau
irama. Penilaian dilakukan oleh peneliti dan dua observer pada saat siswa berbicara
menggunakan media kartu Domtet. Pada saat hari pertama penggunaan media kartu
Domino, dari 23 siswa kelas XI Bahasa, 5 siswa tidak mengikuti pembelajaran
sehingga hanya 18 siswa yang mendapatkan nilai keterampilan berbicara. Dari hasil
nilai yang diperoleh dapat diketahui bahwa nilai siswa yang tetinggi adalah 90 dan
nilai terendah adalah 70. Nilai tertinggi diperoleh 5 siswa. Sebanyak 10 siswa
mendapat nilai 80 dan 2 siswa lainnya mendapat nilai 70 dan 1 siswa mendapat nilai
60. Pada saat hari kedua penggunaan media kartu Kwartet, dari 23 siswa kelas XI
Bahasa, 2 siswa tidak mengikuti pembelajaran sehingga hanya 21 siswa yang
mendapatkan nilai keterampilan berbicara. Dari hasil nilai yang diperoleh, dapat
diketahui bahwa nilai siswa yang tetinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 70.
Nilai tertinggi diperoleh 6 siswa. Sebanyak 6 siswa mendapat nilai 90,7 siswa
mendapat nilai 80 dan 2 siswa lainnya mendapat nilai 70. Pada saat hari ketiga
penggunaan media kartu Domino-Kwartet (Domtet), dari 23 siswa kelas XI Bahasa, 1
siswa tidak mengikuti pembelajaran sehingga hanya 22 siswa yang mendapatkan nilai
keterampilan berbicara. dari hasil nilai yang diperoleh, dapat diketahui bahwa nilai
siswa yang tetinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 60. Nilai tertinggi diperoleh
7 siswa. Sebanyak 8 siswa mendapat nilai 90,5 siswa mendapat nilai 80, 1 siswa
mendapat nilai 70 dan 1 siswa lainnya mendapat nilai 60. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa kemampuan siswa berbicara bahasa Jerman pada saat
menggunakan media kartu Domtet dalam kaitannya dengan tema Imperativ Satz yang
sekaligus tema Kleidung, Wohnung, Essen und Trinken, dan Alltagsleben adalah
baik.
Berdasarkan hasil angket yang telah diisi siswa, siswa berpendapat bahwa
penggunaan media kartu Domtet dalam pembelajaran menyenangkan. Meskipun
beberapa siswa terlihat kesulitan terhadap kosakata, namun hal itu tidak mengurangi
keaktifan mereka dalam pelaksanaan pembelajaran. Sebagian besar siswa
berpendapat bahwa media kartu Domtet dapat membantu mereka dalam berbicara
bahasa Jerman. Selain itu, penggunaan media ini juga dapat membantu siswa untuk
berani berbicara bahasa Jerman. Dengan demikian rata-rata siswa berpendapat bahwa
penggunaan media kartu Domtet dalam pembelajaran perlu dikembangkan untuk
pembelajaran selanjutnya. Berikut ini adalah data hasil angket siswa.
Tabel Hasil Angket Siswa

6

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.
10.

Pernyataan
Anda merasa senang mengikuti PBM bahasa
Jerman dengan menggunakan media kartu domtet.
Saya tertarik dengan bahasa Jerman karena
pembelajaran menggunakan media kartu domtet.
Gambar dan tulisan pada media kartu domtet
sudah jelas.
Petunjuk penggunaan media kartu domtet sudah
jelas.
Media kartu domtet mudah digunakan.
Pemilihan media kartu domtet sesuai untuk
pembelajaran keterampilan berbicara bahasa
Jerman.
Media kartu domtet membuat Anda bersemangat
dalam belajar bahasa Jerman.
Media kartu domtet dapat membantu Anda dalam
berbicara bahasa Jerman.
Anda lebih berani berbicara bahasa Jerman setelah
berlatih menggunakan media kartu domtet.
Penggunaan media kartu domtet dalam
pembelajaran bahasa Jerman perlu dikembangkan.

Opsi Jawaban
KS
TS

SS

S

TM

14

7

1

-

-

10

11

1

-

-

18

4

-

-

-

11

6

5

-

-

7

8

4

-

3

12

9

1

-

-

14

7

1

-

-

14

7

1

-

-

8

6

1

-

7

13

9

-

-

-

Pembahasan
Secara garis besar, pembelajaran keterampilan berbicara dengan
menggunakan media kartu Domtet di kelas XI Bahasa berjalan sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti. Semua
langkah-langkah pembelajaran dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, sampai
dengan kegiatan akhit terlaksana dengan baik. Lancarnya kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan media ini tentu saja tidak terlepas dari tiga faktor, yaitu
persiapan RPP (termasuk di dalamnya media) yang matang oleh pengajar, minat dan
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, serta kondisi kelas yang nyaman dan
kondusif.
Siswa tertarik dengan media kartu Domtet karena media ini merupakan media
permainan yang belum pernah mereka gunakan dalam pembelajaran. Selain itu, pada
permainan ini terdapat gambar-gambar yang berhubungan dengan tema. Gambar
yang dimuat dalam media ini tidak hanya sebagai dekorasi, namun gambar tersebut
juga mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembelajaran. Hal tersebut
didukung oleh pendapat yang dikemukakan Levie & Lenz (dalam Arsyad, 2002:16)
tentang empat fungsi media yaitu (1) fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran, (2) fungsi afektif yaitu media
visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks
yang bergambar, (3) fungsi kognitif yaitu media visual dapat terlihat dari temuantemuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar, (4) fungsi kompensatoris yaitu media
pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan

7

konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Media kartu Domtet memberikan suatu proses pembelajaran yang lebih
menarik dan bervariasi sehingga siswa tidak bosan. Hal ini sejalan dengan manfaat
media pembelajaran dalam proses belajar siswa menurut Sudjana dan Rivai (2002:2)
yaitu (a) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi siswa, (b) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya
sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pengajaran, (c) metode pembelajaran akan lebih bervariasi sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, (d) siswa dapat lebih banyak
melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan
lain-lain. Penggunaan media kartu Domtet dalam pembelajaran dapat membuat siswa
terlibat aktif berbicara bahasa Jerman. Dengan demikian, media tersebut memberikan
stimulus kepada siswa yang tadinya pasif, takut melakukan kesalahan di depan teman
atau guru menjadi aktif dan berani berbicara untuk tanya jawab dan membuat kalimat
secara lisan saat ia mendapat giliran bermain.
Pembelajaran dengan menggunakan media kartu Domtet juga membuat
interaksi antara guru dengan siswa menjadi lebih efektif. Ketertarikan siswa terhadap
media permainan membuat siswa menjadi lebih antusias dalam belajar. Siswa
menjadi aktif bertanya apabila ada hal yang tidak dimengerti atau belum mereka
pahami. Keefektifan interaksi siswa dengan guru, juga antara siswa yang satu dengan
yang lain, ditunjukkan pada saat media kartu Domtet digunakan. Hal ini bisa dilihat
dari antusias siswa dalam menjawab pertanyaan pengajaran pada saat apersepsi dan
refleksi, juga pada saat siswa berbicara bahasa Jerman untuk tanya jawab dan
membuat kalimat secara lisan pada saat menggunakan media ini.
Penggunaan media kartu Domtet dapat memberikan stimulus kepada siswa
untuk berani dan aktif berbicara bahasa Jerman dalam proses pembelajaran. Selain
itu, media kartu Domtet juga membuat siswa semangat sehingga pembelajaran
menjadi lebih menarik. Semangat siswa dalam pembelajaran berbicara bahasa Jerman
di kelas diperkuat dengan perrnyataan butir 7 yang terdapat dalam angket, yaitu
sebanyak 63,3% dari 22 siswa menyatakan sangat setuju, 31,8% siswa menyatakan
setuju dan 4,5% siswa menyatakan tidak setuju bahwa media kartu Domtet membuat
mereka bersemangat dalam belajar bahasa Jerman.
Hasil penelitian ini mampu mendukung penelitian terdahulu yang relevan
yang dilakukan oleh Ainun Nisak dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Media Kartu Kwartet Terhadap Minat dan keterampilan Berbicara
Bahasa Jerman Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Malang”. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ainun Nisak tersebut menyatakan bahwa media kartu kwartet dapat
berpengaruh yang signifikan antara keterampilan berbicara siswa sebelum dan
sesudah menggunakan media ini dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA Negeri
1 Malang.
Hasil pada penelitian dengan menggunakan media kartu Domtet ini
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan menumbuhkan minat
dan motivasi siswa untuk belajar bahasa Jerman. Hal ini didukung oleh pendapat
yang dikemukakan oleh Hamalik (dalam Arsyad, 2002:15) bahwa pemakaian media

8

pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Secara praktis, kosakata yang ada pada kartu Domtet sesuai dengan
kemampuan siswa kelas XI Bahasa yang sedang mempelajari tema Imperativ Satz,
Kleidung, Wohnung, Essen und Trinken dan Alltagsleben. Bukan hanya itu, media ini
juga membantu siswa terutama siswa yang pasif untuk mendapatkan kesempatan aktif
berbicara bahasa Jerman di kelas. Dengan media ini, siswa yang tadinya ragu-ragu
dan malu untuk berbicara di depan teman atau pengajarnya menjadi percaya diri
dalam berbicara bahasa Jerman. Dengan demikian rata-rata siswa setuju bahwa
penggunaan media kartu Domtet dalam pembelajaran perlu dikembangkan untuk
pembelajaran selanjutnya.
Melalui penelitian ini, peneliti juga mendapatkan nilai keterampilan berbicara
bahasa Jerman siswa. Apabila ditinjau dari lembar penilaian keterampilan berbicara,
peneliti menemukan kemampuan siswa dalam kelancaran berbicara, pelafalan dan
penggunaan nada/irama siswa dalam berbicara bahasa Jerman sudah baik. Hal ini
dapat dilihat dari nilai siswa yang menggunakan media kartu Domtet selama tiga hari
berturut-turut. Pada hari pertama dalam menggunakan kartu Domino, dari 18 siswa
yang mengikuti pembelajaran, terdapat 11,1% siswa yang mendapatkan nilai 70, dan
5,5% siswa mendapat nilai 60 sehingga tidak lulus Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) SMA Negeri 1 Tumpang, yaitu 75. Sementara 83,3% siswa lainnya lulus
SKM. Pada hari kedua dalam menggunakan kartu Kwartet, dari 21 siswa yang
mengikuti pembelajaran, terdapat 9,5% siswa yang mendapatkan nilai 70, sehingga
tidak lulus Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA Negeri 1 Tumpang, yaitu 75.
Sementara 90,4% siswa lainnya lulus SKM. Pada hari ketiga dalam menggunakan
kartu Domtet, dari 22 siswa yang mengikuti pembelajaran, terdapat 4,5% siswa yang
mendapatkan nilai 70, dan terdapat 4,5% siswa yang mendapatkan nilai 60 sehingga
tidak lulus Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA Negeri 1 Tumpang, yaitu 75.
Sementara 90,9% siswa lainnya lulus SKM. Dengan demikian dapaat disimpulkan
dari nilai yang diperoleh siswa selama 3 hari berturut-turut bahwa kemampuan siswa
berbicara bahasa Jerman dalam kaitannya dengan tema Imperativ Satz, Kleidung,
Wohnung, Essen und Trinken dan Alltagsleben adalah baik.
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media kartu Domtet pada siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1
Tumpang, khususnya untuk melatih kemampuan berbicara berjalan dengan baik.
Siswa belajar bahasa Jerman dengan semangat. Selain itu pembelajaran dengan
menggunakan kartu Domtet berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang telah
peneliti rencanakan. Keberhasilan penggunaan media kartu Domtet tersebut tidak
lepas dari perencanaan pembelajaran yang baik, suasana kelas yang nyaman dan
kondusif dan peranan guru saat menggunakan media kartu Domtet. Hal tersebut
didukung dengan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas.
Penggunaan media kartu Domtet mampu menumbuhkan ketertarikan siswa
terhadap keterampilan berbicara bahasa Jerman. Selain itu media kartu ini juga
membuat siswa bersemangat dalam belajar bahasa Jerman khususnya pada

9

keterampilan berbicara. Hal ini didukung dengan hasil analisis angket siswa yang
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berpendapat bahwa siswa tertarik dengan
bahasa Jerman karena pembelajaran menggunakan kartu domtet dan media kartu
Domtet membuat siswa bersemangat dalam belajar bahasa Jerman.
Hasil dari penggunaan media kartu Domtet dalam pembelajaran bahasa
Jerman pada keterampilan berbicara siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang
secara nilai adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian tes siswa selama tiga
hari berturut-turut yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mendapatkan nilai
lebih dari 75 dan melampaui standar kelulusan minimum yang ditetapkan di SMA
Negeri 1 Tumpang.
Berkaitan dengan hasil penelitian, dapat diajukan saran kepada pengajar,
peneliti selanjutnya dan instansi pendidikan. Kepada para dosen bahasa Jerman,
khususnya dosen mata kuliah media pembelajaran bahasa Jerman, guru bahasa
Jerman dan mahasiswa bahasa Jerman yang mengikuti mata kuliah Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL), sebaiknya bisa memilih media pembelajaran yang
dapat memotivasi dan melibatkan seluruh siswa untuk aktif selama proses
pembelajaran.
Kepada peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan media pembelajaran. Di samping itu,
diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat menerapkan atau mengaplikasikan teori
yang telah diperoleh dengan melakukan penelitian langsung di sekolah yakni
berkolaborasi dengan pengajar untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam
pembelajaran di kelas, sekaligus memberikan solusi bagi peningkatan kualitas proses
dan hasil pembelajaran.
Daftar Rujukan
Arsyad, Azhar.2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Djiwandono, M. Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.
Jakarta: Macana Jaya Cemerlang.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Latuheru, D. John. 1988. Media Pembelajaran dan Proses Hasil Belajar Mengajar
Masa Kini. Jakarta: Depdikbud Dikti P2LPTK.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

10

Dokumen yang terkait

PENGARUH DOSIS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP SEMAI KAYU MANIS [Cinnamomum camphora (l,) J. Presi]

12 141 2

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PELANGGAN DALAM PEMBELIAN KARTU PRABAYAR AXIS

5 36 17