Gambaran Indeks DMF-T dan Tingkat Pencaipan PTI (Performance Treatment Index) pada Mahasiswa Program Studi "X" Usia 18-24 Tahun.

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Karies yang tidak segera dirawat akan menyebabkan kerusakan yang semakin besar pada gigi dan oleh sebab itu tindakan penambalan gigi diperlukan sebagai usaha untuk mengembalikan keadaan gigi tersebut sehingga fungsi kavitas oral yang optimal dapat tercapai. Keinginan seorang individu untuk menambal giginya yang rusak dipengaruhi oleh motivasinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar motivasi seseorang menambal gigi tetapnya yaitu Performance Treatment Index (PTI). PTI didapat dengan membandingkan jumlah gigi tetap yang telah ditumpat terhadap gigi yang mengalami DMF-T.

Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui seberapa besar pencapaian PTI pada mahasiswa Program Studi “X” usia 18-24 tahun. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jumlah responden 48 orang yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan secara primer yaitu diperoleh dengan pengukuran langsung. Berdasarkan hasil penelitian, pencapaian PTI mahasiswa Program Studi “X” adalah sebesar 13,39% yang berarti motivasi menambal mahasiswanya tergolong rendah. Peningkatan kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut dengan cara penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan motivasi dari mahasiswa untuk menambal gigi mereka.


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Caries which receives no immediate treatment will lead to a more severe damage to the teeth which is why filling is needed as an attempt to restore the teeth so that the optimum function of the oral cavity can be achieved. The will of an individu to restore their damaged teeth is influenced by their motivation.

Instrument which can be used to measure how big someone’s motivation to

restore their permanent teeth can be done with Performance Treatment Index (PTI). PTI is acquired by dividing the number of permanent teeth which has been restored with DMF-T.

The purpose of this study is to achieve the PTI score from Major “X” students

age 18-24 years old. The method used in this study is descriptive with 48 respondents who is chosen according to inclusion and exclusion criterias. Primary data collection is obtained by direct measurement. According to study

result, the PTI score of Major “X” students is 13.39% which mean the motivation

to restore their teeth is low. Increasing the awareness of oral health for example by socialization is expected to increase the motivation of the students to restore their teeth.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

SURAT PERSETUJUAN REVISI ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan ... 4

1.4 Manfaat Karya Tulis ... 4

1.4.1 Manfaat Ilmiah ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis... 5

1.5 Kerangka Pemikiran ... 5


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II ISI 2.1 Indeks Karies ... 8

2.2 Motivasi... 10

2.2.1 Pengertian Motivasi ... 10

2.2.2 Jenis-jenis Motivasi ... 10

2.3 Gigi ... 11

2.3.1 Pengertian Gigi ... 11

2.3.2 Struktur Gigi ... 11

2.4 Karies ... 13

2.4.1 Pengertian Karies ... 13

2.4.2 Etiologi Karies ... 14

2.4.3 Penggolongan Karies ... 17

2.4.4 Pencegahan Karies ... 18

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 20

3.2 Subjek Penelitian ... 21

3.3 Jenis dan Variabel Penelitian ... 21

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 22

3.5 Prosedur Penelitian... 22

3.5.1 Cara Menghitung Index DMF-T ... 23


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.6 Prinsip Etik Penelitian ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 26

4.1.1 Indeks DMF-T ... 26

4.1.2 Persentase PTI ... 27

4.1.3 Hasil Kuesioner ... 28

4.2 Pembahasan ... 34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 37

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 43


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rata-rata Indeks DMF-T pada Mahasiswa Program Studi “X” Usia 18- 24 Tahun... 27 Tabel 4.2 Persentase Tingkat Pencapaian PTI (Performance Treatment Index) pada Mahasiswa Program Studi “X” Usia 18-24 Tahun ... 27


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram yang menunjukkan faktor-faktor lokal yang terlibat pada

etiologi karies ... 14

Gambar 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 20

Gambar 4.1 Diagram Jenis Kelamin Reponden ... 28

Gambar 4.2 Diagram Tindakan Penambalan pada Responden ... 29

Gambar 4.3 Diagram Ada Tidaknya Masalah pada Tambalan Responden ... 29

Gambar 4.4 Gambaran Motivasi Responden untuk Berobat Kembali ... 30

Gambar 4.5 Gambaran Motivasi Responden untuk Berobat Kembali Jika Ada Masalah pada Tambalan di Kemudian Hari ... 31

Gambar 4.6 Diagram Alasan Responden yang Memiliki Masalah pada Tambalan tetapi Tidak Ingin Kembali Berobat ... 32

Gambar 4.7 Diagram Pemeriksaan Gigi Responden... 32

Gambar 4.8 Diagram Hasil Pemeriksaan Gigi Responden ... 33

Gambar 4.9 Diagram Alasan Responden yang Memiliki Lubang pada Gigi tetapi Tidak Ingin Menambal ... 34


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keputusan Komisi Etik ... 43

Lampiran 2. Surat Permohonan Pelaksanaan Penelitian ... 44

Lampiran 3. Surat Permohonan Pelaksanaan Penelitian Program Studi Sastra China ... 45

Lampiran 4. Surat Persetujuan Ikut Serta Penelitian ... 46

Lampiran 5. Lembar Pemeriksaan Indeks Karies ... 47


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di Asia Tenggara serta terdiri dari banyak pulau dan terbagi dalam 34 provinsi. Berdasarkan data sensus penduduk pada tahun 2016, populasi di Indonesia mencapai 258,69 juta jiwa, dimana sebanyak 129,98 juta jiwa merupakan penduduk dengan jenis kelamin laki-laki dan 128,71 juta jiwa berjenis kelamin perempuan. Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat.1,13

Human Development Index tahun 2015 menyatakan bahwa kualitas kehidupan di

Indonesia berada pada kategori intermediate.2

Akses terhadap kesehatan gigi memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan status kesehatan gigi di masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan dalam skala nasional. Keterbatasan ekonomi dan geografis merupakan faktor penyebab sulitnya akses kesehatan gigi dan mulut di Indonesia.3,4 Faktor lain yang menyebabkan buruknya kesehatan gigi dan mulut di Indonesia adalah itu sendiri. Kesehatan gigi dan mulut seringkali tidak menjadi prioritas utama bagi sebagian orang, padahal mulut merupakan ‘pintu gerbang’ masuknya kuman dan bakteri yang dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya. Kerusakan gigi dapat dialami oleh setiap lapisan masyarakat dan berbagai golongan usia serta dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.5


(10)

2

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Riskesdas pada tahun 2007 dan 2013, persentase penduduk yang memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut mengalami peningkatan dari 23,2% pada tahun 2007 menjadi 25,9% pada tahun 2013 dan persentase penduduk yang menerima perawatan gigi juga mengalami peningkatan dari 29,7% pada tahun 2007 menjadi 31,1% pada tahun 2013. Penyakit gigi dan mulut yang masih merupakan masalah utama di Indonesia adalah karies.5 Definisi dental karies menurut Roberson dalam Sturdevant’s Art and Science of Operative

Dentistry merupakan penyakit mikrobiologik infeksius pada gigi yang terjadi

akibat disolusi dan kerusakan jaringan terkalsifikasi. Kerusakan yang terjadi pada gigi ini dapat berlanjut ke lapisan gigi yang lebih dalam, bahkan dapat juga menyebabkan kerusakan secara keseluruhan dari gigi tersebut[7].Penyakit karies sendiri bersifat progresif dan kumulatif, untuk itu perlu dilakukan upaya penanggulangan berupa penambalan agar karies tidak berkembang ke dentin hingga sampai ke ruang pulpa.7

Gambaran motivasi seseorang untuk menumpat giginya yang berlubang dalam upaya mempertahankan gigi tetap disebut dengan PTI (Performance Treatment

Index). PTI menunjukkan angka persentase yang ditumpat terhadap angka

DMF-T.4 Motivasi yang rendah dari masyarakat untuk menumpat gigi karies sangat memprihatinkan karena seharusnya gigi yang karies segera ditumpat untuk mencegahnya semakin parah sehingga terjadi kehilangan gigi yang dini akibat dicabut yang selanjutnya dapat mengganggu fungsi fisik seperti mengunyah makanan. Selain gangguan fisik, kehilangan gigi juga dapat berdampak pada ekonomi, dan sosial.12


(11)

3

Universitas Kristen Maranatha Indeks DMF-T merupakan indikator status kesehatan gigi yang biasanya digunakan untuk menyatakan pengalaman karies (caries experience) pada gigi permanen dan merupakan penjumlahan dari decay, missing, dan filling dimana

decay menunjukkan jumlah gigi permanen yang mengalami karies, missing

menunjukkan gigi yang telah diekstraksi karena karies, dan filling yang menunjukkan karies yang telah ditumpat.5 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Riskesdas, pada tahun 2013 indeks DMF-T Indonesia adalah 4,6 yang artinya kerusakan gigi penduduk Indonesia 460 gigi per 100 orang. Jika dibandingkan dengan indeks DMF-T tahun 2007 yaitu 4,85 yang artinya kerusakan gigi penduduk Indonesia di tahun 2007 ada sebanyak 485 gigi per 100 orang. Indeks DMF-T di Jawa Barat sendiri pada tahun 2013 yaitu sebesar 4,1 yang berarti terdapat kerusakan gigi 410 buah per 100 orang. Indeks usia untuk mengukur gigi tetap menurut WHO adalah pada umur 12 tahun, 18 tahun, 35-44 tahun, 45-54 tahun, 55-64 tahun dan 65-74 tahun, sedangkan menurut Riskesdas adalah pada umur 12-14 tahun, 15-24 tahun, 25-34 tahun, 35-44 tahun, 45-54 tahun, 55-64 tahun, dan 65 tahun ke atas.8 Indeks DMF-T meningkat seiring dengan bertambahnya umur jika dilihat berdasarkan WHO pada tahun 2013, pada kelompok umur 12 tahun indeks DMF-T sebesar 1,4. Pada kelompok umur 15 tahun indeks DMF-T sebesar 1,5, kelompok umur 18 tahun sebesar 1,6. Menurut Riskesdas yang dilakukan Kementrian Kesehatan indeks DMF-T berdasarkan kelompok umur 12-14 tahun sebesar 1,4, dan kelompok umur 15-24 tahun sebesar 1,8.8


(12)

4

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dalam latar belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran indeks DMF-T dan tingkat pencapaian PTI pada Mahasiswa Program Studi “X” usia 18-24 tahun.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang teridentifikasi adalah sebagai berikut :

Bagaimana gambaran indeks DMF-T dan tingkat pencapaian PTI pada mahasiswa Program Studi “X” usia 18-24 tahun.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran indeks DMF-T dan tingkat pencapaian PTI (Performance Treatment Index) pada mahasiswa Program Studi “X” usia 18-24 tahun.

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Ilmiah

Manfaat ilmiah dari penelitian ini adalah :

1. Memberi informasi mengenai gambaran index DMF-T dengan tingkat pencapaian PTI pada mahasiswa Program Studi “X” usia 18-24 tahun.

2. Menjadi referensi yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan.

3. Dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk dilakukannya penelitian-penelitian berikutnya.


(13)

5

Universitas Kristen Maranatha 1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memotivasi mahasiswa Program Studi “X” tentang pentingnya meningkatkan kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut termasuk merawat giginya yang berlubang dengan penumpatan sehingga dapat meningkatkan pencapaian PTI.

1.5Kerangka Pemikiran

Penjalaran karies mula-mula dari enamel, kemudian jika tidak segera dirawat akan menjalar ke bawah hingga sampai ke ruang pulpa yang berisi pembuluh darah dan syaraf, sehingga akan terasa sakit dan akhirnya gigi dapat mengalami kematian atau menjadi non vital. Salah satu cara untuk memperbaiki gigi yang telah mengalami karies agar tidak meluas, dapat kembali ke bentuknya semula dan dapat berfungsi kembali dengan baik adalah dengan dilakukannya penumpatan. Indikator keberhasilan penumpatan gigi tetap dapat dilihat dengan cara membandingkan jumlah dari gigi tetap karies yang telah ditumpat dengan pengalaman karies dari seseorang sehingga didapatkan suatu angka persentase yang disebut Performance Treatment Index.8 Berdasarkan data yang telah diperoleh dari Riskesdas, rata-rata penduduk di Indonesia memiliki angka PTI yang rendah, yaitu hanya sebesar 1,6 %.11 Hal ini secara tersirat mengindikasikan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan giginya dan kurangnya motivasi untuk menumpat giginya yang mengalami karies.


(14)

6

Universitas Kristen Maranatha Masalah kesehatan gigi dan mulut seringkali dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat karena mereka menganggap gangguan pada gigi dan mulut ini tidak berakibat fatal. Tidak jarang seseorang mengabaikan kerusakan pada gigi dan baru datang ke dokter gigi setelah gigi tersebut mengalami kerusakan yang parah. Gigi yang baru diobati setelah mengalami kerusakan parah dapat memberi dampak yang merugikan karena dapat menyebabkan gigi tersebut tidak dapat lagi diperbaiki hanya dengan tindakan penumpatan tetapi terdapat juga kemungkinan perlu dilakukannya tindakan lain seperti misalnya perawatan saluran akar terlebih dahulu sebelum ditumpat atau bahkan harus dicabut apabila gigi tersebut sudah tidak dapat diperbaiki kembali dan dipertahankan. Apabila gigi tersebut dicabut maka perlu dibuatkan gigi tiruan juga untuk fungsi estetik, menjaga fungsi mastikasi gigi dan mencegah masalah gigi lainnya di kemudian hari yang disebabkan oleh kehilangan gigi. Hal ini juga tentu saja dapat menyebabkan bertambahnya waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki gigi tersebut.

Menurut pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI, rasio dokter gigi di Indonesia pada tahun 2013 adalah 9,7 per 100.000 penduduk, dengan rentang 2,7 – 50,5 per 100.000 penduduk. Indonesia Sehat sendiri memiliki target indikator rasio dokter gigi 11 per 100.000 penduduk, sehingga secara nasional belum mencapai target dan hanya 7 provinsi telah mencapai target.9 Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bandung di kota Bandung sendiri terdapat 1.303 dokter gigi sedangkan jumlah penduduk 2.481.469 jiwa.10 Apabila dibandingkan jumlah dokter gigi saja dengan penduduk maka rasio dokter gigi sekitar 52,5 per 100.000


(15)

7

Universitas Kristen Maranatha penduduk. Jadi dapat dikatakan jumlah dokter gigi untuk mengatasi masalah kesehatan gigi dan mulut di kota Bandung sudah lebih dari cukup dan pencapaian PTI yang didapat juga seharusnya baik. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran indeks DMF-T dan tingkat pencapaian PTI secara khusus pada mahasiswa Program Studi “X” pada rentang usia 18-24 tahun.

1.6Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan desain penelitian

cross sectional. Subjek penelitian merupakan mahasiswa Program Studi “X” usia

18-24 tahun yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik pengumpulan data secara primer menggunakan lembar pemeriksaan kesehatan gigi yang meliputi indeks DMF-T.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada awal bulan Oktober 2016 sampai dengan Februari 2017 di Universitas “X” kota Bandung.


(16)

35 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Gambaran DMF-T dan Tingkat Pencapaian PTI (Performance Treatment Index) pada Mahasiswa Program

Studi “X” Usia 18-24 Tahun maka penulis menyimpulkan bahwa motivasi menumpat

dari mahasiswa program studi tersebut masih tergolong rendah jika dilihat dari hasil persentase PTI yang telah didapat, yaitu 13,39%. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengertian dan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

Jika dilihat dari kuesioner yang telah dibagikan kepada 48 orang responden untuk

mengetahui motivasi menambal pada mahasiswa Program Studi “X” usia 18-24 tahun,

dapat dilihat bahwa sebagian besar responden tidak ada motivasi untuk datang berobat ke dokter gigi dikarenakan oleh rasa takut.

5.2Saran

Berdasarkan simpulan diatas maka saran yang dapat diberikan adalah :

1. Perlu diberikan penyuluhan sebagai upaya promotif, khususnya mahasiswa Program Studi “X” agar lebih peduli mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.


(17)

36

Universitas Kristen Maranatha 2. Perlunya pemberian motivasi, khususnya mahasiswa Program Studi “X” untuk

menambal giginya yang rusak sebagai upaya kuratif.

3. Penanggulangan pasien yang memiliki rasa takut untuk berobat ke dokter gigi sebaiknya dilakukan pendekatan secara psikologis terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab rasa takutnya kemudian mencari solusi untuk menghilangkan rasa takut tersebut.

4. Perlu penelitian lebih lanjut dengan ruang lingkup yang lebih luas untuk meningkatkan PTI.


(18)

GAMBARAN INDEKS DMF-T DAN TINGKAT

PENCAPAIAN PTI (PERFORMANCE TREATMENT

INDEX) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI

“X”

USIA 18-24 TAHUN

SKRIPSI

Penelitian Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

JENNIFER VALERIE CRESCENTA

1390006

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

2017


(19)

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat kasih karunia-Nya, pertolongan, perlindungan, dan segala hikmat yang telah dicurahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Gambaran Indeks DMF-T dan Tingkat Pencapaian PTI (Performance Treatment Index) pada Mahasiswa Program Studi “X” Usia 18-24 Tahun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran gigi dengan baik.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberi bantuan, mendukung, dan membimbing selama penyusunan skripsi ini yaitu :

1. Winny Suwindere, drg., MS., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi dan dosen pembimbing utama yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberi bimbingan dan arahan.

2. Rudy Djuanda, drg., Sp.KG., selaku dosen pembimbing kedua yang telah meluangkan waktunya dan memberi bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran.

3. Ignatius Setiawan, drg., MM., selaku dosen penguji utama yang telah memberi banyak masukan yang membangun.

4. Ibnu Suryatmojo, drg., Sp.KG., selaku dosen penguji kedua untuk waktu yang telah diberikan.


(20)

viii

5. Shelly Lelyana, drg., Sp.PM selaku koordinatoor sidang skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha

6. Vinna Kurniawati Sugiaman, drg., M.Kes., selaku dosen wali penulis yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis.

7. Papa dan mama tercinta Hanafi Warsah, drg. dan Sweety Muchsin Afiat untuk segala dukungan baik moral ataupun material, doa dan kesabarannya selama ini.

8. Kedua kakak kandungku yang terkasih Jesslyn Valentina dan Jacquelyn Valencia yang telah bersabar mendengar segala keluh kesah penulis dan segala bantuan yang telah diberikan selama penyusunan skripsi ini.

9. Sahabat tercinta Agnesia, Brenda, Yohanna, Yuri, Fellia, Calvin, Ferdian yang dengan penuh kesabaran selalu siap menemani, membantu, dan mendukung penulis dimana tanpa kalian maka skripsi ini tidak akan selesai secepat ini dan hari-hari akan terasa kurang berwarna.

10.Teman-teman terkasih dari Hangout, Dumar, Marnat dan Unpar yang selama ini telah memberi waktu, dukungan dan bantuan yang begitu banyak dalam bentuk apapun.

11.Kakak-kakak koas yang telah membantu memberi masukan terutama ka Antonius yang telah banyak membantu dan memberi semangat.

12.Seluruh staff pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha.

13.Seluruh staff Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha. 14.Teman-teman Fakultas Kedokteran Gigi Maranatha angkatan 2013.


(21)

ix

15.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi dukungan dan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis bersedia menerima segala kritik dan masukan yang dapat membangun. Akhir kata, penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Tuhan Yesus memberkati.

Bandung, Mei 2017


(22)

39 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. M. DA, “Perceived need for and utilization of dental care in Indonesia in

2006 and 2007: a secondary analysis.,” Oral Science, 2009.

2. B. P. Statistik, “Badan Pusat Statistik,” Badan Pusat Statistik. [Online]. Available: https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1267.

3. S. Jahan, “The 2015 Human Development Report,” United Nations

Development Programme (UNDP), vol. 25, 2015.

4. M. DA, “Inequity in dental care utilization in the Indonesian population with a self-assessed need for dental treatment.,” Tohoku J Exp Med, pp.

229-39, 2009.

5. A. Rahardjo dan D. Maharani, “A Review of Indonesia’s Dental Health -

Past, Present and Future,” International Journal of Clinical Preventive Dentistry, vol. 10, no. 3, pp. 121-126, 2014.

6. K. K. Indonesia, “Kementrian Kesehatan Indonesia,” 2013. [Online].

Available:

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas% 202013.pdf.

7. T. Roberson, H. O. Heymann dan J. Edward J. Swift, Sturdevant's Art and Science of Operative Dentistry, Missouri: Elsevier Health Sciences, 2006. 8. E. Kidd, Essentials of Dental Caries, New York: Oxford University Press,


(23)

40

Universitas Kristen Maranatha 9. P. PE, “The World Oral Health Report 2003: continuous improvement of

oral health in the 21st century--the approach of the WHO Global Oral Health Programme.,” Community Dent Oral Epidemiol, pp. 3-23, 2003.

10. B. P. d. P. K. Kesehatan, “Riset Kesehatan Dasar,” 2007. [Online]. Available: https://www.scribd.com/doc/144397623/Data-Riskesdas-2007. 11. K. K. RI, “Kementerian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi,” 2014.

[Online]. Available:

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-gilut.pdf. [Diakses 1 January 2017].

12. K. D. K. K. Bandung, “Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung,” 19 May

2016. [Online]. Available:

http://www.kki.go.id/assets/data/arsip/Proses_SIP_On_Line_Kota_Bandung _jadi.pdf.

13. I. S. Suwelo, Karies Gigi pada Anak dengan Pelbagai Faktor Etiologi, Jakarta: EGC, 1992.

14. A. Irianto, Born to Win, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005. 15. d. E. Herijulianti, d. T. S. Indriani dan M. drg. Sri Artini, Pendidikan

Kesehatan Gigi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 2010. 16. A. G. Rahmadhan, Kesehatan Gigi dan Mulut, Jakarta, 2010.

17. R. G. Phulari, Textbook of Dental Anatomy, Physiology and Occlusion, New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd., 2014.


(24)

41

Universitas Kristen Maranatha Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi, EGC, 2011.

19. J. Daniel J. Chiego, Essentials of Oral Histology and Embryology A Clinical Approach 4th ed., Michigan: Elsevier Mosby, 2014.

20. H. O. Heymann, J. Edward J. Swift dan A. V. Ritter, Sturdevant's Art and Science of Operative Dentistry, Missouri: Elsevier Mosby, 2013.

21. K. K. RI, Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di SMP dan SMA atau yang Sederajat, Jakarta, 2012.

22. Veiga, Nélio, “Dental Caries: A Review,” Journal of Dental and Oral Health, vol. 2, no. 5, pp. 1-3, 2016.

23. F. M. Sihotang, “Karakteristik Penderita Karies Gigi Permanen Yang Berobat di RSUD. Dr. Hadrianus Sinaga Panguruan Kabupaten Samosir Tahun 2008,” Universitas Sumatera Utara, 2010.

24. N. Garg dan A. Garg, Textbook of Operative Dentistry 3rd ed, New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd., 2015.

25. d. V. Kim Kutsch dan d. Douglas A. Young, “Advancing the Practice of Dental Disease Management,” Journal of the California Dental Association,

vol. 39, pp. 716-720, 2011.

26. D. P. Cappelli dan C. C. Mobley, Prevention in Clinical Oral Health Care, Missouri: Mosby Elsevier, 2008.

27. Shafer, Hina dan Levy, Shafer's Textbook of Oral Pathology 7th ed., India: Elsevier, 2012.


(25)

42

Universitas Kristen Maranatha 29. S. Hiremath, Textbook of Preventive and Community Dentistry 2nd ed,

India: Elsevier, 2011.

30. W. H. Organization, “World Health Organization,” 2000. [Online].

Available:

http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/66520/1/WHO_NMH_MNC_ORH _Caries.12y.00.3.pdf.

31. F. K. U. K. Maranatha, “Komisi Etik Penelitian,” Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2015.

32. I. T.N dan M. D.A, “PENILAIAN INDEKS DMF-T ANAK USIA 12

TAHUN,” ASSESSMENT OF DMF-T INDEX FOR CHILDREN AGED 12

YEARS OLD, p. 41, 2013.

33. Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan. Medan: USU Press, 2008.

34. M. Thomson, Community Dentistry and Oral Epidemiology, vol. 45, no. 6, 2017.


(1)

viii

5. Shelly Lelyana, drg., Sp.PM selaku koordinatoor sidang skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha

6. Vinna Kurniawati Sugiaman, drg., M.Kes., selaku dosen wali penulis yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis.

7. Papa dan mama tercinta Hanafi Warsah, drg. dan Sweety Muchsin Afiat untuk segala dukungan baik moral ataupun material, doa dan kesabarannya selama ini.

8. Kedua kakak kandungku yang terkasih Jesslyn Valentina dan Jacquelyn Valencia yang telah bersabar mendengar segala keluh kesah penulis dan segala bantuan yang telah diberikan selama penyusunan skripsi ini.

9. Sahabat tercinta Agnesia, Brenda, Yohanna, Yuri, Fellia, Calvin, Ferdian yang dengan penuh kesabaran selalu siap menemani, membantu, dan mendukung penulis dimana tanpa kalian maka skripsi ini tidak akan selesai secepat ini dan hari-hari akan terasa kurang berwarna.

10. Teman-teman terkasih dari Hangout, Dumar, Marnat dan Unpar yang selama ini telah memberi waktu, dukungan dan bantuan yang begitu banyak dalam bentuk apapun.

11. Kakak-kakak koas yang telah membantu memberi masukan terutama ka Antonius yang telah banyak membantu dan memberi semangat.

12. Seluruh staff pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha.

13. Seluruh staff Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha. 14. Teman-teman Fakultas Kedokteran Gigi Maranatha angkatan 2013.


(2)

ix

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi dukungan dan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis bersedia menerima segala kritik dan masukan yang dapat membangun. Akhir kata, penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Tuhan Yesus memberkati.

Bandung, Mei 2017


(3)

39 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. M. DA, “Perceived need for and utilization of dental care in Indonesia in

2006 and 2007: a secondary analysis.,” Oral Science, 2009.

2. B. P. Statistik, “Badan Pusat Statistik,” Badan Pusat Statistik. [Online].

Available: https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1267.

3. S. Jahan, “The 2015 Human Development Report,” United Nations

Development Programme (UNDP), vol. 25, 2015.

4. M. DA, “Inequity in dental care utilization in the Indonesian population

with a self-assessed need for dental treatment.,” Tohoku J Exp Med, pp.

229-39, 2009.

5. A. Rahardjo dan D. Maharani, “A Review of Indonesia’s Dental Health -

Past, Present and Future,” International Journal of Clinical Preventive

Dentistry, vol. 10, no. 3, pp. 121-126, 2014.

6. K. K. Indonesia, “Kementrian Kesehatan Indonesia,” 2013. [Online].

Available:

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas% 202013.pdf.

7. T. Roberson, H. O. Heymann dan J. Edward J. Swift, Sturdevant's Art and Science of Operative Dentistry, Missouri: Elsevier Health Sciences, 2006. 8. E. Kidd, Essentials of Dental Caries, New York: Oxford University Press,


(4)

40

Universitas Kristen Maranatha

9. P. PE, “The World Oral Health Report 2003: continuous improvement of

oral health in the 21st century--the approach of the WHO Global Oral

Health Programme.,” Community Dent Oral Epidemiol, pp. 3-23, 2003.

10. B. P. d. P. K. Kesehatan, “Riset Kesehatan Dasar,” 2007. [Online].

Available: https://www.scribd.com/doc/144397623/Data-Riskesdas-2007.

11. K. K. RI, “Kementerian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi,” 2014.

[Online]. Available:

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-gilut.pdf. [Diakses 1 January 2017].

12. K. D. K. K. Bandung, “Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung,” 19 May

2016. [Online]. Available:

http://www.kki.go.id/assets/data/arsip/Proses_SIP_On_Line_Kota_Bandung _jadi.pdf.

13. I. S. Suwelo, Karies Gigi pada Anak dengan Pelbagai Faktor Etiologi, Jakarta: EGC, 1992.

14. A. Irianto, Born to Win, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005. 15. d. E. Herijulianti, d. T. S. Indriani dan M. drg. Sri Artini, Pendidikan

Kesehatan Gigi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 2010. 16. A. G. Rahmadhan, Kesehatan Gigi dan Mulut, Jakarta, 2010.

17. R. G. Phulari, Textbook of Dental Anatomy, Physiology and Occlusion, New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd., 2014.


(5)

41

Universitas Kristen Maranatha Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi, EGC, 2011.

19. J. Daniel J. Chiego, Essentials of Oral Histology and Embryology A Clinical Approach 4th ed., Michigan: Elsevier Mosby, 2014.

20. H. O. Heymann, J. Edward J. Swift dan A. V. Ritter, Sturdevant's Art and Science of Operative Dentistry, Missouri: Elsevier Mosby, 2013.

21. K. K. RI, Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di SMP dan SMA atau yang Sederajat, Jakarta, 2012.

22. Veiga, Nélio, “Dental Caries: A Review,” Journal of Dental and Oral

Health, vol. 2, no. 5, pp. 1-3, 2016.

23. F. M. Sihotang, “Karakteristik Penderita Karies Gigi Permanen Yang

Berobat di RSUD. Dr. Hadrianus Sinaga Panguruan Kabupaten Samosir

Tahun 2008,” Universitas Sumatera Utara, 2010.

24. N. Garg dan A. Garg, Textbook of Operative Dentistry 3rd ed, New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd., 2015.

25. d. V. Kim Kutsch dan d. Douglas A. Young, “Advancing the Practice of

Dental Disease Management,” Journal of the California Dental Association,

vol. 39, pp. 716-720, 2011.

26. D. P. Cappelli dan C. C. Mobley, Prevention in Clinical Oral Health Care, Missouri: Mosby Elsevier, 2008.

27. Shafer, Hina dan Levy, Shafer's Textbook of Oral Pathology 7th ed., India: Elsevier, 2012.


(6)

42

Universitas Kristen Maranatha 29. S. Hiremath, Textbook of Preventive and Community Dentistry 2nd ed,

India: Elsevier, 2011.

30. W. H. Organization, “World Health Organization,” 2000. [Online].

Available:

http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/66520/1/WHO_NMH_MNC_ORH _Caries.12y.00.3.pdf.

31. F. K. U. K. Maranatha, “Komisi Etik Penelitian,” Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2015.

32. I. T.N dan M. D.A, “PENILAIAN INDEKS DMF-T ANAK USIA 12

TAHUN,” ASSESSMENT OF DMF-T INDEX FOR CHILDREN AGED 12

YEARS OLD, p. 41, 2013.

33. Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan. Medan: USU Press, 2008.

34. M. Thomson, Community Dentistry and Oral Epidemiology, vol. 45, no. 6, 2017.