Faktor-Faktor yang Memengaruhi Angka Kejadian Preeklampsia Berat pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Oktober - November 2016.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE OKTOBER - NOVEMBER 2016 Dewi Astrya Hana Elsa, 2016, Pembimbing 1: Cindra Paskaria, dr., M.K.M.

Pembimbing 2: Widura, dr., M.S.

Latar belakang: Preeklampsia berat merupakan suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria ≥ 5 g/ 24 jam. Indonesia mempunyai angka kejadian preeklampsia sekitar 7-10% dari seluruh kehamilan dan menempati peringkat kedua dari seluruh kasus yang menimpa ibu hamil. Preeklampsia berhubungan dengan pendidikan dan pekerjaan ibu, usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, sosial ekonomi yang rendah, riwayat preeklampsia, riwayat hipertensi dan faktor pemeriksaan antenatal.

Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian preeklampsia berat di RS Immanuel Bandung periode 2016.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain cross

sectional dan sumber data yang digunakan adalah sumber data primer.

Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian di RS Immanuel, diperoleh 50 responden dimana terdapat 17 ibu hamil yang mengalami preeklampsia berat. Variable yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia berat adalah usia ibu, pendidikan, status sosioekonomi, riwayat preeklampsia dan riwayat hipertensi dengan p<0,05, sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah pemeriksaan antenatal dan pekerjaan dengan p>0,05.

Simpulan: Usia, status sosioekonomi, pendidikan, riwayat hipertensi, riwayat preeklampsia berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat.


(2)

ABSTRACT

FACTORS AFFECTING THE EVENT OF SEVERE PREECLAMPSIA ON PREGNANT WOMEN IN IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG

PERIOD OCTOBER NOVEMBER 2016

Dewi Astrya Hana Elsa, 2016, Supervisor 1: Cindra Paskaria, dr., M.K.M. Supervisor 2: Widura, dr., M.S.

Background: Severe Preeclampsia is a pregnancy complication that is characterized by systolic blood pressure ≥ 160 mmHg and diastolic blood pressure ≥ 110 mmHg with proteinuria ≥ 5 g / 24 hours. The incidence of preeclampsia in Indonesia approximately 7-10% of all pregnancies and is ranked second of all cases involving pregnant women. Preeclampsia relating to education and employment, mother's age less than 20 years old or over 35 years of age, low socioeconomic, history of preeclampsia, history of hypertension and

antenatal factors.

Objective: To determine the factors that affect the incidence of severe

preeclampsia at Immanuel Hospital Bandung in period 2016.

Methods: Analytic method with cross sectional design and source data used is

primary data source.

Results: We obtained 50 respondents that are 17 pregnant women who had severe

preeclampsia. Variable associated with the incidence of severe preeclampsia is a maternal age, education, socioeconomic status, history of preeclampsia and a history of hypertension with p<0,05, while the variable that has no relation is

antenatal care and employment with p>0,05.

Conclusion: Age, socioeconomic status, education, history of hypertension,

history of preeclampsia affected the incidence of severe preeclampsia.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ………...……. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………...………. 2

1.3 Maksud dan Tujuan ...………...………….. 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ...………...……….. 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ...………. 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran …...……….. 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Definisi ………...…. 6

2.2 Klasifikasi ………... 7

2.3 Epidemiologi ………...………... 7

2.4 Faktor Risiko………...…... 8

2.5 Etiologi ………... 10


(4)

2.7 Gejala Klinik ... 13 2.8 Diagnosis ... 13 2.8.1 Dasar Diagnosis ...

2.8.2 Pemeriksaan Fisik ...

13 14 2.9 Penatalaksanaan ...

2.9.1 Penanganan Umum ... 2.9.2 Antikonvulsan ... 2.9.3 Antihipertensi ... 2.9.4 Persalinan ...

14 14 15 16 16 2.10 Diagnosis Banding ...

2.11 Pencegahan ... 2.12 Komplikasi ...

16 17 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 20 3.1 Desain Penelitian ...………...

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ...………... 3.3 Alat dan Bahan Penelitian ………….………...………....

20 20 20 3.3.1 Variabel Dependen ...….

3.3.2 Variabel Independen ..………..

20 20 3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ...

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...……… 3.5.1 Populasi ... 3.5.2 Sampel ... 3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 3.5.4 Kriteria Inklusi ... 3.5.5 Kriteria Eksklusi ...

21 22 22 22 22 23 23 3.6 Prosedur Penelitian ………... 23 3.7 Teknik Analisis Data ………

3.8 Etika Penelitian ...……….

23 23


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1 Analisis Univariabel ………. 25

4.2 Analisis Bivariabel ……….………. 26

4.2.1 Pengaruh Usia terhadap Kejadian PEB ... 4.2.2 Pengaruh Pekerjaan terhadap Kejadian PEB ... 4.2.3 Pengaruh Sosioekonomi terhadap Kejadian PEB ... 4.2.4 Pengaruh Pendidikan terhadap Kejadian PEB ... 4.2.5 Pengaruh ANC terhadap Kejadian PEB ... 4.2.6 Pengaruh Riwayat Preeklampsia terhadap Kejadian PEB ... 4.2.7 Pengaruh Riwayat Hipertensi terhadap Kejadian PEB ... 27 28 28 29 29 30 30 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 31

5.1 Simpulan ………... 31

5.2 Saran ………. 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional variabel Penelitian ... 21 Tabel 4.1 Gambaran Karakteristik Responden ... 25 Tabel 4.2 Faktor – faktor yang memengaruhi kejadian PEB ... 26


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Etik ... Lampiran 2 : Kuesioner ………...

35 36 Lampiran 3 : Hasil Statistik ... 37


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Salah satu bentuk dari upaya pembangunan di bidang kesehatan adalah peningkatan kesehatan ibu dengan program yang bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Diperkirakan di seluruh dunia setiap harinya sekitar 800 perempuan meninggal akibat komplikasi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas; 99% terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia (WHO, 2012). Angka kematian ibu di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup, dimana penyebab utama adalah perdarahan (42%), preeklampsia/eklampsia (13%), abortus (11%), infeksi (10%), partus lama/persalinan macet (9%) dan penyebab lain (15%) (SDKI, 2012). Angka kematian ibu berdasarkan sumber Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung terakhir pada tahun 2004 sebesar 164,70/100.000 kelahiran hidup. Target Sustainable Development Goals (SDG’s) yang diharapkan dicapai pada tahun 2030 untuk mengurangi angka kematian ibu global adalah kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup (INFID, 2016)

World Health Organization melaporkan, kejadian preeklampsia dan eklampsia di dunia masih tergolong cukup tinggi. Angka kejadian preeklampsia sebanyak 861 dari 96.494 ibu hamil dan eklampsia sebanyak 862 dari 96.497 ibu hamil. Indonesia mempunyai angka kejadian preeklampsia sekitar 7-10% dan menempati peringkat kedua dari seluruh kasus yang menimpa ibu hamil dan menyebabkan kematian (Subakir Bekti, 2008).

Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan; yang dibedakan dalam kelompok ringan dan berat. Preeklampsia berat merupakan suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria ≥ 5 g/ 24 jam (Prawirohardjo, 2009).

Preeklampsia berat yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan komplikasi terhadap ibu maupun janin. Komplikasi pada ibu dapat terjadi kejang


(10)

dan koma sedangkan pada janin dapat berupa asfiksia, berat badan lahir rendah, maupun preterm infant. Tingginya angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi yang disebabkan oleh preeklampsia berat menarik perhatian peneliti untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian preeklampsia berat pada ibu hamil di RS Immanuel periode Oktober - November 2016.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan data dan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah untuk dianalisis, yaitu :

1. Apakah usia berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat pada ibu hamil.

2. Apakah pekerjaan berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat pada ibu hamil.

3. Apakah status sosial ekonomi berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat pada ibu hamil.

4. Apakah pendidikan berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat pada ibu hamil.

5. Apakah pemeriksaan antenatal berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat pada ibu hamil.

6. Apakah riwayat preeklampsia berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat pada ibu hamil.

7. Apakah riwayat hipertensi berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat pada ibu hamil.


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud penelitian

Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian preeklampsia berat pada ibu hamil di RS Immanuel Bandung periode Oktober - November 2016.

1.3.2 Tujuan penelitian

Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian preeklampsia berat pada ibu hamil di RS Immanuel Bandung periode Oktober - November 2016 berdasarkan faktor risiko usia, pekerjaan, status sosioekonomi, pendidikan, pemeriksaan antenatal, riwayat preeklampsia dan riwayat penyakit hipertensi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk peneliti, dapat menerapkan konsep-konsep penelitian dan teori-teori penelitian dalam pendidikan formal maupun praktek langsung. 2. Untuk masyarakat, dapat melakukan tindakan promotif dan preventif

untuk mengurangi risiko terjadinya preeklampsia berat pada ibu hamil. 3. Untuk rumah sakit dan tempat pelayanan kesehatan yang lainnya, agar

dapat melakukan tindakan preventif dan memberikan pelayanan yang optimal kepada ibu hamil yang menderita preeklampsia berat.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan adanya tekanan darah ≥ 160/110mmHg, proteinuria ≥ 5 g/24 jam atau


(12)

≥ +3 pada tes celup, dan edema yang terjadi setelah minggu ke 20 gestasi. Banyak faktor yang memengaruhi kejadian preeklampsia berat, diantaranya adalah faktor usia ibu, pekerjaan ibu, status sosial ekonomi keluarga, pendidikan ibu, riwayat pemeriksaan antenatal (ANC), riwayat preeklampsia, dan riwayat hipertensi.

Usia berkaitan dengan peningkatan dan penurunan fungsi tubuh sehingga mempengaruhi status kesehatan seseorang. Usia yang baik untuk hamil dan melahirkan adalah 20-35 tahun (Depkes RI, 2000). Aktifitas pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi kerja otot dan peredaran darah (Rozikhan, 2007).

Kondisi ekonomi keluarga dapat memengaruhi asupan makanan untuk ibu hamil. Ibu dengan ekonomi yang kurang, asupan nutrisi yang baik juga akan kurang, pemantauan kesehatan untuk kehamilan juga kurang sehingga dapat mengganggu kesehatan ibu (Robbert, dkk, 1985).

Semakin banyak pendidikan yang didapat seseorang, maka pola pikirnya akan semakin matang. Wanita yang mempunyai pendidikan lebih tinggi, cenderung lebih memperhatikan kesehatan dirinya (Rozikhan, 2007).

Antenatal care bertujuan untuk mencegah perkembangan preeklampsia, atau

mendeteksi dini kejadian preeklampsia sehingga dapat mengurangi kejadian kesakitan (Rozikhan, 2007).

Kejadian preeklampsia/eklampsia akan meningkat pada hipertensi kronik dan riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya karena pembuluh darah plasenta ibu sudah mengalami gangguan sehingga akan memperberat keadaan ibu saat hamil (Cunningham, 2005).


(13)

5 Universitas Kristen Maranatha Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran

1.5.2 Hipotesis Penelitian

H1(1): Usia berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat. H1(2): Pekerjaan berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat.

H1(3): Status sosioekonomi berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat. H1(4): Pendidikan berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat.

H1(5): Pemeriksaan antenatal berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat. H1(6): Riwayat preeklampsia berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat. H1(7): Riwayat hipertensi berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat.

Variabel Independen - Usia ibu

- Pekerjaan ibu - Status sosioekonomi

keluarga - Pendidikan ibu

- Pemeriksaan antenatal (ANC)

- Riwayat preeklampsia - Riwayat hipertensi.

-Variabel Dependen


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan:

1. Usia ibu berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat.

2. Pekerjaan ibu tidak berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat. 3. Status sosioekonomi berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat. 4. Pendidikan ibu berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat.

5. Pemeriksaan antenatal tidak berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat.

6. Riwayat preeklampsia berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat. 7. Riwayat hipertensi berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat.

5.2 Saran

1. Diperlukan penyuluhan tentang pentingnya mengetahui faktor risiko apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan sebelum dan selama masa kehamilan khusunya preeklampsia berat.

2. Tenaga kesehatan perlu lebih waspada terhadap kejadian PEB pada pasien yang hamil dengan usia yang berisiko, misalnya dengan pemeriksaan protein urin secara rutin.

3. Bagi peneliti lain yang berminat, perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai faktor-faktor lain seperti pengaruh rokok.


(15)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN

PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT

IMMANUEL BANDUNG PERIODE OKTOBER - NOVEMBER

2016

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

DEWI ASTRYA HANA ELSA

1310063

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(16)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia dan berkat-Nya, sehingga Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul

"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN

PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE OKTOBER - NOVEMBER 2016" ini dapat diselesaikan.

Pembuatan karya tulis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar sarjana kedokteran.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bimbingan, saran, kritik, serta dorongan semangat, sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik, kepada :

1. Cindra Paskaria, dr., M.K.M. selaku pembimbing utama yang telah

meluangkan waktu, pikiran, serta masukan dan saran dalam membimbing penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

2. Widura, dr., M.S. selaku pembimbing pendamping atas waktu yang

diluangkan, bimbingan, serta bantuan yang diberikan kepada penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

3. Hartini Tiono, dr., M. Kes dan Dani, dr., M.Kes selaku penguji pertama dan penguji kedua yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan menguji Karya Tulis Ilmiah saya.

4. Dr. Iwan Budiman, dr., M.S selaku koordinator sidang yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan memimpin sidang Karya Tulis Ilmiah saya.

5. Kepala dan Petugas kesehatan di RS Immanuel yang telah mengijinkan dan membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.


(17)

7. Ko Ardi Liem yang telah menemani, membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Kak Indra Bayu yang telah menemani, membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Kakak-kakak koas di RS Immanuel yang telah membantu dalam proses pengambilan data untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

10.Teman-teman seperjuangan di Universitas Kristen Maranatha, Chetrine Andiani, Orarensya Lestari yang sudah menemani dan membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

11.Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Demikian Karya Tulis Ilmiah ini disusun agar dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis berterimakasih bila pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang dapat membangun untuk kemajuan penulis di masa yang akan datang.

Bandung, Desember 2016 Penulis


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sri Fuji.2015.Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian

Preeklampsia Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2014-2015.

Cunningham FG, Lenovo KJ, et al. Hypertensive Disorder in pregnancy. William’s Obstetrics. 22 ed. New York: McGraw-Hill; (2005).

Depkes-RI, WHO, & FKM UI. Materi Ajar Modul Safe Motherhood. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 1999.

Depkes, 2007. Materi Ajar Penurunan Kematian Ibu dan bayi Baru Lahir. Direktorat Bina Kesehatan Ibu.

Djannah, Siti nur dan Ika Sukma Arianti.2010. Gambaran Epidemiologi Kejadian

Preeklampsia/Eklampsia di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2001-2009.Jurnal.Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Volume 13.Nomor4. Oktober 2010:378-385

Faikoh, Elok & Lucia Y. Hendrati.2014. Hubungan Karakteristik Ibu, ANC dan

Kepatuhan Perawatan Ibu Hamil Dengan Terjadinya Preeklampsia.

Surabaya : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

International NGO Forum On Indonesian Development, 2015. PANDUAN SDGs

Untuk Pemerintah Daerah (Kota dan Kabupaten) dan Pemangku Kepentingan Daerah. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2008. Kementerian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010.

Luciana, Pingky Defita. 2011. Faktor Risiko yang Mempengaruhi Preeklampsia

Kehamilan pada Ibu Post Partum di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta Tahun 2009-2010. Aisyiyah Yogyakarta. Retrivied Desember 12, 2013

from http://ijammeru.blogspot.com/2011/06/faktor-risiko-yang-mempengaruhi-pre.html

Prawirohardjo,S., 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Riskesdas.2013.Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Peneliian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun 2013.


(19)

33 Universitas Kristen Maranatha Rozikan. 2007. Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Preeklampsia di Rumah Sakit

Dr. H. Soewondo Kendal. Skripsi (Tidak di terbitkan). Semarang :

Program Magister Epidemologi Universitas Diponegoro. Retrivied January 2007, 2014 from eprints.undip.ac.id/18342/1/ROZIKHAN.pdf.

SDKI 2012.Survei Demografi dan Kesehaan Indonesia.Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional Kementrian Kesehatan.

Subakir, bekti. 2008. Kadar MDA dan HSP 70 Pada Plasenta Penderita

Preeklampsia. Makara kesehatan. fakultas kedokteran UI. Jakarta.

Sudhaberata, K. 2007. Penanganan preeklampsia berat dan eklampsia. Cermin

dunia kedokteran. Kalimantan Timur : UPF Ilmu Kebidanan dan Penyakit

Kandungan RSU Tarakan. No. 133. pp: 26-30. Download 8 Desember 2010.

Sukaesih, Sri. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu

Hamil Mengenai Tanda Bahaya dalam Kehamilan di Puskesmas Tegal Selatan Kota Tegal Tahun 2012. Skripsi. Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Sulistiyani, Dwi. 2013. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai

Perubahan Fisik Saat Kehamilan di BPM Anik Suroso Mojosongo Surakarta Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : STIKes Kusuma

Husada

Wardani, Winda Yuniartika & Retno Mawarti.2009.Analisis Faktor-Faktor Risiko

yang Memengaruhi Terjadinya Preeklampsia/Eklampsia di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Word Health Organization, 1996. Safe Motherhood, Fondation Module: the

Midwife in the Community-Education Maternal for Teachers of Midwifery.

Dalam Maria A. Wijayarini (Ed). Safe Motherhood, Modul Dasar: Bidan

di Masyarakat-Materi Pendidikan Kebidanan, 128-135. Jakarta:EGC

Yogi, Etika Desi dkk.2014.Hubungan Antara Usia dengan Preeklampsia Pada

Ibu Hamil di POLI KIDA RSUD Kefamenanu Timor Tengah Utara.

Yulianti, Lia & Sandra Fikawati. 2008. Pre-Eklampsia Berat di RSUD Bayu Asih

diPurwakarta.


(1)

31 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan:

1. Usia ibu berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat.

2. Pekerjaan ibu tidak berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat. 3. Status sosioekonomi berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat. 4. Pendidikan ibu berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat.

5. Pemeriksaan antenatal tidak berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat.

6. Riwayat preeklampsia berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat. 7. Riwayat hipertensi berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia berat.

5.2 Saran

1. Diperlukan penyuluhan tentang pentingnya mengetahui faktor risiko apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan sebelum dan selama masa kehamilan khusunya preeklampsia berat.

2. Tenaga kesehatan perlu lebih waspada terhadap kejadian PEB pada pasien yang hamil dengan usia yang berisiko, misalnya dengan pemeriksaan protein urin secara rutin.

3. Bagi peneliti lain yang berminat, perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai faktor-faktor lain seperti pengaruh rokok.


(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN

PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT

IMMANUEL BANDUNG PERIODE OKTOBER - NOVEMBER

2016

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

DEWI ASTRYA HANA ELSA

1310063

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia dan berkat-Nya, sehingga Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE OKTOBER - NOVEMBER 2016" ini dapat diselesaikan.

Pembuatan karya tulis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar sarjana kedokteran.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bimbingan, saran, kritik, serta dorongan semangat, sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik, kepada :

1. Cindra Paskaria, dr., M.K.M. selaku pembimbing utama yang telah meluangkan waktu, pikiran, serta masukan dan saran dalam membimbing penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

2. Widura, dr., M.S. selaku pembimbing pendamping atas waktu yang diluangkan, bimbingan, serta bantuan yang diberikan kepada penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

3. Hartini Tiono, dr., M. Kes dan Dani, dr., M.Kes selaku penguji pertama dan penguji kedua yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan menguji Karya Tulis Ilmiah saya.

4. Dr. Iwan Budiman, dr., M.S selaku koordinator sidang yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan memimpin sidang Karya Tulis Ilmiah saya.

5. Kepala dan Petugas kesehatan di RS Immanuel yang telah mengijinkan dan membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Keluarga yang saya cintai papi Soni Elim, S.H, mami Nousye Assa, koko Ardi Elsa, adik Christ Elsa yang telah memberikan banyak doa dan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.


(4)

7. Ko Ardi Liem yang telah menemani, membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Kak Indra Bayu yang telah menemani, membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Kakak-kakak koas di RS Immanuel yang telah membantu dalam proses pengambilan data untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

10.Teman-teman seperjuangan di Universitas Kristen Maranatha, Chetrine Andiani, Orarensya Lestari yang sudah menemani dan membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

11.Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Demikian Karya Tulis Ilmiah ini disusun agar dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis berterimakasih bila pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang dapat membangun untuk kemajuan penulis di masa yang akan datang.

Bandung, Desember 2016 Penulis


(5)

32 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sri Fuji.2015.Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian

Preeklampsia Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2014-2015.

Cunningham FG, Lenovo KJ, et al. Hypertensive Disorder in pregnancy.

William’s Obstetrics. 22 ed. New York: McGraw-Hill; (2005).

Depkes-RI, WHO, & FKM UI. Materi Ajar Modul Safe Motherhood. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 1999.

Depkes, 2007. Materi Ajar Penurunan Kematian Ibu dan bayi Baru Lahir. Direktorat Bina Kesehatan Ibu.

Djannah, Siti nur dan Ika Sukma Arianti.2010. Gambaran Epidemiologi Kejadian

Preeklampsia/Eklampsia di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun

2001-2009.Jurnal.Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Volume

13.Nomor4. Oktober 2010:378-385

Faikoh, Elok & Lucia Y. Hendrati.2014. Hubungan Karakteristik Ibu, ANC dan

Kepatuhan Perawatan Ibu Hamil Dengan Terjadinya Preeklampsia.

Surabaya : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

International NGO Forum On Indonesian Development, 2015. PANDUAN SDGs

Untuk Pemerintah Daerah (Kota dan Kabupaten) dan Pemangku Kepentingan Daerah. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2008. Kementerian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010.

Luciana, Pingky Defita. 2011. Faktor Risiko yang Mempengaruhi Preeklampsia

Kehamilan pada Ibu Post Partum di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta Tahun 2009-2010. Aisyiyah Yogyakarta. Retrivied Desember 12, 2013

from http://ijammeru.blogspot.com/2011/06/faktor-risiko-yang-mempengaruhi-pre.html

Prawirohardjo,S., 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Riskesdas.2013.Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Peneliian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun 2013.


(6)

33 Universitas Kristen Maranatha Rozikan. 2007. Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Preeklampsia di Rumah Sakit

Dr. H. Soewondo Kendal. Skripsi (Tidak di terbitkan). Semarang :

Program Magister Epidemologi Universitas Diponegoro. Retrivied January 2007, 2014 from eprints.undip.ac.id/18342/1/ROZIKHAN.pdf.

SDKI 2012.Survei Demografi dan Kesehaan Indonesia.Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional Kementrian Kesehatan.

Subakir, bekti. 2008. Kadar MDA dan HSP 70 Pada Plasenta Penderita

Preeklampsia. Makara kesehatan. fakultas kedokteran UI. Jakarta.

Sudhaberata, K. 2007. Penanganan preeklampsia berat dan eklampsia. Cermin

dunia kedokteran. Kalimantan Timur : UPF Ilmu Kebidanan dan Penyakit

Kandungan RSU Tarakan. No. 133. pp: 26-30. Download 8 Desember 2010.

Sukaesih, Sri. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu

Hamil Mengenai Tanda Bahaya dalam Kehamilan di Puskesmas Tegal Selatan Kota Tegal Tahun 2012. Skripsi. Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Sulistiyani, Dwi. 2013. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai

Perubahan Fisik Saat Kehamilan di BPM Anik Suroso Mojosongo Surakarta Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : STIKes Kusuma

Husada

Wardani, Winda Yuniartika & Retno Mawarti.2009.Analisis Faktor-Faktor Risiko

yang Memengaruhi Terjadinya Preeklampsia/Eklampsia di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Word Health Organization, 1996. Safe Motherhood, Fondation Module: the

Midwife in the Community-Education Maternal for Teachers of Midwifery.

Dalam Maria A. Wijayarini (Ed). Safe Motherhood, Modul Dasar: Bidan

di Masyarakat-Materi Pendidikan Kebidanan, 128-135. Jakarta:EGC

Yogi, Etika Desi dkk.2014.Hubungan Antara Usia dengan Preeklampsia Pada

Ibu Hamil di POLI KIDA RSUD Kefamenanu Timor Tengah Utara.

Yulianti, Lia & Sandra Fikawati. 2008. Pre-Eklampsia Berat di RSUD Bayu Asih

diPurwakarta.