Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Angka Kejadian Operasi Sesar Dengan Riwayat Bekas Sesar Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Pada Tahun 2010.

(1)

vii

ABSTRAK

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN OPERASI SESAR DENGAN RIWAYAT BEKAS SESAR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

PADA TAHUN 2010

Stefi Berlian Soefviana, Pembimbing I : Rimonta F Gunanegara, dr., SPOG 2011 Pembimbing II : Hartini Tiono, dr., M.Kes

Operasi sesar adalah cara melahirkan melalui insisi pada dinding abdomen dan

dinding uterus. Meningkatnya permintaan operasi sesar tanpa indikasi jelas, menyebabkan angka kejadian dan risiko terhadap bayi maupun ibu juga meningkat. Angka kejadian di Indonesia tahun 2006 sebanyak 25 – 30% di RS Pemerintah dan 30 – 80% di Rumah Sakit Swasta dari total persalinan. Persalinan dengan riwayat bekas sesar merupakan persalinan risiko tinggi. Mereka yang hendak melahirkan lagi, mempunyai pilihan untuk melakukan persalinan normal (Vaginal Birth After Caesarean /VBAC) atau operasi sesar kembali. Kurangnya informasi, menyebabkan wanita cenderung memilih operasi sesar kembali. Tujuan penelitian menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian operasi sesar pada pasien bekas sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pengambilan data secara restrospektif melalui rekam medik pasien bekas sesar yang dilakukan di Bagian Rekam Medik Rumah Sakit Immanuel Bandung pada tahun 2010, dengan menggunakan whole sampling.

Hasil penelitian ini adalah dari 51 pasien bekas sesar yang terdiri dari: pasien

operasi sesar primer sebanyak 41 orang, 8 pasien operasi sesar sekunder, dan 3 pasien yang berhasil melahirkan pervaginam. Karakteristik usia terbanyak yaitu 25-29 tahun (45,8%), pekerjaan pasien terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga (35,4%), pendidikan terakhir pasien terbanyak yaitu SMA (62,5%), riwayat status obstetri pasien terbanyak adalah G3P2A0 (41,7%), indikasi primer terbanyak adalah letak sungsang (17,2%) , indikasi sekunder terbanyak adalah Inersia Uteri (42,8%), frekuensi bekas sesar pada persalinan sebelumnya adalah sebanyak 1 kali (89,6%), angka keberhasilan VBAC sebanyak 3 pasien (30%) dari 10 kandidat, luaran perinatal pada bayi yang dilahirkan secara operasi sesar primer sebanyak 92,6% tanpa asfiksia dan luaran perinatal pada operasi sesar sekunder adalah 71,4% yang mengalami asfiksia sedang.

Dapat disimpulkan bahwa operasi sesar masih memiliki angka kejadian yang tinggi di Rumah Sakit Immanuel, sedangkan angka keberhasilan VBAC masih rendah.


(2)

viii

ABSTRACT

DESCRIPTION OF FACTORS THAT INFLUENCED THE INCIDENCE OF CAESAREAN SECTION IN PATIENT WITH CAESAREAN SECTION

HISTORY IN IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG ON 2010

Stefi Berlian Soefviana, Tutor I : Rimonta F Gunanegara, dr., SPOG

2011 Tutor II : Hartini Tiono, dr., M.Kes

Caesarean section is the way of delivery through an incision in the abdominal wall and uterine wall. Impacted to the increase demand for caesarean section without any clear indication, caused the increasing of incidence and risk for the infant and the mother. A delivery with previous caesarean section is a high risk delivery. The mother who are about to give birth again, have an option to conduct a normal delivery (Vaginal Birth After Caesarean / VBAC) or doing resection caesarean. The lack of informations, cause most women to choose a resection caesarean of their delivery. The aim of this research is to describes the factors that influenced the incidence of caesarean section in patients with caesarean section history in Immanuel Hospital Bandung.

The retrospective study used descriptive observasional method throughout the medical records of Departement Medical Record of Immanuel Hospital Bandung on 2010, using whole sampling.

The result of study from 51 patients with caesarean section history are 41 patient with primary caesarean section, 8 patients with secondary caesarean section, and 3 patients who had vaginal delivery. Characteristics of the highest rate of age group are 25 – 29 years of age (45,8%), the most occupational is housewife with (35,4%), the most last eduactional is high school (62,5%), the most of obstretical history is G3P2A0 (41,7%), the most common of primary indication is breech (17.2%), the most common of secondary indications is uterine inertia (42.8%), the previous cesarean deliveries history is highest in 1 times (89.6%), the VBAC success rate in 3 patients (30%) of 10 candidate, the most perinatal outcome with primary caesarean section is normal (92,6%) and the most perinatal putcome with secondary caesarean section is moderate asfixia (71,4%).

The conclusion is, the caesarean section still has a high insidence in Immanuel Hospital, while the VBAC success rate is still low.


(3)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat Praktis ... 5

1.4.2 Manfaat Akademis ... 5

1.5 Metodologi Penelitian ... 6

1.6 Lokasi dan Waktu ... 6

1.6.1 Lokasi Penelitian ... 6

1.6.2 Waktu Penelitian ... 6

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Anatomi Uterus ... 7

2.2 Histologi Uterus ... 9

2.3 Fisiologi Persalinan ... 12

2.4 Operasi Sesar ... 13

2.4.1 Definisi ... 13


(4)

x

2.4.3 Jenis Operasi ... 16

2.4.4 Insidensi ... 19

2.4.5 Indikasi ... 21

2.4.6 Kontra Indikasi ... 21

2.4.7 Proses Operasi ... 21

2.4.7.1 Pra Operatif ... 22

2.4.7.2 Operatif ... 23

2.4.7.3 Post Operatif ... 27

2.4.8 Komplikasi ... 30

2.4.9 Prognosis ... 31

2.5 Pasien Bekas Sesar ... 32

2.5.1 Definisi ... 32

2.5.2 Perencanaan Kelahiran Selanjutnya ... 32

2.5.3 VBAC ... 32

2.5.3.1 Definisi ... 32

2.5.3.2 Keuntungan dan Kerugian ... 32

2.5.3.3 Insidensi ... 33

2.5.3.4 Kandidat VBAC ... 35

2.5.3.5 Kontra Indikasi ... 35

2.5.3.6 Prasyarat VBAC ... 36

2.5.3.7 Prosedur VBAC ... 36

2.5.3.8 Skoring Keberhasilan VBAC ... 37

2.5.3.9 Risiko VBAC ... 39

2.5.3.10 Komplikasi VBAC ... 40

2.5.4 Pengulangan Operasi Sesar ... 42

2.5.4.1 Definisi ... 42

2.5.4.2 Insidensi ... 42

2.5.4.3 Keuntungan dan Kerugian ... 42

2.5.4.4 Indikasi ... 42


(5)

xi

BAB IIIBAHAN DANMETODOLOGI PENELITIAN ... 44

3.1 Bahan/Subjek Penelitian ... 44

3.1.1 Bahan Penelitian... 44

3.1.2 Subjek penelitian ... 44

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 44

3.2 Metode Penelitian ... 45

3.2.1 Desain Penelitian ... 45

3.2.2 Variabel penelitian ... 45

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 45

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 45

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 46

3.2.4 Prosedur Penelitian... 46

3.2.5 Analisis Data ... 47

3.2.6 Aspek Etik Penelitian ... 47

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN... 48

4.1 Karakteristik Usia Pasien Bekas Sesar Yang Melakukan Operasi Sesar Kembali Pada Persalinan Berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 49

4.2 Karakteristik pekerjaan pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 50

4.3 Karakteristik pendidikan terakhir pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 51

4.4 Karakteristik status obsteteri pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 52

4.5 Indikasi Sesar Primer Pada Pasien Bekas Sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 53


(6)

xii

4.6 Indikasi Sesar Sekunder Pada Pasien Bekas Sesar di Rumah Sakit

Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 54

4.7 Frekuensi Pasien Bekas Sesar Pernah Melakukan Persalinan Secara Operasi Sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 55

4.8 Angka Keberhasilan VBAC di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010... 56

4.9 Luaran Perinatal pada bayi yang dilahirkan oleh pasien bekas sesar dengan operasi sesar primer di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010... 57

4.10 Luaran Perinatal pada bayi yang dilahirkan oleh pasien bekas sesar dengan operasi sesar sekunder di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 58

BAB VSIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Simpulan ... 59

5.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 66


(7)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Bishop untuk keberhasilan VBAC ... 38 Tabel 2.2 Skoring Weinstein untuk keberhasilan VBAC ... 38 Table 2.3 Skoring Flamming untuk keberhasilan VBAC... 39 Tabel 4.1 Karakteristik Usia Pasien Bekas Sesar Yang Melakukan Operasi Sesar

Kembali Pada Persalinan Berikutnya di Rumah Sakit Immanuel

Bandung Tahun 2010 ... 50 Tabel 4.2 Karakteristik pekerjaan pasien bekas sesar yang melakukan operasi

sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 51 Tabel 4.3 Karakteristik pendidikan terakhir pasien bekas sesar yang melakukan

operasi sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 52 Tabel 4.4 Karakteristik status obsteteri pasien bekas sesar yang melakukan operasi

sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 53 Tabel 4.5 Indikasi sesar primer pada pasien bekas sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 54 Tabel 4.6 Indikasi sesar sekunder pada pasien bekas sesar di Rumah Sakit

Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 55 Tabel 4.7 Frekuensi pasien bekas sesar pernah melakukan persalinan secara

operasi sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 56 Tabel 4.8 Angka Keberhasilan VBAC di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 57 Tabel 4.9 Luaran Perinatal pada bayi yang dilahirkan oleh pasien bekas sesar

dengan operasi sesar primer di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 58 Tabel 4.10 Luaran Perinatal pada bayi yang dilahirkan oleh pasien bekas sesar

dengan operasi sesar sekunder di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010 ... 59


(8)

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Uterus ... 7

Gambar 2.2 Bagian-bagian Uterus ... 8

Gambar 2.3 Uterus : Fase Proliferasi / Folikuler ... 10

Gambar 2.4 Uterus : Fase Sekresi / Luteal ... 11

Gambar 2.5 Uterus : Fase Menstruasi ... 12

Gambar 2.6 Operasi Sesar Klasik... 16

Gambar 2.7 Operasi Sesar Profunda ... 17

Gambar 2.8 Operasi Sesar Profunda ... 17

Gambar 2.9 Operasi Sesar dengan Histerektomi ... 18

Gambar 2.10 Operasi Sesar dengan Histerektomi ... 19

Gambar 2.11 Insidensi Tindakan Operasi Sesar ... 20

Gambar 2.12 Insidensi Tindakan Operasi Sesar dan VBAC ... 20

Gambar 2.13 Insidensi VBAC ... 35

Gambar 2.14 Komplikasi Ibu Berdasarkan Keberhasilan Trial of Labor ... 42

Gambar 2.15 Komplikasi Anak Berdasarkan Keberhasilan Trial of Labor ... 42

Gambar 2.16 Komplikasi Pengulangan Operasi Sesar ... 44


(9)

66

LAMPIRAN

Data Rekam Medik Pasien Bekas Sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Pada Tahun 2010.

NO Nama

Status

Obstetri Usia Pekerjaan Pendidikan

Riwayat Bekas Sesar

Tindakan

Persalinan Indikasi

Berhasil/ Sesar

Emergensi Indikasi Luaran Perinatal

1 Ny. S G3P2A0 24 Guru PT 2x Sesar bekas sesar 2x asfiksia sedang

2 Ny. D G3P2A0 26 IRT SD 1x dicoba VBAC gagal inersia uteri asfiksia sedang

3 Ny. F G4P2A1 27 Swasta SMA 1x Sesar Ancaman Ruptur Uteri asfiksia sedang

4 Ny. I G4P3A0 36 Guru PT 1x dicoba VBAC gagal

ancaman ruptur

uteri asfiksia sedang

5 Ny. E G3P1A1 22 IRT SMA 1x Sesar CPD tanpa asfiksia

6 Ny. R G2P1A0 23 IRT SMA 1x Sesar CPD tanpa asfiksia

7 Ny. E G3P2A0 24 Swasta SMA 1x dicoba VBAC gagal gawat janin asfiksia berat

8 Ny. E G3P2A0 24 IRT SMP 2x Sesar bekas sesar 2x tanpa asfiksia

9 Ny. R G3P2A0 26 IRT SMA 1x Sesar PEB tanpa asfiksia

10 Ny. L G2P1A0 26 IRT SMP 1x Sesar Inersia uteri bekas SC tanpa asfiksia

11 Ny. H G2P1A0 26 PNS SMA 1x Sesar KPSW tanpa asfiksia

12 Ny. S G3P2A0 28 IRT SMA 1x Sesar KPSW tanpa asfiksia

13 Ny. R G3P2A0 27 IRT SMP 1x Sesar PEB tanpa asfiksia

14 Ny. S G3P2A0 27 Guru PT 1x Sesar plasenta previa tanpa asfiksia

15 Ny. P G4P2A1 26 Polwan PT 1x dicoba VBAC gagal inersia uteri asfiksia sedang

16 Ny. P G2P1A0 27 PNS SMA 1x Sesar letak sungsang tanpa asfiksia

17 Ny. J G3P2A0 32 Swasta SMA 1x dicoba VBAC gagal Inersia Uteri asfiksia sedang

18 Ny. B G2P1A0 27 TNI PT 1x Sesar plasenta previa tanpa asfiksia

19 Ny. S G4P3A0 31 IRT SMP 1x sesar Gawat Janin asfiksia sedang

20 Ny. R G3P2A0 21 IRT SD 1x dicoba VBAC gagal gawat janin asfiksia berat

21 Ny. C G3P2A0 32 Guru PT 1x dicoba VBAC Berhasil

22 Ny. I G4P3A0 35 IRT SMA 1x sesar letak lintang tanpa asfiksia

23 Ny. F G4P2A1 28 IRT SMP 1x Sesar letak lintang tanpa asfiksia


(10)

67

NO Nama

Status

Obstetri Usia Pekerjaan Pendidikan

Riwayat Bekas Sesar

Tindakan

Persalinan Indikasi

Berhasil/ Sesar

Emergensi Indikasi Luaran Perinatal

25 Ny. T G3P2A0 29 IRT SMA 1x Sesar letak sungsang tanpa asfiksia

26 Ny. G G4P3A0 29 Guru PT 1x Sesar plasenta previa tanpa asfiksia

27 Ny. S G3P2A0 31 PNS SMA 1x Sesar oligohidroamnion tanpa asfiksia

28 Ny. N G2P1A0 31 IRT SMA 1x sesar HIV/AIDS tanpa asfiksia

29 Ny. R G4P3A0 32 IRT SMA 2x sesar bekas sesar 2x tanpa asfiksia

30 Ny. L G3P2A0 32 Swasta SMA 1x sesar PEB tanpa asfiksia

31 Ny. C G2P1A0 28 Swasta SMA 1x Sesar Inersia uteri bekas SC tanpa asfiksia

32 Ny. T G3P2A0 29 IRT SMA 1x Sesar letak sungsang tanpa asfiksia

33 Ny. L G4P3A0 33 Swasta SMA 1x sesar KPSW tanpa asfiksia

34 Ny. A G4P3A0 31 Swasta SMA 1x dicoba VBAC Berhasil

35 Ny. C G4P2A1 34 Wiraswasta SMP 1x sesar PEB tanpa asfiksia

36 Ny. C G2P1A0 28 Swasta PT 1x dicoba VBAC gagal

ancaman ruptur

uteri asfiksia sedang

37 Ny. S G2P1A0 28 Wiraswasta SMA 1x Sesar letak lintang tanpa asfiksia

38 Ny. D G3P2A0 29 IRT SMA 1x Sesar plasenta previa tanpa asfiksia

39 Ny. F G4P3A0 34 Swasta SMA 1x sesar KPSW tanpa asfiksia

40 Ny. A G3P2A0 34 Swasta SMA 2x sesar bekas sesar 2x tanpa asfiksia

41 Ny. E G4P3A0 33 Swasta SMA 1x sesar letak sungsang tanpa asfiksia

42 Ny. E G3P2A0 35 Wiraswasta SMA 1x sesar CPD tanpa asfiksia

43 Ny. P G3P2A0 35 PNS SMA 1x sesar letak sungsang tanpa asfiksia

44 Ny. Y G4P3A0 28 Swasta SMA 2x Sesar bekas sesar 2x tanpa asfiksia

45 Ny. T G4P2A1 37 Guru PT 1x Sesar Anak Mahal tanpa asfiksia

46 Ny. A G3P2A0 37 Wiraswasta SMP 1x Sesar KPSW tanpa asfiksia

47 Ny. S G4P3A0 38 Wiraswasta SMP 1x Sesar letak sungsang tanpa asfiksia

48 Ny. J G3P2A0 39 PNS PT 1x Sesar plasenta previa tanpa asfiksia

49 Ny. B G3P2A0 27 Swasta SMA 1x Sesar oligohidroamnion tanpa asfiksia

50 Ny. A G2P1A0 35 Swasta SMA 1x Sesar letak sungsang tanpa asfiksia


(11)

68

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Stefi Berlian Soefviana

NRP : 0810205

Tempat,tanggal lahir : Bandung, 1 Mei 1990

Alamat : JL. Puri Dago III no.6 Komp. Puridago Antapani, Bandung Email : stefisoefviana@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :

 1996 , lulus TK Salman Al-Farizi Bandung

 2002 , lulus SDN Bina Harapan I Bandung

 2005 , lulus SMPN 17 Bandung

 2008 , lulus SMAN 1 Bandung  2008 , masuk FK UKM Bandung


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Operasi sesar adalah cara melahirkan janin melalui insisi pada dinding abdomen/ laparotomi dan dinding uterus (Cunningham et al., 2010). Dengan banyaknya permintaan operasi sesar tanpa indikasi yang jelas menyebabkan angka kejadian operasi sesar di dunia terus meningkat. Selain itu permintaan operasi sesar tanpa indikasi yang jelas juga dapat meningkatkan risiko terhadap bayi dan ibunya pada persalinan selanjutnya (Kennare et al., 2007). Adanya paradigma “Once a cesarean always a cesarean” menyebabkan semakin meningkatnya angka kejadian operasi sesar dari tahun ke tahun (ACOG,2010).

Berdasarkan petunjuk yang disusun oleh WHO yang sudah diubah pada tahun 1994 dan masih berlaku sampai saat ini, seharusnya tingkat kelahiran yang menggunakan tindakan operasi sesar berkisar antara 5-15% di dalam suatu populasi. Tingkat kelahiran yang menggunakan operasi sesar di negara berkembang dan negara maju saat ini semakin bertambah bahkan melebihi batas toleransi yang ditetapkan oleh WHO (Ghosh & James, 2010).

Di Indonesia sendiri, menurut Survei Demografi dan Kesehatan pada tahun 1997 dan tahun 2002-2003 mencatat angka persalinan operasi sesar secara nasional hanya berjumlah kurang lebih 4% dari jumlah total persalinan sesuai dengan petunjuk WHO, namun pada pada tahun 2006 jumlah persalinan operasi sesar di rumah sakit pemerintah adalah sekitar 20-25% dari total persalinan, dan di rumah sakit swasta jumlahnya sangat tinggi yaitu sekitar 30-80% dari total persalinan (depkes RI, 2006).

Perlu diingat bahwa selain risiko dari tindakan, operasi sesar sendiri berpengaruh terhadap kehamilan berikutnya karena persalinan dengan riwayat bekas operasi sesar merupakan persalinan yg berisiko tinggi (Rustam Mochtar, 1998).


(13)

2

Sebenarnya wanita yang mempunyai riwayat bekas sesar tidak diharuskan untuk melahirkan secara sesar kembali, tetapi mereka mempunyai pilihan untuk merencanakan persalinan selanjutnya dengan cara melakukan persalinan normal atau yang dikenal dengan sebutan Vaginal Birth After Caesarean (VBAC) atau melakukan kembali operasi sesar. Akibat kurangnya informasi mengenai pilihan ini, wanita dengan riwayat bekas sesar cenderung memilih untuk melakukan operasi sesar kembali pada persalinan selanjutnya (ACOG, 2010).

VBAC adalah mencoba persalinan vaginal dimana wanita yang melakukan persalinan tersebut pernah melakukan operasi sesar (Wing & Paul, 1999). Pada tahun 2004 American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) telah membuat suatu petunjuk yang digunakan untuk mengetahui apakah pasien bekas sesar yang akan melahirkan anak selanjutnya bisa menjadi kandidat untuk VBAC atau tidak (ACOG, 2010). Insidensi VBAC sendiri meningkat dari tahun 1985 yaitu 5% menjadi 28,3% pada tahun 1996 sehingga pada tahun 1996 operasi sesar insidensinya menurun sampai dengan 20%. Peningkatan VBAC diikuti dengan meningkatnya kejadian terjadinya ruptur uterus sehingga pada tahun 2006 angka kejadian VBAC sendiri menurun jadi 8,5% sedangkan operasi sesar meningkat menjadi 31,1% (Menacker, Declercq, & Macdorman, 2006). Walaupun dengan VBAC bisa menyebabkan peningkatan komplikasi ruptur uteri yang membahayakan akibat lemahnya dinding uterus, tapi insidensi terjadinya komplikasi ini adalah < 1% (Abel, 2003) Tindakan VBAC sendiri dapat dicoba hanya di institusi yang memiliki perlengkapan untuk berespon terhadap kedaruratan dengan dokter yang selalu siap untuk memberikan perawatan darurat (ACOG, 1999).

Pada tahun 2010, the National Institutes of Health (NIH) melakukan pemeriksaan terhadap tingkat keamanan dan hasil yang diperoleh pada saat melakukan tindakan VBAC serta meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan angka kejadian VBAC. NIH lalu menemukan bahwa VBAC adalah salah satu pilihan yang bisa diambil oleh wanita yang pernah melakukan operasi sesar ketika melakukan persalinan selanjutnya (NIH, 2010).


(14)

3

Rumah Sakit Immanuel Bandung sendiri memiliki angka kejadian operasi sesar yang cukup tinggi setiap tahunnya. Dimana angka kejadian ini terus meningkat setiap tahunnya. Angka kejadian yang meningkat ini terutama disebabkan karena pasien bekas sesar. Pasien bekas sesar yang akan melakukan persalinan untuk kelahiran selanjutnya lebih memilih untuk dilakukan operasi sesar kembali.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah ini adalah :

1. Bagaimana karakteristik usia pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

2. Bagaimana karakteristik pekerjaan pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

3. Bagaimana karakteristik pendidikan terakhir pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

4. Bagaimana status obstetri pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

5. Apakah Indikasi sesar primer pada pasien bekas sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

6. Apakah Indikasi sesar sekunder pada pasien bekas sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

7. Berapa kali pasien bekas sesar pernah melakukan persalinan secara operasi sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

8. Bagaimana angka keberhasilan persalinan pervaginam pada pasien bekas sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.


(15)

4

9. Bagaimana luaran perinatal pada bayi yang dilahirkan oleh pasien bekar sesar dengan operasi sesar primer di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

10.Bagaimana luaran perinatal pada bayi yang dilahirkan oleh pasien bekar sesar dengan operasi sesar sekunder di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian operasi sesar dengan riwayat bekas sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2010.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui karakteristik usia pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

2. Mengetahui karakteristik pekerjaan pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

3. Mengetahui karakteristik pendidikan terakhir pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

4. Mengetahui status obstetri pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali pada persalinan berikutnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

5. Mengetahui apa saja yang menjadi Indikasi sesar primer pada pasien bekas sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.


(16)

5

6. Mengetahui apa saja yang menjadi Indikasi sesar sekunder pada pasien bekas sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

7. Mengetahui berapa kali pasien bekas sesar pernah melakukan persalinan secara operasi sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

8. Mengetahui angka keberhasilan persalinan pervaginam pada pasien bekas sesar di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

9. Mengetahui luaran perinatal pada bayi yang dilahirkan oleh pasien bekas sesar dengan operasi sesar primer di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

10.Mengetahui luaran perinatal pada bayi yang dilahirkan oleh pasien bekas sesar dengan operasi sesar sekunder di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis

Manfaat praktis bagi Rumah Sakit Immanuel Bandung adalah penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk para dokter di bagian Obstetri dan Ginekologi dalam memilih metode persalinan yang aman untuk pasien bekas sesar.

Manfaat bagi Rumah Sakit lain dan para klinisi adalah penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan tentang gambaran faktor-faktor yang meningkatkan angka kejadian operasi sesar dengan riwayat bekas sesar

1.4.2 Manfaat Akademis

Manfaat akademis khususnya bagi mahasiswa FK adalah penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang gambaran faktor-faktor yang meningkatkan angka kejadian operasi sesar dengan riwayat bekas sesar di Rumah Sakit Immanuel dan memberikan pengetahuan tentang pengaruh operasi sesar terhadap kehamilan selanjutnya.


(17)

6

1.5Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini adalah observasional deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif pada data rekam medis pasien bekas sesar yang tercatat pada Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Immanuel Bandung selama tahun 2010.

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di bagian Rekam Medik Rumah Sakit Immanuel Bandung.

1.6.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan dari Januari 2011 sampai dengan November 2011.


(18)

59

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari data yang dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa :

1. Kelompok usia terbesar pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali adalah kelompok usia 25 – 29 tahun sebanyak 22 orang (45,8%). Dikuti dengan usia 30 – 34 tahun sebanyak 13 orang (23,0%).

2. Pekerjaan terbanyak pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar kembali adalah pekerjaan pasien terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 17 orang (35,4%), sedangkan karyawan swasta terdapat 14 orang (29,2%).

3. Pendidikan terakhir pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar

kembali adalah setingkat SMA yaitu 30 orang (62,5%), sedangkan yang berpendidikan PT (perguruan tinggi) hanya 9 orang (18,7%).

4. Karakteristik status obstetri pasien bekas sesar yang melakukan operasi sesar

kembali adalah status obstetri G3P2A0 sebanyak 20 orang (41,7%) yang

paling banyak melakukan operasi sesar kembali.

5. Indikasi sesar primer pada pasien bekas sesar terbanyak adalah Letak sungsang (17,2%).

6. Indikasi sesar sekunder pada pasien bekas sesar terbanyak adalah insersio uteri (42,8%) diikuti dengan Ancaman ruptur uteri (28,6%) dan Gawat Janin (28,6%).

7. Riwayat operasi sesar pada pasien bekas sesar sebanyak 1 kali yaitu 43 (89,6%) dan 2 kali yaitu sebanyak 5 (10,4%).

8. Angka Keberhasilan VBAC sebanyak 3 pasien (30%) sedangkan yang

harus melakukan Operasi Sesar Sekunder sebanyak 7 pasien (70%).

9. Luaran perinatal pada bayi yang dilahirkan oleh pasien bekas sesar dengan operasi sesar primer adalah 38 kasus tanpa asfiksia (92,6%) dan tampak hanya 3 kasus asfiksia sedang (74,%).


(19)

60

10.Luaran perinatal pada bayi yang dilahirkan oleh pasien bekas sesar dengan operasi sesar sekunder adalah 2 kasus asfiksia berat (28,6%) dan 5 kasus asfiksia sedang (71,4%).

5.2 Saran

Untuk ibu :

1. Diharapkan berkomunikasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai proses kelahiran selanjutnya.

2. Perlu juga meyakini dan memahami apakah operasi sesar tersebut untuk kepentingan pasien atau hanya untuk kepentingan dokter.

3. Kalau diperlukan, pasien dapat mencari second opinion dokter lain sebagai tambahan informasi.

Untuk institusi pelayanan kesehatan :

1. Indikasi sesar pertama harus diperketat dan dipertimbangkan dengan seksama mengingat persalinan dengan riwayat bekas sesar merupakan persalinan berisiko tinggi.

2. Memberikan informasi mengenai pilihan metode persalinan untuk pasien dengan riwayat bekas sesar yang akan melakukan persalinan juga tentang syarat-syarat melakukan persalinan secara operasi sesar kembali atau VBAC serta memberikan informasi mengenai keuntungan dan kerugian untuk ibu dan anak dari masing-masing metode persalinan.

3. Melakukan penilaian dengan menggunakan skoring keberhasilan VBAC

dengan ketat, agar prosedur pelaksaan persalinan bisa berhasil sehingga menekan angka kejadian operasi sesar yang semakin meningkat dan menekan angka kejadian komplikasi (seperti ruptur uteri).


(20)

61

DAFTAR PUSTAKA

Abel O. N. 2003. Uterine rupture during VBAC trial of labor : risk factor and fetal response. Journal of midwifery and women’s health, 48(4) : 249 – 57. Ahmad I., Afshan G. 2011. Knowledge and attidues of Pakistani women towards

anaesthesia technique for caesarea section. J Pak Med Assoc. 61(4) : 356 – 62.

Alarm International. 2003. A program to Reduce Maternal Mortality and Morbidity. 2nd Edition. Canada.

Akasheh H.F., Amarin V. 2000 Caesarean sections at Queen Alia Military Hospital, Jordan : a six-year review. Easterns Mediterranean Health Journal 6 : 41 – 5.

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) Practice Bulletin. 1999. Vaginal Birth after Previous Sesarean Delivery. Clinical Management Guidelines for Obstetrician-Gynecologist, No. 5.

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) Practice Bulletin, 2004. Vaginal Birth after Previous Cesarean Delivery. Clinical Management Guidelines for Obstetrician-Gynecologists, No.54.

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) Practice Bulletin, 2010. Vaginal Birth after Previous Cesarean Delivery. Clinical Management Guidelines for Obstetrician-Gynecologists, No.115.

Caughey A.B., Mann S. 2004. Vaginal Birth after cesarian delivery.

http//www.emedicine.com/med/topic/3434.htm 1 Juni 2011.

Caughey A.B. 2011. Vaginal Birth after caesarean delivery.

http://emedicine.medscape.com/article/272187-overview 21 Juli 2011. Cunningham F.G., Leveno K.J., Bloom S.L., Hauth J.C., Rouse D.J., Spong C.Y.

2010. Cesarean Section and Peripartum Hysterectomy. In: Williams

Obstetrics. 23rd ed. USA: Mc Graw-Hill Companies. p 537 – 63.

Cunningham F.G., Leveno K.J., Bloom S.L., Hauth J.C., Rouse D.J., Spong C.Y. 2006. Obstetri Williams Volume 1. Edisi 21. Jakarta : EGC.


(21)

62

Daniel S Wibowo, Wijaya Paryana. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta : Graha Ilmu. Hal 445 – 451.

Daulat Hasiholan Sibuea. 2007. Manajemen Seksio Sesarea Emergensi; Masalah

Dan Tantangan. Medan : Universitas Sumatera Utara. Pidato Pengukuhan. DeCherney. 2007. Anatomy of the Female Reproduction System. In : Current

Diagnosis and Treatment Obstetrics & Gynecologist. 10th edition. New York : McGraw Hill Companies.

DeCherney. 2007. Operative delivery. In : Current Diagnosis and Treatment Obstetrics & Gynecologist. 10th edition. New York : McGraw Hill Companies.

Depkes. 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2006. Pusat Data Kesehatan Depkes RI, Jakarta.

Eroschenko V.P. 2003. Atlas Histologi di Fiore. Edisi 9. Jakarta : EGC. Hal 309 – 13.

Finger, C. 2003. Caesarean section rates skyrocket in Brazil. Many women are opting for Caesareans in the belief that it is a practical solution. Lancet 362 (9384) : 628.

Flamm B.L., Geiger A.M. 1997. Vaginal birth after cesarean delivery : an admission scoring system. Obstet Gynecol, 90 : 907 – 10.

Gabbe S.G., Niebyl J.R., Simpson J.L. 2001. Obstetrics: Normal and Problem Pregnancies. 4th ed. UK : Churchill Livingstone.

Ghosh S., James K.S. 2010. Level and trends in caesarean births: cause for concern. EPW 5 (XLV) : 19-22.

Goldberg B. 2000. Vaginal Birth after Cesarean.

http://obgyn.net/displayarticle.asp?page=/pb/articles/vbac. 15 Mei 2011. Harper M.A. 2003. Pregnancy Realted Death and Health Care Services. Journal


(22)

63

Heru Pradjatmo. 2004. Analisis faktor risiko kegagalan persalinan pervaginam pada ibu-ibu hamil dengan riwayat seksio sesarea kehamilan sebelumnya. Berkala llmu Kedokteran. 36 (3) : 159 – 65.

Hill D.A. 2002. Issues and Procedures in Women's Health Vaginal Birth After Cesarean.

http://www.obgyn.net/women/women.asp?page=/women/articles/vbac_ dah 5 April 2011

Ida Bagus Gde Manuaba. 1995. Operasi Kebidanan Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Dokter Umum. Edisi 1. Jakarta : EGC. Hal 229 – 51.

Jukelevics N. 2000. Evaluating the Risk of Uterine Rupture.

http://abcbirth.com/VBAC.html 15 Mei 2011.

Kennare R, Dip G, Tucker G, Heard A, and Chan A. 2007. Risk of Adverse Outcomes in the Next Birth After a First Cesarean Delivery. Obstetric and Gynecology, 109(2) : 270 – 6.

Kirk E.P.,Doyle A.K., Leight J. 1990. Vaginal Birth After Cesarean of Repeat Cesarean Section. American Journal Obstetrics and Gynecology. 162 : 1398 – 405.

Landon B.M., Hauth J.C., Leveno K.J., Spong C.T., Leindecker S., dan Varner C.V., et.al. 2004. Maternal and Perinatal Outcomes Associated with a Trial of Labor after Prior Cesarean Delivery. New England Journal of Medicine (NEJM), 351 (25) : 2581 – 9.

Lydon R.M.T., Gardella C, Cardenas V, Easterling TR. 2006. Repeat cesarean delivery: what indications are recorded in the medical chart?. Birth. 33(1) : 4 – 11.

Menacker F., Declercq E., Macdorman M.F. 2006. Caserean delivery: background, trends, and epidemiolgy. Semin Perinatol 30 : 235 – 41.

McKinney E, James S, Murray S, Ashwill J. 2005. Maternal-child nursing, 2nd ed. St. Louis: Elsevier.

Mohd Ariffudin Bin Che Mohd Ariffin. 2010. Tingkat Keberhasilan Vaginal Birth After Caesarean (VBAC) di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan Tahun 2007 – 2009. Medan : Universitas Sumatera Utara. Skripsi


(23)

64

Muhammad Andalas, Inayah Z. Muttaqin, Moch. Iskandar Islam, Tri Noviasari Putri, Khairiana. 2011. Insidensi Persalinan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Periode Januari 2008-Oktober 2010. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala. Skripsi

National Institute for Clinical Excellence (NICE). 2004. Caesarean Section.

http://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/CG013NICEguideline.pdf 2 Mei

2011.

National Institutes of Health (NIH). 2010. Vaginal Birth After Cesarean: New Insights. NIH Consensus Development Conference, Draft Statement, USA. http://consensus.nih.gov/2010/vbac.html 15 April 2011.

Puliyath, G., 2009. Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC): A Descriptive Study From Middle East. The Internet Journal of Gynecology and Obstetrics.

2(11).

Rustam Mochtar. 1998. Sinopsis obstetri: Obstetri operatif obstetri sosial jilid 2. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hal 117 – 21.

Saefudin. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Edisi 1. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. hal 89 – 112.

Sarwono Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : P.T Bina Pustaka Sarwono Purwirohardjo. Hal 439 – 47.

Sayed MS. 2007. Delivery After a Previous Caesarean Section at the Chris Hani Baragwanath Hospital. Johannesburg : University of the Witwatersrand. Thesis.

Syarief Taufik Hidayat. 1998. Persalinan Pasien Pasca Bedah Caesar di RSUP Dr. Kariadi. Semarang : Universitas Diponegoro. Tesis

Weinstein D., Benshushan A., Tanos V., Zilberstein R., Rojansky N. 1996. Predictive Score for vaginal birth after cesarean section. Am J Obstet Gynecol, 174 : 192 – 8.

Weiss, RE. 2007. 10 Reason To Choose VBAC.


(24)

65

Wing D.A., Paul R.H. 1999. Vaginal Birth after Sesarean Section : Selectional and Management. Clinical Obstetrics and Gynecology, 42(4) : 836 – 48. World Health Organization (WHO). 2007. World Health Statistics 2007.

http://www.who.int/whosis/whostat2007_erratareduce.pdf. 14 Februari

2011.

Zinberg S. 2001. Vaginal delivery after previous cesarean delivery : A continuing controversy. Clinical obstetric and gynecology. 44 : 561 – 7.


(1)

60

10.Luaran perinatal pada bayi yang dilahirkan oleh pasien bekas sesar dengan operasi sesar sekunder adalah 2 kasus asfiksia berat (28,6%) dan 5 kasus asfiksia sedang (71,4%).

5.2 Saran Untuk ibu :

1. Diharapkan berkomunikasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai proses kelahiran selanjutnya.

2. Perlu juga meyakini dan memahami apakah operasi sesar tersebut untuk kepentingan pasien atau hanya untuk kepentingan dokter.

3. Kalau diperlukan, pasien dapat mencari second opinion dokter lain sebagai tambahan informasi.

Untuk institusi pelayanan kesehatan :

1. Indikasi sesar pertama harus diperketat dan dipertimbangkan dengan seksama mengingat persalinan dengan riwayat bekas sesar merupakan persalinan berisiko tinggi.

2. Memberikan informasi mengenai pilihan metode persalinan untuk pasien dengan riwayat bekas sesar yang akan melakukan persalinan juga tentang syarat-syarat melakukan persalinan secara operasi sesar kembali atau VBAC serta memberikan informasi mengenai keuntungan dan kerugian untuk ibu dan anak dari masing-masing metode persalinan.

3. Melakukan penilaian dengan menggunakan skoring keberhasilan VBAC dengan ketat, agar prosedur pelaksaan persalinan bisa berhasil sehingga menekan angka kejadian operasi sesar yang semakin meningkat dan menekan angka kejadian komplikasi (seperti ruptur uteri).


(2)

61

DAFTAR PUSTAKA

Abel O. N. 2003. Uterine rupture during VBAC trial of labor : risk factor and fetal response. Journal of midwifery and women’s health, 48(4) : 249 – 57. Ahmad I., Afshan G. 2011. Knowledge and attidues of Pakistani women towards

anaesthesia technique for caesarea section. J Pak Med Assoc. 61(4) : 356 – 62.

Alarm International. 2003. A program to Reduce Maternal Mortality and

Morbidity. 2nd Edition. Canada.

Akasheh H.F., Amarin V. 2000 Caesarean sections at Queen Alia Military Hospital, Jordan : a six-year review. Easterns Mediterranean Health Journal 6 : 41 – 5.

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) Practice Bulletin. 1999.

Vaginal Birth after Previous Sesarean Delivery. Clinical Management

Guidelines for Obstetrician-Gynecologist, No. 5.

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) Practice Bulletin, 2004.

Vaginal Birth after Previous Cesarean Delivery. Clinical Management

Guidelines for Obstetrician-Gynecologists, No.54.

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) Practice Bulletin, 2010.

Vaginal Birth after Previous Cesarean Delivery. Clinical Management

Guidelines for Obstetrician-Gynecologists, No.115.

Caughey A.B., Mann S. 2004. Vaginal Birth after cesarian delivery.

http//www.emedicine.com/med/topic/3434.htm 1 Juni 2011.

Caughey A.B. 2011. Vaginal Birth after caesarean delivery.

http://emedicine.medscape.com/article/272187-overview 21 Juli 2011. Cunningham F.G., Leveno K.J., Bloom S.L., Hauth J.C., Rouse D.J., Spong C.Y.

2010. Cesarean Section and Peripartum Hysterectomy. In: Williams

Obstetrics. 23rd ed. USA: Mc Graw-Hill Companies. p 537 – 63.

Cunningham F.G., Leveno K.J., Bloom S.L., Hauth J.C., Rouse D.J., Spong C.Y. 2006. Obstetri Williams Volume 1. Edisi 21. Jakarta : EGC.


(3)

62

Daniel S Wibowo, Wijaya Paryana. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta : Graha Ilmu. Hal 445 – 451.

Daulat Hasiholan Sibuea. 2007. Manajemen Seksio Sesarea Emergensi; Masalah

Dan Tantangan. Medan : Universitas Sumatera Utara. Pidato Pengukuhan.

DeCherney. 2007. Anatomy of the Female Reproduction System. In : Current

Diagnosis and Treatment Obstetrics & Gynecologist. 10th edition. New

York : McGraw Hill Companies.

DeCherney. 2007. Operative delivery. In : Current Diagnosis and Treatment

Obstetrics & Gynecologist. 10th edition. New York : McGraw Hill

Companies.

Depkes. 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2006. Pusat Data Kesehatan Depkes RI, Jakarta.

Eroschenko V.P. 2003. Atlas Histologi di Fiore. Edisi 9. Jakarta : EGC. Hal 309 – 13.

Finger, C. 2003. Caesarean section rates skyrocket in Brazil. Many women are opting for Caesareans in the belief that it is a practical solution. Lancet 362 (9384) : 628.

Flamm B.L., Geiger A.M. 1997. Vaginal birth after cesarean delivery : an admission scoring system. Obstet Gynecol, 90 : 907 – 10.

Gabbe S.G., Niebyl J.R., Simpson J.L. 2001. Obstetrics: Normal and Problem

Pregnancies. 4th ed. UK : Churchill Livingstone.

Ghosh S., James K.S. 2010. Level and trends in caesarean births: cause for concern. EPW 5 (XLV) : 19-22.

Goldberg B. 2000. Vaginal Birth after Cesarean.

http://obgyn.net/displayarticle.asp?page=/pb/articles/vbac. 15 Mei 2011. Harper M.A. 2003. Pregnancy Realted Death and Health Care Services. Journal


(4)

Heru Pradjatmo. 2004. Analisis faktor risiko kegagalan persalinan pervaginam pada ibu-ibu hamil dengan riwayat seksio sesarea kehamilan sebelumnya.

Berkala llmu Kedokteran. 36 (3) : 159 – 65.

Hill D.A. 2002. Issues and Procedures in Women's Health Vaginal Birth After

Cesarean.

http://www.obgyn.net/women/women.asp?page=/women/articles/vbac_ dah 5 April 2011

Ida Bagus Gde Manuaba. 1995. Operasi Kebidanan Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk Dokter Umum. Edisi 1. Jakarta : EGC. Hal 229 – 51.

Jukelevics N. 2000. Evaluating the Risk of Uterine Rupture.

http://abcbirth.com/VBAC.html 15 Mei 2011.

Kennare R, Dip G, Tucker G, Heard A, and Chan A. 2007. Risk of Adverse Outcomes in the Next Birth After a First Cesarean Delivery. Obstetric and

Gynecology, 109(2) : 270 – 6.

Kirk E.P.,Doyle A.K., Leight J. 1990. Vaginal Birth After Cesarean of Repeat Cesarean Section. American Journal Obstetrics and Gynecology. 162 : 1398 – 405.

Landon B.M., Hauth J.C., Leveno K.J., Spong C.T., Leindecker S., dan Varner C.V., et.al. 2004. Maternal and Perinatal Outcomes Associated with a Trial of Labor after Prior Cesarean Delivery. New England Journal of Medicine

(NEJM), 351 (25) : 2581 – 9.

Lydon R.M.T., Gardella C, Cardenas V, Easterling TR. 2006. Repeat cesarean delivery: what indications are recorded in the medical chart?. Birth. 33(1) : 4 – 11.

Menacker F., Declercq E., Macdorman M.F. 2006. Caserean delivery: background, trends, and epidemiolgy. Semin Perinatol 30 : 235 – 41.

McKinney E, James S, Murray S, Ashwill J. 2005. Maternal-child nursing, 2nd ed. St. Louis: Elsevier.

Mohd Ariffudin Bin Che Mohd Ariffin. 2010. Tingkat Keberhasilan Vaginal Birth After Caesarean (VBAC) di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan Tahun


(5)

64

Muhammad Andalas, Inayah Z. Muttaqin, Moch. Iskandar Islam, Tri Noviasari Putri, Khairiana. 2011. Insidensi Persalinan di Rumah Sakit Umum Zainoel

Abidin (RSUZA) Periode Januari 2008-Oktober 2010. Banda Aceh :

Universitas Syiah Kuala. Skripsi

National Institute for Clinical Excellence (NICE). 2004. Caesarean Section.

http://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/CG013NICEguideline.pdf 2 Mei

2011.

National Institutes of Health (NIH). 2010. Vaginal Birth After Cesarean: New

Insights. NIH Consensus Development Conference, Draft Statement, USA.

http://consensus.nih.gov/2010/vbac.html 15 April 2011.

Puliyath, G., 2009. Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC): A Descriptive Study From Middle East. The Internet Journal of Gynecology and Obstetrics.

2(11).

Rustam Mochtar. 1998. Sinopsis obstetri: Obstetri operatif obstetri sosial jilid 2. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hal 117 – 21.

Saefudin. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Edisi 1. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. hal 89 – 112.

Sarwono Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : P.T Bina Pustaka Sarwono Purwirohardjo. Hal 439 – 47.

Sayed MS. 2007. Delivery After a Previous Caesarean Section at the Chris Hani

Baragwanath Hospital. Johannesburg : University of the Witwatersrand.

Thesis.

Syarief Taufik Hidayat. 1998. Persalinan Pasien Pasca Bedah Caesar di RSUP

Dr. Kariadi. Semarang : Universitas Diponegoro. Tesis

Weinstein D., Benshushan A., Tanos V., Zilberstein R., Rojansky N. 1996. Predictive Score for vaginal birth after cesarean section. Am J Obstet

Gynecol, 174 : 192 – 8.

Weiss, RE. 2007. 10 Reason To Choose VBAC.


(6)

Wing D.A., Paul R.H. 1999. Vaginal Birth after Sesarean Section : Selectional and Management. Clinical Obstetrics and Gynecology, 42(4) : 836 – 48. World Health Organization (WHO). 2007. World Health Statistics 2007.

http://www.who.int/whosis/whostat2007_erratareduce.pdf. 14 Februari

2011.

Zinberg S. 2001. Vaginal delivery after previous cesarean delivery : A continuing controversy. Clinical obstetric and gynecology. 44 : 561 – 7.