ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI AKTIF TERHADAP ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN KERAI PAYUNG (Filicium decipiens).

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT
SEKUNDER DARI FRAKSI AKTIF TERHADAP ANTIOKSIDAN
EKSTRAK DAUN KERAI PAYUNG
(Filicium decipiens)

Skripsi Sarjana Kimia
Oleh
ADRIAL BAHRI
BP : 0910412069

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

INTISARI
ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI
FRAKSI AKTIF TERHADAP ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN KERAI
PAYUNG (Filicium decipiens)
Oleh :

Adrial Bahri (BP : 0910412069)
Bustanul Arifin, M.Si dan Dr. Afrizal
Isolasi senyawa triterpenoid dari daun kerai payung (Filicium decipiens) telah
dilakukan. Isolasi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut
metanol dan difraksinasi dengan menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat
dan air. Fraksi- fraksi ini diuji aktifitas antioksidannya. Dari ketiga fraksi, fraksi
etil asetat mempunyai aktifitas antioksidan yang paling tinggi dengan nilai IC50
= 55,12 mg/L. Fraksi etil asetat dikromatografi kolom menggunakan silika gel
sebagai fasa diam dan n-heksan, etil asetat dan metanol sebagai fasa gerak
secara SGP (Step Gradien Polarity). Hasil isolasi berupa padatan gel sebanyak
2 mg memberikan noda tunggal dengan beberapa eluen pada kromatografi
lapis tipis. Karakterisasi senyawa hasil isolasi dilakukan dengan LiebermanBurchard, spektrometer UV dan IR. Hasilnya menunjukkan bahwa senyawa
isolasi merupakan golongan terpenoid yang mempunyai gugus fungsi C=O
karbonil, C-H alifatik dan C=C alkena.
Kata kunci : Kerai payung, triterpenoid, antioksidan

vi

ABSTRACT
ISOLATION AND CHARACTERIZATION OF SECONDARY METABOLISM

COMPOUND FROM ACTIVE FRACTION TO ANTIOXIDANT ASSAY OF
KERAI PAYUNG LEAVES EXTRACT
(Filicium decipiens)
by :
Adrial Bahri (BP : 0910412069)
Bustanul Arifin, M.Si and Dr. Afrizal
Isolation of triterpenoid compound from leaves of Filicium decipiens have been
done. Isolation did by maseration method used methanol and fractionation
using n-hexane, ethyl acetate and water. Antioxidant activity of all fraction has
tested by DPPH method. From these fraction, ethyl acetate has highest
antioxidant activity with IC50 55,12 mg/L. Compound of ethyl acetate fraction
separated by column chromatography used silica gel as stationary phase and nhexane : ethyl acetate as mobile phase by SGP (Step Gradien Polarity). 2 mg of
isolated compound was obtain which gave single spot in every eluent. Isolated
compound was characterisation by Lieberman Burchard, UV spectrometer and
IR spectrometer. The result recommended that isolated compound was
triterpenoid type which has C=O carbonyl, C-H aliphatic and C=C alkene.
Keywords : Kerai payung, triterpenoid, antioxidant

vii


BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara terbesar kedua setelah Brazil yang mempunyai
hutan tropis dan subtropis. Keanekaragaman dan kekayaan sumber daya
hayati ini menyediakan peluang dalam mengkaji kandungan kimia berkhasiat
untuk diolah sebagai bahan baku industri, pangan dan sebagai obat-obatan.
Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman merupakan hasil dari
metabolisme, baik metabolisme primer maupun metabolisme sekunder. Hasil
metabolisme

sekunder

banyak

memberikan

efek

fisiologis


dan

efek

farmakologis yang lebih dikenal dengan senyawa aktif. Oleh sebab itu, sebagai
negara megabiodiversitas, masih banyak potensi hutan Indonesia yang belum
digali untuk dikembangkan sebagai sumber fitofarma atau obat modern. Hal ini
mendorong para ahli untuk mengkaji kandungan kimia tanaman yang berperan
sebagai sumber obat. Salah satu contoh tanaman yang digunakan sebagai
obat-obatan adalah kerai payung (Filicium decipiens) [1].
F. decipiens merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tropis dan
Afrika, yang saat ini juga tersebar diberbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan pada Ficilium decipiens, tanaman ini
mengandung

senyawa flavonoid, diantaranya adalah kaempferol, quercetin,

3’,4’-di-O-metilquercetin dan procyanidin. Disamping itu, tanaman ini juga
mengandung asam p-hidroksi benzoat, asam vanilik dan asam melilotik.
Sebanyak empat senyawa saponin baru telah berhasil diisolasi dari kulit batang

Ficilium decipiens [2,3]. Tanaman yang juga disebut Ki Sabun ini juga
digunakan sebagai antioksidan [4], antiimflamasi [5], anti jamur, serta anti
bakteri [6].
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka dilakukan isolasi senyawa
metabolit sekunder dari daun kerai payung untuk mendapatkan senyawa
metabolit sekunder lainnya serta uji antioksidannya.

1

1.2. Rumusan Masalah
1. Jenis senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun kerai
payung dan isolasinya.
2. Aktifitas antioksidan masing-masing fraksi dan senyawa hasil isolasi dari
daun kerai payung.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa
metabolit sekunder pada fraksi aktif dari daun kerai payung terhadap aktifitas
antioksidan.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan bermanfaat terhadap perkembangan ilmu kimia organik

bahan alam dalam hal memberikan informasi senyawa metabolit sekunder pada
tanaman kerai payung yang mempunyai potensi sebagai antioksidan.

2