PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN JAM WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI: Studi Eksperimen Terhadap Siswa SMPN 2 GARUT Kabupaten Garut.

(1)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN JAM WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA MENGIKUTI

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

(Studi Eksperimen Terhadap Siswa SMPN 2 GARUT Kabupaten Garut)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh Cemi Pratama

0800068

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2013

Pengaruh Permainan Tradisional

Terhadap Kebugaran Jasmani Dan

Jam Waktu Aktif Belajar Siswa

Mengikuti Pembelajaran Pendidikan

Jasmani

Oleh

Cemi Pratama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Cemi Pratama 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

CEMI PRATAMA 0800068

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN JAM WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA MENGIKUTI

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

(Dr. Uhamisastra MS) NIP.195106221980021001

Pembimbing II

(Dra. Hj. Oom Rohmah M.Pd) NIP. 196005181987032003

Mengetahui

Ketua Program Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

(Drs. Mudjiharto, M.pd) NIP.196508171990011001


(4)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Cemi Pratama (2013). Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap kebugaran Jasmani dan Jam Waktu Akti Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Penjas. Skripsi Program Studi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga. FPOK – UPI.

Proes pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah pada umumnya selalu berpacu dan focus pada kurikulum yang berlaku, sehingga aktivitas bermain menurun mengakibatkan jam waktu aktif belajar siswa berkurang. Sementara itu dalam proses pembelajaran penjas pada tingkat SMP siswa mulai bosan dengan materi yang diberikan oleh guru. Pada proses pembelajaran ini peneliti mencoba menggunakan pengajaran dalam bentuk sederhana melalui suatu permainan tradisional seperti gobag sodor bebentengan dan boy-boyan. Dalam pembelajaran permainan tradisional ini peneliti dapat mengetahui pengaruh permainan tradisional terhadap kebugaran jasmani dan jam waktu aktif belajar. dalam proses pembelajaran permainan tradisional ini tetap mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah dan dalam pelaksanaannya bentuk permainan tradisional disisipkan pada kegiatan inti pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, desain penelitian pretest

and posttest control group design. Sampel penelitian siswa kelas VII SMPN I

Garut berjumlah 30 orang dipilih secara random. Instrument penelitian yang digunakan merujuk pada sekala penilaian kebugaran jasmani yang dikemukakan oleh Nurhasan (2000:93) dan untuk jam waktu aktif belajar merujuk pada Suherman (2009:30). Uji hipotesis penelitian menggunakan uji kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji t. hasil pengolahan data diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran permainan tradisional mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebugaran jasmani dan waktu aktif belajar siswa mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Sebagai saran permainan tradisional perlu lebih di sosialisasikan di sekolah.


(5)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C.Rumusan Masalah ... 3

D.Batasan Penelitian ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

G.Anggapan Dasar ... 5

H.Pengertian Istilah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 7

A.Tinjauan Pustaka ... 7

1. Hakikat Permainan Tradisional ... 7

2. Hakikat Kebugaran Jasmani ... 15

a. Pengertian Kebugaran Jasmani ... 16

b. Faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani ... 18

c. Komponen Kebugaran Jasmani... 20

3. Jam Waktu Aktif Belajar ... 23

B.Kerangka Berpikir ... 27


(6)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 29

A.Metode Penelitian ... 29

B. Populasi Dan Sampel ... 29

C.Desain Penelitian ... 30

D.Instrumen Penelitian ... 31

1. Tes Pengukuran Kebugaran Jasmani ... 31

2. Tes Waktu Aktif Belajar Siswa (JWAB) ... 34

3. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 37

4. Analisi Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A.Hasil Penelitian ... 40

1. Deskripsi Data ... 40

2. Uji Normalitas Data ... 41

3. Uji Homogenitas ... 41

4. Uji Hipotesis ... 42

B. Diskusi Penemuan ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 45

A.Simpulan ... 45

B.Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan sarana atau tempat berlangsungnya pendidikan diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak didik secara optimal. Namun untuk mencapai semuanya maka banyak sekali faktor yang mempengaruhi anak didik, baik faktor internal dalam diri anak didik tersebut dan faktor eksternal dari luar. Sekolah mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangan yang optimal. Perkembangan secara optimal dimiliki anak apabila memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, minat serta kemampuan yang dimiliki dalam hal ini perlu pengembangan bagaimana merangsang agar anak mau mengikuti pembelajaran dengan tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.

Keadaan anak kecil baik secara fisik maupun mental belum sempurna. Dan kesempatan untuk melatih potensi-potensi ialah pada waktu bermain. Karena bermain merupakan naluri atau dorongan, ini harus diusahakan secara baik dan terkontrol. Oleh karena itu bermain merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. terutama anak dimana anak masih dalam tahap perkembangan, selain itu apabila anak merasa senang anak akan lebih bersemangat dalam melakukan aktifitas jasmani dalam hal ini mengikuti pembelajaran penjas dengan baik sehingga apa yang disampaikan dapat diterima oleh anak.

Sementara itu dalam proses pembelajaran penjas di tingkat SMP anak mulai merasa bosan dengan materi yang di ajarkan oleh gurunya, oleh karena itu diperlukan cara pengajaran dengan bentuk-bentuk sederhana melalui suatu permainan tradisional agar anak merasa senang dan ceria dalam mengikuti pembelajaran penjas di sekolah, bentuk permainan tradisional tidak jauh berbeda


(8)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan bermain dalam halnya permaianan yang suka di lakukan anak-anaksehingga jika diterapkan kepada pembelajaran penjas akan sangat mudah dipahami oleh peserta didik.

Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Adapun tujuan dari pendidikan jasmani itu ialah meningkatkan kualitas manusia, atau membentuk manusia Indonesia seutuhnya, yang mempunyai sasaran keseluruhan aspek pribadi manusia. Dengan proses pembelajaran yang menyenangkan akan memudahkan untuk mencapai tujuan penjas yang telah ditentukan dalam kurikulum.

Upaya membina dan meningkatkan aktivitas pengembangan kemampuan daya gerak siswa sekolah dasar, maka guru pendidikan jasmani perlu merancang bentuk-bentuk pembelajaran yang menarik bagi siswa. Siswa SMP apabila dikategorikan berdasarkan periodisasi umur menurut Hurlock termasuk pada kategori remaja awal dimana remaja awal ini memiliki karakteristik yang unik, dari segi fisik anak remaja awal ini harus diberikan tugas-tugas yang sesuai dengan tahap perkembangannya karena pada usia ini pertumbuhnnya masih pesat. Dari segi psikis anak pada periode remaja awal masih aktif dalam berbagai jenis cabang permainan akan tetapi selain itu relatif mudah bosan sehingga diperlukan pembelajaran yang menarik. karena alasan inilah, maka bermain menjadi kebutuhan dalam proses pembelajaran penjas.

Dalam pendidikan jasmani saat ini masih sangat kurang pembelajaran yang menerapkan sistem permainan didalamnya karena guru penjas saat ini masih menggunakan gaya mengajar komando langsung ke inti pembelajaran tanpa menggunakan pendekatan permainan sehingga siswa menjadi jenuh tidak bersemangat dalam pembelajaran penjas. Kebugaran jasmani merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran penjas, kebugaran jasmani tidak tercapai apabila


(9)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tugas gerak yang diberikan oleh guru penjas tidak dilakukan secara maksimal oleh siswa dikarenakan pembeljaran penjas masih menggunakan metode yang konservatif, siswa merasa bosan sehingga dalam melaksanakan tugas gerak yang diberikan tidak maksimal, akibatnya kebugaran jasmani siswa tidak meningkat.

Metode pembelajaran yang membosankan tidak hanya bedampak pada kebugaran jasmani siswa, akan tetapi juga berpengaruh terhadap jam waktu aktif belajar siswa menjadi tidak efektif dan kebugaran jasmaninya pun berkurang, karena itulah diperlukan satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kebugran jasmani siswa dan jam waktu aktif belajar . Berdasarkan permasalahan yang penulis paparkan di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh permainan tradisional terhadap tingkat kebugaran jasmani dan jam waktu aktif belajar yang penulis tuangkan kedalam judul “Pengaruh peramainan tradisional terhadap kebugaran jasmani dan jam waktu aktif belajar siswa di SMP

Negeri 2 Garut”

B.Identifikasi Masalah

Adapun permasalahan yang sering terjadi ketika proses belajar mengajar yaitu Dalam mengikuti proses pembelajaran penjas banyak anak yang mengalami kesulitan dalam melakukan bentuk-bentuk gerakan yang harus dilakukannya, sehingga kurang pula merangsang pertumbuhan perkembangan serta kebugaran jasmani siswa , dan waktu aktif belajar siswa dalam mengikutin pembelajaran penjas jadi berkurang dan Siswa merasa bosan dan jenuh dengan metode yang diterapkan oleh guru penjas sehingga antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran aktivitas penjas rendah dan berakibat pada kebugaran jasmani dan jumlah waktu aktif belajar siswa SMPN 2 GARUT menjadi rendah pula.

C.Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan yang hendak dicari jawabannya. Perumusan masalah merupakan


(10)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan latar belakang masalah sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh pembelajaran penjas dalam bentuk permainan tradisional dapat meningkatkan jam waku aktif belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran penjas di SMP Negeri 2 Garut?

2. Seberapa besar pengaruh pembelajaran penjas dalam bentuk permainan trdisional dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Garut?

D.Batasan Penelitian

Untuk menghindari penafsiran yang terlalu luas dan untuk memperoleh gambaran yang jelas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Garut

2. Penelitian ini hanya difokuskan pada bagaimana pengaruh permainan tradisioanal terhadap kebugaran jasmani siswa dan jam waktu aktif belajar siswa mengikuti pembelajaran penjas di SMP 2 Garut

3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan tradisional, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kebugaran jasmani dan jam waktu aktif siswa mengikutin pembelajaran penjas

4. Permainan tradisional dalam penelitia ini adalah gobag sodor,boy boyan dan bebentengan

5. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas VII di SMP Negeri 2 Garut yang terdiri dari 9 kelas dengan sampel penelitian sebanyak 30 orang siswa dan siswi


(11)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tujuan dari penelitian ini adalah satu hal yang ingin dicapai setelah melakukan penelitian, sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional terhadap kebugaran jasmani siswa di SMP Negeri 2 Garut.

2. Untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional terhadap jam waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 2 Garut.

F. Manfaat Penelitian

1. Guru pendidikan jasmani semakin diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa professional secara mandiri sebagai ujung tombak dalam proses pembelajaran penjas dilapangan

2. Siswa dapat aktif dan semangat dalam mengikutin pembelajar penjas di sekolah

3. Tujuan dari pembelajar penjas dapat tercapai dengan baik serta sebagai bahan rujukan dan pertimbangan bagi guru penjas terhadap penerapan metode atau strategi pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa dan jam waktu aktif belajar dalam pembelajaran penjas melelui aktivitas permaianan tradisional.

G. Anggapan Dasar

Permainan /olahraga tradisional dalam pembelajaran penjas memiliki kedudukan yang sangat penting dalam rangka melestarikan , memelihara , bahkan mengembang hingga mensejajarkan dengan cabang-cabang olahraga lainnya, permainan tradisional juga secara keilmuan merupakan kajian ilmu keolahragaan (Nurlan Kusnaedi, 2010:24). Permainan tradisional merupakan unsur kebudayaan yang tidak bileh di anggap remeh karena permainan tradisional memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kejiwaan , sifat, dan kehidupan social anak di kemudian hari (Sukirman, 2005:29)


(12)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Permainan tradisional merupakan salah satu variasi atau modifikasi dalam pembelajaran penjas, Sukiman D, (2008 : 19) Mengemukakan bahwa permainan tradisional disini adalah permainan anak-anak dari bahan sederhana sesuai aspek budaya dalam kehidupan masyarakat. Dan menurut (Semiawan 2008) “Permainan tradisional juga dikenal sebagai permainan rakyat merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai alat untuk memelihara hubungan dan kenyamanan sosial”.

Dari uraian diatas, peneliti memiliki anggapan dasar bahwa:

1. Proses pembelajaran penjas akan sangat efektif bila dalam proses pembelajarannya disajikan dengan bentuk-bentuk permainan tradisional sehingga diharapkan kebugaran jasmani dan jam waktu aktif belajar siswa dapat meningkat.

2. Melalui permainan tradisional dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kebugaran jasmani siswa dan jam waktu aktif belajar.

G. Penjelasan Istilah

Dalam penelitian ini penulis mempergunakan beberapa istilah, untuk menghindari berbagai penafsiran maka perlu dijelaskan penggunaan istilah-istilah berikut ini:

1. Permainan tradisional adalah permainan anak-anak dari bahan sederhana sesuai aspek budaya dalam kehidupan masyarakat (Sukiman D, 2008 : 19)

2. Siswa adalah seseorang (dengan segala karakteristiknya) yang terus berupaya mengembangkan seoptimal mungkin melalui kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai tujuan sesuai dengan tahapan yang dijalaninya (Makmun, 1986-1987:3).

3. Waktu aktif belajar adalah waktu yang dipergunakan secara efektif selama proses belajar mengajar (Lutan dan Suherman, 2000:45-46)

4. Kebugaran jasmani perlu dikaitkan dengan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik dan terhindar dari penyakit kurang gerak. Dengan demikian maka


(13)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengertian kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, serta dapat terhindar dari penyakit kurang gerak (hypokinetik) sehingga dapat menikmati kehidupan dengan baik dan bersahaja Tarigan (2009:28)


(14)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode dalam suatu penelitian merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dalam sebuah penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan mengumpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian yang dilakukan. Dalam suatu penelitian terdapat beberapa metode yang biasa dipergunakan diantaranya eksperimen.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati.

Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah pengaruh olahraga tradisional untuk mengetahui perbedaannya terhadap variabel terikat yaitu waktu aktif belajar.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Mengenai populasi oleh Arikunto (1988:115), menjelaskan bahwa :

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Adapun populasi yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V11 SMP NEGRI 1 Garut berjumlah 30 orang yang terdiri dari 20 orang putra dan 10 orang putri.


(15)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

objek dengan sifat-sifat umumnya. Sebagian yang diambil dari populasi disebut

sampel penelitian. Berkaitan dengan hal ini Arikunto (1992:107), bahwa : “Untuk

sekedar ancer-ancer, maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel secara keseluruhan dari jumlah siswa putra putri yaitu 30 orang.

C. Desain Penelitian

Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian, diperlukan desain yang dijadikan pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan, sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan akan sesuai dengan harapan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, penulis dalam penelitian ini, menggunakan desain eksperimen yaitu pre tes, post tes, grup desain. Adapun desain penelitian yang penulis rancang adalah sebagai berikut :

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Pre-Test dan Post-Test Tretment Pre-Test dan Post-Test

Olahraga Tradisional

Kelompok Eksperimen X1

t1 t2 Gambar 3.1 : Desain Penelitian, (Sumber Arikunto 1993 : 77)

Keterangan :

t1 : Tes Awal (pre test) t2 : Tes Akhir (post test)


(16)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Populasi

Sampel

Tes Awal

KELOMPOK KONTROL (kelompok yang tidak diberi perlakuan) KELOMPOK EKSPERIMEN

(kelompok yg diberi perlakuan permainan tradisional)

Tes Akhir

Pengolahan dan Analisis Data

Kesimpulan

Untuk lebih jelasnya langkah-langkah penelitian dapat dilihat dari bagan alur penelitian sebagai berikut :

Gambar 3.2 : Alur Penelitian

D. Instrumen Penelitian

1. Tes Pengukuran Kebugaran Jasmani

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kebugaran jasmani merupakan ciri utama dari sehat dinamis. Ketika seseorang memiliki sehat dinamis maka orang tersebut sudah pasti memiliki kebugaran jasmani yang baik. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani dapat diukur dengan cara tes kebugaran jasmani atau juga bisa disebut physical fitness test. Tes kebugaran jasmani ini terdiri dari beberapa item tes namun secara umum merupakan tes yang mengukur daya tahan jantung paru, kekuatan dan daya tahan otot dan kelentukan atau fleksibilitas. Item tes kebugaran jasmani ini biasanya dikelompokan berdasarkan umur, hal ini karena karakteristik masing-masing kelompok umur berbeda, sehingga menyebabkan terdapat berbagai macam tes kebugaran jasmani, salah satunya


(17)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

usia 13-15 tahun yang terdiri dari beberapa item tes, diantaranya : 1) Lari cepat (sprint) 50 m

2) Bergantung angkat badan (pull-up) 60 detik 3) Loncat tegak

4) Lari jauh dengan jarak 1000 meter

Untuk tingkat SMP butir tes kebugaran jasmani: 1) Tes lari cepat 50 meter

2) Angkat tubuh/pull up (30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera) 3) Berbaring duduk/sit up (60 detik)

4) Loncat tegak/vertical jump

5) Lari jarak jauh (800 meter puteri dan 1000 meter putera) Dan untuk ketentuan tesnya adalah sebagai berikut :

1) Tes lari cepat 50 meter untuk siswa smp

Tes lari cepat ini bertujuan untuk mengukur kecepatan lari seseorang, agar kecepatan lari seseorang tersebut dapat diketahui secara obyektif maka keadaan lintasan lari harus lurus, rata dan tidak licin dan untuk menghitung waktunya dalam pelaksanaan penelitian penulis menggunakan stopwatch. Untuk skala penilaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Skala Penilaian Tes Lari Cepat Tingkat SMP

Waktu Skor

Sd –6.7” 5

6.8” –7.6” 4

7.7” –8.7” 3

8.8” –10.3” 2

10.4” – dst 1

2) Angkat tubuh/pull up 30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera

Tes angkat tubuh/pull up ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan. Tes ini dilakukan dengan cara menggantungkan badan dengan tangan pada palang tunggal kemudian dihitung berapa kali mampu mengangkat badannya ke atas dengan kepala melewati palang dalam waktu yang ditentukan. Untuk skala penilaiannya adalah sebagai berikut :


(18)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jumlah Skor

16 ke atas 5

11 – 15 4

6 – 10 3

2 – 5 2

0 – 1 1

3) Berbaring duduk/sit up (60 detik)

Tes berbaring duduk/sit up ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut. Tes ini dilakukan dengan cara berbaring duduk tanpa istirahat dan dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang ditentukan. Untuk skala penilaian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Skala Penilaian Berbaring Duduk/Sit up Tingkat SMP

Jumlah Skor

38 ke atas 5

28 – 37 4

19 – 27 3

8 – 18 2

0 – 7 1

4) Loncat tegak/vertical jump

Tes loncat tegak ini dilakukan bertujuan untuk mengukur daya ledak otot tungkai. Tes ini dilakukan dengan cara melioncat setinggi-tingginya dan raihan loncatan diukur untuk mendapatkan tinggi loncatan caranya raihan tertinggi loncatan dikurangi raihan tertinggi tanpa loncatan. Untuk skala penilaian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Skala Penilaian Loncat Tegak/Vertical Jump Tingkat SMP

Jumlah Skor

66 cm ke atas 5

53 – 65 cm 4

42 – 52 cm 3

31 – 41 cm 2


(19)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tes lari jauh ini bertujuan untuk mengukur gaya tahan, dilakukan dengan cara lari sejauh jarak yang telah ditentukan dan diambil jumlah waktunya. Untuk menghitung waktunya dalam pelaksanaan penelitian penulis menggunakan

stopwatch. Untuk skala penilaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Skala Penilaian Lari Jarak Jauh tingkat SMP

Waktu Skor

Sd –4’.24” 5

4’.25” –5’.35” 4

5’.36” –6’.22” 3

6’.23” –7’.43” 2

7’.44” ke atas 1

2. Tes Jam Waktu Aktif Belajar Siswa (JWAB)

Untuk mengetahui waktu aktif belajar siswa melalui pengembangan permainan tradisional, maka peneliti langsung melaksanakan observasi untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian untuk mengumpulkan data adalah dengan cara observasi langsung dan wawancara dengan menggunakan:

a. Observasi

Format observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah merujuk kepada duration recording. Dengan format duration recording mengungkapkan indikator yang menjadi bagian dari jumlah waktu aktif belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Format Observasi Duartion Recording

1) Manajemen (M) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) melakukan aktifitas yang bersifat manajerial misalnya pergantian bentuk latihan, menyimpan dan mengambil bola, mendengarkan aturan-aturan dalam mengikuti pelajaran, mendengarkan peringatan, ganti pakaian, kehadiran.

2) Aktivitas belajar (A) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) melakukan aktifitas belajar secara aktif.


(20)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(lebih dari 50%) untuk mendengarkan informasi bagaimana melakukan keterampilan (melihat demonstrasi, mendengarkan instruksi penampilan).

4) Lain-lain (L) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) tetapi tidak termasuk dalam ketiga kategori di atas (misalnya: tunggu giliran, sebagian besar siswa diam atau ngobrol tidak melakukan kegiatan yang ditugaskan, menunggu guru untuk memberikan instruksi).

Sekolah :... Kelas :... Waktu :...-... Hari/Tgl :... Pengajar :... Pengamat :...

No Manajemen (M)

Instruksi da Demonstrasi (I)

Aktif Belajar (A)

Lain-lain (L) 1

2 3 4 5 Dst.

(Suherman, 2009: 30) Dari empat kategori perilaku siswa pada proses pembelajaran pendidikan jasmani diambil indikator yang memuat penilaian:

1) Pada kategori managemen. Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran berlangsung yaitu, siswa memakai pakaian olahraga, siswa mengambil dan menyimpan kembali peralatan, dann siswa memperhatikan peringatan dari guru, mendengarkan aturan-aturan dalam mengikuti pelajaran, dan kehadiran.

2) Pada kategori intruksi. Seluruh siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa mendengarkan informasi bagaimana melakukan keterampilan (melihat demonstrasi, mendengarkan instruksi penampilan).

3) Pada kategori aktivitas belajar. Seluruh siswa melakukan aktivitas belajar secara aktif.


(21)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siswa diam atau ngobrol, tidak melakukan kegiatan yang ditugaskan, dan menunggu guru untuk memberikan instruksi.

b. wawancara

Wawancara yaitu peneliti dibantu observer melakukan wawancara kepada siswa yang diteliti untuk memperoleh keseluruhan informasi yang diperlukan untuk mencari solusi atas permasalahan penelitian yang diajukan.

c. Catatan lapangan

Catatan lapangan yaitu catatan otentik hasil observasi, yang menggambarkan tingkah laku murid atau kejadian-kejadian pada saat penelitian berlangsung yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi. Hal yang dicatat adalah tentang aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa dan interaksi peserta dengan peserta didik. Catatan lapangan dapat dikembangkan berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut :

Tabel 3.7 Catatan Lapangan

No Aspek Tanggapan

1. 2. 3. 4. 5.

Kondisi siswa Kondisi guru Ketersediaan media Kondisi lingkungan Kondisi pelaksanaan

d. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan bukti dari segala kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian berlangsung. Kegiatan yang didokumentasikan berupa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti maupun kegiatan yang dilakukan oleh siswa serta kegiatan lain yang dianggap mendukung dalam proses penelitian. Semua kegiatan tersebut direkam melalui kamera digital


(22)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Mengumpulkan data merupakan kegiatan penting dalam suatu penelitian. Dengan adanya itulah dilakukan penelitian dengan menganalisisnya untuk kemudian dibahas dan disimpulkan dengan referensi yang dimiliki, sedangkan yang dimaksud data itu sendiri adalah hasil pencatatan penelitian baik berupa fakta maupun angka (Suharsimi Arikunto, 2006:99). Dalam hal ini perlu diingat bahwa kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau alat pengukurannya. Kalau alat pengambilan datanya cukup variabel dan valid, maka datanya juga akan valid. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian itu adalah metode observasi untuk variable JWAB (jam waktu aktif belajar ) dan tes untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani.

4. Analisis Data

Setelah seluruh data hasil penelitian atau pengumpulan data terkumpul, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data dan analisis data. Untuk mengolah data tersebut maka diperlukan beberapa rumus statistik seperti yang terdapat dalam buku teori statistika dari Sudjana untuk menjawab masalah penelitian yang diajukan sehingga dapat tercapai tujuan penelitian yang diharapkan oleh penulis. Setelah data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus dari Sujana (2001) sebagai berikut:

 Xi

X = n

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: X = Skor rata-rata yang dicari


(23)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 = Jumlah

n = Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari Sujana (2001) sebagai berikut:

(X-X)2 S =

n – 1

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = Simpangan baku yang dicari

n = Jumlah sampel

 (X-X)2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Sujana (2001) adalah sebagai berikut: a. Pengamatan X1, X2, … Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn

dengan menggunakan rumus: Xi – X

Z1 = S

(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … Zn Zi. Jika proporsi ini dinyatakan S(Zi), maka:

Banyaknya Z1, Z2, ... , Zn Zi S (Zi) =

n


(24)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata  yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

4. Menguji homogenitas.

Rumus yang digunakan menurut Sujana (2001) adalah sebagai berikut: Variansi terbesar

F =

Variansi terkecil

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (α) = 0,05.

5. Pengujian signifikansi peningkatan hasil pembelajaran, menggunakan uji t dengan rumus dari Sujana (2001) sebagai berikut:

S2 =

2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1     n n S n S n 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X t   

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = Simpangan baku

n1 = Jumlah Sampel Kelompok 1 n2 = Jumlah Sampel Kelompok 2 X1 = Rata-rata Kelompok 1 X2 = Rata-rata Kelompok 2

Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis, jika t > t1 – α. Untuk harga lainnya Ho ditolak, distribusi t dengan tingkat kepercayaan 0.95 dan derajat kebebasan (dk) = (n1+n2-2).


(25)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)


(26)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis, dalam penelitian ini penulis mendapatkan kesimpulan bahwa permainan tradisional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebugaran jasmani dan permainan tradisional juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jam waktu aktif belajar. Dalam hal ini permainan tradisional memberikan aktifitas yang dapat meningkatkan kelincahan, daya tahan otot, kelentukan dengan demikian pemahaman tentang permainan tradisional dapat digunakan sebagai acuan pembelajaran dimana siswa dapat melakukan pembelajaran dengan rasa senang sehingga siswa akan aktif dalam pembelajaran. Apabila siswa aktif maka secara otomatis siswa akan banyak melakukan gerak dan ini berdampak pada peningkatan kebugaran jasmani dan jam waktu aktif belajar pun menjadi optimal.

B. Saran

Ada beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran hal ini dilandasi dari hasil temuan penulis dilapangan, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Permainan tradisional perlu lebih disosialisasikan karena dari hasil penelitian yang penulis lakukan permainan tradisional cukup memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebugaran jasmani dan jam waktu aktif belajar. 2. Kepada guru Pendidikan Jasmani dimanapun berada penulis berharap supaya

lebih meningkatkan pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran penjas karena pada dasarnya bermainan itu merupakan kebutuhan bagi siswa agar siswa dapat lebih aktif dan proses pembelajaran akan berjalan secara optimal.


(27)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi II. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Mahendra, A. (2007) Senam Artistik Teori dan Metode Pembelajaran Senam

Untuk Mahasiswa FPOK-UPI.

Mahendra Agus. (2003). Pembelajaran Senam. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Bahagia, Yoyo (2010). Modul 2 Modifikasi Media Pembelajaran. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Nasution, (1996). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Schembri, Gene (1983). Gym Skills. Dingley Vic: The Australian Gymnastics Federation Inc.

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana. (1992). Metode Stastistika. Bandung. Tarsito Bandung.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Handri, T. (2011). Pengaruh perbandingan motode bagian dan metode

keseluruhan terhasap hasil belajar senam lantai guling belakang. Skripsi:

FPOK UPI Bandung

Abdulhak, Ishak dan Harun, Djaenudin (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Jakarta

Nurhasan (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Bandung.


(28)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

______________________________________________________________ Abduldaem. (2011). Narkoba dan Zat Berbahaya lainnya. [online]. Tersedia :

http://

Hasan, F (2012). Media Pembelajaran. [online]. Tersedia : http://

http://vhariss.wordpress.com/2011/10/20/senam-lantai/

Ismail Shalih. (2011). Pengertian Media Pembelajaran . [online] Tersedia : http://ismail403.wordpress.com/2013/01/06pengertian-media-pembelajaran/

Aviani. (2012). Makalah Media Audio Visual. [online]. Tersedia :

http://avianinuravivah.blogspot.com/2012/11/makalah-media-audio-visual.html?m=1


(1)

38

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

Xi = Nilai data

 = Jumlah

n = Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari Sujana (2001) sebagai berikut:

(X-X)2 S =

n – 1

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:

S = Simpangan baku yang dicari

n = Jumlah sampel

 (X-X)2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Sujana (2001) adalah sebagai berikut: a. Pengamatan X1, X2, … Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn

dengan menggunakan rumus: Xi – X

Z1 =

S

(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … Zn Zi. Jika proporsi ini

dinyatakan S(Zi), maka:

Banyaknya Z1, Z2, ... , Zn Zi

S (Zi) =

n


(2)

39

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo

dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata  yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika Lo yang diperoleh

dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

4. Menguji homogenitas.

Rumus yang digunakan menurut Sujana (2001) adalah sebagai berikut: Variansi terbesar

F =

Variansi terkecil

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (α)

= 0,05.

5. Pengujian signifikansi peningkatan hasil pembelajaran, menggunakan uji t dengan rumus dari Sujana (2001) sebagai berikut:

S2 =

2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1     n n S n S n 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X t   

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = Simpangan baku

n1 = Jumlah Sampel Kelompok 1

n2 = Jumlah Sampel Kelompok 2

X1 = Rata-rata Kelompok 1

X2 = Rata-rata Kelompok 2

Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis, jika t > t1 – α.

Untuk harga lainnya Ho ditolak, distribusi t dengan tingkat kepercayaan 0.95 dan derajat kebebasan (dk) = (n1+n2-2).


(3)

40

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)


(4)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis, dalam penelitian ini penulis mendapatkan kesimpulan bahwa permainan tradisional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebugaran jasmani dan permainan tradisional juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jam waktu aktif belajar. Dalam hal ini permainan tradisional memberikan aktifitas yang dapat meningkatkan kelincahan, daya tahan otot, kelentukan dengan demikian pemahaman tentang permainan tradisional dapat digunakan sebagai acuan pembelajaran dimana siswa dapat melakukan pembelajaran dengan rasa senang sehingga siswa akan aktif dalam pembelajaran. Apabila siswa aktif maka secara otomatis siswa akan banyak melakukan gerak dan ini berdampak pada peningkatan kebugaran jasmani dan jam waktu aktif belajar pun menjadi optimal.

B. Saran

Ada beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran hal ini dilandasi dari hasil temuan penulis dilapangan, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Permainan tradisional perlu lebih disosialisasikan karena dari hasil penelitian yang penulis lakukan permainan tradisional cukup memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebugaran jasmani dan jam waktu aktif belajar. 2. Kepada guru Pendidikan Jasmani dimanapun berada penulis berharap supaya

lebih meningkatkan pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran penjas karena pada dasarnya bermainan itu merupakan kebutuhan bagi siswa agar siswa dapat lebih aktif dan proses pembelajaran akan berjalan secara optimal.


(5)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi II. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Mahendra, A. (2007) Senam Artistik Teori dan Metode Pembelajaran Senam

Untuk Mahasiswa FPOK-UPI.

Mahendra Agus. (2003). Pembelajaran Senam. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Bahagia, Yoyo (2010). Modul 2 Modifikasi Media Pembelajaran. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Nasution, (1996). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Schembri, Gene (1983). Gym Skills. Dingley Vic: The Australian Gymnastics Federation Inc.

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana. (1992). Metode Stastistika. Bandung. Tarsito Bandung.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Handri, T. (2011). Pengaruh perbandingan motode bagian dan metode

keseluruhan terhasap hasil belajar senam lantai guling belakang. Skripsi:

FPOK UPI Bandung

Abdulhak, Ishak dan Harun, Djaenudin (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Jakarta

Nurhasan (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Bandung.


(6)

Cemi Pratama , 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2 Garut Kabupaten Garut)

______________________________________________________________ Abduldaem. (2011). Narkoba dan Zat Berbahaya lainnya. [online]. Tersedia :

http://

Hasan, F (2012). Media Pembelajaran. [online]. Tersedia : http://

http://vhariss.wordpress.com/2011/10/20/senam-lantai/

Ismail Shalih. (2011). Pengertian Media Pembelajaran . [online] Tersedia :

http://ismail403.wordpress.com/2013/01/06pengertian-media-pembelajaran/

Aviani. (2012). Makalah Media Audio Visual. [online]. Tersedia :

http://avianinuravivah.blogspot.com/2012/11/makalah-media-audio-visual.html?m=1