PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR, KEBUGARAN JASMANI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMKN 4 KOTA SERANG.

(1)

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL

TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR,

KEBUGARAN JASMANI DAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI

SMKN 4 KOTA SERANG

(Studi Eksperimen Terhadap Siswa Di SMK Negeri 4 Kota Serang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh

Andri Apriadi Setia Putra 1001975

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL

TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR,

KEBUGARAN JASMANI DAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI

SMKN 4 KOTA SERANG

Oleh

Andri Apriadi Setia Putra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Andri Apriadi Setia Putra 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ANDRI APRIADI SETIA PUTRA

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR, KEBUGARAN JASMANI

DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMKN 4 KOTA SERANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Uhamisastra, MS. NIP . 195106221980021001

Pembimbing II

Jajat Darajat KN, M.Kes. NIP. 197608022005011002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001


(4)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1. LatarBelakangPenelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Rumusan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 4

1.5. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 6

2.1. Kajian Teori ... 6

2.1.1. Definisi Permainan ... 6

2.1.2. Definisi Bermain dan Pendidikan Jasmani ... 7

2.1.3. Makna Bermain dalam Pendidikan Jasmani ... 11

2.1.4. Permainan Olahraga Tradisional ... 12

2.1.4.1. Olahraga Tradisional ... 12

2.1.5. Permainan Tradisional sebagai Bahan Ajar Pendidikan Jasmani ... 15


(5)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Terompah Panjang ... 15

b. Lari Balok ... 18

c. Permainan Gobak Sodor ... 20

d. Permainan Benteng-bentengan ... 23

e. Kucing-kucingan ... 24

2.1.6. Waktu Aktif Belajar ... 26

2.1.7. Kebugaran Jasmani ... 30

2.1.8. Berfikir Kritis ... 31

2.2. Kerangka Berpikir ... 33

2.3. Hipotesis ... 35

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 36

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.2. Populasi ... 36

3.3. Sampel ... 36

3.4. Desain Penelitian ... 37

3.5. Metode Peneitian ... 39

3.6. Definisi Operasional ... 40

3.7. Instrumen Penelitian ... 43

3.7.1.Jumlah Waktu Aktif Belajar ... 43

3.7.2. Tes Kebugaran Jasmani ... 46

3.7.3. Kemampuan Berfikir Kritis ... 46

3.8. Proses Pengembangan Instrumen ... 48

3.8.1. Validitas Angket ... 48

3.8.2. Reliabilitas Angket ... 49

3.9. Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.9.1. Observasi ... 50

3.9.2.Angket ... 50


(6)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.11. Analisis dan Deskripsi Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 52

4.2. Uji Prasyarat Analisis ... 54

4.2.1. Uji Normalitas Data ... 54

4.2.2. Uji Homogenitas ... 56

4.3. Uji Hipotesis ... 58

4.3.1. Uji Hipotesis Jumlah Waktu Aktif Belajar ... 58

4.3.2. Uji Hipotesis Kebugaran Jasmani ... 59

4.3.3. Uji Hipotesis Kemampuan Berpikir Kritis ... 60

4.4. Diskusi Penemuan ……… 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1. Simpulan ... 65

5.2. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

3.1. Kisi-kisi Instrumen ………... ……. 46 3.2. Skor Alternatif Jawaban ………... ……. 47 4.1. Hasil Penghitungan Jumlah Waktu Aktif Belajar ………… ……. 52 4.2. Hasil Penghitungan Rata-rata dan Simpangan Baku

Kebugaran Jasmani...………… ……. 53 4.3. Hasil Penghitungan Rata-rata dan Simpangan Baku

Berfikir Kritis……...……. ……. 53

4.4. Tabel Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Shafiro -

Wilkspada Variabel Kebugaran Jasmani…...………. ……. 54 4.5. Tabel Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Shafiro -

Wilkspada Variabel Kemampuan Berpikir Kritis Siswa…. …… 55 4.6. Tabel Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Kebugaran

Jasmani ...……… …….56 4.7. Tabel Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Kemampuan

Berfikir Kritis... …….57 4.8. Tabel Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Jumlah Waktu Aktif


(8)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Belajar ………... …….58

4.9. Tabel Ringkasan Hasil Uji Independent T-TestKebugaran

JasmaniSiswa ……….. …….59

4.10. Tabel Ringkasan Hasil Uji Independent T-TestKemampuan

Berpikir KritisSiswa ……….. …….60

DAFTAR BAGAN

Bagan Judul Halaman


(9)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

Gambar.1 Lomba Terompah Panjang 16

Gambar.2 Terompah Panjang 17

Gambar.3 Lari Balok 18

Gambar.4 Gambar lapangan gobak sodor/ margusin

dan posisi para pemain 21

Gambar.5 Benteng-bentengan 24

Gambar.6 Permainan kucing-kucingan 26

Gambar.7 Bentuk format duration recording.


(10)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar.8 Bentuk format duration recording.

Suherman (2009). 45

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran

A. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

B. Tabel Ringkasan Validitas Butir Angket Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

C. Tabel Ringkasan Reliabilitas Butir Angket

D. Angket Kemampuan Berpikir Kritis

E. Lembar Observasi Waktu Aktif Belajar

F. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(11)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Deskripsi Data Kebugaran Jasmani

I. Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Kritis

J. Independent Sample T-test Kebugaran Jasmani

K. Independent Sample T-test Kemampuan Berpikir Kritis L. Dokumentasi


(12)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Andri Apriadi Setia Putra. NIM: 1001975. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Judul: Pengaruh Permainan Olahraga Tradisional Terhadap Jumlah Waktu Aktif Belajar, Kebugaran Jasmani dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMKN 4 Kota Serang. Pembimbing I: Dr.Uhamisastra, MS, Pembimbing II: Jajat Darajat KN, M.Kes.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar, kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKN 4 Kota Serang sebanyak 192 siswa, kemudian melalui teknik proporsional sampel didapat sampel sebanyak 40 siswa. Hasil pengolahan data jumlah waktu aktif belajar dengan menggunakan rumus uji kesamaan dua rata-rata (uji satu pihak) menunjukan thitung 2.32 ≥ ttabel 2.145 berarti terdapat pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa, kemudian hasil pengolahan data kebugaran jasmani dengan menggunakan program IBM SPSS

statistic 20 menunjukan p-value (0.608) ≥ (0,05) berarti tidak terdapat pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap kebugaran jasmani dan hasil pengolahan data kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan program IBM SPSS

statistic 20 menunjukan p-value (0.027) ≤ (0,05) berarti terdapat pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa permainan olahraga tradisional berpengaruh terhadap jumlah waktu aktif belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, dan tidak berpengaruh terhadap kebugaran jasmani siswa kelas XI SMKN 4 Kota Serang.

Kata Kunci : Permainan olahraga tradisional, jumlah waktu aktif belajar, kebugaran jasmani, kemampuan berpikir kritis.


(13)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Andri Apriadi Setia Putra. NIM: 1001975. Physical and Health Education Studies Program. The Influence of Traditional Sport Game through amount of Active Learning Time, Physical Fitness and Critical Thinking Ability to Students of Second Class SMKN 4 Kota Serang. Adviser I: Dr. Uhamisastra, MS, Advisor II: Jajat Darajat KN, M.Kes.

The purpose of this research is to know the influence of traditional sport game through amount of time active learning, physical fitness and critical thinking ability. The Research Method used is experiment research, it observe the impact of variable to other variable. The participants are students of second class SMK Negeri 4 Kota Serang with amount of 192 students. By proportional technical the sample got are 40 students. The data processing result of amount of time active learning by using test equality of two average (one test) indicatestcount 2.32 ≥ ttable 2.145, it got influence from traditional exercise games to amount of time active learning, then data processing result of physical fitness by using IBM SPSS statistic 20program indicatesp-value (0.608) ≥ (0,05), it did not get influence from traditional sport game to physical fitness, and data processing result of critical thinking ability by using IBM SPSS statistic 20program indicates p-value (0.027) ≤ (0,05), it did not get influence from traditional sport games to critical thinking ability.

The result of this research shows that traditional sport game influence to amount of active learning time and critical thinking ability but not for physical fitness.

Key words: Traditional sport game, amount of active learning time, physical fitness, physical fitness


(14)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sejenis seperti bermain dan olahraga. Penjas merupakan alat pendidikan yang menggunakan aktifitas fisik sebagai media dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Sebagai media pendidikan, penguasaan keterampilan gerak motorik siswa bukan satu-satunya inti dari tujuan pembelajaran penjas, karena penjas memandang manusia sebagai individu yang

holistik terdiri dari jiwa dan raga yang tidak dipisahkan diantara keduanya. Oleh

karena itu tidak semata-mata kemampuan motorik saja yang ditumbuh kembangkan oleh penjas, karena terdapat tujuan-tujuan pendidikan lain yang harus ditumbuh kembangkan dalam diri siswa sebagai individu yang utuh yang sedang tumbuh dan berkembang.

Sesuai dengan istilahnya, pendidikan jasmani adalah aktifitas jasmnai yang memiliki tujuan kependidikan tertentu, tidak semata-mata hanya olahraga atau bermain saja tanpa muatan kependidikan. Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan, hal ini berarti penjas bukan hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program sekolah hanya sebagai alat untuk membuat anak sibuk, tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan.

Dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar penjas, diharapkan siswa dapat merasakan aman sehingga dapat dirasa dan dapat berharga keberadaannya dalam setiap kelompok itu sendiri. Seringkali, karena siswa tidak banyak mendapatkan pengalaman kesuksesan dalam pembelajaran penjas, sering terlihat siswa hanya datang secara fisik saja pada proses belajar mengajar, tetapi jiwa dan pikirannya tidak ikut serta dalam proses pembelajaran penjas sehingga siswa tidak mempunyai motivasi dan semangat dalam melakukan tugas gerak yang telah diinstruksikan.


(15)

2

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karena manusia merupakan individu yang senang bermain, maka tidak ada salahnya jika pendidikan jasmani dikemas menjadi sarana bermain agar siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran penjas, sehingga siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajarannya. Walaupun pendidikan jasmani dikemas melalui permainan, tetapi tujuan pendidikan jasmani tidak boleh dikesampingkan, dengan kata lain bermainan digunakan sebagai sarana/alat untuk tercapainya tujuan dari pendidikan jasmani tersebut. Seperti yang dijelaskan Drijarkara (dalam Sukintaka, 1992) menyatakan bahwa permainan seusia umurnya dengan manusia, kapan dan dimana ada manusia disitu ada permainan.

Dalam suasana kesenangan dan keriangan, peserta didik akan lebih mudah dikondisikan menjadi sebuah situasi pendidikan, tidak terkecuali dalam proses pendidikan jasmani. Ketika siswa-siswa senang dan menyukai salah satu aktifitas bermain, maka mereka akan sangat antusias dalam melakukan aktifitas tersebut. Situasi demikianlah yang diharapkan mampu direkayasa oleh pendidikan jasmani sehingga siswa tidak merasa sedang melakukan aktifitas jasmani yang berat namun siswa merasa sedang dalam lingkungan bermain, sehingga siswa selalu merasa senang dalam melakukan aktifitas dan tugas gerak yang di instruksikan.

Dalam pernyataannya sukintaka (1992: 91) menyatakan bahwa permainan tradisionalpun akan menyebabkan anak yang bermain merasa senang, dengan kesenangannya akan melakukannya dengan bersungguhh-sungguh, dan semata-mata akan memperoleh kesenangan dari dia bermain itu. Dengan kata lain permainan tradisional dapat dikategorikan termasuk dalam pengertian bermain pada waktu sekarang. Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa olahraga tradisional dapat dijadikan sarana bermain dalam upaya mencapai tujuan pendidikan jasmani tanpa mengesampingkan rasa senang dan kesukarelaan yang diusung oleh bermain.

Dengan asumsi bahwa hakikatnya manusia merupakan mahluk sosial yang gemar bermain, maka olahraga tradisional yang lebih mengedepankan permainan dapat dijadikan sebuah alternatif materi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa. Permainan tradisional memliki karakteristik yang dibutuhkan dalam pembelajaran penjas, selain sifatnya yang lebih pada bermain, permainan


(16)

3

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tradisional juga memacu siswa untuk memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik karena dalam situasi bermain peserta didik dituntut mampu berpikir secara rasional, kritis dan mampu mengambil keputusan secara cermat walau dalam situasi tertekan, hal ini secara tidak disadari memberikan dampak kepada kemampuan berpikir siswa. Selain itu, dengan karakteristik permainan yang dominan pada aktifitas fisik diharapkan permainan tradisional juga dapat meningkatkan kebugaran jasmani peserta didik.

Pembinaan jasmani yang tidak optimal akan menjadi ancaman pada eksistensi pendidikan jasmani itu sendiri, serta isu-isu negatif yang dibiarkan berkembang tanpa ada pembenahan dan solusi yang tepat akan menjadi masalah serius bagi kelangsungan penjas. Tidak hanya sebatas itu saja, masalah akan menjadi semakin mengerucut ketika pendidikan jasmani dianggap tidak mampu memberikan sumbangsi optimal dalam mencapai tujuan pendidikan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SMKN 4 Kota Serang, SMAN 5 Bandung dan SMAN 3 kota Serang, banyak dijumpai masalah keaktifan siswa mengikuti pembelajaran penjas yang dianggap masih rendah, kemudian hal itu berdampak pada jumlah waktu aktif belajar siswa yang jika dibiarkan secara terus menerus dikhawatirkan akan berdampak pada kebugaran jasmani peserta didik tersebut. Oleh karena itu, masalah-masalah tersebut harus dicari solusinya secara cepat dan tepat agar tidak terus dibiarkan dan menjadi akar permasalahan yang berjalannya waktu dianggap menjadi sebuah kebiasaan atau hal yang lumrah terjadi.

Atas dasar alasan tersebut, maka diharapkan melalui pendidikan jasmani yang diusung melalui permainan tradisional, potensi peserta didik dapat berkembang secara holistik, yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Selain itu melalui permainan tradisional diharapkan jumlah waktu aktif belajar siswa meningkat serta berbanding lurus dengan kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa.


(17)

4

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa masalah yang dapat didentifikasi, diantaranya yaitu :

1. Pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa kelas XI SMKN 4 Kota Serang.

2. Pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap kebugaran jasmani siswa kelas XI SMKN 4 Kota Serang.

3. Pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMKN 4 Kota Serang.

1.3. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan yang hendak dicari jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan latar belakang masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh signifikan permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa?

2. Apakah terdapat pengaruh signifikan permainan olahraga tradisional terhadap kebugaran jasmani siswa ?

3. Apakah terdapat pengaruh signifikan permainan olahraga tradisional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa ?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini yaitu untuk menjawab rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa.

2. Untuk mengetahui pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap kebugaran jasmani siswa.

3. Untuk mengetahui pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.


(18)

5

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.5. Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan (input) serta pertimbangan bagi para guru pendidikan jasmani dalam upaya mengembangkan proses pembelajaran bidang studi pendidikan jasmani dan kesehatan yang menarik namun tetap mendidik, kemudian diharapkan hasil penelitian ini juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani dan tidak kalah penting juga diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam rangka mengembangkan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran.


(19)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Lapangan SMKN 4 Kota serang sebanyak 16 kali pertemuan treatment dan 2 kali test (pre test dan post Test). Pemberian

treatment dilakukan 3 kali dalam seminggu, yaitu pada hari senin, rabu dan sabtu.

Hal itu didasarkan pendapat Juliantine, Yudiana, dan Subarjah (2007: 3-5)

mengatakan bahwa “Sebagai percobaan untuk mendapatkan hasil yang baik bisa

pula dilaksanakan dalam frekuensi latihan 3 hari/minggu. Sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4-6 minggu.”

3.2. Populasi

Menurut Sugiyono (2013: 117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Untuk melakukan penelitian, maka penulis harus menentukan jumlah sampel yang diperoleh dari populasi. Populasi dalam penelititan ini adalah siswa kelas XI Jurusan Teknik Mesin dan Otomotif SMKN 4 Kota Serang yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah siswa 192 orang.

3.3. Sampel

Mengenai sampel Sugiyono (2013: 118) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil dan digunakan dalam penelitian ini adalah metode simple random sampling (sampling acak sederhana). Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2013: 120).


(20)

37

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ukuran sampel diambil dari populasi menggunakan teknik sampel proporsional (Sugiyono, 2013 : 130) yaitu :

Kelas teknik mesin A (35 siswa)

Kelas teknik mesin B (39 siswa)

Kelas teknik mesin C (41 siswa)

Kelas teknik mesin D (32 siswa)

Kelas teknik otomotif (45 siswa)

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh jumlah sampel keseluruhan sebanyak 40 orang.

3.4. Desain Penelitian

Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan akan sesuai dengan harapan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, penulis dalam penelitian ini menggunakan desain eksperimen sebagai berikut :

Pretest-Posttest Control Group Design

Keterangan :

O1 =Nilai Pretest (Kelompok permainan tradisional) O2=Nilai Postest (Kelompok permainan tradisional) O3= Nilai Pretest (Kelompok kontrol)

O4= Nilai Posttest (kelompok kontrol) X = Permainan tradisional

R O1 X O2 R O3 O4


(21)

38

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1

Langkah- langkah Penelitian Permainan

tradisional

Pengolahan Data Sampel

Kesimpulan

Populasi

Eksperimen Kontrol

Pretest Posttest

Posttest Posttest


(22)

39

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses penelitian ini dimulai dari pemilihan populasi yang akan diteliti, setelah populasi ditentukan tindakan selanjutnya menentukan sampel penelitian, sampel penelitian dipilih secara acak dengan teknik sampel proporsional. Setelah sampel diperoleh kemudian ditentukan sampel untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah itu lakukan pretest pada kedua kelompok, pretest sangat membantu dalam menentukan keberhasilan penelitian karena pretest memberikan gambaran awal sampel sebelum diberikan treatment. Selanjutnya setelah hasil pretest didapat, peneliti akan melakukan treatment untuk mempengaruhi sampel pada kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan treatment khusus. Treatment pada penelitian kali ini adalah permainan olahraga tradisional sebanyak 16 kali pertemuan. Setelah sampel diberikan treatment sebanyak 16 kali pertemuan maka peneliti akan melakukan postest pada sampel, posttest dimaksudkan unruk mengetahui sejauh mana sampel berkembang dari gambaran awal setelah diberikan treatment, kemudian langkah selanjutnya adalah mengolah data hasil dari test tersebut agar menjadi data yang memiliki makna bukan hanya berupa data mentah. Dan tahap terakhir setelah diperoleh hasil dari pengolahan data adalah membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian tersebut.

3.5. Metode Penelitian

Metode dalam sebuah penelitian adalah suatu cara yang ditempuh oleh peneliti untuk memudahkan dalam melakukan penelitian atau riset. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Adapun tujuan dalam sebuah penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan mengumpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu penggunaan suatu metode harus mempertimbangkan efektifitas, efisien, dan relevansinya metode tersebut. Hal ini berarti metode penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian atau riset, karena metode digunakan sebagai suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan sebuah hasil atau kesimpulan yang berupa jawaban penelitian


(23)

40

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan. Sedangkan, metode penelitian dikatakan efisien memiliki beberapa indikator, diantaranya apabila penggunaan waktu, fasilitas, biaya dan tenaga yang dikeluarkan seminimal atau sehemat mungkin. Yang terakhir adalah metode penelitian diharapakan memiliki relevansi terhadap masalah yang sedang diteliti, Apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan.

Metode penelitian eksperimen merupakan sistematika penelitian yang meneliti dampak suatu variabel terhadap variabel lain yang diharapkan menghasilkan sebuah jawaban penilitian yang diinginkan. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah permainan olahraga tradisonal untuk mengetahui dampaknya terhadap jumlah waktu aktif belajar (JWAB), kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Menurut Sugiyono (2009: 107) : penelitian eksperimen adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

3.6. Definisi Operasional

Variabel adalah ciri dari individu, obyek, gejala atau peristiwa yang akan diteliti. Mengenai hal ini, Sugiyono (2009: 38) mengemukakan bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian diatrik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini penulis menetapkan variabel-variabel yang akan dikaji sebagai pembatas terhadap kemungkinan terjadinya penafsiran-penafsiran suatu


(24)

41

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

istilah yang menyebabkan kekeliruan pendapat dan mengaburkan pengertian yang sebenarnya. Variabel tersebut adalah

a. Permainan olahraga tradisional

merupakan permainan turun temurun yang diwariskan kepada generasi selanjutnya. Permainan ini tidak semata-mata diwariskan begitu saja tanpa ada nilai yang terdapat didalamnya,

b. Terompah panjang

Terompah panjang adalah permainan olahraga tradisional yang mempergunakan kayu panjang dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kecepatan dengan menempuh jarak yang telah ditentukan.

c. Lari balok merupakan cabang permainan atau olahraga tradisional yang peraturan permainannya telah disusun secara nasional, dapat dimainkan secara beregu atau perorangan dan dimainkan di atas lapangan berukuran panjang minimum 15 m, lebar 7,5 m dibagi lima garis lintasan masing-masing 1,5 m. Balok tersebut dari bahan kayu dengan ukuran panjang 23 cm, lebar 9 cm, tinggi/ tebal 4 cm, berat balok sekitar 50 gram- 100 gram. Permainan yang dilakukan dengan cara lari diatas lintasan dua balok dari empat balok yang tersedia untuk masing-masing pelari.

d. Gobak sodor

merupakan permainan tradisional masyarakat kita. Dikatakan gobak sodor karena permainan ini maju mundur melalui pintu-pintu. Dalam bahasa belanda istilah gobak sodor mungkin artinya sama dengan kata dalam bahasa inggris “Go Back through the Door”, sebagian menyebutkan galasin.

e. Permainan benteng - bentengan

Permainan ini biasa disebut dengan rerebonan di daerah Jawa Barat. Kal di daerah jombang, permainan ini dinamakan benteng bentengan. Tujuan utama dari permainan ini adalah saling menyerang benteng. Masing-masing tim menentukan bentengnya, dapat berupa pohon, tiang, atau tembok. Mereka berusaha menawan anggota tim lawan agar dapat merebut benteng lawan. Permainan dimulai dengan salah satu anggota keluar dari benteng, maka anggota tim lawan akan berusaha menyentuh orang tersebut. Tetapi anggota


(25)

42

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tim pertama dapat langsung menyerang dengan berusaha menyentuh pemain yang keluar tersebut begitu pula dengan tim lawan. Untuk menghindari disentuh, mereka dapat kembali ke benteng masing-masing.

f. Kucing-kucingan

Permainan kucing-kucingan yang dimaksud disini adalah sebuah permainan anak yang melibatkan 5 pemain atau lebih (bisa laki-laki semua atau perempuan semua). Umumnya yang bermain permainan kucing-kucingan adalah anak laki-laki, karena membutuhkan kekuatan fisik untuk berlari. Sementara alat yang digunakan untuk permainan ini, hanya membutuhkan halaman yang luas, bisa halaman rumah, halaman kebun, atau lapangan. Di halaman inilah, anak-anak mulai membuat garis silang tegak lurus dengan panjang garis masing-masing sekitar 2,5 meter. Kemudian, keempat ujung garis dibuat lingkaran kecil dengan kaki yang melingkar. Sementara tengah garis, nantinya dipakai untuk pemain kucing.

g. Waktu aktif belajar

(Suherman, 2009) mengemukakan jumlah waktu aktif belajar (JWAB) adalah total waktu aktif dari setiap kegiatan pembelajaran yang menjadi fokusnya adalah kegiatan pembelajaran

h. Kebugaran Jasmani

Giriwijoyo (2010: 17) berpendapat bahwa kebugaran jasmani adalah derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan jasmani dasar untuk dapat melaksanakan tugas yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu, kebugaran jasmani yang dikatakan derajat sehat dinamis, maka tidak terjadi begitu saja kebugaran tersebut, melainkan dibutuhkan usaha dan kerja keras untuk memperoleh kebugaran jasmani dan pemeliharaan kompetensi tersebut. Secara harfiah arti physical fitness ialah kecocokan fisik atau kesesuaian jasmani. Tetapi fit juga dapat berarti sehat, sehingga fitness juga dapat berarti kesehatan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebugaran jasmani ialah kecocokan keadaaan fisik terhadap tugas yang harus dilaksanakan oleh fisik itu.


(26)

43

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Berpikir Kritis

John Dewey (dalam Alec Fisher, 2009: 2) mengemukakan bahwa : Berpikir kritis merupakan pertimbangan yang aktif, persistent (terus-menerus), dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dipandang dari sudut alasan-alasan yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang menjadi kecenderungannya.

3.7. Instrumen Penelitian

Alat ukur atau instrumen merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Bentuk alat ukur yang digunakan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Mengenai instrumen ini, Sugiyono (2009: 148) menerangkan sebagai berikut :

Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

3.7.1. Jumlah Waktu Aktif Belajar

Untuk menghitung jumlah waktu aktif belajar digunakan duration recording. duration recording ini digunakan untuk memotret keterampilan guru penjas dalam mengajar, terutama yang berhubungan dengan penggunaan waktu pelajaran penjas melalui observasi langsung terhadap prilaku guru dan siswa dalam proses pembelajaran penjas.

Oleh sebab itu, duration recording dapat digunakan sebagai salah satu instrumen penelitian yang dapat menggambarkan situasi suatu pembelajaran pendidikan jasmani khususnya.


(27)

44

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel-variabel yang menjadi bahan observasi dalam menentukan efektivitas jumlah waktu aktif belajar (JWAB) adalah :

a) Waktu Aktif (A) yaitu mayoritas siswa (lebih dari 50%) melakukan aktivitas tugas gerak sebagaimana intruksi guru yang sesuai dengan tujuan pada saat itu.

b) Waktu Instruksi (I) yaitu tindakan guru penjas pada saat memberikan intruksi, baik intruksi informasi maupun intruksi demonstrasi, mendemonstrasikan gerakan, bertanya kepada siswa. Atau waktu yang dihabiskan oleh siwa mendengarkan dan melihat intruksi dan demonstrasi dari guru.

c) Waktu pengelolaan manajemen (M) adalah serangkaian tindakan yang berkaitan dengan pengelolan kelas seperti menyiapakan alat olahraga, presensi, dan penentuan formasi. Atau waktu yang dihabiskan oleh siswa untuk urusan-urusan pengelolaan misalnya ganti pakaian,mengambil peralatan, peringatan, teguran dll.

d) Waktu Lain-lain (L) atau waktu tunggu (W) adalah aktivitas yang dilakukan siswa yang tidak termasuk tiga kategori diatas, misalnya menunggu giliran,mengobrol, dan sebagainya.


(28)

45

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 8. Contoh format duration recording

Cara menggunakan instrumen :

1. Tetapkan kategori aktifitas siswa yang sedang berlangsung. (Aktif/Manajemen/Instruksi/Lain-lain)

2. Amati durasi kategori tersebut berlangsung.

3. Catat hasil pengamatan tersebut dengan simbol yang telah ditentukan didalam lembar observasi.

4. Hitunglah prosesntase tiap kategori 5. Buat kesimpulan.

Analisa Pemanfaatan Waktu Dalam Bentuk Garis Waktu

Pengamat : Pengajar :

Sekolah : Waktu dan Tanggal :

Kelas :

0’ 45’

5’ 50’

10’ 55’

15’ 60’

20’ 65’

25’ 70’

30’ 75’

35’ 80’

40’ 85’

45’ 90’

Keterangan :

Jumlah waktu aktif (A) = : 90 x 100% = % Jumlah waktu manajemen (M) = : 90 x 100% = % Jumlah waktu instruksi (I) = : 90 x 100% = % Jumlah waktu lain-lain (L) = : 90 x 100% = %


(29)

46

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.2. Tes Kebugaran Jasmani

Terdapat beberapa macam tes kebugaran jasmani dapat dilakukan untuk mengetahui derajat kebugaran jasmani, seperti yang dikemukakan Nurchasan (2007) diantaranya yaitu lari 2,4 km dan lari 12 menit. Namun pada penelitian ini peneliti lebih memilih menggunakan tes lari 12 menit dengan pertimbangan efisiensi waktu dalam proses pengambilan data tersebut.Dalam pengambilan data menggunakan tes lari 12 menit yang dihitung adalah jarak tempuh yang berhasil ditempuh oleh naracoba selama waktu yang tersedia.

3.7.3. Kemampuan Berpikir Kritis

Dalam penelitian ini, alat pengukurannya berpikir kritis berupa angket yang penulis kutip dari angket Bambang Abduljabar (Disertasi, 2009: 292), adapun seluruh kisi-kisi angket penulis ambil 100% dari disertasi Bambang Abduljabar (2009). Untuk lebih jelasnya mengenai kisi-kisi angket tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel. 3.1. Kisi-kisi instrumen

efinisi Konseptual Kemampuan Berfikir Kritis

Definisi Operasional Kemampuan Berfikir Kritis dalam Pendidikan Jasmani

Sub Komponen Kemampuan Berfikir Kritis

Indikator

Ennis (1987)

Reflective and reasonable thinking that if focused on deciding what to believe or do.

Berfikir tingkat tinggi dalam menentukan apa dan bagaimana cara melakukan tugas melalui berfikir beralasan yang kontekstual dan bermakna

Kemampuan Inferece

1. Mencari relevansi 2. Menentukan bukti 3. Menarik

kesimpulan 4. Memperluas

Alternatif

Beyer (1985)

The process of determining the authenticity, accuracy, and worth information or knowlage claim.

Kemampuan mengenali asumsi 1. Mengenali landasan logis 2. Melakukan kategori 3. Mempertegas makna


(30)

47

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menguji gagasan

En.wikipedia.org./wilki /critical_thinking

Critical thinking is a mental proces of analyzing or evaluating information. Such information may be

gathered from

observation, experience,

reasoning, or

communication. Critical thinking has its basis intellectual values that go beyond subject matter divisions and include clarity, accurasy, precision, evidence, thoroughness and fairness.

Kemampuan Deduksi

Kemampuan Interpretasi

1. Mencari bukti 2. Menyatakan kesimpulan 3. Menjustifikasi prosedur 4. Menyajikan argumen 1. Melakukan kategorisasi 2. Menandai signifikasi 3. Mempertegas makna 4. Memposisikan pendapat sendiri

Paul, Binker, Adamson Martin (1989)

Berfikir kritis adalah seni berfikir tentang pikiran anda manakala anda berpikir untuk Kemampuan berpikir lebih baik, lebih jelas, lebih akurat. Dan lebih dapat dipertahankan. Kemampuan Menilai Argumen 1. Mengenali argumen 2. Menganalisis argumen

3. Menilai argumen 4. Menyatakan

pendapat

Dalam instrumen ini setiap subjek diminta untuk memilih jawaban yang paling benar sesui dengan kemampuan berpikir kritis siswa. Alternatif jawaban yang disediakan sebanyak 5 alternatif. Untuk lebih jelasnya mengenai alternatif jawaban dan sistem penskoran disajikan pada tabel 3.2.

Tabel. 3.2. Skor alternatif jawaban

B MB TCD MS S


(31)

48

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

B : Benar

MB : Mungkin Benar TCD : Tidak Cukup Data MS : Mungkin Salah S : Salah

3.8. Proses Pengembangan Instrumen 3.8.1. Validitas angket

Angket yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur tingkat validitas dari setiap butir pertanyaan-pernyataan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini.

Uji coba angket ini dilaksanakan terhadap siswa SMK Negeri 4 Kota Serang pada tanggal 15 juli 2014, Angket tersebut diberikan kepada para sampel penelitian sebanyak 10 orang.

Untuk mengetahui tingkat validitas sebuah kuesioner/angket dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan cara yang dilakukan oleh penulis yaitu menggunakan program Statistical Product Service Solution (SPSS) Versi 20

Langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrumen tersebut adalah:

Cara melakukanUji Validitasdengan SPSS: 1. Buatskor total masing-masing variable.

2. Klik Analyze > Correlate > Bivariate

3. Masukkan seluruh item variable x ke Variables 4. Masukkan total skor variable x ke Variables

5. CeklisPearson ; Two Tailed ; Flag 6. Klik OK


(32)

49

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.2. Reliabilitas Angket

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen, ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan, salah satunya dengan pendekatan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS), pendekatan dengan

menggunakan SPSS ini penulis lakukan untuk mencari taraf reliabilitas

kuesioner/angket tersebut.

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen, ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan, salah satunya dengan pendekatan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS), pendekatan dengan

menggunakan SPSS ini penulis lakukan untuk mencari taraf reliabilitas

kuesioner/angket tersebut. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut :

Langkah-langkah untuk melakukan uji reliabilitas antara lain sebagai berikut :

1. Buka program SPSS

2. Buka data yang akan diuji reliabilitasnya

3. Klik Analyze > Scale > Reliability Analysis

4. Kemudian akan muncul kotak dialog Reliability Analysis. Pindahkan semua variable ke dalam kotak di sebelah kanan, dengan cara klik tanda panah yang terdapat diantara kedua kotak tersebut.

5. Klik statistics, kemudian muncul kotak dialog baru yakni Reliability

Analysis : Statistics. Beri tanda centang pada Item, Scale dan Scale if itemdeleted pada kota “Descriptives for”

6. Klik Continue. Klik OK.

7. Maka secara otomatis akan muncul output dari perintah tersebut.

3.9. Teknik Pengumpulan Data

Sebagaimana tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban dari sebuah riset, maka dalam perjalanannya kita harus mampu mengamati gejala-gejala yang terjadinya dalam penelitian. Salah satu faktor penting dalam melakukan penelitian yaitu teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan data


(33)

50

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan salah satu cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Tanpa teknik pengumpulan data yang tepat, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Menurut Sugiyono (2013: 193) menyatakan bahwa dari segi cara atau teknik pengumpulan data , maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket.

3.9.1. Observasi

Sugiyono (2013: 203) mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkaitan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Dengan kata lain observasi merupakan cara mengumpulkan data dengan mengamati objek penelitian dengan seksama dan dengan cara tertentu.

3.9.2. Angket

Menurut Sugiyono (2013: 199) menyatakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.


(34)

51

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.10. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan bantuan Software SPSS versi 20 pada P- Value ≥ 0.05

1. Uji pra syarat analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis apakah penyebaran data memiliki distribusi yang normal atau tidak. Jika tidak normal maka uji hipotesis selanjutnya menggunakan uji statistika Non-parametrik sedangkan Jika normal maka uji hipotesis selanjutnya menggunakan uji statistika parametrik. Uji normalitas ini menggunakan uji Shafiro – Wilks pada P –Vlue ≥ 0.05 b. Uji homogenitas

Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut mempunyai varians yang sama (homogen) atau data mempunyai varians yang tidak sama (heterogen). Uji homogenitas

ini menggunakan uji statistika Levene’s test pada P - value ≥ 0.05. 2. Uji hipotesis

a. Uji hipotesis pertama yaitu : JWAB, uji statistika ini menggunakan kesamaan dua rata-rata (Uji satu pihak).

b. Uji hipotesis kedua yaitu : kebugaran jasmani, uji statistika ini menggunakan uji Independet Sample T-test pada P –value ≤ 0.05. c. Uji hipotesis ketiga yaitu : kemampuan berpikir kritis, uji statistika ini

menggunakan uji Independet Sample T-test pada P –value ≤ 0.05.

3.11. Analisis dan Deskripsi Data

Dalam kegiatan analisis dan deskripsi data yang dilakukan adalah menganalisa serta mendskripsikan angka-angka yang ada, hasil dari penghitungan statistik. Angka atau nilai yang dihasilkan bisa dibandingkan dengan angka tabel atau dideskripsikan secara langsung dengan berbagai pertimbangan. Selain itu


(35)

52

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga analisis didasrkan pada hipotesis yang dibuat untuk dapat memaknai nilai dan angka yang dihasilkan dari penghitungan.


(36)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melalui prosedur penelitian yang telah ditentukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa.

2. Tidak terdapat pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap kebugaran jasmani siswa.

3. Terdapat pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang peneliti lakukan bahwa permainan olahraga tradisional berpengaruh terhadap jumlah waktu aktif belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI di SMKN 4 Kota Serang, tetapi permainan tradisional tidak berpengaruh terhadap kebugaran jasmani siswa kelas XI SMKN 4 Kota Serang.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa hal yang akan peneliti sampaikan sebagai masukan dan saran setelah melaksanakan serangkaian penelitian. Penulis berharap agar beberapa saran berikut dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang berkaitan dengan bidang pendidikan jasmani. Adapun beberapa hal yang akan peneliti sampaikan sebagai masukan dan saran yaitu hasil penelitian ini memberikan alternatif pemilihan materi dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena berdasarkan hasil penelitian


(37)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang telah dilakukan permainan olahraga tradisional memberikan pengaruh terhadap jumlah waktu aktif belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.


(38)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2009) pengaruh Program Pembelajaran Kognitif Dalam

Pengajaran Olahraga Tenis dan Program Pembelajaran Konvensional Dalam Pengajaran Olahraga Futsal untuk Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis dan Atensi Kinestetik pada Siswa Sekolah Menengah Pertama. Bandung. Desertasi SPS UPI

Feldman, Daniel. (2010) Berpikir Kritis Strategi Untuk Pengambilan Keputusan. 1. Diterjemahkan oleh Ati Cahayani. Jakarta : PT. Indeks.

Fisher, Alec. (2009) Berpikir Kritis : Sebuah Pengantar. Diterjemahkan oleh Benyamin Hadinata. PT Gelora Aksara Pratama.

Giriwijoyo, Santosa. (2007) Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK UPI ________________ (2010) Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Red Point. Ismail, Andang. (2009). Education games Panduan praktis permainan yang

menjadi anak anda cerdas, kreatif dan shaleh. Yogyakarta: Pilar Media

Juliantine, Tite., Subroto, Toto., Yudiana, Yunyun. (2012) Belajar dan

Pembelajaran Penjas.Bandung : Red Point.

____________________. (2013) Model-Model Pembelajaran Pendidikan

Jasmani. Bandung : Red Point.

Juliantine, Tite., Yudiana, Yunyun.( 2007) Teori Latihan. Bandung : FPOK UPI. Mahendra, Agus. (2003). Teori Belajar Mengajar. FPOK UPI. Bandung

_____________ (2009) Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK-UPI

Nurhasan. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Pembelajaran Pendidikan Jasmani .Bandung : Red Point.

Subroto, Toto. Dkk.(2009) Teori Bermain. Bandung : FPOK-UPI


(39)

67

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

________ (2013) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung :Alfabeta, CV

Suherman, Adang (2009) Revitalisasi Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. FPOK UPI Bandung

Sukintaka. (1992) Teori Bermain untuk PGSD.Jakarta : Dikdasmen.

Suwardi, Yogi (2012). Pengaruh Olahraga Tradisional Terhadap Kebugaran

Jasmani.Bandung. Skripsi FPOK UPI.

Tarigan, Beltasar. (2012) Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Eidos.

Uhamisastra. (2010) Permainan Tradisional. Bandung : FPOK-UPI

Internet :

Abduljabar, Bambang. (2012) Pendekatan Taktis [Online]. Tersedia di :

file.upi.edu/Direktori/.../Pendekatan_Taktis_.pdf

Adisuyanto, Biasworo. (2012) Terompah Panjang. [Online]. Tersedia di : http://ortrad.blogspot.com/2012/08/terompah-panjang.html/. Diakses : 17 mei 2014)

Suwandhana,Yunizar (2012) Olahraga Tradisional Lari Balok. [Online]

Tersedia di : ilmukeolahragaan.blogspot.com/.../olahraga-tradisional-lari-balok.html. Diakses 17 mei 2014)

Suwandi, (2011) permainan tradisiona indonesia. [Online]. Tersedia di : http://id.shvoong.com/humanities/arts/1957494-100-permainan-tradisional-indonesia/#ixzz1f8NFikW2. Diakses 17 mei 2014

T,N., (2014) Permainan Benteng-Bentengen. [Online]

Tersedia di

:://mainantradisionalindonesia.wordpress.com/2013/10/22/permaina n-benteng-bentengan/. Diakses 17 mei 2014


(40)

68

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

T,N.,(2014) Permainan Gobak Sodor. [Online] Tersedia di : http://galeripenjas.blogspot.com/2013/05/permainan-hadanggobak-sodor-hadang.html


(1)

52

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga analisis didasrkan pada hipotesis yang dibuat untuk dapat memaknai nilai dan angka yang dihasilkan dari penghitungan.


(2)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melalui prosedur penelitian yang telah ditentukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa.

2. Tidak terdapat pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap kebugaran jasmani siswa.

3. Terdapat pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang peneliti lakukan bahwa permainan olahraga tradisional berpengaruh terhadap jumlah waktu aktif belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI di SMKN 4 Kota Serang, tetapi permainan tradisional tidak berpengaruh terhadap kebugaran jasmani siswa kelas XI SMKN 4 Kota Serang.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa hal yang akan peneliti sampaikan sebagai masukan dan saran setelah melaksanakan serangkaian penelitian. Penulis berharap agar beberapa saran berikut dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang berkaitan dengan bidang pendidikan jasmani. Adapun beberapa hal yang akan peneliti sampaikan sebagai masukan dan saran yaitu hasil penelitian ini memberikan alternatif pemilihan materi dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena berdasarkan hasil penelitian


(3)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang telah dilakukan permainan olahraga tradisional memberikan pengaruh terhadap jumlah waktu aktif belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.


(4)

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2009) pengaruh Program Pembelajaran Kognitif Dalam Pengajaran Olahraga Tenis dan Program Pembelajaran Konvensional

Dalam Pengajaran Olahraga Futsal untuk Pengembangan

Keterampilan Berpikir Kritis dan Atensi Kinestetik pada Siswa Sekolah Menengah Pertama. Bandung. Desertasi SPS UPI

Feldman, Daniel. (2010) Berpikir Kritis Strategi Untuk Pengambilan Keputusan. 1. Diterjemahkan oleh Ati Cahayani. Jakarta : PT. Indeks.

Fisher, Alec. (2009) Berpikir Kritis : Sebuah Pengantar. Diterjemahkan oleh Benyamin Hadinata. PT Gelora Aksara Pratama.

Giriwijoyo, Santosa. (2007) Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK UPI ________________ (2010) Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Red Point. Ismail, Andang. (2009). Education games Panduan praktis permainan yang

menjadi anak anda cerdas, kreatif dan shaleh. Yogyakarta: Pilar Media Juliantine, Tite., Subroto, Toto., Yudiana, Yunyun. (2012) Belajar dan

Pembelajaran Penjas.Bandung : Red Point.

____________________. (2013) Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung : Red Point.

Juliantine, Tite., Yudiana, Yunyun.( 2007) Teori Latihan. Bandung : FPOK UPI. Mahendra, Agus. (2003). Teori Belajar Mengajar. FPOK UPI. Bandung

_____________ (2009) Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK-UPI

Nurhasan. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Pembelajaran Pendidikan Jasmani .Bandung : Red Point. Subroto, Toto. Dkk.(2009) Teori Bermain. Bandung : FPOK-UPI


(5)

67

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

________ (2013) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :Alfabeta, CV

Suherman, Adang (2009) Revitalisasi Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. FPOK UPI Bandung

Sukintaka. (1992) Teori Bermain untuk PGSD.Jakarta : Dikdasmen.

Suwardi, Yogi (2012). Pengaruh Olahraga Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani.Bandung. Skripsi FPOK UPI.

Tarigan, Beltasar. (2012) Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Eidos.

Uhamisastra. (2010) Permainan Tradisional. Bandung : FPOK-UPI

Internet :

Abduljabar, Bambang. (2012) Pendekatan Taktis [Online]. Tersedia di : file.upi.edu/Direktori/.../Pendekatan_Taktis_.pdf

Adisuyanto, Biasworo. (2012) Terompah Panjang. [Online]. Tersedia di : http://ortrad.blogspot.com/2012/08/terompah-panjang.html/. Diakses : 17 mei 2014)

Suwandhana,Yunizar (2012) Olahraga Tradisional Lari Balok. [Online]

Tersedia di :

ilmukeolahragaan.blogspot.com/.../olahraga-tradisional-lari-balok.html. Diakses 17 mei 2014)

Suwandi, (2011) permainan tradisiona indonesia. [Online]. Tersedia di : http://id.shvoong.com/humanities/arts/1957494-100-permainan-tradisional-indonesia/#ixzz1f8NFikW2. Diakses 17 mei 2014

T,N., (2014) Permainan Benteng-Bentengen. [Online]

Tersedia di

:://mainantradisionalindonesia.wordpress.com/2013/10/22/permaina n-benteng-bentengan/. Diakses 17 mei 2014


(6)

68

Andri Apriadi Setia Putra, 2014

pengaruh permainan olahraga tradisional terhadap jumlah waktu aktif belajar,kebugaran jasmani dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas xismkn 4 kota serang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

T,N.,(2014) Permainan Gobak Sodor. [Online] Tersedia di : http://galeripenjas.blogspot.com/2013/05/permainan-hadanggobak-sodor-hadang.html