PENGGUNAAN MULTIMEDIA TALK NOW DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS : Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMA Sandhy Putra TahunAjaran 2012/2013 No Panggil SPRS RUS p-2013.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Asumsi dan Hipotesis ... 5

1.5.1 Asumsi ... 5

1.5.2 Hipotesis ... 6

BAB II PENGGUNAAN MULTIMEDIA TALK NOW DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS ... 7

2.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 7

2.1.1 Pengertian Belajar ... 7

2.1.2 Pengertian Pembelajaran ... 7

2.2 Keterampilan Berbicara sebagai Salah Satu Aspek Keterampilan Berbahasa ... 9

2.2.1 Pengertian Berbicara ... 10


(2)

2.2.3 Metode Berbicara ... 12

2.2.4 Faktor-faktor Penunjang Keaktifan Berbicara ... 13

2.2.5 Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Berbicara ... 14

2.3 Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis ... 16

2.4 Tujuan Berbicara ... 43

2.5 Media Pembelajaran ... 19

2.5.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 19

2.5.2 Manfaat Media Pembelajaran ... 21

2.5.3 Fungsi Media Pembelajaran ... 22

2.6 Klasifikasi Media Pembelajaran ... 23

2.7 Pengertian Multimedia ... 24

2.7.1 Unsur-unsur Multimedia ... 25

2.7.2 Pembelajaran Berbasis Multimedia ... 26

2.8 Multimedia Talk Now ... 26

2.8.1 Gambaran Profil Multimedia Talk Now ... 26

2.8.2 Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Talk Now ... 27

2.8.3 Prosedur Penggunaan ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1 Metode dan Desain Penelitian ... 31

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

3.3 Lokasi Penelitian ... 33

3.4 Variabel Penelitian ... 33

3.5 Definisi Operasional ... 34

3.6 Instrumen Penelitian ... 36


(3)

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.9 Prosedur Penelitian ... 43

3.9.1 Rancangan Langkah-langkah Penelitian ... 43

3.9.2 Proses Pengelolaan Data Prates dan Pascates ... 49

3.9.3 Proses Pengelolaan Data Angket 3.9.4 Pedoman Pengumpulan Data Obsevasi Responden ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 Pembelajaran Bahasa Perancis di SMA Sandhy Putra ... 54

4.2 Laporan Pelaksanaan Penelitian ... 55

4.2.1 Pelaksanaan Penelitian pada Kelas Eksperimen ... 55

4.2.2 Pelaksanaan Penelitian pada Kelas Kontrol ... 57

4.3 Deskripsi Data ... 58

4.3.1 Deskripsi Data Prates ... 59

4.3.2 Deskripsi Data Pascates ... 61

4.4 Analisis Hasil Prates dan Pascates ... 63

4.4.1 Analisis Nilai Rata-rata Prates dan Pascates ... 65

4.4.2 Analisis Signifikansi Tes (ttest) ... 66

4.4.3 Analisis Derajat Kebebasan ... 68

4.5 Analisis Hipotesis ... 68

4.6 Analisis Data Angket ... 70

4.6.1 Pembahasan Data Angket ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 86

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Rekomendasi ... 88


(4)

DAFTAR PUSTAKA ... 97 LAMPIRAN – LAMPIRAN


(5)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat dan juga tidak dapat dipisahkan. Bagi manusia, bahasa merupakan alat dan cara berpikir. Bahasa diperlukan untuk berkomunikasi, menyampaikan gagasan, pikiran, pendapat bahkan perasaan dari seseorang kepada orang lain. Dengan bahasa pula dapat menjalin kerjasama dengan bangsa lain baik itu dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Oleh karena itu, agar dapat menjalin kerjasama dengan bangsa lain, penguasaan bahasa asing mutlak diperlukan.

Seperti yang diketahui pembelajaran bahasa asing, secara tidak langsung merupakan kewajiban bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dalam kurikulum pembelajaran bahasa di Sekolah Menengah Atas misalnya, tidak hanya kurikulum untuk mempelajari bahasa Indonesia saja, tetapi terdapat kurikulum yang mengharuskan sekolah mengajarkan bahasa asing. Ada beberapa bahasa asing yang dipelajari di Sekolah Menengah Atas (SMA) salah satunya adalah bahasa Perancis.

Dalam pembelajaran bahasa Perancis tidak terlepas dari empat keterampilan dasar berbahasa yang harus di kuasi. Keempat keterampilan


(6)

berbahasa tersebut adalah keterampilan reseptif yaitu keterampilan menyimak dan membaca serta keterampilan produktif yaitu keterampilan berbicara dan menulis.

Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan yang tidak mudah bagi pembelajar bahasa Perancis, karena berbicara memerlukan berbagai pengetahuan yang mendasar seperti tata bahasa, kosakata dan topik pembicaraan.

Kendala yang banyak dialami pembelajar dalam berbicara bahasa Perancis yaitu mereka dapat menguasai tata bahasa dengan baik, tetapi tidak mampu berbicara atau mengeluarkan pendapatnya dengan baik dan lancar. Namun demikian, ada juga yang berani berbicara, tetapi ujaran-ujaran yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa yang menjadi dasar bahasa Perancis.

Dalam pembelajaran keterampilan berbicara hal yang terpenting adalah keaktifan siswa dalam menggunakan bahasa tersebut dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan proses pembelajaran yang hingga saat ini masih banyak digunakan, yaitu kegiatan yang lebih berpusat pada guru (teacher centered), sehingga membuat siswa lebih pasif.

Dengan melihat kendala dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara tersebut, tentu diperlukan inovasi pengajaran yang lebih baik. Ada berbagai cara atau media untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran keterampilan berbicara, salah satunya dengan menggunakan multimedia pembelajaran bahasa Perancis yaitu Talk Now.


(7)

Talk Now merupakan multimedia yang menggunakan teknologi yang dikenal dengan istilah (speech recognition) atau pengenal wicara. Sehingga komputer bisa memahami apa yang pembelajar katakan. Dengan adanya teknologi speech recognition ini tentu akan membuat siswa lebih aktif berbicara dalam kegiatan pembelajarannya. Karena multimedia ini memungkinkan para pembelajar dapat mengetahui kesalahan dalam pengucapan karena dapat disbandingkan langsung dengan penutur aslinya.

Atas dasar pemikiran di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Penggunaan Multimedia Talk Now dalam Pembelajaran

Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis” (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa

Kelas X SMA Sandhy PutraTahun ajaran 2012/2013).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah peneliti utarakan di atas, peneliti merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1) Bagaimana hasil pembelajaran keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan multimedia Talk Now dan tanpa menggunakan multimedia Talk Now?

2) Adakah perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan multimedia Talk Now dan tanpa menggunakan multimedia Talk Now?


(8)

3) Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbicara dalam bahasa Perancis dengan menggunakan multimedia Talk Now?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab seluruh permasalahan yang telah dirumuskan di atas, yaitu:

1) Mendeskripsikan hasil pembelajaran keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan multimedia Talk Now pada kelas eksperimen dan tanpa menggunakan multimedia Talk Now pada kelas kontrol. 2) Memperoleh data perihal perbedaan hasil belajar siswa dengan

menggunakan multimedia Talk Now dan hasil belajar siswa tanpa menggunakan multimedia Talk Now.

3) Memperoleh data berupa tanggapan siswa terhadap pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis dengan menggunakan multimedia Talk Now.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai di atas, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu:


(9)

1) Pengajar

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam menentukan pilihan dan menetapkan metode pembelajaran dengan media yang tepat, sehingga dapat mempermudah dalam proses pembelajaran;

2) Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran keterampilan berbicara, yang dapat membuat siswa lebih tertarik dalam berbicara bahasa Perancis dengan menggunakan multimedia Talk Now

3) Peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti-penliti selanjutnya untuk mengembangkan atau bahkan menemukan multimedia pembelajaran lain yang dapat menunjang dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Perancis.

1.5 Asumsi dan Hipotesis 1.5.1. Asumsi

Menurut Arikunto (1988 : 41), asumsi merupakan “sesuatu yang di yakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagi hal-hal yang dipakai untuk dapat berpijak bagi peneliti untuk melakukan penelitiannya”.


(10)

Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa:

1) Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh siswa oleh karena itu pembelajaran berbicara harus dikembangkan;

2) Penggunaan multimedia Talk Now dapat membantu pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis.

1.5.2. Hipotesis

Hipotesis merupakan “jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat petanyaan”( Sugiono, 2008:96). Dari pengertian tersebut maka peneliti menentukan hipotesis sebagai berikut: adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan berbicara siswa dengan menggunakan multimedia Talk Now dan tanpa menggunakan multimedia Talk Now pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.


(11)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan metode dan teknik penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Bab ini mencangkup pembahasan mengenai metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional dan variabel yang terkait, instrumen penelitian, validitas penelitian, teknik penelitian, prosedur penelitian dan teknik pengelolaan data. Berikut adalah penjelasan secara terperinci.

3.1 Metode dan Desain penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai “cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi suatu masalah” (Sugiyono 2008 : 6)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.


(12)

Penelitian ini dapat didesain sebagai berikut:

Tabel 3.1. Desain Penelitian

Kelas Eksperimen Kelas kontrol

Keterangan:

O1 : Tes awal (prates) digunakan untuk mengetahui kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan atau treatment.

O2 : Tes akhir (pascates) digunakan untuk mengetahui kemampuan kelompok eksperimen setelah diberikannya perlakuan/treatment. X : Perlakuan atau treatment dengan menggunakan multimedia Talk Now

untuk keterampilan berbicara bahasa Perancis

O3 : Tes awal (prates) digunakan untuk mengetahui kemampuan kelompok kontrol sebelum pembelajaran.

O4 : Tes akhir (pascates) digunakan untuk mengetahui kemampuan kelompok kontrol setelah pembelajaran.

3.2 Populasi dan Sampel

Dalam sebuah penelitian harus ditentukan sebuah populasi yang menjadi target hasil penelitian. Populasi menurut Sugiyono, (2008:117) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Prates Treatment Pascates

O1 X O2


(13)

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan”. Sedangkan menurut Sudjana (1996:161) “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitatif, daripada karateristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Sandhy Putra tahun ajaran 2012/2013. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X yang akan dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas A sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 12 orang dan kelas B sebagai kelas kontrolyang terdiri dari 12 orang.

Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah teknik nonprobabilitas dengan teknik bertujuan (purposive sampling), karena pemilihan sampel ini berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Sandhy Putra jalan Radio Palasari – Dayeuhkolot – Kab. Bandung – Phone (022) 5226016.

3.4 Variabel Penelitian

Sugiyono (2008 : 61) merumuskan bahwa” variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.


(14)

Dalam penelitian ini peneliti mengunakan Variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat, maka multimedia Talk Now menjadi variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, maka keterampilan berbicara menjadi variabel terikat.

3.5 Definisi Operasional

Untuk membantu memahami dan menghindari kurangnya pengertian yang mungkin terjadi pada judul penelitian ini, maka peneliti menyertakan definisi-definisi yang yang digunakan sebagai berikut :

1. Efektivitas

Efektivitas merupakan keadaan yang menunjukan sejauh mana pengaruh dari apa yang direncanakan atau dilaksanakan itu terhadap hasil belajar (Js. Badudu, 1996: 371). Efektivitas dalam penelitian ini dimaksudkan keberhasilan penggunaan multimedia Talk Now dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa.

2. Multimedia Talk Now

Vaughan, 2004 www.satriamultimedia.com multimedia adalah beberapa kombinasi dan teks , gambar, suara, animasi dan video yang dikirim melalui komputer atau alat elektronik lainnya atau dengan manipulasi digital. Multimedia Talk Now merupakan salah satu media pembelajaran


(15)

bahasa Perancis. Multimedia ini diciptakan oleh Auralog sebuah tim yang terdiri dari para ahli pengajaran bahasa, pada tahun 1988. Di Indonesia, multimedia Talk Now ini diterbitkan oleh Virtual Shop. Multimedia Talk Now ini merupakan metode pembelajaran bahasa pertama yang seluruhnya didasarkan pada teknologi pengenal wicara (speech recognition) sehingga komputer dapat memahami apa yang pembelajar katakan. Didalam multimedia ini terdapat pula penjelasan yang meliputi ketentuan penggunaan kata dan frase, kuis dan tes bahkan kamus cetak dapat diubah dengan lebih dari 70 bahasa. Salah satu keunggulan lainya dari multimedia ini, yakni tampilan layar yang menarik, dengan adanya ilustrasi foto yang membantu pembelajar menguasai tata bahasa tersebut. Dalam penelitian ini multimedia Talk Now digunakan sebagai perlakuan (treatment) untuk membantu siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis.

3. Pembelajaran

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, guru dengan siswa, siswa dengan siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran


(16)

(Ibrahim, et. al. 2002:49). Pembelajaran dalam penelitian ini adalah pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis.

4. Berbicara

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan (Arsyad dan Mukti,1988:17). Dalam penelitian ini siswa berbicara dengan beberapa materi antara lain identité, couleur, nombres dan nationalité.

3.6 Istrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini tes dan angket.

3.6.1 Tes

Menurut Arikunto (2006 : 150) mengungkapkan bahwa “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelejensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki atau kelompok”. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis.


(17)

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttes. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan berbicara siswa pada kelas eksperimen setelah dikenakan treatment dan pada kelas kontrol setelah kegiatan pembelajaran secara konvensional.

Bentuk tes yang digunakan dalam prates dan pascates berupa role play dimana siswa diperrintahkan untuk membuat kelompok yang terdiri dari dua orang setiap kelompoknya. Setelah membagi kelompok siswa melakukan role play yaitu bermain peran melakukan tanya jawab dan interview sesuai dengan materi yang sudah dipelajari.

Berikut adalah kisi-kisi soal prates dan pascates yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian :

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Pratesdan Pascates Materi Uji

Prates Pascates

Tema : Identitas Diri

Siswa memperkenalkan diri masing-masing (se présenter) dengan menyebutkan

Nama (le Nom) Usia (l’âge) Alamat (l’adresse) Kebangsaan (la nationalité) No. telepon (le numéro de

Tema : Kehidupan Sehari-hari

I. Siswa diminta untuk bermain peran berpasangan. Satu siswa menjadi anggota dan siswa lain menjadi pemilik. Satu siswa akan mendaftarkan diri dalam club de peint.

II.Wawancara tentang Identitas Diri


(18)

téléphone.

Keterampilan berbicara siswa pada saat melakukan role play dinilai berdasarkan aspek-aspek sebagai berikut:

1. Pelafalan 2. Tata bahasa 3. Kosakata 4. Kelancaran

Skala penilaian setiap aspek memiliki poin 0 sampai 5, berikut deskripsi penilaian setiap aspek:

Pelafalan Skala

Penilaian

Penjelasan

5 Ucapan sudah standar (sudah seperti penutur asli)

4 Tidak terjadi salah pengucapan yang mencolok, mendekati ucapan standar

3 Pengaruh ucapan asing (daerah) dan kesalahan ucapan tidak menyebabkan kesalahpahaman

2 Pengaruh ucapan asing (daerah) yang memaksa orang mendengarkan dengan teliti, salah ucap yang menyebabkan kesalahpahaman

1 Sering terjadi kesalahpahaman besar dan aksen kuat yang menyulitkan pemahaman, menghendaki untuk selalu diulang 0 Ucapan sering tidak dapat dipahami


(19)

Tata Bahasa

Skala Penilaian

Penjelasan

5 Tidak lebih dari dua kesalahan selama berlangsung lisan 4 Sedikit terjadi kesalahan, tetapi bukan termasuk pada pola 3 Kadang-kadang terjadi kesalahan dalam penggunaan pola

tertentu, tetapi tidak menggangu pembicara

2 Sering terjadi kesalahan dalam pola tertentu karena kurang cermat yang dapat mengganggu pembicara

1 Adanya kesalahan dalam penggunaan pola-pola pokok secara tetap yang selalu mengganggu pembicara

0 Penggunaan tata bahasa hampir selalu tidak tepat

Kosakata Skala

Penilaian

Penjelasan

5 Penggunaan kosakata teknis dan umum, luas dan tepat sekali (seperti penutur asli)

4 Penggunaan kosakata teknis lebih luas dan cermat, kosakata umum pun tepat sesuai dengan situasi sosial

3 Penggunaan kosakata teknis tepat dalam pembicaraan tentang masalah tertentu, tetapi penggunaan kosakata umum berlebih 2 Pemilihan kosakata sering tidak tepat dan keterbatasan

penguasaannya menghambat kelancaran pembicara dalam masalah sosial dan professional


(20)

1 Penguasaan kosakata sangat terbatas pada keperluan dasar personal (waktu, makanan, transportasi, keluarga)

0 Penggunaan kosakata tidak tepat dalam percakapan yang paling sederhana sekalipun

Kelancaran Skala

Penilaian

Penjelasan

5 Pembicaraan dalam segala hal lancar dan halus seperti penutur asli

4 Pembicaraan lancar dan halus, serta sekali-sekali masih kurang tepat

3 Pembicaraan kadang-kadang masih ragu-ragu, pengelompokan kata kadang-kadang juga tidak tepat

2 Pembicaraan sering tampak ragu, kalimat tidak lengkap 1 Pembicaraan sangat lambat dan tidak tepat kecuali untuk

kalimat-kalimat pendek dan telah rutin

0 Pembicaraan selalu terkait dan terputus-putus sehingga komunikasi terhambat

Diadaptasi dari Mudini dan Purba (2009 :26-27) dan Nurgiyantoro (1995 : 285)

3.6.3 Angket

Menurut Arikunto (2006 : 151) “angket atau kusioner (questionnaires) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.


(21)

Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswwa tentang pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis menggunakan multimedia Talk Now. Angket diberikan pada akhir seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan. Angket yang digunakan pada penelitian ini disusun berdasarkan kisi-kisi angket sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi angket

No Aspek pernyataan Nomor

soal

Jumlah nomor soal

%

1 Pengalaman belajar siswa sebelum, pada saat dan setelah menggunakan multimedia.

1, 2, 3 3 15 %

2 Tampilan multimedia: desain pembelajaran, rekayasa perangkat lunak dan komunikasi visual.

6,7,8,9, 10,11,12

7 35%

3 Isi multimedia. 13 1 5%

4 Penguasaan materi dalam multimedia 4,5 2 10%

5 Cara belajar siswa 14,15,16,

17

4 20%

6 Tanggapan siswa 18,19, 20 3 15%


(22)

3.7 Validitas

Menurut Sugiyono (2008:267) validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Maka dari itu data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Menurut Nugiantoro (2009: 36) bahwa, “ kesasihan tes terlihat bila alat tersebut mempunyai kesesuaian dengan tujuan dan deskripsi bahan pelajaran yang diajarkan. Untuk mengetahuinya, alat tes tersebut dapat dikonsultasikan dan atau dievaluasikan kepada orang yang ahli dalam bidang yang (expert judgment).”

Dengan demikian, pelaksanaan tes dilakukan setelah peneliti menyusun rekapitulais materi dan kisi-kisi tes yang telah dikonslutasikan dengan guru yang besangkutan di SMA Sandhy Putra dan dosen ahli dari Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI. Kemudian peneliti meminta pertimbangan kepada dosen tenaga ahli untuk menilai kelayakan instrument penelitian untuk dijadikan tes.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes, angket dan lembar observasi. Teknik ini dilakukan di kelas eksperimen dan kelas


(23)

kontrol berupa tes berbicara bahasa Perancis. Tes, angket dan lembar observasi yang digunakan terdiri atas:

1. Prates atau tes awal adala jenis tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum mengalami perlakuan atau proses belajar mengajar dalam suatu pokok bahasan yang akan dipelajari.

2. Pascates atau tes akhir adalah jenis tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sesudah diberi perlakuan menggunakan multimedia Talk Now maupun pembelajaran secara konvensional di kelas.

3. Angket pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data kesan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan multimedia Talk Now dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

4. lembar observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana perhatian yang diberikan siswa pada saat peneliti melakukan penelitian, terutama pada saat peneliti memberikan perlakuan (treatment).

3.9 Prosedur Penelitian

3.9.1 Rancangan langkah-langkah penelitian a. Tahap Awal

1. Memilih subjek penelitian dari populasi yang sudah ditentukan.

2. Mengelompokan subjek tersebut menjadi dua kelas yaitu kelas A sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 12 orang siswa, dan kelas B sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 12 orang siswa.


(24)

3. Mempertahankan kondidi-kondisi bagi kedua kelompok ini agar tetap sama, kecuali satu hal yaitu pada kelas eksperimen yang dikenakan variabel eksperimental X.

b. Tahap Pelaksanaan

1. Memberikan tes awal kepada siswa dikelas eksperimen dan kelas kontrol

a) Pertemuan pertama kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 20 oktober 2012. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain

 Membuka kegiatan pembelajaran dan mengabsen siswa.

 Menyiapkan media yaitu alat perekam suara untuk melaksanakan tes awal.

 Meminta siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari dua orang setiap kelompok.

 Melaksanakan prates.

 Menutup kegiatan pembelajaran.

b) Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 22 oktober 2012. Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan kedua antara lain:  Membuka kegiatan dengan mengabsen siswa.


(25)

Gambar 3.1

 Menerangkan cara menggunakan multimedia Talk Now kepada siswa

Tahap 1

Pada tahap ini siswa mengisi nama sebelum masuk pada menu utama.


(26)

Tahap 2

Pada tahap ini siswa memasuki menu utama lalu memerintah siswa untuk memilih tema pays sesuai dengan materi pembelajaran.

Gambar 3.3

Gambar 3.4 Tahap 3

Setelah memilih tema pays, lalu memerintahkan siswa memilih option pratique des mots untuk memasuki materi pembelajaran.


(27)

Gambar 3.5 Tahap 4

Setelah masuk pada option pratique des mots siswa mulai melakukan kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara.

 Memastikan siswa melakukan kegiatan dengan benar  Menutup kegiatan pembelajaran.

c) Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2012. Pelaksanaan yang dilakukan pada pertemuan terakhir ini antara lain:

 Membuka kegiatan pembelajaran dan mengabsen siswa.

 Menyiapkan media yaitu alat perekam suara untuk melaksanakan tes akhir.

 Meminta siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari dua orang setiap kelompok.


(28)

 Setelah posttest selesai siswa diminta untuk mengisi angket penelitian untuk mengetahui respon siswa tentang pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan multimedia Talk Now.

 Menutut kegiataan pembelajaran.

2. Melakukan kegiatan pembelajaran seperti biasanya (pembelajaran konvesional) pada kelas kontrol.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 20, 22 dan 27 Oktober 2012. Kegiatan pembelajaraan disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

c. Tahap Akhir

1. Mengelola data tes T1 atau pratest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Mengelola data tes T2 atau pascates pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Mengelola data angket yang diberikan pada kelas eksperimen

4. Menerapkan tes statistik untuk menguji adakah perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.


(29)

3.9.2 Proses Pengelolaan Data Prates dan Pascates

a. Data pratest dan pascates yang diambil pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu, berupa rekaman keterampilan berbicara siswa.

b. Berdasarkan deskripsi penilaian setiap aspek keterampilan berbicara maka didapat pedoman penilaian yang digunakan pada prates dan pascates sebagai berikut:

Table 3.4

Pedoman Penilaian Prates dan Pascates

No Aspek Penilaian Skala Penilaian

1. Pelafalan 5 4 3 2 1 0 2. Kosakata 5 4 3 2 1 0 3. Tata Bahasa 5 4 3 2 1 0 4. Kelancaran 5 4 3 2 1 0 Jumlah

Nilai yang diperoleh setiap siswa kemudian dihitung menggunakan skala 10 untuk mendapatkan nilai bersih dengan rumus:

=

2

Setelah mendapat nilai lalu membuat tabel perolehan data dan mengolahnya menggunakan metode statistik komparansional sebagai berikut:


(30)

1. Mecari Mean kedua variabel dengan rumus:

� =

1 � = 2

2. Mencari nilai t hitung dengan rumus:

= � − �

2 + 2

–( −1)

3. Memberikan interpretasi terhadap nilai t hitung:

Merumuskan hipotesis kerja (Hk) : terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

4. Menguji kebenaran dengan membandingkan t tabel:

3.9.3 Proses Pengelolaan Data Angket

Untuk mengolah data yang diperoleh dari hasil angket dengan cara menghitung jumlah keseluruhan responden yang memilih pertanyaan-pertanyaan yang tersedia, kemudian jumlah tersebut dibuat kedalam bentuk persentase dengan cara sebagai berikut :

% = x 100% Keterangan :

% = Persentase frekuensi dari setiap setiap jawaban responden f = Frekuensi setiap jawaban dari responden

n = Jumlah responden


(31)

Tabel 3.5

Klasifikasi Persentase Angket Besar persentase Interpretasi

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengah

50% Setengahnya

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Pada umumnya

100% Seluruhnya

(Supardi, 1979 : 2)

3.9.4 Pedoman Pengumpulan Data Observasi Responden

Selain dari data tes dan data angket, peneliti juga memberikan lembar observasi responden guna mengetahui sejauh mana perhatian yang diberikan siswa pada saat peneliti melakukan penelitian, terutama pada saat peneliti memberikan perlakuan (treatment). Berikut format lembar observasi yang akan diberikan kepada observator.

Tabel 3.6

Format Observasi Responden

No Kriteria dan Aspek Penelitian Jumlah Siswa Keterangan 1.

Siswa antusias terhadap pembelajaran yang diberikan


(32)

2.

Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan yang diberikan peneliti dengan baik

3.

Siswa mengajukan pertanyaan kepada peneliti

4.

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti

5.

Siswa mengerjakan tes yang diberikan peneliti dengan focus

6.

Siswa mengikuti pembelajaran yang diberikan peneliti mulai dari awal hingga akhir

Lembar observasi tersebut akan diberikan kepada observator yang berada pada penelitian ini, selain peneliti sendiri. Peneliti meminta saudari Lucy Prasetya Subardjah , S.Pd untuk menilai lembar obervasi tersebut guna mengetahui apakah peneliti melakukan penelitian ini dengan baik.


(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dengan mengacu pada rumusan masalah pada penelitian ini, dan berdasarkan hasil analisis dari data tes dan data angket, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis dengan menggunakan multimedia Talk Now pada kelas eksperimen ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingan dengan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis pada kelas kontrol yang tanpa menggunakan multimedia Talk Now. Hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen yaitu sebesar 6,65 lebih besar dibandingkan perolehan nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol yaitu sebesar 4,81.

2) Data hasil pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang sudah diolah dengan menggunakan metode statistik komparansional ternyata menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis menggunakan multimedia Talk Now dan tanpa menggunakan multimedia Talk Now memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan melalui pengujian kebenaran hipotesa, yaitu: apabila thitung


(34)

lebih kecil atau sama dengan dari ttabel (thitung ≤ ttabel), maka Ho diterima dan Hk ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. sedangkan apabila nilai thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel), maka Ho ditolak dan Hk diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. nilai dari thitung adalah 4,94 dan nilai ttabel yang diperoleh dari tabel distribusi dengan derajat kebebasan (db) yaitu 24 dengan taraf signifikasi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 2,08. Dengan demikian nilai thitung lebih besar dari ttabel (4,94 > 2,08) yang berarti Hk diterima dan Ho ditolak artinya dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen (variabel X) dan kelas kontrol (variabel Y).

3) Tanggapan siswa terhadap pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis dengan menggunakan multimedia Talk Now menunjukan respon yang baik. Berdasarkan hasil pengelolaan data angket dapat diketahui bahwa penggunaan multimedia Talk Now dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa lebih menarik dibandingkan dengan cara mengajar yang biasa dilakukan oleh guru yaitu dengan menggunakan metode konvensional. Selain itu dengan menggunakan multimedia Talk Now siswa lebih percaya diri untuk dapat berbicara bahasa Perancis dan lebih termotivasi untuk mempelajari keterampilan berbicarabahasa


(35)

Perancis, sehingga mereka beranggapan bahwa dalam pembelajaran di dalam kelas perlu menggunakan multimedia Talk Now.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1) Siswa

Peneliti merekomendasikan kepada siswa untuk lebih sering berlatih berbicara bahasa Perancis dan menghilangkan rasa takut untuk mencoba berbicara bahasa Perancis, serta lebih banyak membaca agar memperkaya kosakata. Selain itu peneliti juga menyarankan agar siswa banyak berlatih menggunakan media dari berbagai sumber untuk meningkatkan kemampuan berbicara.

2) Guru

Peneliti merekomendasikan kepada pihak guru agar lebih menyadari betul bahwa pembelajaran yang baik dan tepat sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, dapat membantu guru dalam menyampaikan materi di dalam kelas, dan memudahkan pengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Media pembelajaran dapat menjadi pilihan yang tepat jika dikemas secara menarik.


(36)

3) Sekolah

Peneliti merekomendasikan kepada pihak sekolah bahwa multimedia Talk Now dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis siswa, sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai.

4) Peneliti Berikutnya

Peneliti merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk dapat mengembangkan penelitian ini lebih mendalam atau dapat mengembangkan media pembelajaran lain yang dapat menunjang pembelajaran bahasa, khususnya untuk keterampilan berbicara agar lebih menarik minat belajar siswa.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

________. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung

Abidin, Yunus. 2009. Kemampuan Menulis dan Berbicara Akademik. Bandung: Rizqi press.

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. (revisi VI) Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGafindo Persada. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGafindo Persada.

Badudu, Js. (1996). Kamus umum Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Galison, R. et Coste, D. 1972. Dictionnaire de Didactique des Langues. Paris: Hachette

Glackman, C. 1991. Pretending Not to Know What We Know. Educational Leadership

Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Hofstetter, Fred T. 2000. Multimedia Literacy. Inggris: irwin/ McGraw.


(38)

Ibrahim, et. al. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung:

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Keraf, Geroys. 1998. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT.Gramedia.

Mangenot, francois & Louveau. 2006. Internet et la classe de langue Techniques et Pratiques de Classe. Lassay-les-chateaux: CLE Internationale.

Nurgiyantoro, B. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Tagliante, Christine. 2005. L’évaluation et le cadre européen commun. Paris : CLE Internationale.

Tarigan , Henry Guntur 1989. Pengajaran Kompetensi Bahasa; Suatu Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Depdikbud

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Sumber Internet :

http://cade.icaap.org/vol10.2/rocheleau.html www.satriamultimedia.com

http://www.jofde.ca/index.php/jde/article/view/234/608 www.edufle.net


(39)

Sumber Skripsi dan Tesis:

Hardini, Tri Indri. 2004. Model pembelajaran jarak jauh bahasa indonesia untuk pembelajaran tingkat awal melalui media internet berbasis konsep hipermedia bagi penutur bahasa perancis (frankopon). Tesis FPBS-UPI: tidak diterbitkan Lesmanawati, Tina. 2010. Efektivitas Media CD Interaktif Pembelajaran Mandiri

Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis Pemula Dewasa Tingkat DELF A1. Skripsi FPBS-UPI: Tidak ditebitkan.

Punama, Gilang. 2006. Efektivitas Penggunaan Multimedia Tell Me More

Japanese Terhadap Pembelajaran Keterampilan Berbicara”

(Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa kelas XI SMA Negeri 7 Bandung). Skripsi FPBS-UPI: Tidak dierbitkan.


(1)

Ellsa Maria Rusnandar, 2013

Penggunaan Multimedia Talk Now Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lebih kecil atau sama dengan dari ttabel (thitung ≤ ttabel), maka Ho diterima dan Hk ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. sedangkan apabila nilai thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel), maka Ho ditolak dan Hk diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. nilai dari thitung adalah 4,94 dan nilai ttabel yang diperoleh dari tabel distribusi dengan derajat kebebasan (db) yaitu 24 dengan taraf signifikasi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 2,08. Dengan demikian nilai thitung lebih besar dari ttabel (4,94 > 2,08) yang berarti Hk diterima dan Ho ditolak artinya dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen (variabel X) dan kelas kontrol (variabel Y).

3) Tanggapan siswa terhadap pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis dengan menggunakan multimedia Talk Now menunjukan respon yang baik. Berdasarkan hasil pengelolaan data angket dapat diketahui bahwa penggunaan multimedia Talk Now dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa lebih menarik dibandingkan dengan cara mengajar yang biasa dilakukan oleh guru yaitu dengan menggunakan metode konvensional. Selain itu dengan menggunakan multimedia Talk Now siswa lebih percaya diri untuk dapat berbicara bahasa Perancis dan lebih termotivasi untuk mempelajari keterampilan berbicarabahasa


(2)

Ellsa Maria Rusnandar, 2013

Penggunaan Multimedia Talk Now Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Perancis, sehingga mereka beranggapan bahwa dalam pembelajaran di dalam kelas perlu menggunakan multimedia Talk Now.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1) Siswa

Peneliti merekomendasikan kepada siswa untuk lebih sering berlatih berbicara bahasa Perancis dan menghilangkan rasa takut untuk mencoba berbicara bahasa Perancis, serta lebih banyak membaca agar memperkaya kosakata. Selain itu peneliti juga menyarankan agar siswa banyak berlatih menggunakan media dari berbagai sumber untuk meningkatkan kemampuan berbicara.

2) Guru

Peneliti merekomendasikan kepada pihak guru agar lebih menyadari betul bahwa pembelajaran yang baik dan tepat sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, dapat membantu guru dalam menyampaikan materi di dalam kelas, dan memudahkan pengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Media pembelajaran dapat menjadi pilihan yang tepat jika dikemas secara menarik.


(3)

Ellsa Maria Rusnandar, 2013

Penggunaan Multimedia Talk Now Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Sekolah

Peneliti merekomendasikan kepada pihak sekolah bahwa multimedia Talk Now dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis siswa, sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai.

4) Peneliti Berikutnya

Peneliti merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk dapat mengembangkan penelitian ini lebih mendalam atau dapat mengembangkan media pembelajaran lain yang dapat menunjang pembelajaran bahasa, khususnya untuk keterampilan berbicara agar lebih menarik minat belajar siswa.


(4)

Ellsa Maria Rusnandar, 2013

Penggunaan Multimedia Talk Now Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

________. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung

Abidin, Yunus. 2009. Kemampuan Menulis dan Berbicara Akademik. Bandung: Rizqi press.

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. (revisi VI) Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGafindo Persada. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGafindo Persada.

Badudu, Js. (1996). Kamus umum Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Galison, R. et Coste, D. 1972. Dictionnaire de Didactique des Langues. Paris: Hachette

Glackman, C. 1991. Pretending Not to Know What We Know. Educational Leadership

Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Hofstetter, Fred T. 2000. Multimedia Literacy. Inggris: irwin/ McGraw.


(5)

Ellsa Maria Rusnandar, 2013

Penggunaan Multimedia Talk Now Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ibrahim, et. al. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung:

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Keraf, Geroys. 1998. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT.Gramedia.

Mangenot, francois & Louveau. 2006. Internet et la classe de langue Techniques et

Pratiques de Classe. Lassay-les-chateaux: CLE Internationale.

Nurgiyantoro, B. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Tagliante, Christine. 2005. L’évaluation et le cadre européen commun. Paris : CLE Internationale.

Tarigan , Henry Guntur 1989. Pengajaran Kompetensi Bahasa; Suatu Penelitian

Kepustakaan. Jakarta: Depdikbud

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Sumber Internet :

http://cade.icaap.org/vol10.2/rocheleau.html www.satriamultimedia.com

http://www.jofde.ca/index.php/jde/article/view/234/608 www.edufle.net


(6)

Ellsa Maria Rusnandar, 2013

Penggunaan Multimedia Talk Now Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber Skripsi dan Tesis:

Hardini, Tri Indri. 2004. Model pembelajaran jarak jauh bahasa indonesia untuk pembelajaran tingkat awal melalui media internet berbasis konsep hipermedia

bagi penutur bahasa perancis (frankopon). Tesis FPBS-UPI: tidak diterbitkan

Lesmanawati, Tina. 2010. Efektivitas Media CD Interaktif Pembelajaran Mandiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis Pemula

Dewasa Tingkat DELF A1. Skripsi FPBS-UPI: Tidak ditebitkan.

Punama, Gilang. 2006. Efektivitas Penggunaan Multimedia Tell Me More

Japanese Terhadap Pembelajaran Keterampilan Berbicara”

(Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa kelas XI SMA Negeri 7 Bandung).


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KETERAMPILAN BERBICARA KELAS II SDN KAUMAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

0 3 22

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA INDONESIA ASPEK KETERAMPILAN MENULIS KELAS XI SMA NEGERI 2 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013

0 13 5

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA N 12 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)

1 9 52

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS X SMA N 9 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

4 34 57

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH ( Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung)

5 60 69

View of MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN “BERGANTI PERAN”

0 0 6

Kata kunci : strategi pembelajaran, keterampilan berbicara ABSTRACT - ALTERNATIF STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA

1 2 12

MULTIMEDIA PEMBELAJARAN LITHOSFER UNTUK SMA KELAS X

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA NEGERI 2 PONTIANAK

1 0 12

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB MELALUI PENDEKATAN KOMUNKATIF Muspika Hendri Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Email: muspikahendrigmail.com Abstract - PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB MELALUI PENDEKATAN KOMU

0 0 15