PENGARUH EFIKASI DIRI, SIKAP KEWIRAUSAHAAN, DAN MOTIVASI TERHADAP PERILAKU KEWIRAUSAHAAN : Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha.

(1)

Taufik Pardita, 2013

No. Daftar/FPEB/446/UN.40.7/01/LT/2013

PENGARUH EFIKASI DIRI, SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN MOTIVASI TERHADAP PERILAKU KEWIRAUSAHAAN (Survey Pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Pemenang

Program Mahasiswa Wirausaha) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh Taufik Pardita

0901391

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

TAUFIK PARDITA

PENGARUH EFIKASI DIRI, SIKAP KEWIRAUSAHAAN, DAN MOTIVASI TERHADAP PERILAKU KEWIRAUSAHAAN

(Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

PEMBIMBING

Prof. Dr. H. Disman, MS

NIP. 19590209 198412 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Dr. Ikaputera Waspada, MM


(3)

Taufik Pardita, 2013

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH

EFIKASI DIRI, SIKAP KEWIRAUSAHAAN, DAN MOTIVASI TERHADAP PERILAKU KEWIRAUSAHAAN (Survey pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)” ini dan seluruh isinya adalah benar – benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara – cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, 2013 Yang membuat pernyataan,

Taufik Pardita NIM. 0901391


(4)

PENGARUH EFIKASI DIRI, SIKAP KEWIRAUSAHAAN, DAN

MOTIVASI TERHADAP PERILAKU KEWIRAUSAHAAN

(Survey pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Oleh:

TAUFIK PARDITA

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Taufik Pardita 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(5)

Taufik Pardita, 2013

ABSTRAK

“Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan

(Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)” di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Disman, MS

Oleh

Taufik Pardita 0901391

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu perilaku kewirausahaan yang dimiliki mahasiswa pemenang Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil pra penelitian kepada para pemenang PMW mengenai keberlanjutan usaha yang mereka ajukan di PMW menunjukkan sebagian besar usahanya tidak lagi berjalan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor efikasi diri, sikap kewirausahaan, dan motivasi terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pemenang PMW. Dalam penelitian ini yang menjadi objek sasaran penelitian yaitu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia pemenang PMW 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatory. Sampel sebanyak 40 mahasiswa dengan teknik sampel jenuh. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan analisis data menggunakan Methode Succesive Interval (MSI) dan uji persamaan regresi berganda dengan program SPSS 16.. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial variabel efikasi diri, sikap kewirausahaan, dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan.


(6)

iv

iv

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The Influence of Self-Efficacy, Entrepreneurial Attitude, and Motivation Toward Entrepreneurial Behaviour (Case on Student UPI the winners of Student

Entrepreneurial Program)”

Under the guidance of Prof. Dr. H. Disman, Ms by

Taufik Pardita 0901391

This study discusses about the lack of entrepreneurial behavior possessed by the winners of Student Entrepreneurial Program (PMW). It can be inferred from the pre-research to PMW winners about their sustainability of businesses that they proposed in PMW. Its hows that most of their businesses are no longer running. The purpose of this study is to determine thein fluence of self-efficacy, entrepreneurial attitude, and motivation on the entrepreneurial behavior of students, PMW winner of Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). In this study, there search objectis students, PMW winner of UPI in 2012. The method used in this study is an explanatory survey. It uses 40 student samples with saturated sampling technique. It uses questionnaire as the techniques of collection data. To analise the data we use the Method Successive Interval (MSI) and test the multiple regression equation with SPSS 16. Based on the findings of this research, whethers imultaneously orin partial, self-efficacy, entrepreneurial attitude, and motivation have sign ificantly positive effect on entrepreneurial behavior

Keywords : self-efficacy, entrepreneurial attitude, motivation, entrepreneurial


(7)

Taufik Pardita, 2013

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... .... v DAFTAR TABEL ... .... viii DAFTAR GAMBAR ... .... x

BAB I PENDAHULUAN... .... Error! Bookmark 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark 1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark 1.3.2 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS ... .... Error! Bookmark 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark 2.1.1 Perilaku Kewirausahaan ... Error! Bookmark 2.1.1.1 Konsep Perilaku ... Error! Bookmark 2.1.1.2 Konsep Kewirausahaan ... Error! Bookmark 2.1.1.2.1 Ciri-ciri Wirausaha ... Error! Bookmark 2.1.1.2.2 Proses Kewirausahaan ... Error! Bookmark 2.1.1.3 Perilaku Kewirausahaan ... Error! Bookmark 2.1.1.3.1 Indikator perilaku kewirausahaan ... Error! Bookmark 2.1.2 Efikasi Diri... Error! Bookmark 2.1.2.1 Konsep Efikasi Diri ... Error! Bookmark 2.1.2.2 Proses Terjadinya Efikasi Diri ... Error! Bookmark 2.1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri ... Error! Bookmark 2.1.2.4 Aspek-aspek Efikasi Diri ... Error! Bookmark 2.1.2.5 Sumber-sumber Efikasi Diri ... Error! Bookmark 2.1.2.6 Hubungan Efikasi Diri dengan Perilaku ... Error! Bookmark 2.1.2.7 Indikator efikasi diri ... Error! Bookmark 2.1.3 Sikap Kewirausahaan... Error! Bookmark 2.1.3.1 Konsep Sikap ... Error! Bookmark 2.1.3.2 Komponen Sikap ... Error! Bookmark 2.1.3.3 Teori Sikap ... Error! Bookmark 2.1.3.4 Hubungan Sikap dengan Perilaku ... Error! Bookmark 2.1.3.5 Konsep Sikap Kewirausahaan ... Error! Bookmark 2.1.3.6 Indikator Sikap Kewirausahaan ... Error! Bookmark 2.1.4 Motivasi ... Error! Bookmark 2.1.4.1 Konsep Motivasi ... Error! Bookmark 2.1.4.2 Pola Motivasi ... Error! Bookmark 2.1.4.3 Teori – teori Motivasi ... Error! Bookmark 2.1.4.4 Indikator Motivasi ... Error! Bookmark 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark

2.3.1 Keterkaitan antara Efikasi Diri dengan Perilaku

Kewirausahaan ... Error! Bookmark 2.3.2 Keterkaitan antara Sikap Kewirausahaan dengan Perilaku


(8)

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2.3.3 Keterkaitan antara Motivasi dengan Perilaku

Kewirausahaan ... Error! Bookmark 2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark BAB III METODE PENELITIAN ... .... Error! Bookmark 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark 3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark 3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark 3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark 3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark 3.4 Operasional Variabel ... Error! Bookmark 3.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark 3.6 Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark 3.6.1 Uji Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark 3.6.2 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark 3.6.2.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark 3.6.2.2 Uji Normalitas ... Error! Bookmark 3.6.2.3 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark 3.6.3 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... .... Error! Bookmark 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... Error! Bookmark 4.1.1 Profil Responden ... Error! Bookmark 4.1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ... Error! Bookmark 4.1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark 4.1.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas ... Error! Bookmark 4.2 Gambaran Umum Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.

4.2.1 Efikasi Diri... Error! Bookmark 4.2.2 Sikap Kewirausahaan... Error! Bookmark 4.2.3 Motivasi ... Error! Bookmark 4.2.4 Perilaku Kewirausahaan ... Error! Bookmark 4.3 Sebaran Variabel Penelitian berdasarkan Karakteristik Responden Error! Bookmark 4.4 Hasil Analisis Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark 4.4.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark 4.4.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark 4.5 Hasil Pengujian Persyaratan Analisis... Error! Bookmark 4.5.1 Hasil Uji Normalitas ... Error! Bookmark 4.5.2 Hasil Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark 4.5.3 Hasil Uji Heterokedastis ... Error! Bookmark 4.5.4 Hasil Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark 4.6 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark 4.5.1 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark 4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark 4.6.1 Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Perilaku Kewirausahaan ... Error! Bookmark 4.6.2 Pengaruh Sikap Kewirausahaan Terhadap Perilaku

Kewirausahaan ... Error! Bookmark 4.6.3 Pengaruh Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan ... Error! Bookmark 4.8 Implikasi Pendidikan ... Error! Bookmark


(9)

Taufik Pardita, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... .... Error! Bookmark DAFTAR PUSTAKA ... .... Error! Bookmark


(10)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan

Tertinggi yang Ditamatkan, 2008–2012 ... Error! Bookmark not d Tabel 1.3 Data Keberlangsungan Usaha Pemenang PMW Tahun

2010 - 2012 ... Error! Bookmark not d Tabel 1.4 Tingkat Perilaku Kewirausahaan Mahasiswa UPI

Pemenang PMW 2012 ... Error! Bookmark not d Tabel 2.1 Ciri-ciri Kewirausahaan ... Error! Bookmark not d Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not d Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not d Tabel 4.1 Data Pemenang PMW 2012 ... Error! Bookmark not d Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not d Tabel 4.3 Data Mahasiswa UPI Pemenang PMW 2012 Berdasarkan

Fakultas ... Error! Bookmark not d Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Bidang Usaha Error! Bookmark not d Tabel 4.5 Klasifikasi Nilai Bobot Standar ... Error! Bookmark not d Tabel 4.6 Klasifikasi Jumlah Skor Efikasi Diri ... Error! Bookmark not d Tabel 4.7 Klasifikasi Skor Efikasi Diri Mahasiswa UPI Pemenang

PMW 2012 ... Error! Bookmark not d Tabel 4.8 Klasifikasi Jumlah Skor Sikap Kewirausahaan ... Error! Bookmark not d Tabel 4,9 Klasifikasi Skor Sikap Kewirausahaan Mahasiswa UPI

Pemenang PMW 2012 ... Error! Bookmark not d Tabel 4.10 Klasifikasi Jumlah Skor Motivasi ... Error! Bookmark not d Tabel 4,11 Klasifikasi Skor Motivasi Mahasiswa UPI Pemenang

PMW 2012 ... Error! Bookmark not d Tabel 4.12 Klasifikasi Jumlah Skor Perilaku Kewirausahaan ... Error! Bookmark not d Tabel 4.13 Klasifikasi Skor Perilaku Kewirausahaan Mahasiswa UPI

Pemenang PMW 2012 ... Error! Bookmark not d Tabel 4.14 Skor Penilaian dan Penafsiran Data... Error! Bookmark not d Tabel 4.15 Sebaran Efikasi Diri Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not d Tabel 4.16 Sebaran Efikasi Diri Berdasarkan Tahun Angkatan ... Error! Bookmark not d Tabel 4.17 Sebaran Efikasi Diri Berdasarkan Asal Fakultas ... Error! Bookmark not d Tabel 4.18 Sebaran Efikasi Diri Berdasarkan Jenis Usaha... Error! Bookmark not d Tabel 4.19 Skor Penilaian dan Penafsiran Data... Error! Bookmark not d Tabel 4.20 Sebaran Sikap Kewirausahaan Berdasarkan Jenis Kelamin . Error! Bookmark not d Tabel 4.21 Sebaran Sikap Kewirausahaan Berdasarkan Tahun

Angkatan ... Error! Bookmark not d Tabel 4.22 Sebaran Sikap Kewirausahaan Berdasarkan Asal Fakultas .. Error! Bookmark not d Tabel 4.23 Sebaran Sikap Kewirausahaan Berdasarkan Jenis Usaha... Error! Bookmark not d Tabel 4.24 Skor Penilaian dan Penafsiran Data... Error! Bookmark not d Tabel 4.25 Sebaran Motivasi Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not d Tabel 4.26 Sebaran Motivasi Berdasarkan Tahun Angkatan ... Error! Bookmark not d Tabel 4.27 Sebaran Motivasi Berdasarkan Asal Fakultas ... Error! Bookmark not d Tabel 4.28 Sebaran Motivasi Berdasarkan Jenis Usaha ... Error! Bookmark not d Tabel 4.29 Skor Penilaian dan Penafsiran Data... Error! Bookmark not d


(11)

Taufik Pardita, 2013

Tabel 4.30 Sebaran Perilaku Kewirausahaan Berdasarkan Jenis

Kelamin... Error! Bookmark not d Tabel 4.31 Sebaran Perilaku Kewirausahaan Berdasarkan Tahun

Angkatan ... Error! Bookmark not d Tabel 4.32 Sebaran Perilaku Kewirausahaan Berdasarkan Asal

Fakultas ... Error! Bookmark not d Tabel 4.33 Sebaran Perilaku Kewirausahaan Berdasarkan Jenis Usaha Error! Bookmark not d Tabel 4.14 Uji Validitas Perilaku Kewirausahaan ... Error! Bookmark not d Tabel 4.15 Uji Validitas Perilaku Efikasi Diri... Error! Bookmark not d Tabel 4.16 Uji Validitas Sikap Kewirausahaan ... Error! Bookmark not d Tabel 4.17 Uji Validitas Motivasi ... Error! Bookmark not d Tabel 4.18 Uji Reliabilitas Variabel ... Error! Bookmark not d Tabel 4.19 Hasil Uji Multikolinieritas Corelation Statistics ... Error! Bookmark not d Tabel 4.20 Hasil Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not d Tabel 4.21 Model Penelitian ... Error! Bookmark not d Tabel 4.22 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... Error! Bookmark not d Tabel 4.23 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not d Tabel 4.24 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)... Error! Bookmark not d Tabel 4.25 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)... Error! Bookmark not d Tabel 4.26 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)... Error! Bookmark not d


(12)

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku dan

Performa individu ... Error! Bookmark not d Gambar 2.2 Kerangka teori tindakan beralasan ... Error! Bookmark not d Gambar 2.3 Kerangka Theory of Planned Behavior ... Error! Bookmark not d Gambar 2.4 Model Proses Kewirausahaan ... Error! Bookmark not d Gambar 2.6 Kerangka Motivasi Model Porter dan Lawyer ... Error! Bookmark not d Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not d Gambar 3. 1 Statistika d Durbin-Watson ... Error! Bookmark not d Gambar 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Mahasiswa UPI Pemenang

PMW 2012 ... Error! Bookmark not d Gambar 4.2 Data Mahasiswa UPI Pemenang PMW 2012 Berdasarkan

Fakultas ... Error! Bookmark not d Gambar 4.3 Pengelompokan Jenis Usaha Pemenang PMW 2012 ... Error! Bookmark not d Gambar 4.4 Uji Normalitas... Error! Bookmark not d Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not d Gambar 4.6 Uji T Variabel Efikasi Diri ... Error! Bookmark not d Gambar 4.7 Uji T Variabel Sikap Kewirausahaan ... Error! Bookmark not d Gambar 4.8 Uji T Variabel Motivasi ... Error! Bookmark not d


(13)

Taufik Pardita, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Dewasa ini isu mengenai pengembangan kewirausahaan menjadi kajian yang hangat karena kewirausahaan perannya sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Keinginan untuk berwirausaha merupakan sumber lahirnya wirausaha masa depan. Sikap dan perilaku kewirausahaan mereka akan membentuk kecenderungan untuk membuka usaha-usaha baru di masa mendatang.

“Jika suatu negara memiliki banyak entrepreneur, negara tersebut pertumbuhan ekonominya tinggi dan melahirkan pembangunan ekonomi yang tinggi juga. Jika suatu negara ingin maju, jumlah entrepreneur-nya harus banyak” Schumpeter (Firmansyah, 2012:1).

Rasionalisasinya adalah jika seseorang memiliki kewirausahaan, maka dia akan memiliki karakteristik motivasi yang tinggi, berani mencoba, inovatif dan independen. Dengan sifatnya ini, dengan sedikit saja peluang dan kesempatan, dia mampu merubah, menghasilkan sesuatu yang baru, relasi baru, akumulasi modal, baik berupa perbaikan usaha yang sudah ada maupun menghasilkan usaha baru.

Dengan ini maka akan menggerakan bahan baku untuk “dirubah” menjadi sesuatu

yang lebih bernilai sehingga akhirnya konsumen mau membelinya. Pada proses ini akan terjadi pertukaran barang dan jasa, baik berupa sumber daya alam, uang, kesempatan maupun sumber daya manusia. Dalam ilmu ekonomi, ketika terjadi hal yang demikian, itu berarti ada pertumbuhan ekonomi, dan jika ada pertumbuhan ekonomi berarti ada pembangunan.

Dengan pengembangan kewirausahaan ini diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia, mengingat lapangan kerja yang bisa menyerap tenaga kerja semakin hari semakin menyempit saja, sehingga menyebabkan para angkatan kerja menjadi penganggur. Berikut adalah data tingkat pengangguran terbuka di Indonesia menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada lima tahun terakhir


(14)

2

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4

Tabel 1.1

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2008–2012

No. Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan 2008 2009 2010 2011 2012

1 Tidak/belum pernah sekolah 103,206 90,471 157,586 190,370 82,411 2 Belum/tidak tamat SD 443,832 547,430 600,221 686,895 503,379 3 SD 2,099,968 1,531,671 1,402,858 1,120,090 1,449,508 4 SLTP 1,973,986 1,770,823 1,661,449 1,890,755 1,701,294 5 SLTA Umum 2,403,394 2,472,245 2,149,123 2,042,629 1,832,109 6 SLTA Kejuruan 1,409,128 1,407,226 1,195,192 1,032,317 1,041,265 7 Diploma I,II,III/Akademi 362,683 441,100 443,222 244,687 196,780 8 Universitas 598,318 701,651 710,128 492,343 438,210 Total 9,394,515 8,962,617 8,319,779 7,700,086 7,244,956 Sumber: www.bps.go.id

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa masih cukup tingginya pengangguran dari kalangan terdidik. Dari tingkatan universitas saja terdapat 438.210 penganggur pada tahun 2012. Lulusan universitas bisa dikatakan lulusan yang paling berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan tetapi kenyataannya tidak, ini disebabkan lapangan pekerjaan yang semakin sempit. Selain itu setiap tahunnya Indonesia memproduksi sekitar 300.000 sarjana dari sekitar 2.900 perguruan tinggi. Oleh karena itu tantangan saat ini para sarjana harusnya tidak hanya sebagai pencari kerja tapi harus mampu sebagai pencipta lapangan pekerjaan.

Namun sampai saat ini dunia wirausaha masih belum menjadi alternatif yang menarik bagi kebanyakan mahasiswa Indonesia sebagai pilihan karirnya. Mahasiswa lebih banyak ingin menjadi pegawai kantoran atau bekerja dengan penghasilan yang tetap. Padahal menurut David Mc Clelland (Kuntowicaksono, 2012:2) “suatu negara bisa makmur kalau jumlah entrepreneur (wirausaha)

sedikitnya ada 2% dari total populasi penduduk”. Sedangkan saat ini di Indonesia

jumlah wirausaha hanya berkisar 0,18% atau 400.000 jiwa saja.

Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, perguruan tinggi-perguruan tinggi yang ada sekarang masih kurang memberi ruang kepada mahasiswa untuk memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh dunia kerja.


(15)

3

Taufik Pardita, 2013

Kampus masih cenderung mencetak mahasiswa yang memiliki intelektual tinggi, tetapi sulit diserap oleh pasar kerja. Sementara yang diperlukan dunia kerja tidak hanya intelektual tinggi, tetapi juga keterampilan praktis. (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/10/23/mcbvl8-cak-imin-wirausaha-dari-kampus-masih-minim).

Kampus semestinya harus bisa mendidik mahasiswa untuk memiliki keterampilan di luar kemampuan utamanya sebagai intelektual. Di mana dalam prosesnya bisa mendukung mahasiswa dalam berperilaku wirausaha Sehingga ketika lulus nanti, mereka siap memasuki dunia kerja dan siap untuk menciptakan lapangan kerja. Zimmerer (suharti dan sirine, 2011:2), menyatakan bahwa

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan di suatu negara terletak pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Pihak universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka. Pihak perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran kewirausahaan yang kongkrit berdasar masukan empiris untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang bermakna agar dapat mendorong semangat mahasiswa untuk berwirausaha.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu universitas yang mencetak para calon tenaga pendidik. Walaupun koor dari UPI adalah pendidikan, namun pengembangan kewirausahaan di kalangan tenaga pendidik dirasakan sangat penting, karena pendidik adalah agent of change yang diharapkan mampu menanamkan ciri, sifat dan watak serta jiwa kewirausahaan atau jiwa entrepreneurship bagi peserta didiknya kelak, di samping itu jiwa entrepreneur juga sangat diperlukan bagi seorang pendidik, karena melalui jiwa ini, para pendidik akan memiliki orientasi kerja lebih efisien, kreatif, motivatif, produktif serta mandiri. Salah satu program yang digalakan UPI untuk mengembangkan kewirausahaan mahasiswanya adalah dengan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang diluncurkan Kementrian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. PMW ini bertujuan untuk menanamkan budaya serta jiwa wirausaha kepada mahasiswa, menumbuh kembangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi, dan menciptakan unit bisnis baru yang berbasis IPTEKS


(16)

4

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh peneliti terhadap mahasiswa pemenang PMW tahun 2010, 2011, dan 2012 mengenai kelanjutan usaha yang mereka jalankan dengan jumlah responden sebanyak 51 kelompok usaha didapat hasil sebagai berikut

Tabel 1.3

Data Keberlangsungan Usaha Pemenang PMW Tahun 2010 - 2012

Kondisi Usaha Jumlah

Tidak berjalan 24

Masih berjalan 27

Sumber: hasil pra penelitian, data diolah

Dari tabel 1.3 dapat dilihat kelompok usaha yang tidak berjalan menunjukkan angka yang cukup besar yaitu mencapai 47% dari 51 kelompok usaha. Selanjutnya dari 51 kelompok usaha tersebut diambil 20 orang secara acak dan dilihat tingkat perilaku kewirausahaannya

Tabel 1.4

Tingkat Perilaku Kewirausahaan Mahasiswa UPI Pemenang PMW 2012 Tafsiran Tingkat Perilaku

Kewirausahaan F %

Sangat Tinggi 2 10

Tinggi 4 20

Rendah 8 40

Sangat Rendah 6 30

Jumlah 20 100

Sumber: hasil pra penelitian, data diolah

Dari tabel dapat dilihat terdapat 40% yang masuk kedalam kategori rendah dan 30% masuk kedalam kategori sangat rendah. Dengan melihat pada hasil pra penelitian tersebut menunjukkan perilaku kewirausahaannya masih rendah.

Padahal dengan melihat tujuan diluncurkannya PMW ini hasil yang diharapkan dari program ini adalah menjadikan mahasiswa yang memiliki perilaku wirausaha.

Perilaku kewirausahaan adalah kegiatan-kegiatan ekonomi dan bisnis yang polanya dicirikan oleh unsur-unsur kewirausahaan yaitu inovasi, kepemimpinan, akumulasi modal, manajerial dan keberanian menanggung risiko. Pendidikan,


(17)

5

Taufik Pardita, 2013

pengalaman usaha, motivasi dan lokasi usaha berpengaruh terhadap perilaku wirausaha Yuliadini (Hardian, 2011:8).

Perilaku kewirausahaan yang merupakan salah satu bentuk dari perilaku, di mana proses pembentukan perilaku ini dapat dijelaskan oleh Theory of Planned Behavior (TPB) . Berdasarkan TPB menurut Ajzen (Andika 2012:3) bahwa

Sebuah perilaku dengan keterlibatan tinggi membutuhkan keyakinan dan evaluasi untuk menumbuhkan sikap, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan. Keputusan berwirausaha merupakan perilaku dengan keterlibatan tinggi (high involvement) karena dalam mengambil keputusan akan melibatkan faktor internal seperti kepribadian, persepsi, motivasi, pembelajaran (sikap), faktor eksternal seperti keluarga, teman, tetangga dan lain sebagainya (norma subjektif). Kemudian mengukur kontrol keperilakuan yang dirasakan (efikasi diri) yaitu suatu kondisi bahwa orang percaya tindakan itu mudah atau sulit untuk dilakukan dengan memahami berbagai risiko atau rintangan-rintangan yang ada apabila mengambil tindakan tersebut.

Berdasarkan pendapat Ajzen tersebut terdapat keterkaitan antara perilaku dengan efikasi diri, sikap, dan juga motivasi. Untuk menumbuhkan suatu perilaku kewirausahaan setidaknya dibutuhkan sebuah sikap kewirausahaan dan motivasi. Selain itu agar suatu perilaku kewirausahaan tetap konsisten dibutuhkan efikasi diri sebagai pengontrol, karena efikasi diri merupakan kondisi motivasi seseorang yang lebih didasarkan pada apa yang mereka percaya dari pada apa yang secara objektif benar, sehingga dapat membentuk suatu perilaku berwirausaha.

Penelitian mengenai perilaku berwirausaha menjadi hal yang menarik bagi peneliti di berbagai negara Asia dan Eropa. Penelitian mengenai perilaku kewirausahaan berkembang dari berbagai perspektif yaitu ekonomi, psikologi dan sosiologi.

Perspektif ekonomi memandang perilaku berwirausaha berdasarkan kondisi kesiapan berwirausaha melalui instrumen ekonomi seperti kondisi ekonomi, modal, aturan pemerintah dan faktor ekonomi lainnya. Perilaku berwirausaha dipandang dari perspektif sosiologi menjelaskan hubungan relasi manusia, pola hidup masyarakat serta norma dan budaya bermasyarakat yang membentuk perilaku berwirausaha. Perspektif psikologi mengulas perilaku


(18)

6

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4

berwirausaha dilihat dari faktor-faktor psikologis berupa aspek personal dan motif berwirausaha Hamilton & Harper (Wijaya, 2008:3).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan yang telah diuraikan, dengan memberi judul penelitian Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan dan Motivasi terhadap

Perilaku Kewirausahaan (Survey Pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha).

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatori (esplanatory method) yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah gambaran umum tentang ruang lingkup pembahasan dalam penelitian, hingga akhirnya masalah yang diteliti tampak jelas. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis merumusakan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran efikasi, sikap kewirausahaan, motivasi, dan perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW?

2. Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW?

3. Bagaimana pengaruh sikap kewirausahaan terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW?

4. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW?

5. Bagaimana pengaruh efikasi diri, sikap kewirausahaan, dan motivasi terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pegangan/pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:97), tujuan


(19)

7

Taufik Pardita, 2013

penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang di peroleh setelah penelitian selesai. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui gambaran efikasi, sikap kewirausahaan, motivasi, dan perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW.

2. Untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW.

3. Untuk mengetahui pengaruh sikap kewirausahaan terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW.

4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW.

5. Untuk mengetahui pengaruh efikasi diri, sikap kewirausahaan, dan motivasi terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW

1.3.2 Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis

Penelitian ini sangat bermanfaat untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pengaruh efikasi diri, sikap kewirausahaan, dan motivasi terhadap perilaku kewirausahaan.

b. Secara Praktis

a. Bagi Penulis

Dapat menjadi tambahan wawasan dalam hal kewirausahaan serta motivasi dan semakin mengetahui berbagai macam hal yang melatar belakangi perilaku kewirausahaan.

b. Bagi Mahasiswa

Memberi manfaat untuk memperluas gambaran dalam penulisan skripsi.

c. Bagi Universitas

Bagi pihak kampus dapat mengetahui pentingnya membentuk lingkungan dan budaya kewirausahaan dalam lingkup


(20)

8

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4

universitas sehingga membentuk perilaku kewirausahaan bagi mahasiswa.


(21)

Taufik Pardita, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian

Penelitian ini mengungkap tentang perilaku kewirausahaan Mahasiswa UPI pemenang PMW. Adapun yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini yaitu efikasi diri (X1), sikap kewirausahaan (X2), motivasi (X3), dan

perilaku kewirausahaan (Y). Variabel-variabel tersebut merupakan objek dari penelitian ini. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Mahasiswa UPI pemenang PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) tahun 2012.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dari prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatori (esplanatory method) yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penelitian_eksplanatori).

Adapun pengertian survey menurut Masri Singarimbun (1995:3) adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Jadi tujuan dari penelitian survey eksplanatori adalah untuk menguji hipotesis dengan mengambil sampel dari populasi dengan cara mengumpulkan data dari responden melalui kuesioner.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai


(22)

47

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa UPI pemenang PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) tahun 2012.

3.3.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiarto (2001:2) sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilah dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Oleh karena itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif/ mewakili (Sugiyono, 2009:81).

Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011:124). Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia pemenang PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh efikasi diri, sikap kewirausahaan, dan motivasi terhadap perilaku kewirausahaan.

3.4Operasional Variabel

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat diketahui secara jelas. Operasionalisasi variabel penelitian secara rinci diuraikan pada Tabel 3.1


(23)

48

Taufik Pardita, 2013

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala Nomor

Soal

Perilaku kewirausahaan

(Variabel Y)

Kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko(Suryana, 200:14).

Keterampilan mengambil keputusan dan risiko yang moderat, serta bukan atas dasar kebetulan belaka.

Ordinal 1, 2, 3

Energik, khususnya dalam berbagai bentuk kegiatan inovatif.

Ordinal 4, 5, 6, 7 Memiliki sikap tanggung

jawab individual. Ordinal 8

Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolok ukur satuan uang sebagai indikator keberhasilan.

Ordinal 9

Mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan di masa mendatang.

Ordinal 10

Memiliki kemampuan berorganisasi, meliputi kemampuan kepemimpinan dan manajerial.

Ordinal 11, 12

Efikasi diri (Variabel X1) Keyakinan seseorang mengenai kemampuan yang dimilikinya untuk menghasilkan tingkatan performa

Kepercayaan diri mengelola

usaha. Ordinal

13, 14, 15 Kepemimpinan sumber daya

manusia. Ordinal 16


(24)

49

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu yang terencana

Bandura (1994:71)

memulai usaha.

Memiliki keyakinan yang

teguh dalam memulai usaha. Ordinal 19, 20 Kemampuan memulai usaha. Ordinal 21 Sikap kewirausahaan (Variabel X2) Sikap kewirausahaan adalah kecenderungan bertindak (aspek konatif), perasaan/emosi (aspek afektif), serta pola pikir, pandangan, pendapat atau opini (aspek kognitif) seseorang terhadap objek sikap tertentu yang berkaitan dengan kewirausahaan

(Surachman, 2011:2-3)

Tertarik dengan peluang

usaha. Ordinal 22, 23

Berfikir kreatif dan inovatif.

Ordinal 24, 25, 26 Pandangan positif terhadap

kegagalan. Ordinal 27, 28

Memiliki jiwa kepemimpinan dan tangung jawab.

Ordinal 29, 30

Motivasi (Variabel X3)

Sesuatu kekuatan yang dihasilkan dari

keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya Wayne F. Cascio (Hasibuan, 1996:95).

Dorongan untuk lebih unggul. Ordinal 31 Dorongan untuk melakukan

sesuatu yang lebih baik. Ordinal

32, 33, 34 Dorongan berinteraksi

dengan orang lain. Ordinal 35 Dorongan mencapai autoritas. Ordinal 36, 37 Memiliki dampak terhadap


(25)

50

Taufik Pardita, 2013

3.5Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa UPI pemenang PMW 2012 yang menjadi sampel dalam penelitian.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.

2. Wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

3. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.

4. Dokumentasi, yaitu ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan- peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan.

3.6Pengujian Instrumen Penelitian

Kualitas penelitian dapat dilihat dari jawaban responden dengan instrument yang diberikan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuesioner tentang intensi berwirausaha, pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri. Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala likert yang digunakan adalah sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : 5

Setuju (S) : 4

Ragu (R) : 3

Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : 1


(26)

51

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh efikasi diri, sikap kewirausahaan, dan motivasi terhadap perilaku kewirausahaan. 2. Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu mahasiswa PMW UPI

2012.

3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk pernyataan yang harus dijawab oleh responden.

4. Memperbanyak dan menyebarkan angket. 5. Mengolah hasil angket.

Analisis data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan melalui analisis statistik. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik parametrik dimana data yang digunakan adalah data-data berskala minimal interval. Mengingat skor yang diperoleh dari variabel bebas mempunyai tingkat pengukuran ordinal, maka perlu ditingkatkan menjadi interval melalui MSI (Methods of Succesive Interval).

Menurut Sugiyono (2003:49), adapun langkah-langkah untuk melakukan transformasi data melalui MSI adalah :

1. Hitung frekuensi masing-masing kategori responden.

2. Frekuensi diperoleh dari jawaban responden yang berupa skor dari 5, 4, 3, 2, dan 1.

3. Tentukan nilai proporsi untuk masing-masing kategori responden.

4. Jumlah nilai proporsi menjadi proporsi kumulatif untuk masing-masing kategori responden.

5. Diasumsikan proporsi kumulatif (PK) mengikuti distribusi normal baku, maka untuk setiap nilai PK (untuk masing kategori masing-masing responden) akan didapat nilai Z (dari tabel normal baku).

6. Hitung nilai densitas (Z) untuk masing-masing nilai Zi

7. Hitung SV (Skala Value) untuk masing-masing kategori responden, secara umum rumus yang digunakan sebagai berikut :


(27)

52

Taufik Pardita, 2013

Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari hipotesis akan digunakan model persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Y = ß0+ β1X1+ β2X2+ β3X3 +e

Dimana :

Y = Perilaku Kewirausahaan X2 = Sikap kewirausahaan

β0= Konstanta regresi Β3 = Koefisien regresi X3

β1 = Koefisien regresi X1 X3 = Motivasi

X1= Efikasi diri e = Faktor pengganggu

β2 = Koefisien regresi X2

3.6.1 Uji Instrumen Penelitian

Agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliable. Untuk itulah terhadap kuesioner yang diberikan kepada responden dilakukan 2 macam tes yaitu tes validitas dan tes reliabilitas. 1. Tes Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2010:211). Untuk menguji validitas instrumen, digunakan teknik Korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus dibawah ini:

(Suharsimi Arikunto, 2010:213)

Keterangan:

rxy = koefisien validitas yang dicari

X = skor yang diperoleh dari subjek tiap item Y = skor total item instrumen

∑ = jumlah skor dalam distribusi X


(28)

53

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

∑ = jumlah kuadrat pada masing - masing skor X

∑ = jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y N = jumlah responden

Dalam hal ini kriterianya adalah sebagai berikut : rxy< 0,20 = validitas sangat rendah

0,20 – 0,39 = validitas rendah 0,40 – 0,59 = validitas sedang/cukup 0,60 – 0,89 = validitas tinggi

0,90 – 1,00 = validitas sangat tinggi

Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 koefisian korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan, dibandingan dengan tabel korelasi tabel nilai r dengan derajat kebebesan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak responden.

“Jika ryx> r 0,05 maka valid, dan jika rxy< r 0,05maka tidak valid” 2. Tes Reabilitas

Reabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu istrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2010:221).

Rumus untuk menghitung reabilitas angket adalah : ⁄ ⁄

⁄ ⁄

(Suharsimi Arikunto, 2010:224) Dengan keterangan:

= reabilitas instrumen.

⁄ ⁄ = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen.

Selanjutnya dengan taraf signifikansi α = 0,05, nilai reabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak responden.


(29)

54

Taufik Pardita, 2013

3.6.2 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.6.2.1Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi Perilaku Berwirausaha.

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS 16. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara digunakan model Persamaan Regresi Linier Ganda, sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2 + β3X3 + e

Dimana :

Y = Perilaku Kewirausahaan X2 = Sikap kewirausahaan

β0= Konstanta regresi Β3 = Koefisien regresi X3

β1 = Koefisien regresi X1 X3 = Motivasi

X1= Efikasi diri e = Faktor pengganggu

β2 = Koefisien regresi X2 3.6.2.2Uji Normalitas

Uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui uji-t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan mempunyai distribusi normal. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menditeksi apakan residual mempunyai distribusi normal atau tidak. (Yana Rohmana, 2010:52).

Untuk mendeteksi normal atau tidaknya variabel pengganggu dapat melihatnya dari normal probability plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Menurut Imam Ghazali dalam Suci Wulandari (2012:12) jika data menyebar di


(30)

55

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah garis diagonalnya/grafik histogram maka, menunjukan pola distribusi normal dan sebaliknya.

3.6.2.3Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas antara satu variabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel-variabel yang nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati, 2001:166), yaitu:

1. Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi

(biasanya berkisar 0,8 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas. 2. Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi, perlu

dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

3. Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap Xi

terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan tertentu,

maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4. Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu variabel independen lainnya.

5. Variance inflation factor dan tolerance. (VIF)

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan menggunakan uji Variance inflation factor dan tolerance. (VIF), dengan bantuan program SPSS 16. Untuk melihat gejala multikolinearitas, kita dapat melihat dari hasil Collinerity Statistics. Hasil VIF yang lebih besar dari lima menunjukan adanya gejala multikolinearitas.


(31)

56

Taufik Pardita, 2013

Apabila terjadi multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010:149-154) disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Tanpa ada perbaikan. 2. Dengan perbaikan:

o Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori). o Menghilangkan salah satu variabel independen.

o Menggabungkan data Cross-Section dan data Time Series. o Transformasi variabel.

o Penambahan Data.

2. Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan δ2. Inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177).

Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

 Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.

 Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar.

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2005:147-161), yaitu sebagai berikut:

1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah:

 Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.


(32)

57

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai taksiran

variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk,

diantaranya: 1 i 2 1 i 1 i 2 1

i X atau û X

û      

4) Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test). Koefisien korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut:

 

         1 n n d 6 -1 rs 2 2 1 Di mana:

d1= perbedaan setiap pasangan rank

n = jumlah pasangan rank

5. Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji metode grafik, dengan bantuan program SPSS 16. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tidak memiliki pola tertentu. Salah satu uji untuk menguji heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual.

Autokorelasi (Autocorrelation)

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan


(33)

58

Taufik Pardita, 2013

residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan residual yang lain (Agus Widarjono, 2005:177).

Akibat adanya autokorelasi adalah:

 Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.

 Model regresi yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu.

 Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien), sehingga koesisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.

Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui beberapa cara di bawah ini:

1. Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual dengan trend waktu.

2. Runs test, uji loncatan atau uji Geary (geary test).

3. Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi

4. Uji dDurbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Watson tabel.

5. Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada gambar 3.1 berikut ini:


(34)

59

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 1

Statistika d Durbin-Watson

Keterangan: dL= Durbin Tabel Lower dU= Durbin Tabel Up

H0= Tidak ada autkorelasi positif

H*0= Tidak ada autkorelasi negatif

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin- Watson dengan bantuan program SPSS 16. Uji ini mengahsilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW tabel (dL dan du).

Jika diketahui adanya masalah autokorelasi, maka ada beberapa cara untuk menghilangkan masalah autokorelasi menurut Yana Rohmana (2010:215), yaitu:

1) Jika struktur autokorelasi (p) diketahui, dapat diatasi dengan memakukan transformasi terhadap persamaan.

2) Bila p tinggi, maka diatasi dengan metode diferensiasi tingkat pertama. 3) Estimasi p didasarkan pada Berenblutt-Webb.

4) Estimasi p dengan metode dua langkah Durbin.

5) Bila p tidak diketahui, dapat mengunakan metode Cochrane-Orcutt.

Autokorelasi (Autocorrelation) adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual dengan observasi lainya (Yana Rohmana, 2010:192).

Menolak H0

Bukti autokorelasi

positif

Menolak H0*Bukti

autokorelasi negatif

Daerah keragu-raguan

Daerah keragu-raguan Menerima H0 atau

H*0 atau

kedua-duanya

d

0 dL du 2 4-du 4-dL 4


(35)

60

Taufik Pardita, 2013

Yana Rohmana (2010:192) menjelaskan autokorelasi dapat terjadi karena sebab-sebab sebagai berikut:

1) Kelembaman (inertia).

2) Terjadi bias dalam spesifikasi.

3) Bentuk fungsi yang dipergunakan tidak tepat. 4) Fenomena sarang laba-laba (cobweb phenomena). 5) Beda kala (time lags).

6) Kekeliruan manipulasi data.

7) Data yang dianalisis tidak bersifat stasioner. 3.6.3 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Secara Serempak (Uji F )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : βi≤ 0, semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap

Y, dimana i = X1, X2, X3

Hi : βi> 0, semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y,

dimana i = X1, X2, X3

Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan penggabungan variabel X terhadap terhadap variabel terikat Y untuk diketahui berapa besar pengaruhnya. Pengujian dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mencari F hitung dengan formula sebagai berikut:

(Yana Rohmana, 2010:78) 2) Setelah diperoleh F hitung, selanjutnya mencari F tabel berdasarkan besaran α = 0,05 dan df di mana besarannya ditentukan oleh numerator (k-1) dan df untuk denominator (n-k).

3) Perbadingkan F hitung dengan F tabel, dengan kriteria Uji-F sebagai berikut:

 Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan


(36)

61

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

 Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan

variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y). Kaidah keputusan;

Tolak Ho jika F hit > F tabel dan terima Ho jika F hit< F tabel 2. Koefisien Determinasi

Menurut Yana Rohmana (2010:76) menjelaskan dalam regresi sederhana kitaakan menggunakan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang dimiliki. Dalam hal ini mengukur “seberapa besar proporsi variansi variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen”. R2 dinamakan koefisien determinasi atau koefisien penentu. Dinamakan demikian oleh karena 100 R2 % dari pada variasi yang terjadi dalam variabel tak bebas Y dapat dijelaskan oleh variabel bebas X dengan adanya regresi linier Y atas X (Sudjana, 2005:368).

Formula untuk menghitung koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut:

∑ ̂

(Yana Rohmana, 2010:76)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2< 1), dengan ketentuan sebagai berikut:

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat atau dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin tidak erat atau jauh, atau dengan kata lain lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.

3. Pengujian Secara Parsial (Uji t )

1) Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : βi ≤ 0, artinya masing- masing variabel Xi secara parsial tidak


(37)

62

Taufik Pardita, 2013

Hi : βi> 0, artinya masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh

terhadap variabel Y, dimana i = X1, X2, X3

2) Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai-nilai t kritis dari tabel distribusi t pada α dan degree of fredom tertentu. Adapun nilai t hitung dapat dicari dengan formula sebagai berikut:

(Yana Rohmana, 2010:74) Di mana merupakan nilai dari hipotesis nul.

Atau, secara sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(Yana Rohmana, 2010:74) 3) Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel) dengan α = 0,05.

Keputusannya menerima atau menolak H0, sebagai berikut :

 Jika t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima H1, artinya

variabel itu signifikan.

 Jika t hitung < nilai t kritisnya maka H0 diterima atau menolak H1,

artinya variabel itu tidak signifikan. Kaidah keputusan:


(38)

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dapat mengambil kesimpulan tentang pengaruh efikasi diri, sikap, dan motivasi terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW 2012 adalah sebagai berikut : 1. Efikasi diri, sikap kewirausahaan, dan motivasi mahasiswa UPI pemenang

PMW tergolong tinggi. Artinya mahasiswa memiliki efikasi diri, sikap kewirausahaan, dan motivasi yang tinggi.

2. Efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW 2012. Artinya semakin tinggi efikasi diri yang dimiliki mahasiswa UPI pemenang PMW 2012 maka perilaku kewirausahaannya akan semakin tinggi.

3. Sikap kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW 2012. Artinya semakin tinggi sikap yang dimiliki mahasiswa UPI pemenang PMW 2012 maka perilaku kewirausahaannya akan semakin tinggi.

4. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW 2012. Artinya semakin tinggi motivasi yang dimiliki mahasiswa UPI pemenang PMW 2012 maka perilaku kewirausahaannya akan semakin tinggi.


(39)

116

Taufik Pardita, 2013 5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menumbuhkan perilaku kewirausahaan dapat dilakukan dengan cara memberikan pengalaman langsung berwirausaha, dari pengalaman langsung tersebut dapat menumbuhkan efikasi diri, sikap, dan juga motivasi untuk berwirausaha. Sehingga jika dilakukan secara terus menerus dapat membentuk perilaku kewirausahaan.

2. PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) sebagai salah satu program untuk penciptaan wirausaha baru dalam pelaksanaannya kontrol dan bimbingan terhadap para pemenang PMW perlu terus dilakukan, agar usaha yang dijalankan oleh para pemenang PMW dapat terus berjalan dan berkembang, sehingga tujuan utama dari PMW yaitu mampu menciptakan para wirausaha baru dapat tercapai.

3. Untuk penelitian selanjutnya bisa mengganti variabelnya dengan variabel yang lain seperti intensi. Selain itu bisa mengganti subjek penelitian yaitu kepada seluruh mahasiswa UPI yang sudah mempunyai usaha bahkan seluruh mahasiswa se-kota Bandung.


(40)

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA Buku

Arikunto, S. (2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, Saifuddin. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: pustaka belajar

Bandura, A. (1997). Social Learning Theory. New jersey: prentice-hall, inc. Buchari, Alma. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Buchari, Alma. (2005). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Clements, P. (1996). Bersikap Positif. Panduan Bagi Para Manajer. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,.

Damodar, G. (2001). Ekonometrika Dasar, Jakarta: Erlangga.

Danim, sudarwan. (2007). Metode Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Perilaku. Bumi aksara. Jakarta

Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Ghufron, M Nur dan S, Rini Risnawita.(2010). Cetakan I. Teori – Teori Psikologi. Cetakan I. Jogjakarta: Ar - Ruzz Media

Hisrich Robert D., Michael Peter P. & Shepherd Dean A. (2008). Entrepreneurship Edition 7. NewYork: McGraw Hill Copmpany.

Hasibuan. (1996). Organisasi dan Motivasi.: Bumi Aksara

Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada

Makmun, A.S. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Mar’at. (1984). Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Yudhistira. Bandung

Masri, S dan Sofian, E. (1995).Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S

Meredith, Geoffrey G. (2002). Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM Miftah Thoha, (2005). Perilaku Organisasi Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Raja

Grafindo

Riduwan.(2008). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi, (2003). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. (2009). Organizational Behavior. Jakarta: Salemba Empat

Rohmana, Y. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia

Ropke, J. (1995). Kewirausahaan Koperasi. Terjemahan Yuyun Wirasasmita. Jatinangor-Sumedang : Ikopin.

Sadirman. (2007). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafika

Santrock, J. W. (2009). Educational Psychology, ed 3th. Salemba Humanika: Jakarta

Singarimbun, M dan Sofian, Efendi.(1995). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S.


(41)

118

Taufik Pardita, 2013

Sudjana.(2005). Metode Statistika Edisi Enam. Bandung: Tarsito Sugioyono.(2003). Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung

Suryana.(2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat

Uno, H. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta. PT Bumi Aksara Widarjono, Agus. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: EKONISIA FE UII.

Winardi J. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi. Edisi Revisi. Jakarta : Kencana.

Winarno.(2011). Pengembangan Sikap Entrepreneurship dan Intrapreneurship. Jakarta : PT Indeks

Woolfok, A. (2008). Educational Psychologi Active Learning Edition. Pustaka belajar: yogyakarta

Jurnal

Andika, Manda. (2012). Analisis Pengaruh Sikap, Norma Subyektif Dan Efikasi Diri Terhadapintensi Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Studi Pada Mahasiswa Fakutas Ekonomi Universitas Syiah Kuala). Jurnal Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Surachman, E. (2011). Menumbuhkan Sikap Kewirausahaan: Survei Tiga Faktor Pendorong di Kecamatan Plered Purwakarta. Jurnal Sosialita Vol. 9 No. 1 Juni 2011, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Ferridiyanto Eko.(__), Pengaruh Efikasi Diri (Self Efficacy) dan Prestasi Belajar Kewirausahaan Terhadap Motivasi Bertechnopreneurship Siswa Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK 1 Sedayu

Indarti, Nurul dan Rostiani, Rokhima. (2008). Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia, Vol. 23, No. 4

Kuntowicaksono. (2012). Pengaruh Pengetahuan Wirausaha dan Kemampuan Memecahkan Masalah Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Journal of Economic Education. ISSN 2301-7341

Sapar, Richard W.E. Lumintang dan Djoko Susanto. (2006). Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Perilaku Kewirausahaan Pedagang Kakilima (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai Gerobak Usaha Makanan di Kota Bogor). Jurnal Penyuluhan, Vol. 2, No. 2 ISSN: 1858-2664

Sarwoko, E. (2011). “Kajian Empiris Entrepreneur Intention Mahasiswa”. Jurnal Ekonomi Bisnis, 16, (2), 126 – 135

Sri Hadiati. (2008). Perilaku Wirausaha Industri Keramik Berskala Kecil untuk Meningkatkan Daya Saing Produk di Malang. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.10, no. 2,

Suharti, Lieli dan Sirine, Hani. (2011). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan (Studi Terhadap Mahasiswa Universitas


(42)

119

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kristen Satya Wacana, Salatiga). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.13, No. 2 : 124-134

Wijaya Tony. Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM DIY dan Jawa Tengah . (2008). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.10, No. 2 : 93-104

Selain Jurnal dan Buku

Hardian, widodo. (2011). Analisis Dan Karakteristik Perilaku Wirausaha Pedagang Martabak Manis Kaki Lima di Kota Bogor. Skripsi IPB: tidak diterbitkan

Pujiati, Indah Nia. (2011). Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kemandirian Belajar Siswa. Skripsi UPI: tidak diterbitkan

Azharrochmah, Dinne (2013). Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Pengusaha Tas di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung. Skripsi UPI: tidak diterbitkan

Lia, Mulyati. (2010). Internalisasi Sikap Kewirausahaan melalui Persepsi, Pengalaman Belajar dan Pengetahuan Kewirausahaan. Tesis UPI: tidak diterbitkan.

Nana, Supriatna. (2011). Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Pelatihan Kerja terhadap Sikap Kewirausahaan. Tesis UPI: tidak diterbitkan

Firmansyah M Anang. (2012). Pentingnya Kewirausahaan. Artikel

Sumber dari Internet

paulus pinem (2012). Pentingnya Kewirausahaand di Kalangan Mahasiswa. 30 September 2012. [online] tersedia:

http://pauluspinem.blogspot.com/2012/09/pentingnya-kewirausahaan-dikalangan.html

Djadja sardjana (2012). Kewirausahaan di Perguruan Tinggi Sangat Penting. 6 mei. [online] tersedia:

http://djadja.wordpress.com/2012/05/06/mengapa-kewirausahaan-di-perguruan-tinggi-sangat-penting/

Dikpora DIY (2013). Relevansi Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi. 11 Februari. [online] tersedia:

http://www.pendidikan-diy.go.id/dinas_v4/?view=v_artikel&id=17

Y. Bagus Wismanto (___). Jurnal Psikologi;Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Kajian Meta Analisis Korelasi.. [online] tersedia:

http://www.scribd.com/doc/90477923/Jurnal-Psikologi-Pengaruh-Sikap-Terhadap-Perilaku-Kajian-Meta-Analisis-Korelasi

Ukky Primartantyo (2012). Satu Juta Intelektual di Indonesia Menganggur [online] tersedia:

http://www.tempo.co/read/news/2012/04/13/173396869/Satu-Juta-Intelektual-di-Indonesia-Menganggur 13 April

______. (2012).Pengaruh motivasi terhadap timbulnya perilaku [online] tersedia: http://www.duniapsikologi.com/pengaruh-motivasi-terhadap-timbulnya-perilaku/ 28 Maret.


(43)

120

Taufik Pardita, 2013

Hafidz Muftisany. (2012). Kampus di Indonesia (Masih) Ketinggalan Zaman 23 Oktober [online] tersedia:

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/10/23/mcbulx-kampus-di-indonesia-masih-ketinggalan-zaman

Hafidz Muftisany. (2012). Wirausaha dari Kampus Masih Minim 23 Oktober http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/10/23/mcbvl8-cak-imin-wirausaha-dari-kampus-masih-minim

www.wikipedia.com www.bps.go.id


(1)

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dapat mengambil kesimpulan tentang pengaruh efikasi diri, sikap, dan motivasi terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW 2012 adalah sebagai berikut : 1. Efikasi diri, sikap kewirausahaan, dan motivasi mahasiswa UPI pemenang

PMW tergolong tinggi. Artinya mahasiswa memiliki efikasi diri, sikap kewirausahaan, dan motivasi yang tinggi.

2. Efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW 2012. Artinya semakin tinggi efikasi diri yang dimiliki mahasiswa UPI pemenang PMW 2012 maka perilaku kewirausahaannya akan semakin tinggi.

3. Sikap kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW 2012. Artinya semakin tinggi sikap yang dimiliki mahasiswa UPI pemenang PMW 2012 maka perilaku kewirausahaannya akan semakin tinggi.

4. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan mahasiswa UPI pemenang PMW 2012. Artinya semakin tinggi motivasi yang dimiliki mahasiswa UPI pemenang PMW 2012 maka perilaku kewirausahaannya akan semakin tinggi.


(2)

116

Taufik Pardita, 2013

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menumbuhkan perilaku kewirausahaan dapat dilakukan dengan cara memberikan pengalaman langsung berwirausaha, dari pengalaman langsung tersebut dapat menumbuhkan efikasi diri, sikap, dan juga motivasi untuk berwirausaha. Sehingga jika dilakukan secara terus menerus dapat membentuk perilaku kewirausahaan.

2. PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) sebagai salah satu program untuk penciptaan wirausaha baru dalam pelaksanaannya kontrol dan bimbingan terhadap para pemenang PMW perlu terus dilakukan, agar usaha yang dijalankan oleh para pemenang PMW dapat terus berjalan dan berkembang, sehingga tujuan utama dari PMW yaitu mampu menciptakan para wirausaha baru dapat tercapai.

3. Untuk penelitian selanjutnya bisa mengganti variabelnya dengan variabel yang lain seperti intensi. Selain itu bisa mengganti subjek penelitian yaitu kepada seluruh mahasiswa UPI yang sudah mempunyai usaha bahkan seluruh mahasiswa se-kota Bandung.


(3)

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, S. (2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, Saifuddin. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: pustaka belajar

Bandura, A. (1997). Social Learning Theory. New jersey: prentice-hall, inc. Buchari, Alma. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Buchari, Alma. (2005). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Clements, P. (1996). Bersikap Positif. Panduan Bagi Para Manajer. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,.

Damodar, G. (2001). Ekonometrika Dasar, Jakarta: Erlangga.

Danim, sudarwan. (2007). Metode Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Perilaku. Bumi aksara. Jakarta

Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Ghufron, M Nur dan S, Rini Risnawita.(2010). Cetakan I. Teori – Teori Psikologi.

Cetakan I. Jogjakarta: Ar - Ruzz Media

Hisrich Robert D., Michael Peter P. & Shepherd Dean A. (2008).

Entrepreneurship Edition 7. NewYork: McGraw Hill Copmpany.

Hasibuan. (1996). Organisasi dan Motivasi.: Bumi Aksara

Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada

Makmun, A.S. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Mar’at. (1984). Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Yudhistira. Bandung

Masri, S dan Sofian, E. (1995).Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S

Meredith, Geoffrey G. (2002). Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM Miftah Thoha, (2005). Perilaku Organisasi Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Raja

Grafindo

Riduwan.(2008). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta

Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi, (2003). Kepemimpinan dan Perilaku

Organisasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. (2009). Organizational Behavior. Jakarta: Salemba Empat

Rohmana, Y. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia

Ropke, J. (1995). Kewirausahaan Koperasi. Terjemahan Yuyun Wirasasmita. Jatinangor-Sumedang : Ikopin.

Sadirman. (2007). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafika

Santrock, J. W. (2009). Educational Psychology, ed 3th. Salemba Humanika: Jakarta

Singarimbun, M dan Sofian, Efendi.(1995). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S.


(4)

118

Taufik Pardita, 2013

Sudjana.(2005). Metode Statistika Edisi Enam. Bandung: Tarsito Sugioyono.(2003). Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung

Suryana.(2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat

Uno, H. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta. PT Bumi Aksara Widarjono, Agus. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: EKONISIA FE UII.

Winardi J. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi. Edisi Revisi. Jakarta : Kencana.

Winarno.(2011). Pengembangan Sikap Entrepreneurship dan Intrapreneurship. Jakarta : PT Indeks

Woolfok, A. (2008). Educational Psychologi Active Learning Edition. Pustaka belajar: yogyakarta

Jurnal

Andika, Manda. (2012). Analisis Pengaruh Sikap, Norma Subyektif Dan Efikasi

Diri Terhadapintensi Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Studi Pada Mahasiswa Fakutas Ekonomi Universitas Syiah Kuala). Jurnal Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for

Paper "Improving Performance by Improving Environment" Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Surachman, E. (2011). Menumbuhkan Sikap Kewirausahaan: Survei Tiga Faktor

Pendorong di Kecamatan Plered Purwakarta. Jurnal Sosialita Vol. 9 No. 1

Juni 2011, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Ferridiyanto Eko.(__), Pengaruh Efikasi Diri (Self Efficacy) dan Prestasi Belajar

Kewirausahaan Terhadap Motivasi Bertechnopreneurship Siswa Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK 1 Sedayu

Indarti, Nurul dan Rostiani, Rokhima. (2008). Intensi Kewirausahaan Mahasiswa:

Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Jurnal

Ekonomika dan Bisnis Indonesia, Vol. 23, No. 4

Kuntowicaksono. (2012). Pengaruh Pengetahuan Wirausaha dan Kemampuan

Memecahkan Masalah Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Journal of Economic Education. ISSN

2301-7341

Sapar, Richard W.E. Lumintang dan Djoko Susanto. (2006). Faktor-Faktor yang

Berkaitan dengan Perilaku Kewirausahaan Pedagang Kakilima (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai Gerobak Usaha Makanan di Kota Bogor).

Jurnal Penyuluhan, Vol. 2, No. 2 ISSN: 1858-2664

Sarwoko, E. (2011). “Kajian Empiris Entrepreneur Intention Mahasiswa”. Jurnal

Ekonomi Bisnis, 16, (2), 126 – 135

Sri Hadiati. (2008). Perilaku Wirausaha Industri Keramik Berskala Kecil untuk

Meningkatkan Daya Saing Produk di Malang. Jurnal manajemen dan

kewirausahaan, vol.10, no. 2,

Suharti, Lieli dan Sirine, Hani. (2011). Faktor-Faktor yang Berpengaruh


(5)

Taufik Pardita, 2013

Pengaruh Efikasi Diri, Sikap Kewirausahaan, dan Motivasi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Survey pada Mahasiswa UPI Pemenang Program Mahasiswa Wirausaha)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kristen Satya Wacana, Salatiga). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan,

Vol.13, No. 2 : 124-134

Wijaya Tony. Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM DIY dan Jawa

Tengah . (2008). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.10, No. 2 :

93-104

Selain Jurnal dan Buku

Hardian, widodo. (2011). Analisis Dan Karakteristik Perilaku Wirausaha

Pedagang Martabak Manis Kaki Lima di Kota Bogor. Skripsi IPB: tidak

diterbitkan

Pujiati, Indah Nia. (2011). Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kemandirian

Belajar Siswa. Skripsi UPI: tidak diterbitkan

Azharrochmah, Dinne (2013). Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Pengusaha Tas di Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung. Skripsi UPI: tidak

diterbitkan

Lia, Mulyati. (2010). Internalisasi Sikap Kewirausahaan melalui Persepsi,

Pengalaman Belajar dan Pengetahuan Kewirausahaan. Tesis UPI: tidak

diterbitkan.

Nana, Supriatna. (2011). Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Pelatihan

Kerja terhadap Sikap Kewirausahaan. Tesis UPI: tidak diterbitkan

Firmansyah M Anang. (2012). Pentingnya Kewirausahaan. Artikel

Sumber dari Internet

paulus pinem (2012). Pentingnya Kewirausahaand di Kalangan Mahasiswa. 30 September 2012. [online] tersedia:

http://pauluspinem.blogspot.com/2012/09/pentingnya-kewirausahaan-dikalangan.html

Djadja sardjana (2012). Kewirausahaan di Perguruan Tinggi Sangat Penting. 6 mei. [online] tersedia:

http://djadja.wordpress.com/2012/05/06/mengapa-kewirausahaan-di-perguruan-tinggi-sangat-penting/

Dikpora DIY (2013). Relevansi Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi. 11 Februari. [online] tersedia:

http://www.pendidikan-diy.go.id/dinas_v4/?view=v_artikel&id=17

Y. Bagus Wismanto (___). Jurnal Psikologi;Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku

Kajian Meta Analisis Korelasi.. [online] tersedia:

http://www.scribd.com/doc/90477923/Jurnal-Psikologi-Pengaruh-Sikap-Terhadap-Perilaku-Kajian-Meta-Analisis-Korelasi

Ukky Primartantyo (2012). Satu Juta Intelektual di Indonesia Menganggur [online] tersedia:

http://www.tempo.co/read/news/2012/04/13/173396869/Satu-Juta-Intelektual-di-Indonesia-Menganggur 13 April

______. (2012).Pengaruh motivasi terhadap timbulnya perilaku [online] tersedia: http://www.duniapsikologi.com/pengaruh-motivasi-terhadap-timbulnya-perilaku/ 28 Maret.


(6)

120

Taufik Pardita, 2013

Hafidz Muftisany. (2012). Kampus di Indonesia (Masih) Ketinggalan Zaman 23 Oktober [online] tersedia:

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/10/23/mcbulx-kampus-di-indonesia-masih-ketinggalan-zaman

Hafidz Muftisany. (2012). Wirausaha dari Kampus Masih Minim 23 Oktober http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/10/23/mcbvl8-cak-imin-wirausaha-dari-kampus-masih-minim

www.wikipedia.com www.bps.go.id