Perilaku Wirausaha Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM)

(1)

PERILAKU WIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT

PERTANIAN BOGOR PESERTA PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN (PKMK) DAN

PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

MAHASISWA (PPKM)

SKRIPSI

RIFZASHANI AZZAHR A H34051295

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR


(2)

RINGKASAN

RIFZASHANI AZZAHRA. Perilaku Wirausaha Mahasis wa Institut Pertanian Bogor Peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Ke wirausahaan Mahasiswa (PPKM). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Ma najemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan BURHANUDDIN).

Pada Agustus 2007, angkatan kerja Indonesia berjumlah 109,94 juta orang, naik 3,33 persen dibandingkan pada Agustus 2006 yang berjumlah 106,39 juta orang. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 semakin memperburuk kondisi dunia usaha. Banyak perusahaan yang memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya karena efisiensi perusahaan harus dilakukan. Berdasarkan fakta tersebut, kewirausahaan (entrepreneurship) memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Kewirausahaan memiliki peran untuk menambah daya tampung tenaga kerja, generator pembangunan, contoh bagi masyarakat lain, membantu orang lain, memberdayakan karyawan, hidup efisien, dan menjaga keserasian lingkungan. Kewirausahaan merupakan faktor penting dalam agribisnis. Jiwa wirausaha yang kuat dalam dalam diri pelaku usaha agribisnis merupakan salah satu penentu keberhasilan dari usaha tersebut. Kewirausahaan yang merupakan salah satu faktor dalam sumberdaya manusia agribisnis menunjang kualitas dari sumberdaya manusia itu sendiri karena ia menentukan berfungsinya sub sistem-sub sistem dalam sistem agribisnis dan memelihara kelancaran arus komoditas dari prosusen ke konsumen. Institut Pertanian Bogor, sesuai dengan visinya, merupakan salah satu perguruan tinggi yang sangat peduli terhadap pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa, antara lain melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan karakteristik mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM), (2) menganalisis perilaku wirausaha mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM), dan (3) menganalisis hubungan antara karakteristik mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) dengan perilaku wirausahanya. Penelitian ini dilakukan di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat dari Januari hingga Juli 2009. Responden penelitian ini berjumlah 25 orang dengan menggunakan metode sensus. Alat analisis yang digunakan adalah analisis statistika deskriptif untuk mendeskripsikan karak-teristik responden, serta analisis korelasi Rank Spearman dan Chi Square untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu responden dengan perilaku wirausahanya. Penelitian ini menggunakan alat bantu berupa software Microsoft Excel 2007 dan SPSS 13.00 for Windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM berjenis kelamin laki- laki (64%), berasal dari Fakultas Teknologi Pertanian (36%), mengambil minor non agribisnis (40%), memiliki


(3)

IPK 3.01-3.50 (68%), mendapatkan uang saku Rp 780.000,00–Rp 1.020.000,00 per bulan (36%), perkerjaan ayah maupun ibu adalah PNS (40%), suku daerah Jawa (44%), memiliki bidang usaha pertanian di PKMK (88%) dan PPKM (80%), belum pernah mengikuti PKMK di tahun-tahun sebelumnya (64%), mengikuti pelatihan atau seminar kewirausahaan sebanyak satu sampai tiga kali (72%), dan mengambil mata kuliah Kewirausahaan (56%).

Sebanyak 36 persen responden memiliki perilaku wirausaha tinggi dan 64 persen sangat tinggi, 96 persen responden memiliki pengetahuan wirausaha yang sangat tinggi dan hanya 4 persen yang memiliki pe ngetahuan wirausaha dengan kategori tinggi, Sebanyak 64 persen responden memiliki kategori sikap wirausaha yang tinggi, 24 persen masuk ke dalam kategori sangat tinggi, dan 12 persen lainnya diperoleh oleh kategori sedang. sebesar 84 persen memiliki tindakan wirausaha yang sangat tinggi dan 16 persen lainnya memiliki tindakan wirausaha pada kategori tinggi. Sebagian besar karakteristik internal memiliki hubungan tidak nyata dengan unsur-unsur yang terdapat dalam perilaku wirausaha. Hanya terdapat hubungan nyata dengan α 0,20 antara minor dengan sikap wirausaha, pekerjaan ibu dengan tindakan wirausaha, suku daerah dengan dengan sikap wirausaha, pekerjaan ayah dengan pengetahuan dan sikap wirausaha, keikutsertaan pada seminar/pelatihan kewirausahaan dengan tindakan wirausaha, dan pengambilan mata kuliah Kewirausahaan dengan sikap dan perilaku wirausaha, sedangkan pada taraf α 0,05 terdapat hubungan nyata antara pekerjaan ayah dengan tindakan wirausaha, suku daerah dengan tindakan wirausaha, dan keikutsertaan pada seminar/pelatihan kewirausahaan dengan sikap dan perilaku wirausaha. Oleh karena itu perlu diperbanyaknya seminar/pelatihan kewirausahaan di Institut Pertanian Bogor baik oleh institusi maupun oleh lembaga kemahasiswaannya, serta perlu ditingkatkannya substansi mata kuliah Kewirausahaan sehingga lebih mengarah pada tindakan wirausaha.


(4)

PERILAKU WIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT

PERTANIAN BOGOR PESERTA PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN (PKMK) DAN

PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

MAHASISWA (PPKM)

RIFZASHANI AZZAHR A H34051295

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk me mperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR


(5)

Judul : Perilaku Wirausaha Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan

(PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM)

Nama : Rifzashani Azzahra

NIM : H34051295

Disetujui, Pembimbing

Ir. Burhanuddin, MM NIP. 19680215 199903 1 001

Diketahui,

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002


(6)

PERN YATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul ”Perilaku

Wirausaha Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM)” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, September 2009

Rifzashani Azzahra H34051295


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada 30 September 1988 dari pasangan Dadang Mulyana, B.Sc (Alm) dan Dra. Wia Cuwiarsih. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Al Azhar Bandar Lampung pada tahun 2000 dan SLTP Negeri 4 Bandar Lampung pada tahun 2003. Pada tahun 2005 penulis lulus dari SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih mayor Agribisnis dan minor Ilmu Konsumen serta mengambil Mata Kuliah Ekonomi Pertanian dan Ekonomi Syariah sebagai Supporting Courses.

Selama masa perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam pada tahun 2007 dan 2008. Selain itu, penulis juga merupakan penerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (2007), beasiswa Supersemar (2008), beasiswa Bantuan Khusus Mahasiswa (2009), dan beasiswa Yayasan Goodwill International (2008/2009).

Sejak penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, antara la in sebagai Bendahara Umum DPM TPB IPB (2005/2006), Bendahara Umum DPM FEM IPB (2006/2007), Staf Divisi Media Dakwah Islam FORMASI FEM IPB (2007/2008), Anggota Badan Pengawas HIPMA FEM IPB (2007/2008), dan Senior Resident Asrama TPB IPB (2008/2009).

Penulis juga telah mengukir beberapa prestasi selama menyandang status mahasiswa, antara lain Terbaik I Lomba Karya Tulis Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB 2006, Juara III Lomba Apresiasi Puisi dan Juara II Lomba Tulis Cerpen BEM TPB IPB 2006, Juara II Lomba Abstraksi Karya Tulis Ilmiah PUJANGGA BEM FEM IPB 2007, Peserta Program Kreativitas Mahasiswa 2007 dan 2008, 10 Besar Lomba Puisi DKM Al Hurriyyah IPB 2007, Juara II Lomba

Puisi “Save Our Earth and Environment” BEM KM IPB 2008, 10 Besar Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Bidang IPS Tingkat IPB 2008, dan Juara Lomba Resensi Buku “Anak Kos Dodol Lagi” 2009. Penulis juga mencintai dunia

menulis dan telah melahirkan buku pertamanya yang berjudul ”Gaul Ala Multiply” terbitan Mediakita (2008).


(8)

KATA PENGAN TAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Perilaku Wirausaha Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik dan menganalisis perilaku wirausaha mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) serta menganalisis hubungan antara karakteristik mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) dengan perilaku wirausahanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan penulis dan berbagai kendala yang dihadapi. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Bogor, September 2009 Rifzashani Azzahra


(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Rabb semesta alam, Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sungguh tiada daya dan upaya melainkan karena pertolongan-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada tauladan terbaik manusia, Rasulullah Muhammad SAW. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ir. Burhanuddin, MM selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan, arahan, waktu, kesabaran, serta pelajaran berharga selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

2. Ir. Popong Nurhayati, MM dan Tintin Sarianti, SP, MM selaku dosen penguji pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3. Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan masukan dan bimbingan yang sangat berarti bagi penulis.

4. Ayahanda Dadang Mulyana (Alm) atas segala pengajaran tentang keberanian dan ketulusan dalam hidup. Ibunda Wia Cuwiarsih atas segala kasih sayang, semangat, pelukan, serta doa-doa dalam sujud panjangmu. Semoga ini bisa menjadi salah satu hadiah terindah untuk Papah dan Mamah.

5. Adik-adikku yang luar biasa, Nandhini Rengganis, Rifyal Ka’bah, dan Ginandya Fathira, atas keceriaan dalam keluarga yang selalu membuat rindu pada rumah.

6. Keluarga besar penulis yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan. 7. Keluarga besar Yayasan Goodwill International, khususnya Ibu dan Bapak

Hara, Ibu Mien, dan Mbak Rosa, serta teman-teman Goodwillers 2008/2009. 8. Pihak Direktorat Kemahasiswaan IPB atas bantuan yang telah diberikan

dalam penelitian ini.

9. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati Departemen Agribisnis dan Ilmu Keluarga dan Konsumen serta Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. 10. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktunya.

11. Dian Lestari yang telah bersedia menjadi pembahas seminar penulis serta Dani, Dauz, dan Rika yang telah bersedia melapangkan waktunya.


(10)

12. Para Pejuang Asrama, Senior Resident Asrama TPB IPB, khususnya periode 2008/2009 (Heni, Listi, Demy, Irma, Aria, Mbak Anni, Mbak Nia, Mbak Mala, Mbak Firdaus, Mbak Ila, Fitri, Ochie, Rifa, Dhiya, Leni, Iyus, Nana, Eva, Yuli, Dini, Aisah, Kak Fherdes, Kak Sofiyan, Kak Aryo, Adit, Burhan, Hendra, Catur, Subhan, Habib, Diki, Nunu, Iral, Erri, Andi, dan Ginanjar) yang telah menjadi keluarga kedua bagi penulis.

13. Seluruh staf dan pegawai Badan Pengelola Asrama TPB IPB k hususnya Bapak Dr. Ir. Bonny P.W.Soekarno, MS, atas dukungan yang telah diberikan. 14. Teman-teman satu lingkaran dan ustadzah tercinta.

15. Adik-adik mentoring yang selalu menjadi penyemangat untuk menjadi muslimah yang lebih baik dari hari ke hari.

16. Teman-teman 220 Volters (Pijonk, Nolis, Icha, Achied, Giena) yang telah menyulap kamar mungil menjadi tempat yang selalu dirindukan.

17. Saudari-saudari Nafisa Crew (Bunda Dyah, Mbak Wahyu, Mbak Nidia, Henchan, Lilay, Ncun, Upha, Puspa, Irma, dan Fefin) atas semangat, pengingat, dan motivasi untuk selalu menjadi lebih baik.

18. Teman-teman DKM Al Mahabbah 2005/2006, DPM TPB 42, DPM FEM IPB 2006/2007, FORMASI FEM IPB 2007/2008, BP HIPMA 2007/2008 dan FRESH! AGB 42.

19. Teman-teman Agribisnis yang luar biasa, khususnya Angkatan 42 (Na SS, Nha2o, Mbak Mega, Ikhsan, Anis, Fehmi, Budhe, Abel, dll) dan teman-teman satu gladikarya di Desa Blanakan (Indri, Siti, Hepi, dan Isnur).

20. Adik-adik Rusunawa angkatan 45, khususnya lorong 2B dan 3A, serta adik-adik A1 angkatan 46, khususnya lorong 1 dan 5, yang menjadi motivasi bagi penulis untuk menjadi kakak yang lebih baik.

21. Saudara-saudariku seperjuangan di manapun kalian berada. Bahwa Allah Melihat dan malaikat mencatat, segala perjuangan dan pengorbanan kita. 22. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis

yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Bogor, September 2009 Rifzashani Azzahra


(11)

PERILAKU WIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT

PERTANIAN BOGOR PESERTA PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN (PKMK) DAN

PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

MAHASISWA (PPKM)

SKRIPSI

RIFZASHANI AZZAHR A H34051295

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR


(12)

RINGKASAN

RIFZASHANI AZZAHRA. Perilaku Wirausaha Mahasis wa Institut Pertanian Bogor Peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Ke wirausahaan Mahasiswa (PPKM). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Ma najemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan BURHANUDDIN).

Pada Agustus 2007, angkatan kerja Indonesia berjumlah 109,94 juta orang, naik 3,33 persen dibandingkan pada Agustus 2006 yang berjumlah 106,39 juta orang. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 semakin memperburuk kondisi dunia usaha. Banyak perusahaan yang memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya karena efisiensi perusahaan harus dilakukan. Berdasarkan fakta tersebut, kewirausahaan (entrepreneurship) memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Kewirausahaan memiliki peran untuk menambah daya tampung tenaga kerja, generator pembangunan, contoh bagi masyarakat lain, membantu orang lain, memberdayakan karyawan, hidup efisien, dan menjaga keserasian lingkungan. Kewirausahaan merupakan faktor penting dalam agribisnis. Jiwa wirausaha yang kuat dalam dalam diri pelaku usaha agribisnis merupakan salah satu penentu keberhasilan dari usaha tersebut. Kewirausahaan yang merupakan salah satu faktor dalam sumberdaya manusia agribisnis menunjang kualitas dari sumberdaya manusia itu sendiri karena ia menentukan berfungsinya sub sistem-sub sistem dalam sistem agribisnis dan memelihara kelancaran arus komoditas dari prosusen ke konsumen. Institut Pertanian Bogor, sesuai dengan visinya, merupakan salah satu perguruan tinggi yang sangat peduli terhadap pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa, antara lain melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan karakteristik mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM), (2) menganalisis perilaku wirausaha mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM), dan (3) menganalisis hubungan antara karakteristik mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) dengan perilaku wirausahanya. Penelitian ini dilakukan di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat dari Januari hingga Juli 2009. Responden penelitian ini berjumlah 25 orang dengan menggunakan metode sensus. Alat analisis yang digunakan adalah analisis statistika deskriptif untuk mendeskripsikan karak-teristik responden, serta analisis korelasi Rank Spearman dan Chi Square untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu responden dengan perilaku wirausahanya. Penelitian ini menggunakan alat bantu berupa software Microsoft Excel 2007 dan SPSS 13.00 for Windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM berjenis kelamin laki- laki (64%), berasal dari Fakultas Teknologi Pertanian (36%), mengambil minor non agribisnis (40%), memiliki


(13)

IPK 3.01-3.50 (68%), mendapatkan uang saku Rp 780.000,00–Rp 1.020.000,00 per bulan (36%), perkerjaan ayah maupun ibu adalah PNS (40%), suku daerah Jawa (44%), memiliki bidang usaha pertanian di PKMK (88%) dan PPKM (80%), belum pernah mengikuti PKMK di tahun-tahun sebelumnya (64%), mengikuti pelatihan atau seminar kewirausahaan sebanyak satu sampai tiga kali (72%), dan mengambil mata kuliah Kewirausahaan (56%).

Sebanyak 36 persen responden memiliki perilaku wirausaha tinggi dan 64 persen sangat tinggi, 96 persen responden memiliki pengetahuan wirausaha yang sangat tinggi dan hanya 4 persen yang memiliki pe ngetahuan wirausaha dengan kategori tinggi, Sebanyak 64 persen responden memiliki kategori sikap wirausaha yang tinggi, 24 persen masuk ke dalam kategori sangat tinggi, dan 12 persen lainnya diperoleh oleh kategori sedang. sebesar 84 persen memiliki tindakan wirausaha yang sangat tinggi dan 16 persen lainnya memiliki tindakan wirausaha pada kategori tinggi. Sebagian besar karakteristik internal memiliki hubungan tidak nyata dengan unsur-unsur yang terdapat dalam perilaku wirausaha. Hanya terdapat hubungan nyata dengan α 0,20 antara minor dengan sikap wirausaha, pekerjaan ibu dengan tindakan wirausaha, suku daerah dengan dengan sikap wirausaha, pekerjaan ayah dengan pengetahuan dan sikap wirausaha, keikutsertaan pada seminar/pelatihan kewirausahaan dengan tindakan wirausaha, dan pengambilan mata kuliah Kewirausahaan dengan sikap dan perilaku wirausaha, sedangkan pada taraf α 0,05 terdapat hubungan nyata antara pekerjaan ayah dengan tindakan wirausaha, suku daerah dengan tindakan wirausaha, dan keikutsertaan pada seminar/pelatihan kewirausahaan dengan sikap dan perilaku wirausaha. Oleh karena itu perlu diperbanyaknya seminar/pelatihan kewirausahaan di Institut Pertanian Bogor baik oleh institusi maupun oleh lembaga kemahasiswaannya, serta perlu ditingkatkannya substansi mata kuliah Kewirausahaan sehingga lebih mengarah pada tindakan wirausaha.


(14)

PERILAKU WIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT

PERTANIAN BOGOR PESERTA PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN (PKMK) DAN

PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

MAHASISWA (PPKM)

RIFZASHANI AZZAHR A H34051295

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk me mperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR


(15)

Judul : Perilaku Wirausaha Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan

(PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM)

Nama : Rifzashani Azzahra

NIM : H34051295

Disetujui, Pembimbing

Ir. Burhanuddin, MM NIP. 19680215 199903 1 001

Diketahui,

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002


(16)

PERN YATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul ”Perilaku

Wirausaha Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM)” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, September 2009

Rifzashani Azzahra H34051295


(17)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada 30 September 1988 dari pasangan Dadang Mulyana, B.Sc (Alm) dan Dra. Wia Cuwiarsih. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Al Azhar Bandar Lampung pada tahun 2000 dan SLTP Negeri 4 Bandar Lampung pada tahun 2003. Pada tahun 2005 penulis lulus dari SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih mayor Agribisnis dan minor Ilmu Konsumen serta mengambil Mata Kuliah Ekonomi Pertanian dan Ekonomi Syariah sebagai Supporting Courses.

Selama masa perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam pada tahun 2007 dan 2008. Selain itu, penulis juga merupakan penerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (2007), beasiswa Supersemar (2008), beasiswa Bantuan Khusus Mahasiswa (2009), dan beasiswa Yayasan Goodwill International (2008/2009).

Sejak penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, antara la in sebagai Bendahara Umum DPM TPB IPB (2005/2006), Bendahara Umum DPM FEM IPB (2006/2007), Staf Divisi Media Dakwah Islam FORMASI FEM IPB (2007/2008), Anggota Badan Pengawas HIPMA FEM IPB (2007/2008), dan Senior Resident Asrama TPB IPB (2008/2009).

Penulis juga telah mengukir beberapa prestasi selama menyandang status mahasiswa, antara lain Terbaik I Lomba Karya Tulis Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB 2006, Juara III Lomba Apresiasi Puisi dan Juara II Lomba Tulis Cerpen BEM TPB IPB 2006, Juara II Lomba Abstraksi Karya Tulis Ilmiah PUJANGGA BEM FEM IPB 2007, Peserta Program Kreativitas Mahasiswa 2007 dan 2008, 10 Besar Lomba Puisi DKM Al Hurriyyah IPB 2007, Juara II Lomba

Puisi “Save Our Earth and Environment” BEM KM IPB 2008, 10 Besar Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Bidang IPS Tingkat IPB 2008, dan Juara Lomba Resensi Buku “Anak Kos Dodol Lagi” 2009. Penulis juga mencintai dunia

menulis dan telah melahirkan buku pertamanya yang berjudul ”Gaul Ala Multiply” terbitan Mediakita (2008).


(18)

KATA PENGAN TAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Perilaku Wirausaha Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik dan menganalisis perilaku wirausaha mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) serta menganalisis hubungan antara karakteristik mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) dengan perilaku wirausahanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan penulis dan berbagai kendala yang dihadapi. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Bogor, September 2009 Rifzashani Azzahra


(19)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Rabb semesta alam, Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sungguh tiada daya dan upaya melainkan karena pertolongan-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada tauladan terbaik manusia, Rasulullah Muhammad SAW. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ir. Burhanuddin, MM selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan, arahan, waktu, kesabaran, serta pelajaran berharga selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

2. Ir. Popong Nurhayati, MM dan Tintin Sarianti, SP, MM selaku dosen penguji pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3. Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan masukan dan bimbingan yang sangat berarti bagi penulis.

4. Ayahanda Dadang Mulyana (Alm) atas segala pengajaran tentang keberanian dan ketulusan dalam hidup. Ibunda Wia Cuwiarsih atas segala kasih sayang, semangat, pelukan, serta doa-doa dalam sujud panjangmu. Semoga ini bisa menjadi salah satu hadiah terindah untuk Papah dan Mamah.

5. Adik-adikku yang luar biasa, Nandhini Rengganis, Rifyal Ka’bah, dan Ginandya Fathira, atas keceriaan dalam keluarga yang selalu membuat rindu pada rumah.

6. Keluarga besar penulis yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan. 7. Keluarga besar Yayasan Goodwill International, khususnya Ibu dan Bapak

Hara, Ibu Mien, dan Mbak Rosa, serta teman-teman Goodwillers 2008/2009. 8. Pihak Direktorat Kemahasiswaan IPB atas bantuan yang telah diberikan

dalam penelitian ini.

9. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati Departemen Agribisnis dan Ilmu Keluarga dan Konsumen serta Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. 10. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktunya.

11. Dian Lestari yang telah bersedia menjadi pembahas seminar penulis serta Dani, Dauz, dan Rika yang telah bersedia melapangkan waktunya.


(20)

12. Para Pejuang Asrama, Senior Resident Asrama TPB IPB, khususnya periode 2008/2009 (Heni, Listi, Demy, Irma, Aria, Mbak Anni, Mbak Nia, Mbak Mala, Mbak Firdaus, Mbak Ila, Fitri, Ochie, Rifa, Dhiya, Leni, Iyus, Nana, Eva, Yuli, Dini, Aisah, Kak Fherdes, Kak Sofiyan, Kak Aryo, Adit, Burhan, Hendra, Catur, Subhan, Habib, Diki, Nunu, Iral, Erri, Andi, dan Ginanjar) yang telah menjadi keluarga kedua bagi penulis.

13. Seluruh staf dan pegawai Badan Pengelola Asrama TPB IPB k hususnya Bapak Dr. Ir. Bonny P.W.Soekarno, MS, atas dukungan yang telah diberikan. 14. Teman-teman satu lingkaran dan ustadzah tercinta.

15. Adik-adik mentoring yang selalu menjadi penyemangat untuk menjadi muslimah yang lebih baik dari hari ke hari.

16. Teman-teman 220 Volters (Pijonk, Nolis, Icha, Achied, Giena) yang telah menyulap kamar mungil menjadi tempat yang selalu dirindukan.

17. Saudari-saudari Nafisa Crew (Bunda Dyah, Mbak Wahyu, Mbak Nidia, Henchan, Lilay, Ncun, Upha, Puspa, Irma, dan Fefin) atas semangat, pengingat, dan motivasi untuk selalu menjadi lebih baik.

18. Teman-teman DKM Al Mahabbah 2005/2006, DPM TPB 42, DPM FEM IPB 2006/2007, FORMASI FEM IPB 2007/2008, BP HIPMA 2007/2008 dan FRESH! AGB 42.

19. Teman-teman Agribisnis yang luar biasa, khususnya Angkatan 42 (Na SS, Nha2o, Mbak Mega, Ikhsan, Anis, Fehmi, Budhe, Abel, dll) dan teman-teman satu gladikarya di Desa Blanakan (Indri, Siti, Hepi, dan Isnur).

20. Adik-adik Rusunawa angkatan 45, khususnya lorong 2B dan 3A, serta adik-adik A1 angkatan 46, khususnya lorong 1 dan 5, yang menjadi motivasi bagi penulis untuk menjadi kakak yang lebih baik.

21. Saudara-saudariku seperjuangan di manapun kalian berada. Bahwa Allah Melihat dan malaikat mencatat, segala perjuangan dan pengorbanan kita. 22. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis

yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Bogor, September 2009 Rifzashani Azzahra


(21)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan ... 5

1.4. Manfaat ... 6

1.5. Ruang Lingkup ... 7

II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Wirausaha dan Kewirausahaan ... 8

2.2. Mahasiswa ... 13

2.3. Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) ... 14

2.4. Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) ... 17

2.5. Penelitian Terdahulu ... 19

III KERANGKA PEMIKIRAN ... 23

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 23

3.1.1. Karakteristik Individu ... 23

3.1.2. Perilaku Wirausaha ... 23

3.1.2.1. Pengetahuan Wirausaha ... 25

3.1.2.2. Sikap Wirausaha ... 25

3.1.2.3. Tindakan Wirausaha ... 27

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ... 27

IV METODE PENELITIAN ... 30

4.1. Lokasi dan Waktu ... 30

4.2. Metode Penentuan Sampel ... 30

4.3. Desain Penelitian ... 30

4.4. Data dan Instrumentasi ... 30

4.5. Metode Pengumpulan Data ... 31

4.6. Metode Pengolahan Data ... 32

4.6.1. Analisis Statistika Deskriptif ... 32

4.6.2. Analisis Korelasi Rank Spearman dan Chi Square .... 33

4.7. Definisi Operasional ... 34

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 37

5.1. Sejarah Ringkas Institut Pertanian Bogor ... 37

5.2. Visi dan Misi Institut Pertanian Bogor ... 39

5.3. Kebijakan Mutu dan Motto Institut Pertanian Bogor ... 39


(22)

5.5. Mayor dan Minor di Institut Pertanian Bogor ... 40 5.6. Mahasiswa Institut Pertanian Bogor ... 43 VI HASIL DAN PEMBAHASAN ... 45 6.1. Karakteristik Individu ... 45 6.1.1. Jenis Kelamin ... 45 6.1.2. Fakultas ... 46 6.1.3. Minor ... 47 6.1.4. Indeks Prestasi Kumulatif ... 48 6.1.5. Uang Saku Per Bulan ... 49 6.1.6. Pekerjaan Ayah ... 49 6.1.7. Pekerjaan Ibu ... 50 6.1.8. Suku Daerah ... 50 6.1.9. Bidang Usaha PKMK ... 51 6.1.10. Bidang Usaha PPKM ... 52 6.1.11. Keikutsertaan pada PKMK Sebelum Tahun 2009 ... 52 6.1.12. Keikutsertaan pada Seminar/Pelatihan

Kewirausahaan ... 53 6.1.13. Pengambilan Mata Kuliah Kewirausahaan ... 53 6.2. Perilaku Wirausaha ... 54 6.3. Hubungan antara Karakteristik Responden dengan

Perilaku Wirausaha ... 56 VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 64 7.1. Kesimpulan ... 64 7.2. Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA ... 66 LAMPIRAN ... 68


(23)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Partisipasi Mahasiswa IPB dalam Program Kreativitas

Mahasiswa (PKM) Tahun 2003-2007 ... 4 2. Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ... 16 3. Jadwal Program Pengembangan Kewirausahaan

Mahasiswa ... 19 4. Kriteria Penilaian Skor Kuesioner ... 33 5. Mayor Institut Pertanian Bogor dan Departemen Pengampunya

Tahun 2009 ... 41 6. Minor Institut Pertanian Bogor dan departemen pengampunya

Tahun 2009 ... 42 7. Jumlah Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2008 ... 44 8. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46 9. Sebaran Responden Berdasarkan Fakultas ... 47 10. Sebaran Responden Berdasarkan Minor ... 48 11. Sebaran Responden Berdasarkan IPK ... 48 12. Sebaran Responden Berdasarkan Uang Saku Per Bulan ... 49 13. Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan Ayah ... 50 14. Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu ... 50 15. Sebaran Responden Berdasarkan Suku Daerah ... 51 16. Sebaran Responden Berdasarkan Bidang Usaha PKMK ... 51 17. Sebaran Responden Berdasarkan Bidang Usaha PPKM ... 52 18. Sebaran Responden Berdasarkan Keikutsertaan pada PKMK

Sebelum Tahun 2009 ... 53 19. Sebaran Responden Berdasarkan Keikutsertaan pada

Seminar/Pelatihan Kewirausahaan ... 53 20. Sebaran Responden Berdasarkan Pengambilan Mata Kuliah

Kewirausahaan ... 54 21. Rataan Hitung Skor Perilaku Wirausaha Mahasiswa IPB

Peserta PKMK dan PPKM Tahun 2009 ... 54 22. Sebaran Responden Berdasarkan Unsur-unsur Perilaku


(24)

23. Hubungan antara Karakteristik dan Perilaku Wirausaha


(25)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Usia Wirausaha Ketika Mendirikan Usaha ... 2 2. Model Proses Kewirausahaan ... 10 3. Kerangka Pemikiran Operasional ... 29


(26)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Daftar Responden Penelitian ... 69 2. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner ... 70 3. Kuesioner Penelitian ... 73 4. Skor Responden terhadap Perilaku Wirausaha dan

Unsur-unsurnya ... 79 5. Output Uji Kuesioner Hubungan Karakteristik Individu


(27)

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Data BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2005 penduduk Indonesia mencapai jumlah 218.868.791 jiwa. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, jumlah angkatan kerja Indonesia juga meningkat. Pada Agustus 2007, angkatan kerja Indonesia berjumlah 109,94 juta orang, naik 3,33 persen dibandingkan pada Agustus 2006 yang berjumlah 106,39 juta orang. Namun, kenaikan jumlah angkatan kerja ini lebih cepat dibandingkan dengan kenaikan jumlah lapangan kerja sehingga tentunya akan menambah jumlah pengangguran. Pada tahun 2007 saja, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai angka 19,94 juta orang.1 Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 semakin memperburuk kondisi dunia usaha. Banyak perusahaan yang memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya karena efisiensi perusahaan harus dilakukan. Apabila ini terus terjadi maka tingkat pengangguran Indonesia di tahun diperkirakan akan terus meningkat.

Berdasarkan fakta tersebut, kewirausahaan (entrepreneurship) memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Kewirausahaan memiliki peran untuk menambah daya tampung tenaga kerja, generator pembangunan, contoh bagi masyarakat lain, membantu orang lain, memberdayakan karyawan, hidup efisien, dan menjaga keserasian lingkungan. Jiwa kewirausahaan akan mendorong seseorang memanfaatkan peluang yang ada menjadi sesuatu yang menguntungkan. Pendorong utama meningkatnya kebutuhan akan entrepreneurship adalah munculnya ragam kesempatan berusaha dalam produksi, distribusi, dan pemasaran barang dan jasa (Alma 1999).

Deklarasi United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), badan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) yang bergerak dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya, merumuskan empat pilar perguruan tinggi. Empat pilar tersebut adalah selalu belajar untuk mencari tahu guna menguasai bidang ilmu (learning to know), selalu belajar melatih diri untuk memperoleh keterampilan dalam mengaplikasikan bidang ilmu

1

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2009. Data Statistik Indonesia. http://www.datastatistik-indonesia.com. [19 Januari 2009]


(28)

(learning to do), selalu belajar untuk memerankan profesi bidang ilmu (Learning to be), dan selalu belajar bagaimana hidup bermasyarakat (learning to live together).

Institut Pertanian Bogor menjabarkan dan mengaplikasikan deklarasi ini ke dalam lima pilar pendidikan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pembinaan mahasiswa, yaitu (1) Profesionalisme (Academic Profesionalism), (2) Kepekaan Sosial (Social Awareness), (3) Kepedulian terhadap Lingkungan (Environmental Concern), (4) Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship), dan (5) Moral dan Etika (Moral and Ethics). Hal ini sesuai dengan visi Institut Pertanian

Bogor, yaitu ”Menjadi universitas riset terkemuka di Asia dengan kompetensi

utama pertanian tropika, berkarakter kewirausahaa n, dan bersendikan keharmonisan” (Panduan Kemahasiswaan IPB 2008).

Dari lima pilar pendidikan dan visi IPB, terlihat jelas bahwa pengembangan jiwa kewirausahaan menjadi salah satu titik penting bagi pembinaan kemahasiswaan di IPB. Hal ini dikarenakan mahasiswa memiliki potensi yang sangat luar biasa dalam bidang kewirausahaan. Mahasiswa yang berada pada proses menuju pendewasaan berpikir dan persiapan menuju kehidupan pasca kampus, ditunjang dengan semangat generasi muda, memiliki potensi yang sangat besar untuk mulai berwirausaha.

Zimmerer dan Scarborough (1998), diacu dalam Riyanti (2003), mengambarkan usia saat seseorang memulai usaha sendiri (Gambar 1). Usia mendirikan usaha terlihat cukup potensial pada usia 20-24 tahun yang merupakan kisaran usia mahasiswa.

Gambar 1. Usia Wirausaha Ketika Mendirikan Usaha


(29)

Semangat berwirausaha merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan sumberdaya manusia. Negara-negara maju di dunia sebagian besar dapat berkembang pesat perekonomiannya dikarenakan tumbuh dan berkembangnya berbagai usaha yang didorong oleh semangat kewirausahaan. Dorongan untuk mencapai keberhasilan merupakan salah satu motif berwirausaha. Alma (2000) membahas bahwa David Mc Clelland dalam bukunya yang berjudul The Achieving Society mengungkapkan bahwa dorongan untuk mencapai keberhasilan merupakan motif yang penting sekali, bukan saja untuk menentukan keberhasilan seseorang namun juga keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan. Mc Clelland dalam hasil penelitiannya mengemukakan bahwa berhasil tidaknya suatu bangsa melaksanakan pembangunan tergantung kepada jumlah penduduknya yang mempunyai motif untuk berhasil.

Kewirausahaan merupakan faktor penting dalam agribisnis. Jiwa wirausaha yang kuat dalam dalam diri pelaku usaha agribisnis merupakan salah satu penentu keberhasilan dari usaha tersebut. Karenanya, agribisnis juga memerlukan lembaga penunjang, salah satunya untuk menunjang pengembangan jiwa kewirausahaan. Kewirausahaan yang merupakan salah satu faktor dalam sumberdaya manusia agribisnis menunjang kualitas dari sumberdaya manusia itu sendiri karena ia menentukan berfungsinya sub sistem-sub sistem dalam sistem agribisnis dan memelihara kelancaran arus komoditas dari produsen ke konsumen. Di Indonesia sendiri, potensi mahasiswa dalam berwirausaha dapat terlihat pada antusiasme mengikuti berbagai program pengembangan kewirausahaan baik seminar, pelatihan, maupun ajang lomba. Salah satu ajang lomba yang berhasil menunjukkan potensi wirausaha mahasiswa adalah program Wirausaha Muda Mandiri dan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK).

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) merupakan salah satu wadah pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda Indonesia, yaitu mahasiswa, yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).


(30)

Antusiasme mahasiswa IPB dalam PKMK sangat besar. Hal ini terlihat dari jumlah proposal PKMK yang didanai selalu mendominasi dibandingkan dengan jenis PKM lainnya, yaitu PKM Penelitian, PKM Teknologi, dan PKM Pengabdian Masyarakat dan tiap tahun jumlahnya relatif semakin meningkat (Tabel 1).

Tabel 1. Partisipasi Mahasiswa IPB dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2003-2009

Tahun Jumlah PKM Didanai

PKMP PKMT PKMM PKMK

2003 23 0 2 8

2004 24 4 7 15

2005 (Batch 1) 22 8 10 28

2005 (Batch 2) 37 6 9 42

2006 71 12 19 49

2007 47 16 57 137

2008 89 1 48 133

Keterangan:

*) Terdapat dua batch pada tahun 2005

Sumber: Dire ktorat Ke mahasiswaan IPB (2009)

Anggota PKM berkisar antara tiga sampai lima orang. Jika rata-rata dalam satu kelompok PKM terdapat empat orang, pada tahun 2008 terdapat 532 mahasiswa IPB yang terlibat dalam dunia wirausaha. Ini merupakan jumlah yang potensial untuk mengembangkan kewirausahaan di lingkungan Institut Pertanian Bogor pada khususnya, dan generasi muda Indonesia pada umumnya, serta menjadi langkah awal bagi penyiapan benih-benih wirausaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan visi IPB dan lima pilar pendidikan yang ditetapkan.

Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) juga merupakan salah satu program yang dapat menampung dan mengembangkan potensi wirausaha di kalangan mahasiswa IPB. PPKM merupakan program peningkatan kemampuan wirausaha yang diselenggrakan oleh Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) Institut Pertanian Bogor


(31)

atau yang juga dikenal dengan Career Development and Alumni Affair (CDA IPB). Program ini terdiri dari seminar dan workshop kewirausahaan, pendanaan, pembinaan, dan pemantauan usaha yang diberikan kepada mahasiswa tingkat tiga ke atas dengan melalui suatu mekanisme seleksi.

Mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM tentunya memiliki perilaku tertentu dalam berwirausaha yang menarik untuk dikaji. Perilaku tersebut menarik untuk dikaji karena motivasi berwirausaha mahasiswa IPB yang mengikuti PKMK dan PPKM dalam periode yang sama dapat dikatakan memiliki motivasi yang sangat besar untuk berwirausaha serta karena hampir seluruh usahanya berjalan. Oleh karena itu, perlu adanya kajian tentang perilaku wirausaha mahasiswa Institut Pertanian Bogor Peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM).

1.2. Perumusan Masalah

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang diiringi dengan jumlah angkatan kerja tidak diimbangi dengan jumlah peningkatan lapangan kerja menimbulkan masalah pengangguran. Ditambah dengan adanya krisis global yang turut menimpa Indonesia semakin memperburuk kondisi yang ada. Untuk itulah peran kewirausahaan sangat penting sebagai salah satu solusi untuk membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Salah satu sumberdaya manusia yang potensial untuk dikembangkan jiwa wirausahanya adalah mahasiswa.

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) merupakan salah satu wadah pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Mahasiswa Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu peserta terbanyak dalam PKMK, sedangkan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) merupakan program yang diselenggarakan IPB untuk menjaring potensi wirausaha di kalangan mahasiswa sekaligus menempanya agar kelak mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini dapat benar-benar berkarir sebagai seorang wirausahawan. Oleh karena itu perilaku wirausaha mahasiswa Instit ut


(32)

Pertanian Bogor peserta PKMK merupakan salah satu obyek yang menarik untuk dikaji.

Berdasarkan hal tersebut, perumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana karakteristik individu mahasiswa Institut Pertanian Bogor

peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM)?

2. Bagaimana perilaku wirausaha mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM)?

3. Bagaimana hubungan antara karakteristik individu mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) dengan perilaku wirausahanya?

1.3. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan karakteristik individu mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM).

2. Menganalisis perilaku wirausaha mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM).

3. Menganalisis hubungan antara karakteristik individu mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) dengan perilaku wirausahanya.

1.4. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Direktorat Perguruan Tinggi (DIKTI)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi DIKTI selaku wakil pemerintah yang menaungi bidang pendidikan perguruan


(33)

tinggi terhadap penyelengaraan serta pengembangan Program Kreativitas Mahasiswa ke depan khususnya Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan.

2. Bagi Institut Pertanian Bogor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi dan masukan bagi Institut Pertanian Bogor khususnya Direktorat Kemahasiswaan dan Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni terhadap pembimbingan dan pengembangan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Institut Pertanian Bogor khususnya Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk melatih kemampuan analisis penulis serta pengaplikasian konsep-konsep ilmu yang diperoleh selama kuliah dalam kehidupan bermasyarakat.

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian ini mengenai perilaku wirausaha mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan (PPKM). Karakteristik individu yang diteliti meliputi jenis kelamin, fakultas, minor, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), uang saku per bulan, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, suku daerah, bidang usaha PKMK, bidang usaha PPKM, keikutsertaan dalam PKMK sebelum tahun 2009, dan pengambilan Mata Kuliah Kewirausahaan, sedangkan perilaku wirausaha yang dianalisis meliputi pengetahuan wirausaha, sikap wirausaha, dan tindakan wirausaha. Lokasi penelitian ini adalah di Institut Pertanian Bogor. Alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Statistika Deskriptif, Analisis Korelasi Rank Spearman, dan Analisis Korelasi Chi Square (Khi Kuadrat).


(34)

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Wirausaha dan Ke wirausahaan

Riyanti (2003) menjelaskan bahwa kata ”wirausaha” dalam bahasa

Indonesia adalah padanan kata bahasa Prancis entrepreneur, yang sudah dikenal paling kurang sejak abad 17. Kata entrepreneur diturunkan dari kata entreprendre. Kata entrepreneur dan entrepreneurship dalam bahasa Inggris, menurut Holt (1992), berasal dari bahasa Prancis. Dalam bahasa Indonesia, kata

”wirausaha” merupakan gabungan kata wira, yang artinya gagah berani atau perkasa, dan usaha. Jadi, wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam usaha.

Wirausahawan atau entrepreneur adalah suatu sikap mental yang berani menanggung risiko, berpikiran maju, berani berdiri di atas kaki sendiri. Sikap mental inilah yang akan membawa seorang pengusaha untuk dapat berkembang secara terus-menerus dalam jangka panjang. Sikap mental ini perlu ditanamkan serta ditumbuhkembangkan dalam diri angkatan muda Indonesia, agar dapat mengejar ketertinggalan dengan bangsa-bangsa lain di dunia (Sutanto 2002).

Wirausaha adalah orang yang menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan bersedia mengambil risiko pribadi dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya (Riyanti 2003).

Menurut Kasmir (2006), arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan. Risiko kerugian merupakan hal yang biasa karena me reka memegang prinsip bahwa faktor kerugian pasti ada. Bahkan, semakin besar risiko kerugian


(35)

yang bakal dihadapi, semakin besar pula keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama seseorang melakukan usaha dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan.

Selanjutnya terdapat beberapa karakteristik dari wirausahawan yang berhasil memiliki sifat-sifat yang dikenal dengan 10 D dari Bygrave (Alma 2000):

1. Dream

Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya, dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya tersebut.

2. Decisiveness

Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan faktor kunci (key factor) dalam kesuksesan bisnisnya.

3. Doers

Begitu seorang wirausaha membuat keputusan maka dia langsung menindaklanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin yang dia sanggup, artinya seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat dimanfaatkan.

4. Determination

Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi. 5. Dedication

Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan keluarganya untuk sementara. Mereka bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam sehari atau tujuh hari dalam seminggu. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata- mata untuk kegiatan bisnisnya.

6. Devotion

Devotion berarti kegemaran atau kegila- gilaan. Demikian seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan


(36)

produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya.

7. Details

Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor- faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor- faktor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.

8. Destiny

Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung dengan orang lain.

9. Dollars

Wirausahawan tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan memperoleh uang. Akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi jika mereka sukses berbisnis maka mereka pantas mendapat laba/bonus/hadiah.

10.Distribute

Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang kepercayaannya. Orang-orang kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.

Model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan oleh Bygrave, diacu dalam Alma (2000) dengan urutan langkah-langkah sebagai berikut (Gambar 2).

Gambar 2. Model Proses Kewirausahaan

Sumber: Bygrave diacu da la m A lma (2000)

Innovation (Inovasi)

Triggering Event (Pemicu)

Implementation (Pelaksanaan)


(37)

1. Proses Inovasi

Beberapa faktor personal yang mendorong inovasi adalah keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung risiko, faktor pendidikan, dan faktor pengalaman. Adanya inovasi yang berasal dari diri seseorang akan mendorong dia mencari pemicu ke arah mulai usaha. Sedangkan faktor-faktor eksternal (lingkungan) yang mendorong inovasi adalah ada peluang, pengalaman, dan kreativitas. Tidak diragukan lagi pengalaman sebagai guru yang berharga yang memicu perintisan usaha, apalagi ditunjang oleh adanya peluang dan kreativitas.

2. Proses Pemicu

Beberapa faktor personal yang mendorong Proses Pemicu (Triggering Event) artinya yang memicu atau memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis adalah:

Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang

Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan lain Dorongan karena faktor usia

Keberanian menanggung risiko

Komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis

Beberapa faktor lingkungan yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah:

a. Adanya persaingan dalam dunia kehidupan

b. Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan, misalnya memiliki tabungan, modal, warisan, memiliki bangunan yang lokasinya strategis, dan sebagainya

c. Mengikuti latihan- latihan atau inkubator bisnis

d. Kebijaksanaan pemerintah misalnya adanya kemudahan-kemudahan dalam lokasi berusaha ataupun fasilitas kredit dan bimbingan usaha yang dilakukan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.


(38)

Sedangkan faktor- faktor sosiologis yang menjadi pemicu serta pelaksanaan bisnis adalah:

a. Adanya hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan orang lain b. Adanya tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha

c. Adanya dorongan dari orang tua untuk membuka usaha d. Adanya bantuan keluarga dalam berbagai kemudahan

e. Adanya pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya 3. Proses Pelaksanaan

Beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis adalah sebagai berikut:

Adanya seorang wirausaha yang sudah siap mental secara total Adanya manajer pelaksana sebagai pembantu utama

Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis

Adanya visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai keberhasilan

4. Proses Pertumbuhan

Proses pertumbuhan ini didorong oleh faktor organisasi, antara lain:

Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak

Adanya struktur dan budaya organisasi yang mantap

Adanya produk yang dibanggakan atau keistimewaan yang dimiliki Sedangkan faktor lingkungan yang mendorong implementasi dan pertumbuhan bisnis adalah sebagai berikut:

a. Adanya unsur persaingan yang cukup menguntungkan b. Adanya konsumen dan pemasok barang yang kontinu

c. Adanya bantuan dari pihak investor bank yang memberika fasilitas keuangan

d. Adanya sumber-sumber yang tersedia, yang masih bisa dimanfaatkan


(39)

e. Adanya kebijaksanaan pemerintah yang menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang menguntungkan

Kewirausahaan yang sering dikenal dengan sebutan entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis yang diterjemahkan secara harfiah adalah perantara. Secara lebih luas kewirausahaan didefinisikan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul risiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Namun demikian, istilah kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa, dan karsa, serta karya atau menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras, dan kepuasan untuk mencapai pres tasi maksimal sehingga dapat memberikan nilai tambah maksimal terhadap jasa, barang, maupun pelayanan yang dihasikan dengan mengindahkan sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Entrepreneur bukan sekadar pengusaha swasta, karena terkesan untuk membedakan seseorang yang makan gaji dengan seseorang yang dapat menggaji dirinya sendiri, akan tetapi mereka yang mengerti dan dapat membedakan antara tantangan dan peluang lalu memanfaatkannya untuk keuntungan mereka. Seorang entrepreneur selalu mengamati lingkungannya, bekerja dengan metode yang bervariasi dalam rangka mengidentifikasi peluang-peluang yang potensial. Mereka berharap agar kejadian-kejadian pada bisnis mereka yang di luar harapannya baik berupa keberhasilan maupun kegagalan merupakan tanda-tanda dari peluang. Entrepereneurship merupakan suatu kualitas dari sikap seseorang daripada hanya sekadar keahlian. Seorang entrepreneur memiliki kualifikasi kepribadian yang tahan banting, selalu mencari peluang, dan memiliki visi (Sutanto 2002).

2.2. Mahasiswa

Mahasiswa adalah pelajar atau peserta didik yang mengikuti pendidikan di perguruan tinggi, dengan syarat memiliki ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat, dan memiliki kemampuan yang disyaratkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan (Markum 2007).


(40)

Di dalam pelaksanaan satuan pendidikan tinggi dalam naungan sistem pendidikan nasional, setiap mahasiswa mempunyai hak-hak2: (1) mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya; (2) mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas da sar pendidikan berkelanjutan, baik untuk memperoleh kemmapuan diri maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan terrentu yang telah dibakukan; (3) mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa, atau bantuan lain sesuai dengan persyaratan yang berlak u; (4) pindah ke satuan pendidikan yang sejajar atau yang tingkatnya lebih tinggi sesuai dengan persyaratan penerimaan mahasiswa pada satuan pendidikan yang hendak dimasuki; (5) memperoleh penilaian hasil belajar; (6) menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan; dan (7) mendapatkan pelajaran khusus bagi yang menyandang cacat.

Hurlock (1980), diacu dalam Fawaqa (2006) menjelaskan bahwa mahasiswa termasuk ke dalam tahap perkembangan dewasa awal yaitu pada rentang umur 18 hingga 40 tahun. Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan- harapan sosial baru. Orang dewasa muda diharapkan memainkan peran baru, seperti peran suami/istri, orang tua, dan pencari nafkah dan mengembangkan sikap-sikap baru, keinginan-keinginan dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru ini. Lebih lanjut, orang dewasa yang tadinya menganggap bahwa sekolah itu suatu kewajiban yang tidak berguna kini sadar akan nilai pendidikan sebagai batu loncatan untuk meraih keberhasilan sosial, karir, dan kepuasan pribadi. Individu pada masa dewasa muda umumnya telah menyelesaikan pendidikan dan mulai memasuki dunia kerja. Sejak pertengahan umur dua puluh hingga akhir masa dewasa muda, individu-individu tersebut mulai meniti karir pada bidang tertentu.

2.3. Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK)

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu bentuk upaya yang ditempuh oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dalam meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak

2

Su mber: Himpunan Peraturan Pe rundang-Undangan Republik Indonesia bidang Pendidikan dan Kebudayaan, 1992.


(41)

dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. Program Kreativitas Mahasiswa dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa.

Program Kreativitas Mahasiswa dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang baik. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan, mandiri, dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggung jawab, membangun kerjasama tim, maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam ilmu yang ditekuni.

Pada tahun 2001-2008, ada lima jenis kegiatan yang ditawarkan dala m Program Kreativitas Mahasiswa, yaitu empat jenis PKM yang merupakan program kegiatan fisik yang diusulkan untuk dibiayai dan satu jenis PKM yang merupakan program kegiatan penulisan ilmiah dalam bentuk pengajuan artikel ilmiah hasil karya mahasiswa yang diusulkan untuk mendapatkan hadiah atau insentif. Keempat jenis PKM yang pertama meliputi PKM Penelitian (PKMP), PKM Penerapan Teknologi (PKMT), PKMK (PKMK), dan PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM). Jenis yang terakhir adalah PKM Penulisan Ilmiah (PKMI) yang sejak tahun 2009 ini diganti menjadi PKM Artikel Ilmiah (PKM AI).

Program Kreativitas Mahasiswa diberikan oleh Direktorat P2M, Ditjen Dikti kepada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan pola pembinaan melalui penyediaan dana yang bersifat kompetitif, akuntabel, dan transparan. Kriteria mengenai inti kegiatan seperti materi kegiatan, strata pendidikan, jumlah anggota, dosen pendamping, alokasi biaya, laporan akhir, dan luaran dari empat kegiatan PKM dapat dilihat pada Tabel 2.


(42)

Tabel 2. Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

No. Krite ria Jenis Kegiatan

PKMP PKMT PKMK PKMM

1. Inti Kegiatan (Karya) Kreatif, inovatif dalam penelitian Kreatif, inovatif dalam menciptakan karya teknologi Kreatif, inovatif dalam membuka peluang usaha Kreatif, inovatif dalam membantu masyarakat 2. Materi Kegiatan Sesuai bidang ilmu, lintas bidang dianjurkan

3. Strata Pendidikan Diploma, S1

4. Jumlah Anggota 3-5 orang

5. Alokasi Pendanaan

Lihat pengumuman Dikti setiap periode anggaran

6. Laporan Akhir Hasil kerja

7. Luaran Artikel,

paten Paten, model desain, piranti lunak, jasa Barang dan jasa komersial Jasa desain, barang

Sumber: Panduan Pengelolaan Progra m Hibah DP2M Ditjen Dikt i (2004)

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) merupakan kreativitas penciptaan ketrampilan berwirausaha dan berorientasi pada profit, umumnya didahului oleh survai pasar, karena relevansinya tinggi terhadap terbukanya peluang perolehan profit bagi mahasiswa. Perlu ditegaskan di sini bahwa penciptaan Keterampilan berwirausaha yang dimaksud adalah untuk mahasiswa pengusul PKMK, begitu juga pelaku aktivitas usaha/bisnis yang didanai dalam PKMK adalah kelompok mahasiswa pengusul PKMK. Kelompok mahasiswa pengusul sebagai wirausahawan baru bisa menjalin kerjasama dengan kelompok masyarakat yang produktif, namun dana PKMK tidak dimaksudkan untuk membantu peningkatan ekonomi kelompok msyarakat tertentu. Dalam PKMK sama sekali tidak diizinkan dilakukannya penelitian/percobaan untuk mencari temuan.

Dari seluruh usulan yang disetujui untuk didanai, Dikti akan memilih kelompok program yang layak diundang sebagai peserta Seminar Program


(43)

Kreativitas Tingkat nasional berdasarkan hasil monitoring dan laporan hasil akhir pelaksanaan. Penghargaan akan diberikan kepada program yang inovatif, merangsang pengembangan diri, dan berdampak luas untuk manfaat ilmu pengetahuan dan/atau masyarakat. Kegiatan ini dikoordinasikan dalam kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) (Panduan Kemahasiswaan IPB 2008).

2.4. Program Penge mbangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM)

Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) merupakan salah satu program yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni Institut Pertanian Bogor (DPKHA IPB) yang juga dikenal dengan sebutan CDA (Career Development and Alumni Affairs). Salah satu hal yang melatarbelakangi diselenggarakannya program ini adalah berdasarkan studi CDA empat tahun terakhir, wirausaha adalah jenis profesi yang paling diminati oleh mahasiswa IPB di tingkat pertama dengan jumlah peminat mencapai 35 sampai 45 persen. Namun demikian, ada kecenderungan yang mengkhawatirkan karena minat mahasiswa untuk berwirausaha semakin menurun menjelang kelulusan dan alumni IPB yang benar-benar berwirausaha setelah menyelesaikan studi hanya sekitar empat persen.

Karena itu, pada tahun 2009 ini CDA menyelenggarakan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa yang menjaring potensi berwirausaha di kalangan mahasiswa IPB untuk dikembangkan menjadi wirausaha yang sukses dengan memberikan bantuan modal usaha dalam jumlah yang memadai, pendampingan usaha, dan pembinaan yang terarah dengan melibatkan para pengusaha mitra, alumni, dan pihak lainnya yang berkompeten dalam pengembangan kewirausahaan.

Untuk dapat menjadi peserta program ini, para pendaftar yang merupakan mahasiswa di tingkat tiga ke atas harus menyerahkan ide bisnis baik yang telah atau ingin dijalani dan mengisi formulir pendaftaran. Setelah lolos seleksi administrasi, calon peserta diwajibkan untuk hadir da lam Stadium General yang berisi materi motivasi berwirausaha serta penjelasan mengenai program ini. Calon peserta yang tidak hadir dalam stadium general, dianggap mengundurkan diri. Kemudian, calon peserta mendapatkan jadwal untuk mendapatkan pembekalan


(44)

materi- materi kewirausahaan dan diwajibkan untuk hadir. Peserta yang tidak hadir dalam pembekalan ini, dianggap mengundurkan diri.

Setelah melalui tahap pembekalan, calon peserta diwajibkan mengikuti psikotest dan membuat business plan dalam jangka waktu tertentu. Business plan ini akan dinilai oleh juri yang terdiri dari pihak IPB, pengusaha, dan pemberi modal.

Persyaratan mengikuti PPKM yaitu:

1) Mahasiswa semester 6 (S1) dan semester 4 (D3) ke atas 2) Peserta individu maupun kelompok

3) Memiliki minat berwirausaha/memiliki usaha 4) Lolos seleksi

5) Bersedia mengikuti program selama satu tahun dengan tetap mengikuti kegiatan akademik reguler

Keuntungan mengikuti PPKM yaitu:

1) Mendapatkan pendidikan dan latihan kewirausahaan 2) Mendapatkan kesempatan magang kewirausahaan

3) Mendapatkan modal kerja maksimal Rp 8.000.000,00 per orang atau maksimal Rp 40.000.000,00 untuk kelompok dengan jumlah anggota 5 orang

4) Diberi kebebasan untuk mengembangkan usaha yang diminati 5) Mendapatkan pendampingan usaha

6) Dimungkinkan mengikuti temu bisnis dengan mitra usaha/calon investor 7) Tidak dipungut biaya apapun


(45)

Tabel 3. Jadwal Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa

No. Nama Kegiatan Jadwal

1. Pendaftaran 28 Januari – 3 Maret

2009 2. Sosialisasi dan Studium General 7 Maret 2009

3. Seleksi Awal 10-11 Maret 2009

4. Pengumuman Hasil Seleksi Awal 12 Maret 2009

5. Pendidikan dan Pelatihan 14-22 Maret 2009

(setiap Sabtu dan Minggu)

6. Psikotest 28 Maret 2009

7. Seleksi Business Plan 26-31 Maret 2009

8. Pengumuman Hasil Seleksi Akhir 6 April 2009 9. Penandatanganan Kontrak dan Pemberian

Modal Kerja

11 April 2009

10. Pendampingan Usaha Sepanjang tahun 2009

11. Pameran dan Temu Bisnis Ditentukan kemudian

Sumber: Publikasi Progra m Penge mbangan Kewirausahaan Mahasiswa 2009

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian Hijriyah (2004) yang berjudul Perilaku Wirausaha Pedagang Fried Chicken Kaki Lima di Kota Bogor bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik, mengetahui perilaku wirausaha, dan menge tahui hubungan antara karakteristik dengan perilaku wirausaha pedangang fried chicken kaki lima di Kota Bogor. Penarikan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan melibatkan pedagang fried chicken kaki lima sebanyak 47 orang. Analisis yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pedagang fried chicken kaki lima sebagian besar (57,45%) berumur di bawah 27 tahun dengan umur terendah 14 tahun, berstatus tidak kawin (61,70%), asal daerah dari luar provinsi Jawa Barat (48,94%), jumlah tanggungan keluarga pedagang kurang dari enam otang (63,83%) dengan jumlah tanggungan terkecil sebanyak dua orang, pemilikan usaha adalah milik bos (61,70%), status usaha merupakan usaha pokok (89,36%), pekerjaan sebelum dagang fried chicken (42,55%) adalah berdagang, pengalaman berdagang (59,57%) masih kurang dari


(46)

28 bulan dengan pengalaman terendah adalah satu bulan, lamanya kerja per hari (48,94%) berada pada kisaran 8-11 jam, belajar dagang fried chicken berasal dari teman (53,19%), pencatatan keuangan (46,81%) kadang-kadang dilakukan pedagang, pasokan ayam per hari kurang dari 16,64 kilogram (74,47%) dengan pasokan terendah sebesar tiga kilogram dan penerimaan usaha per bulan kurang dari Rp 10.418.744,00 (72,34%) dengan penerimaan terendah sebesar Rp 1.620.000,00.

Perilaku wirausaha pedagang terdiri dari tiga komponen yaitu pengetahuan, sikap mental, dan keterampilan wirausaha pedagang. Pengetahuan wirausaha sebagian besar pedagang (78,72%) berada dalam kategori sedang, sikap mental sebagian besar pedagang (59,57%) berada dalam kategori sedang, dan keterampilan wirausaha sebagian besar pedagang (42,55%) berada pada kategori baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perilaku wirausaha sebgaian besar pedagang (36,18%) berada pada kategori sedang.

Karakteristik pedagang yang signifikan dengan faktor- faktor perilaku wirausaha adalah umur dengan sikap mental, tingkat pendidikan dengan pengetahuan dan sikap mental, tanggungan keluarga dengan sikap mental, penerimaan usaha dengan keterampilan, lama kerja dengan keterampilan, dan pengalaman berdagang dengan keterampilan. Sedangkan karakteristik pedagang yang signifikan dengan perilaku wirausaha adalah umur, tanggungan keluarga, penerimaan usaha, lama kerja per hari, dan pengalaman berdagang.

Ramanti (2006) meneliti tentang Perilaku Wirausaha Wanita Peternak dalam Mencari dan Menerapkan Informasi Usahaternak Ayam Buras (Kasus Kelompok Tani-ternak ”Tanjung”, Desa Taman Sari, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar wanita peternak ayam buras berumur 37-50 tahun; pendidikan sampai tamat SD; pengalaman beternak 2-8 tahun; jumlah anggota keluarga 1-4 orang; pendapatan usahaternak ayam buras Rp 166.001,00-Rp 308.001,00 per bulan; kegiatan kelompok 3-4 kali/bulan; kegiatan domestik 5-7 jam/hari; dan motivasi untuk meningkatkan penghasilan dalam berusahaternak ayam buras. Sedangkan karakteristik eksternal sebagian besar wanita peternak memiliki interaksi yang tinggi dengan penyuluh dan interaksi yang sedang dengan pedagang; peluang


(47)

pasar besar dan umumnya modal usaha berasal dari kombinasi modal sendiri dan dari bantuan pemerintah. Sebagian besar perilaku wirausaha wanita peternak dalam mencari dan menerapkan informasi usahaternak ayam buras (pengetahuan, sikap, dan keterampilan berwirausaha) berada dalam kategori sedang. Berdasarkan uji korelasi Rank Spearman dan Chi Square diketahui bahwa jumlah anggota keluarga berhubungan nyata dengan sikap wirausaha, dan berhubungan sangat nyata dengan keterampilan wirausaha serta motivasi berusaha berhubungan nyata dengan sikap wirausaha. Sedangkan dalam karakteristik eksternal, interaksi penyuluh berhubungan nyata dengan sikap dan keterampilan wirausaha, dan interaksi pedagang berhubungan nyata dengan keterampilan wirausaha.

Jusuf (2004) melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Karakter Wirausaha Internal Locus of Control melalui Pelatihan Berbasis Experiental Learning pada Mahasiswa Program Studi Agribisnis Angkatan 2000, Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata sebelum dan setelah pelatihan yaitu penurunan nilai rata-rata eksternal dan kenaikan nilai rata-rata Internal Locus of Control, sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui pelatihan berbasis Experiental Learning karakter wirausaha Internal Locus of Control dapat dikembangkan pada mahasiswa PS AGB Angkatan 2000 Institut Pertanian Bogor.

Penelitian Fawaqa (2006) yang berjudul Potensi Wirausaha di Kalangan Mahasiswa (Perbandingan yang Mendapat dengan yang Tidak Mendapat Mata Kuliah Kewirausahaan) menunjukkan hasil bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki niat berwirausaha (80%), memandang bahwa wirausaha adalah profesi yang menjanjikan (83,33%), n-Ach yang tinggi (76,67%), LoC yang internal (81,67%), dan RTP yang moderat (88,33%). Berdasarkan hasil uji Fisher atau Chi Square, terdapat perbedaan niat berwirausaha antara mahasiswa AGB dan EPS. N-Ach, LoC, RTP, dan persepsi terhadap profesi wirausaha kedua populasi tidak berbeda.

Penelitian yang akan dilakukan ini tidak jauh berbeda dengan penelitian Hijriyah (2004) dan Ramanti (2006) namun berbeda dengan penelitian Jusuf (2004) dan Fawaqa (2006). Perbedaan dengan penelitian Hijriyah (2004) dan Ramanti (2006) adalah dari sisi obyek yang diteliti. Obyek yang diteliti pada


(48)

penelitian Hijriyah (2004) adalah pedagang fried chicken kaki lima di kota Bogor dan obyek penelitian Ramanti (2006) adalah wanita peternak di Kelompok

Tani-ternak ”Tanjung”, Desa Taman Sari, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, sedangkan pada penelitian ini obyek yang diteliti adalah mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM. Perbedaan dengan penelitian Jusuf (2004) dan Fawaqa (2006) adalah pada analisis sisi kewirausahaan serta alat analisis yang digunakan. Jusuf (2004) menganalisis mengenai pengembangan karakter wirausaha pada Mahasiswa Program Studi Agribisnis Angkatan 2000, Institut Pertanian Bogor menggunakan penurunan nilai rata-rata eksternal dan kenaikan nilai rata-rata Internal Locus of Control dan Fawaqa (2006) menganalisis potensi wirausaha di kalangan mahasiswa Agribisnis dan Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya IPB menggunakan uji Fisher atau Chi Square, sedangkan penelitian ini menganalisis perilaku wirausaha mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM dengan menggunakan alat analisis uji korelasi Rank Spearman dan Chi Square.


(1)

Suku Daerah * Perilaku Wirausaha

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 125.000(a) 120 .359

Likelihood Ratio 68.327 120 1.000

Linear-by-Linear

Association 1.283 1 .257

N of Valid Cases

25

a 150 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .04.

Suku Daerah * Pengetahuan

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 13.657(a) 25 .967

Likelihood Ratio 15.363 25 .932

Linear-by-Linear

Association .307 1 .580

N of Valid Cases

25

a 35 cells (97.2%) have expected count less than 5. The minimum expected coun t is .04.

Suku Daerah * Sikap

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 86.869(a) 75 .165

Likelihood Ratio 47.873 75 .994

Linear-by-Linear

Association 1.094 1 .296

N of Valid Cases

25


(2)

Suku Daerah * Tindakan

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 58.629(a) 30 .001

Likelihood Ratio 34.515 30 .261

Linear-by-Linear

Association 1.808 1 .179

N of Valid Cases

25

a 42 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .04.

Nonparametric Correlations

Correlations

IPK

Perilaku Wirausaha Spearman's

rho

IPK Correlation

Coefficient 1.000 .064

Sig.

(2-tailed) . .761

N 25 25

Perilaku

Wirausaha

Correlation

Coefficient .064 1.000

Sig.

(2-tailed) .761 .

N 25 25

Correlations

IPK Pengetahuan

Spearman's rho

IPK Correlation

Coefficient 1.000 -.072

Sig.

(2-tailed) . .732

N 25 25

Pengetahuan Correlation

Coefficient -.072 1.000

Sig.

(2-tailed) .732 .


(3)

Correlations

IPK Sikap

Spearman's rho

IPK Correlation

Coefficient 1.000 -.046

Sig.

(2-tailed) . .828

N 25 25

Sikap Correlation

Coefficient -.046 1.000

Sig.

(2-tailed) .828 .

N 25 25

Correlations

IPK Tindakan

Spearman's rho

IPK Correlation

Coefficient 1.000 .206

Sig.

(2-tailed) . .323

N 25 25

Tindakan Correlation

Coefficient .206 1.000

Sig.

(2-tailed) .323 .

N 25 25

Correlations

Uang Saku Per Bula n

Perila ku Wirau

saha

Penget

ahuan Sikap Tindakan

Spearm an's rho

Uang Saku Per Bulan

Correl ation Coeffi cient

1.00

0 .127 -.181 .168 .184

Sig.

(2-tailed)

. .547 .386 .422 .378

N 25 25 25 25 25

Perilaku

Wirausaha

Correl ation Coeffi cient

.127 1.000 .400(*) .690(**) .754(**)

Sig.

(2-tailed)

.547 . .048 .000 .000

N 25 25 25 25 25

Pengetahuan Correl

ation Coeffi cient

-.181 .400(*

) 1.000 .003 .208

Sig.

(2-tailed)


(4)

N 25 25 25 25 25

Sikap Correl

ation Coeffi cient

.168 .690(*

*) .003 1.000 .188

Sig.

(2-tailed)

.422 .000 .990 . .368

N 25 25 25 25 25

Tindakan Correl

ation Coeffi cient

.184 .754(*

*) .208 .188 1.000

Sig.

(2-tailed)

.378 .000 .320 .368 .

N 25 25 25 25 25

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Perilaku Wirausaha

Pengeta

huan Sikap

Tindaka n

Keikutsertaan Sebelum Spear

man's rho

Perilaku Wirausaha

Corr elatio n Coeff icient

1.000 .400(*) .690(**) .754(**) -.058

Sig.

(2-tailed )

. .048 .000 .000 .784

N 25 25 25 25 25

Pengetahuan Corr

elatio n Coeff icient

.400(*) 1.000 .003 .208 -.063

Sig.

(2-tailed )

.048 . .990 .320 .766

N 25 25 25 25 25

Sikap Corr

elatio n Coeff icient

.690(**) .003 1.000 .188 -.099

Sig.

(2-tailed )

.000 .990 . .368 .639

N 25 25 25 25 25

Tindakan Corr

elatio n Coeff icient

.754(**) .208 .188 1.000 .083


(5)

(2-tailed )

N 25 25 25 25 25

Keikutsertaa

n Sebelum

Corr elatio n Coeff icient

-.058 -.063 -.099 .083 1.000

Sig.

(2-tailed )

.784 .766 .639 .694 .

N 25 25 25 25 25

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Perilaku Wirausah

a

Pengeta

huan Sikap

Tindaka n

Keikutsertaan Seminar/Pelatihan Spear

man's rho

Perilaku Wirausah a

Correlati on Coefficie nt

1.000 .400(*) .690(**) .754(**) .504(*)

Sig.

(2-tailed) . .048 .000 .000 .010

N 25 25 25 25 25

Pengetah

uan

Correlati on Coefficie nt

.400(*) 1.000 .003 .208 -.007

Sig.

(2-tailed) .048 . .990 .320 .974

N 25 25 25 25 25

Sikap Correlati

on Coefficie nt

.690(**) .003 1.000 .188 .536(**)

Sig.

(2-tailed) .000 .990 . .368 .006

N 25 25 25 25 25

Tindakan Correlati

on Coefficie nt

.754(**) .208 .188 1.000 .319

Sig.

(2-tailed) .000 .320 .368 . .120

N 25 25 25 25 25

Keikutsert

aan Seminar/P elatihan

Correlati on Coefficie nt

.504(*) -.007 .536(**) .319 1.000

Sig.

(2-tailed) .010 .974 .006 .120 .

N 25 25 25 25 25

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


(6)

Correlations

Perilaku Wirausaha

Pengeta

huan Sikap

Tindaka n

Ambil MK AGB 201 Spearman'

s rho

Perilaku Wirausaha

Correlatio n Coefficien t

1.000 .400(*) .690(**) .754(**) -.268

Sig.

(2-tailed) . .048 .000 .000 .195

N 25 25 25 25 25

Pengetahua

n

Correlatio n Coefficien t

.400(*) 1.000 .003 .208 -.254

Sig.

(2-tailed) .048 . .990 .320 .220

N 25 25 25 25 25

Sikap Correlatio

n Coefficien t

.690(**) .003 1.000 .188 -.292

Sig.

(2-tailed) .000 .990 . .368 .157

N 25 25 25 25 25

Tindakan Correlatio

n Coefficien t

.754(**) .208 .188 1.000 .011

Sig.

(2-tailed) .000 .320 .368 . .957

N 25 25 25 25 25

Ambil MK

AGB 201

Correlatio n Coefficien t

-.268 -.254 -.292 .011 1.000

Sig.

(2-tailed) .195 .220 .157 .957 .

N 25 25 25 25 25

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)