Perancangan Kampanye Pengenalan Diri Mengenai Tindakan Bullying terhadap Orangtua dari Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bandung.

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN KAMPANYE PENGENALAN DINI MENGENAI

TINDAKAN BULLYING TERHADAP ORANGTUA DARI

ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Oleh Ardiyansyah NRP 1164067

Bullying merupakan suatu perilaku yang dilakukan dari satu pihak ke pihak lain yang menimbulkan perasaan terganggu, tidak nyaman, dan terintimidasi. Sangat disayangkan, sebagian besar masyarakat di Indonesia belum menganggap bullying sebagai masalah yang serius. Seiring dengan pertumbuhan teknologi dan faktor lainnya membuat anak semakin rentan terhadap bullying. Orang tua yang semakin sibuk dapat menciptakan komunikasi antara anak dengan orang yang kurang baik sehingga menyebabkan perkembangan emosi dan sosial anak yang kurang baik. Maka dari itu, tujuan perancangan kampanye ini adalah untuk menyadarkan orang tua betapa besarnya peran mereka dalam mencegah dan mengurangi tindakan bullying pada anak. Manfaat perancangan ini adalah agar orang tua dapat mendampingi anak yang terlibat dalam tindakan bullying dengan langkah-langkah yang tepat.

Pendekatan yang digunakan ialah dengan membuat kampanye sosial dengan media berupa media cetak dan media elektronik. Melalui perancangan kampanye sosial ini, orang tua sebagai target audiens dapat mulai melakukan tindakan pencegahan bullying pada anak.


(2)

ABSTRACT

A DESIGN OF THE EARLY RECOGNITION OF BULLYING CAMPAIGN TO PARENTS OF PRIMARY SCHOOL AGE IN BANDUNG

Submitted by Ardiyansyah NRP 1164067

Bullying is a behavior that is done by one party to another party which produces a feeling annoyed, uncomfortable and intimidated. Regrettably, most of the people in Indonesia do not consider bullying as a serious problem. Along with the growth of technology and other factors make children more vulnerable to bullying. Parents are increasingly busy can create communication between children and the poor as well, causing emotional and social development of children who are less good.

Therefore, the design objective of this campaign is to build parents awareness how much their role in preventing and reducing bullying in children. The benefit of this design is for parents to accompany children who are involved in bullying with the appropriate measures.

The approach used is to create a social media campaign in the form of print and electronic media. Through the design of this social campaign, the elderly as a target audience can begin to take action to prevent bullying in children.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II : LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Komunikasi ... 6

2.2 Desain Komunikasi Visual ... 6

2.2.1 Fungsi Desain Komunikasi Visual ... 7

2.3 Kampanye ... 8

2.3.1 Jenis-Jenis Kampanye ... 8

2.3.2 Ciri Pokok Kampanye ... 9

2.4 Orang Tua ... 9

2.4.1 Pola Asuh Orang Tua ... 10

2.5 Anak ... 12

2.5.1 Fase Perkembangan Kognitif ... 12

2.5.2 Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan Anak ... 14

2.6 Bullying ... 15

2.6.1 Jenis-Jenis Bullying ... 16

2.6.2 Dampak Bullying ... 16

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 18

3.1 Data dan Fakta ... 18

3.1.1 Profil Lembaga terkait, Mandatory, dan Sponsorship ... 18

3.1.2 Data Permasalahan ... 22

3.1.3 Tinjauan Proyek Sejenis ... 52

3.2 Analisis Terhadap Data dan Fakta ... 58

3.2.1 Analisis Data ... 58

3.2.2 Analisis SWOT Bullying ... 60

3.2.3 Analisis SWOT Kampanye ... 61


(4)

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi ... 63

4.2 Konsep Kreatif ... 63

4.2.1 Konsep Verbal ... 64

4.2.2 Konsep Visual ... 64

4.2.3 Timeline ... 66

4.3 Konsep Media ... 67

4.4 Hasil Karya ... 69

4.4.1 Identitas ... 69

4.4.2 Media Kampanye ... 71

4.4.3 Budgeting Kampanye ... 126

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 128

4.2 Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 131

LAMPIRAN ... 133

DATA PENULIS ... 137


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Timeline Kampanye ... 66 Tabel 4.2 Budgeting Kampanye ... 126


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 5

Gambar 3.1 Logo Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ... 18

Gambar 3.2 Logo Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Jawa Barat ... 20

Gambar 3.3 Logo Unilever Foundation ... 21

Gambar 3.4 Logo Sudah Dong ... 52

Gambar 3.5 Youtube Thumbnails Kampanye Sudah Dong ... 53

Gambar 3.6 Logo Fashion Against Bullying ... 54

Gambar 3.7 Digital Poster Kampanye Fashion Against Bullying ... 55

Gambar 3.8 Logo Anti-Bullying Ambassadors ... 56

Gambar 3.9 Event Anti-Bullying Ambassadors ... 57

Gambar 4.1 Foto Model Kampanye ... 65

Gambar 4.2 Skema Warna Kampanye 1 ... 65

Gambar 4.3 Skema Warna Kampanye 2 ... 65

Gambar 4.4 Font Roboto Regular ... 66

Gambar 4.5 Font Roboto Light ... 66

Gambar 4.6 Logo Kampanye ... 69

Gambar 4.7 Jenis Huruf Logo Kampanye ... 69

Gambar 4.8 Warna Logo Kampanye ... 70

Gambar 4.9 Logo Hitam Putih ... 70

Gambar 4.10 Desain Iklan Pada Majalah Colours Tahap Awareness ... 71

Gambar 4.11 Peletakan Desain Iklan Pada Majalah Colours Tahap Awareness .. 72

Gambar 4.12 Desain Iklan Pada Majalah BCA Prioritas Tahap Awareness ... 72

Gambar 4.13 Peletakan Desain Iklan Pada Majalah BCA Prioritas Tahap Awareness ... 73

Gambar 4.14 Peletakan Desain Iklan Pada Majalah Colours Tahap Informing ... 74

Gambar 4.15 Peletakan Desain Iklan Pada Majalah BCA Prioritas Tahap Informing ... 74

Gambar 4.16 Frame GIF Desain Medium Rectangle Banner Tahap Awareness . 75 Gambar 4.17 Peletakan Desain Medium Rectangle Banner Tahap Awareness ... 76


(7)

Gambar 4.19 Peletakan Desain Medium Rectangle Banner Tahap Informing ... 77

Gambar 4.20 Frame GIF Desain Skycrapper Banner Tahap Awareness ... 78

Gambar 4.21 Peletakan Desain Skycrapper Banner Tahap Awareness ... 79

Gambar 4.22 Frame GIF Desain Skycrapper Banner Tahap Informing ... 80

Gambar 4.23 Peletakan Desain Skycrapper Banner Tahap Informing ... 80

Gambar 4.24 Frame GIF Desain Static Banner Tahap Awareness ... 81

Gambar 4.25 Peletakan Desain Static Banner Tahap Awareness ... 82

Gambar 4.26 Frame GIF Desain Static Banner Tahap Informing ... 83

Gambar 4.27 Peletakan Desain Static Banner Tahap Informing ... 84

Gambar 4.28 Peletakan Native Ads Tahap Awareness 1 ... 85

Gambar 4.29 Peletakan Native Ads Tahap Awareness 2 ... 85

Gambar 4.30 Peletakan Native Ads Tahap Informing 1 ... 86

Gambar 4.31 Peletakan Native Ads Tahap Informing 2 ... 86

Gambar 4.32 Frame GIF Desain Iklan Pop Up Tahap Awareness ... 87

Gambar 4.33 Peletakan Desain Iklan Pop Up Tahap Awareness ... 88

Gambar 4.34 Frame GIF Desain Iklan Pop Up Tahap Informing ... 89

Gambar 4.35 Peletakan Desain Iklan Pop Up Tahap Informing ... 90

Gambar 4.36 Desain Iklan Pada Twitter Tahap Awareness 1 ... 91

Gambar 4.37 Desain Iklan Pada Twitter Tahap Awareness 2 ... 91

Gambar 4.38 Peletakan 1 Iklan Pada Twitter Tahap Awareness 1 ... 91

Gambar 4.39 Peletakan 2 Iklan Pada Twitter Tahap Awareness 1 ... 92

Gambar 4.40 Peletakan 1 Iklan Pada Twitter Tahap Awareness 2 ... 92

Gambar 4.41 Peletakan 2 Iklan Pada Twitter Tahap Awareness 2 ... 93

Gambar 4.42 Desain Iklan Pada Twitter Tahap Informing 1 ... 94

Gambar 4.43 Desain Iklan Pada Twitter Tahap Informing 2 ... 94

Gambar 4.44 Peletakan 1 Iklan Pada Twitter Tahap Informing 1 ... 95

Gambar 4.45 Peletakan 2 Iklan Pada Twitter Tahap Informing 1 ... 95

Gambar 4.46 Peletakan 1 Iklan Pada Twitter Tahap Informing 2 ... 96

Gambar 4.47 Peletakan 2 Iklan Pada Twitter Tahap Informing 2 ... 96

Gambar 4.48 Desain Iklan Pada Facebook Tahap Awareness 1 ... 97

Gambar 4.49 Desain Iklan Pada Facebook Tahap Awareness 2 ... 98


(8)

Gambar 4.51 Peletakan 2 Iklan Pada Facebook Tahap Awareness 1 ... 99

Gambar 4.52 Peletakan 1 Iklan Pada Facebook Tahap Awareness 2 ... 99

Gambar 4.53 Peletakan 2 Iklan Pada Facebook Tahap Awareness 2 ... 100

Gambar 4.54 Desain Iklan Pada Facebook Tahap Informing 1 ... 101

Gambar 4.55 Desain Iklan Pada Facebook Tahap Informing 2 ... 101

Gambar 4.56 Peletakan 1 Iklan Pada Facebook Tahap Informing 1 ... 101

Gambar 4.57 Peletakan 2 Iklan Pada Facebook Tahap Informing 1 ... 102

Gambar 4.58 Peletakan 1 Iklan Pada Facebook Tahap Informing 2 ... 102

Gambar 4.59 Peletakan 2 Iklan Pada Facebook Tahap Informing 2 ... 103

Gambar 4.60 Desain Desktop Website Halaman Utama 1 ... 104

Gambar 4.61 Desain Desktop Website Halaman Utama 2 ... 105

Gambar 4.62 Peletakan Desain Desktop Website Halaman Utama ... 105

Gambar 4.63 Desain Mobilesite Halaman Utama ... 106

Gambar 4.64 Peletakan Desain Mobilesite Halaman Utama ... 106

Gambar 4.65 Desain Desktop Website Halaman Tentang Kami 1 ... 107

Gambar 4.66 Desain Desktop Website Halaman Tentang Kami 2 ... 108

Gambar 4.67 Peletakan Desain Desktop Website Halaman Tentang Kami ... 108

Gambar 4.68 Desain Mobilesite Halaman Tentang Kami ... 109

Gambar 4.69 Peletakan Desain Mobilesite Halaman Tentang Kami ... 109

Gambar 4.70 Desain Desktop Website Halaman Berita ... 110

Gambar 4.71 Peletakan Desain Desktop Website Halaman Berita ... 111

Gambar 4.72 Desain Mobilesite Halaman Berita ... 111

Gambar 4.73 Peletakan Desain Mobilesite Halaman Berita ... 112

Gambar 4.74 Desain Desktop Website Halaman Tips Utama ... 112

Gambar 4.75 Peletakan Desain Desktop Website Halaman Tips Utama ... 113

Gambar 4.76 Desain Mobilesite Halaman Tips Utama ... 113

Gambar 4.77 Peletakan Desain Desain Mobilesite Halaman Tips Utama ... 114

Gambar 4.78 Desain Desktop Website Halaman Tips 1 ... 115

Gambar 4.79 Peletakan Desain Desktop Website Halaman Tips 1 ... 116

Gambar 4.80 Desain Mobilesite Halaman Tips 1 ... 116

Gambar 4.81 Peletakan Desain Mobilesite Halaman Tips 1 ... 117


(9)

Gambar 4.83 Peletakan Desain Desktop Website Halaman Tips 2 ... 119

Gambar 4.84 Desain Mobilesite Halaman Tips 2 ... 119

Gambar 4.85 Peletakan Desain Mobilesite Halaman Tips 2 ... 120

Gambar 4.86 Desain Desktop Website Halaman Tips 3 ... 121

Gambar 4.87 Peletakan Desain Desktop Website Halaman Tips 3 ... 122

Gambar 4.88 Desain Mobilesite Halaman Tips 3 ... 122

Gambar 4.89 Peletakan Desain Mobilesite Halaman Tips 3 ... 123

Gambar 4.90 Desain Desktop Website Halaman Tips 4 ... 124

Gambar 4.91 Peletakan Desain Desktop Website Halaman Tips 4 ... 125

Gambar 4.92 Desain Mobilesite Halaman Tips 4 ... 125


(10)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Rentang Usia Responden ... 27

Diagram 3.2 Jenis Kelamin Repondeden ... 27

Diagram 3.3 Pekerjaan Responden ... 28

Diagram 3.4 Jumlah Jam Kerja Responden Perhari ... 28

Diagram 3.5 Lama Aktivitas Responden Diluar Rumah Perhari ... 29

Diagram 3.6 Jumlah Anak Responden Yang Berada di Usia Sekolah Dasar ... 29

Diagram 3.7 Komunikasi Mengenai Kegiatan Sekolah Anak Responden Dalam 1 Minggu ... 30

Diagram 3.8 Jumlah Responden Yang Mengenal Teman Dari Anak ... 31

Diagram 3.9 Lokasi Terjadinya Bullying ... 32

Diagram 3.10 Jumlah Anak Responden Yang Menceritakan Tindakan Bullying di Sekolah ... 33

Diagram 3.11 Jumlah Anak Responden Yang Terlibat Dalam Tindakan Bullying 33 Diagram 3.12 Jumlah Responden Yang Melakukan Tindakan Pencegahan/ Penanganan ... 34

Diagram 3.13 Penyebab Terjadinya Tindakan Bullying Pada Anak ... 35

Diagram 3.14 Pencegahan Tindakan Bullying Pada Anak ... 36

Diagram 3.15 Tindakan Bullying Pada Anak Semakin Tinggi ... 37

Diagram 3.16 Pihak Yang Bertanggungjawab Terhadap Bullying ... 37

Diagram 3.17 Sumber Informasi Sehari-hari ... 38

Diagram 3.18 Rentang Usia Responden ... 39

Diagram 3.19 Jenis Kelamin Responden ... 40

Diagram 3.20 Bentuk Tindakan Bullying Yang Paling Sering Dilihat Responden 40 Diagram 3.21 Keterlibatan Dalam Tindakan Bullying ... 41

Diagram 3.22 Pelaku Tindakan Bullying Terhadap Responden Korban Bullying 42 Diagram 3.23 Tindakan Yang Dilakukan Korban Bullying Saat Mendapat Tindakan Bullying ... 43

Diagram 3.24 Waktu Korban Bullying Mendapat Tindakan Bullying ... 44

Diagram 3.25 Pihak Yang Diceritakan Mengenai Tindakan Bullying Yang Dialami Korban Bullying ... 45


(11)

Diagram 3.26 Korban Tindakan Bullying ... 46 Diagram 3.27 Waktu Pelaku Bullying Melakukan Tindakan Bullying ... 47 Diagram 3.28 Pihak Yang Diceritakan Mengenai Tindakan Bullying yang


(12)

DAFTAR LAMPIRAN


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan untuk bersosialisasi serta berinteraksi dengan manusia lainnya untuk berkumpul menjadi suatu kelompok yang lebih besar (masyarakat). Terutama pada usia remaja, biasanya pada masa ini kehidupan bersosial sangat dibutuhkan. Akan tetapi, dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan nilai, norma, dan etika untuk mengatur kehidupan bersosialisasi satu dengan yang lainnya agar tercipta suatu lingkungan sosial yang baik.

Anak yang berada di tahapan pendidikan sekolah dasar adalah anak yang berada pada usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.Pada masa ini mereka belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial, sehingga mereka harus menghadapi berbagai macam tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Banyak hal dalam kehidupan di masa ini yang bisa dikatakan dapat menentukan kehidupan di masa dewasanya nanti. Kehidupan pada masa ini juga merupakan penentu kualitas hidup generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis. Jika pada masa kanak-kanak pembentukan karakter tidak berjalan dengan baik, tidak menutup kemugkinan ketika anak menginjak masa remaja akan banyak terjadi masalah dalam kehidupan sosialnya.

Hira Yuki Molira, M.Psi menyatakan bahwa bullying adalah suatu perilaku yang dilakukan dari satu pihak ke pihak lain yang menimbulkan perasaan terganggu, tidak nyaman, dan terintimidasi. Bentuk bullying sangat beragam, mulai dari bentuk


(14)

emosional, verbal, fisik, mental, hingga cyberbullying. Tindakan bullying ini terjadi karena adanya perbedaan karakter yang berbeda pada setiap individu. Banyak hal yang mempengaruhi proses pembentukkan karakter setiap individu salah satunya adalah pentingnya pendidikan nilai dan moral pada anak oleh orang tua.

Di Indonesia, bullying bukanlah hal yang baru, bahkan kasus ini terkadang luput dari perhatian. Berdasarkan data dari KPAI, kasus bullying merupakan kasus dengan presentasi dan jumlah pengaduan tertinggi kasus pengaudan anak di sektor pendidikan dalam 4 tahun terakhir. Bullying menyumbang 349 laporan atau sekitar 25% dari total 1.460 kasus yang diterima KPAI mengalahkan tawuran, diskriminasi pendidikan, dan 6 aspek lainnya. (http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman-1/14/10/15/ndh4sp-aduan-bullying-tertinggi, diakses 21 Februari 2016, Pukul 18:01 WIB)

Jumlah kasus bullying di dunia pendidikan terutama pada masa anak dan remaja yang tinggi dan masyarakat belum menganggap bullying sebagai masalah yang perlu penanganan yang serius menjadikan bullying sebagai suatu masalah yang perlu dituntaskan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah kampanye sosial yang bisa mendorong masyarakat terutama orang tua agar memberikan perhatian dan pengetahuan kepada anak di usia Sekolah sehingga kasus bullying ini secara berangsur-angsur berkurang.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dan ruang lingkup yang akan dibahas adalah :

1. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran orang tua dalam mencegah, menangani dan mendampingi pelaku atau korban tindakan bullying?

2. Bagaimana merancang strategi kampanye untuk membantu orang tua dalam mendampingi anak yang terlibat dalam tindakan bullying?


(15)

Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi hanya pada pembuatan kampanye anti-bullying untuk orang tua korban dan pelaku bullying di Kota Bandung.

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan perancangan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat kampanye dengan tujuan menyadarkan orang tua untuk menyadari adanya tindakan bullying pada anak agar anak yang terlibat dalam tindakan bullying mendapatkan penanganan yang tepat, dan menyadarkan orang tua betapa besarnya peran mereka dalam pembentukan karakter anak melalui beragam media serta program tertentu dengan penyampaian informasi yang mudah dimengerti dan menarik.

2. Orang tua mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk dapat mendampingi anak yang terlibat dalam tindakan bullying melalui strategi kampanye yang tepat.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Penulis mengumpukan data melalui beberapa sumber diantaranya: 1. Wawancara

Data diperoleh melalui wawancara dengan dua narasumber. Pertama, wawancara dengan Hira Yuki Molira, M.Psi sebagai psikolog di Biro Psikologi Dwipayana untuk mempelajari tindakan bullying dari sudut pandang psikologis. Kedua, wawancara dengan Nurjannah sebagai kordinator Humas Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Jawa Barat untuk mengetahui banyaknya tindakan tindakan bullying di Kota Bandung.

2. Kuesioner

Data diperoleh melalui penyebaran dua kuesioner. Pertama, kuesioner online kepada 100 orang tua di Kota Bandung untuk mengetahui sejauh mana perhatian orang tua terhadap tindakan bullying yang terjadi di kalangan anak usia sekolah. Kedua, kuesioner offline kepada 190 anak usia sekolah dasar di Kota Bandung


(16)

untuk mengetahui keterlibatan mereka dalam tindakan bullying yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

3. Studi Pustaka

Studi literatur dan kepustakaan berupa data dan informasi dari buku, koran, jurnal, serta internet untuk mendapatkan teori-teori pendukung dan data mengenai tindakan bullying di kalangan anak usia sekolah


(17)

1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Data Pribadi Penulis)


(18)

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Tindakan bullying seolah menjadi masalah yang tidak pernah selesai. Bahkan berdasarkan data yang didapatkan penulis, presentasi tindakan bullying di kalangan anak semakin meningkat setiap tahunnya. Untuk menyelesaikan masalah ini dibutuhkan kerja sama dari berbagai macam pihak terutama dari orang tua sebagai pendidik utama pada anak usia sekolah. Tingkat kepedulian orang tua terhadap tindakan bullying yang terjadi dikalangan anak usia sekolah dasar masih sangat kurang. Padahal pada kenyataannya tindakan bullying dapat berdampak serius pada anak jika tidak ditanggapi serius sejak dini.

Dari pengumpulan data sampai penyelesaian akhir, penulis dapat menyimpulkan bahwa harus ada pihak yang memperkenalkan dan mengingatkan bahaya dan fakta-fakta mengenai tindakan bullying kepada orang tua. Hal ini dilakukan untuk menyadarkan orang tua bahwa peran mereka dalam mengurangi dan menanggulangi tindakan bullying yang terjadi di kalangan anak usia Sekolah Dasar adalah yang utama untuk menghilangkan tindakan bullying yang terjadi pada anak. Apabila orang tua dapat menyadari dan mengerti akan tindakan bullying yang terjadi di kalangan anak usia sekolah dasar, mereka dapat segera melakukan tindakan agar tindakan bullying dikalangan anak usia sekolah dasar dapat berkurang.

Kampanye ‘got your back’ dirancang untuk memenuhi tujuan diatas. Strategi yang digunakan adalah dengan memaparkan fakta dan informasi mengenai tindakan bullying yang terjadi. Strategi ini tentunya melalui visual yang menarik dan efisien untuk target. Konsep keseluruhan dari perancangan kampanye ini adalah kampanye informatif yang fokus kepada orang tua dengan menyediakan informasi dan tips


(19)

untuk orang tua mengenai tindakan bullying. Penulis juga ingin menunjukkan bahwa dengan berkurangnya tindakan bullying dikalangan anak usia sekolah dasar dapat menjadikan anak pribadi yang tumbuh dengan karakter baik yang tentunya membantu anak dalam mencapai masa depan yang cerah.

Penulis menggunakan pendekatan dengan strategi komunikasi AIR (Awareness, Informing, Reminding) karena untuk dapat mencapai tujuan kampanye ini target pertama-tama harus diberikan informasi untuk menyadari keberadaan kampanye ini lalu diajak untuk turut serta dalam kampanye, dan yang terakhir adalah untuk menjaga target agar terus turut serta dalam kampanye ini hingga tujuan dari kampanye ini dapat terpenuhi. Untuk media yang digunakan, penulis menggunakan media yang biasa diakses oleh target. Media-media ini dapat dengan mudah ditemukan dan diakses dalam kehidupan sehari-hari target. Media dari kampanye ini antara lain adalah iklan pada majalah, iklan pada media online, iklan pada sosial media, dan website.

Dari perancangan kampanye ini, diharapkan target dapat memenuhi tujuan perancangan yaitu orang tua akan mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk dapat mendampingi anak yang terlibat dalam tindakan bullying. Dengan demikian, generasi muda terutama anak usia sekolah dasar dapat terlindung dan terbebas dari tindakan bullying.

5.2Saran

Dalam Tugas Akhir ini, penulis ingin menyampaikan agar masyarakat terutama orang tua agar lebih serius dalam menanggapi dan menangani masalah tindakan bullying yang terjadi di kalangan anak usia Sekolah Dasar. Jika tindakan bullying dapat berkurang dan secara berangsur-angsur akan hilang maka akan tercipta sebuah lingkungan sosial yang baik yang akan menjadikan anak-anak usia Sekolah Dasar menjadi generasi yang baik.

Dalam persidangan, para penguji memberikan beberapa saran, antara lain:


(20)

2. Pada media website dapat ditambahkan isi berupa video untuk mempermudah pemahaman konten web.

3. Konten pada media media advetorial seperti majalah dapat ditambahkan konten yang lebih mendalam seperti konten-konten yang ada pada website. 4. Visual model dapat dibuat lebih tajam, misalnya dengan menggunakan

ekspresi netral pada model untuk membuat target berfikir bahwa kemungkinan terjadinya tindakan bullying dapat terjadi pada siapa saja. 5. Perlu diperhatikan media/ sarana untuk mengetahui feedback dari orang tua


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Amar, M. Djen. 1986, Komunikasi dan Pidato. Bandung: P.T Alumni

Astuti, Ponny Retno, Meredam Bullying: 3 Cara Efektif Meredam KPA (Kekerasan Pada Anak). Jakarta: Grasindo.

Casmini. 2007, Emotional Parenting. Yogyakarta: Pilar Media.

Dariyo, Agus. 2004, Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Effendy, Onong Uchjana. 1986, Dinamika Komunikasi. Bandung: Remadja 

Karya CV.

Firmansyah, Teguh. “Aduan Bullying Tertinggi.”, (Online),

(http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman-1/14/10/15/ndh4sp-aduan-bullying-tertinggi, diakses 21 Februari 2016, Pukul 18:01)

Gunarsa, Singgih D; Gunarsa, Y Singgih D. 1976, Psikologi Untuk Keluarga.

Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Jamaris, Martini. 2013. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Lukmansyah, Oki. “Rise in School Bullying in 2015: KPAI”, (Online),

(http://www.thejakartapost.com/news/2015/12/31/rise-school-bullying-2015-kpai.html, diakses 22 Februari 2016, Pukul 14:10)

Muslimah, Salmah. “Mengejutkan! Bullying di Sekolah Meningkat, Jadi

Perhatian Serius Jokowi dan KPAI.”, (Online),

(http://news.detik.com/berita/3116812/mengejutkan-bullying-di-sekolah-meningkat-jadi-perhatian-serius-jokowi-dan-kpai, diakses 21

februari 2016, Pukul 20:37)

Nasution, Thamrin. 1986, Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Yogyakarta: Kanisius.

Poerwadarminta, W. J. S. 1992. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Republik Indonesia. 1974. Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan. Lembaran Negara RI Tahun 1974, No.1. Sekretariat Negara. Jakarta.


(22)

Republik Indonesia. 2002. Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Lembaran Negara RI Tahun 2002, No.109. Sekretariat Negara. Jakarta.

Santrock, John W. 2002, Life-Span Development: Perkembangan Masa

Hidup. Jakarta: Erlangga.

SEJIWA. 2008. Bullying, Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: PT. Grasindo.

Sugihartono. 2007, Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Syah, Moh Harun. “Mensos: Bunuh Diri Anak Indonesia 40 Persen Karena

Bullying.”, (Online),

(http://news.liputan6.com/read/2361551/mensos-bunuh-diri-anak-indonesia-40-persen-karena-bullying, diakses 21

Februari 2016, Pukul 20:30)

Tim Preschool Online. 2015. Serunya Anak Usia Dini. Jakarta: Panda Media.

Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta:

Jalasutra.

Venus, Antar. 2009. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

West, Richard; Turner, Lynn H. 2009. Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Zuhdi, Umar Farouk. 2010. Komunikasi Bisnis, Pemahaman Secara Mudah.

Yogyakarta: Wahana Totalita Publisher.

__________. “What do The Most Recent Bullying Statistics Show?”.

(Online),


(1)

1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Data Pribadi Penulis)


(2)

  Universitas Kristen Maranatha 128

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Tindakan bullying seolah menjadi masalah yang tidak pernah selesai. Bahkan berdasarkan data yang didapatkan penulis, presentasi tindakan bullying di kalangan anak semakin meningkat setiap tahunnya. Untuk menyelesaikan masalah ini dibutuhkan kerja sama dari berbagai macam pihak terutama dari orang tua sebagai pendidik utama pada anak usia sekolah. Tingkat kepedulian orang tua terhadap tindakan bullying yang terjadi dikalangan anak usia sekolah dasar masih sangat kurang. Padahal pada kenyataannya tindakan bullying dapat berdampak serius pada anak jika tidak ditanggapi serius sejak dini.

Dari pengumpulan data sampai penyelesaian akhir, penulis dapat menyimpulkan bahwa harus ada pihak yang memperkenalkan dan mengingatkan bahaya dan fakta-fakta mengenai tindakan bullying kepada orang tua. Hal ini dilakukan untuk menyadarkan orang tua bahwa peran mereka dalam mengurangi dan menanggulangi tindakan bullying yang terjadi di kalangan anak usia Sekolah Dasar adalah yang utama untuk menghilangkan tindakan bullying yang terjadi pada anak. Apabila orang tua dapat menyadari dan mengerti akan tindakan bullying yang terjadi di kalangan anak usia sekolah dasar, mereka dapat segera melakukan tindakan agar tindakan

bullying dikalangan anak usia sekolah dasar dapat berkurang.

Kampanye ‘got your back’ dirancang untuk memenuhi tujuan diatas. Strategi yang digunakan adalah dengan memaparkan fakta dan informasi mengenai tindakan

bullying yang terjadi. Strategi ini tentunya melalui visual yang menarik dan efisien untuk target. Konsep keseluruhan dari perancangan kampanye ini adalah kampanye informatif yang fokus kepada orang tua dengan menyediakan informasi dan tips


(3)

untuk orang tua mengenai tindakan bullying. Penulis juga ingin menunjukkan bahwa dengan berkurangnya tindakan bullying dikalangan anak usia sekolah dasar dapat menjadikan anak pribadi yang tumbuh dengan karakter baik yang tentunya membantu anak dalam mencapai masa depan yang cerah.

Penulis menggunakan pendekatan dengan strategi komunikasi AIR (Awareness, Informing, Reminding) karena untuk dapat mencapai tujuan kampanye ini target pertama-tama harus diberikan informasi untuk menyadari keberadaan kampanye ini lalu diajak untuk turut serta dalam kampanye, dan yang terakhir adalah untuk menjaga target agar terus turut serta dalam kampanye ini hingga tujuan dari kampanye ini dapat terpenuhi. Untuk media yang digunakan, penulis menggunakan media yang biasa diakses oleh target. Media-media ini dapat dengan mudah ditemukan dan diakses dalam kehidupan sehari-hari target. Media dari kampanye ini antara lain adalah iklan pada majalah, iklan pada media online, iklan pada sosial media, dan website.

Dari perancangan kampanye ini, diharapkan target dapat memenuhi tujuan perancangan yaitu orang tua akan mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk dapat mendampingi anak yang terlibat dalam tindakan bullying. Dengan demikian, generasi muda terutama anak usia sekolah dasar dapat terlindung dan terbebas dari tindakan bullying.

5.2Saran

Dalam Tugas Akhir ini, penulis ingin menyampaikan agar masyarakat terutama orang tua agar lebih serius dalam menanggapi dan menangani masalah tindakan

bullying yang terjadi di kalangan anak usia Sekolah Dasar. Jika tindakan bullying

dapat berkurang dan secara berangsur-angsur akan hilang maka akan tercipta sebuah lingkungan sosial yang baik yang akan menjadikan anak-anak usia Sekolah Dasar menjadi generasi yang baik.

Dalam persidangan, para penguji memberikan beberapa saran, antara lain:


(4)

  Universitas Kristen Maranatha 130 2. Pada media website dapat ditambahkan isi berupa video untuk mempermudah

pemahaman konten web.

3. Konten pada media media advetorial seperti majalah dapat ditambahkan konten yang lebih mendalam seperti konten-konten yang ada pada website. 4. Visual model dapat dibuat lebih tajam, misalnya dengan menggunakan

ekspresi netral pada model untuk membuat target berfikir bahwa kemungkinan terjadinya tindakan bullying dapat terjadi pada siapa saja. 5. Perlu diperhatikan media/ sarana untuk mengetahui feedback dari orang tua


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amar, M. Djen. 1986, Komunikasi dan Pidato. Bandung: P.T Alumni

Astuti, Ponny Retno, Meredam Bullying: 3 Cara Efektif Meredam KPA

(Kekerasan Pada Anak). Jakarta: Grasindo.

Casmini. 2007, Emotional Parenting. Yogyakarta: Pilar Media.

Dariyo, Agus. 2004, Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Effendy, Onong Uchjana. 1986, Dinamika Komunikasi. Bandung: Remadja 

Karya CV.

Firmansyah, Teguh. “Aduan Bullying Tertinggi.”, (Online),

(http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman-1/14/10/15/ndh4sp-aduan-bullying-tertinggi, diakses 21 Februari 2016, Pukul 18:01) Gunarsa, Singgih D; Gunarsa, Y Singgih D. 1976, Psikologi Untuk Keluarga.

Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Jamaris, Martini. 2013. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Lukmansyah, Oki. “Rise in School Bullying in 2015: KPAI”, (Online), (http://www.thejakartapost.com/news/2015/12/31/rise-school-bullying-2015-kpai.html, diakses 22 Februari 2016, Pukul 14:10)

Muslimah, Salmah. “Mengejutkan! Bullying di Sekolah Meningkat, Jadi

Perhatian Serius Jokowi dan KPAI.”, (Online),

(http://news.detik.com/berita/3116812/mengejutkan-bullying-di-sekolah-meningkat-jadi-perhatian-serius-jokowi-dan-kpai, diakses 21

februari 2016, Pukul 20:37)

Nasution, Thamrin. 1986, Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Yogyakarta: Kanisius.

Poerwadarminta, W. J. S. 1992. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Republik Indonesia. 1974. Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan. Lembaran Negara RI Tahun 1974, No.1. Sekretariat Negara. Jakarta.


(6)

         Universitas Kristen Maranatha   

132 

Republik Indonesia. 2002. Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak. Lembaran Negara RI Tahun 2002, No.109. Sekretariat Negara. Jakarta.

Santrock, John W. 2002, Life-Span Development: Perkembangan Masa

Hidup. Jakarta: Erlangga.

SEJIWA. 2008. Bullying, Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan

Sekitar Anak. Jakarta: PT. Grasindo.

Sugihartono. 2007, Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Syah, Moh Harun. “Mensos: Bunuh Diri Anak Indonesia 40 Persen Karena Bullying.”, (Online),

(http://news.liputan6.com/read/2361551/mensos-bunuh-diri-anak-indonesia-40-persen-karena-bullying, diakses 21

Februari 2016, Pukul 20:30)

Tim Preschool Online. 2015. Serunya Anak Usia Dini. Jakarta: Panda Media.

Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta:

Jalasutra.

Venus, Antar. 2009. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.

West, Richard; Turner, Lynn H. 2009. Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter

Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Zuhdi, Umar Farouk. 2010. Komunikasi Bisnis, Pemahaman Secara Mudah.

Yogyakarta: Wahana Totalita Publisher.

__________. “What do The Most Recent Bullying Statistics Show?”.

(Online),