Perancangan Promosi Dewi Yanti Butik.

(1)

vii ABSTRAK

PERANCANGAN PROMOSI DEWI YANTI BUTIK

Oleh

Tommy Kurniawan 1264076

Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki berbagai macam suku yang beranekaragam. Karena memiliki keanekaragaman suku ini, tentu Indonesia juga memiliki kebudayaan yang sangat banyak. Salah satunya adalah batik. UNESCO mengeluarkan sertifikat pada 2 Oktober 2009, batik merupakan warisan budaya Indonesia yang lisan dan non-bendawi (Kusrianto, 2009). Seiring dengan perkembangan minat masyarakat terhadap batik, banyak produsen batik yang membuat batik dengan teknik cap dan cetak, serta penggunaan pewarna berbahan dasar kimia. Namun tak semua produsen pakaian menghilangkan penggunaan batik tulis dan pewarna alam dalam pembuataan produknya, salah satunya yaitu Dewi Yanti Butik yang terletak di daerah Bandung. Walaupun Dewi Yanti Butik memiliki banyak keunggulan, masyarakat Bandung dan sekitar belum begitu mengenal butik ini.

Maka dari itu, tujuan perancangan untuk mengenalkan Dewi Yanti Butik kepada masyarakat, wanita dewasa, usia 30-40 tahun, yang tinggal di kota-kota besar, khususnya Bandung dan Jakarta melalui perancangan media promosi yang menarik target audience. Manfaat perancangan ini yaitu, agar masyarakat lebih mengenal dan dapat mencintai produk-produk lokal Indonesia, serta membantu meningkatkan penjualan usaha lokal.

Perancangan promosi ini menggunakan website sebagai media utama, yang bertujuan untuk memperluas pemasaran dan meningkatkan penjualan Dewi Yanti Butik. Beberapa media promosi pendukung berupa business stationery, iklan pada media sosial facebook dan instagram, e-news letter, dan editorial pada majalah. Melalui perancangan promosi ini, diharapkan masyarakat wanita usia 30-40 tahun dapat mengenal Dewi Yanti Butik sebagai butik yang menjual produk-produk lokal, khususnya Jawa Timur.


(2)

viii

ABSTRACT

THE PROMOTION DESIGN OF DEWI TANTI BOUTIQUE

By

Tommy Kurniawan 1264076

Indonesia is a country that is known for its diversification of culture and race. This leads to the emergence of various cultures in Indonesia. One of the cultures is called batik. UNESCO has had a certificate dating on 2nd of October 2009 which declares that batik is one of the spoken and nonphysical cultural heritages originated from Indonesia. The increasing interest of people to batik makes producers produce it with different technique of application and print with the use of chemical coloring. One of the shops that applies the kind of coloring is situated in Dewi Yanti Boutique in Bandung. Despite the good qualities of the boutique, a lot of people in Bandung is not too familiar or even hear of the existence of the boutique.

Therefore, the purpose of the design is to introduce the Dewi Yanti Boutique to the society in particularly the female adults whose Age are between 30 to 40 and who live in major cities especially in Jakarta and Bandung. It is expected that through these promotion media, target audience will be interested in the boutique. It is also expected that people will know more and love the local products of Indonesia as well as to help the sale of the local business particularly in batik.

The promotion design makes use of websites as the main media which has A function to expand the market and increases the sale of the boutique. Some promotion media also helps like business stationery, advertisements in social media like Facebook and Instagram, e-newsletter and magazine editorials. Through this promotion design, it is expected that women of 30 to 40 years of age may know and be familiar with Dewi Yanti Boutique as one of the boutiques that sells local products especially in East Java. Keywords: batik, female adults, Indonesia, local products, promotion.


(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ...iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ...iv

KATA PENGANTAR ...v

ABSTRAK ...vii

ABSTRACT ...viii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR DIAGRAM ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I : PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ...2

1.3 Tujuan Perancangan ...3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...3

1.5 Skema Perancangan ...4

BAB II : LANDASAN TEORI ...5

2.1 Promosi ...5

2.1.1 Pengertian dan Maanfaat Promosi ...5

2.1.2 Alat Promosi ...5

2.1.3 Media Promosi ...6

2.2 Website ...7

2.2.1 Pengelanan dan Sejarah Website ...7

2.2.2 Jenis-Jenis Website ...8

2.3 Fotografi ...8


(4)

x

2.3.2 Fotografi Fashion ...9

2.4 Videografi ...10

2.5 Kebudayaan ...10

2.5.1 Pengertian dan Unsur Budaya ...10

2.5.2 Pengertian dan Sejarah Batik ...11

BAB III : DATA DAN ANALISIS ...13

3.1 Data dan Fakta ...13

3.1.1 Dewi Yanti Butik ...13

3.1.2 Peningkatan Peminat Batik ...15

3.1.3 Kuesioner ...16

3.1.4 Wawancara ...23

3.1.5 Tinjauan Karya Sejenis ...23

3.2 Segmentasi, Targeting, dan Positioning ...25

3.2.1 Segmentasi ...25

3.2.2 Targeting ...26

3.2.3 Positioning ...26

3.3 SWOT analisis...26

3.3.1 SWOT Promosi Dewi Yanti Butik ...26

3.3.2 SWOT Dewi Yanti Butik ...27

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ...28

4.1 Konsep Komunikasi ...28

4.2 Konsep Kreatif ...28

4.2.1 Fotografi ...29

4.2.2 Videografi ...29

4.2.3 Tipografi ...29

4.2.4 Ilustrasi ...29

4.2.5 Warna ...30

4.3 Konsep Media ...30

4.3.1 Logo ...30

4.3.2 Website ...31


(5)

xi

4.3.4 E-News Letter ...31

4.3.5 Print Ad ...32

4.3.6 Mini Lookbook ...32

4.3.7 Hangtag ...32

4.3.8 Packaging ...32

4.3.9 Bussiness Stationery ...32

4.3.10 Timeline ...33

4.4 Karya ...33

4.4.1 Logo ...34

4.4.2 Website ...35

4.4.3 Iklan Media Sosial ...46

4.4.4 Bussiness Stationery ...48

4.4.5 Product Identity ...51

4.4.6 Print Ad... ...53

4.4.7 E-News Letter ...55

4.4.8 Mini Lookbook ...56

4.4.9 Storyboard ...58

4.5 Budgeting ...59

BAB V : PENUTUP ...60

5.1 Simpulan ...60

5.2 Saran ...60

DAFTAR PUSTAKA ...61


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ...4

Gambar 3.1 Dewi Yanti Butik Dari Luar dan Dalam ...13

Gambar 3.2 Beberapa Contoh Produk Pakaian Dewi Yanti Butik ...14

Gambar 3.3 Logo Dewi Yanti Butik ...15

Gambar 3.4 Website Batik Keris ...24

Gambar 3.5 foto Produk Batik Keris ...24

Gambar 3.6 Iklan Batik Keris ...25

Gambar 4.1 Jenis Font ... 29

Gambar 4.2 Warna ... 30

Gambar 4.3 Logo Dewi Yanti Butik ... 34

Gambar 4.4 Redesain Logo Dewi Yanti Butik ... 34

Gambar 4.5 Font Pada Logo ... 34

Gambar 4.6 Warna Logo ... 35

Gambar 4.7 Tampilan Home Pada Website ... 35

Gambar 4.8 Tampilan New Product Pada Website ... 36

Gambar 4.9 Tampilan Produk Pada Website ... 36

Sumber 4.10 Tampilan Detail Produk Pada Website ... 37

Gambar 4.11 Tampilan About Us Website ... 37

Gambar 4.12 Tampilan Contact Pada Website ... 38

Gambar 4.13 Tampilan Shopping Bag Pada Website ... 38

Gambar 4.14 Tampilan Personal Detail Pada Website ... 39

Gambar 4.15 Tampilan Payment Pada Website ... 39

Gambar 4.16 Tampilan Pembelian Selesai Pada Website ... 40

Gambar 4.17 Tampilan Website Pada Handphone 1 ... 40

Gambar 4.18 Tampilan Website Pada Handphone 2 ... 41

Gambar 4.19 Tampilan Website Pada Handphone 3 ... 41

Gambar 4.20 Tampilan Website Pada Handphone 4 ... 42

Gambar 4.21 Tampilan Website Pada Handphone 5 ... 42

Gambar 4.22 Tampilan Website Pada Handphone 6 ... 43

Gambar 4.23 Tampilan Website Pada Handphone 7 ... 43

Gambar 4.24 Tampilan Website Pada Handphone 8 ... 44

Gambar 4.25 Tampilan Website Pada Handphone 9 ... 44

Gambar 4.26 Font Bell MT Pada Website ... 45

Gambar 4.27 Warna Pada Website ... 45

Gambar 4.28 Iklan Awareness Pada Media Sosial Facebook ... 46

Gambar 4.29 Iklan Infroming Pada Media Sosial Facebook ... 46

Gambar 4.30 Iklan Awareness Pada Instagram ... 47

Sumber 4.31 Iklan Informing Pada Instagram ... 47


(7)

xiii

Gambar 4.33 Desain Kartu Nama ... 49

Gambar 4.34 Desain Nota ... 49

Gambar 4.35 Desain Kop Surat ... 50

Gambar 4.36 Warna Pada Business Stationery ... 51

Gambar 4.37 Font Pada Business Stationery ... 51

Gambar 4.38 Desain Hangtag ... 51

Gambar 4.39 Desain Packaging offline ... 52

Gambar 4.40 Desain Packaging Online ... 52

Gambar 4.41 Desain Thankyou Card ... 53

Gambar 4.42 Warna Pada Product Identity ... 53

Gambar 4.43 Font Pada Product Identity ... 53

Gambar 4.44 Print Ad Awareness ... 54

Gambar 4.45 Print Ad Informing ... 54

Gambar 4.46 Font Pada Print Ad ... 55

Gambar 4.47 Desain E-news Letter ... 55

Gambar 4.48 Font Pada E-News Letter ... 56

Gambar 4.49 Warna Pada E-News Letter ... 56

Gambar 4.50 Mini Lookbook Bagian Depan ... 56

Gambar 4.51 Mini Lookbook Bagian Dalam ... 57

Gambar 4.52 Font Pada Mini Lookbook ... 57

Gambar 4.53 Warna Pada Mini Lookbook ... 57


(8)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Timeline Promosi ... 33 Tabel 4.2 Budgeting ...59


(9)

xv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Jenis Kelamin Respoden ... 16

Diagram 3.2 Usia Responden ... 17

Diagram 3.3 Pekerjaan Responden ... 17

Diagram 3.4 Penghasilan Responden ... 18

Diagram 3.5 Pembelian Produk Dalam Sebulan ... 18

Diagram 3.6 Tinggal Daerah Bandung atau Tidak ... 19

Diagram 3.7 Sebarapa Sering Mengunjungi Bandung ... 19

Diagram 3.8 Penyuka Batik ... 20

Diagram 3.9 Kegiatan Dalam Menggunakan Batik ... 20

Diagram 3.10 Pengetahuan Responden Terhadap Dewi Yanti Butik ... 21

Diagram 3.11 Ketertarikan Responden Menggunakan Produk Dewi Yanti Butik ... 21

Diagram 3.12 Produk Batik yang Suka Dibeli ... 22


(10)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Pertanyaan Wawancara ...62 Lampiran B Kuesioner ...63 Lampiran C Data Penulis ...66 Lampiran D Sketsa Karya ...


(11)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki berbagai macam suku yang beranekaragam. Karena memiliki keanekaragaman suku ini, tentu Indonesia juga memiliki kebudayaan yang sangat banyak. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan dibedakan ke dalam 7 unsur yang bersifat universal, salah satunya yaitu sistem peralatan hidup dan teknologi. Unsur ini berisi tentang kebudayaan fisik, seperti alat produksi, sejata, pangan, papan, dan sandang (Sutardi, 2007)

Menurut buku berjudul Batik yang ditulis oleh Adi Kusrianto, UNESCO mengeluarkan sertifikat pada 2 Oktober 2009, yang menyebutkan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang lisan dan nonbendawi (Kusrianto, 2013). Pada saat ini batik Indonesia mengalami peningkatan peminat. Batik sudah mulai meluas ke luar pulau Jawa dan bahkan dikagumi di internasional. Menurut data Kementrian Perindustrian menunjukan jumlah unit usaha batik dan ekspor ke mancanegara selama 5 tahun, sejak 2011 hingga 2015 mengalami peningkatan yang besar (Diakui Dunia, Ekspor Batik RI Meningkat Setiap Tahun, www.finance.detik.com, 27 Februari 2016, 21.44).

Perkembangan batik pada saat ini, produsen pakaian yang menggunakan batik pun ikut berkembang. Namun pada saat ini produsen pakaian lebih sering menggunakan batik cap atau batik printing karena harga yang lebih murah daripada menggunakan batik tulis. Namun tak semua produsen pakaian menghilangkan penggunaan batik tulis sebagai bahan utama dalam pembuataan produknya, salah satunya yaitu Dewi Yanti Butik yang terletak di daerah Bandung.

Berdasarkan hasil observasi secara langsung (Selasa, 23 Februari 2016) Dewi Yanti Butik merupakan suatu butik yang tetap mempertahankan budaya batik tulis dihampir setiap produk fashion yang dihasilkan dan pewarnaan batik menggunakan warna alam yang tidak menggunakan bahan kimia sehingga lebih ramah lingkungan. Ciri khas


(12)

Universitas Kristen Maranatha 2

yang hanya dimiliki Dewi Yanti Butik yaitu satu-satunya butik di Bandung yang menyediakan batik Pasuruan, Jawa Timur. Menurut data dan fakta, selain batik Pasuruan, Dewi Yanti Butik ini memiliki produk-produk khas lainnya seperti pakaian bordir dengan motif khas Tanggulangin Sidoarjo, pakaian lukis, dan perhiasan khas Malang. Dewi Yanti Butik memiliki kelebihan yang banyak, mulai dari cara produksi produk butik ini yang dibuat secara manual sehingga produk memiliki kualitas yang rapih dan nyaman untuk digunakan. Produksi secara manual ini juga membuat produk Dewi Yanti Butik hanya dapat dihasilkan 1 buah saja, tidak ada yang sama. Sejak awal berdirinya Dewi Yanti Butik pada tahun 2009 sampai saat ini hanya melakukan penjualan melalui relasi-relasi saja, sehingga penjualan tidak banyak peningkatan. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis merasa perlu merancang visual promosi untuk membantu mengenalkan kepada masyarakat dan meningkatkan penjualan Batik, khususnya Pasuruan, Jawa Timur melalui Dewi Yanti Butik, sehingga dapat bersaing dengan butik-butik yang sudah terkenal. Promosi ini akan lebih menekankan melalui elemen fotografi dan videografi, sehingga detail dan kelebihan-kelebihan produk dapat diperlihatkan dengan baik.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah disampaikan di atas, penulis merangkum rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Bagaimana merancang visual promosi yang menarik bagi target sehinggaa meningkatkan penjualan Dewi Yanti Butik?

Adapun ruang lingkup pembahasan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengenalan produk Dewi Yanti Butik di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Waktu penelitian dan perancangan pada bulan Februari-Mei 2016. Rancangan ini dibatasi pada perancangan media informasi yang memperkenalkan produk Dewi Yanti Butik bagi masyarakat dewasa yang memiliki pekerjaan dan tinggal di perkotaan sebagai


(13)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalah yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:

Merancang visual promosi ini dapat meningkatkan penjualan Dewi Yanti Butik, dan agar diketehui target audience.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, studi pustaka dan kuesioner.

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ke Dewi Yanti Butik.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan langsung dengan pemilik Dewi Yanti Butik mengenai produk-produk dan sejarah Dewi Yanti Butik

3. Studi Pustaka

Penulis mengumpulkan data melalui buku, artikel, dan internet yang berhubungan dengan permasalahan perancangan promosi.

4. Kuesioner

Penulis mengumpulkan data kuesioner untuk membantu memilih media yang efektif untuk membuat rancangan visual.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan Sumber: Data Pribadi, 2016


(15)

Universitas Kristen Maranatha 60

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil perancangan promosi Dewi Yanti Butik ini, penulis menarik kesimpulan pada saat ini Dewi Yanti Butik perlu untuk melakukan promosi karena masyarakat belum banyak yang mengenal tentang Dewi Yanti Butik. Berdasarkan hasil wawancara Dewi Yanti Butik hanya melakukan penjualan melalui relasi-relasi saja, sehingga ruang lingkup penjualannya masih terlalu sempit untuk berkembang. Berdasarkan fakta mengenai Dewi Yanti Butik tersebut, penulis merancang sebuah promosi, yang bertujuan untuk mengenalkan Dewi Yanti Butik kepada masyarakat Indonesia, khususnya Bandung dan Jakarta, dan diharapkan melalui perancangan promosi ini dapat memperluas ruang lingkup pemasaran Dewi Yanti Butik, tidak hanya sebatas relasi saja sehingga dapat bersaing dengan brand-brand butik yang sudah terkenal.

5.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan selama melakukan perancangan promosi Dewi Yanti Butik ini yaitu, penulis harus dapat memilih dan menggunakan media promosi se-efektif mungkin dan harus dapat menampilkan kesesuaian antara konsep dengan desain.

Berdasarkan hasil persidangan yang sudah dilalui oleh penulis, ada beberapa saran yang diberikan oleh penguji kepada penulis berkaitan dengan perancangan promosi ini, yaitu penulis harus lebih dapat memperkuat konsep yang diangkat, sehingga karya dapat dipertahankan dan diperjuangkan. Penulis juga harus dapat menampilkan kesesuaian karya atau desain dengan konsep yang diangkat. Penulis pun memiliki beberapa masukan dari dosen penguji mengenai bentuk packaging yang belum dapat memperlihatkan efektifitas, serta kesesuaian dengan konsep.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 61

DAFTAR PUSTAKA

Brata, Vincent. 2007. Videografi dan Sinematografi Praktis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Cummins, Julian. 1990. Promosi Penjualan: Bagaimana Menciptakan dan

Menerapkan Program Yang Benar-Benar Berhasil. London: Kogan Page.

Jade, Lara. 2012. Fashion Photography 101: A Complete For New Fashion

Photographer. UK: ILEX.

Komputer, Wahana. 2010. Membangun Website Tanpa Modal: Menggunakan CMS

Wordpress Beserta Domain dan Hosting Gratis. Yogyakarta: C.V ANDI.

Kusrianto, Adi. 2013. Batik: Filosifi, Motif, dan Kegunaan. Yogyakarta: C.V ANDI. Pincus, Edward. 1984. The Filmmaker’s Handbook. USA: the Pinguin Group.

Santoso, Ensandi. 2013. Bikin Video Dengan Kamera DLSR: Rasa Hollywood, Bajed

Kaki Lima. Jakarta: PT. Transmedia.

Sutardi, Tedi. 2007. Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya. Bandung: PT Setia Purna Inves.

Tjiptono, Fandy. 1995. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.

Lani Pujiastuti. 2015. “Diakui Dunia, Ekpor Batik RI Meningkat Setiap Tahun”, (online), (http://finance.detik.com/read/2015/10/02/132932/3034083/4/diakui-dunia-ekspor-batik-ri-meningkat-setiap-tahun, diakses 27 Februari 2016). Sekolah Jurnalistik dan Multimedia. 2016 “Pengertian dan Sejarah Fotografi”,

(online), (http://www.sjm.sch.id/p/pengertian-dan-sejarah-fotografi.html, diakses 12 Maret 2016).

Indonesia Gunadarma. .2016. “Sejarah Batik”. (Online). (http://indonesia.gunadarma.ac.id/batik/index.php?option=com_content&view =article&id=205&Itemid=232, diakses 27 Februari 2016).


(1)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki berbagai macam suku yang beranekaragam. Karena memiliki keanekaragaman suku ini, tentu Indonesia juga memiliki kebudayaan yang sangat banyak. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan dibedakan ke dalam 7 unsur yang bersifat universal, salah satunya yaitu sistem peralatan hidup dan teknologi. Unsur ini berisi tentang kebudayaan fisik, seperti alat produksi, sejata, pangan, papan, dan sandang (Sutardi, 2007)

Menurut buku berjudul Batik yang ditulis oleh Adi Kusrianto, UNESCO mengeluarkan sertifikat pada 2 Oktober 2009, yang menyebutkan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang lisan dan nonbendawi (Kusrianto, 2013). Pada saat ini batik Indonesia mengalami peningkatan peminat. Batik sudah mulai meluas ke luar pulau Jawa dan bahkan dikagumi di internasional. Menurut data Kementrian Perindustrian menunjukan jumlah unit usaha batik dan ekspor ke mancanegara selama 5 tahun, sejak 2011 hingga 2015 mengalami peningkatan yang besar (Diakui Dunia, Ekspor Batik RI Meningkat Setiap Tahun, www.finance.detik.com, 27 Februari 2016, 21.44).

Perkembangan batik pada saat ini, produsen pakaian yang menggunakan batik pun ikut berkembang. Namun pada saat ini produsen pakaian lebih sering menggunakan batik cap atau batik printing karena harga yang lebih murah daripada menggunakan batik tulis. Namun tak semua produsen pakaian menghilangkan penggunaan batik tulis sebagai bahan utama dalam pembuataan produknya, salah satunya yaitu Dewi Yanti Butik yang terletak di daerah Bandung.

Berdasarkan hasil observasi secara langsung (Selasa, 23 Februari 2016) Dewi Yanti Butik merupakan suatu butik yang tetap mempertahankan budaya batik tulis dihampir setiap produk fashion yang dihasilkan dan pewarnaan batik menggunakan warna alam yang tidak menggunakan bahan kimia sehingga lebih ramah lingkungan. Ciri khas


(2)

Universitas Kristen Maranatha 2 yang hanya dimiliki Dewi Yanti Butik yaitu satu-satunya butik di Bandung yang menyediakan batik Pasuruan, Jawa Timur. Menurut data dan fakta, selain batik Pasuruan, Dewi Yanti Butik ini memiliki produk-produk khas lainnya seperti pakaian bordir dengan motif khas Tanggulangin Sidoarjo, pakaian lukis, dan perhiasan khas Malang. Dewi Yanti Butik memiliki kelebihan yang banyak, mulai dari cara produksi produk butik ini yang dibuat secara manual sehingga produk memiliki kualitas yang rapih dan nyaman untuk digunakan. Produksi secara manual ini juga membuat produk Dewi Yanti Butik hanya dapat dihasilkan 1 buah saja, tidak ada yang sama. Sejak awal berdirinya Dewi Yanti Butik pada tahun 2009 sampai saat ini hanya melakukan penjualan melalui relasi-relasi saja, sehingga penjualan tidak banyak peningkatan. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis merasa perlu merancang visual promosi untuk membantu mengenalkan kepada masyarakat dan meningkatkan penjualan Batik, khususnya Pasuruan, Jawa Timur melalui Dewi Yanti Butik, sehingga dapat bersaing dengan butik-butik yang sudah terkenal. Promosi ini akan lebih menekankan melalui elemen fotografi dan videografi, sehingga detail dan kelebihan-kelebihan produk dapat diperlihatkan dengan baik.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah disampaikan di atas, penulis merangkum rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Bagaimana merancang visual promosi yang menarik bagi target sehinggaa meningkatkan penjualan Dewi Yanti Butik?

Adapun ruang lingkup pembahasan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengenalan produk Dewi Yanti Butik di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Waktu penelitian dan perancangan pada bulan Februari-Mei 2016. Rancangan ini dibatasi pada perancangan media informasi yang memperkenalkan produk Dewi Yanti Butik bagi masyarakat dewasa yang memiliki pekerjaan dan tinggal di perkotaan sebagai target audience.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalah yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:

Merancang visual promosi ini dapat meningkatkan penjualan Dewi Yanti Butik, dan agar diketehui target audience.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, studi pustaka dan kuesioner.

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ke Dewi Yanti Butik.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan langsung dengan pemilik Dewi Yanti Butik mengenai produk-produk dan sejarah Dewi Yanti Butik

3. Studi Pustaka

Penulis mengumpulkan data melalui buku, artikel, dan internet yang berhubungan dengan permasalahan perancangan promosi.

4. Kuesioner

Penulis mengumpulkan data kuesioner untuk membantu memilih media yang efektif untuk membuat rancangan visual.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan Sumber: Data Pribadi, 2016


(5)

Universitas Kristen Maranatha 60

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil perancangan promosi Dewi Yanti Butik ini, penulis menarik kesimpulan pada saat ini Dewi Yanti Butik perlu untuk melakukan promosi karena masyarakat belum banyak yang mengenal tentang Dewi Yanti Butik. Berdasarkan hasil wawancara Dewi Yanti Butik hanya melakukan penjualan melalui relasi-relasi saja, sehingga ruang lingkup penjualannya masih terlalu sempit untuk berkembang. Berdasarkan fakta mengenai Dewi Yanti Butik tersebut, penulis merancang sebuah promosi, yang bertujuan untuk mengenalkan Dewi Yanti Butik kepada masyarakat Indonesia, khususnya Bandung dan Jakarta, dan diharapkan melalui perancangan promosi ini dapat memperluas ruang lingkup pemasaran Dewi Yanti Butik, tidak hanya sebatas relasi saja sehingga dapat bersaing dengan brand-brand butik yang sudah terkenal.

5.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan selama melakukan perancangan promosi Dewi Yanti Butik ini yaitu, penulis harus dapat memilih dan menggunakan media promosi se-efektif mungkin dan harus dapat menampilkan kesesuaian antara konsep dengan desain.

Berdasarkan hasil persidangan yang sudah dilalui oleh penulis, ada beberapa saran yang diberikan oleh penguji kepada penulis berkaitan dengan perancangan promosi ini, yaitu penulis harus lebih dapat memperkuat konsep yang diangkat, sehingga karya dapat dipertahankan dan diperjuangkan. Penulis juga harus dapat menampilkan kesesuaian karya atau desain dengan konsep yang diangkat. Penulis pun memiliki beberapa masukan dari dosen penguji mengenai bentuk packaging yang belum dapat memperlihatkan efektifitas, serta kesesuaian dengan konsep.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 61

DAFTAR PUSTAKA

Brata, Vincent. 2007. Videografi dan Sinematografi Praktis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Cummins, Julian. 1990. Promosi Penjualan: Bagaimana Menciptakan dan Menerapkan Program Yang Benar-Benar Berhasil. London: Kogan Page. Jade, Lara. 2012. Fashion Photography 101: A Complete For New Fashion

Photographer. UK: ILEX.

Komputer, Wahana. 2010. Membangun Website Tanpa Modal: Menggunakan CMS Wordpress Beserta Domain dan Hosting Gratis. Yogyakarta: C.V ANDI. Kusrianto, Adi. 2013. Batik: Filosifi, Motif, dan Kegunaan. Yogyakarta: C.V ANDI. Pincus, Edward. 1984. The Filmmaker’s Handbook. USA: the Pinguin Group.

Santoso, Ensandi. 2013. Bikin Video Dengan Kamera DLSR: Rasa Hollywood, Bajed Kaki Lima. Jakarta: PT. Transmedia.

Sutardi, Tedi. 2007. Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya. Bandung: PT Setia Purna Inves.

Tjiptono, Fandy. 1995. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.

Lani Pujiastuti. 2015. “Diakui Dunia, Ekpor Batik RI Meningkat Setiap Tahun”, (online), (http://finance.detik.com/read/2015/10/02/132932/3034083/4/diakui-dunia-ekspor-batik-ri-meningkat-setiap-tahun, diakses 27 Februari 2016). Sekolah Jurnalistik dan Multimedia. 2016 “Pengertian dan Sejarah Fotografi”,

(online), (http://www.sjm.sch.id/p/pengertian-dan-sejarah-fotografi.html, diakses 12 Maret 2016).

Indonesia Gunadarma. .2016. “Sejarah Batik”. (Online). (http://indonesia.gunadarma.ac.id/batik/index.php?option=com_content&view =article&id=205&Itemid=232, diakses 27 Februari 2016).