PENDAHULUAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri).

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur dari organisasi dan mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan organisasi. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, sumber daya selalu dituntut untuk mampu meningkatkan produktivitas kerjanya demi kelangsungan dan peningkatan kinerja, pendapatan dan keuntungan perusahaan. Organisasi adalah suatu sistem dimana setiap komponen merupakan sub sistem yang memiliki kekayaan sistem bagi dirinya. Terdapat hubungan yang erat antara kinerja perseorangan dengan kinerja organisasi. Dengan kata lain apabila kinerja pegawai baik maka kemungkinan besar kinerja organisasi juga baik.

Bila dalam suatu perusahaan dengan banyak pegawai mengalami gangguan produktivitas dan kesehatan, maka kinerja perusahaan dapat terganggu. Pegawai yang mengalami ketidakpuasan kerja akan merasa pekerjaannya merupakan suatu beban yang harus dikerjakan. Keadaan terbebani mendasari suatu keterpaksaan dalam bekerja, sehingga pekerjaan yang dikerjakan tidak memberikan hasil maksimal, sesuai dengan harapan dan tujuan dari perusahaan. Mengusahakan apa yang disebut kepuasan kerja pegawai adalah sangat penting dilakukan oleh perusahaan Sembiring (2007)


(2)

dalam Khairiyah, dkk (2013). Peningkatan kinerja pegawai akan membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai merupakan tantangan manajemen yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya (Erza, 2012) dalam Khairiyah, dkk (2013).

Kinerja menurut Mangkunegara (2005: 67) dalam Utomo (2010) “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. Agar kinerja karyawan selalu konsisten maka setidak-tidaknya organisasi selalu memperhatikan kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja.

Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan merupakan hasil kinerja karyawan yang baik. Kinerja karyawan meliputi kualitas dan kuantitas output serta keandalan dalam bekerja. Setiap perusahaan menuntut kinerja yang baik terhadap karyawan terutama perusahaan yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat agar menjadi perusahaan yang kompetitif sesuai dengan harapan kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai keadaan dan tuntutan maka perusahaan berupaya dengan melakukan berbagai cara untuk memperbaiki


(3)

kinerja karyawan yang belum optimal supaya mau bekerja lebih giat dan antusias mencapai hasil.

Pencapaian tujuan organisasi banyak aspek yang menjadi penting dalam pemenuhannya, diantaranya adalah unsur kepemimpinan atau pemimpin. Pegawai atau karyawan yang ada jika tidak dikelola dengan baik maka tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu pemimpin harus mampu mengelola Sumber Daya Manusia dan setiap pemimpin mempunyai metode memimpin dalam mencapai tujuan organisasi. Rivai dan Mulyadi (2011: 2) dalam Salutondok, dkk (2015), menyatakan bahwa kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi interprestasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi.

Satulondok, dkk (2015) menyatakan bahwa kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Jadi dasarnya kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja efektif sesuai aturan bekerja. Selain kepemimpinan dari seorang pemimpin untuk memberikan arahan kepada bawahan, hal penting lainnya adalah motivasi yang menjadi pendorong atau yang menggerakan pegawai, supaya dapat bekerja sama secara produktif


(4)

dan mencapai tujuan yang telah ditentukan. Organisasi bukan saja mengharapkan pegawai mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.

Tidak hanya faktor kepemimpinan saja yang perlu diperhatikan oleh perusahaan guna meningkatkan kinerja karyawan, akan tetapi perusahaan juga harus memperhatikan faktor motivasi. Kurangnya motivasi kerja dari karyawan dan pimpinan perusahaan akan menghambat kinerja pegawai dan juga membuat suasana kerja tidak kondusif. Motivasi dapat mendorong pegwai bekerja dengan tekun, serta disiplin dalam bekerja sehingga dapat tercapai tujuan perusahaan yaitu menciptakan suasana kondusif terhadap lingkungan kerja perusahaan.

Murty dan Hudiwinarsih (2012) dalam Damayanti, dkk (2013) menyatakan bahwa motivasi adalah pemberian dorongan-dorongan individu untuk bertindak yang menyebabkan orang tersebut berperilaku dengan cara tertentu yang mengarah pada tujuan. Setiap pegawai belum tentu bersedia mengerahkan kemampuan yang dimilikinya secara optimal, sehinggamasih diperlukan adanya pendorong dari pihak luar. Untuk itu agar bisa menumbuhkan motivasi kerja dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu komunikasi yang intensif antara karyawan dengan pimpinan maupun antar sesama pegawai.

Terdapat beberapa teori motivasi yang menunjuk pada kebutuhan yang memuaskan dan mendorong semangat bekerja seseorang sebagai berikut.


(5)

Teori Maslow (Wahjono, 2008) dalam Damayanti, dkk (2013) mengemukakan bahwa manusia dimotivasi oleh keinginan untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang ada. Teori kebutuhan manusia dapat disusun dalam hierarki 5 kebutuhan, dari kebutuhan yang terendah sampai kebutuhan tertinggi.

Adapun tingkatan kebutuhan tersebut sebagai berikut: (1) Kebutuhan fisio-logis. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan, minum, perumahan, tidur, dan sebagainya; (2) Kebutuhan rasa aman, yang mengandung arti bahwa kebutuhan akan rasa aman dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan merupakan harapan mendapat perlindungan terhadap bahaya, ancaman, perampasan dan atau juga proteksi terhadap harta kekayaan, kedudukan dan sebagainya; (3) Kebutuhan sosial. Kebutuhan ini meliputi penerimaan oleh teman sekerja, kebutuhan akan cinta kasih, rasa memiliki, dan berhubungan dengan lingkungan; (4) Kebutuhan penghargaan. Kebutuhan ini meliputi keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasinya, pengakuan atas kemampuan dan keahliannya, kebebasan, kemerdekaan, kebutuhan akan status, appresiasi; (5) Kebutuhan aktualisasi diri. Aktualisasi diri berkaitan dengan pengembangan akan potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki oleh seseorang.

Hasibuan (2003: 203) dalam Utomo (2010) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu keadaan karyawan merasa puas terhadap pekerjaannya. Seseorang cenderung bekerja dengan penuh semangat apabila


(6)

kepuasan dapat diperoleh dari pekerjaannya karena kepuasan kerja merupakan kunci dalam mendukung tujuan perusahaan. Sulistyani et al. (2003: 190) dalam Utomo (2010) menyebutkan bahwa kepuasan pegawai secara subyektif berasal dari kesimpulan yang berdasarkan pada perbandingan antara apa yang diterima pegawai dibandingkan dengan apa yang diharapkan dan diinginkan.

Kepuasan kerja juga mempunyai arti penting untuk aktualisasi diri karyawan. Karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan kerja tidak akan mencapai kematangan psikologis. Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja yang baik biasanya mempunyai catatan kehadiran, perputaran kerja dan prestasi kerja yang baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan kerja. Kepuasan kerja memiliki arti yang sangat penting untuk memberikan situasi yang kondusif dilingkungan perusahaan.

Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.

Tinggi atau rendahnya motivasi dan kepuasan kerja karyawan pada suatu perusahaan juga tergantung dari peranan pemimpin dalam perusahaan tersebut, kepemimpinan yang baik merupakan kunci dalam manajemen yang mempunyai peran penting dan strategis dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan, pemimpin yang baik yaitu pemimpin yang mampu merencanakan,


(7)

mengorganisasikan, menggerakkan serta bersikap adil kepada seluruh karyawannya sehingga karyawan merasa puas dengan pekerjaannya yang pada akhirnya mereka dapat meningkatkan kualitas kinerjanya.

Penelitin ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan Utomo (2010), sedangkan yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah mengambil tempat penelitian yang berbeda yaitu pada RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri dan menambah variabel independen yaitu gaya kepemimpinan dari penelitian Shimko (2012).

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut :

“PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi pada RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri?

2. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri?

3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri?


(8)

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

2. Untuk menguji pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

3. Untuk menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

1.4Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan seberapa jauh pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

2. Bagi instansi yang terkait

Agar dijadikan evaluasi tentang determinasi hubungan kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

3. Bagi akademisi

Penulis berharap penelitian ini dapat berguna sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.


(9)

1.5Sistematika Penulisan

Sebagai arahan untuk memudahkan dalam penelitian, maka penulis menyajikan susunan penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas secara garis besar mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tinjauan pustaka yang dilanjutkan dengan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan pengembangan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang desain penelitian, populasi dan sampel, jenis data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel dan pengukurannya serta metode analisis data.


(10)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini di bahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data tersebut dengan alat analisis yang diperlukan dan pembahasan atas hasil analisis data.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini menyajikan simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang diperlukan.


(1)

Teori Maslow (Wahjono, 2008) dalam Damayanti, dkk (2013) mengemukakan bahwa manusia dimotivasi oleh keinginan untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang ada. Teori kebutuhan manusia dapat disusun dalam hierarki 5 kebutuhan, dari kebutuhan yang terendah sampai kebutuhan tertinggi.

Adapun tingkatan kebutuhan tersebut sebagai berikut: (1) Kebutuhan fisio-logis. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan, minum, perumahan, tidur, dan sebagainya; (2) Kebutuhan rasa aman, yang mengandung arti bahwa kebutuhan akan rasa aman dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan merupakan harapan mendapat perlindungan terhadap bahaya, ancaman, perampasan dan atau juga proteksi terhadap harta kekayaan, kedudukan dan sebagainya; (3) Kebutuhan sosial. Kebutuhan ini meliputi penerimaan oleh teman sekerja, kebutuhan akan cinta kasih, rasa memiliki, dan berhubungan dengan lingkungan; (4) Kebutuhan penghargaan. Kebutuhan ini meliputi keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasinya, pengakuan atas kemampuan dan keahliannya, kebebasan, kemerdekaan, kebutuhan akan status, appresiasi; (5) Kebutuhan aktualisasi diri. Aktualisasi diri berkaitan dengan pengembangan akan potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki oleh seseorang.

Hasibuan (2003: 203) dalam Utomo (2010) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu keadaan karyawan merasa puas terhadap pekerjaannya. Seseorang cenderung bekerja dengan penuh semangat apabila


(2)

kepuasan dapat diperoleh dari pekerjaannya karena kepuasan kerja merupakan kunci dalam mendukung tujuan perusahaan. Sulistyani et al. (2003: 190) dalam Utomo (2010) menyebutkan bahwa kepuasan pegawai secara subyektif berasal dari kesimpulan yang berdasarkan pada perbandingan antara apa yang diterima pegawai dibandingkan dengan apa yang diharapkan dan diinginkan.

Kepuasan kerja juga mempunyai arti penting untuk aktualisasi diri karyawan. Karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan kerja tidak akan mencapai kematangan psikologis. Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja yang baik biasanya mempunyai catatan kehadiran, perputaran kerja dan prestasi kerja yang baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan kerja. Kepuasan kerja memiliki arti yang sangat penting untuk memberikan situasi yang kondusif dilingkungan perusahaan.

Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.

Tinggi atau rendahnya motivasi dan kepuasan kerja karyawan pada suatu perusahaan juga tergantung dari peranan pemimpin dalam perusahaan tersebut, kepemimpinan yang baik merupakan kunci dalam manajemen yang mempunyai peran penting dan strategis dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan, pemimpin yang baik yaitu pemimpin yang mampu merencanakan,


(3)

mengorganisasikan, menggerakkan serta bersikap adil kepada seluruh karyawannya sehingga karyawan merasa puas dengan pekerjaannya yang pada akhirnya mereka dapat meningkatkan kualitas kinerjanya.

Penelitin ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan Utomo (2010), sedangkan yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah mengambil tempat penelitian yang berbeda yaitu pada RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri dan menambah variabel independen yaitu gaya kepemimpinan dari penelitian Shimko (2012).

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut :

“PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi pada RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri?

2. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri?

3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri?


(4)

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

2. Untuk menguji pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

3. Untuk menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

1.4Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan seberapa jauh pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

2. Bagi instansi yang terkait

Agar dijadikan evaluasi tentang determinasi hubungan kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

3. Bagi akademisi

Penulis berharap penelitian ini dapat berguna sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.


(5)

1.5Sistematika Penulisan

Sebagai arahan untuk memudahkan dalam penelitian, maka penulis menyajikan susunan penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas secara garis besar mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tinjauan pustaka yang dilanjutkan dengan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan pengembangan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang desain penelitian, populasi dan sampel, jenis data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel dan pengukurannya serta metode analisis data.


(6)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini di bahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data tersebut dengan alat analisis yang diperlukan dan pembahasan atas hasil analisis data.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini menyajikan simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang diperlukan.


Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri).

0 4 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri).

0 3 19

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS DENGAN PASIEN UMUM DI RSUD DR. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Dengan Pasien Umum Di Rsud Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

0 3 12

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS DENGAN PASIEN UMUM DI RSUD DR. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Dengan Pasien Umum Di Rsud Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

0 3 15

Lampiran 1 Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Dengan Pasien Umum Di Rsud Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

0 2 18

Hubungan Motivasi Kompetensi Dan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap RSUD dr.Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

2 2 3

Hubungan motivasi, kompetensi dan beban kerja dengan kinerja perawat di instalasi rawat inap rsud dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Jurnal

0 1 22

Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai.

0 1 5

94123549 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

0 0 25

Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan Perjanjian Terapeutik Di Rsud Dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri

0 2 101