Kajian Keragaan Pasar dan Daya Saing Komoditi Tembakau di Kabupaten Grobogan.

B. Pertanian
Kajian Keragaan Pasar dan Daya Saing Komoditi Tembakau di Kabupaten Grobogan
Kata kunci : perubahan iklim, usahatani tembakau, keragaan pasar, efisiensi
Rahayu, Endang Siti; Irianto, Heru
LPPM UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Guru Besar, 2012
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kinerja keragaan pasar dan daya saing komoditi tembakau
sebagai komoditi basis di Kabupaten Grobogan, maka penelitian pada tahun ke I diawali dengan tujuan
untuk mengetahui fluktuasi kerentanan usahatani tembakau sebagai dampak perubahan iklim dan
distribusi/pemasaran pengaruhnya terhadap pendapatan, memetakan dan menganalisis permasalahan
tembakau pada sub-sistem produksi dan usahatani serta distribusi dan pemasaran pada. Kajian
dirancang dengan pendekatan survai, yang dilakukan kepada petani tembakau dan pelaku pemasaran
tembakau. Lokasi ditentukan secara sampling bertingkat dari tingkat kecamatan dan desa pada daerahdaerah sentra produksi tembakau yaitu Kecamatan Tanggungharjo, Tegowanu, Purwodadi dan Toroh,
yang pada masing-masing kecamatan diambil secara random 2 desa dan diambil responden petani
sebanyak 15 pada masing-masing desa secara acak (simple random sampling), sehingga total responden
120 orang petani. Pelaku pemasaran diambil metode bola salju (snow-ball sampling). Metode analisis
digunakan analisis (1) produksi dan usahatani tembakau, (2) keragaan pasar tembakau (saluran
pemasaran, dan marjin pemasaran, pangsa harga, keuntungan dan rasio harga di antara lembaga
pemasaran. Hasil kajian pada tahun ke 1,(1) Terdapat perbedaan kualitas dan kuantitas hasil panen
tembakau sebagai dampak perubahan iklim yang berpengaruh pada harga tembakau, (2) Perbedaan
kualitas terindikasi pada harga tembakau yang naik sebesar 100% dari Rp 20.0000/kg tahun 2010
menjadi Rp 40.000/kg tahun 2011 dan turun 52,5% tahun 2012 menjadi Rp 19.000/kg, (3) Terdapat

perbedaan kuantitas panen tembakau sebagai dampak perubahan iklim yaitu produktivitas naik 1,43%
tahun 2010 ke 2011 dan turun 1,01% tahun 2012, (3) usahatani tembakau masih efisien untuk dilakukan
walaupun telah terjadi perbedaan harga yang disebabkan oleh perubahan iklim, dengan diperoleh nila
R/C ratio sebesar 3,1, (4) Keragaan pasar dan pemasaran tembakau terdapat 5 saluran pemasaran dan
saluran pemasaran 1 paling efisien dibandingkan dengan saluran lainnya dengan farmer”s share sebesar
38,65% yaitu saluran Petani – PP Kecamatan – pabrik Rokok. Saran masih diperlukan kajian lanjutan
tentang pasar dan pemasaran tembakau serta daya saing sebagai dampak perubahan iklim sehingga
dapat menjadi daya ungkit harga tembakau dan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat posisi tawar
komoditi tembakau yang akan memperkuat dari aspek sosial ekonomi petani dan pembangunan
pertanian Kabupaten Grobogan.